KATA PENGANTAR
Dampak perubahan iklim pada sektor pertanian apabila tidak disiasati dan dilakukan upaya
adaptasi dapat mengakibatkan terjadinya kelebihan atau kekurangan air. Kondisi ini telah
dirasakan oleh petani sehingga menyebabkan resiko kegagalan usaha pertanian yang
semakin meningkat dan sulit diprediksi.
Pemerintah dalam hal ini Direktorat Jenderal (Ditjen) Prasarana dan Sarana Pertanian
berusaha untuk membantu meningkatkan pemberdayaan P3A dalam pengembangan jalan
ushatani melalui program FMSRB-Farmland Management and Sustainable Agricultural
Practices (FMSAP).
Pedoman Teknis ini disusun untuk menjadi pedoman dan acuan pelaksanaan bagi pelaksana
kegiatan, dan semua pihak yang terlibat langsung ataupun tidak langsung dengan kegiatan
ini.
DAFTAR ISI
Halaman
KATA PENGANTAR..............................................................................................................................i
DAFTAR ISI.......................................................................................................................................... ii
I. PENDAHULUAN.............................................................................................................................. 2
A. Latar Belakang........................................................................................................................... 2
B. Maksud........................................................................................................................................ 2
C. Tujuan......................................................................................................................................... 2
D. Sasaran....................................................................................................................................... 2
II. PENGERTIAN DAN RUANG LINGKUP KEGIATAN..................................................................2
A. Pengertian.................................................................................................................................. 2
B. Ruang Lingkup........................................................................................................................... 2
III. KETENTUAN TEKNIS................................................................................................................. 2
A. Standar Teknis........................................................................................................................... 2
B. Kriteria Lokasi Jalan Usaha Tani (diluar area) :....................................................................3
C. Tahap Pelaksanaan :.................................................................................................................3
D. Monitoring dan Evaluasi........................................................................................................... 4
L A M P I R A N...................................................................................................................................... 7
I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Komoditas pertanian (pertanian) merupakan komoditas yang sangat prospektif untuk
dikembangkan mengingat potensi sumber daya alam, sumber daya manusia,
ketersediaan teknologi serta potensi serapan pasar di dalam negeri dan pasar
internasional yang terus meningkat.
Pada umumnya jalan usahatani masih belum memadai sehingga belum dapat
dimanfaatkan secara optimal. Oleh karena itu perlu pengembangan jalan usahatani
dengan pengertian sebagai pembangunan baru, peningkatan kapasitas atau rehabilitasi
jalan usahatani agar memenuhi standar teknis untuk dilalui kendaraan untuk
mengangkut hasil pertanian dan alat mesin pertanian yang diperlukan.
B. Maksud
Pembangunan jalan usahatani (diluar area) merupakan kegiatan perbaikan/
pengembangan jalan usahatani dengan dengan pembanguan baru, peningkatan
kapasitas maupun rehabilitasi yang memadai sesuai fungsinya.
C. Tujuan
i. Membangun Jalan Usahatani (diluar area) baru, meningkatkan kapasitas atau
merehabilitasi Jalan Usahatani.
ii. Meningkatkan fungsi Jalan Usahatani (diluar area) untuk memperlancar mobilitas
alat mesin pertanian,sarana produksi dan hasil produksi pertanian dari dan ke
jalan usahatani (didalam area).
D. Sasaran
i. Kelompok Tani FMSRB
2
Petunjuk Teknis Pengembangan Jalan Usahatani (diluar area)
ii.Tersedianya akses Jalan Usahatani (diluar area) yang memadai sebagai akses
transportasi pada kawasan pertanian untuk memperlancar mobilitas alat mesin
pertanian, pengangkutan sarana produksi menuju lahan pertanian dan
mengangkut hasil produk pertanian dari jalan usahatani (didalam area) ke
tempat pengumpulan sementara.
iii. Terbangunnya Jalan Usahatani untuk mendukung sentra produksi pertanian.
B. Ruang Lingkup
Ruang lingkup Pedoman Teknis Pembangunan Jalan Usahatani meliputi :
i. Pendahuluan terdiri atas latar belakang, tujuan dan sasaran.
ii. Pengertian dan ruang lingkup kegiatan terdiri atas pengertian dan ruang
lingkup.
iii. Ketentuan Teknis terdiri dari : Standar teknis, Kriteria lokasi, Tahap
pelaksanaan, serta Monitoring dan Evaluasi
C. Tahap Pelaksanaan :
1. Persiapan
Identifikasi Calon Lokasi :
- CPCL Kabupaten, DAS 3Cis
- Areal milik petani yang sudah dihibahkan jika dibutuhkan (hibah
permanen)
Survei :
- Letak lokasi berdasarkan koordinat lintang dan bujur (awal dan akhir)
- Peta/sketsa situasi (titik awal/akhir, trase jalan dan panjangnya)
- Sumber material dan jenisnya, lokasi dan jaraknya
- Harga satuan upah dan bahan/material setempat
Investigasi (syarat teknis):
- Form Survei Irigasi Perpompaan FMSRB – FMSAP (DED)
- Diskusi hasil survei (Metode pelaksanaan konstruksi, OM)
Desain (Gambar/sket berdimensi dan detailnya)
- Pembuatan Draft Desain berdasarkan data SID
- Diskusi pembahasan desain bersama Poktan/P3A
- Penyesuaian desain berdasarkan hasil kesepakatan Poktan/P3A
3. Pelaksanaan Konstruksi
Pembersihan lokasi
Pembelian material (sesuai kebutuhan)
Mobilisasi alat (bila dibutuhkan) dan tenaga kerja (sesuai kebutuhan)
Kegiatan konstruksi (sesuai yang disepakati Poktan) disesuaikan dengan
jenis pekerjaan yang dibutuhkan, antara lain :
- Pembuatan/perbaikan Badan Jalan
- Pembuatan /perbaiakan saluran drainase kanan/kiri bahu jalan (jika
diperlukan)
- Pengerasan permukaan badan jalan
- Prasarana penunjang lainnya (gorong-gorong, jembatan, dll.)
Pengajuan pencairan dana Tahap II sebesar 30% apabila prestasi pekerjaan
fisik di lapangan sudah mencapai 30%dari pekerjaan seluruhnya.
Pencairan dana Tahap II.
Pengajuan pencairan dana Tahap III sebesar 30% apabila prestasi pekerjaan
fisik di lapangan sudah mencapai 60%dari pekerjaan seluruhnya.
Pencairan dana Tahap III.
Daftar Pustaka :
Pedoman Teknis Pengembangan Jalan Pertanian TA. 2013, Direktorat Perluasan dan
Pengelolaan Lahan, DIRJEN Prasarana dan Sarana Pertanian, Kementrian Pertanian,
2013
Pedoman Teknis Pengembangan Jalan Usahatani TA. 2011, Direktorat Perluasan dan
Pengelolaan Lahan, DIRJEN Prasarana dan Sarana Pertanian, Kementrian Pertanian,
2011
web.ipb.ac.id/~erizal/mektan/jalan%20usaha%20tani.pdf
L AMPIRAN
BAGAN ALIR
RENCANA KEGIATAN PEMBANGUNAN JALAN USAHATANI (diluar area)
Penentuan Lokasi
Berada di sentra produksi hortikultura, perkebunan dan peternakan milik
Poktan
Petani bersedia menghibahkan sebagian lahannya utk pembangunan JUT
yang lebarnya berkisar antara 3 m s/ d 5 m
Kelompok tani bersedia memelihara jalan setelah terbangun
Ya
Ya
Ya
Badan Jalan
Perkerasan
Bahu Jalan
Drainase
Jalan Existing
Lebar badan jalan : …………………… m
Lebar perkerasan : …………………… m
Lebar bahu jalan : …………………… m (ki/ka)
Lebar drainase (atas) : …………………… m (ki/ka)
Jenis Perkerasan : Beton Aspal Kerikil Tanah
Panjang jalan : …………………… m
Jalan Baru
Lebar badan jalan : …………………… m
Areal Kawasan Irigasi
1. Existing
Luas : …………………… Ha
Pola Tanam dan Luas Tanam Luas Tanam (Ha) Total
Jenis Tanaman : MT1 MT2 MT3 Luas (Ha)
Pola Tanaman : Padi …………… …………… …………… ……………
Palawija …………… …………… …………… ……………
Bera …………… …………… …………… ……………
Total (Ha) ………………
Tanaman Tahunan Luas (Ha) : …………….
2. Rencana
Luas : …………………… Ha
Pola Tanam dan Luas Tanam Luas Tanam (Ha) Total
Jenis Tanaman : MT1 MT2 MT3 Luas (Ha)
Pola Tanaman : Padi …………… …………… …………… ……………
Palawija …………… …………… …………… ……………
Bera …………… …………… …………… ……………
Total (Ha) ………………
II B a h a n
1 Pasir pasang m3 Di lokasi pekerjaan
2 Pasir Urug m 3
Di lokasi pekerjaan
3 Batu kali/Batu belah m3 Di lokasi pekerjaan
4 Batu Pecah/Split m 3
Di lokasi pekerjaan
5 Kerikil m 3
Di lokasi pekerjaan
6 Batu Bata m 3
Di lokasi pekerjaan
7 Semen (PC) m 3
Di lokasi pekerjaan
8 Kayu Papan m 3
Di lokasi pekerjaan
9 Kayu Balok m 3
Di lokasi pekerjaan
10 Besi Beton Ø 6 mm m3 Di lokasi pekerjaan
11 Besi Beton Ø 10 mm m 3
Di lokasi pekerjaan
12 Besi Beton Ø 12 mm m 3
Di lokasi pekerjaan
13 Wiremesh Lembar Di lokasi pekerjaan
14 Kawat Beton Kg Di lokasi pekerjaan
15 Paku Kg Di lokasi pekerjaan
16 Triplex tebal 4 mm Lembar Di lokasi pekerjaan
17 Pipa PVC Ø 1" m Di lokasi pekerjaan
18 Pipa PVC Ø 2" m Di lokasi pekerjaan
19 Pipa PVC Ø 3" m Di lokasi pekerjaan
20 Pipa PVC Ø 4" m Di lokasi pekerjaan
21 Buis Beton Ø 0,5 m m Di lokasi pekerjaan
22 Buis Beton Ø 1,0 m m Di lokasi pekerjaan
23 Bambu (crucuk) Batang Di lokasi pekerjaan
POKTAN : ……………………
DESA : ……………………
MINGGU KE : ………………….. KECAMATAN : ……………………
PERIODE : ……………... s/d ………………. KABUPATEN : ……………………
RAB REALISASI
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8 = 7 / 4 x 6) (9) (10 = 9 / 5 x 6 ) (11)
Jumlah
POKTAN : ……………………
DESA : ……………………
MINGGU KE : ………………….. KECAMATAN : ……………………
PERIODE : ……………... s/d ………………. KABUPATEN : ……………………
RAB REALISASI
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8 = 7 / 4 x 6) (9) (10 = 9 / 5 x 6 ) (11)
Jumlah
………………………………
Dibuat Oleh :
Dinas Pertanian Konsultan Pendamping Kelompok Tani
Kabupaten ……………… …………………………….
POKTAN : …………………
DESA : …………………
MINGGU KE : ………………….. KECAMATAN : …………………
PERIODE : ……………... s/d ………………. KABUPATEN : …………………
PENERIMAAN PENCAIRAN PENGGUNAAN
Jumlah
………………………………… ………………………………
…………… …………….