Disusun Oleh :
Ahmad Subari
(A1C415011)
Dosen Pengampu :
Dra.Harlis,M.Si.
UNIVERSITAS JAMBI
TAHUN AJARAN
2016
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT. atas segala karunia dan hidayah-Nya
sehingga Makalah yang berjudul “Retikulum Endoplasma” dapat diselesaikan
dengan baik dan lancar. Shalawat senantiasa kita haturkan kepada junjungan kita
Nabi Muhammad SAW yang telah membawa manusia dari zaman jahiliyyah ke
zaman islamiyah.
Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Biologi Sel yang
didalamnya membahas struktur dan fungsi retikulum endoplasma.
Penulis sadar bahwa Makalah ini masih jauh dari kesempurnaan. Oleh sebab
itu, kritik dan saran yang konstruktif sangat diharapkan dari pembaca. Dan
penyusun berharap semoga Makalah ini dapat bermanfa’at bagi kita semua.
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Di dalam sel pada sitoplasma terdapat membrane yang berbentuk pembuluh,
gelembung atau vakuola dan rongga rongga pipih yang saling berhubungan yang
disebut reticulum Endoplasma. Reticulum endoplasama merupakan organel yang
tidak statis dan dapat dianggap sebagai salah satu komponen dari suatu sistem
dinamik yang mempunyai hubungan dengan membrane plasma dan membran luar
selaput inti. Sedangkan organel organel lain tidak mempunyai hubungan langsung
tapi dapat terjadi interaksi secara langsung atau tidak.
Reticulum endoplasma mempunyai fungsi dalam berbagai sintesis, dapat
ditemukan pada sel eukariotik dan memiliki struktur yang menyerupai kantung
berlapis-lapis. Kantung ini disebut cisternae. Fungsi retikulum endoplasma
bervariasi, tergantung pada jenisnya. Retikulum Endoplasma (RE) merupakan
labirin membran yang demikian banyak sehingga retikulum endoplasma meliputi
separuh lebih dari total membran dalam sel-sel eukariotik. (kata endoplasmik
berarti “di dalam sitoplasma” dan retikulum diturunkan dari bahasa latin yang
berarti “jaringan”).
Pada bagian bagian Retikulum endoplasma tertentu terdapat ribuan ribosom.
Ribosom merupakan tempat dimana proses pembentukan protein terjadi didalam
sel. Bagian ini di sebut Retikulum Endoplasma Kasar atau REK ( Rough
endoplasmic reticulum ) yang mengisolir dan membawa protein tersebut kebagian
lainnya. Sedangkan reticulum endoplasma yang tidak diselimuti oleh ribosom
disebut Retikulum Endoplasma Halus atau REH ( smooth endoplasmic reticulum )
untuk membentuk lemak dan steroid.
Berdasarkan latar belakang diatas, dapat ditarik pembahasan tentang
Retikulum Endoplasma secara lebih terperinci.
Enzim yang paling banyak pada RE adalah sitokrom P-450 yang terdapat
sebanyak 10% dari protein mikrosom. Enzim-enzim dalam RE mempunyai
induktor untuk pengaktifannya. Induktor itu antara lain adalah 3-metil kolantrene,
anaftofalfon, fenobarbital, dan dioxin (2-3-7-8tetrakioro dibenzo-p-dioxin).
Contoh mekanisme induksi yang dilakukan zat-zat y=tersebut pada enzim RE
adalah sebagai berikut: jika fenobarbital diberikan maka aktivitas enzim pada RE
kasar akan berubah. Aktivitas sitokrom p450 reduktase akab meingkat demikian
juga dengan sitokrom B5 juga meningkat meskipun sedikit. Sementara itu
akrivotas glukosa-6-fosfatase, ATPase, dan NADH sitokrom B5 reduktase
aktivitasnya justru akan meurun.
Jika dilihat dari uraian dan pengamatan, terdapat perbedaan fungsi antara
REK dan REH. Hubungan antara REK dan REH merupakan objek penelitian
sejak lama. Secara morfologi berbeda satu sama lain tetapi dalam percobaan kimia
fenobarbital mempunyai pengaruh untuk mengembangkan membrane RE.
prosesnya terjadi dalam dua tahap yaitu pertama terjadi perkembangan REK dan
kemudian REH. Jadi kesimpulannya REH berasal dari REK. Tugas sesungguhnya
dari REH ialah menetralkan sifat racun fenobarbital ( detoksifikasi ).
Astuti, A.P. 2010. Sejarah Perkembangan Biologi Sel Dan Molekuler. Online.
Istanti, Annie. 1999. Biologi Sel. Malang: Universitas Negeri Malang.
Nuraida,Dede,Dra.M,Si.2008.Struktur dan Perkembangan.Tuban:Press
Saefudin. 2008. Struktur dan Fungsi Sel. Online.
(http:// www.pdffactory.com/dl/sruktur-sel.pdf). Diakses tanggal 12 agustus 2016
(http://id.wikipedia.org/wiki/Retikulum_endoplasma)
Winatasasmita,Djamhur.Drs. 1994. Biologi Sel. Universitas Terbuka. Jakarta:
Press
(http://scribd.net/biologi-sel). Diakses tanggal 12 agustus 2016