Anda di halaman 1dari 7

BAB III

PELAKSANAAN KEGIATAN

Waktu dan Tempat Penyuluhan


Hari/Tanggal : Senin 09 April 2018 s/d selesai
Waktu : 09.00 s/d 10.00 Wib
Tempat : Lobby RS Tandun

Peserta
Seluruh Karyawan/i RS Tandun PT Nusa Lima Medika beserta keluarga dan
pasien maupun keluarga RS Tandun

Pelaksana Penyuluhan
Penyuluhan dilakukan oleh TIM PKRS Rumah Sakit Tandun. Penyuluhan
didampingi oleh Direktur Rumah Sakit Tandun dan IKBI.

Proses Penyuluhan
Ruang Lobby yang menjadi tempat penyuluhan sudah difasilitasi oleh microphone
wireless, speaker, LCD proyektor, dan layar untuk penayangan, sehingga penyuluh hanya
perlu menyediakan laptop, slide, dan video. Slide power point dan video penyuluh
tayangkan dengan LCD untuk mempermudah pemberian penyuluh berikan kepada
Seluruh Karyawan/i RS Tandun PT Nusa Lima Medika beserta keluarga dan
pasien maupun keluarga RS Tandun
.
Pada hari pelaksanaan penyuluhan, penyuluh datang pada pukul
08.15 WIB. Selanjutnya penyuluh mempersiapkan alat untuk penyuluhan di
Ruang lobby RS Tandun. Pukul 10.00 WIB Karyawan/i RS Tandun PT
Nusa Lima Medika beserta keluarga dan pasien maupun keluarga RS
Tandun. Penyuluhan dimulai pada pukul 10.15 WIB karena menunggu
persiapan alat-alat penyuluhan.
Pertama-tama, penyuluh mengadakan perkenalan terlebih dahulu
pada peserta penyuluhan. Penyuluh memberikan materi dengan slide, yang
diawali dengan penjelasan mengenai pengertian Stunting, Tuberculosis
dan Sampah Plastik beserta epidemiologinya di dunia, Indonesia.
Selanjutnya diberikan materi mengenai alasan mengapa kehamilan usia dini
tidak baik serta dampaknya, baik secara biologis maupun psikologis. Di
akhir pemberian materi, diberikan juga beberapa tips kepada siswa-siswi
untuk menghindari kehamilan usia dini. Tips pertama yang diberikan
adalah mengenai pacaran sehat yang juga disertai dengan diskusi kasus.
Beberapa tips yang didiskusikan antara lain adalah berpacaran di tempat
yang ramai, serta mendekatkan diri ke orang tua. Setelah pemberian materi
selesai, dilakukan tanya jawab. Peserta penyuluhan cukup antusias dan
terdapat 3 orang yang memberikan pertanyaan dan sharing
pengalaman pribadi terkait dengan materi
penyuluhan. Terdapat pula 2 orang yang bersedia merangkum keseluruhan
materi di depan kelas. Pihak SMK 1 Tegalalang juga sangat mendukung
pencegahan kehamilan usia dini dimana diusulkan penyuluhan yang lebih
rutin di lingkungan SMK 1 Tegalalang. Terlihat peningkatan pemahaman
peserta dari rangkuman materi dan studi kasus yang diberikan. Di akhir
kegiatan, penyuluh meminta feedback atau pesan dan kesan dari peserta
penyuluhan terhadap pemberian materi yang telah dilakukan.
BAB IV
EVALUASI KEGIATAN

Evaluasi PKM
Evaluasi kegiatan dinilai dari dukungan pihak Puskesmas
Tegallalang I dan pihak SMK 1 Tegalalang, ketepatan waktu pelaksanaan,
sarana yang dipergunakan, jumlah peserta yang mengikuti penyuluhan dan
partisipasi dari peserta. Dalam menghubungi pihak SMK 1 Tegalalang,
pihak Puskesmas Tegallalang I telah membantu merencanakan serta
memberi masukan selama persiapan hingga hari pelaksanaan penyuluhan.
Pihak SMK Tegalalang 1 juga telah membantu menyediakan waktu
untuk melakukan penyuluhan, tempat penyuluhan yaitu di ruang kelas, dan
juga menyediakan media penyuluhan berupa microphone wireless, speaker,
LCD, dan proyektor. Penyuluhan berdurasi 1 jam 30 menit, dimulai pada
pukul 09.00 WITA dan berakhir pada pukul 10.30 WITA. Penyuluhan
berakhir 30 menit melebihi dari waktu yang telah direncanakan dikarenakan
menunggu kepastian tempat dan jumlah peserta penyuluhan, persiapan yang
terlambat karena tempat pelaksanaan yang berubah.
Sarana yang dipergunakan dalam penyuluhan yaitu LCD proyektor,
serta laptop, video, dan slide presentasi yang telah disiapkan sebelumnya
oleh tim penyuluh dapat berfungsi dengan baik sehingga mendukung
kelancaran jalannya penyuluhan, dan soal untuk diskusi kasus yang telah
dipersiapkan sebelumnya oleh penyuluh dapat dimanfaatkan dengan
maksimal sehingga dapat membantu meningkatkan pemahaman bagi peserta
mengenai materi yang dibahas. Dari segi peserta, jumlah peserta yang
mengikuti penyuluhan tidak mencapai target awal yaitu 110 orang kelas X
dimana peserta yang datang berjumlah 45 orang yang terdiri dari kelas X
dan XI. Hal ini dikarenakan adanya perubahan tempat penyuluhan sehingga
kapasitas tempat berkurang secara signifikan. Permintaan dari pihak sekolah
untuk menyertakan siswa-siswi kelas XI sebagai peserta penyuluhan juga
menjadi penyebab lainnya sehingga menyebabkan kapasitas ruangan untuk
menampung siswa-siswi kelas X semakin berkurang.
Perhatian dan respon peserta penyuluhan secara umum baik dan
dapat dilihat dari keantusiasan peserta saat diskusi kasus dan saat penyuluh
meminta respon peserta dengan memberi pertanyaan di sela-sela pemberian
materi. Siswa-siswi berani bertanya dan juga antusias dalam memberikan
timbal balik terhadap jawaban yang diberikan oleh penyuluh. Salah seorang
siswa juga sharing pengalaman orang disekitarnya terkait kehamilan usia
dini yang terjadi dilingkungan rumah dan sekolahnya.
Dari segi proses penyuluhan yang meliputi pemberian materi dan
sesi diskusi, pemberian materi dan diskusi berlangsung dengan baik terlihat
dari adanya komunikasi antara peserta dengan penyuluh dimana peserta
berani untuk menjawab pertanyaan dari diskusi kasus. Feedback dan pesan-
kesan yang diberikan diakhir penyuluhan juga baik dan mendukung adanya
penyuluhan yang dilakukan.
Keberhasilan penyuluhan dinilai dengan adanya peningkatan
pengetahuan siswa-siswi akan dampak perilaku seksual usia dini dan
pacaran sehat dinilai berdasarkan ketepatan dalam menjawab quiz dengan
beberapa pilihan jawaban secara lisan setelah dilakukan penyuluhan
dibanding sebelum dilakukan penyuluhan. Pertanyaan yang diajukan antara
lain:
1. Apa itu kehamilan usia dini
2. Dampak apa saja yang disebabkan kehamilan usia dini
3. Cara mencegah kehamilan usia dini
Dari penilaian yang dilakukan, didapatkan peningkatan pengetahuan
peserta dilihat ketepatan peserta dalam menjawab pertanyaan selingan
setelah pemberian materi dibanding sebelum pemberian materi. Selain dari
pertanyaan tersebut, penilaian keberhasilan penyuluhan juga dapat dilihat
dari pertanyaan yang diajukan saat tanya jawab. Terdapat peserta yang
bertanya dengan pertanyaan yang bervariasi dan diajukan secara serius saat
sesi tanya jawab. Peserta juga dapat merangkum
materi dengan baik dan menyampaikannya
kembali di depan kelas secara jelas. Hal ini dapat menunjukkan antusiame
peserta penyuluhan terhadap materi yang diberikan.
Pihak SMK 1 Tegalalang menerima penyuluhan dengan sangat baik
dan diharapkan untuk ada penyuluhan kembali di kemudian hari dengan
materi yang berbeda Fakultas Kedokteran Universitas Udayana ataupun dari
Puskesmas Tegallalang I.

Hambatan PKM
Dalam pelaksanaan penyuluhan, hambatan yang dirasakan oleh
penyuluh adalah kesulitan dalam menentukan hari dilaksanakannya
penyuluhan. Hal ini dikarenakan penentuan topik yang sedikit terlambat
sehinggal persiapan penyuluhan terkesan terburu-buru agar tidak
terpengaruh oleh hari libur nasional dan libur akhir semester SMK 1
Tegalalang. Awalnya penyuluhan yang dijadwalkan pada Hari Kamis, tetapi
pihak sekolah sempat meminta waktu lain. Namun pada akhirnya pihak
sekolah mengijinkan pelaksanaan penyuluhan dilakukan pada Hari Kamis,
setelah berkoordinasi dengan internal mereka.
Saat pelaksanaan penyuluhan, penyuluh juga mengalami kesulitan
mengenai tempat dan waktu. Aula SMK yang direncanakan sebagai tempat
penyuluhan oleh pihak sekolah, mendadak tidak bisa digunakan karena
bertabrakan dengan acara lain, sehingga penyuluhan terpaksa dipindahkan
ke ruang kelas yang kapasitasnya lebih sedikit. Hal ini juga berdampak pada
waktu pelaksanaan penyuluhan yang mulai terlambat. Selain itu,
keterbatasan tenaga kerja untuk mendokumentasi dan mengobservasi juga
menyebabkan penilaian penyuluhan sulit dilakukan.

Manfaat PKM
Manfaat yang penyuluh rasakan dari melaksanakan kegiatan PKM
ini adalah bagaimana merencanakan dan proses dalam melakukan
penyuluhan. Penyuluh juga belajar menjadi pemberi materi yang baik,
sehingga dapat membuat peserta menjadi tertarik akan materi, dan memiliki
keinginan yang tinggi untuk berpartisipasi. Selain itu, penyuluh juga belajar
mengenai cara menyampaikan materi agar dapat dimengerti dan sesuai
dengan bahasa bagi masyarakat, sehingga nantinya diharapkan siswa-siswi
SMK 1 Tegalalang dapat menyebar luaskan materi yang telah di dapat ke
teman-teman yang lainnya.
Manfaat yang didapat oleh peserta adalah diharapkan dapat
menambah pengetahuan mereka tentang kehamilan usia dini sehingga
mencegah terjadinya dampak negatif dari perilaku seksual usia dini
tersebut. Dengan menyebarnya informasi yang sudah tepat tersebut
diharapkan dapat mengurangi kasus kehamilan yang tidak diinginkan.
Manfaat bagi pemegang program adalah dapat dijadikan referensi
metode baru dalam pemberian penyuluhan mengenai kehamilan usia dini,
dampak, dan cara pencegahannya atau dalam pemberian materi lainnya bagi
anggota siswa-siswi SMK.

Anda mungkin juga menyukai