Anda di halaman 1dari 4

Tugas Perpajakan 1 pertemuan 8

Pajak Provinsi

1. Pajak Kendaraan Bermotor


 Objek
Dalam Pasal 6 ayat (2) Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2009 Tentang Pajak Daerah
dan Retribusi Daerah mengatur bahwa pajak progresif dikenakan terhadap
kepemilikan kendaraan bermotor pribadi baik roda dua dan roda empat didasarkan
atas nama dan/atau alamat yang sama. Jika nama dan alamat pemilik berbeda, maka
tidak dikenakan pajak progresif. Pajak ini tidak berlaku untuk kendaraan dinas
pemerintahan dan kendaraan angkutan umum.
 Subjek
Wajib Pajak pajak progresif terhadap Pajak Kendaraan Bermotor adalah orang
pribadi yang memiliki kendaraan bermotor.
 Tarif
- 1,5% : kepemilikan kendaraan bermotor pertama
- 2% : kepemilikan kendaraan bermotor kedua
- 2,5% : kepemilikan kendaraan bermotor ketiga
- 4% : kepemilikan kendaraan bermotor keempat dan seterusnya.
 DPP
Niai jual kendaraan Bermotor (NJKB) x Bobot yang ditetapkan PerGub (bukan nilai
jual di pasaran)
2. Bea Balik Nama Kendaraan Bermotor
 Objek
Objek pajak BBNKB adalah penyerahan kepemilikan kendaraan bermotor.
 Subjek
Subjek pajak adalah orang pribadi atau badan yang menerima penyerahan
kendaraan bermotor.
 Tarif
Tarif BBNKB ditentukan berdasarkan tingkat penyerahan objek pajak yang terjadi
dan jenis kendaraan bermotor yang diserahkan. Tingkat penyerahan kendaraan
bermotor meliputi penyerahan pertama (yang berarti kendaraan baru) serta
penyerahan kedua dan selanjutya (yang berarti penyerahan atas kendaraan bekas).
Jenis kendaraan yang diserahkan meliputikendaraan bermotor yang menggunakan
jalan umum dan kendaraan bermotor alat-alat berat dan alat-alat besar yang tidak
menggunakan jalan umum. Besaran tarif BBNKB ditetapkan dengan peraturan
daerah.
 DPP
Dasar pengenaan pajak BBNKB adalah nilai jual kendaraan bermotor (NJKB), yang
juga digunakan dalam ketentuan Pajak Kendaraan Bermotor
3. Pajak Bahan Bakar Kendaraan Bermotor
 Objek
Objek Pajak Bahan Bakar Kendaraan Bermotor adalah Bahan bakar kendaraan
bermotor yang disediakan atau dianggap digunakan untuk kendaraan bermotor,
termasuk bahan bakar yang digunakan untuk kendaraan di air.
 Subjek
Subjek Pajak Bahan Bakar Kendaraan Bermotor adalah Konsumen bahan bakar
kendaraan bermotor
 Tarif
Tarif PBBKB ditetapkan paling tinggi sebesar 10%.
 DPP
Dasar pengenaan Pajak Bahan Bakar Kendaraan Bermotor adalah Nilai Jual Bahan
Bakar Kendaraan Bermotor sebelum dikenakan Pajak Pertambahan Nilai.
4. Pajak Air Permukaan
 Objek
Objek Pajak Air Tanah adalah pengambilan dan/atau pemanfaatan air tanah
 Subjek
Subjek Pajak Air Tanah adalah orang pribadi atau badan yang melakukan
pengambilan dan/atau pemanfaatan air tanah.
 Tarif
Tarif Pajak Air Tanah ditetapkan sebesar 20%
 DPP
Dasar pengenaan Pajak Air Tanah adalah nilai perolehan air tanah
5. Pajak Rokok
 Objek
Objek Pajak Rokok adalah Konsumsi rokok, meliputi sigaret, cerutu, dan rokok daun.
 Subjek
Subjek Pajak Rokok adalah orang yang mengKonsumen rokok
 Tarif
Tarif pajak Rokok ditetapkan sebesar 10%.
 DPP
DPP untuk Pajak Rokok Disesuaikan dengan UU No. 28 Tahun 2009 tentang Pajak
Daerah dan Retribusi Daerah dan PP No. 55 Tahun 2016 tentang Ketentuan Umum
dan Tata Cara Perpajakan Daerah.

Pajak Kabupaten atau Kota

1. Pajak Hotel
 Objek
Objek Pajak Hotel adalah Pelayanan yang disediakan oleh hotel dengan pembayaran,
termasuk jasa.
 Subjek
Subjek Pajak Hotel adalah Orang pribadi atau Badan yang melakukan pembayaran
kepada orang pribadi atau badan yang mengusahakan hotel.
 Tarif
Tarif yang dikenakan sebesar 10%
 DPP
Dasar pengenaan Pajak Hotel adalah jumlah pembayaran atau yang seharusnya
dibayar kepada hotel
2. Pajak Restoran
 Objek
Objek Pajak Restoran adalah Pelayanan yang disediakan oleh restoran.
 Subjek
Subjek Pajak Restoran adalah Orang pribadi atau badan yang membeli makanan
dan/atau minuman dari restoran.
 Tarif
Tarif yang dikenakan sebesar 10%.
 DPP
Dasar pengenaan Pajak Restoran adalah jumlah pembayaran atau yang seharusnya
dibayar kepada pihak restoran.
3. Pajak Hiburan
 Objek
Objek dari Pajak Hiburan adalah jasa penyelenggaraan hiburan dengan dipungut
bayaran hiburan (tontonan film, pagelaran, dan lain-lain).
 Subjek
Subjek dari Pajak Hiburan adalah orang atau badan yang menikmati hiburan.
 Tarif
- Tarif untuk hiburan umum sebesar 35%
- Tarif untuk hiburan khusus sebesar 75%, dan
- Tarif untuk hiburan tradisional sebesar 10%
 DPP
Dasar pengenaan pajak hiburan adalah jumlah uang yang diterima atau yang
seharusnya diterima penyelenggara hiburan. 
4. Pajak Reklame
 Objek
Objek Pajak Reklame adalah Semua penyelenggaraan reklame (Papan, kain, dan lain-
lain)
 Subjek
Subjek Pajak Reklame adalah Orang pribadi atau Badan yang menggunakan reklame.
 Tarif
Tarif yang dikenakan sebesar 25%
 DPP
Dasar Pengenaan Pajak yaitu Nilai Sewa Reklame (NSR)
5. Pajak Penerangan Jalan
 Objek
Penggunaan tenaga listrik, baik yang dihasilkan sendiri maupun yang diperoleh dari
sumber lain.
 Subjek
Orang pribadi atau badan yang dapat menggunakan tenaga listrik.
 Tarif
Tarif yang dikenakan sebesar 10%
 DPP
Karena objek pajaknya adalah penggunaan tenaga listrik, maka DPP-nya adalah nilai
jual tenaga listrik.
6. Pajak Air Tanah
 Objek
Objek Pajak Air Tanah adalah pengambilan dan/atau pemanfaatan air tanah
 Subjek
Subjek Pajak Air Tanah adalah orang pribadi atau badan yang melakukan
pengambilan dan/atau pemanfaatan air tanah.
 Tarif
Tarif Pajak Air Tanah ditetapkan sebesar 20%
 DPP
Dasar pengenaan Pajak Air Tanah adalah nilai perolehan air tanah

Anda mungkin juga menyukai