KELOMPOK 1
Aulia Azkia (P07131219004)
Ellya Noor Fathni (P07131219010)
Elyawati (P07131219011)
Fatimatu Zahra (P07131219013)
Mahbubah Qatrunnada (P07131219022)
Ni Ketut Susanti (P07131219028)
Nur Laila Alawiyah (P07131219032)
Rahmadhayanti (P07131219034)
Siti Khurata A’yuni (P07131219044)
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya sehingga
kami dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul “Sumber Daya Manusia dalam Institusi
Penyelenggaraan Makanan” ini tepat pada waktunya.
Adapun tujuan dari penulisan dari makalah ini adalah untuk memenuhi tugas dosen pada
mata kuliah Sistem Penyelenggaraan Makanan Institusi. Selain itu, makalah ini juga bertujuan
untuk menambah wawasan tentang Sumber Daya Manusia dalam Institusi Penyelenggaraan
Makanan bagi para pembaca dan juga bagi penulis.
Kami mengucapkan terima kasih kepada Ibu Magdalena, A., M.Kes selaku dosen mata
kuliah Teknologi Pangan yang telah memberikan tugas ini sehingga dapat menambah
pengetahuan dan wawasan sesuai dengan bidang studi yang kami tekuni.
Kami juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membagi sebagian
pengetahuannya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini.
Kami menyadari, makalah yang kami tulis ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh
karena itu, kritik dan saran yang membangun akan kami nantikan demi kesempurnaan makalah
ini.
DAFTAR ISI
Kata Pengantar
Bab I Pendahuluan
Bab II Pembahasan
3.1 Kesimpulan
3.2 Saran
Daftar Pustaka
BAB I
PENDAHULUAN
Penyelenggaraan upaya kesehatan salah satunya adalah rumah sakit, yang mana merupakan
institusi pelayanan kesehatan bagi masyarakat dengan karakteristik tersendiri serta dipengaruhi
oleh perkembangan ilmu pengetahuan kesehatan, kemajuan teknologi, dan kehidupan sosial
ekonomi masyarakat.Institusi pelayanan kesehatan ini diharapkan tetap mampu meningkatkan
pelayanan yang lebih bermutu dan terjangkau oleh masyarakat agar terwujud derajat kesehatan
yang setinggitingginya (Depkes RI, 2009).
Mencapai derajat kesehatan masyarakat, rumah sakit dituntut untuk meningkatkan mutu
pelayanan baik kualitas maupun kuantitas pelayanan kesehatan.Untuk menciptakan jasa
pelayanan kesehatan yang prima, hendaknya rumah sakit perlu didukung oleh sumber daya
manusia yang profesional, dengan kinerja sesuai dengan harapan masyarakat (Utami, 2011).Saat
ini pelayanan Universitas Sumatera Utara kesehatan menjadi lebih kompetitif dan pasien juga
menjadi sangat selektif dalam memilih rumah sakit berdasarkan kualitasnya.Keadaan ini juga
berdampak pada pelayanan gizi di suatu rumah sakit dan menuntut ahli gizi untuk memberikan
pelayanan gizi dengan kualitas terbaik (Kyungjo, 2010).
Selain itu, rumah sakit berfungsi sebagai sarana pelayanan kesehatan bagi masyarakat luas
yang diharapkan dapat mewujudkan kesehatan masyarakat.Akan tetapi, di dalam fungsinya
tersebut tidak sedikit permasalahan yang dihadapi.Peranan rumah sakit untuk mempercepat
penyembuhan dan pemulihan penderita sebagaimana yang diharapkan, belum diselenggarakan
secara optimal.Sehingga dapat menimbulkan dampak negatif.Dampak negatif ini menjadikan
tujuan utama rumah sakit memberi pelayanan yang berkualitas tinggi bagi pasien belum dapat
tercapai secara optimal, salah satu penyebab adalah kurangnya perhatian terhadap sanitasi dan
higiene rumah sakit. Salah satu hal penting dalam sanitasi rumah sakit adalah penyelenggaraan
makanan terutama bagi penderita yang dirawat inap, sebab kebutuhan akan makanan merupakan
kebutuhan dasar yang juga bisa berperan untuk membantu proses penyembuhan.
Salah satu upaya untuk membantu proses penyembuhan di rumah sakit dilakukan melalui
pelayanan penunjang medis seperti pelayanan gizi. Instalasi gizi adalah unit fungsional di rumah
sakit. Instalasi gizi bertujuan untuk memberikan makanan yang bermutu, bergizi, higiene dan
sanitasi yang baik pada instalasi gizi yang sesuai dengan standar kesehatan bagi pasien, sekaligus
untuk mempercepat proses penyembuhan pasien. Untuk mencapai tujuan tersebut, maka penting
Universitas Sumatera Utara diterapkan manajemen dalam penyelenggaraan makanan sehingga
menghasilkan makanan yang bermutu dan kebersihan makanan yang memenuhi syarat kesehatan
(Aritonang, 2009).
Pelayanan gizi merupakan suatu kegiatan yang membantu dalam upaya penyembuhan dan
pemulihan penderita, yang kegiatannya dimulai dari usaha dapur sampai pengolahan diet bagi
penderita.Dalam petunjuk tentang ukuran akreditas rumah sakit, dinyatakan bahwa pelayanan
gizi merupakan salah satu fasilitas dan pelayanan yang harus ada di rumah sakit.Bagian ini harus
diatur dengan mempertimbangkan kebutuhan klinis, kebutuhan masyarakat, keamanan,
kebersihan, sumber-sumber dan manajemen tepat guna. Dalam proses penyembuhan pasien perlu
dibantu dengan adanya makanan yang memenuhi syarat, baik dari segi kualitas maupun kuantitas
(Hartono, 2000).Untuk menunjang pelayanan medis bagi pasien yang diselenggarakan rumah
sakit, perlu adanya pengolahan makanan yang baik dan memenuhi syarat hygiene dan sanitasi
makanan (Djarismawati, 2004).Menurut Moehyi (2003) rumah sakit juga merupakan salah satu
institusi yang menyelenggarakan makanan kelompok yang bersifat non komersial (institutional
food service).
Keberhasilan pelayanan gizi di rumah sakit yang berperan dalam mendukung penyembuhan
penyakit pada pasien, sangat ditentukan oleh proses pengelolaan makanan mulai dari bahan
makanan mentah sampai makanan matang yang siap dikonsumpsi oleh pasien. Proses ini akan
terlaksana dengan baik apabila didukung oleh manajemen penyelenggaraan makanan yang baik.
Manajemen penyelenggaraan Universitas Sumatera Utara makanan sendiri sebenarnya berfungsi
sebagai sistem dengan tujuan untuk menghasilkan makanan yang berkualitas baik.Fungsi-fungsi
manajemen dalam gizi institusi mencakup perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan, dan
pengawasan.
Upaya untuk mengendalikan faktor tempat, peralatan, orang dan makanan yang dapat atau
mungkin menimbulkan gangguan kesehatan atau keracunan makanan, maka perlu diketahui
enam prinsip higiene sanitasi makanan yang tujuannya adalah untuk mencapai tersedianya
makanan sehat atau membahayakan kesehatan dan harus memenuhi standar mutu yamg
ditetapkan.Prinsip pertama dan kedua dalam food hygiene adalah pemilihan bahan makanan dan
penyimpanan bahan makanan.
1.2 Tujuan
- Dapat memahami dan mengetahui tentang sumber daya manusia dalam institusi
penyelenggraan makanan terkait standart dan kualifikasi, rekruitmen dan seleksi.
1.3
BAB II
PEMBAHASAN
Langkah-langkah yang perlu diperhatikan dalam perencanaan menu adalah sebagai berikut:
Hal yang perlu diperhatikan dalam menjaga nilai gizi makanan adalah:
Analisis pekerjaan adalah menganalisis untuk mendesain pekerjaan apa yang yang
harus dikerjakan, bagaimana mengerjakannya , dan mengapa pekerjaan itu harus
dilakukan.
Uraian pekerjaan adalah informasi tertulis yang menguraikan tugas dan tanggung
jawab, kondisi pekerjaan, hubungan pekerjaan, dan aspek-aspek pekerjaan suatu
jabatan tertentu dalam organisasi
Spesifikasi pekerjaan adalah uraian persyaratan kualitas minimum orang yang bisa
diterima agar dapat menjalankan satu jabatan dengan baik dan kompeten.
Spesifikasi memberikan informasi mengenai hal-hal : tingkat pendidikan pekerja,
jenis kelamin pekerja, kondisi pekerjaan, keadaan fisik pekerja, pengetahuan dan
kecakapan pekerja, batas umur pekerja, nikah atau belum, minat pekerja, emosi
dan temperamen pekerja, pengalaman pekerja.
Persyaratan pekerja adalah persyaratan-persyaratan jabatan tentang keterampilan
yang dikehendaki, juga alat-alat yang diperlukan.
Perluasan dan pengayaan pekerjaan, perluasan pekerjaan adalah memperbanyak
tugas atau pekerjaan kepada seseorang karyawan dalam jabatannya untuk
meningkatkan variasi pekerjaan dan mengurangi pekerjaan yang sifatnya
membosankan. Pengayaan pekerjaan adalah perluasan pekerjaan dan tanggung
jawab secara vertikal yang akan dikerjakan pejabat dalam jabatannya untuk
memberikan kepuasan bagi pengembangan pribadinya.
Penyederhanaan pekerjaan adalah penggunaan logika untuk mencari penggunaan
yang paling ekonomis dari usaha manusia, materi, mesin-mesin, waktu dan
ruangan agar cara-cara yang lebih baik dan paling mudah dalam pelaksanaan
pekerjaan.
Seleksi adalah suatu proses ketika calon karyawan dibagi dua yaitu yang akan
diterima dan yang ditolak
Dasar sekeksi
1. Kebijaksanaan perburuhan pemerintah
2. Spesifikasi pekerjaan
3. Ekonomis, rasional
4. Etika sosial
Tujuan seleksi
1. Karyawan yang berkualitas dan potensial
2. Karyawan yang jujur dan disiplin
3. Karyawan yang cakap dan penempatannya yang tepat
4. Karywan yang terampil dan bersemangat dalam bekerja
5. Karyawan yang memenuhi undang-undang perburuhan
6. Karyawan yang dapat bekerjasama baik secara vertikal maupun horizontal
7. Karyawan yang dinamis dan kreatif
Unsur-unsur yang diseleksi
1. Surat lamaran
2. Ijazah sekolah dan daftar nilainya
3. Surat keterangan pekerjaan dan pengalaman
4. Referensi dan rekomendasi dari pihak yang dapat dipercaya
5. Wawancara langsung dengan pelamar bersangkutan
6. Penampilan dan keadaan fisik (cantik atau gantengnya) pelamar
7. Keturunan dari pelamar bersangkutan
8. Tulisan pelamar.
Langkah-langkah seleksi
1. Seleksi surat lamaran
2. Pengisian blanko lamaran
3. Pemeriksaan referensi
4. Wawancara pendahuluan
5. Tes penerimaan
6. Tes psikologi
7. Tes kesehatan
8. Wawancara akhir atasan langsung
9. Memutuskan diterima atau ditolak.
1) Orientasi
Orientasi atau perkenalan bagi setiap karyawan baru dilaksanakan untuk menyatakan
bahwa mereka betul-betul diterima dengan tangan terbuka menjadi karyawan yang akan
bekerjasama dengan karyawan lain pada perusahaan.
2) Supervisi
Dilakukan oleh supervisor, bertugas mengawasi dan mengendalikan proses
penyelenggaraan makanan dirumah sakit mulai dari perencanaan sampai dengan
pendistribusian makanan.
3) Pelatihan
Pelatihan, mengacu pada pengertian sebagai upaya sistematikyang dilakukan oleh
organisasi terhadap pegawai, dalam rangka meningkatkan kinerja kerja pada masa
sekarang. Tujuan pelatihan adalah peubahan sikap, kemampuan, keahlian, pengetahuan,
dan perilaku spesifik yang berkaitan dengan pekerjaan pegawai sekarang.
4) Pembinaan
Pembinaan tenaga dapat dilakukan melalui beberapa cara seperti :
a) Memberikan pelatihan bersetifikat (sertifikasi)
b) Pendidikan lanjutan
c) Kursus
d) Mengikuti simposium/seminar.
Ada tiga kewajiban pekerja yang penting, yaitu kewajiban ketaatan, kewajiban
konfidensialitas, dan kewajiban loyalitas.
1. Kewajiban ketaatan
2. Kewajiban konfidensialitas
3. Kewajiban loyalitas
Konsekuensi lain yang dimiliki seorang karyawan apabila dia bekerja di dalam sebuah
perusahaan adalah dia harus memiliki loyalitas terhadap perusahaan. Dia harus mendukung
tujuan-tujuan dan visi-misi dari perusahaan tersebut. Karyawan yang sering berpindah-pindah
pekerjaan dengan harapan memperoleh gaji yang lebih tinggi dipandang kurang etis karena dia
hanya berorientasi pada materi belaka. Ia tidak memiliki dedikasi yang sungguh-sungguh kepada
perusahaan ditempat dia bekerja. Maka sebagian perusahaan menganggap tindakan ini sebagai
tindakan yang kurang etis bahkan lebih ekstrim lagi mereka menganggap tindakan ini sebagai
tindakan yang tidak bermoral.
Kompensasi adalah semua pendapat yang berbentuk uang, barang langsung atau tidak
langsung yang diterima karyawan sebagai imbalan atas jasa yang diberikan kepada
perusahaan. Kompensasi dibedakan menjadi dua yaitu kompensasi langsung berupa gaji,
upah, dan upah insentif. Kompensasi tidak langsung berupa kesejahteraan karyawan.
Gaji adalah balas jasa yang dibayar secara periodik kepada karyawan tetap serta
mempunyai jaminan yang pasti. Upah adalah balas jasa yang dibayarkan kepada pekerja
harian dengan berpedoman atas perjanjian yang disepakati pembayarannya.
Motivasi
Sejumlah ahli telah menyampaiakan motivasi sebagai determinan kinerja. Kinerja
dipengaruhi oleh faktor motivator yang dimanifestasikan pada keberhasilan, penghargaan,
tanggung jawab, pekerjaan dan peningkatan diri.
Disiplin
Pengukuran disiplin kerja dapat dilakukan melalui pengamatan langsung, yaitu para
penilai benar-benar secara langsung melihat pekerjaan yang dilakukan para pegawainya
serta pengamatan tak langsung dimana para penilai hanya mengevaluasi hasil pekerjaan
yang telah dilakukan oleh para pegawai.
Penampilan
Penilaian meliputi :
1. Mencuci tangan sebelum bekerja
2. Menggunakan sarung tangan
3. Menggunakan masker(penutup mulut)
4. Penutup kepala/hair cap(topi)
5. Kebersihan pakaian, kuku dan perhiasan
6. Tidak merokok.
Pengorganisasian merupakan kegiatan serta tugas dan fungsi masing-masing unit kerja
yang ada dalam organisasi itu serta hubungan kerja antara masing-masing unit kerja. Dalam
penyelenggaraan makanan merupakan suatu proses rangkaian kegiatan yang melibatkan banyak
orang maka diperlukan pengorganisasian yang baik guna mendapatkan hasil yang memuaskan.
Ketenagaan pada setiap penyelenggaraan makanan berbeda-beda, sesuai dengan klasifikasi dan
tujuan masing-masing.
Jumlah dan kualifikasi tenaga yang dibutuhkan oleh masing-masing penyelenggaraan makanan
banyak dipengaruhi oleh:
Tenaga kerja dalam penyelenggaraan makanan umumnya dibagi menjadi 3kelompok, yaitu:
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Penyelenggaraan makanan sebagai suatu sub sistem terdiri dari 3 komponen yaitu input
(masukan) proses (kegiatan) dan output (luaran). Input dari kegiatan penyelenggaraan makanan
adalah tenaga dana, fasilitas bahan makanan, metode dan pasar konsumen.
Tenaga merupakan salah satu sumber daya yang penting karena menjadi kunci keberhasilan
kegiatan penyelenggaraan makanan. Berbagai fungsi dalam manajemen sumber daya manusia
meliputi fungsi perencanaan, dan penentuan kebutuhan staff (staffing), rekuitmen, seleksi,
pengembangan dan pembinaan karir, penilaian kinerja serta imbal jasa.
Dalam penyajian makanan harus dengan variasi warna dan bentuk yang menarik, cara ini
digunakan untuk menghindari kebosanan terhadap jenis makanan terentu dan menambah selera
makan.
3.2 Saran
Demikian lah makalah yang kami buat, semoga dapat bermanfaat bagi pembaca. Kami tentunya
masih menyadari jika makalah diatas masih terdapat banyak kesalahan dan jauh dari
kesempurna. Apabila ada saran dan kritik yang ingin disampaikan, silahkan sampaikan kepada
kami. Kami akan memperbaiki makalah tersebut dengan berpedoman pada banyak sumber serta
kritik yang membangun dari para pembaca.
DAFTAR PUSTAKA
https://id.scribd.com/document/362891927/Makalah-Sumber-Daya-Manusia-Dalam-
Penyelenggaraan-Makanan
https://www.academia.edu/12019649/Manejemen_Sumber_Daya_Manusia
https://www.scribd.com/presentation/337697546/Manajemen-Sumber-Daya-Manusia-
Penyelenggaraan-Makanan-1
Bakri Bachyar, dkk. 2018. Sistem Penyelenggraan Makanan Institusi. Badan Pengembangan dan
Pemberdayaan Sumber Daya Manusia Kesehatan. Jakart.