Anda di halaman 1dari 4

RKS

BAB � I
SPESIFIKASI UMUM
A. LATAR BELAKANG
Peranan infrastruktur pertanian dalam pembangunan pertanian semakin strategis dan
penting. Hal ini sangat berkaitan dengan upaya pencapaian sasaran program,
khususnya program peningkatan nilai tambah.
Infrastruktur Pertanian khususnya Jalan Usaha Tani (JUT) merupakan salah satu
komponen dalam subsistem hulu yang diharapkan dapat mendukung subsistem Jalan Usaha
Tani, subsistem Pengolahan, dan subsistem Pemasaran Hasil Pertanian (tanaman
pangan, hortikultura, perkebunan dan peternakan).
Pada saat ini banyak lokasi lahan pertanian belum mempunyai atau belum banyak Jalan
Usaha Tani yang memadai, sehingga dapat menghambat masyarakat tani dalam
mengembangkan usaha di lahannya.
Dalam UU No.38 tentang Jalan, terdapat klosul jalan khusus, yaitu jalan yang
pembangunan dan pembinaannya merupakan tanggung jawab departemen (Kementerian)
terkait. Jalan Usaha Tani di kategorikan sebagai jalan-khusus, sehingga
pembinaannya menjadi tanggung jawab departemen (Kementerian) Pertanian.
B. TUJUAN
1. Tujuan pedoman teknis / spesifikasi teknis pengembangan Jalan Usaha Tani
adalah untuk memberikan pedoman secara teknis kepada kontraktor pelaksana dalam
menyiapkan pembangunan Jalan Usaha Tani.
2. Tujuan kegiatan pengembangan Jalan Usaha Tani adalah :
a. Mempercepat transportasi sarana tani dan alat mesin pertanian dari kawasan
permukiman (desa dan dusun) ke lahan usaha tani.
b. Mempercepat pengangkutan produksi pertanian dari lahan usaha menuju sentra
permukiman, pemasaran dan pengolahan hasil pertanian.
c. Mengurangi biaya / ongkos transportasi sebagai komponen biaya usaha tani.
C. PENGERTIAN
Dalam melaksanakan pengembangan Jalan Usaha Tani diperlukan pengertian-pengertian
atau istilah untuk dipahami bersama dalam rangka perencanaan, pelaksanaan dan
penilaian kegiatan
a. Jalan Usaha Tani merupakan prasarana transportasi pada kawasan pertanian
(tanaman pangan, hortikultura, perkebunan dan peternakan) yang berhubungan dengan
jalan desa. Peran Jalan Usaha Tani ini sangat strategis dan memberi akses untuk
transportasi sarana usaha tani menuju lahan pertanian, dan dari lahan pertanian
menuju permukiman, tempat-tempat penampungan sementara / tempat lainnya.
b. Pengembangan Jalan Usaha Tani adalah untuk peningkatan kapasitas dan
rehabilitasi yaitu,

o Membuat jalan baru sesuai kebutuhan


o Peningkatan Jalan Usaha Tani yaitu peningkatan kapasitas jalan yang sudah
ada, sehingga dapat menampung jenis kendaraan yang lebih besar/berat
o Rehabilitasi Jalan Usaha Tani yaitu memperbaiki Jalan Usaha Tani yang rusak
tanpa adanya peningkatan kapasitas.

D. LINGKUP KEGIATAN
Dalam Dokumen Pelaksanaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Tahun 2018,
Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Barat menyediakan alokasi dana untuk 67 Unit
Jalan Usaha Tani yang tersebar di seluruh Kab/Kota melalui Dinas Pertanian dan
Perkebunan selaku Satuan Kerja Perangkat Daerah.
Adapun lingkup kegiatan perencanaan yang dilakukan oleh Konsultan Perencana CV.
MALINO CIPTA GRAHA Consultan meliputi lokasi Jalan Usaha Tani sebagaimana daftar
berikut :

Kelompok Tani : Kel. So Tolo Kolo III


Desa : Tolo Kalo
Kecamatan : Kempo
Kabupaten : Dompu
BAB � II
SPESIFIKASI KHUSUS
A. Spesifikasi Teknis
Spesifikasi Teknis Jalan Usaha Tani meliputi : norma, standar teknis dan kriteria
sbb :
1. Penjelasan Umum
Pengembangan Jalan Usaha Tani merupakan upaya pembangunan, peningkatan kapasitas,
dan rehabilitasi jalan terutama di kawasan sentral usaha pertanian (tanaman pangan,
hortikultura, perkebunan rakyat dan peternakan) sebagai akses pengangkutan sarana
usaha tani, hasil usaha tani dan alat mesin pertanian.
2. Lingkup pekerjaan pembuatan jalan meliputi :
Pekerjaan penyiapan tanah dasar (sub grade) terdiri atas pekerjaan :

? Pembentukan Badan Jalan


? Pekerjaan Lapisan Urugan Tanah Pilihan (Sirtu Gunung) tebal 25 cm
? Pekerjaan Gorong-Gorong

3. Apabila pada sekitar lokasi tidak ditemukan bahan material LPB klas C atau
tanah timbunan pilihan lokasi, maka harus dicari pada lokasi lain atau menggunakan
material lain yang memenuhi syarat sebagai LPB C dengan mendapat persetujuan teknis
dari Direksi / Pengawas Teknis.
4. Kemiringan arah melintang : 2% pada bagian perkerasan jalan 2% pada bahu
jalan (atau menurut tipokal gambar rencana.
5. Volume/Panjang Jalan mengikuti perhitungan di dalam RAB
Volume Jalan yang sesungguhnya adalah berdasarkan realisasi pelaksanaan di lapangan
yang telah diperiksa oleh Direksi/Pengawas Teknis.
6. Semua jenis bahan / material harus menggunakan bahan / material yang
disetujui pengawas teknis.
B. Pembersihan daerah milik jalan (DAMIJA)
Pembersihan daerah milik jalan untuk Jalan Usaha Tani :

- selebar 4 m bagi jalan dengan lebar perkerasan 4 m,


Pekerjaan ini meliputi pembersihan segala macam tumbuhan, pohon, semak-semak,
sampah-sampah, tunggul dan akar serta sisa konstruksi dan sisa material lainnya

C. Pengupasan lapisan tanah atas (top soil)


Pengupasan lapisan tanah atas pada pekerjaan Jalan Usaha Tani (dengan lebar 4m)
pada umumnya mencakup pekerjaan membuang tanah humus dan akar-akar dengan ketebatan
30 cm dari permukaan tanah, atau sesuai desain dan petunjuk teknis.
Pekerjaan pembuangan lapis humus dan akar-akar dilakukan pada areal galian maupun
timbunan.
D. Pekerjaan Pasangan
Pekerjaan pasangan yang dimaksud adalah pasangan batu kali dengan spesi 1PC:3Ps
untuk pekerjaan saluran, talud dan pondasi duiker.
Persyaratan Material
1. Batu yang dipakai harus batu kali/gunung, kasar, keras, padat, awet, tahan air
dan udara, dan cocok untuk pekerjaan ini.
2. Kualitas dan ukuran batu harus disetujui oleh Direksi/MK sebelum digunakan.
Kecuali bila ditentukan lain dalam Gambar Pelaksanaan atau dalam Persyaratan
Teknis, besar / volume batu harus lebih dari 0,008 meter kubik.
3. Mortar (luluh/spesi) untuk pasangan batu harus sesuai dengan ketentuan tentang
Mortar.
E. Pengukuran Hasil Kerja dan Pembayaran
1. Pengukuran hasil kerja
Pengukuran hasil kerja untuk keperluan pembayaran, dilakukan dan disesuaikan dengan
hasil pemeriksaan item pekerjaan yang sudah selesai dilaksanakan serta telah
memenuhi persyaratan teknis ataupun administrasi.
2. Pengukuran hasil kerja di catat berdasar back-up data atas kuantitas maupun
kualitas pekerjaaan dalam Assbuilt-Drawing (gambar pekerjaan yang telah
dilaksanakan di lapangan) dengan mendapat persetujuan dari Direksi dan
Pengawas`Teknis.
3. Pembayaran
Pembayaran hasil pekerjaan akan dilaksanakan setelah diperiksa oleh Panitia
penerima hasil pekerjaan yang dituangkan dalam sebuah Berita Acara.

BAB � III
PENUTUP
Apabila terdapat perbedaan antara data yang tertera didalam perhitungan RAB,
Gambar Teknik sebagai lembaran kerja kontraktor, dengan spesifikasi ini, maka yang
mengikat adalah RAB dan Gambar Teknik. Dan apabila ada perbedaan antara RAB dan
Gambar Teknik, maka yang mengikat adalah RAB. Semua itu harus segera disampaikan
dan mendapat persetujuan Direksi.
Hal-hal yang belum tercantum didalam spesifikasi ini akan ditentukan atas kesepakan
bersama Direksi/Pengawas dan PPK.
Demikian spesifikasi teknis ini dibuat sebagai acuan dalam dalam menyiapkan
pembangunan Jalan Usaha Tani.

Pejabat Pembuat Komitmen


Dinas Pertanian dan Perkebunan
Provinsi Nusa Tenggara Barat

ERLAN RUDIYANTO, SP
NIP.19750702 2009901 1 002 Disusun Oleh,
Konsultan Perencana
CV. MALINO GRAHA CONSULTAN

SYAIFUL RAHMAT, ST
Direktur

Mengetahui
Kepala Bidang Sarana dan Prasarana
Dinas Pertanian dan Perkebunan
Provinsi Nusa Tenggara Barat

IIS ISNAENI, SP. M.Si.


NIP. 19730810 199903 2 001

RENCANA KERJA DAN SYARAT


(R K S)

PROGRAM
PENINGKATAN PENERAPAN TEKNOLOGI PERTANIAN/PERKEBUNAN
KEGIATAN
PENGADAAN SARANA DAN PRASARANA TEKNOLOGI PERTANIAN/PERKEBUNAN TEPAT GUNA (DPA SKPD)

PEKERJAAN
JALAN USAHA TANI
KEL. SO TOLO KOLO III
DESA TOLO KALO KEC. KEMPO
KABUPATEN DOMPU

TAHUN ANGGARAN 2018

Anda mungkin juga menyukai