KAJIAN PUSTAKA
St St Keterangan:
St
St
St = stimulus (faktor luar)
Sp RESPON
Fi = Faktor intern
Fi
Sp = struktur pribadi
Fi
Fi Fi
Gilmer (dalam Hapsari, 2004) menyatakan bahwa persepsi dipengaruhi oleh berbagai
faktor, antara lain faktor belajar, motivasi, dan pemerhati perseptor atau pemersepsi
ketika proses persepsi terjadi. Dan karena ada beberapa faktor yang bersifat yang
bersifat subyektif yang mempengaruhi, maka kesan yang diperoleh masing-masing
individu akan berbeda satu sama lain.
Wilson ( 2000 ) mengemukakan ada faktor dari luar dan dari dalam yang mempengaruhi
persepsi diantaranya sebagai berikut :
1. Concreteness yaitu wujud atau gagasan yang abstrak yang sulit dipersepsikan
dibandingkan dengan yang obyektif.
2. Novelty atau hal yang baru, biasanya lebih menarik untuk di persepsikan
dibanding dengan hal-hal yang baru.
3. Velocity atau percepatan misalnya gerak yang cepat untuk menstimulasi
munculnya persepsi lebih efektif di bandingkan dengan gerakan yang lambat.
4. Conditioned stimuli, stimuli yang di kondisikan seperti bel pintu, deringan
telepon dan lain-lain.
2.1.3. Masyarakat
2.1.3.1. D
efinisi Masyarakat
Kata masyarakat (society) berasal dari kata dalam bahasa Arab, musyarak,
yaitu sekelompok orang yang membentuk sebuah sistem, dimana sebagian besar
interaksi adalah individu-individu yang berada dalam suatu kelompok.
(Wikipedia, http://id.wikipedia.org/wiki/Masyarakat diakses 19 Juni 2011).
Pengertian masyarakat dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia adalah sejumlah
manusia dalam arti seluas-luasnya dan terikat oleh suatu kebudayaan yg mereka
anggap sama. Menurut Soekanto (1981) dalam Hariyono (2007), masyarakat
adalah orang yang hidup bersama yang menghasilkan kebudayaan. Sedangkan
menurut Poerwadarmita (1982), masyarakat adalah pergaulan hidup manusia yang
hidup bersama dalam suatu tempat dengan ikatan-ikatan tertentu. Widjaya (1986)
memperjelas pengertian masyarakat sebagai sekelompok orang yang memiliki
identitas yang berbeda-beda dengan kelompok lain, dan hidup dalam wilayah atau
daerah tertentu secara terendiri. Dari definisi masyarakat yang telah didapat dari
para ilmuan, maka dapat dikatakan bahwa masyarakat adalah sekelompk orang
yang memiliki kebiasaan-kebiasaan tertentu yang dilandasi norma, peraturan,
danketentuan, serta memiliki identitas tertentu yang tinggal di kawasan tertentu.
2.1.3.2. M
asyarakat Perkotaan
Ciri selanjutnya adalah tingkat pendidikan, agama, dan mata pencaharian yang
berbeda-beda. Hal ini juga dipengaruhi oleh tingkat usia dan harta/kekayaan yang
berbeda pula. Namun, perbedaan-perbedaan yang terjadi pada masyarakat
perkotaan tidak menurunkan rasa solidaritas yang terjalin di dalam lingkungan
permukimannya.
Pembangunan adalah suatu proses untuk menuju perubahan yang lebih baik
di segala bidang kehidupan dan dilaksanakan berdasarkan rencana dan sesuai
dengan peraturan-peraturan dari pemerintah pusat maupun daerah. Pembangunan
sektor perumahan dan permukiman bertujuan meningkatkan kesejahteraan
masyarakat dengan menyediakan wadah untuk bekerja, beristirahat, dan
bermasyarakat. Pihak utama yang berperan melaksanakan pembangunan sektor
perumahan antara lain pemerintah, swasta, dan masyarakat. Pihak pemerintah,
sawasta, maupun masyarakat, masing-masing akan menghasilkan beberapa jenis
perumahan. Budihardjo (1983;58) sektor perumahan yang dihasilkan ketiga pihak
tersebut, yaitu:
Prakarsa Pembangunan
Pemrakarsa Pembangunan
Perumahan
Formal Terorganisasikan Pemerintah dan perusahaan (organisasi
pembangun perumahan) dengan
mengikuti aturan yang ditetapkan
suatu otoritas.
Prakarsa Pembangunan
Pemrakarsa Pembangunan
Perumahan
Individu Individu/keluarga dengan mengikuti
aturan dan jaringan prasarana yang
ditetapkan oleh suatu otoritas.
Informal Legal Individu/keluarga/kelompok yang
membangun di atas tanah miliknya
tanpa mengikuti aturan membangun
dan umumnya tidak dilengkapi
jaringan prasarana.
Tidak Legal Individu/keluarga/kelompok yang
membangun di atas tanah yang bukan
haknya dan tanpa mengikuti aturan
membangun.
Sumber: Koeswartodjo, 2005