Oleh:
NIM.P07120320062
JURUSAN KEPERAWATAN
TAHUN 2020
LAPORAN PENDAHULUAN ASUHAN KEPERAWATAN PADA
PASIEN DENGAN SISTEM KARDIOVASKULER
CONGESTIVE HEART FAILURE (CHF)
Kelainan otot Aterosklerosis Hipertensi Peradangan dan Penyakit jantung Faktor sistemik
Jantung koroner sistemik/ penyakit miokardium lain
pulmonal degenerative
Gagal jantung
(Huddak & Gallo, 2010), (Smeltzer & Bare, 2002). dan (Wilkinson & Ahern, 2012)
4. Pemeriksaan Diagnostik
Menurut Wijaya & Putri (2013), pemeriksaan pada gagal jantung adalah sebagai
berikut:
1. Foto thorok dapat mengungkapkan adanya pembesaran jantung yang disertai
adanya pembendungan cairan diparu karena hipertensi pulmonal. Tempat
adanya infiltrat precordial kedua paru dan efusi pleura.
2. Laboratorium mengungkapkan penurunan Hb dan hematokrit. Jumlah lekosit
meningkat, bila sangat meninggi mungkin memperberat jantung. Keadaan asam
basa tergantung pada keadaan metabolisme, masukan kalori, keadaan paru dan
fungsi ginjal, kadar natrium darah sedikit menurun walaupun kadar natrium
total bertambah. Berat jenis urine meningkat. Enzim hepar mungkin meningkat
dalam kongesti hepar. Gagal ventrikel kiri ditandai dengan alkalosis respiratorik
ringan atau hipoksi dengan peningkatan PCO2. BUN dan kreatinin menunjukan
penurunan perfusi ginjal. Albumin/ transferin serum mungkin menurun sebagai
akibat penurunan masukan protein atau penurunan sintesis proteindalam hepar
mengalami kongesti. Kecepatan sedimentasi menunjukan adanya inflamasi
akut.
3. Ultrasonography (USG) merupakan gambaran cairan bebas dalam rongga
abdomen, dan gambaran pembesaran hepar dan lien. Pembesaran hepar dan lien
kadang sulit diperiksa secara manual saat disertai asites.
4. EKG mengungkapkan adanya tachicardi, hipertrofi bilik jantung dan iskemik (
jika meliputi : Elektrolit serum yang mengungkapkan kadar natrium yang
rendah sehingga hasil hemodelusi daran dari adanya kelebihan retensi air,K, Na,
CI,ureum,gula darah )
5. Penatalaksanaan Medis
Menurut kosron (2012), penatalaksanaan pada CHF meliputi:
1. Terapi non farmakologi
a. Istirahat untuk mengurangi beban kerja jantung
b. Oksigenasi
c. Dukung diit : pembatasan natrium untuk mencegah, mengontrol atau
menghilangkan oedema
2. Terapi farmakologi
a. Glikosida jantung
Digitalis, meningkatkan kekuatan kontraksi otot jantung dan memperlambat
frekuensi jantung.
Efek yang dihasilkan : peningkatan curah jantung, penuruna tekanan vena
dan volume darah dan peningkatan diurisi dan mengurangi oedema.
b. Terapi deuritic diberikan untuk memacu ekskresi natrium dan air melalui
ginjal. Penggunaan harus hati-hati karena efek samping hiponatremia dan
hipokalenia.
c. Terapi vasodilator : Obat-obat fasoaktif digunakan untuk mengurangi
impadasi tekanan terhadap penyemburan darah oleh ventrikel. Obat ini
memperbaiki pengosongan ventrikel dan peningkatan kapasitas vena
sehingga tekanan pengisian ventrikel kiri dapat diturunkan.
2. Diagnosa keperawatan
1. Penurunan curah jantung berhubungan dengan ; Perubahan kontraktilitas
miokardial/perubahan inotropik, Perubahan frekuensi, irama dan konduksi listrik,
Perubahan structural.
2. Gangguan pertukaran gas berhubungan dengan : perubahan menbran kapiler -
alveolus.
3. Hipervolemia berhubungan dengan : menurunnya laju filtrasi glomerulus
(menurunnya curah jantung)/meningkatnya produksi ADH dan retensi natrium/air.
4. Intoleransi Aktivitas berhubungan dengan : Ketidak seimbangan antar suplai okigen.
Kelemahan umum, Tirah baring lama/immobilisasi.
3. Rencana Keperawatan
No. Standar Diagnosa Standar Luaran Standar Intervensi Keperawatan
Keperawatan Indonesia Keperawatan Indonesia (SIKI)
Indonesia (SLKI)
1 Penurunan Curah Jantung Setelah dilakukan Perawatan Jantung
Definisi : ketidakadekuatan intervensi 1. Observasi
jantung memompa darah untuk keperawatan Identifikasi tanda/gejala
memenuhi kebutuhan ……x….. jam primer penurunan curah
metabolism tubuh diharapkan penurunan jantung (dyspnea, kelelahan,
Penyebab : curah jantung px dapat edema, ortopnea, CVP)
Perubahan irama jantung diatasi dengan kriteria Identifikasi tanda/gejala
Prubahan frekuensi jantung hasil : sekunder penurunan curah
Perubahan kontraktilitas Kekuatan nadi jantung (peningkatan BB,
Perubhan preload perifer meingkat hepatomegaly, distensi vena
Perubahan afterload Dyspnea menurun jugularis, palpitasi, ronchi
Gejala dan tanda mayor : Bradikardia basah, oliguria, batuk)
Subyektif menurun Monitor tekanan darah
1. Perubahan irama jantung Takikardia Monitor intake dan output
(Palpitasi) menurun cairan
2. Perubahan preload (Lelah) Batuk menurun Monitor satuarsi oksigen
3. Perubahan afterload Murmur jantung Monitor keluhan nyeri dada
(dyspepsia) menurun Monitor EKG 12 sadapan
Objektif Tekanan darah Monitor aritmia
1. Perubahan irama jantung membaik Monitor nilai laboratorium
- Bradikardia/takikardia
CRT membaik jantung
- Gambaran EKG aritmia
Edema menurun
atau gangguan konduksi
Lelah menurun 2. Terapeutik
2. Perubahan preload
Suara jantung S3 Posisikan pasien semi fowler
Edema
menurun / fowler dengan kaki
Distensi vena jugularis
kebawah/posisi nyaman
Central venous pressure Suara jantung S4 Berikan terapi relaksasi
(CVP) meningkat / Menurun untuk megurangi stress
menurun Berikan dukungan emosional
Hepatomegali dan spiritual
3. Perubahan afterload Berikan oksigen untuk
Tekananan darah memprtahankan saturasi
meningkat/menurun osigen > 94%
Nadi perifer teraba 3. Edukasi
lemah Anjurkan berhenti merokok
Cafillary reffil time = > 3 4. Kolaborasi
detik Kolaborasi pemberian
Oliguria antiaritmia
Warna kulit pucat dana
atau sianosis
4. Perubahan kontartilitas
Terdengar suara jantung
S3 adan atau S4
Ejection fraction (EF0
menurun
Gejala dan Tanda Minor
Subjektif
1. Perilaku/ emosinal
Gelisah
Cemas
Objektif
1. Perubahan preload
Murmur jantung
Berat badan bertambah
Pulmonary artery
wedge pressure
(PAWP) menurun
2. Perubahan afterload
Pulmonary vascular
resistence (PVR)
meningkat/menurun
Systemic vascular
resistence (SVR)
meningkat/menurun
3. Perubahan kontartilitas
Cardiac index (CI)
menurun
Left ventricular stroke
work index (LVSW)
menurun
Stroke volume index
(SVI) menurun
2 Gangguan Pertukaran Gas Setelah dilakukan Pemantauan respirasi Observasi
asuhan keperawatan
Definisi : Monitor frekuensi ,irama
selama
,kedalaman dan upaya napas
Kelebihan atau kekurangan ………x…….. maka
Monitor pola napas ( seperti
oksigenasi dan/atau eleminasi gangguan pertukaran
bradipnea,takipnea,hiperventilasi
karbondioksida pada membrane gas teratasi dengan
,kussmaul,cheyne-stokes,
alveolus-kaplier kriteria hasil :
biot,ataksik)
Penyebab : Dispnea menurun Monitor kemampuan batuk
Ketidakseimbangan (5) efektif
ventilasi-perfusi Bunyi napas Monitor adanya produksi
Perubahan membrane tambahan spuntum
alveolus-kaplier menurun (5) Monitor adanya sumbatan jalan
Pusing menurun napas
Gejala dan Tanda Mayor
(5) Palpasi kesimetrisan ekspansi
Subjektif : Penglihatan kabur paru
Dispnea
menurun (5) Auskultasi bunyi napas
Diaforesis Monitor saturasi oksigen
Objektif : menurun (5) Monitor nilai AGD
PCO2 Gelisah menurun Monitor hasil x-ray toraks
meningkat/menurun (5)
Terapeutik
PO2 menurun Napas cuping
Takikardia hidung menurun Atur interval pemantauan
Edukasi
Kolaborasi
Gejala Mayor
Kolaborasi
Subjektif
Kolaborasi pemberian
(-)
diuretik
Objektif
Kolaborasi penggantian
Distensi vena jugularis kehilangan kalium akibat
Terdengar suara napas diuretik
tambahan Kolaborasi pemberian
Hepatomegali continuous renal replacement
Oliguria
Intake lebih banyak dari Label: Pemantauan Cairan
output (balans cairan
Observasi
positif)
Kongesti paru Monitor frekuensi dan
Kondisi Klinis Terkait kekuatan nadi
Monitor frekuensi napas
1. Penyakit ginjal : gagal
Monitor tekanan darah
ginjal akut/kronis,
Monitor berat badan
sindrom nefrotik
Monitor elastisitas atau
2. Hipoalbuminemia
turgor kulit
3. Gagal jantung kongestif
4. Kelainan hormon Monitor jumlah, warna dan
Terapeutik
Edukasi
koroner napas
Aritmia (5)
Penyakit paru obstruksi
kronis (PPOK)
Gangguan metabolic
Gangguan
muskuloskeletal
4. Implementasi
Pelaksanaan asuhan keperawatan merupakan realisasi daripada rencana tindakan
independent. Pada pelaksanaannya terdiri dari beberapa kegiatan validasi, rencana
keperawatan, mendokumentasikan rencana keperawatan, memberikan asuhan
keperawatan dan pengumpulan data.
5. Evaluasi Keperawatan
Evaluasi merupakan tahap akhir dari asuhan keperawatan yang digunakan sebagai alat
untuk menilai keberhasilan dari asuhan keperawatan dan proses ini berlangsung terus
menerus dan diarahkan pada pencapaian tujuan yang diinginkan.
DAFTAR PUSTAKA
Hudak, Gallo, Keperawatan Kritis: Pendekatan Holistik, Edisi IV, Jakarta, EGC: 1997
Junadi P, Atiek S, Husna A, Kapita selekta Kedokteran (Efusi Pleura), Media Aesculapius,
Fakultas Kedokteran Universita Indonesia, 1982, Hal.206 - 208
Price, Sylvia, Patofisiologi: Konsep Klinis Proses – Proses Penyakit, Edisi 4, Jakarta: EGC,
1999
Smeltzer, Bare, Buku Ajar keperawatan Medical Bedah, Bruner & Suddart, Edisi 8,
Jakarta, EGC, 2001.
Denpasar, 2020
Mengetahui,
Pembimbing / CT Mahasiswa