Anda di halaman 1dari 15

RETIKULUM ENDOPLASMA

“Makalah ini disusun untuk memenuhi mata kuliah Biologi Sel”

Disusun Oleh :
Ahmad Subari
(A1C415011)

Dosen Pengampu :
Dra.Harlis,M.Si.

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS JAMBI

TAHUN AJARAN

2016
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT. atas segala karunia dan hidayah-Nya
sehingga Makalah yang berjudul “Retikulum Endoplasma” dapat diselesaikan
dengan baik dan lancar. Shalawat senantiasa kita haturkan kepada junjungan kita
Nabi Muhammad SAW yang telah membawa manusia dari zaman jahiliyyah ke
zaman islamiyah.
Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Biologi Sel  yang
didalamnya membahas struktur dan fungsi retikulum endoplasma.
Penulis sadar bahwa Makalah ini masih jauh dari kesempurnaan. Oleh sebab
itu, kritik dan saran yang konstruktif sangat diharapkan dari pembaca. Dan
penyusun berharap semoga Makalah ini dapat bermanfa’at bagi kita semua.
BAB I
PENDAHULUAN
1.1  Latar Belakang
Di dalam sel pada sitoplasma terdapat membrane yang berbentuk pembuluh,
gelembung atau vakuola dan rongga rongga pipih yang saling berhubungan yang
disebut reticulum Endoplasma. Reticulum endoplasama merupakan organel yang
tidak statis dan dapat dianggap sebagai salah satu komponen dari suatu sistem
dinamik yang mempunyai hubungan dengan membrane plasma dan membran luar
selaput inti. Sedangkan organel organel lain tidak mempunyai hubungan langsung
tapi dapat terjadi interaksi secara langsung atau tidak.
Reticulum endoplasma mempunyai fungsi dalam berbagai sintesis, dapat
ditemukan pada sel eukariotik dan memiliki struktur yang menyerupai kantung
berlapis-lapis. Kantung ini disebut cisternae. Fungsi retikulum endoplasma
bervariasi, tergantung pada jenisnya. Retikulum Endoplasma (RE) merupakan
labirin membran yang demikian banyak sehingga retikulum endoplasma meliputi
separuh lebih dari total membran dalam sel-sel eukariotik. (kata endoplasmik
berarti “di dalam sitoplasma” dan retikulum diturunkan dari bahasa latin yang
berarti “jaringan”).
Pada bagian bagian Retikulum endoplasma tertentu terdapat ribuan ribosom.
Ribosom merupakan tempat dimana proses pembentukan protein terjadi didalam
sel. Bagian ini di sebut Retikulum Endoplasma Kasar atau REK ( Rough
endoplasmic reticulum ) yang mengisolir dan membawa protein tersebut kebagian
lainnya. Sedangkan reticulum endoplasma yang tidak diselimuti oleh ribosom
disebut Retikulum Endoplasma Halus atau REH ( smooth endoplasmic reticulum )
untuk membentuk lemak dan steroid.
Berdasarkan latar belakang diatas, dapat ditarik pembahasan tentang
Retikulum Endoplasma secara lebih terperinci.

1.2  Rumusan Masalah


Rumusan masalah dalam makalah ini yaitu sebagai berikut :
1.      Bagaimanakah definisi Retikulum endoplasma ( RE ) ?
2.      Bagaimanakah bentuk mikroskopis Retikulum endoplasma ?
3.      Bagaimanakah struktur dan komposisi membran Retikulum endoplasma ?
4.      Bagaimanakah hubungan antara REK dan REH ?
5.      Bagaimanakah hidroksilasi pada Retikulum endoplasma ?
6.      Bagaimanakah metabolisme sterol ?

1.3  Tujuan Masalah


Dari rumusan masalah diatas, memiliki tujuan sebagai berikut :
1.      Mengetahui definisi Retikulum endoplasma ( RE )
2.      Mengetahui bentuk mikroskopis Retikulum endoplasma
3.      Mengetahui struktur dan komposisi membran Retikulum endoplasma
4.      Mengetahui hubungan antara REK dan REH
5.      Mengetahui hidroksilasi pada Retikulum endoplasma
6.      Mengetahui metabolisme sterol
BAB II
PEMBAHASAN

3.1  Definisi Retikulum Endoplasma ( RE )


Retikulum berasal dari kata reticular yang berati anyaman benang atau jala.
Karena letaknya memusat pada bagian dalam sitoplasma (endoplasma) dan karena
strukturnya sebagian anyaman dan untuk sebagian besar terdapat dalam
endoplasma. Dengan ditemukannya Retikulum Endolplasma ini sebuah sel tidak
lagi dapat di anggap sebagai kantong yang berisi enzim, RNA, DNA, dan larutan-
larutan bahan yang dibatasi oleh membran luar seperti pada bakteri yang primitif.
Banyak rongga-rongga yang dibatasi oleh membran yang bertanggung jawab atas
fungsisel yang vital, di antaranya pemisahan dan himpunan sistem enzim. Dan
maka dari itu disebut disebut sebagai Retikulum Endoplasma (disingkat RE).
Retikulum Endoplasma (RE) adalah organel yang dapat ditemukan pada semua
sel eukariotik baik sel hewan atau pun sel tumbuhan.

Gambar 3.1 Letak reticulum endoplasma pada Badan golgi


Sitoplasma sel hewan dan tumbuh-tumbuhan ditembusi oleh sistem
membran yang kompleks dan membentuk satu kesatuan fungisional yang erat.
Organel ini dikemukakan untuk pertama kalinya oleh Porter dkk, dalam tahun
1945. Organel tersebut merupakan bangunan yang berbentuk ruangan-ruangan
yang berdinding membran dan salimg berhubungan yang berbentuk anyaman.
Masing masing ruangan mempunyai bentuk dan ukuran yang berbeda beda,
sehingga dapat terbagi menjadi tiga bagian yaitu :
a)  Sisternae : berbentuk seperti ruangan gepeng atau kantung pipih yang
terkadang tersusun berlapis lapis dan saling berhubungan.
b)  Vesicular : bentuknya seperti kantung tertutup
c)   Tubular : bentuk pembuluh sebagai pipa pipa kecil yang berhubungan erat
dengan gerak membrane.
3.2 Bentuk Mikroskopis Retikulum Endoplasma
Reticulum endoplasma mempunyai fungsi yang bervariasi, hal ini
menyebabkan adanya variasi secara morfologis. Ada dua macam reticulum
endoplasma sebagai berikut :
3.2.1 Retikulum endoplasma kasar ( REK )
Retikulum endoplasma dimana pada membrannya yang menghadap sitosol
ditempeli ribosom. ( Gambar ) , berfungsi untuk sintesis protein yang selanjutnya
protein tersebut akan ditranslokasikan kedalam reticulum endoplasma. Di dalam
reticulum endoplasma protein tersebut akan diglikosilasi dengan menambahkan
oligosakarida ( berisi kurang lebih 14 residu gula ) kepada protein. Sehingga
terbentuk glikoprotein, selanjutnya akan ditranspor ke badan golgi, lisosom,
membrane plasma. Jadi peran RE dalam hal ini sebagai glikolisasi protein bukan
sintesis protein.
Ketika mulai digunakan mikroskop elektron, ditemukan bahwa sitoplasma
hampir semua sel-sel (kecuali pada eritrosit matang) berisi suatu sistem membran
pembatas ruangan yang dikatakan suatu organel baru ang disebut retikulum
endoplasma. Ruangan-ruangan itu membentuk anastomosis(anastomosis, sari
anastomoo= melengkapi dengan mulut) jala-jala tubulus yang bercabang atau
kantung ynag lebih gepeng disebut sisterna. Sering tersusun sejajar. Sebagaian
retikulum endoplasma mungkin dalam bentuk vesikel kecil yang terpisah.
RE kasar  Merupakan Tempat Penggabungan Protein Membran Integral
dan Lipid Membran. Diduga diduga bahwa molekul protein membrane integral
dan molekul glikoprotein tertanam ke dalam membrane RE kasar dengan cara
yang sama, kecuali bahwa bukannya menembus membrane , melainkan hanya
meluas untuk sebagian saja. Dalam hal molekul transmembran yang sangat
panjang, sebagian molekul mula-mula terjulur ke dalam lumen RE kasar dan
kemudian kelaur lagi sebelum memasukinya lagi., secara bolak-balik melalui lapis
(bilaminar) lipid membran dengan cara yang lebih mejemuk daripada menjahit.
Fospolipid membran dan kolesterol juga tergabung dalam RE kasar. Daerah
sitoplasma yang basofil yang tampak dengan mikroskop cahaya yaitu
ergastoplasma atau zat kromofilik, dengan mikroskop elektron ternyata adalah
kelompokan retikulum endoplasma. Basofilia yang khas ini disebabkan oleh
sejumlah besar partikel-partikel kecil dari ribonukleoprotein (RNP) disebut
ribososm, yang melekat keluar permukaan membran, sesuai dengan istilah
retikulum endoplasma kasar.
Elemen karakteristik dari reticulum endoplasma kasar adalah berupa
lembaran tipis yang terdiri dari 2 membran bersatu pada bagian tepi masing
masing dan dibatasi oleh suatu cavite berbentuk kantongyang aplatis ( sakulus ).
Letak dan jumlah dari sakulus bervariasi, tergantung pada jenis sel dan fungsi
aktifitasnya.
3.2.2 Retikulum endoplasma halus ( REH )
Merupakan reticulum endoplasma yang membrannya tidak ditempeli
ribosom. REH ini banyak terdapat pada sel yang terutama berfungsi untuk
metabolism lemak, misalnya sel sel yang mensintesis hormon steroid dari
kolestrol yang terjadi pada sel sel adrenal bagian korteks. RE halus berfungsi
dalam beberapa proses metabolisme yaitu sintesis lipid, metabolisme karbohidrat
dan konsentrasi kalsium, detoksifikasi obat-obatan, dan tempat melekatnya
reseptor pada protein membran sel.Retikulm endoplasma halus berfungsi dalam
berbagai macam proses metabolisme, termasuk sintesis lipid, metabolisme
karbohidrat, dan menawarkan obat dan racun yang larut dalam air.
Didalam reticulum endoplasma halus juga terdapat reticulum endoplasma
sarkoplasmik. RE sarkoplasmik adalah jenis khusus dari RE halus. RE
sarkoplasmik ini ditemukan pada otot licin dan otot lurik. Yang membedakan RE
sarkoplasmik dari RE halus adalah kandungan proteinnya. RE halus mensintesis
molekul, sementara RE sarkoplasmik menyimpan dan memompa ion kalsium. RE
sarkoplasmik berperan dalam pemicuan kontraksi otot.
3.2.3 Fungsi reticulum endoplasma
Di permukaan RE kasar, terdapat bintik-bintik yang merupakan ribosom.
Ribosom ini berperan dalam sintesis protein. Maka, fungsi utama RE kasar adalah
sebagai tempat sintesis protein. RE halus Berbeda dari RE kasar, RE halus tidak
memiliki bintik-bintik ribosom di permukaannya. RE halus berfungsi dalam
beberapa proses metabolisme yaitu sintesis lipid, metabolisme karbohidrat dan
konsentrasi kalsium, detoksifikasi obat-obatan, dan tempat melekatnya reseptor
pada protein membran sel. RE sarkoplasmik adalah jenis khusus dari RE halus.
RE sarkoplasmik ini ditemukan pada otot licin dan otot lurik. Yang membedakan
RE sarkoplasmik dari RE halus adalah kandungan proteinnya. RE halus
mensintesis molekul, sementara RE sarkoplasmik menyimpan dan memompa ion
kalsium. RE sarkoplasmik berperan dalam pemicuan kontraksi otot. RE kasar dan
RE halus bersama-sama berfungsi transportasi molekul-molekul dan bagian sel
yang satu ke bagian sel yang lain.
Fungsi retikulum endoplasma antara lain untuk sintesis lipid, lemak,
fosfolipid, dan steroid; mengatur metabolisme karbohidrat dan menghancurkan
racun dan obat-obatan di dalam sel hati; dan menyimpan ion kalsium yang penting
untuk kontraksi otot. Selain itu, retikulum endoplasma juga memiliki fungsi
khusus, diantaranya:
a. Detoksifikasi
Retikulum endoplasma selain mngnadung enzim untuk sintesa lipid juga
mengandung enzim detoksifikasi obat-obatan dan metabolit yang tidak larut
dalam air. Enzim yang berperan dalam detoksifikassi adalah sitokrom P450.
Adanya enzim ini menjadikan obat-obatan yang tidak larut air menjadi larut dalam
air melalui serangkaian proses kimia sehingga dapat dikeluarkan dari tubuh lewat
urine.
b. Sintesa lipida
Pada membran retikulum endoplasma menghasilkan hampir semua macam
lipida yang dibutuhkan untuk pembentukan membran yang meliputi fosfolipida
dan kolesterol. Fosfolipida yang dihasilkan akan angkut oleh vesikel transpor ke
membran sel, membran aparatus golgi, dan membran pada lisosom. Sedangkan
fosfolipida untuk membran organel yang lain dibawa oleh proetin transfer
fosfolipida.
c. Menghasilkan seramida
Membran retikulum endoplasma menghasilkan seramida yang akan
dibawa ke aparatus golgi sebagai bahan baku untuk sintesis gliko sfingolipida

3.3 Struktur dan Komposisi Membran


3.3.1 Struktur membran reticulum endoplasma
Pada umumnya membrane RE merupakan model mozaik cair yang terdiri
dari lipid dan protein. Perbedaannya dengan membrane plasma dari ketebalannya,
membrane RE lebih tipis dari membrane plasma. Retikulum Endoplasma sendiri
terdiri atas ruangan-ruangan kosong yang ditutupi dengan membran dengan
ketebalan 4 nm (nanometer, 10-9 meter). Membran ini berhubungan langsung
dengan selimut nukleus atau nuclear envelope. Rasio protein terhadap lemak
lebih tinggi dan konsentrasi kolestrol lebih rendah dari membrane plasma. Jumlah
protein yang lebih besar menyebabkan strukturnya lebih stabil dari membrane
plasma, oleh sebab itu RE mempunyai sifat yang kurang cair.
Retikulum endoplasma Sebagian sel eukariotik mengnndung retikulum
endoplasma tetapi perlu kita ketahui bahwa jumlah maupun jenisnya bervariasi .
misalnya, pada pankreas lebih banyak mengandung retikulum endoplasma kasar,
sedangkan pada sel-sel epitel sebagian besar kandungannya adalah retikulum
endoplasma halus. Jumlah total pada beberapa sel berbeda pada sel-sel pankreas
misalnya sangat rapat dengan retikulum endoplasma, sedangkan pada sel-sel
tumbuhan tingkat tinggi hanya sedikit. Jumlah total dan proporsi retikulum
endoplasma kasar dan retikulum endoplasma halus berubah-ubah bergantung pada
keadaan metabolisme sel. Sebagai organel yang termasuk pada sistem membran,
dibandingkan dengan membran sel, maka membran retikulum endoplasma relatif
lebih tipis. Hal ini disebabkan karena adanya perbedaan komposisi molekulnya.
Pada membran retikulum endoplasma kandungan proteinnya lebih tinggi daripada
lipidnya bila dibandingkan dengan dengan membran sel, sehingga menyebabkan
membran retiukulum endoplasma sifatnya lebih stabil dan kental.
3.3.2 Komposisi kimia
Selaput Retikulum Endoplasma dari analisis kimia diperoleh bahwa,
selaput retikulum endoplasma terdiri atas lipida 30% dan protein 70%. Lipida
sebagian besar berupa fosfatidilkolin. Selaput retikulum endoplasma mengandung
lebih sedikit glikolipida dan kolesterol daripada selaput sel. Sedangkan protein
selaput retikulum endoplasma umumnya adalah berupa glikoprotein dengan berat
molekul (BM) sekitar 10.000-20.000 dalton. Dengan teknik patah-beku dan
sitokimia dapat diketahui bahwa babarapa diantara protein tersebut merupakan
enzim dan rantaian pemindahan elektron. Enzim yang terdapat di selaput
retikulum endoplasma sangat bervariasi, antara lain glukosa-6-fosfatase atau
nukleosida fosfatase dan kosiltransferase. Glukosa-6-fosfatase atau nukleosida
fosfatase yaitu enzim yang berperan dalam metabolisme asam lemak, sintesis
fosfolipida dan steroida. Sedangkan kosiltransferase yaitu enzim yang berperan
dalam sintesis glikolipida dan glikoprotein

Isi lumen retikulum endoplasma (RE) merupakan cairan yang


mengandung sejumlah holoprotein, glikoprotein dan lipoprotein. Kandungan
lumen RE ini sangat bervariasi seiring dengan jenis sel dan keadaan fisilogis sel
tersebut. Misalnya RE plasmosit (sel plasma) berisi imunoglobulin, RE fibroblas
berisi rantaian protokolagen dan enzim-enzim hidrolase.

3.3.3 Enzim enzim pada RE

Hasil analisis kimia membran retikulum endoplasma terdapat enzim-enzim


dan rantai molekul-molekul pembawa electron. Berikut ini tabel dari jenis enzim
secara terperinci

ENZIM LOKASI PERMUKAAN

Sitokrom b5 Sitoplasma (sitosol)


NADH-sitokrom b5 reduktasa Sitoplasma
NADH-sitokrom c reduktasa Sitoplasma
Sitokrom P 450 (paling banyak) Sitoplasma, lumen
ATP asa Sitoplasma
5’ – nukleotidasa Sitoplasma
Nukleosida pirofosfatasa Sitoplasma
GDP – manosil transferasa Sitoplasma
Nukleosida difosfatasa Lumen
Glukosa – 6 – fosfatasa Lumen
Acetanalide – hidrolizing esterase Lumen
Glukuronidasa Lumen

Banyaknya enzim hidroksilase dalam membran RE menyebabkan


hidroksilasi. Hidroksilasi yang terjadi pada membran sel RE seanding dengan
keampuan sel dalam fungsi anabolik dan protektif. Dalam kaitannya dengan
fungsi anabolik dan protektif membran RE mampu mengubah zat toksik menjadi
lebih hidrofil sehingga menjadi lebih mudah disekresikan.

Enzim yang paling banyak pada RE adalah sitokrom P-450 yang terdapat
sebanyak 10% dari protein mikrosom. Enzim-enzim dalam RE mempunyai
induktor untuk pengaktifannya. Induktor itu antara lain adalah 3-metil kolantrene,
anaftofalfon, fenobarbital, dan dioxin (2-3-7-8tetrakioro dibenzo-p-dioxin).
Contoh mekanisme induksi yang dilakukan zat-zat y=tersebut pada enzim RE
adalah sebagai berikut: jika fenobarbital diberikan maka aktivitas enzim pada RE
kasar akan berubah. Aktivitas sitokrom p450 reduktase akab meingkat demikian
juga dengan sitokrom B5 juga meningkat meskipun sedikit. Sementara itu
akrivotas glukosa-6-fosfatase, ATPase, dan NADH sitokrom B5 reduktase
aktivitasnya justru akan meurun.

3.4 Hubungan antara REK dan REH

Jika dilihat dari uraian dan pengamatan, terdapat perbedaan fungsi antara
REK dan REH. Hubungan antara REK dan REH merupakan objek penelitian
sejak lama. Secara morfologi berbeda satu sama lain tetapi dalam percobaan kimia
fenobarbital mempunyai pengaruh untuk mengembangkan membrane RE.
prosesnya terjadi dalam dua tahap yaitu pertama terjadi perkembangan REK dan
kemudian REH. Jadi kesimpulannya REH berasal dari REK. Tugas sesungguhnya
dari REH ialah menetralkan sifat racun fenobarbital ( detoksifikasi ).

Bukti menunjukan hubungan fungsional REK dan REH mempunyai


banyak protein membrane yang sama. Pada REK terdapat dua macam membrane
protein yang disebut riboforin yang mempunyai berat molekul sekitar 63.000 dan
65.000 Dalton. Salah satu fungsi dari protein ini sebagai tempat melekatnya
ribosom pada membrane.

3.5 Hidroksilasi pada RE

Kemampuan membrane RE untuk menghidroksilasi suatu substrat


memberi kemampuan kepada sel dalam fungsi anabolic dan protektif.

Secara anabolic berfungsi dalam sintesis kolestrol, hormone hormone


steroid dan asam asam empedu. Dalam reaksi reaksi kimianya RE sering bekerja
sama dengan mitokondria.

Secara protektif, dapat mengubah bahan bahan yang bersifat toksik


( xenobiotiks ) baik materi endogen atau eksogen menjadi lebih hidrofil sehingga
mudah larut dalam air yang siap untuk diekresikan. Diantara materi materi
tersebut ialah obat obatan, insketisida, anastetik, bahan bahan yang berasal dari
minyak bumi dan karsinogen. Reaksi kimianya berupa hidroksilasi aromatic,
alifatik, N-Dealkilasi, O-Dealkilasi, deaminasi, sulfosidasi dan N-oksidasi.
Dengan demikian retikulum endoplasma berperan dalam mendetoksifikasi
berbagai bahan-bahan toksik yang terdapat di dalam sel.

3.6 Metabolisme Sterol


Reticulum endoplasma mengandung beberapa enzim penting untuk sintesa
kolestrol. Kolestrol merupakan bahan penting untuk pembentukan hormone
hormone steroid dan asam empedu. Sintesis kolestrol sangat kompleks yang
melibatkan enzim enzim yang larut dalam sitoplasma dan enzim enzim yang
terikat pada membrane.
Hormone hormone steroid disentesis pada kelenjar adrenal bagian korteks,
ovarium, testis dan plasenta. Sintesis kolestrol terjadi didekat dan pada RE,
sedangkan hormone steroid diproduksi dengan enzim enzim yang sebagian berada
pada mitokondria dan sebagian lagi pada RE. karena itu metabolit metabolit yang
penting dalam proses biosintesa hormone steroid harus keluar masuk mitokondria
melalui membrane mitokondria.
Dalam metabolism karbohidrat RE memegang peranan penting dalam
sintesis glikoprotein. Selain itu juga terlibat dalam menjaga keseimbangan gula
darah. Glukosa 6-fosfatasa merupakan enzim RE yang integral, yang merupakan
glukoneogenik fosfohidrolasa sebagai katalisator pelepasan glukosa dari bentuk
yang mengandung fosfat dalam hati. Jadi berperan dalam memelihara
keseimbangan kadar glukosa pada darah.
BAB IV
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
                  Reticulum endoplasma merupakan membrane yang berlipat lipat dan
dibatasi oleh ruang ruang disebut lumen. Membrane reticulum endoplasma
tersusun dari lipoprotein. Berdasarkan struktur dan fungsinya, reticulum
endoplasma dibedakan menjadi dua, yaitu reticulum endoplasma kasar ( REK )
dan reticulum endoplasma halus ( REH ).
                  Retikulum endoplasma terdiri dari tubulus-tubulus, vesikel dan
kantong-kantong pipih yang menempati ruang sitoplasma. Retikulum Endoplasma
merupakan bagian sel yang terdiri atas sistem membrane, memiliki struktur yang
menyerupai kantungberlapis-lapis. Kantung ini disebut cisternae.
                  Selaput retikulum endoplasma terdiri atas lipida 30% dan protein 70%
sedangkan isi lumen retikulum endoplasma (RE) merupakan cairan yang
mengandung sejumlah holoprotein, glikoprotein dan lipoprotein.
                  Fungsi utama RE kasar adalah sebagai tempat sintesis protein sedangkan
RE halus berfungsi dalam beberapa proses metabolism yaitu sintesis lipid,
metabolisme karbohidrat dan konsentrasi kalsium, detoksifikasi obat-obatan, dan
tempat melekatnya reseptor pada protein membran sel.
                  Membran RE mampu untuk menghidroksilasi suatu substrat memberi
kemampuan kepada sel dalam fungsi anabolic dan protektif.
                  Dalam metabolism karbohidrat RE memegang peranan penting dalam
sintesis glikoprotein. Selain itu juga terlibat dalam menjaga keseimbangan gula
darah.
DAFTAR PUSTAKA

Astuti, A.P. 2010. Sejarah Perkembangan Biologi Sel Dan Molekuler. Online.
Istanti, Annie. 1999. Biologi Sel. Malang: Universitas Negeri Malang.
Nuraida,Dede,Dra.M,Si.2008.Struktur dan Perkembangan.Tuban:Press
Saefudin. 2008. Struktur dan Fungsi Sel. Online.
(http:// www.pdffactory.com/dl/sruktur-sel.pdf). Diakses tanggal 12 agustus 2016
(http://id.wikipedia.org/wiki/Retikulum_endoplasma)
Winatasasmita,Djamhur.Drs. 1994. Biologi Sel. Universitas Terbuka. Jakarta:
Press
(http://scribd.net/biologi-sel). Diakses tanggal 12 agustus 2016

Anda mungkin juga menyukai