Anda di halaman 1dari 3

Es Mencair

Mencairnya kutub utara merupakan efek perubahan iklim global yang terjadi dengan
intensitas bervariasi setiap tahun. Tahun ini es mulai mencair antara dua minggu dan dua bulan
lebih awal dari biasa. Hal ini menandakan, jumlah keseluruhan es yang mencair sepanjang tahun
bisa jadi lebih besar. Mencairnya es di kutub, terutama sekitar Greenland dapat meningkatkan
volume air di laut yang menyebabkan terjadi menambahan tinggi permukaan laut diseluruh
dunia. Pada abad ke-20 telah terjadi kenaikan permukaan air laut 20-25 cm. Apabila separuh es
Greenland dan Antartika meleleh maka terjadi kenaikan permukaan air laut rata-rata setinggi 6-7
meter.
Kenaikan permukaan air dapat menyebabkan terendamnya daratan yang merupakan
habitat mahluk hidup. Pencairan es di Kutub Utara merupakan fenomena alam yang sangat
menakutkan. Pasalnya, pencairan es di wilayah bersuhu di bawah 0 derajat Celcius itu bisa
menenggelamkan sejumlah daratan di dunia.
Bongkahan daratan es, yang menyerupai lautan, sebenarnya berfungsi sebagai pemantul
alami sinar matahari dari Bumi. Kalau esnya mencair, sinar matahari tidak akan terpantulkan
kembali ke udara. Dengan demikian panas matahari akan langsung terserap oleh lautan dan
menambah panas temperatur bumi.
Foto satelit daerah Kutub Utara yang diumumkan baru-baru ini menunjukkan, es di kutub
utara telah mencair dan menyebabkan jalur Barat Laut dan Timur Laut di kutub utara terbuka
secara bersamaan, ini adalah pertama kalinya manusia dapat berlayar mengelilingi kutub utara
dengan tanpa hambatan sama sekali, namun hal ini juga menunjukkan bahwa proses pemanasan
global menjadi lebih cepat daripada perkiraan.
Dampak dari adanya pencairan es di daerah kutub juga berpengaruh langsung terhadap
lingkungan laut, yaitu terjadinya peningkatan paras laut atau yang lebih dikenal dengan sea level
rise, SLR. Dampak lain yang tak kalah mengkhawatirkan yaitu peningkatan kemasam perairan
(pH air laut yang lebih rendah) akibat meningkatnya kandungan CO2
Melalui pencitraan satelit dan data yang didapat menunjukkan jika angin dan air
merupakan penyebab utama es di Antartika mulai mencair. Menurut para ilmuwan, angin kuat
telah mengangkat air yang lebih hangat ke permukaan lautan es dan menyebabkan es mencair
dengan kecepatan yang tidak seperti biasanya.
Dampak efek rumah kaca yang menyebabkan terjadinya pemanasan global bukanlah
sesuatu hal yang bisa dianggap enteng. Karena dampaknya akan sangat mengerikan bagi dunia.
Selain akan terjadi hujan asam di hamper sebagian besar belahan dunia. Adapun dampak
memantulnya sinar matahari sebelum sampai ke bumi. Yaitu mencairnya dataran es di dua kutub.
Akibatnya adalah gelombang pasang air laut yang akan segera menyapu separuh daratan se-jagat
raya. Mencairnya es di laut Kutub Utara telah menyebabkan jalur yang mengelilingi daerah Barat
Laut dan Timur Laut terbuka bersamaan.

Salah satu penyebab dari mencairnya es di kedua kutub adalah global warming. Dimana
pemanasan global yang terjadi di dunia sudah menimbulkan dampak yang lebih cepat dari
perkiraan. Tetapi adapula ilmuan yang mengatakan bahwa penyebab dari mencairnya es di kedua
kutub adalah angin dan air. Yaitu, angin kuat telah mengangkat air yang lebih hangat ke
permukaan lautan es dan menyebabkan es mencair dengan kecepatan yang tidak seperti
biasanya.

Dampak jika hal ini terus berlangsung adalah samudra akan semakin memanas, karena
tanpa lapisan es artik justru akan menyerap sinar matahari yang akan mempercepat pula
pemanasan global. Kestabilan iklim yang selama ini diperankan oleh Artik pun akan terganggu.

Contoh dampak dari mencairnya es di kedua kutub baru-baru ini terjadi. Yaitu,
terdamparnya gunung es di perairan Australia (23 November 2009). Besarnya bongkahan
gunung es yang larut terbawa arus tersebut setara dengan 2 kali luas hongkong. Dan bukan tidak
mungkin suatu saat bongkahan es itu akan sampai pada perairan Indonesia.

Solusi untuk mendurangi mencairnya es di kedua kutub sudah banyak di lakukan. Yaitu,
perilaku mengurangi polusi terutama polusi udara (emisi gas buang kendaraan bermotor),
gerakan menanam sejuta pohon bahkan pelepasan ozon ke atmosfer. Ada pula yang membuat
berkubik-kubik es yang nantinya akan dimasukkan ke lautan kutub secara bersama-sama. Es
yang dibuat ini bukanlah es yang sama seperti es dalam minuman. Es ini dibuat dari air laut
kutub sendiri dengan tujuan agar es ini tidak mudah mencair karena adanya penurunan titik beku
dari air asin tersebut (sifat koligatif molekul atau gaya tarik antarmolekul yang mebuat suatu
larutan sulit membeku maupun mendidih). Tetapi usaha-usaha ini tidak akan menunjukan hasil
yang maksimal tanpa kerjasama dari seluruh masyarakat dunia untuk memperbaiki dunia untuk
masa depan.

Kalau tidak ada upaya pencegahan pemanasan global, es di Kutub Utara dapat dipastikan
akan meleleh lebih cepat dari waktu yang diperkirakan sebelumnya.

Anda mungkin juga menyukai