Anda di halaman 1dari 18

SPESIFIKASI TEKNIS PEMBUKAAN JALAN USAHA TANI

SPESIFIKASI UMUM
A. PENDAHULUAN
Peranan

infrastruktur

Pertanian

dalam

pembangunan

pertanian

semakin

strategis dan penting, hal ini sangat berkaitan dengan upaya pencapaian sasaran
program khususnya program peningkatan nilai

tambah. Infrastruktur Pertanian khususnya

Jalan Usaha Tani merupakan salah satu komponen dalam subsistem hulu yang diharapkan
dapat mendukung subsistem Jalan Usaha Tani, subsistem pengolahan dan subsistem
pemasaran hasil pertanian (tanaman pangan, holtikultura perkebunan dan peternakan).

Pada saat ini banyak lokasi lahan pertanian belum mempunyai/ terdapat Jalan Usaha
Tani yang memadai sehingga dapat menghambat masyarakat tani dalam berusaha
dilahannya. Didalam UU No. 38 Tahun 2004 tentang jalan terdapat Klosul jalan khususnya
yaitu jalan yang pembangunan dan pembinaannya merupakan tanggung jawab departemen
terkait.

Sehubungan dengan itu Jalan Usaha tani di kategorikan jalan khusus sehingga
pembinaannya menjadi tanggung jawab Departemen Pertanian.
B. TUJUAN
1.

Tujuan pedoman teknis/spesifikasi teknis pengembangan jalan usaha tani adalah


memberikan pedoman secara teknis kepada kontraktor pelaksana dalam
menyiapkan pembangunan jalan usaha tani.

2. Tujuan kegiatan pengembangan jalan usaha tani adalah :


a. Mempercepat transportasi sarana usaha tani dan alat mesin pertanian dari
kawasan permukiman (dusun dan desa) ke lahan usaha pertanian.
b. Mempercepat pengangkutan produk pertanian dari lahan usaha menuju sentra
pemukiman, pemasaran dan pengolahan hasil pertanian.
c. Mengurangi biaya/ongkos transportasi sebagai komponen biaya usaha tani.
C. SASARAN
Sasaran kegiatan pengembangan jalan usaha tani ditujukan pada wilayah/kawasan produksi
tanaman pangan. Adapun lokasi kegiatan per-kabupaten/kota secara lebih rincinnya dapat
dilihat pada lampiran dokumen lelang (jika ada).

CV.MANDAR MASAGENA MALAQBY |

PLANNING & SUPERVISI ENGENEERING

SPESIFIKASI TEKNIS PEMBUKAAN JALAN USAHA TANI

D. PENGERTIAN
Dalam pelaksanaan pengembangan jalan usaha tani

diperlukan pengertian- pengertian/

istilah untuk di pahami bersama dalam rangka perencanaan, pelaksanaan dan penilaian
kegiatan.
a.

Jalan Usaha Tani adalah merupakan prasarana transportasi pada kawasan


pertanian (tanaman pangan, holtikultura, perkebunan dan peternakan) yang
berhubungan dengan jalan desa. Jalan ini sangat strategis dan memberi akses untuk
transportasi pengangkutan sarana usaha tani menuju lahan pertanian dan mengangkut
hasil produk pertanian dari lahan menuju pemukiman, tempat penampungan
sementara/ pengumpulan atau tempat lainnya.

b. Pengembangan jalan usaha tani adalah pembuatan peningkatan kapasitas dan


rehabilitasi.
- Pembuatan jalan usaha tani adalah membuat jalan baru sesuai kebutuhan
- Peningkatan kapasitas jalan usaha tani adalah jalan usaha tani yang sudah ada
ditingkatkan tonase/ kapasitasnya sehingga bisa dilalui oleh kendaraan yang lebih
berat/ lebih besar.
- Rehabilitasi jalan usaha tani adalah memperbaiki jalan usaha tani yang
sudah rusak tanpa ada peningkatan kapasitas.
E. SPESIFIKASI TEKNIS DAN GAMBAR
1. Penyedia jasa harus melindungi pejabat pembuat komitmen dari tuntutan atas paten,
lisensi, serta hak cipta yang melekat pada barang, bahan, dan jasa yang digunakan atau
yang disediakan penyedia jasa untuk pelaksanaan pekerjaan.
2. Apabila ada perbedaan antara standar

yang disyaratkan dengan standar yang diajukan

oleh penyedia jasa, penyedia jasa harus menjelaskan secara tertulis kepada

direksi

pekerjaan, sekurang-kurangnya 28 (dua puluh delapan) hari sebelum direksi pekerjaan


mentetapkan setuju atau tidak.
3. Dalam hal direksi pekerjaan menetapkan bahwa standar yang diajukan penyedia jasa
tidak menjamin secara substansial sama atau lebih tinggi dari standar yang disyaratkan,
maka penyedia jasa harus

tetap memenuhi ketentuan standar yang disyaratkan dalam

dokumen lelang
4. Satu perangkat spesifikasi yang tepat dan jelas merupakan kebutuhan awal bagi
para calon penyedia jasa untuk dapat menyusun penawaran yang realistis dan kompetitif,
sesuai dengan kebutuhan pejabat pembuat komitmen tanpa catatan atau persyaratan
lain dalam penawaraN
5. Kecuali ditentukan lain dalam kontrak,

spesifikasi harus mensyaratkan bahwa semua

barang dan bahan yang akan digunakan dalam pekerjaan adalah baru, belum dipergunakan,
CV.MANDAR MASAGENA MALAQBY |

PLANNING & SUPERVISI ENGENEERING

SPESIFIKASI TEKNIS PEMBUKAAN JALAN USAHA TANI

dari

type/model

yang

terakhir

diproduksi/dikeluarkan,

dan

termasuk

semua

penyempurnaan yang berlaku terhadap desain dan bahan yang digunakan.


6. Dalam spesifikasi agar menggunakan sebanyak mungkin standar nasional (SNI, SII,
SKSNI, dsb.) untuk barang, bahan dan jasa/pengerjaan/pabrikasi dari edisi atau revisi
terakhir, atau standar Internasional (ISO, dsb)/standar negara asing (ASTM, dsb)
padanannya (equivalennya) yang secara substantif sama atau lebih tinggi dari standar
nasional yang disyaratkan. Apabila standar nasional untuk barang, bahan, dan
pengerjaan/jasa/pabrikasi tertentu belum ada, dapat digunakan standar internasional atau
standar negara asing
7. Standar satuan ukuran

yang

digunakan pada

dasarnya

adalah

MKS

(metre,

kilogram, second), sedangkan penggunaan standar satuan ukuran lain, dapat digunakan
sepanjang hal tersebut tidak dapat dielakkan.
8. Spesifikasi dapat terdiri dari tetapi tidak terbatas pada :
Lingkup

pekerjaan
Pekerjaa

pekerjaan

yang

tidak

termasuk

kontrak.
3) Spesifikasi umum :
a. Peraturan Perundang-undangan terkait, misalnya:
- UU tentang Lingkungan;
- UU tentang Keselamatan Kerja;
- UU/PP/SK Bersama/KPTS tentang Tenaga Kerja;
- UU/PP tentang Galian C;
- Perda terkait; dsb
b. Dokumen

acuan

(berupa

standar-standar)

dengan

memperhatikan

ketentuan tersebut pada angka 6 dan 7 di atas;


c. Alingnment dan survey;
d. Hari kerja dan jam kerja;
e. Gangguan dan keadaan darurat;
f. Penyingkiran material berlebih.
4) Spesifikasi Khusus:
a. Lapangan;
b. Bangunan/desain/pengerjaan spesifik;
c. Bangunan-bangunan umum dan fasilitas-fasilitas publik;
d. Perancah;
e. Pengaturan lalu-lintas;
f. Pengendalian lingkungan.
CV.MANDAR MASAGENA MALAQBY |

PLANNING & SUPERVISI ENGENEERING

SPESIFIKASI TEKNIS PEMBUKAAN JALAN USAHA TANI

5) Spesifikasi untuk Masing-masing Jenis Pekerjaann

F. II. LINGKUP PEKERJAAN


1. Uraian
Pembuatan Jalan Usaha Tani Desa Sumberagung, Kecamatan Plumpang ini meliputi
pekerjaan Galian Tanah, Timbunan Tanah Kembali, Pembentukan Badan Jalan dan
Tembok Penahan Tanah

2. Lokasi dan Uraian Singkat Pekerjaan


Lokasi pekerjaan dapat dilihat dalam album gambar. Uraian singkat dari pekerjaan
diberikan pada spesifikasi khusus.
Lingkup pekerjaan yang harus dilaksanakan oleh penyedia jasa dalam
kontrak ini adalah :
I.

DIVISI 1. UMUM
1.2 Mobilisasi

II. DIVISI 2. DRAINASE


2.1. Galian untuk Selokan Drainase dan Saluran Air
III. DIVISI 3. PEKERJAAN TANAH
3.1. Galian Biasa
3.3 Perapihan Badan Jalan
3. Jalan Masuk Daerah Kerja
Jalan keluar masuk menuju lokasi kerja adalah menggunakan jalan-jalan setempat yang ada,
dimana penyedia jasa bertanggung jawab terhadap kerusakan akibat penggunaan jalan
tersebut.
Penyedia jasa harus memperbaiki jalan tersebut dan apabila penyedia jasa hendak membuat
jalan masuk tambahan dapat menggunakan tanah yang telah dibebaskan oleh pejabat
pembuat komitmen.

Apabila penyedia jasa membutuhkan jalan

lain yang

tidak

ditentukan oleh direksi pekerjaan, jalan tersebut dikerjakan oleh penyedia jasa atas
bebannya sendiri, dan harga semua pekerjaan tersebut sudah termasuk dalam harga kontrak.
4. Gambar-gambar
Gambar yang dipakai pada pelelangan tercantum dalam Dokumen Lelang. Gambargambar yang disiapkan kontraktor antara lain.
a. Gambar-gambar Pekerjaan
Tetap. (1) Umum

CV.MANDAR MASAGENA MALAQBY |

PLANNING & SUPERVISI ENGENEERING

SPESIFIKASI TEKNIS PEMBUKAAN JALAN USAHA TANI

Semua gambar yang disiapkan oleh kontraktor seperti yang tersebut di bawah ini, harus
merupakan gambar yang telah ditandatangani direksi. Apabila ada perubahan pada
gambar tersebut

maka perubahan yang telah dilakukan, kembali harus diperiksa dan

mendapat persetujuan dari Direksi.


b.

Gambar-gambar pelaksanaan

Kontraktor harus menggunakan gambar kontrak sebagai dasar mempersiapkan gambar


pelaksanaan. Gambar dibuat secara lebih detail dan dapat memperlihatkan penampang
melintang dan memanjang dari pekerjaan.

c. Gambar-gambar

Pekerjaan

Sementara
Umum
Semua gambar yang disiapkan oleh penyedia jasa harus terinci. Gambar- gambar yang
harus disiapkan antara lain adalah letak dan detail yang diusulkan penyedia jasa untuk
dilaksanakan di lapangan
d. Gambar-gambar

untuk

pekerjaan

sementara

yang

ditinggalkan

Kontraktor hendaknya mengusulkan pekerjaan sementara yang berkaitan


dengan pekerjaan tetap, secara lebih mendetail dan diserahkan kepada direksi
pekerjaan sebelum pekerjaan dimulai.
e. Gambar-gambar yang dilaksanakan (as built drawing) selama pelaksanaan
Kontraktor harus memelihara satu set gambar yang dilaksanakan paling
akhir untuk tiap-tiap pekerjaan. Gambar tersebut memperlihatkan perubahan
yang sudah dikerjakan sesuai dengan kontrak.
5. Spesifikasi Dasar
Kecuali ditentukan lain bahan dan hasil pekerjaan harus sesuai dengan ketentuan yang
berlaku 30 hari sebelum tanggal pemasukan surat penawaran. Spesifikasi lain dapat
disubstitusikan atas ketetapan direksi pekerjaan.
Penyedia jasa harus menyediakan sekurang-kurangnya satu salinan : Standar
Nasional Indonesia yang ditentukan dalam spesifikasi atau standar lainnya yang
disetujui untuk bahan yang disuply atau hasil pekerjaan yang sedang dalam
pelaksanaan pada pekerjaan.
Standar tersebut harus tersedia setiap saat untuk keperluan pemeriksaan dan
penggunaan oleh direksi pekerjaan.
Bahan dan hasil pekerjaan yang tidak sepenuhnya dirinci atau tidak dicakup dalam
standar nasional atau standar lain yang telah disetujui haruslah bahan dan hasil pekerjaan
semacam pekerjaan untuk kelas satu. Direksi pekerjaan akan menetapkan apakah semua

CV.MANDAR MASAGENA MALAQBY |

PLANNING & SUPERVISI ENGENEERING

SPESIFIKASI TEKNIS PEMBUKAAN JALAN USAHA TANI

atau sebagian bahan

yang dipesan yang akan digunakan untuk pekerjaan tersebut

dapat/cocok untuk digunakan.

7. Data Ketinggian
Ketinggian yang tertera dalam gambar didasarkan pada titik tetap utama, yang letak
dan angkanya terdapat pada spesifikasi khusus. Selanjutnya detail dari penjelasan
tentang titik tetap tersebut dapat diperoleh dengan mengajukan permintaan secara tertulis
kepada direksi pekerjaan.
8. Pengukuran dan Pematokan
Dari data ketinggian yang

tercantum pada uraian di atas, kontrakor harus memeriksa

semua titik tetap lainnya yang akan dipakainya dalam pengukuran pekerjaan dan harus
membuat titik tetap tambahan lainnya sehingga jarak antara 2 titik tetap tidak boleh lebih
dari 1 km. Titik tetap di atas dibangun pada tanah milik proyek atas persetujuan direksi
pekerjaan. penyedia jasa harus memberikan kepada direksi pekerjaan, dalam rangkap dua
data dalam form usulan yang memberi detail lokasi dan elevasi tiap-tiap titik tetap yang
dipakai atau dibangun oleh penyedia jasa.
Ketinggian harus dicocokkan kembali pada titik tetap dengan ketelitian 10 VL,
dengan penjelasan L adalah jarak dari titik-titik (circuit) yang diambil ketinggiannya (dalam
km).Ketelitian pengukuran harus selalu dalam batas-batas keseksamaan sebagai berikut:

Titik-titik untuk tampang lintang, boleh terletak kurang dari 20 mm dari posisi

yang ditentukan, baik dalam arah vertikal maupun horizontal;


Pengukuran titik tinggi harus diselesaikan pada sebuah titik tetap atau dibawa
kembali ke titik pertama. Kesalahan penutupan harus kurang dari 10 VL mm,

dimana L adalah Panjang atau jarak circuit pengukuran (dalam Km);


Patok-patok yang menunjukkan tinggi akhir dari pekerjaan tanah harus dipasang
dengan tidak melewati 2,5 mm dari titik tinggi yang benar;

9. . Tindakan Pengamanan bagi Keselamatan


Penyedia jasa harus menyelenggarakan, membangun dan memelihara rintangan- rintangan,
lampu peringatan yang sesuai dan cukup bahaya dan isyarat-isyarat, serta harus mengambil
tindakan pencegahan yang perlu untuk perlindungan pekerjaan dan keselamatan umum.

10. Pemberitahuan Pelaksanaan


Penyedia jasa harus memberitahukan kepada direksi pekerjaan sebelum suatu pekerjaan
dimulai, untuk mengukur ketinggian tanah asal dan ukuran dari bangunan-bangunan yang
ada. Tidak boleh ada suatu pekerjaan baru yang boleh dimulai sebelum penyedia jasa

CV.MANDAR MASAGENA MALAQBY |

PLANNING & SUPERVISI ENGENEERING

SPESIFIKASI TEKNIS PEMBUKAAN JALAN USAHA TANI

menerima instruksi direksi pekerjaan atas persetujuan bersama, atas semua ketinggian dan
ukuran-ukuran dari dasar saluran dan bangunan untuk ketepatan pengukuran dari pekerjaan.
11. Pengukuran
Pengukuran saluran/bangunan yang telah dilakukan selama periode desain akan disediakan
untuk keperluan penyedia jasa dan dapat dipakai sebagai dasar untuk perhitungan dan
penetapan volume pekerjaan untuk pembayaran. Apabila menurut pendapat direksi
pekerjaan keadaan lapangan telah banyak berubah sejak pengukuran yang telah dilakukan,
maka direksi pekerjaan dapat memerintahkankepada penyedia jasa untuk mengukur
ulang sebagian atau seluruh saluran/bangunan yang ada.

CV.MANDAR MASAGENA MALAQBY |

PLANNING & SUPERVISI ENGENEERING

SPESIFIKASI TEKNIS PEMBUKAAN JALAN USAHA TANI

SPESIFIKASI TEKNIS
1.

PEKERJAAN MOBILISASI DAN DEMOBILISASI


a. Sesuai persyaratan dalam Kontrak, maka Kontraktor harus mengadakan
Mobilisasi peralatan yang akan dipakai dalam melaksanakan pekerjaan.
b. Biaya mobilisasi tersebut adalah biaya yang dibutuhkan untuk
mendatangkan alat berat ke dan dari lokasi pekerjaan.

2. ADMINISTRASI DAN DOKUMENTASI


1. Program Pelaksanaan
Penyedia jasa harus melaksanakan program dan jadual pelaksanaan sesuai dengan
syarat-syarat dokumen lelang dengan menggunakan bar chart dan kurva S. Aktifitas
yang terlihat pada program harus sudah termasuk pelaksanaan pekerjaan sementara
dan tetap.
2. Laporan Bulanan Kemajuan Pelaksanaan
Setiap bulannya kontraktor harus membuat dua kali laporan yaitu pada pertengahan
bulan dan akhir bulan,

yang menggambarkan secara detail kemajuan pekerjaan.

Laporan sekurang-kurangnya harus berisi hal-hal sebagai berikut:


(1) Prosentase kemajuan pekerjaan bedasarkan kenyataan yang dicapai pada
bulan laporan dan prosentase rencana yang diprogramkan pada bulan berikutnya;
(2) Prosentase

dari

tiap

pekerjaan

pokok

yang

diselesaikan

maupun

prosentase rencana pekerjaan harus sesuai dengan yang dicapai pada laporan;
(3) Rencana kegiatan untuk bulan berikutnya.
3. Laporan Harian Dan Mingguan
Kontraktor harus membuat laporan harian dan rekap mingguan atas setiap kegiatan
yang dilaksanakan, persiapan pekerjaan dan peralatan serta data- data lain yang
berkaitan dengan pelaksanaan pekerjaan.
4. Foto Kemajuan Pekerjaan
Penyedia jasa harus menyerahkan foto kemajuan pekerjaan kepada direksi pekerjaan
mengenai kemajuan pekerjaan pada lokasi pekerjaan selama masa kontrak.
Foto diambil pada waktu:
a. Sebelum pekerjaan dimulai Diadakan dokumentasi foto 0%
b. Kemajuan pekerjaan mencapai 50 % (sedang dilaksanakan);
c. Kemajuan pelaksanaan 100 %;

CV.MANDAR MASAGENA MALAQBY |

PLANNING & SUPERVISI ENGENEERING

3. PAPAN NAMA PROYEK


a. Kontraktor wajib membuat dan memasang papan nama proyek minimun
2(dua) buah dan ditempatkan pada lokasi-lokasi dan ditentukan Direksi, selambatlambatanya 30 (tiga puluh) hari setelah terbitnya Surat Keputusan Pemenang
b. Papan nama proyek tersebut dengan ketentuan :
Ukuran papan nama proyek 150 x 100 cm ,terbuat dari papan kayu klasII

dilapisi seng BJLS 18;


Tiang penyangga dan penyokong dibuat dari kayu klas I ukuran 5 x 7 cm;
Pemasangan papan nama sedemikian rupa sehingga tepi bawah papan
terletak setinggi 2 m dari permukaan tanah, bagian bawah tiang penyangga
dan penyokong

4. PEMBERSIHAN LOKASI
a. Pekerjaan pembersihan

adalah

pada

lokasi/lapangan

pekerjaan

maupun lokasi untuk jalan masuk peralatan agar dapat ditempuh langsung
dengan mudah.Semua daerah yang ditempati bangunan atau yang dilewati
jalur bangunan dibersihkan sesuai petunjuk Direksi. Pembersihan meliputi
pembersihan pohon-pohon, sampah dan bahan lain yang mengganggu
pelaksanaan pekerjaan. Hasil pembersihan itu harus ditempatkan diluar
tempat kerja atau dibuang, kecuali ada ketentuan lain sesuai petunjuk
Direksi.
b. Pekerjaan tebas tebang dilakukan pada lokasi pekerjaan yang banyak
ditumbuhi pepohonan dengan diameter lebih besar 30 cm, yang bertujuan
untuk memudahkan pelaksanaan pekerjaan. Pepohonan-pepohanan tersebut
dipotong-potong dengan menggunakan Chainsaw kemudian ditumpuk
pada suatu lokasi/tempat dengan syarat tidak menggangu lingkungan atau
dibuang kelokasi lainnya sesuai dengan persetujuan Direksi.
c. Pekerjaan cabut tunggul dilaksanakan pada lokasi dimana akan
dibangun suatu bangunan tanggul yang banyak terdapat pepohonan,
apabila tidak dilaksanakan pekerjaan cabut tunggul dibuang keluar
lokasi

pekerjaandengan syarat tidak merusak lingkungan atau dibuang

kelokasi lainnya atas persetujuan dari Direksi.

d. Kontraktor

diminta

untuk

memulai

pekerjaan

pembersihan

ini

sebelum pekerjaan utama dimulai.


e. Semua kerusakan yang timbul akibat pekerjaan tersebut

terhadap

milik umum atau perseorangan yang dilaksanakan untuk kontraktor, hal


tersebut harus diperbaiki atau diganti atas biaya kontraktor.

5. PEKERJAAN TANAH
a. Ruang Lingkup Pekerjaan
Semua pekerjaan tanah yang diminta

untuk dilaksanakan pada dokumen-

dokumen kontrak untuk semua tujuan yang bersangkutan, dan seperti yang
diminta oleh direksi, akan dilaksanakan sesuai dengan ketentuan-ketentuan dan
syarat-syarat yang diajukan disini akan berlaku kecuali bila untuk suatu item
pekerjaan tertentu. Tempat pengambilan dan pembuangan tanah menjadi
tanggung jawab
b. Pembersihan
Tanah harus dibersihkan dari

semua pohon-pohon, semak dan bahan-

bahan yang mengganggu lainnya selanjutnya bahan tersebut akan dibuang

ketempat yang disetujui oleh direksi.


Sisa-sisa bongkaran bangunan harus dibuang ketempat sesuai persetujuan

direksi.
Penyedia jasa akan diminta untuk melakukan pembersihan sebelum

pekerjaan pembukaan jalan dimulai.


Kerusakan terhadap pekerjaan-pekerjaan atau bangunan masyarakat atau
pemerintah

yang

disebabkan

pelaksanaan

kontraktor

di dalam

pembersihan akan diperbaiki atau diganti atas biaya kontraktor.


c. Galian
Semua galian akan dilaksanakan sesuai dengan syarat bab ini dan dengan
profil dan elevasi yang ditunjukkan gambar-gambar atau ditentukan oleh
direksi.Selama berlangsungnya pekerjaan, mungkin perlu atau diminta
oleh

direksi untuk merubah kemiringan-kemiringan ataupun dimensi-dimensi


galian dengan mengadakan revisi kemiringan ataupun dimensi gambar

dengan spesifikasi ini.


Jika galian tidak ditutup oleh konstruksi maka galian harus dibuat dengan
dimensi penuh yang diminta yang disempurnakan menurut profil
dan elevasi yang diberikan. Semua tindakan yang perlu harus diambil
untuk menjaga agar material dibawah dan

diatas profil dalam kondisi

sebaik mungkin. Setiap galian yang dibuat untuk memudahkan


kontraktor dengan suatu alasan atau tujuan kecuali bila ditentukan

lain, harus ditimbun kembali bila diminta atas biaya sendiri.


Penyedia jasa harus menjaga dan mengontrol kecepatan dan penambahan
dan penurunan muka air terhadap galian sehingga tidak membahayakan

d. Ukuran dan Pembayaran


Galian tanah harus pada ketentuan yang ditunjukkan dalam gambar yang telah
disetujui oleh direksi,

termasuk

pemindahan

ketentuan

pembuangan atau

penimbunan apabila galian tersebut digunakan kembali. Apabila tidak ditunjukkan


pada gambar, galian

tanah harus diukur untuk mendapatkan gambaran pasti atau

menggunakan ketentuan lain yang paling baik tingkat dan ukurannya dan
disetujui direksi.
e. Bahan-bahan yang Digali
Semua hasil bahan galian yang cocok dengan spesifikasi yang diminta akan
digunakan dan akan ditempatkan pada lokasi tertentu langsung dari tempat
penggalian, kecuali bahan galian yang akan dipakai untuk penimbunan
kembali sesuai dengan petunjuk direksi harus ditempatkan disekitar tempattempat dimana penimbunan kembali akan dilaksanakan. Bahan galian yang
akan digunakan untuk penimbunan tanggul harus dipadatkan dengan kadar
air yang optimum yang dapat diperoleh dengan penyiraman atau dengan

cara lain yang cocok sebelum dan selama penggalian.


Semua timbunan dan timbunan kembali disekitar bangunan pada lereng- lereng
dan garis batas bangunan sampai dengan permukaan tanah asli harus
diapadatkan dengan alat pemadat, sedangkan timbunan atau timbunan kembali

diatas permukaan tanah asli harus diperlakukan sebagai pemadatan tanggul,

kecuali bila ditentukan lain pada gambar.


Apabila hasil galian yang cocok tidak mencukupi untuk penimbunan badan
jalan timbunan kembali pada bangunan dan pekerjaan timbunan lainnya
yang ditunjuk dalam gambar atau sesuai perintah direksi, maka dapat dipakai
timbunan tanah didatangkan untuk mencukupi volume pekerjaan tersebut sesuai

dengan gambar rencana.


f. Timbunan
Timbunan harus ditempatkan

pada

garis-garis

dan

profil-profil yang

ditunjukkan pada gambar atau diperintahkan oleh direksi sesuai dengan

spesifikasi.
Semua bahan timbunan dan timbunan kembali harus terdiri dari hasil galian
yang baik dan disetujui oleh direksi yang dihamparkan dalam lapisan- lapisan
dan dipadatkan sebagaimana ditentukan dalam syarat teknik atau sesuai atas

garis-garis elevasi yang ditunjukkan pada gambar.


Bilamana timbunan lokal yang sesuai tidak cukup, maka kekurangan
didatangkan yang harus diusahakan oleh kontraktor dan dibawa kelokasi.

g. Galian di Tempat Pengambilan Tanah


Penyedia jasa harus memperoleh tanah yang cocok untuk pemadatan
timbunan, jalan inspeksi dan pekerjaan lainnya. Daerah tempat pengambilan tanah,
kedalaman dan kemiringan harus mendapat persetujuan dari direksi. Bilamana
menurut direksi bahan-bahan yang diperlukan tidak cocok, maka kontraktor tidak
boleh menggunakan tanah tersebut dan mengganti dengan tanah yang lain.
h. Pemadatan
Timbunan tanah dan timbunan kembali yang direncanakan pada gambar
atau oleh direksi harus dipadatkan pada suatu garis

lurus (jalur),

tersusun padat dan berlereng seperti yang ditunjukkan pada gambar atau

seperti yang ditetapkan oleh direksi.


Material yang dipadatkan harus ditimbun (dikumpulkan) dalam
lapisan horizontal dengan tebal tidak boleh lebih dari 25 cm sesudah
dipadatkan dan pendistribusian material akan homogen dan bebas dari
bentuk pengelupasan berkantong, retakan atau ketidaksempurnaan.

Penggalian dan pelaksanaan pemadatan dilaksanakan sehingga material


yamg dipadatkan tercampur dan dijamin pemadatannya dapat mencapai
tingkat terbaik. Bila menggunakan gilasan ekskavator lapisan badan jalan

harus dijaga tetap bersih dari material yang merugikan


Untuk beberapa bagian dari timbunan tanah atau timbunan kembali
yang berdekatan

dengan dimana pemadatan timbunan tanah atau

timbunan kembali dibutuhkan, dalam hal tersebut tidak memungkinkan


mencapai pemadatan yang memadai dengan pemadatan

rolling,

timbunan tanah atau timbunan kembali harus dipadatkan dengan


mekanis pada

tingkatan yang sama pada pemadatan mendekati

timbunan tanah atau timbunan kembali dipadatkan


Pemadatan dengan tenaga mekanis
Material yang akan dipadatkan harus dihamparkan dan lapisan-lapisan
horizontal yang tebal tidak lebih dari 15 cm. , dan tinggi jatuh untuk
menyelesaikan pekerjaan adalah 30 cm. Material dipadatkan harus
mencapai density yang dimaksud. Metode pemadatan harus disetujui oleh
direksi.
Dalam menempatkan alat pemadat dalam hal pekerjaan timbunan
kembali atau timbunan tanah yang berhubungan dengan pipa beton,
kedua sisi pipa dipukul dan dipadatkan sehingga menjadibadan jalan.
Material kemudian harus ditempatkan dan dipadatkan dalam lajuran
seperti yang ditetapkan.
Percobaan

pemadatan.

penyedia jasa harus

Sebelum

menunjukkan

dimulai
kepada

pekerjaan
direksi,

timbunan,

peralatan

dan

cara-cara penempatan material timbunan dan pemadatannya paling tidak


tiga lapisan percobaan timbunan.

i. Galian Tanah (Mekanik)


Semua galian menggunakan alat berat, galian ini harus dilakukan sesuai
dengan Gambar yang ditentukan dan Syarat-Syarat Teknik ini atau seperti
diperintahkan oleh Direksi. Selama pekerjaan berlangsung Direksi mungkin
mengubah lereng, kemiringan atau dimensi galian karena sesuatu sebab.

Kontraktor tidak akan mendapatkan

biaya tambahan akibat perubahan

semacam itu. Galian lain yang dilakukan oleh Kontraktor untuk keperluannya
sendiri seperti untuk

jalan masuk atau untuk mengangkut bahan hasil galian

harus mendapat persetujuan Direksi dan atas biaya Kontraktor dan tidak dapat

dibebankan kepada Pimpinan Proyek.


Kontraktor harus selalu berusaha agar batuan di bawah galian berada
dalam kondisi tidak terganggu. Semua penggalian yang melebihi batas yang
ditentukan oleh Direksi dianggap tidak sah dan tidak dapat dibebankan

kepada Pimpinan Proyek.


Kecuali kalau Direksi memerintahkan lain, semua galian-lebih harus
ditimbun kembali dengan tanah, tanah dipadatkan, beton atau bahan lain yang
ditentukan oleh Direksi atas biaya Kontraktor. Namun demikian apabila galian
lebih terjadi akibat keadaan geologi yang tidak menguntungkan dan bukan
karena kelalaian Kontraktor maka Kontraktor berhak atas suatu pembayaran

untuk mengisi kembali galian-lebih tersebut.


Pembayarannya berdasarkan harga satuan yang sesuai dengan bahan yang
digunakan dan harga satuannya sudah ada dalam Kontrak. Semua galian untuk
pondasi bangunan harus merupakan galian dalam keadaan kering. Tidak ada

biaya tambahan untuk galian dalam keadaan basah.


Kontraktor harus mengambil semua tindakan guna melindungi lereng galian
terhadap erosi atau degradasi selama pekerjaan berlangsung. Biaya untuk
pekerjaan ini harus dimasukkan dalam harga satuan pekerjaan yang berkaitan
dengan penggalian.
SECARA UMUM TOLERANSI KEMIRINGAN

Golongan bahan yang digali ditentukan oleh Direksi berdasar klasifikasi yang

berlaku dalam Spesifikasi Teknis ini.


Sebelum pekerjaan dimulai dan segera setelah pekerjaan selesai harus
dilakukan pengukuran volume galian. Kontraktor harus memasang tanda-tanda
di lapangan sehingga kondisi sebelum dan setelah penggalian dapat diketahui
guna menghitung volume galian. Kemudian hasil pengukuran Kontraktor akan

diperiksa ulang oleh Direksi.


Paling lambat 7 hari sebelum mulai pekerjaan pengukuran Kontraktor harus
menyerahkan kepada Direksi suatu rencana yang menunjukkan tata-letak semua
patok, garis referensi, profil dan rincian metode pengukuran yang akan digunakan

untuk menghitung volume.


Garis referensi dan patok harus dipasang di lapangan paling lambat 24 jam

sebelum pengukuran dimulai dan memberitahukan hal itu kepada Direksi.


Semua jenis referensi dan patok harus tetap berada di tempatnya dalam kondisi
baik sampai waktu yang

ditentukan oleh Direksi untuk memungkinkan Direksi

dapat melakukan pengukuran ulang.


Semua catatan lapangan pengukuran dan penghitungan volume galian harus
diserahkan kepada Direksi.

Semua pengukuran untuk menghitung volume yang akan dipakai dasar untuk
mengajukan pembayaran tambahan harus dilakukan dengankehadiran Direksi.
Kontraktor harus memberitahukan Direksi sebelumnya sehingga pengukuran
bersama bisa

dilakukan tanpa mempengaruhi kemajuan pekerjaan penggalian

6. BADAN JALAN
Penjelasan umum :
Pengembangan jalan usaha tani merupakan upaya pembangunan, peningkatan
kapasitas dan rehabilitasi jalan terutama di kawasan sentral usaha tani dan pertanian
( tanaman pangan, holtikultura, perkebunan rakyat dan peternakan ) sebagai akses
pengangkutan sarana usaha tani, hasil usaha tani dan alat mesin pertanian.
Penampang jalan usaha tani diperlihatkan pada tabel berikut :
DIVISI .1 UNTUK WILAYAH DEKAT LERENG

Jenis Jalan

Bahu Jalan (m)

Jalan Usaha Tani

0.25

Badan Jalan (m)


4.00

DIVISI .2

Jenis Jalan

Bahu Jalan (m)

Jalan Usaha Tani

0.25

Badan Jalan (m)


3.00

Panjang/Volume Jalan Dalam Gambar Teknik Tidak diikuti tetapi mengikuti

panjang/volume yang ada dalam RAB.


Volume jalan usaha tani yang tercantum dalam dokumen kontrak tidak merupakan
kepastian, volume jalan yang

sesungguhnya akan ditentukan berdasarkan

realisasi pelaksanaan dilapangan oleh pelaksana fisik atas persetujuan pengawas


teknik.
7. PENGUKURAN HASIL KERJA DAN PEMBAYARAN
A. Pengukuran Hasil Kerja
Pengukuran

hasil

kerja

untuk

keperluan

pembayaran

khususnya

untuk

pekerjaan jalan diukur sesuai hasil pemeriksaan yang sudah selesai dikerjakan dan
diterima baik oleh pengawas Teknik.

Pengukuran harus digambar pada peta

monitoring jalan yang disetujui oleh pengawas. Jumlah pekerjaan jalan per-KM
panjang yang ditetapakan sebagai berikut :

Untuk Jalan Usaha Tani dengan lebar Badan jalan 4 meter, DMJ (Daerah
Milik Jalan) lebar 4 m, tebal 20 30 cm telah dipadatkan dan diterima

baik oleh pengawasan.teknik


Untuk Jalan Usaha Tani dengan lebar Badan jalan 3 meter, DMJ (Daerah
Milik Jalan) 3 m, tebal 20 25

cm telah dipadatkan dan diterima baik

oleh pengawasan teknik.


Untuk jalan Usaha Tani, dengan rincian lebar Badan jalan 3-3,5 meter 20
30 cm telah dipadatkan dan diterima baik oleh pengawasan teknik.

PERALATAN MEKANIS
No.

URAIAN

1.

EXCAVATOR

2.

DUMP TRUCK/TRONTON

3.

ALAT UKUR ELEVASI

SPESIFIKASI
80 140 HP
6 TON
TDH899

UNTUK TENAGA PELAKSANA


No.
1.

Posisi
Kepala
Proyek

Pendidikan
Sarjana Teknik Sipil

Sertifikasi

Pengalaman

Profesional Muda
Jalan

2.

Pelaksana

Sarjana Teknik Sipil / D III Sipil

Profesional Muda

3.

Operator

STM

Sertifikasi
keterampilan

8. PENUTUP
Apabila terdapat perbedaan ukuran dan keterangan antara RAB dan Gambar Teknik dalam
kontrak dengan spesifikasi ini, maka yang mengikat adalah RAB dan gambar teknik dalam

kontrak, namun perbedaan ini harus disampaikan dan mendapat persetujuan direksi
lapangan/pengawas.
Hal-hal yang belum tercantum dalam spesifikasi ini, akan ditentukan oleh direksi
teknik/pengawas.
Demikian spesifikasi ini dibuat sebagai acuan dalam pelaksanaan pekerjaan pembangunan
jalan usaha tani Kabupaten Mamuju 2016.

Dibuat Oleh
KONSULTAN PERENCANA

Ir.SYAFIUDDIN,SAID
DIREKTUR

Anda mungkin juga menyukai