Anda di halaman 1dari 16

PEDOMAN TEKNIS TERTIARY

DEMONSTRATION UNIT
Maksud, Tujuan, dan Sasaran

Tujuan
Meningkatkan penyadaran terhadap fenomena perubahan iklim melalui
sekolah lapang petani (SLI), konservasi lahan dan air, serta teknologi
usaha tani terpadu
Memperkuat kelompok tani/ gabungan kelompok tani/ P3A, melalui
kegiatan model pengelolaan kegiatan usaha tani terpadu dari hulu
sampai hilir
Mengembangkan kegiatan penyuluhan melalui penyediaan peralatan
mendukung kegiatan
Menjadi media pembelajaran teknologi usaha tani terpadu yang adaptif
terhadap perubahan iklim melalui sekolah lapang dan dem area

Sasaran
Petak tersier terpilih dari Daerah Irigasi dalam wilayah kerja FMSRB.

Keluaran

Telah dilaksanakannya Tertiary Demonstration Unit (TDU) di 3 kabupaten


pelaksana FMSRB (kabupaten Serang, Pandeglang, dan Lebak).

 
SPESIFIKASI TEKNIS
Spesifikasi teknis kegiatan Tertiary Demonstration Unit meliputi norma, standar teknis dan
kriteria sebagai berikut :
 1. Norma
  Tertiary Demonstration
:: Unit merupakan petak tersier dalam suatu daerah irigasi yang
dikembangkan digunakan sebagai petak percontohan usaha tani terpadu yang
didalamnya termasuk upaya pemberdayaan kelompok tani/ P3A nya
2. Standar Teknis

a. Luas areal Tertiary Demonstration Unit (TDU) berkisar dari 25-50 ha, dengan luas
demonstration area (dem area) minimal 5 ha.

b. Komoditas yang ditanam dalam dem area meliputi tanaman padi SRI organik, budidaya
padi dan ikan (mina padi), dan tanaman bernilai ekonomi tinggi baik palawija maupun
hortikultura (sayur-sayuran dan atau buah-buahan). Disamping itu juga disertai
pengembangan ternak, bisa berupa bebek atau ayam sesuai dengan keinginan petani.

c. Pengurus dan anggota Kelompok tani/ P3A peserta TDU terpilih akan mendapatkan
Sekolah Lapang Iklim (SLI) dan Sekolah Lapang/ Pelatihan lainnya sesuai kebutuhan.

d. Dalam TDU ini juga dilakukan pemberdayaan/ penguatan kelompok tani/ P3A

e. Kegiatan ini dilaksanakan selama 3 tahun berturut-turut.


3. Kriteria

a. Syarat lokasi unit tersier :


Merupakan petak tersier seluas 25-50 ha dari suatu Daerah Irigasi, termasuk
dalam wilayah FMSRB dan telah disepakati bersama oleh DPIU SDA (bila
merupakan Daerah Irigasi Pemerintah, supaya ada jaminan ketersediaan airnya),
DPIU Pertanian, dan Kelompok Tani/ Gabungan Kelompok Tani/ P3A
Lokasi strategis, mudah dijangkau baik oleh para anggotanya maupun petani
disekitarnya, terutama anggota kelompok tani/ P3A peserta FMSRB dalam
kabupaten yang bersangkutan.
Lahan tidak sering mengalami kebanjiran maupun kekeringan yang ekstrem. Untuk
itu dapat dipilih petak tersier dari Daerah Irigasi yang ketersediaan airnya cukup.
Kepemilikan lahannya jelas.
Intensitas tanam rendah sampai sedang (100-200 %).
Intensitas tanam dan Produktivitas masih bisa ditingkatkan.
Berpotensi untuk dikembangkan.
Dalam unit tersier terpilih sudah tersedia penyuluh yang cukup aktif.
Belum dijadikan areal percontohan serupa sebelumnya.
Petak tersier seyogyanya telah selesai direhabilitasi.

 
b. Syarat lokasi petak demonstrasi (dem area)
Luas lahan untuk petak demonstrasi minimum 5 ha dan terletak di lokasi TDU
Petak demonstrasi harus bisa diatur pemasukan dan pengeluaran airnya
tanpa mengganggu petak lainnya, artinya system pemberian air untuk petak
demonstrasi tidak dari petak ke petak, sehingga pemasukan dan pengeluaran
serta ketinggian airnya dapat diatur tanpa mengganggu petak lainnya diluar
petak demonstrasi. Untuk itu air dimasukkan dari saluran cacing/ kuarter dan
kelebihan airnya dapat langsung dibuang ke saluran drainase.
Pada petak demonstrasi airnya bisa dikeringkan

c. Syarat kelompok tani (poktan)/ Gabungan Kelompok Tani (gapoktan)/ P3A :


Pengurus Poktan/ Gapoktan/ P3A memiliki kemampuan managerial,
koordinasi yang cukup baik, dan inovatif terhadap teknologi pertanian maju
Memahami potensi wilayah dan kapasitas anggotanya
Sanggup melaksanakan demonstrasi dan sekolah lapang sesuai petunjuk
teknis
Belum menerima bantuan sejenis
c. Syarat petani pelaksana dem area:

Kriteria petani calon pelaksana kegiatan TDU adalah:

Petani pemilik penggarap berada di suatu unit tersier, dan inovatif terhadap
teknologi pertanian maju,

Memiliki kemauan dan kemampuan kerjasama, memiliki kemampuan


berkomunikasi dan menyebarkan informasi teknologi usaha tani kepada petani
lain disekitarnya,

Berada dalam kelompok tani sehamparan/ gapoktan/ P3A, serta disepakati


oleh poktan/ gapoktan/ P3A

Selama proyek bersedia mengikuti ketentuan yang telah ditetapkan oleh pihak
Proyek.
Pelaksanaan

Tahun ke 1
1) Penyempurnaan jaringan tingkat usaha tani.
2) Penguatan Kelompok Tani/ P3A
a). Bila poktan/ gapoktan/ P3A calon penerima kegiatan TDU tidak aktif, perlu
direvitalisasi, dilanjutkan dengan penyusunan/ revisi AD &ART (bila perlu).
Setelah itu dilakukan pemberian status hukum bagi P3A/ kelompok tani tersebut.
b). Perbaikan administrasi dari poktan/ gapoktan/ P3A
c). Pemberian bantuan/ subsidi pengadaan /renovasi bangunan sekretariat poktan/
gapoktan/ P3A beserta kelengkapannya seperti white board, meja kursi/ mebeler
untuk pengurus dan juga untuk rapat anggota (bila belum ada).
d). Studi banding bagi kelompok tani/ P3A
e). Penyediaan peralatan audio visual
3). Sekolah lapang iklim (SLI
4). Pelatihan Petani Usaha Tani
Pelatihan petani diarahkan untuk pelatihan usaha tani terpadu yang meliputi sistem
budidaya, pasca panen, dan pemasaran hasil pertanian sesuai dengan budidaya
pertanian yang diintroduksikan. Ada 3 paket pelatihan yang diberikan pada setiap
tahun. Paket pelatihan petani disesuaikan dengan paket dem area yang
diintroduksikan
5). Dem area usaha tani.
Dem area usaha tani yang akan dilaksanakan adalah dem area usaha tani terpadu secara
organik baik untuk budidaya tanaman pangan, hortikultura, peternakan, dan juga
perikanan. Kegiatannya sbb:
Budidaya tanaman padi dengan metoda System Rice Intensification (SRI) Varietas
tanaman padi yang dipilih adalah varietas unggul baru berlabel, relatif hemat air, dan
tahan hama penyakit. Luas areal tanaman padi SRI ini meliputi 80 % dari luas areal dem
area.
Untuk areal yang 20 % lainnya digunakan untuk budidaya tanaman palawija dan
hortikultura yang bernilai ekonomi tinggi, budidaya ternak, dan ikan (termasuk
kombinas padi dan ikan).
 Untuk budidaya tanaman palawija dapat dipilih tanaman seperti jagung, kedelai, ubi
jalar, dsb.
 Untuk budidaya tanaman hortikultura dapat dipilih baik tanaman sayur-sayuran, dan
atau tanaman buah-buahan semusim.
 Untuk budidaya ternak bisa dipilih ternak unggas bisa berupa bebek, atau ayam yang
dikombinasikan dengan kolam ikan (longyam). Bila memilih bebek, agar dibuatkan
kandang dekat dengan areal dem area, sehingga menyatu dengan areal dem area.
 Selain itu untuk budidaya ikan bisa diintroduksikan budidaya kombinasi tanaman
padi dengan ikan (mina padi).
Tahun II dan Tahun III
Sekolah Lapang Iklim (SLI)
Kegiatan Sekolah lapang iklim (SLI) dilakukan lagi pada tahun ke II dan ke III, tetapi juga untuk
jenis tanaman yang berbeda.
Pelatihan usaha tani
Pelatihan usaha tani juga dilakukan lagi pada tahun ke II dan ke III, dengan topik bahasan yang
berbeda sesuai dengan kebutuhan dan perkembangan pengetahuan dan keterampilan petani.
Dem Area.
Kegiatan dem area yang dilakukan pada tahun pertama dilakukan lagi pada tahun kedua dan
ketiga.
Percepatan adopsi teknologi yang diintroduksikan melalui dem area.
Para petani yang bersedia melaksanakan/ mereplikasi teknologi dem area diberikan insentif
berupa bibit/ benih dan sebagian sarana produksi yang diperlukan.
Introduksi dalam pengolahan hasil dan pemasaran hasil pertanian.
Diperlukan peralatan-peralatan penunjang, yang bila dananya memungkinkan dapat dibiayai
dari alokasi anggaran TDU tersebut. Kebutuhan untuk peralatan penunjang tersebut, bisa
berbeda antara lokasi TDU satu dengan yang lainnya.
Pemasaran hasil pertanian
Mengupayakan hasil pertanian dari poktan/ gapoktan/ P3A dari dalam lokasi TDU dan terutama
areal dampaknya, Dinas Pertanian Kabupaten dengan dibantu konsultan terkait mengupayakan
fasilitasi kemitraan poktan/ gapoktan/ P3A dengan pembeli potensial
Farmer Field Day (FFD)
FFD ini juga dilaksanakan pada tahun ke II dan ke III setiap habis panen
Luas areal, jenis tanaman (selain padi SRI), jenis ternak, dan jenis ikan yang akan
diintroduksikan tergantung dari kesepakatan petani dan pihak Dinas Pertanian
Kabupaten dan ketersediaan dana dalam DPA.

Dalam TDU ini pengaturan airnya tidak hanya terbatas pada petak demonstrasi
(dem area), tetapi juga meliputi satu petak tersier dimana dem area dilakukan.

Setelah hasil pertanian dipanen, perlu didemonstrasikan juga teknik pasca-panen


hasil maupun pemasarannya..

Dengan demikian dalam demplot ini akan diintroduksikan teknologi usaha tani
tanaman padi dan non-padi terpilih dalam arti luas mulai dari sistem budidayanya,
panen, pasca-panen, dan pemasarannya.

Farmer Field Day (FFD)

Mengadakan Farmer Field Day (FFD) atau temu lapang petani pada saat panen
dan juga bila dimungkinkan sewaktu menerapkan teknologi baru, pasca-panen dan
pemasarannya. Kegiatan ini dilaksanakan dalam rangka diseminasi teknologi dan
hasil dari dem area kepada para petani di lokasi TDU maupun di sekitar TDU.

 
.

Anda mungkin juga menyukai