net/publication/333561281
CITATIONS READS
0 6,608
5 authors, including:
Vivi Setiawaty
National Institute of Health Research and Development, Ministry of Health, Indon…
121 PUBLICATIONS 576 CITATIONS
SEE PROFILE
Some of the authors of this publication are also working on these related projects:
All content following this page was uploaded by Vivi Setiawaty on 02 June 2019.
LABORATORIUM VIROLOGI
NATIONAL INFLUENZA CENTER
PUSAT BIOMEDIS DAN TEKNOLOGI DASAR KESEHATAN
BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN KESEHATAN
KEMENTERIAN KESEHATAN INDONESIA
i
ii
iii
iv
DAFTAR ISI
v
BAB 1
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Diagnostik Molekuler
Polymerase chain reaction (PCR) adalah teknik amplifikasi in vitro fragmen gen
tertentu secara enzimatis dengan menggunakan sepasang primer yang spesifik. Teknik ini
merupakan suatu teknik molekuler yang sensitif yang dapat digunakan untuk mendeteksi
adanya gen virus influenza. Pada Reverse Transcription (RT) PCR template yang digunakan
1
berupa produk reaksi reverse transkripsi. RT-PCR dapat dilakukan dengan dua cara, yaitu
dengan konvensional RT-PCR (gel-based) dan real time RT-PCR
a. Prinsip
Karena genom dari virus influenza adalah RNA, maka RNA tersebut harus diubah lebih
dulu menjadi complementary DNA (cDNA) dengan proses RT, setelah itu baru
dilanjutkan dengan tahapan perbanyakan DNA melalui proses PCR. Keseluruhan
tahapan tersebut disebut RT-PCR. Proses RT-PCR memerlukan sepasang
oligonukleotida atau primer, dNTPs, template RNA, dan enzim (Taq DNA Polymerase).
b. Cara Kerja
1. Isolasi RNA virus flu burung
RNA yang terdapat pada spesimen sekret saluran nafas diisolasi dengan
menggunakan kit yang tersedia secara komersil
2. Pembentukan cDNA melalui proses RT
Karena virus flu burung merupakan virus RNA, maka sebelum dilanjutkan ke
proses PCR (penggandaan DNA) maka RNA tersebut harus diubah terlebih dahulu
menjadi cDNA melalui proses reverse transkription
3. Amplifikasi DNA (PCR)
cDNA yang terbentuk diperbanyak dengan proses PCR melalui tahapan denaturasi
(pemutusan ikatan ganda DNA), annealing (penempelan primer pada tempat yang
sesuai), dan ekstension (pemanjangan primer membentuk ikatan ganda DNA dengan
bantuan enzim polimerase)
4. Deteksi Hasil PCR
Hasil PCR kemudian dianalisis dengan elektroforesis menggunakan gel agarosa
(konvensional gel RT-PCR) dan menggunakan komputer secara otomatis (realtime
RT-PCR)
2
BAB 2
Tujuan : Menjaga keamanan & keselamatan dan menghindari kecelakaan & kejadian
yang tidak diinginkan.
Referensi : WHO Global Influenza Surveillance Network. Manual for the laboratory
diagnosis and virological surveillance of influenza (WHO, 2011)
Keamanan dan keselamatan kerja di laboratorium merupakan tanggung jawab semua orang
yang bekerja di laboratorium. Tata cara keamanan kerja tersebut di laboratorium harus
dilaksanakan dengan konsisten setiap waktu yang meliputi :
1. Kewaspadaan dan keamanan di dalam melakukan penanganan semua spesimen klinis
yang berpotensi infeksius termasuk darah, swab, dan cairan tubuh lainnya.
2. Alat pelindung diri harus digunakan di dalam melakukan penanganan dan pekerjaan lab
(meliputi jas lab, sarung tangan, masker, dan peralatan lainnya)
3. Pipet mekanik harus digunakan di semua bagian lab, hindari penggunaan pipet yang
dihisap dengan mulut.
4. Bahan infeksius jangan dibuang ditempat sampah biasa buang di dalam plastik
biohazard
5. Hindari kontak langsung antara bahan infeksius dengan kulit dan mata.
6. Bahan infeksius tidak boleh dimakan / masuk kedalam mulut.
7. Pembagian spesimen (alikuot) harus dilakukan dengan hati-hati di dalam BSC.
8. Centrifuge harus digunakan sesuai aturan
9. Container yg berisi bahan infeksius harus dibuka dengan hati-hati dalam BSC class II.
10. Gunakan selalu sarung tangan karet untuk menghindari kontak langsung dengan darah
atau bahan infeksius lain.
11. Bahan infeksius disimpan dengan aman.
12. Cuci tangan setiap kali selesai melakukan suatu proses dan sebelum meninggalkan
ruangan laboratorium.
13. Di dalam laboratorium harus menggunakan jas laboratorium dan jangan lupa untuk
membuka jas lab sebelum meninggalkan ruang.
14. Penanganan spesimen dan proses ekstraksi harus memakai jas laboratorium, kacamata,
masker N95, dan penutup kepala yang sekali pakai.
3
15. Untuk menghindari kontaminasi, semua peralatan laboratorium (jas lab, pipet, alat-alat)
tidak boleh berpindah dan dibawa dari satu ruangan ke ruangan lain.
16. Memakai alas kaki yang tertutup.
17. Dilarang menyimpan makanan dan minuman di dalam laboratorium.
18. Dilarang makan, minum, menyisir rambut, memakai kosmetik dan merokok didalam
laboratorium.
19. Disinfektan yang digunakan adalah hipoclorit 1 % atau alkohol 70 %.
20. Secara rutin melakukan cek suhu dan menjaga kebersihan Refrigerator / freezer.
21. Semua staf harus sudah diimunisasi.
22. Jika ada staf yang sakit lapor kepada kepala laboratorium
4
BAB 3
5
Alur pemeriksaan dengan menggunakan metoda Real Time RT-PCR
Spesimen suspek
Flu Burung
Pencampuran
RNA dan Reagen RT-PCR
6
Alur pemeriksaan dengan menggunakan metoda konvensional/gel RT-PCR
Spesimen suspek
Flu Burung
Pencampuran
RNA dan Reagen RT-PCR
Proses konvensional/gelRT-PCR
(Flu A, H1pdm09, H5)
Positif Negatif
Flu A, H1pdm09, atau H5, jika : Flu A, H1pdm09, atau H5, jika :
ADA pita/band yang terlihat pada TIDAK ADA pita/band yang
proses elektroforesis terlihat pada proses elektroforesis
7
BAB 4
PENATALAKSANAAN DAN PENANGANAN SPESIMEN FLU BURUNG
DI LABORATORIUM
1. Spesimen dari suspek Flu Burung yang tiba di Laboratorium PCR dicatat nama pasien,
jenis dan asal spesimen, tanggal tiba di laboratorium PCR, serta nama pembawa swab
spesimen di dalam buku yang telah disediakan oleh petugas laboratorium.
2. Sampel diterima oleh petugas laboratorium dan di bawa masuk ke ruang ekstraksi.
3. Tabung spesimen swab yang tiba di laboratorium dibuka dari kontainernya di dalam BSC
II oleh petugas.
4. Dekontaminasi plastik sampel dan vialnya dengan alkohol 70 % untuk menghindari
kontaminasi.
5. Tabung spesimen diberi label nama, tanggal ambil, dan jenis spesimen.
6. Spesimen siap untuk diesktraksi menurut prosedur dari kit ekstraksi yang tersedia secara
komersial.
8
BAB 5
Prosedur
1. Sebelum bekerja, hidupkan terlebih dahulu lampu ultraviolet (UV) sekitar 10 menit.
2. Hidupkan blower dan lampu fluorescent selama 10 menit.
3. Setelah lampu UV mati, check alat pengukur tekanan untuk memastikan bahwa tekanan
dalam posisi yang tepat.
4. Buka view sreen.
5. Check juga apakah blower bekerja dengan baik dengan cara mendekatkan kertas tissue
tipis pada grill (jika bekerja dengan baik, maka ujung kertas tissue akan tertarik ke arah
bawah).
6. Bersihkan terlebih dahulu meja kerja di dalam BSC dan semua peralatan yang akan kita
gunakan (pipet) dengan menggunakan alkohol 70%.
7. Bersihkan juga seluruh permukaan material atau peralatan yang akan ditempatkan di
dalam cabinet dengan alkohol 70%.
8. Barang-barang yang kita letakan di dalam BCS jangan sampai menutupi atau berada di
atas grill, karena akan mengganggu aliran udara.
9. Sebagai tempat sampah di dalam BSC, siapkan yellow bags di dalam bekker glass yang
terlebih dahulu disemprot dengan alkohol.
10. Letakkan bekker glass di area kotor.
11. Letakkan kertas tissue di area bersih.
12. Tempatkanlah spray berisi alkohol 70% ditempat yang mudah kita jangkau.
9
Ketika Pekerjaan sudah selesai
1. Bersihkan semua peralatan yang kita pakai dengan menggunakan alkohol 70%.
2. Kembalikan dan rapikan barang-barang seperti keadaan semula.
3. Bersihkan terlebih dahulu permukaan barang-barang yang akan keluar dari BSC dengan
menggunakan alkohol 70%.
4. Bersihkan juga meja kerja di dalam BSC dengan menggunakan alkohol 70%.
5. Tutup view screen.
6. Matikan Blower dan lampu fluorescent.
7. Hidupkan lampu UV selama 10 menit.
10
BAB 6
Tujuan : Memperoleh RNA murni yang akan digunakan untuk pemeriksaan PCR
Referensi : Protokol Perusahaan
Nama Kit : QIAamp® Viral RNA Mini Kit ( Qiaqen, Cat : 52906)
No Peralatan
1 Vortex
2 Sentrifuse
3 Mikro pipet (1000 µl, 200 µl, 100 µl, 20 µl, 10 µl)
4 BSC-II
11
B. BAHAN PEMERIKSAAN :
Spesimen saluran pernafasan dalam Viral Transport Medium (VTM) Hank BSS
C. PROSEDUR KERJA
Cara Kerja
Spin column
Collection tube 6. Tranfers @ 630 µl ke-2 spin colum
Proses ini
dilakukan 2x
7. Sentrifuse 8000 rpm selama 1 menit.
12
CATATAN :
Pembuatan lysis buffer : Hitung jumlah lysis buffer dengan mencampurkan Buffer AVL
dan Carrier RNA dengan rumus sbb :
13
BAB 7
Tujuan : Memperoleh RNA murni yang akan digunakan untuk pemeriksaan PCR
Referensi : Protokol Perusahaan
Nama Kit : Pure LinkTM Viral RNA/DNA Mini Kit (Invitrogen, Cat : 12280-050)
No Peralatan
1 Vortex
2 Sentrifuse
3 Mikro pipet (1000 µl, 200 µl, 100 µl, 20 µl, 10 µl)
4 BSC-II
B. BAHAN PEMERIKSAAN :
Spesimen saluran pernafasan dalam Viral Transport Medium (VTM) Hank BSS
14
C. PROSEDUR KERJA
Cara Kerja
Spin column
15
CATATAN :
Pembuatan Lysis Buffer : Hitung volume lysis buffer dengan menambahkan viral lysis
buffer, carrier RNA dan porteinase K yang akan dipakai dengan rumus sbb :
16
BAB 8
No Peralatan
1. Sentrifuge Spin Down
2. Mikro pipet (200 µl, 100 µl, 20 µl, 10 µl)
3 Cold block
4 Konvensional Thermal Cycler
B. BAHAN PEMERIKSAAN :
RNA Virus (Template RNA)
17
C. PROSEDUR KERJA
1. Siapkan reagen RT-PCR Mix dengan menambahkan komponen-komponen dibawah ini ke
dalam tabung reaksi steril 1,5 ml :
Komponen Volume
(µl) 1rx
RNase Free Water 5.5
2X Reaction Mix 12.5
Primer F (10 µM) 0.5
Primer R (10 µM) 0.5
Enzim SuperScript. III RT/ 1
Platinum Taq Mix
2. Untuk menyiapkan RT-PCR Master Mix lebih dari satu reaksi, kalikan jumlah dalam
kolom “volume” di atas dengan jumlah reaksi yang dibutuhkan.
3. Selalu melebihkan sekurang-kurangnya 1 atau 2 dari reaksi yang dibutuhkan.
4. Campur semua komponen tersebut dengan vorteks dan disentrifuge beberapa detik,
kemudian aliquot ke dalam tabung 200 ml masing-masing 20 µl.
5. Tambahkan kedalam tabung yang telah diisi master mix tersebut dengan Template RNA
sebanyak 5 µl.
6. Tabung tersebut siap untuk dimasukkan ke dalam mesin Thermal Cycler dengan program
sebagai berikut :
1. Reverse Transkriptase :
550C 30 min
2. Hot Start
940C 2 min
3. 3-Step Cycling, 35 Cycle
940C 30 det
550C 30 det
0
72 C 1 min
4. Final Extension
720C 7 min
18
D. HASIL ANALISA GEL ELEKTROFORESIS
Keterangan Gambar:
1. Fragmen Flu A sepanjang 234bp
Sampel no 1: Positif
Sampel no 2: Positif
NC: Negatif Control, negatif
PC: Positif Control, positif
Kesimpulan gambar:
Sampel no 1: Positif Influenza A/H5
Sampel no 2: Positif Influenza A/H1pandemi
19
Flu A H7 H9
Keterangan Gambar:
1. Fragmen Flu A sepanjang 234bp
Sampel no 1: Positif
Sampel no 2: Positif
NC: Negative Control, negatif
PC: Positive Control, positif
Kesimpulan gambar:
Sampel no 1: Positif Influenza A/H7
Sampel no 2: Positif Influenza A/H9
20
BAB 9
No Peralatan
1. Sentrifuge Spin Down
2. Mikro pipet (200 µl, 100 µl, 20 µl, 10 µl)
3 Cold block
4 Mesin Real Time PCR
C. CARA KERJA
1. Siapkan reagen RT-PCR Mix dengan menambahkan komponen-komponen dibawah ini ke
dalam tabung reaksi steril 1,5 ml
21
Volume
Komponen
(µl) 1 rx
Nuclease Free Water 5.5
2. Untuk menyiapkan RT-PCR Master Mix lebih dari satu reaksi, kalikan jumlah dalam
kolom “volume” di atas dengan jumlah reaksi yang dibutuhkan ditambah 2 reaksi sebagai
cadangan.
3. Campur semua komponen tersebut dan disentrifuge beberapa detik, kemudian aliquot ke
dalam plate 96 well atau tabung strip 8 well masing-masing 20 µl.
4. Tambahkan kedalam tabung yang telah diisi master mix tersebut NTC (negative template
control), specimen RNA, Mock dan Kontrol Positif (Standard RNA) sebanyak 5 µl.
Contoh pola reaksi :
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
A InfA InfA InfA InfA InfA InfA InfA InfA InfA InfA InfA InfA
B H1pdm
09
H1pdm
09
H1pdm
09
H1pdm
09
H1pdm
09
H1pdm
09
H1pdm
09
H1pdm
09
H1pdm
09
H1pdm
09
H1pdm
09
H1pdm
09
C H5 H5 H5 H5 H5 H5 H5 H5 H5 H5 H5 H5
D RNP RNP RNP RNP RNP RNP RNP RNP RNP RNP RNP RNP
E
F
G
5. Tutup tabung dengan sealer atau strip cap sampai rapat, jangan sampai ada gelembung
dan celah terbuka untuk menghindari penguapan dan kontaminasi.
6. Tabung tersebut siap untuk dimasukkan ke dalam mesin Real Time Thermal Cycler
dengan program sebagai berikut :
1. Reverse Transkriptase :
500C 30 Min
2. Inaktivasi Inhibitor Taq:
950C 2 Min
3. Amplifikasi PCR, (45 CYCLE)
950C 15 Det
550C 30 Det (Baca Real Time/Collection Data)
7. Tampilkan hasil dan periksa nilai Ct maupun kurva amplifikasi, pengaturan analis untuk
baseline dan threshold diatur secara otomatis oleh komputer ataupun manual.
22
BAB 10
No Peralatan
1. Sentrifuge Spin Down
2. Mikro pipet (200 µl, 100 µl, 20 µl, 10 µl)
3 Cold block
4 Mesin Real Time PCR
C. CARA KERJA
1. Siapkan reagen RT-PCR Mix dengan menambahkan komponen-komponen dibawah ini ke
dalam tabung reaksi steril 1,5 ml
23
Volume
Komponen
(µl) 1 rx
Nuclease Free Water 5.0
2. Untuk menyiapkan RT-PCR Master Mix lebih dari satu reaksi, kalikan jumlah dalam
kolom “volume” di atas dengan jumlah reaksi yang dibutuhkan ditambah 2 reaksi sebagai
cadangan.
3. Campur semua komponen tersebut dan disentrifuge beberapa detik, kemudian aliquot ke
dalam plate 96 well atau tabung strip 8 well masing-masing 20 µl.
4. Tambahkan kedalam tabung yang telah diisi master mix tersebut NTC (negative template
control), specimen RNA, Mock dan Kontrol Positif (Standard RNA) sebanyak 5 µl.
Contoh pola reaksi :
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
A H7 H7 H7 H7 H7 H7 H7 H7 H7 H7 H7 H7
B
C
D
E
F
G
5. Tutup tabung dengan sealer atau strip cap sampai rapat, jangan sampai ada gelembung
dan celah terbuka untuk menghindari penguapan dan kontaminasi.
6. Tabung tersebut siap untuk dimasukkan ke dalam mesin Real Time Thermal Cycler
dengan program sebagai berikut :
1. Reverse Transkriptase :
450C 10 Min
2. Inaktivasi Inhibitor Taq:
950C 10 Min
3. Amplifikasi PCR, (45 CYCLE)
950C 15 Det
600C 45 Det (Baca Real Time/Collection Data)
7. Tampilkan hasil dan periksa nilai Ct maupun kurva amplifikasi, pengaturan analis untuk
baseline dan threshold diatur secara otomatis oleh komputer ataupun manual.
24
8. Sampel dinyatakan positif bila nilai Ct < 38dan negatif bila nilai Ct > 40. Tes dinyatakan
valid jika hasil pada positif kontrol menunjukkan hasil positif dan negatif kontrol
menunjukkan hasil negative.
25
BAB 11
TUJUAN
a. Menetapkan instruksi kerja pengoperasian mesin Biorad Chromo4 Thermal Cycler
b. Memberikan petunjuk bagi petugas yang melakukan pengoperasian mesin Biorad
Chromo4 Thermal Cycler
CARA KERJA :
Sebelum bekerja :
1. Nyalakan CPU
2. Nyalakan monitor komputer
3. Nyalakan mesin thermal cycler dengan menekan tombol on/off di BAB belakang mesin.
4. Buka detektor mesin dengan cara seperti gambar dibawah ini :
26
7. Klik tanda panah bawah di master file Quick load
27
10. Muncul jendela seperti ini
11. Pilih jenis plate yang dipakai, pilihannya MJ White atau MJ Clear
12. Pilih dye set yang digunakan, dalam hal ini FAM
28
13. Petakan well dengan cara klik angka diatas well kemudan tarik ke kanan sampai well
yang kita inginkan. Atau bisa dengan memilih well satu per satu
14. Klik icon Sampelbila well diisi sampel, Standardbila diisi dengan standard dst
15. Klik Ok
29
16. Monitor akan kembali menampilkan layar berikut :
30
22. Monitor akan menampilkan status screen sbb sebagai tanda proses telah dimulai
Setelah bekerja :
31
BAB 12
TUJUAN
CARA KERJA
Sebelum bekerja :
1. Putar knob berlawanan arah jarum jam di BAB atas mesin untuk melonggarkan,
kemudian angkat lid lever, dorong ke belakang seperti gambar di bawah ini :
Knob
2. Letakkan sampel dan tutup kembali, tekan lid lever ke bawah. Putar knob searah jarum
jam untuk mengencangkan.
Knob
3. Nyalakan thermal cycler dengan menekan tombol ke posisi on, tombol on/off ada di BAB
kiri belakang mesin thermal cycler.
32
5. Untuk menjalankan suatu protokol Klik Files dan akan muncul jendela seperti ini:
Task pane sebelah kiri menunjukkan nama protokol yang telah tersimpan dalam mesin,
sedangkan task pane sebelah kanan menunjukkan detail dari protokol yang dipilih.
6. Pilih protokol yang diinginkan dengan menekan tombol navigasi yang ada di sebelah
kanan mesin BAB depan
7. Klik Tombol Run di command keys BAB kiri. Kemudian akan muncul jendela seperti
dibawah ini
33
Isi volume sampel dan lid temperatur yang diinginkan. Klik OK, dan akan muncul
jendela seperti ini :
34
Setelah bekerja :
1. Protokol telah selesai dijalankan bila remaining time telah berada di angka 00:00:00.
2. Untuk menghentikannya tekan tombol F1 (Cancel Run) sehingga muncul jendela seperti
ini:
35
BAB 13
TUJUAN
CARA KERJA :
1. Menyalakan Instrument
a. Nyalakan computer dan monitor
b. Tekan tombol power pada IQ 5 Real-Time PCR Detection System
3. Masukan plate pemeriksaan dalam modul reaksi iCycle, dengan cara membuka tutup
iCycle
36
4. Pilih Protokol pemeriksaan yang dipilih dengan cara, klik Protocol dan pilih protocol
yang diinginkan
5. Setup plate dengan cara, klik Plate lalu klik Create New
6. Pilih sumur / well yang akan di PCR. Pilih dye set yang dipakai. Klik save and exit plate
editing
37
7. Akan muncul jendela seperti dibawah ini. Klik Run.
38
9. Akan tampak jendela seperti dibawah ini jika proses PCR sudah mulai berjalan.
10. Bila proses selesai akan muncul jendela Run completed ? klik OK, dan muncul jendela
di bawah ini. Klik Threshold cycle dan nilai CT untuk masing-masing sampel di tiap
well akan terlihat.
39
BAB 14
NO PERALATAN
1. Timbangan Analitik
2. Botol Ukur / Tabung 10ml, 1000 ml
3. Microwave
4. Mikro pipet (100 µl, 20 µl,)
5. Aparatus Elektroforesis horizontal
B. PROSEDUR KERJA
1. Timbang agarosa sebanyak 2 gr (2%)*
2. Tuang ke dalam tabung/ botol tahan panas
3. Tambahkan 100 ml Buffer TBE 1X
4. Didihkan sampai larut dalam microwave selama ± 4 menit
5. Dinginkan sampai suhu 600C dalam suhu kamar
6. Tambahkan 10 ul Zat Pewarna intercalat (Gel Red atau Ethidium Bromide)
7. Tuang kedalam tray yang sebelumnya telah dipasang comb* semakin panjang base
pair primer yang digunakan, maka semakin rendah persentase yang digunakan
(±1.5%)
40
BAB 15
Keamanan Kerja
1. Jangan sentuh produk dengan tangan yang basah.
2. Jangan letakkan jari atau benda asing ke dalam cell selama electrophoresis. Hindari
menyentuh konektor elektroda selama electrophoresis.
3. Cell lid sudah didesign sesuai dengan apparatus dan tankinya. Jangan gunakan penutup
yang lain.
4. Sebelum disconnection power supply dari alat Elektrophoresis, pastikan bahwa power
switch ON dalam keadaan OFF.
5. Gel yang digunakan mengandung Ethidium bromide yang bersifat karsinogenik. Gunakan
sarung tangan ketika menangani unit ini. Atau gunakan zat intercalate lain yang relative
aman seperti Gel Red dan SyberSafe.
Prosedur Kerja
Persiapan Gel
1. Ambil gel yang masih baru di dalam lemari es.
2. Letakan gel di atas tray dan kemudian tempatkan keduanya di atas gel bed
3. Jika ternyata di atas gel bed sudah tersedia gel, pastikan well mana saja yang belum
digunakan untuk proses analisis elektroforesis
Buffer
1. Pastikan bahwa seluruh gel di dalam tray terendam buffer (300-350 ml).
2. Cek kapan terakhir kali Buffer diganti.
3. Buffer diganti setiap seminggu sekali pada hari Jumat.
PERINGATAN:
Buffer yang kotor serta merunning dengan menggunakan gel bekas akan mempengaruhi
pembacaan hasil.
41
Running alat elektroforesis
1. Setelah semua produk RT-PCR yang akan kita analisa telah masuk ke dalam well, tutup
Cell unit dengan Cell Lid dan kemudian letakkan tutup aluminium foil di atasnya. Tutup
aluminium foil digunakan untuk melindungi lid sensor dari gangguan sinar lampu yang
terlalu terang (spot light, lampu pijar, dan lain-lain).
2. Hidupkan tombol <ON> pada saklar mesin (terletak di belakang alat).
3. Tekan tombol <output voltase> pada 100 volt
4. Set waktu selama 40 menit.
5. Untuk menaikkan atau mengurangi waktu, gunakan tombol ▲ (menambah waktu) atau
▼ (menurunkan waktu).
6. Tekan tombol output button ( ) untuk menghidupkan Power supply.
7. Sebagai indikasi bahwa system dalam keadaan ON:
Lampu LED biru akan menyala
Pada larutan buffer akan muncul gelembung-belembung udara dari elektroda
Perawatan
! Jika tidak dilakukan maka akan dapat merusak produk dan bahkan dapat berpengaruh
terhadap hasil eksperimen:
1. Jangan simpan larutan buffer di dalam alat Elektrophoresis Cell unit dalam jangka
waktu yang cukup lama. Larutan buffer yang terkonsentrasi secara terus menerus
(contoh : evaporasi) akan berakibat tidak saja berpengaruh terhadap hasil pengamatan
tetapi juga dapat merusak elektroda.
2. Pastikan untuk memutus aliran listrik menuju alat Elektrophoresis Cell Unit dan
mencabut power cord dari dinding sebelum memulai membersihkan dan menuang
larutan buffer.
3. Ketika membersihkan alat, dilarang menggosok BAB elektrodanya. Karena dapat
mengakibatkan elektroda tidak berfungsi atau disconnection.
4. Segera keringkan mesin jika dibersihkan dengan menggunakan air. Hindari
penggunaan pengering atau autoclave. Karena hal tersebut dapat mengakibatkan
kegagalan system.
5. Komponen dari alat ini tidak sesuai dengan acetone atau larutan organik lainnya.
Jangan menggunakan larutan organik untuk membersihkan alat ini, karena dapat
merubah bentuk timah yang terdapat dalam komponen.
42
Permasalahan
Masalah Solusi
Lampu Indikator tidak menyala Cek kabel dan stop kontak yang menghubungkan antara
mesin dengan sumber listrik di dinding.
Cek apakan voltase yang digunakan telah sesuai dengan
yang digunakan di daerah tersebut.
Jika peralatan terasa panas, cabut stop kontak dari
dinding. Kemudian cek apakah ada sesuatu yang
menutupi lubang ventilasi dari Power supply.
Penyimpangan band Cek apakah ada gelembung udara yang terjebak di
dalam gel?
Cek apakah agarosa yang digunakan benar-benar larut
sempurna?
Band tidak dapat terlihat Apakah volume sample cukup? ( sampai dengan 12 μl
untuk setiap well dengan ukuran 6mm)
Apakah konsentrasi larutan zat pewarna yang digunakan
mencukupi? Apakah larutan digunakan berkali-kali?
Cek tanggal kadaluwarsa zat pewarna yang digunakan.
Apakah panjang gelombang zat pewarna yang
digunakan telah tepat?
Coba dilakukan electrophoresis lagi dalam waktu yang
singkat.
Jika VTC tidak keluar, ada kemungkinan kesalahan
terjadi pada waktu mencampur reagent.
43
BAB 16
Keamanan Kerja
1. Lindungi diri kita dengan menggunakan jas disposible dan masker ketika bekerja.
2. Selalu menggunakan sarung tangan ketika memegang gel, karena di dalam gel
mengandung Ethidium bromide yang merupakan zat kimia yang karsinogenik dan
beracun
3. Gunakan juga sarung tangan ketika memegang pintu Gel doc
4. Lepaskan sarung tangan ketika menekan tombol keboard computer dan tombol-tombol
pada Gel Doc
5. Segera cuci tangan setelah pekerjaan selesai.
Cara Kerja
Menyalakan Instrument
1. Nyalakan computer dan monitor
2. Tekan tombol power pada Gel Doc X-Ray
Menganalisa gel
1. Double klik dengan cepat icon Quantity One System Sofware yang terdapat di layar
monitor.
2. Maka akan nampak tampilan sebagai berikut:
44
3. Untuk menganalisa, klik File>New. Maka akan tampak tampilan sebagai berikut:
45
13. Pada layar computer akan nampak gambar sebagai berikut:
14. Untuk mendapatkan gambar yang lebih jelas, klik kanan pada gambar, sehingga akan
didapat pilihan-pilihan sebagai berikut:
17. Kemudian crop gambar sesuai dengan ukuran yang ingin kita ambil (seperti nampak
pada gambar di bawah ini).
46
18. Untuk menyimpan gambar, gerakkan cusor mouse hingga di layar tampak gambar
gunting. Setelah nampak, kemudian klik kiri. Maka di layar akan terlihat sebagai
berikut:
20. Untuk memberi nama well-well yang berisi sample, maka klik tombol ABC
21. Klik lagi tombol ABC pada gambar dan kemudian klik well yang akan diberi nama
22. Tulis nama / inisial sample pada Text Overlay Properties kemudian klik Ok
47
24. Untuk mem-print gambar, klik gambar printer>print.
48
BAB 17
PENUTUP
Dengan adanya buku panduan instruksi kerja untuk pemeriksaan molekuler virus
influenza ini, diharapkan dapat memberikan dukungan dalam upaya deteksi cepat kasus-
kasus influenza sehingga dapat membantu upaya penganggulangan kasus mutasi influenza
dan antisipasi terjadinya pandemi influenza.
49
BAB 18
KEPUSTAKAAN
50
LAMPIRAN
51
52
53