1. DESKRIPSI PEKERJAAN
1.1. TUJUAN PEKERJAAN
Tujuan pekerjaan adalah melakukan peningkatan dan pembangunan terhadap
bangunan irigasi guna mengoptimalkan pemanfaatan air untuk irigasi.
2. LINGKUP KONTRAK
Penyedia Jasa harus, kecuali ditentukan lain di dalam Kontrak, menyediakan semua
tenaga kerja, material, peralatan untuk melaksanakan pekerjaan, pekerjaan
sementara, dan keperluan lain untuk pekerjaan-pekerjaan konstruksi. Penyedia Jasa
harus melakukan, menyelesaikan dan menjaga pekerjaan-pekerjaan tersebut dengan
ketat agar selalu menurut dan sesuai Spesifikasi dan Gambar-gambar dan/atau
seperti yang diinstruksikan oleh Direksi Pekerjaan.
1
3. KONDISI LAPANGAN DAN JALAN MASUK
Penyedia Jasa harus taat dan patuh pada semua undang-undang batas muatan dan semua
peraturan berkaitan dengan jalan transportasi umum. Penyedia Jasa harus melakukan
perbaikan atau penggantian pada bangunan-bangunan di jalur lalu lintas yang rusak akibat
aktifitas Penyedia Jasa. Perbaikan dan penggantian tersebut harus memuaskan Direksi
Pekerjaan atau pejabat daerah yang berwenang.
2
Pembatasan pada jalan nasional untuk berat kendaraan adalah bervariasi tergantung dari
kondisi jalan dan jembatan. Dalam hal ini adalah menjadi tanggung jawab Penyedia Jasa
untuk memberitahukan peraturan batas muatan kepada agen pengapalan atau transportasi
alat berat atau barang yang dipakai jasanya oleh Penyedia Jasa.
4. GAMBAR-GAMBAR KONTRAK
Gambar-gambar rencana kelengkapan Dokumen Kontrak yang disiapkan oleh Direksi
tercantum dalam Dokumen Pelelangan dan menjadi satu bagian dalam Dokumen
Pelelangan.
Penyedia Jasa harus mengacu pada dimensi-dimensi yang tercantum dalam gambar. Jika
dimensi yang diperlukan tidak tampak dalam gambar yang dimaksud, Penyedia Jasa harus
memperolehnya dari Direksi sebelum memulai suatu pekerjaan. Dalam setiap kasus,
gambar detail harus ditempatkan paling utama di atas gambar-gambar umum/skala kecil.
Penyedia Jasa harus memeriksa secara teliti gambar-gambar dan gambar-gambar yang
dibuat berikutnya yang terbit/muncul dari waktu ke waktu yang ditujukan kepada Penyedia
Jasa. Jika terjadi pengertian ganda, perbedaan pengertian atau kesalahan dalam gambar,
harus dikonsultasikan terlebih dahulu kepada Direksi sebelum Penyedia Jasa memulai
pekerjaan yang terkait dengan gambar tersebut. Keputusan Direksi dalam rangka
mengoreksi pengertian ganda, perbedaan pengertian atau kesalahan adalah final.
Jadwal yang diajukan tersebut di atas dapat dimodifikasi atau diubah bila diperlukan
dan mendapat persetujuan oleh Direksi di dalam waktu yang tidak terlalu lama. Jadwal
Umum Pelaksanaan yang direvisi ini disetujui dan ditandatangani oleh pihak Penyedia
Jasa, Konsultan dan Direksi dan kemudian dianggap sah sebagai jadwal pelaksanaan
konstruksi.
3
Jadwal pelaksanaan konstruksi yang sah harus diperbaharui oleh Penyedia Jasa setiap
interval 2 (dua) bulan apabila diminta oleh Direksi, setiap pembaharuan jadwal yang
disetujui dan diketahui oleh Penyedia Jasa, Konsultan dan Direksi menjadi jadwal
pelaksanaan pembangunan yang sah.
Apabila rata-rata kemajuan dari pekerjaan yang berlangsung jauh dari apa yang telah
disetujui dan perkiraan Direksi atau Penyedia Jasa tidak akan sanggup untuk
menyelesaikan bagian pekerjaan sesuai dengan jadwal, Direksi akan memerintahkan
Penyedia Jasa untuk menambah kemampuan kerja atau penambahan rencana
pembangunan untuk mempercepat tingkat kemajuan di bagian ini. Tidak akan ada
tuntutan untuk pembayaran ekstra kepada Direksi jika kelambatan ini diakibatkan oleh
resiko yang disebut dalam Syarat-syarat Kontrak.
Daftar dari tenaga kerja ini beserta kualifikasinya, terutama tenaga kerja inti, harus
diserahkan kepada Direksi sebelum memulai pekerjaan. Setiap penambahan,
pengurangan dan pengantian tenaga kerja inti harus dilaporkan kepada Direksi. Dalam
melaksanakan pekerjaan, untuk bidang yang memungkinkan, Penyedia Jasa diwajibkan
untuk mengikutsertakan dan memprioritaskan tenaga kerja lokal dalam pelaksanaan
pekerjaan ini.
Penyedia Jasa harus menyediakan alat-alat kerja/bantu dalam kondisi yang baik dalam
jumlah yang secukupnya sesuai dengan kebutuhan agar dapat menyelesaikan pekerjaan
pada waktunya. Alat-alat ini harus dibuat daftarnya dan diserahkan kepada Direksi
untuk mendapatkan persetujuan sebelum memulai seluruh pekerjaan.
Bila dalam pelaksanaan pekerjaan terjadi hambatan dan hambatan ini menurut Direksi
dikarenakan oleh kurangnya jumlah tenaga kerja atau peralatan atau kurang memenuhi
syaratnya beberapa pekerja dan peralatan, maka Direksi berhak memerintahkan
Penyedia Jasa untuk menambah atau mengganti tenaga kerja dan peralatan tersebut.
Laporan Bulanan tersebut berisikan data dan kegiatan ringkas selama sebulan
dan dilengkapi dengan foto-foto yang mewakili, antara lain berisikan sebagai
berikut :
a. Data teknis dan kemajuan fisik pekerjaan bulan lalu sampai sekarang dan
estimasi kemajuan kemajuan untuk bulan berikutnya.
b. Tingkatan kemajuan berdasarkan jadwal pelaksanaan.
c. Estimasi jumlah pembayaran dari Direksi kepada Penyedia Jasa untuk
perbulan yang berjalan.
5
d. Tabel pekerja menunjukan tenaga pengawas/pelaksana dan jumlah
beberapa rata-rata pekerja yang dipekerjakan oleh Penyedia Jasa bulan
lalu.
e. Jumlah, jenis barang-barang dan material yang disuplai dan yang
digunakan oleh Penyedia Jasa bulan yang lalu dan foto-foto pekerjaan
yang dilaksanakan bulan yang lalu.
f. Masalah di lapangan dan penyelesaiannya dan hal-hal lain yang mungkin
diperlukan dalam kontrak atau khususnya oleh Direksi.
Laporan harus berisi data-data berikut : cuaca dan tenaga yang dipekerjakan
dalam pekerjaan tersebut, material di lokasi, pekerjaan yang sedang
dilaksanakan, pekerjaan yang sedang disiapkan, kecelakaan dan informasi lain
yang berkaitan dengan kemajuan pekerjaan dan catatan-catatan kegiatan dan
kejadian-kejadian (masalah-masalah setiap hari di lapangan) dan untuk
pengadaannya sudah termasuk dalam Biaya Umum (over head).
6
5.6.4. FOTO-FOTO
Penyedia Jasa harus membuat dan menyerahkan kepada Direksi foto berwarna
yang menunjukkan foto 0%, 50%, 100% dan kemajuan pekerjaan setiap
bulan. Setiap pengambilan foto harus dilengkapi lembar informasi ditulis
dengan huruf cetak berisikan keterangan foto. Foto atau negatifnya (CD yang
berisi file foto) adalah milik Direksi dan tidak boleh dicetak dari negatif foto
ini untuk diberikan ke orang lain tanpa persetujuan Direksi dan untuk
pengadaannya sudah termasuk dalam Biaya Umum (over head).
5.6.5. RAPAT-RAPAT
Rapat-rapat rutin dan khusus akan diadakan antara Direksi dan Penyedia Jasa
dan Konsultan untuk koordinasi yang lebih baik dalam pelaksanaan
pembangunan pekerjaan. Rapat-rapat rutin harus terdiri dari rapat dua
mingguan untuk mendiskusikan dan memecahkan problem teknis yang
dihadapi dalam kegiatan Penyedia Jasa dalam melaksanakan pekerjaan
termasuk situasi rencana kerja, tenaga, kemajuan pada problem khusus yang
berkaitan dengan kegiatan proyek, seperti kasus tehnik yang sangat khusus
atau kasus sosial. Rapat khusus yang akan diadakan oleh Direksi, Konsultan,
Penyedia Jasa dan jika diperlukan dengan instansi pemerintahan lain yang
berkait. Untuk pelaksanaannya adalah sudah termasuk dalam Biaya Umum
(over head).
5.6.6. PEKERJAAN-PEKERJAAN PENYEDIA JASA LAIN
Direksi akan mengatur pekerjaan-pekerjaan yang dibutuhkan untuk
menyelesaikan pekerjaan selain dari yang mencakup di dalam dokumen
kontrak, untuk dilaksanakan oleh Penyedia Jasa lain. Penyedia Jasa harus
bekerja sama dengan Penyedia Jasa lain tersebut untuk menjamin
penyelesaian dari pekerjaan secara keseluruhan.
6. PEKERJAAN SEMENTARA
6.1. JALAN MASUK SEMENTARA
Dalam kasus tidak ada jalan masuk ke lokasi pekerjaan atau jalan pintas yang bisa
digunakan untuk pelaksanaan pekerjaan, Penyedia Jasa harus membuat jalan masuk
sementara atau jalan pintas dalam lokasi. Penyedia Jasa harus melengkapi
perlengkapan yang diperlukan untuk melintasi sungai, saluran air atau lainnya dan bila
perlu harus ditingkatkan atau diperkuat fasilitas yang ada yang dipergunakan untuk
masuk ke lokasi pekerjaan. Bila Penyedia Jasa menggunakan jalan masyarakat yang
telah ada, maka pada saat pekerjaan selesai Penyedia Jasa wajib memperbaiki jalan
tersebut paling tidak seperti kondisi semula, namun akan terpuji jika akan lebih baik
dari kondisi semula.
7
6.2. PEMBUATAN LOS KERJA
Penyedia Jasa harus segera menyiapkan los kerja. Semua biaya untuk pekerjaan
pembangunan los kerja dan fasilitas lainnya sudah termasuk dalam Biaya Umum (over
head).
Usul penggantian material harus dilakukan secara tertulis kepada Direksi untuk
disetujui. Perubahan material tidak akan mengubah harga satuan di dalam daftar
kuantitas dan harga.
9
7.4. SPESIFIKASI STANDAR
Kecuali ditentukan lain, semua material dan mutu pekerjaan harus sesuai dengan
syarat-syarat di dalam Standar Nasional Indonesia (SNI, SII, SKSNI, dsb.). Apabila
tidak tersedia, dapat dipakai JIS (Japanese Industrial Standard), ASTM (American
Society for Testing and Materials) atau BSCP (British Standards Code of Practice).
Atas persetujuan Direksi Standar Nasional lainnya dapat juga dipergunakan. Penyedia
Jasa harus mempunyai dan menyediakan di lapangan sekurangnya satu salinan SNI,
JIS & ASTM yang disetujui, yang ditentukan dalam Spesifikasi, terutama sekali harus
menyediakan di lapangan satu salinan SNI, JIS & ASTM atau Perincian Nasional
lainnya mengenai bahan-bahan yang sedang disediakan atau mutu pekerjaan yang akan
dilaksanakan.
Standar tersebut harus tersedia setiap saat untuk keperluan pemeriksaan dan
penggunaan oleh Direksi. Semua bahan dan mutu pekerjaan yang tidak sepenuhnya
diperinci disini atau tidak dicakup oleh Standar Nasional SNI, JIS, ASTM, haruslah
bahan dan mutu pekerjaan kelas utama. Direksi akan menetapkan apakah semua atau
sebagian bahan yang dipesan atau diantarkan untuk kegunaan dalam pekerjaan, cocok
untuk maksud tersebut dan keputusan Direksi dalam hal ini pasti dan menentukan.
8. PERLENGKAPAN DIREKSI
8.1. FOTO-FOTO
Penyedia Jasa wajib menyediakan kamera digital, cuci cetak foto dan album serta file
dalam bentuk CD, dan untuk pengadaannya sudah termasuk dalam Biaya Umum (over
head).
9. GAMBAR-GAMBAR
9.1. GAMBAR KERJA (SHOP DRAWING)
Sebelum melaksanakan pekerjaan, Penyedia Jasa harus menyiapkan gambar kerja
(shop drawing) detil ukuran A3 yang digambar berdasarkan Dokumen Kontrak atau
pengarahan Direksi dan telah disesuaikan dengan hasil pengukuran terakhir di
lapangan. Gambar kerja harus mendapat persetujuan Direksi paling tidak 7 (tujuh) hari
sebelum pekerjaan dimulai.
10
Ukuran gambar, skala, tata letak, cara gambar, legenda, tebal tipis garis dan kop
gambar harus mengikuti standar gambar dari Standar Perencanaan Irigasi/KP 07 atau
sesuai dengan pengarahan Direksi.
Prosedur pengajuan gambar kerja adalah, secara formal Penyedia Jasa mengajukan
untuk diperiksa, draft gambar kerja detil yang ditujukan kepada Pejabat Pembuat
Komitmen dengan tembusan ke Konsultan, bila masih ada koreksi Penyedia Jasa wajib
memperbaiki dan diajukan lagi.
Dalam pelaksanaan pekerjaan, gambar kerja yang telah disetujui oleh Direksi wajib
diikuti, bila ada keraguan di dalamnya Penyedia Jasa harus meminta penjelasan kepada
Direksi. Direksi masih dimungkinkan untuk mengadakan penyesuaian di lapangan, hal
ini bisa dilakukan di atas cetak biru gambar kerja yang telah disetujui.
Pada saat akhir pekerjaan semua gambar kerja harus dijilid rapi dan berjudul sesuai
dengan pengarahan Direksi. Untuk pengadaan gambar kerja (Shop Drawing) adalah
sudah termasuk dalam Biaya Umum (Over Head).
Untuk ini keaktifan Penyedia Jasa adalah sangat diperlukan, sehingga untuk
mempermudah pelaksanaannya, maka Penyedia Jasa harus menyiapkan Tim
Perunding (negosiator) sehingga target prestasi yang direncanakan dapat dicapai
sesuai dengan rencana.
12
10.6. PEKERJAAN PERAPIAN DAN PENYELESAIAN
Setiap penyelesaian akhir pekerjaan bangunan (finishing), Penyedia Jasa harus
memperhatikan kerapian dan keindahan yang mengacu pada budaya masyarakat
setempat. Biaya pekerjaan perapihan sudah termasuk di dalam harga satuan
pekerjaannya.
Jika menurut pendapat Direksi, bahwa mutu dari suatu pekerjaan tidak memenuhi
syarat maka tidak akan diperhitungkan sebagai prestasi pekerjaan sehingga tidak
mendapatkan pembayaran.
13
A.2. SPESIFIKASI TEKNIK
1. PEKERJAAN TANAH
1.1 UMUM
13
Penyedia Jasa setiap saat harus mengambil tindakan pencegahan dari
kemungkinan penyebaran api ke lokasi lain di luar batas yang diijinkan,
setiap kerusakan yang disebabkan oleh kegiatan membakar tersebut
adalah merupakan resiko Penyedia Jasa.
5. Permukaan tanah sebagai dasar pekerjaan timbunan, pondasi bangunan
permanen, semua lokasi borrow area yang materialnya akan digunakan
untuk bahan timbunan dan lokasi penimbunan/stockpile serta tempat
lain yang ditunjukkan oleh Direksi harus dibersihkan dari semua
tonggak kayu, akar-akar, tumbuhan dan lain-lain.
1.2.2 Pengupasan/Stripping
1.3 GALIAN
1.3.1 Umum
14
Pembayaran pekerjaan galian dihitung dalam satuan per meter kubik,
sesuai ukuran, batas rencana atau sebagaimana yang diperintahkan oleh
Direksi.
Setiap galian terbuka yang dilakukan atas pilihan Penyedia Jasa dalam
rangka mengamankan akses untuk pekerjaan yang diperlukan, untuk
pembuangan material hasil galian, atau untuk keperluan lain, harus dijaga
di dalam batas yang disetujui oleh Direksi dan merupakan biaya bagi
Penyedia Jasa dengan tidak ada tambahan biaya yang dibebankan kepada
Pemilik.
15
Semua tindakan pencegahan perlu dilakukan untuk menjaga material baik
yang di bawah maupun diluar batas penggalian berada dalam kondisi yang
aman. Kecuali jika ditentukan lain oleh Direksi, semua kelebihan
penggalian yang dilakukan oleh Penyedia Jasa untuk hal-hal lain atau
dengan alasan apapun, kecuali mungkin diperintahkan secara tertulis oleh
Direksi, adalah merupakan galian yang tidak sah dan akan menjadi
tanggung jawab Penyedia Jasa dengan tidak ada biaya yang dibebankan
kepada Direksi untuk kelebihan galian seperti tersebut di atas.
KEMIRINGAN GALIAN
Lereng Galian
MATERIAL KETERANGAN
(V : H)
16
1.3.4 Galian untuk Saluran
Penggalian saluran dalam BOQ kontrak meliputi penggalian untuk semua
jenis saluran seperti ditunjukkan pada gambar atau sesuai petunjuk Direksi
sebagai berikut:
(a) Saluran irigasi (induk, sekunder dan tersier)
(b) Parit untuk saluran pembuang utama dan parit gendong pada jalan
inspeksi atau pada saluran induk dan sekunder
(c) Parit di tempat lain seperti ditunjukkan pada gambar atau yang
diperintahkan oleh Direksi
Penggalian parit harus dilakukan dengan perkakas tangan dan atau
peralatan mekanis lainnya yang disetujui untuk mencegah kerusakan batas
sisi galian dan dasar galian.
Hasil galian yang terpakai kembali untuk bahan timbunan harus diangkut
ke tempat penimbunan sementara (stockpile) di dekat lokasi rencana
penimbunan atau tempat lain sesuai perintah Direksi. Hasil galian yang
tidak terpakai untuk bahan timbunan harus dibuang ke tempat pembuangan
(spoil bank) atau di sekitar lokasi galian dan dirapikan sesuai perintah
Direksi.
Pengukuran dan pembayaran untuk galian dalam satuan meter kubik sesuai
batas rencana dalam gambar kerja atau yang diperintahkan oleh Direksi.
1.3.6 Galian Pondasi Bangunan
Penggalian pondasi bangunan harus sudah meliputi semua penggalian yang
diperlukan untuk mencapai batas,bentuk dan dimensi yang ditunjukkan
pada gambar atau seperti yang diperintahkan oleh Direksi, termasuk
perawatan untuk mencegah adanya kerusakan galian di dalam daerah galian
pondasi.
17
Galian untuk pondasi bangunan termasuk pemindahan material bekas
galian yang terdiri dari tanah atau material lainnya harus dibuang ke tempat
buangan/disposal area atau ditempatkan pada lokasi penempatan material
terpakai kembali/stock-pile yang ditunjukkan oleh Direksi dan sesuai
ketentuan spesifikasi sub bagian 1.3.7. dan 1.3.8.
Jika terjadi kerusakan alami atau selain dari kegagalan Penyedia Jasa,
ditemukan adanya keadaan geologi tanah jelek/buruk, Direksi berhak
mengubah batas-batas galian dan memerintahkan suatu batas penggalian
baru. Biaya atas penggalian dalam kelas material yang disetujui sesuai sub
bagian 1.3.2. akan dibayarkan kepada Penyedia Jasa dengan harga satuan
seperti yang tercantum dalam BOQ kontrak.
18
1.3.9 Pekerjaan di Borrow Area/Tempat Pengambilan Tanah
Penyedia Jasa harus bertanggung jawab penuh untuk pelaksanaan
pengambilan tanah/material dilokasi tempat pengambilan material/borrow
area yang diperlukan untuk timbunan. Lokasi tempat pengambilan
tanah/material seperti yang ditunjukkan dalam gambar dan/atau tempat lain
yang ditunjuk dan disetujui oleh Direksi secara tertulis.
Batas daerah tempat pengambilan material yang ditunjukkan dalam gambar
merupakan prakiraan daerah dan dapat diperluas dengan persetujuan
Direksi. Dalam hal perluasan tersebut, Penyedia Jasa tidak dapat
mengajukan penambahan biaya di atas harga satuan yang tercantum dalam
BOQ.
1.3.10 Quarry
Sumber material untuk produksi agregat halus/pasir, agregat kasar seperti
kerikil dan boulder dapat diperoleh dari quarry/tempat pengambilan
material dari deposit sungai atau tempat lain yang disetujui Direksi.
19
Pengoperasian pada lokasi penggalian material/quarry menjadi tanggung
jawab Penyedia Jasa dibawah perintah Direksi.
Permukaan lokasi quarry harus dibersihkan sesuai dengan ketentuan pada
butir 1.2.1. spesifikasi ini.
Batuan yang tidak layak untuk digunakan sebagai material timbunan atau
keperluan lainnya, harus dipindahkan dan ditempatkan pada lokasi yang
ditentukan sesuai yang diperintahkan oleh Direksi.
1.4 TIMBUNAN
1.4.1 Umum
20
Pekerjaan timbunan yang dilaksanakan harus sesuai dengan bentuk dan
ukuran seperti yang ditunjukkan pada gambar, atau sesuai yang
diperintahkan oleh Direksi.
Tidak ada semak belukar, akar atau material organik yang dapat dipakai
sebagai bahan timbunan dan ditempatkan pada daerah yang akan
ditimbun. Daerah yang akan ditimbun telah disiapkan bebas dan bersih
dari semak dan akar-akar tanaman dan material lain yang tidak
diperlukan dan telah disiapkan sebagaimana ketentuan sub-bagian
1.2.2. pekerjaan pengupasan/stripping dalam persyaratan ini, dan jika
ada termasuk pembersihan lahan/clearing dan grubbing (sub bagian
1.2.1.). Penimbunan pada lokasi yang telah dipersiapkan harus melalui
persetujuan Direksi. Metode pemuatan dan pengangkutan material
timbunan harus disampaikan kepada Direksi untuk mendapatkan
persetujuannya.
21
Penyedia Jasa dapat mengajukan penggunaan peralatan pemadat lain
yang berbeda dengan peralatan yang telah ditentukan sebelumnya.
Penggunaan alternatif jenis peralatan pemadat lain akan
dipertimbangkan untuk mendapat persetujuan Direksi, dengan
ketentuan bahwa uji coba pemadatan dengan peralatan tersebut yang
dilaksanakan oleh Penyedia Jasa dan atas biaya sendiri, memberikan
hasil yang memuaskan dan sesuai dengan ketentuan dalam spesifikasi
teknis. Dalam pengajuannya, Penyedia Jasa harus memberikan
informasi rinci mengenai peralatan pemadat tersebut termasuk
pemakaian sebelumnya pada jenis pekerjaan yang sama dan
menyampaikan ke Pemberi Kerja mengenai keuntungan dari segi biaya
dan waktu apabila menggunakan peralatan tersebut.
Untuk bahan timbunan yang akan ditempatkan dekat dengan
bangunan/struktur beton, maka penempatan bahan tersebut ditunda
sampai umur bangunan/struktur beton tersebut mencapai 7 sampai 28
hari atau seperti yang diperintahkan oleh Direksi. Penempatan bahan
tersebut sedapat mungkin jauh dari bangunan/struktur beton tersebut
untuk meminimalisasi beban yang tidak merata terhadap
bangunan/struktur beton.
Penyedia Jasa harus bertindak hati-hati pada saat melakukan pemadatan
di dekat bangunan/struktur beton. Setiap kerusakan yang timbul akibat
peralatan dari Penyedia jasa harus diperbaiki dan dibiayai oleh
Penyedia Jasa.
1.4.2 Timbunan Saluran
(1) Umum
Timbunan untuk pekerjaan saluran akan dibuat dengan material
timbunan yang disetujui oleh Direksi.
(2) Persiapan Timbunan Saluran
Semua area yang diperlukan untuk dasar konstruksi timbunan saluran
harus dibersihkan dan dikupas seperti yang ditetapkan dalam Pasal
1.2.2.
(3) Material
Material timbunan merupakan material random / campuran dengan
ukuran maksimum material 20 cm yang diambil dari hasil galian
saluran atau borrow area yang disetujui Direksi. Material harus
dihampar lapis demi lapis dengan ketebalan tidak melebihi lima puluh
(50) centimeter sebelum dipadatkan atau sesuai perintah Direksi untuk
mencapai kepadatan yang diijinkan sebagaimana hasil pengujian
percobaan pemadatan timbunan.
(4) Pemadatan
Setiap lapisan material harus dipadatkan pada kondisi kadar air
optimum sesuai yang diperintahkan Direksi. Pemadatan harus
menggunakan vibrating roller dengan kapasitas minimal sepuluh (10)
ton atau alat pemadat lainnya yang disetujui. Jumlah lintasan
pemadatan kira-kira enam (6) lintasan per lapis timbunan atau seperti
yang disetujui Direksi berdasarkan hasil percobaan timbunan di
lapangan untuk mencapai target pemadatan minimum 95% dari
kepadatan kering (dry density) sesuai ketentuan sub bagian 1.4.4. dan
1.4.5. dalam spesifikasi teknik ini.
22
1.4.3 Timbunan Kembali
Timbunan kembali harus dilaksanakan sesuai batas, bentuk dan dimensi
yang ditunjukkan pada gambar, seperti pada bagian pekerjaan sebagai
berikut :
(a) Timbunan kembali pada pondasi bangunan
(b) Tempat lain seperti ditunjukkan pada gambar atau sesuai perintah
Direksi
Material yang digunakan untuk timbunan kembali adalah material hasil
galian pada pondasi tersebut atau tempat lain dengan material selektif yang
disetujui oleh Direksi dan bebas dari bahan organik atau material lain yang
tidak berguna seperti gumpalan besar atau batu, batu bundar besar dan lain-
lain.
23
1.4.5 Pengujian Mutu Timbunan
Seluruh pengujian rutin yang diperlukan untuk kendali mutu pekerjaan
timbunan harus dilaksanakan oleh Penyedia Jasa sesuai yang ditentukan
dalam spesifikasi atau sesuai perintah Direksi.
Penyedia Jasa harus bertanggung jawab untuk pengendalian mutu
pekerjaan yang dilakukan. Direksi akan memeriksa dan meneliti semua
pekerjaan yang dilakukan oleh Penyedia Jasa untuk memastikan bahwa
pekerjaan telah memenuhi kualitas yang dibutuhkan dan pelaksanaan
sampling dan pengujian telah sesuai dengan spesifikasi teknis. Direksi
berhak untuk menolak semua atau sebagian dari pekerjaan yang dilakukan
oleh Penyedia Jasa jika pekerjaan tidak sesuai kebutuhan yang ditetapkan
dalam spesifikasi teknis. Dalam hal demikian, Penyedia Jasa harus
membongkar pekerjaan yang tidak memuaskan tersebut dan membuat
kembali dengan biaya Penyedia Jasa.
Penyedia Jasa harus menyiapkan laboratorium yang menyediakan peralatan
dan perlengkapan pengujian seperti yang tercantum dalam item pekerjaan
persiapan, termasuk menyediakan personil yang mampu melaksanakan
pengujian di bawah arahan/supervisi Direksi.
24
Tidak ada pembayaran tersendiri untuk pekerjaan pengujian kendali mutu
(quality control test). Seluruh biaya untuk pengujian kendali mutu yang
meliputi tenaga kerja, bahan, peralatan, pengambilan dan pengujian sampel
sudah diperhitungkan dalam pekerjaan persiapan.
Dalam hal tinggi muka air lebih tinggi dari muka tanah asli, maka saluran
dibangun dari hasil pekerjaan timbunan. Bentuk dan dimensi timbunan
sesuai dengan yang ditunjukkan dalam Gambar. Metode pelaksanaan untuk
membangun saluran pada tanah timbunan dapat dilakukan dengan cara
berikut:
25
Pembayaran untuk pembersihan lahan harus sudah termasuk
penggantian/kompensasi tanaman produktif dan tanaman lainnya sesuai
2
perintah Direksi. Harga satuan per m yang tercantum dalam daftar volume
pekerjaan harus meliputi ongkos tenaga kerja, material, peralatan dan biaya
lain yang diperlukan untuk menyelesaikan pekerjaan tersebut sampai
dengan tempat pembuangan atau pembakaran material buangan seperti
yang ditetapkan sub-bagian 1.2.1.
1.5.2 Galian
26
Pembayaran untuk pekerjaan galian akan dilakukan sesuai harga satuan per
3
m masing-masing jenis material penggalian yang disetujui dan tercantum
dalam BOQ. Dimana batu besar yang volumenya melebihi 1,0 m3
digolongkan sebagai pekerjaan galian batu.
Harga satuan tersebut harus sudah meliputi biaya semua tenaga kerja,
peralatan dan material yang diperlukan untuk penggalian juga mencakup
pekerjaan lainnya yang terkait pekerjaan galian, pencegahan kelongsoran
dan pemeliharaan penggalian dalam keadaan baik dan aman selama
pelaksanaan konstruksi.
27
Pembayaran untuk pekerjaan timbunan akan dilakukan sesuai harga satuan
3
per m masing-masing jenis timbunan yang disetujui dan tercantum dalam
BOQ. Harga satuan tersebut harus sudah meliputi biaya semua tenaga
kerja, peralatan dan pengangkutan material yang diperlukan untuk
timbunan juga mencakup pekerjaan pengujian material dan kepadatan
timbunan serta pekerjaan lainnya yang terkait pekerjaan timbunan.
28
c. Lereng dalam dari tanggul mulai tepi atas sampai 0,2 m di bawah
muka air normal untuk saluran tanah dan sampai tepi atas untuk
saluran pasangan;
d. Lereng luar saluran dari tanggul atas sampai kaki tanggul.
29
2. PEKERJAAN BETON
2.1 UMUM
Semua pekerjaan beton harus dilakukan seperti yang ditetapkan didalam
spesifikasi ini dan yang ditunjukkan pada gambar atau seperti yang diperintahkan
oleh Direksi. Setiap pekerjaan beton harus dilaksanakan di bawah pengawasan
Direksi.
Tidak kurang dari 30 (tiga puluh) hari sebelum pelaksanaan beton, seperti halnya
pencampuran, pengangkutan dan pengecoran beton, Penyedia Jasa harus
menyampaikan usulan tertulis yang menyangkut gambar, produksi pengecoran
beton dan uraian yang sesuai dengan pekerjaan yang akan dilaksanakan
mengikuti spesifikasi ini dan/atau sesuai dengan perintah Direksi.
Dimana jenis dan type peralatan yang dibutuhkan khusus untuk pengecoran
harus sesuai dengan metoda yang harus diikuti dalam persyaratan ini, jika akan
diadakan penggantian peralatan yang akan digunakan maka Penyedia Jasa harus
menguji coba peralatan yang dimaksud dengan hasil memuaskan sesuai
persyaratan yang diminta dalam spesifikasi ini dan/atau sesuai perintah Direksi.
Penyedia Jasa tidak berhak mendapat tambahan pembayaran di atas harga satuan
kontrak dalam BOQ untuk pekerjaan beton sehubungan proses
pembuatan/pengecoran, pengangkutan dan pekerjaan terkait dalam pembuatan
beton yang dibutuhkan sesuai persyaratan ini.
Pekerjaan Beton meliputi beton mutu f’c=14,5 MPa (K175), slump (12±2) cm,
w/c = 0,66 (manual) sesuai dengan AHSP SDA 2016.
Antara tumpukan semen harus ada jalan masuk untuk pemeriksaan dan
pengujian penggunaan semen harus dilakukan menurut urutan
pengiriman. Semen yang disimpan pertama harus dapat digunakan
pertama juga.
31
2.3 BAHAN AGREGAT
2.3.1 Umum
Bahan untuk agregat halus dan kasar dapat diperoleh dari lokasi quarry
atau lokasi lain yang disetujui oleh Direksi. Bila Penyedia Jasa
menggunakan sumber lain dari quarry yang telah ditentukan, maka
Penyedia Jasa harus melakukan pengujian untuk 100 kg bahan agregat
halus dan 100 kg untuk masing-masing ukuran/gradasi agregat kasar,
sekurang-kurangnya 2 bulan sebelum material-material tersebut
digunakan. Biaya yang diperlukan untuk pengujian tersebut menjadi
tanggung jawab Penyedia Jasa. Sebelum mengambil material untuk
agregat dari quarry/sumber lain tersebut, Penyedia Jasa harus
membersihkan lokasi itu dari pepohonan, akar, semak, rumput, lempung,
pasir dan kerikil yang tidak layak, batuan lapuk dan lunak dan material
yang tidak layak lainnya.
Agregat halus/pasir harus terdiri dari material keras, padat, tahan lama,
batu tidak berserat bergradasi baik dan harus bebas dari kotoran, debu,
lanau, bahan organik atau material lain yang tidak diperlukan. Pasir yang
dikirimkan ke tempat pengecoran, pengurangan kadar airnya tidak boleh
lebih dari 1% setiap jamnya, dan didalam waktu kerja satu hari, selisih
perubahannya tidak boleh lebih dari 3%. Bentuk agregat halus/pasir yang
baik adalah merupakan suatu partikel yang mempunyai ukuran
maksimum tidak lebih besar tiga (3) kali dari ukuran minimumnya.
32
Agregat halus/pasir yang digunakan harus bergradasi baik dan sesuai
batas standar seperti tabel berikut ini atau variasi standar lain yang
ditentukan oleh Direksi.
Prosentase
Item
Berat
Gumpalan lempung 1,0%
Material lolos ayakan ukuran 0,088 mm 3,0% *)
Material tertahan pada ayakan 0,297 mm dan memiliki 1,0%
berat jenis lebih kecil dari 1,95
*) Jika material lolos ayakan 0,088 mm terdiri dari debu batu bebas yang
berasal dari lempung atau lanau, persentasenya dapat meningkat
sampai dengan 5%.
Material agregat halus/pasir harus ditolak jika berwarna lebih gelap dari
standar menurut pengujian metrik warna dengan Organic Impurities Test
bahan organik dan pasir laut.
Agregat kasar/kerikil harus bersih, keras, segar, tidak lapuk, bentuk baik,
padat,tidak berlapis, tahan lama dan bebas dari sejumlah partikel pipih,
bahan organik atau material yang tidak layak lainnya.
33
Agregat kasar/kerikil yang digunakan harus bergradasi baik dan sesuai
batas standar seperti tabel berikut ini atau variasi standar lain yang
ditentukan oleh Direksi.
100 100 - -
80 100 – 90 - -
60 70 – 45 - -
50 - 100 -
40 15 – 0 100 – 90 -
30 - - -
25 - 55 – 20 100
20 5–0 15 – 0 100 - 90
15 - - -
10 - 5–0 55 – 20
5 - - 10 – 0
2,5 - - 5-0
Gradasi agregat kasar dalam tabel tersebut dapat saja berubah bila
diperintahkan oleh Direksi dan dalam hal ini Penyedia Jasa tidak dapat
mengajukan tambahan biaya.
*) Jika material yang lolos dari ayakan 0,088 mm terdiri dari debu batu
bebas yang berasal dari lempung atau lanau, persentasenya dapat
meningkat sampai dengan 1,5%.
Agregat kasar/kerikil dapat ditolak jika :
(a) Dalam pengujian abrasi (Los Angeles mutu A), keausan material
melebihi 10% dari berat pada 100 putaran atau 40% dari berat pada
500 putaran.
(b) Pada pengujian sodium sulfate, kehilangan berat material saat
dilakukan 5 kali putaran lebih dari 12% dari berat.
34
(c) Prosentase berat total partikel yang memiliki bentuk tidak layak
melebihi 60%. Suatu partikel harus dianggap sebagai bentuk tidak
layak jika mempunyai ukuran maksimum melebihi 3 kali ukuran
minimum.
Material agregat kasar/kerikil harus diayak pada saringan penggetar
untuk klasifikasi. Pengklasifikasian ukuran material kasar setelah akhir
pengayakan material harus diuji dengan ukuran yang telah ditentukan
seperti pada tabulasi berikut; material yang lolos pada ukuran ayakan
yang lebih rendah dari ukuran material harus tidak melebihi 2% berat dan
seluruh material harus lolos pada ukuran ayakan yang lebih besar dari
ukuran material.
10 ASTM no.5 11 mm
20 8 mm 22 mm
40 16 mm 44 mm
80 32 mm 88 mm
2.4 AIR
Air yang digunakan baik untuk campuran adukan betonmaupun perawatan harus
dari sumber yang disetujui oleh Direksi dan memenuhi pasal 9 Standar NI-3
PUBI 1970. Pada waktu pemakaian, air harus layak, bersih dan tidak
mengandung lumpur, zat organik, alkali, garam, kimia dan bahan lainnya yang
dapat mempengaruhi kualitas pekerjaan beton. Fasilitas penampungan air harus
disiapkan untuk menjamin kelangsungan pengecoran beton.
2.5.1 Komposisi
Beton harus terdiri dari semen Portland, air, agregat kasar/kerikil dan
agregat halus/pasir dan bahan zat tambahan yang disetujui, dimana
seluruhnya tercampur dengan baik dan memberikan konsistensi yang
layak.
35
Direncanakan beton yang akan digunakan dalam pekerjaan ini berkisar
antara beton massa dengan ukuran maksimum agregat 4 cm dan beton
bertulang dengan ukuran maksimum agregat 2 cm.
36
2.5.3 Kadar Air dan Slump
(1) Konsistensi
Jumlah minimum air di dalam beton harus digunakan setiap saat.
Konsistensi (kekentalan) beton yang diukur dengan nilai slump
dalam satuan centimeter harus memenuhi ketentuan sebagai berikut:
Sedikitnya 30 (tiga puluh) hari sebelum memulai pekerjaan beton, Penyedia Jasa
harus membuat campuran percobaan/trial mix untuk masing-masing kelas beton
yang diperlukan di bawah pengawasan Direksi dengan menggunakan agregat dan
alat pencampur beton yang digunakan untuk pekerjaan. Beberapa percobaan
harus dilaksanakan terus sampai betonnya sesuai dengan persyaratan teknis
untuk diproduksi.
Tidak ada pembayaran terpisah untuk pembuatan contoh dan pengujian material.
Semua biaya untuk operasi dan pemeliharaan laboratorium lapangan dan semua
pengujian beton dan material beton harus termasuk dalam harga lump sum untuk
pekerjaan persiapan dalam daftar volume pekerjaan di BOQ.
37
2.7 PENGENDALIAN MUTU
Penyedia Jasa harus melaksanakan pengujian beton menurut prosedur yang
digariskan dalam Standar PBI 1971 NI-2.
Penyedia Jasa harus mengambil contoh beton untuk tes kubus dari campuran
percobaan dan dari tempat penuangan beton pada pekerjaan, kemudian dirawat
seperlunya dan menyerahkan kepada Laboratorium yang disetujui untuk diadakan
pengujian sesuai diperintahkan. Tes yang dilakukan pada waktu kubus beton
3
berumur 7 hari dan 28 hari. Setiap 5 m beton yang dicor, maka harus dibuat satu
seri benda terdiri dari 3 buah benda uji untuk 7 hari dan 3 buah benda uji untuk
28 hari. Setiap benda uji harus diberikan tanggal pembuatan dan dari bagian
mana beton diambil.
Kubus harus dibuat dalam cetakan (15 x 15 x 15) cm3 seperti disyaratkan dalam
Standar PBI 1971 NI-2. Penyedia Jasa harus menjaga untuk menghindari
kerusakan pada kubus-kubus uji sepanjang tahap pengujian.
Selama pengecoran Penyedia Jasa harus selalu melakukan slump test pada saat
memulai pengecoran. Tes-tes itu harus dilakukan berdasarkan Standar PBI 1971
NI-2 kecuali ditentukan lain maka hasil tes harus sesuai dengan tabel 4.4.1. dari
Standar PBI 1971 NI-2. Pengenceran adukan beton untuk mencapai nilai slump
harus tidak boleh merubah nilai water cement ratio.
Penyedia Jasa harus membuat laporan untuk tiap tes, yang menjelaskan hasil-hasil
tersebut dalam satuan metrik. Penyedia Jasa diwajibkan membuat laporan itu
dengan format yang disetujui Direksi dan penyerahannya dilakukan dalam
rangkap 3 (tiga) tidak lebih dari 3 (tiga) hari setelah pengujian dilaksanakan.
Kuat tekan (compressive strength) ASTM C 39,C 192 (JIS A 1108-76, A 1132-63)
Slump ASTM C 143 (JIS A 1101-75)
Kandungan udara (air content) ASTM C 231 (JIS A 1118-75)
Berat isi (unit weight) ASTM C 138 (JIS A 1116-75)
38
Uji Aggregate Standar no :
Kuat tekan beton ditentukan berdasarkan pengujian dengan kubus beton yang
mempunyai ukuran (15 x 15 x 15) cm3.
Penyedia Jasa harus menyediakan peralatan, fasilitas, material dan tenaga kerja,
yang diperlukan waktu memproduksi dan melaksanakan pengujian seperti yang
disebutkan dalam spesifikasi ini.
Tidak ada pembayaran terpisah untuk contoh material yang akan diuji. Biaya
untuk operasi dan pemeliharaan laboratorium untuk semua pengujian beton dan
material beton sudah termasuk di harga satuan lump sum pekerjaan persiapan
dalam daftar volume pekerjaan/BOQ.
2.8 PENCAMPURAN
Material adukan/mortar untuk beton harus dicampur di dalam mixer/pencampur
diaduk sampai merata. Untuk contoh beton yang diambil dari awal dan akhir
pencampuran terpisah harus memenuhi hal sebagai sebagai berikut :
39
a. Perbedaan nilai slump dari dua contoh tidak lebih dari 25 mm.
b.Perbedaan kandungan udara (air content) dari dua contoh tidak lebih dari 1%.
c. Perbedaan berat mortar dari dua contoh tidak lebih dari 1% dari rata-rata berat
dua contoh tersebut.
d.Perbedaan berat agregat kasar dari dua contoh, dimana masing-masing dengan
volume 50 liter, tidak lebih dari 8% dari berat rata-rata dua contoh tersebut.
Penyedia Jasa harus memeriksa secara hati-hati kualitas bahan beton yang akan
digunakan. Khusus untuk bahan agregat kasar dan halus, 24 jam sebelum bahan
tersebut digunakan harus disiram dulu dengan air bersih yang disetujui oleh
Direksi. Perbandingan penakar bahan beton harus didasarkan pada ukuran
volume bahan sesuai dengan hasil uji laboratorium atau uji coba pencampuran
(trial mix) pada saat awal pekerjaan dan disetujui oleh Direksi. Urutan
pemasukan bahan ke dalam mixer adalah air, semen, agregat kasar dan agregat
halus. Penambahan zat tambahan (additive) dilakukan sesuai dengan petunjuk
penggunaan bahan tambahan.
Mixer yang tidak memenuhi syarat harus diperbaiki atau harus diganti mixer
tidak boleh dimuati lebih dari 10% dari kapasitas yang diizinkan.
2.9.1 Umum
40
Sebelum pengecoran beton, semua permukaan dimana beton akan
ditempatkan/dituangkan harus bersih dari minyak, lumpur, material
organik, potongan kayu, lapisan-lapisan tidak layak, kotoran, partikel
batu lepas atau material tidak layak lainnya dengan cara menggunakan
penyemprot air atau udara yang bertekanan tinggi atau alat lain yang
disetujui oleh Direksi.
2.9.5 Konsolidasi
41
Setiap lapisan beton harus segera dipadatkan dengan alat yang layak
untuk mencapai kepadatan maksimum dan mengisi dengan tepat seluruh
permukaan begisting. Penuangan beton selanjutnya tidak dapat dilakukan
sampai lapisan sebelumnya telah dipadatkan dengan baik.
Penyedia Jasa harus menjaga dan merawat beton sebelum cukup keras
minimal 7 (tujuh) hari untuk menghindari kerusakan akibat pengaruh
angin, matahari, suhu yang tinggi atau rendah, naik turunnya suhu secara
tajam, pembebanan yang terlalu dini, benturan/tumbukan dan getaran
keras dan gangguan air tanah. Jika tidak ditentukan lain oleh Direksi,
permukaan beton harus dijaga tetap basah selama 7 (tujuh) hari untuk
jenis material semen Portland atau semen tanpa sulfat, atau selama 3
(tiga) hari untuk jenis material semen yang cepat mengeras. Permukaan
beton harus segera dilapisi dengan kain tebal yang dibasahkan atau pasir
atau bahan lain yang disetujui oleh Direksi, yang selalu bersentuhan
dengan beton sehingga tetap basah. Untuk jenis semen yang cepat
mengeras, Penyedia Jasa harus memberi perhatian khusus untuk menjaga
kebasahan selama waktu 6 sampai 24 jam setelah penempatan/penuangan
beton selesai.
Sebelum pengecoran beton, semua begesting harus kuat, kaku dan secara
keseluruhan harus bersih, bebas dari semua potongan kayu, serbuk
gergajian, gumpalan mortar/adukan yang sudah kering, lapisan debu dan
tidak ada genangan air dalam begesting. Permukaan begisting harus
diminyaki dengan bahan yang disetujui oleh Direksi. Minyak begesting
harus dilaksanakan sebelum tulangan beton ditempatkan.
2.11.4 Pengikat
Pengikat antara permukaan cetakan/begesting harus tetap menempel dan
tahan. Kawat pengikat yang melintas begisting tidak boleh digunakan
kecuali jika diijinkan oleh Direksi. Pengikat harus dipasang sedemikian
rupa
sehingga pada waktu pembongkaran tidak menyebabkan kerusakan
permukaan beton. Lubang-lubang kecil sebagai hasil pembongkaran
cetakan, lubang pengikat/plastic cone harus diisi mortar dan dirapihkan.
2.11.5 Pembongkaran Begesting dan Perancah
43
Begesting tidak boleh dibongkar sampai beton mengeras dan memiliki
kekuatan yang cukup untuk menahan berat beton sendiri dan beban
konstruksi lainnya. Begesting hanya dapat dibongkar setelah mendapat
persetujuan dari Direksi.
Min. Pembongkaran
Posisi Begesting Beton o
(di atas 10 c)
Dalam hal mana Direksi berpendapat bahwa usulan Penyedia Jasa untuk
membuka begesting belum pada waktunya baik berdasarkan perhitungan
cuaca atau dengan alasan lainnya maka ia boleh memerintahkan Penyedia
Jasa untuk menunda pembukaan begesting dan Penyedia Jasa tidak boleh
menuntut kerugian atas penundaan tersebut.
b. Tipe Begesting
Tipe begisting yang digunakan dalam spesifikasi ini adalah :
Begesting tipe 1 (F1) adalah untuk pembentukan permukaan beton
yang rata dan tidak memerlukan finishing apapun setelah
pembongkaran cetakan, kecuali perbaikan dari cacat dan pengisian,
tambalan lubang yang ditinggalkan karena pembongkaran begesting.
44
Begesting tipe 2 (F2) diberlakukan bagi cetakan untuk pekerjaan
permukaan beton ekspos/halus, seperti pada pilar, dinding dan
bangunan lainnya sesuai yang diperintahkan oleh Direksi.
Kecuali jika ditentukan lain oleh Direksi, perbaikan yang cacat atau
ketidaksempurnaan dalam beton harus diselesaikan dalam 24 jam setelah
pembongkaran begisting.
45
Biaya untukk material, tenaga kerja dan peralatan yang diperlukan untuk
perbaikan dan penggantian tersebut diatas sepenuhnya menjadi tanggung
jawab Penyedia Jasa.
2.12 PEMBESIAN
2.12.1 Umum
Penyedia Jasa harus menyelesaikan dan memasang semua perakitan besi
yang diperlukan untuk penyelesaian pekerjaan beton bertulang sesuai
gambar kerja yang telah disetujui.
Pengadaan besi tulangan harus dijadwalkan oleh Penyedia Jasa untuk
penyediaan stok tulangan yang cukup pada saat pemotongan,
pembengkokan dan perakitan besi untuk suatu bangunan sekurang-
kurangnya 60 hari sebelum pekerjaan penuangan/pengecoran beton
dilakukan. Jadwal pengiriman/pengadaan harus didasarkan pada rincian
program pelaksaanaan konstruksi beton yang telah disetujui oleh Direksi.
Perakitan pembesian/penulangan beton dalam spesifikasi ini untuk
pengadaannya harus sesuai perintah direksi dan dilengkapi hasil uji mutu
sesuai standar SNI atau standar lainnya yang disetujui Direksi.
Kecuali tidak disebutkan dalam gambar, berat dan luas penampang dari
tiap besi tulangan adalah sebagai berikut ini.
Luas Luas
Berat Penampang Besi Berat Penampang
Besi Ulir
(kg/m) 2 Polos (kg/m) 2
(cm ) (cm )
D 10 0,560 0,713 ø6 0,222 0,283
D 13 0,995 1,267 ø9 0,499 0,636
D 16 1,56 1,986 ø 12 0,888 1,131
D 19 2,25 2,865 ø 16 1,580 2,011
D 22 3,04 3,871 ø 19 2,230 2,835
D 25 3,98 5,067 ø 22 2,230 2,835
46
Sambungan tulangan lewatan (over lap) harus sepenuhnya menurut
Standar PBI 1971 NI-2. Tidak ada batang tulangan dengan ujung batang
tanpa dibengkokkan. Setiap titik temu tulangan harus diikat dengan baik
menggunakan kawat pengikat bendrat.
2.12.2 Pemasangan
Block out harus dibuat sesuai gambar kerja atau seperti perintah Direksi. Block
out adalah tempat untuk pemasangan dan penyambungan metal/guide frame
pintu yang ditanam di beton. Sebelum block out diisi dengan beton, permukaan
beton lama harus dikasari dan dibersihkan.
Penyedia Jasa harus mengisi block out dengan beton sedemikian rupa sehingga
menjamin ikatan/kontak antara beton lama dan baru, termasuk dengan
logam/metal dan menghindari terjadinya pergeseran logam/metal saat pengisian.
48
Penyedia Jasa harus membuat gambar yang menunjukkan posisi
sambungan konstruksi termasuk tahapan penuangan/penempatan beton.
Keperluan penulangan harus dirincikan dalam gambar tersebut. Bila
disetujui, seluruh keperluan untuk pekerjaan tersebut harus diadakan oleh
Penyedia Jasa dengan tidak ada biaya tambahan yang dibebankan kepada
Pemilik Pekerjaan.
Penyedia Jasa harus mengusahakan kekuatan beton lama dan beton baru
semaksimal mungkin monolit, dengan penambahan bahan additive kimia
yang sesuai.
Apabila tidak diminta lain, water stop terbuat dari karet seperti yang
tercantum dalam gambar dan dijelaskan dalam BOQ. Water stop di atas
harus dicetak sampai kepanjangan yang memungkinkan dan lengkap
dengan bagian yang membentuk sudut dan persilangan dan harus dibuat
untuk keperluan bangunan-bangunan di bawah air secara menerus atau
seperti yang tercantum di dalam gambar. Usulan dari Penyedia Jasa untuk
menyambung water stop di lapangan harus disetujui oleh Direksi lebih
dahulu dan semua sambungan harus rapat.
Water stop yang sering dipakai adalah tipe center bulb dan plain web
dengan lebar seperti yang ditunjukkan dalam gambar.
Ukuran minimum dan bentuk dari penahan air harus seperti daftar
tersebut di bawah ini.
Diameter Diameter
Diameter
Lebar Tebal Lingkaran Lubang
Lingkaran
(mm) (mm) Tengah Tengah
Ujung (mm)
(mm) (mm)
240 9,5 25 38 19
Water stop harus dipasang kuat dengan posisi khusus pada sambungan
beton, tidak berubah atau bergerak saat pengecoran beton.
50
Penyedia Jasa harus menyediakan penyokong dan proteksi selama
pemasangan dan pengecoran beton agar water stop terhindar dari
kerusakan, tekukan atau pelipatan.
(a). Material tidak rusak oleh panas atau terbakar atau oleh sebab lain;
(b). Sambungan harus mempunyai kekuatan tarik tidak kurang dari 80%
dari kekuatan material yang diisyaratkan;
(c). Sambungan harus kedap air; dan
(d). Bingkai dan pentolan (bulb) water stop, bila dipakai, harus cocok
dan menerus.
51
sinar matahari. Sirkulasi udara di dalam gudang penyimpanan harus
cukup bebas.
Water stop harus cukup kaku dan diikat kuat dengan kawat pada bagian
tulangan beton dan selama pelaksanaan pengecoran harus dilindungi dari
kerusakan, tekukan atau pembengkokan.
Pengisi sambungan harus didapatkan dari pabrik yang disetujui oleh Direksi dan
harus disimpan dan dipasang menurut instruksi dari pabrik. Bahan pengisi
sambungan dan ketebalan yang ditunjukkan dalam gambar dan dijelaskan di
dalam BOQ harus mengisi seluruh ruangan antara muka beton,dan sambungan
kecuali yang terisi dengan penahan air dan penutup sambungan. Lembaran-
lembaran pengisi sambungan dipasang rapat sehingga menutupi sisi-sisinya
untuk mencegah keluarnya semen. Penyedia Jasa harus menyediakan sertifikat
uji dari pabrik untuk setiap jenis pengisi sambungan dan macam pengujian itu
harus dikerjakan sesuai dengan metode pengujian standar.
Penyedia Jasa harus membuat alur-alur air pada sambungan gerak dan
sambungan kontraksi pada permukaan dari pekerjaan betonnya kecuali bagian
bawah dari pekerjaan beton yang ada penyangganya. Alur tersebut harus dibuat
lurus dan berukuran sesuai yang ditunjukkan pada gambar. Penyedia Jasa harus
menyiapkan permukaan dari alur dan menyiapkan bahan penutup sambungan
kemudian mengisi alur tersebut. Penutup sambungan harus dari bahan semacam
bitumen, kecuali ditentukan lain. Bahan-bahan di atas harus didapatkan dari
pabrik yang telah disetujui oleh Direksi dan digunakan sesuai petunjuk dari
pabrik. Pemasangan penutup sambungan tidak boleh dimulai sebelum mendapat
persetujuan dari Direksi.
52
Penyedia Jasa harus dapat menunjukkan sertifikat uji dari setiap bahan-bahan
dimaksud yang dikirim ke lapangan pekerjaan dan bila diminta oleh Direksi,
Penyedia Jasa harus melakukan pengujian bahan-bahan di atas sesuai dengan
prosedur pengujian bahan tersebut.
Bila pada gambar menunjukkan lapis bitumen terletak antara dua permukaan
beton, Penyedia Jasa harus membersihkan dan mengeringkan permukaan-
permukaan tersebut sebelum pengecatan bitumen dilaksanakan dan pengecatan
dengan bitumen dilaksanakan dalam dua lapisan. Jenis bitumen berupa campuran
1 aspal : 3 pasir atau lainnya yang mendapat persetujuan dari Direksi.
Masing-masing pencetakan pipa beton harus diberi tanda tanggal pembuatan dan
pipa beton yang telah selesai dicetak tidak boleh dipindahkan sebelum umur 28
hari dan/atau sesuai perintah Direksi.
Penyedia Jasa tidak boleh menempatkan beton di atas permukaan tembus air
(permeable) tanpa menutupi permukaan tersebut terlebih dahulu dengan lapisan
kedap air atau bahan kedap air lainnya yang disetujui oleh Direksi.
53
Penyedia Jasa tidak boleh mengecor beton pada waktu hujan deras tanpa
perlindungan. Penyedia Jasa harus menyiapkan alat pelindung beton terhadap
hujan dan terik matahari sebelum pengecoran.
Apabila suhu udara melebihi 35C Penyedia Jasa tidak boleh mengecor tanpa
persetujuan Direksi dan tanpa mengambil tindakan pencegahan seperlunya untuk
menjaga supaya suhu beton pada waktu pencampuran dan penuangan kurang dari
35C misalnya dengan menjaga bahan-bahan beton dan begisting agar terlindung
dari matahari atau menyemprot air pada bahan batuan dan begisting.
2.23.1 Beton
Pengukuran, untuk pembayaran, dari tiap kelas beton akan dilakukan
sesuai volume aktual beton terpasang di dalam bentuk yang disetujui dan
ukuran seperti yang ditunjukkan dalam gambar.
Pembayaran tidak akan dibuat untuk beton yang ditempatkan di luar batas
yang ditunjukkan dalam gambar. Tidak ada pembayaran yang akan dibuat
untuk beton yang dibuang atau cacat. Segala beton yang dibuat dan
digunakan Penyedia Jasa untuk keperluannya atau atas prakarsanya
sendiri, akan menjadi tanggung jawab Penyedia Jasa sendiri.
Tidak ada pembayaran dan pengukuran terpisah yang akan dibuat untuk
penggunaan bahan tambahan additive. Semua biaya untuk penggunaan
additif sudah tercakup di harga satuan penawaran beton dalam daftar
volume pekerjaan/BOQ.
2.23.2 Pembesian
Pengukuran untuk pembayaran pengadaan besi, memotong,
pembengkokan dan pemasangan besi akan dibuat berdasarkan berat besi
yang terpasang pada beton untuk pekerjaan bangunan permanen, sesuai
gambar atau seperti yang diperintahkan oleh Direksi.
Ukuran dan pembayaran untuk sambungan pengisi dan water stop akan
dibuat sesuai ketentuan pasal 2.14. dan 2.15.
Water stop yang terpasang di lokasi selain yang ditunjukkan pada gambar
atau tidak seperti yang diperintahkan oleh Direksi tidak akan diukur
untuk pembayarannya.
56
untuk tenaga kerja, material, peralatan dan tempat untuk produksi beton
pra cetak, pengangkutan dan pemasangan.
57
Pembayaran untuk coat bitumen akan dilakukan dalam harga satuan
meter seperti pada daftar volume pekerjaan/BOQ. Harga satuan sudah
meliputi semua biaya tenaga kerja, material, peralatan dan pekerjaan lain
yang diperlukan untuk pekerjaan tersebut.
58
3. PEKERJAAN PASANGAN BATU
3.1 UMUM
Pekerjaan pasangan batu merupakan bagian dari pekerjaan yang harus dilakukan sesuai
ketentuan yang ditetapkan di Spesifikasi Teknis. Bagian pekerjaan ini meliputi pekerjaan-
pekerjaan sebagai berikut :
(1) Batu
Pekerjaan pasangan batu harus dilaksanakan dengan menggunakan batu
sungai atau batu dari quarry seperti yang disetujui oleh Direksi dan harus
bebas dari kotoran dan cacat lainnya. Batu yang digunakan untuk pekerjaan
pasangan batu harus mempunyai ukuran yang acak, permukaan batu kasar,
bersih, keras, tanpa bagian yang tipis atau retak dan harus dari jenis yang
diketahui awet. Bila perlu, batu harus dibentuk untuk menghilangkan bagian
yang tipis atau lemah. Batu harus rata, lancip atau lonjong bentuknya dan dapat
ditempatkan saling mengunci dan tidak ada rongga di antara batu bila dipasang
bersama-sama. Masing-masing batu harus mempunyai diameter seragam
antara 15 – 25 cm, tetapi batu yang lebih kecil kemungkinan dapat digunakan
sesuai perintah Direksi. Ukuran maksimum pekerjaan pasangan batu akan
diatur dan disesuaikan kebutuhan tebal bangunan, batuan tidak boleh
mempunyai ukuran lebih besar dari dua pertiga ketebalan pekerjaan pasangan
batu atau garis tengah batu maksimum 25 cm. Batu untuk pasangan yang
disimpan di lapangan harus dijaga kebersihannya dan harus dibasahi sebelum
dipasang.
Batu harus bersih dari campuran zat besi, noda-noda lobang pasir, cacat atau
ketidaksempurnaan lainnya. Batu tersebut harus diambil dari sumber material
yang disetujui oleh Direksi.
59
(2) Semen
Semen yang dipakai dalam pekerjaan ini harus semen Portland dari
perusahaan yang disetujui oleh Direksi dan secara umum memenuhi Standar
Nasional Indonesia NI-8 dan pasal 3.2. NI-2 PBI 71 atau ASTM C150 atau
standar lain yang diakui oleh Pemerintah Indonesia. Tipe semen yang lain
dapat digunakan untuk keperluan khusus jika diperintahkan oleh Direksi.
60
Penyedia Jasa harus menyediakan contoh semen yang berada di gudang lapangan
atau dari pabrik yang dapat diusulkan Direksi untuk diuji. Semen lain yang
menurut pendapat Direksi tidak baik, sebagian atau seluruhnya harus ditolak dan
Penyedia Jasa harus memindahkan ke luar daerah pekerjaan.
(3) Bata
Semua bata harus baru dan bermutu paling baik dari sejenisnya dan harus
mengikuti ketentuan Standar Nasional Indonesia NI-10. Bata-bata itu harus
keras, utuh dan dibakar dengan baik, sama ukurannya, kuat, lurus dan tajam
sudut-sudutnya.
(4) Pasir
Kualitas pasir yang dipakai untuk pasangan batu harus sama dengan yang
disyaratkan untuk pekerjaan beton yaitu :
a. berat jenis antara 2,50 – 2,65
b. modulus kehalusan 2,30 – 3,20
c. kadar lumpur lebih kecil dari 5%
Dengan batasan di atas, pasir haruslah mempunyai gradasi yang baik dan
kekerasan yang memungkinkan untuk menghasilkan mortar yang baik.
Penggunaan pasir laut tidak dianjurkan langsung digunakan kecuali melalui
proses pencuciaan untuk melarutkan kadar garam yang terkadung dalam
pasir tersebut.
(5) Air
Air yang dipakai untuk membuat, merawat dan membuat mortar/adukan
harus dari sumber yang disetujui oleh Direksi dan memenuhi pasal 9 Standar
Nasional Indonesia (NI-3 PUBI) serta pada waktu pemakaian, air harus
terhindar dari bahan-bahan yang bisa mengotori air atau air bebas dari
lumpur.
3.2.2 Mortar
Mortar untuk pasangan batu terdiri dari PC dan pasir dengan perbandingan seperti
yang ditunjukkan dalam gambar untuk masing-masing pekerjaan.
61
Untuk menghasilkan campuran yang betul-betul merata, maka campuran bahan
mortar harus dicampur menggunakan molen/mesin pencampur. Kapasitas
minimum molen untuk pembuatan mortar adalah bahwa dalam satu kali
pencampuran bisa menampung 1 (satu) zak semen ditambah bahan lain (pasir dan
air) sesuai perbandingan. Dalam satu kali pembuatan adukan/mortar, Penyedia
Jasa tidak diijinkan menggunakan bahan semen kurang dari 1 (satu) zak semen 40
kg.
3.2.4 Plesteran
Plesteran diperlukan untuk membuat permukaan pasangan batu ekspos dan rata,
campuran untuk plesteran dibuat dari portland semen dengan pasir sesuai yang
tercantum dalam volume pekerjaan dan atau harus sesuai perintah Direksi.
Sebelum dilakukan pekerjaan plesteran, permukaan pasangan batu harus basah
dan bersih.
Pekerjaan plesteran menggunakan campuran mortar jenis PC-PP (campuran 1
PC:3 PP) dengan ketebalan 1,5 cm sesuai dengan AHSP SDA 2016 P.04.e
62
atau sesuai dengan pengarahan Direksi. Setiap ujung pemasukan pipa PVC harus
dilengkapi dengan saringan. Saringan terbuat dari lapisan ijuk yang membungkus
lubang pipa, dan dikelilingi kerikil dan pasir serta pada bagian terluar ditutup
dengan ijuk.
63
Pekerjaan pasangan tidak boleh dilaksanakan pada hujan deras atau pada hujan
yang cukup lama yang dapat mengakibatkan adukan larut. Adukan yang telah
dipasang dan larut karena hujan harus dibuang dan diganti sebelum pekerjaan
pasangan selanjutnya diteruskan. Pekerja tidak boleh melanjutkan pekerjaan di
atas pasangan batu atau pasangan batu kosong yang belum mantap.
Penyedia Jasa harus menyediakan dan meletakkan lantai kerja batu kosong, terdiri
dari batu kasar sedemikian sehingga semuanya cocok satu sama lain. Batu yang
digunakan mempunyai panjang dan lebar yang tidak kurang dari 20 cm dan tebal
yang tidak kurang dari yang tertera dalam gambar. Batu-batu harus diberi
landasan pasir dan diletakkan pada dasar alamiah sehingga permukaan yang telah
selesai merupakan bidang yang benar-benar rata.
64
3.3.5 Bronjong
3.3.5.1. Umum
1) Uraian
Pekerjaan ini harus mencakup penyediaan baik batu yang diisikan ke
dalam bronjong kawat (gabion) pada landasan yang disetujui sesuai
dengan detil yang ditunjukkan dalam spesifikasi ini.
3) Standar Rujukan
SNI-03-0090-1999 atau ASTM A239.
3.3.5.2. Bahan
1) Kawat Bronjong
a. Haruslah baja berlapis seng yang memenuhi SNI-03-0090-1999.
b. Karakteristik kawat bronjong adalah :
Jenis : Bronjong Kawat Pabrikan/anyaman mesin
Lapisan seng : Kawat Ø 2,7 mm adalah minimum 260
gram/m2
Jumlah puntiran : Kawat Ø 2,7 mm adalah minimum 28 kali
Kawat Anyaman
Diameter Toleransi Berat Lapisan Jumlah
Seng Puntiran
2,7 mm ± 4,0 % Minimum 260 gr/m² 28 Kali
65
Kawat Sisi
Diameter Toleransi Berat Lapisan Seng Jumlah
Puntiran
3,4 mm ± 4,0 % Minimum 275 gr/m² 26 Kali
Kawat Ikat
Jumlah
Diameter Toleransi Berat Lapisan Seng
Puntiran
2,0 mm ± 4,0 % Minimum 240 gr/m² 38 Kali
e. Batu-batu untuk bronjong harus terdiri dari batu kali atau batu
gunung atau batu belah atau batu karang.
3.3.5.3. Pelaksanaan
1) Persiapan
2) Penempatan Bronjong
Keranjang bronjong harus dibentangkan dengan kuat untuk memperoleh
bentuk serta posisi yang benar dengan menggunakan batang penarik
atau ulir penarik kecil sebelum pengisian batu ke dalam kawat bronjong.
Sambungan antara keranjang haruslah sekuat seperti anyaman itu
sendiri. Setiap segi enam harus menerima paling sedikit dua lilitan
kawat pengikat dan kerangka bronjong antara segi enam tepi paling
sedikit satu lilitan. Paling sedikit 15 cm kawat pengikat harus
ditinggalkan sesudah pengikatan terakhir dan dibengkokkan ke dalam
keranjang.
66
Batu harus dimasukkan satu demi satu sehingga diperoleh kepadatan
maksimum dan rongga seminimal mungkin. Bilamana tiap bronjong
telah diisi setengah dari tingginya, dua kawat pengaku horinsontal dari
muka ke belakang harus dipasang. Keranjang selanjutnya diisi sedikit
berlebihan agar terjadi penurunan (settlement). Sisi luar batu yang
berhadapan dengan kawat harus mempunyai permukaan yang rata dan
bertumpu pada anyaman.
67
Bronjong Tipe I Sebelum Dibentuk Kotak
68
Bronjong Tipe I Setelah Disetel Bentuk Kotak
Batu untuk pengaman pantai, rip rap harus keras, padat dan tahan lama. Tiap-tiap
batu harus mempunyai ukuran bentuk kira-kira sama dengan ukuran 20 - 30 cm
untuk slope protection dan minimum 50 cm untuk penahan gerusan pada bendung,
pekerjaan sungai, perlindungan pantai dan lainnya. Pekerjaan perlindungan dengan
rip rap termasuk pula penyediaan lapis filter kerikil pasir.
69
material, tenaga kerja, peralatan yang diperlukan untuk pekerjaan plesteran yang
mencakup persiapan, mortar dan penyelesaiannya.
70
(4) Lubang pembuang/Weep Hole
Pengukuran dan pembayaran untuk weep hole/lubang pembuang akan dibuat
berdasarkan panjang pipa terpasang pada lokasi yang ditunjukkan pada gambar atau
sesuai perintah Direksi.
Pembayaran untuk lubang pembuang akan dibuat dalam harga satuan per meter
panjang penawaran dalam BOQ. Harga satuan tersebut sudah meliputi ongkos semua
tenaga kerja, material (pipa PVC, dll), pabrikasi dan peralatan yang diperlukan untuk
pemasangan lubang pembuang termasuk ijuk/filter (serabut alami).
Cara Pengukuran
Kuantitas yang diukur untuk pembayaran haruslah jumlah meter kubik dari
bronjong lengkap di tempat dan diterima. Dimensi yang digunakan untuk
menghitung kuantitas ini haruslah dimensi nominal dari masing-masing
keranjang bronjong atau pasangan batu kosong seperti yang diuraikan dalam
Gambar atau sebagaimana yang diperintahkan oleh Direksi Pekerjaan.
Dasar Pembayaran
Kuantitas, yang ditentukan seperti diuraikan di atas, harus dibayar pada Harga
Kontrak per satuan pengukuran, untuk Mata Pembayaran yang terdaftar di bawah
dan ditunjukkan dalam Daftar Kuantitas dan Harga dimana harga dan
pembayaran tersebut haruslah merupakan kompensasi penuh untuk seluruh galian
dan penimbunan kembali, untuk pemasokan, pembuatan, penempatan semua
bahan, termasuk semua pekerja, peralatan, perkakas, pengujian dan pekerjaan lain
yang diperlukan untuk penyelesaian yang memenuhi ketentuan dari pekerjaan
seperti yang diuraikan dalam Gambar dan Spesifikasi ini.
71
4. PEKERJAAN LOGAM DAN KAYU
Dimensi dari pintu air yang diperlukan ditunjukkan pada gambar. Untuk
pintu besi, dipakai type standar, seperti yang ditunjukkan pada Gambar
Standar Pintu Pengatur Air dari Direktorat Jenderal Pengairan Departemen
Pekerjaan Umum 1988, seperti ikhtisar pada tabel berikut.
Pintu air direncanakan, diproduksi dan dilaksanakan pemasangannya hanya
boleh oleh suatu pabrik yang sudah disetujui. Pembuatan dan pengadaan
pintu harus dilaksanakan atas dasar sub kontrak oleh Penyedia Jasa utama,
yang harus bertanggung jawab atas pemesanan dan administrasinya.
Penyedia Jasa harus memberikan salinan dari semua surat menyurat yang
menyangkut sub kontrak tersebut kepada Direksi.
4.1.3 Pengadaan Pekerjaan Logam dan Kayu oleh Sub Penyedia Jasa
Penyedia Jasa harus menyerahkan kepada Direksi daftar semua pekerjaan
logam dan kayu yang diusulkan untuk di sub kontrakkan. Sebelum
melakukan pesanan harus didapatkan persetujuan tertulis lebih dahulu
perihal sub Penyedia Jasa yang akan ditugaskan. Penyedia Jasa harus
bertanggung jawab atas pemesanan oleh sub Penyedia Jasa dalam
pekerjaan logam dan kayu termasuk semua urusan administrasinya.
Penyedia Jasa harus menyerahkan kepada Direksi salinan dari semua surat
menyurat yang berhubungan dengan sub Penyedia Jasa tersebut. Daftar
jenis pintu air adalah sebagai berikut ini.
72
Tipe Batasan Standar Dimensi (mm)
Tipe
Jenis Pintu Pemakaian Roda
Ulir Lebar (b) Tinggi Tinggi
Gigi
Pintu (h) Rangka
Sorong 1A Sal, rangka pendek Tunggal A 400 - 600 Max 800 Max 2000
Sorong 2A Sal, rangka pendek Tunggal A 600 - 800 Max 1000 Max 3000
Sorong 3A Sal, rangka pendek Tunggal B 800 – 1000 Max 1500 Max 3400
Sorong 4A Sal, rangka pendek Tunggal C 1000 – 1200 Max 2000 Max 4300
Sorong 5A Sal, rangka pendek Ganda B+D 1200 – 1500 750 – 900 Max 2620
(B/C) +
Sorong 6A Sal, rangka pendek Ganda 1600 – 2000 950 – 1300 Max 3020
D
Sorong 7A Sal, rangka pendek Ganda C+D 2100 – 2500 1350 – 1700 Max 3820
Gorong2, rangka
Sorong 1B Tunggal A 400 – 600 400 – 600 Max 3500
pendek
Gorong2, rangka
Sorong 2B Tunggal B 600 - 800 600 – 800 Max 3700
pendek
Gorong2, rangka
Sorong 3B Tunggal B 800 – 1000 800 – 1000 Max 3800
pendek
Gorong2, rangka
Sorong 4B Tunggal C 1000 – 1200 1000 – 1200 Max 4000
pendek
Sal/dinding penahan,
Sorong 2C Tunggal B 400 – 600 Max 1000 Max 3500
rangka panjang
Sal/dinding penahan,
Sorong 3C Tunggal B 600 - 800 Max 1200 Max 5700
rangka panjang
Sal/dinding penahan,
Sorong 4C Tunggal B 800 – 1000 Max 1500 Max 6000
rangka panjang
Romijn I Sal, Qmax 160 lt/dt Tunggal A 500 Bervariasi Bervariasi
Romijn II Sal, Qmax 160 lt/dt Tunggal A 500 Bervariasi Bervariasi
Romijn III Sal, Qmax 160 lt/dt Tunggal A 750 Bervariasi Bervariasi
Romijn IV Sal, Qmax 160 lt/dt Tunggal A 1000 Bervariasi Bervariasi
Romijn V Sal, Qmax 160 lt/dt Ganda A 1250 Bervariasi Bervariasi
Romijn VI Sal, Qmax 160 lt/dt Ganda B+D 1500 Bervariasi Bervariasi
Crump. De G.1 Saluran Tunggal A 500 Bervariasi Bervariasi
Crump. De G.1 Saluran Tunggal A 750 Bervariasi Bervariasi
Crump. De G.1 Saluran Tunggal C 1000 Bervariasi Bervariasi
Crump. De G.1 Saluran Ganda B + D 1250 Bervariasi Bervariasi
Crump. De G.1 Saluran Ganda B + D 1500 Bervariasi Bervariasi
Setiap gambar harus dibuat rangkap tiga dan setiap perubahan yang
dilakukan oleh Direksi harus dibuat tanpa pembayaran ekstra.
73
Pabrik dilarang memulai pelaksanaan pembuatan sebelum menerima
persetujuan Direksi secara tertulis dengan telah memberikan persetujuan
pada setiap set gambar (satu untuk Direksi, satu untuk Penyedia Jasa dan
satu untuk sub Penyedia Jasa). Sub Penyedia Jasa juga harus menyediakan
gambar kerja yang menunjukkan usulan dari metode yang akan digunakan
dan gambar-gambar harus mendapat persetujuan seperti gambar-gambar
yang akan dikerjakan pabrik di atas, sebelum Penyedia Jasa memulai
pelaksanaan pekerjaannya pada bangunan-bangunan yang bersangkutan.
Apabila ukuran dan ketebalan dari bagian-bagian pintu tercantum di dalam
gambar, ukuran dan ketebalan di atas dianggap sebagai ukuran dan
ketebalan minimum yang diperkenankan.
4.1.5 Pengelasan
Semua pengelasan harus pengelasan busur pijar logam (metal arc welding)
yang bersinggungan terus dan Penyedia Jasa harus menyediakan contoh
untuk pemeriksaan atau pengujian, sesuai spesifikasi, bila diperlukan oleh
Direksi.
4.1.8 Sambungan Baut dan Paku Keling (Bolted and Riveted Joints)
Penyedia Jasa harus menyediakan semua paku keling, baut, mur dan
sebagainya yang diperlukan untuk memasang pekerjaan baja termasuk
menyediakan cadangannya. Sambungan baut yang menahan getaran harus
terpasang kokoh. Semua lubang paku keling dan baut harus dibor dan
bagian ujung luar yang kasar harus dihaluskan. Paku keling harus tepat
memenuhi lubangnya sewaktu dimasukkan dan menurut ukuran sesuai
Standar Nasional Indonesia PUBI 1982 atau seperti yang berlaku untuk
pekerjaan kelas utama.
Sebelum dikirim ke tempat pekerjaan semua baut hitam kecuali baut lewis
dan baut-baut yang digalvanis harus dipanaskan dan dicelup ke dalam
“linseed oil” atau cairan serupa yang disetujui. Di dalam penyimpanannya
harus berhati-hati untuk menjamin ulirnya tidak rusak dan tetap bersih.
74
4.1.9 Perapat (Seal)
Dalam gambar mungkin ditunjukkan pemakaian karet atau pemakaian
bahan lain untuk perapat pada pintu-pintu. Bahan yang dipakai harus sesuai
dengan yang ditunjukkan dalam gambar-gambar atau bahan-bahan lain
yang diijinkan sesuai dengan tujuannya, berdaya guna sebagai perapat,
tahan lama dalam kondisi iklim di Indonesia, tahan lama bila terendam
terus-menerus dalam air dan tahan lama terhadap pengaruh sinar matahari.
Penggunaan karet sintentis atau plastik dapat dilakukan apabila memenuhi
persyaratan. Bahan perapat di atas harus sedemikian rupa sehingga mudah
dipasang atau diganti dan baut-baut yang dipakai harus tahan terhadap
korosi.
4.1.10 Kayu
Kayu yang dipakai untuk pintu-pintu air harus kayu kelas 1 yang telah
diawetkan dengan impregnasi creosol sesuai dengan Standar Nasional
Indonesia PUBI-1982 atau bahan pengawet lainnya yang memenuhi syarat.
Sedangkan untuk kegiatan lain kayu klas II, Klas III dan Klas IV dapat pula
dipakai sesuai yang disyaratkan dalam pekerjaan yang membutuhkan bahan
kayu tersebut.
CERUCUK/DOLKEN KAYU
a. Umum
Pemasangan/pemancangan dimana diharuskan ditunjuk dalam gambar
atau sesuai petunjuk Direksi dan bahannya harus dari kayu dengan
kualitas baik ditandai pada saat pemukulan ke dalam tanah tidak
menunjukan kerusakan/pecah-pecah, tetapi bila sebaliknya maka secara
teknis ditolak. Setelah dipasang dengan cerucuk/dolken kayu,
permukaan yang telah dipasang tersebut ditimbun kembali sesuai
gambar rencana.
c. Dasar Pembayaran
Kuantitas, yang ditentukan seperti diuraikan di atas, harus dibayar pada
Harga Kontrak per satuan batang, untuk Mata Pembayaran yang terdaftar
di bawah dan ditunjukkan dalam Daftar Kuantitas dan Harga dimana
harga dan pembayaran tersebut haruslah merupakan kompensasi penuh
untuk seluruh pembuatan, penempatan semua bahan, termasuk semua
pekerja, peralatan, dan pekerjaan lain yang diperlukan untuk penyelesaian
yang memenuhi ketentuan dari pekerjaan ini.
4.1.11 Penyambungan di Tempat Pekerjaan
Kayu yang digunakan sedapat mungkin harus sambungan dengan baut.
Pengangkutan dan pemasangan harus dilakukan dengan hati-hati dan teliti,
sehingga kondisi sambungan masih utuh dan dalam posisi yang benar. Jika
dalam pengangkutan atau hal lain, kondisi sambungan berubah atau kayu
retak-retak maka Penyedia Jasa harus menggantinya dengan tanpa adanya
tambahan biaya.
72
Penyambungan dengan las dapat dilakukan apabila tidak memungkinkan
pemakaian sambungan dengan baut dengan syarat penyiapan permukaan
yang akan dilas telah dikerjakan di pabrik dan dijaga agar tetap bersih
sewaktu pengirimannya ke tempat pekerjaan.
4.2. PENGECATAN
73
(2) Yang bersentuhan dengan pekerjaan logam lainnya ketika
pemasangan di lapangan, dicat dengan dua lapis cat dasar, kecuali
ditentukan lain.
(3) Yang akan bersentuhan dengan beton, aspal, ter maka bitumen
penahan air tidak diperlukan pengecatan.
(4) Yang akan bersentuhan dengan pekerjaan batu, satu lapis cat dasar.
(5) Semua permukaan lainnya, jika tidak ditentukan lain, satu lapisan
cat dasar sesudah diadakan pemeriksaan di pabrik oleh Direksi.
c. Sebelum pemasangan permukaan yang diterangkan dalam b (2) di atas,
harus dibersihkan dan dilapisi dengan satu lapis cat dasar, segera
sebelum dilaksanakan penyambungannya.
Tiap lapis penambal harus melampaui cat dasar yang tidak rusak
selebar minimum 5 cm. Kecuali ditentukan lain, maka semua
permukaan yang sudah diberi cat dasar, akan dilapisi cat dasar lagi dan
kemudian dengan dua lapis cat penutup.
74
1. Terbuka terhadap pengaruh iklim baik terlindung atap atau tidak.
a. dibersihkan dengan sikat kawat kecuali ditentukan lain oleh Direksi
b. dua lapis cat dasar timah meni
c. dua lapis cat oksida besi atau dua lapis cat aluminium.
2. Terbuka terhadap pengembunan berat atau bila terbenam dalam air,
termasuk semua pintu:
a. dibersihkan dengan sikat kawat
b. dicat dasar dua lapis
c. dua lapis cat bitumen kental atau dua lapis cat karet, berchlor atau
dua lapis cat oksida batubara.
Pintu geser tegak, katup-katup dan lain-lain alat yang dibuat dari besi tuang
harus dilapisi dengan dua lapis cat bitumen atau yang
jenisnya,sebagaimana yang diminta oleh Direksi.
75
4.3.4 Permukaan yang Saling Bersentuhan
Alumunium tidak boleh dipasang pada beton basah atau pasang batu, atau
dipasang tetap pada beton yang masih muda. Bila perlu, untuk
menghubungkan aluminium dengan baja atau besi tuang, kedua permukaan
harus dipisahkan dengan bahan pemisah yang disetujui yang tebalnya tidak
kurang dari 0,15 cm.
Bila alumunium batang atau bangunan baja dipasang dalam pasangan batu,
bata atau beton, maka permukaan yang bersentuhan harus dicat terlebih
dahulu dengan dua lapis cat bitumen. Pada permukaan alumunium yang
bersentuhan bahan sambungan harus diberi seng berchrom.
76
6. Untuk satu pekerjaan proyek, pipa harus berasal dari merek atau dibuat
oleh pabrikan yang sama.
77
Pembayaran untuk pekerjaan metal akan dilakukan berdasarkan harga
satuan tiap ton (atau kilogram) atau seperti harga satuan kontrak (BOQ),
dimana harga satuan tersebut sudah mencakup biaya tenaga kerja, peralatan
dan material, pabrikasi, perakitan dilapangan; galvanisir dan/atau
pengecatan, pengepakan, pengiriman, transportasi dan asuransi; perakitan
dan instalasi lapangan; pengeboran, grouting dan beton sekunder ke
dinding angker dan biaya lain yang berkaitan dengan hal tersebut.
4.4.2 Pengadaan dan Pemasangan Pintu Air
Pengukuran dan pembayaran untuk pekerjaan pengadaan dan pemasangan
pintu air akan dilakukan berdasarkan jumlah masing-masing jenis/ukuran
yang telah betul-betul terpasang pada tempat yang ditentukan dan telah
mendapatkan persetujuan Direksi.
Harga satuan pembayaran tersebut harus sudah mencakup biaya tenaga
kerja, peralatan dan material, pabrikasi, perakitan dilapangan; galvanisir
dan/atau pengecatan serta biaya lain yang yang terkait dengan pekerjaan
tersebut.
4.4.3 Pengecatan
Pengukuran untuk pembayaran pekerjaan pengecatan logam atau kayu akan
dibuat berdasarkan luas bidang yang dicat sesuai spesifikasi dan gambar
atau seperti yang diarahkan atau disetujui oleh Direksi.
78
5. PEKERJAAN TERSIER
5.1 UMUM
5.4 GALIAN
Mengingat dimensi saluran tersier relative kecil, maka hendaknya pekerjaan
galian dilaksanakan secara manual. Dimensi dan elevasi rencana saluran tersier
harus dituangkan dalam bentuk bouwplank yang dipasang dalam jarak maksimum
per 10 meter.
Tanah hasil galian yang memenuhi syarat sebagai bahan timbunan hendaknya
disimpan di stock pile yang ada di sepanjang rencana saluran, sedang yang tidak
memenuhi syarat atau tanah lebih harus dibuang ke spoil bank yang telah
disetujui oleh Direksi. Bidang hasil galian harus dirapikan sesuai dengan dimensi
rencana. Penyedia Jasa harus bertanggung jawab terhadap terjadinya galian lebih
dan Penyedia Jasa wajib menimbun kembali sampai padat sesuai dengan garis
rencana. Jalur tersier diusahakan menghindari daerah galian batu, namun apabila
ditemui galian batu hendaknya Penyedia Jasa memberitahukan ke Direksi untuk
dicarikan jalan keluarnya.
5.5 TIMBUNAN
Di dalam pekerjaan timbunan tanah saluran tersier hanya dikenal dua item
pekerjaan timbunan, yaitu pekejaan timbunan dari hasil galian dan timbunan dari
borrow area. Bila tidak ada instruksi lain dari Direksi, maka dalam hal pekerjaan
timbunan di dalam satu jalur tersier, Penyedia Jasa wajib menggunakan terlebih
dahulu material timbunan yang berasal dari hasil galian atau yang disimpan di
stockpile dan bila dari stockpile sudah habis baru dapat menggunakan material
yang didatangkan dari borrow area yang telah disetujui oleh Direksi.
79
Semua material timbunan, baik dari hasil galian ataupun dari borrow area harus
memenuhisyarat kualitas dan bebas dari bahan-bahan organic seperti tonggak-
tonggak kayu, semak belukar, akar-akaran, dan sejenisnya. Di samping itu juga
harus bebas dari bongkahan batu atau batu cadas dengan diameter lebih dari10 cm
atau bahan-bahan lain yang oleh Direksi dianggap akan membahayakan
konstruksi.
Material untuk timbunan yang diijinkan adalah material yang mempunyai sifat
tidak lepas. Bila kadar air material di tempat pengambilan lebih rendah dari kadar
air optimum, maka harus dilakukan pembasahan material timbunan di lokasi
pengambilan atau di tempat dimana timbunan dihampar sebelum dipadatkan.
Sebelum mulai menimbun, permukaan tanah harus bersih dari bahan-bahan
organic dan mempunyai kelembaban yang cukup. Bila oleh karena sesuatu sebab
pelaksanaan penghamparan dan pemadatan terhenti, permukaan dari timbunan
harus dikasarkan dan kadar airnya disesuaikan dengan kebutuhan sebelum
pelaksanaan pemadatan dilanjutkan.
Pemadatan harus menggunakan alat pemadat hand tamping, atau peralatan lain
yang disetujui oleh Direksi sehingga menghasilkan kepadatan yang layak, tidak
mudah runtuh dan tidak bocor saat dialiri. Bila terjadi kebocoran atau rembesan
pada tanah timbunan yang dianggap membahayakan oleh Direksi, maka Penyedia
Jasa wajib memperbaikinya tanpa ada biaya penggantian. Penimbunan harus
dilakukan lapis per lapis dengan ketebalan maksimum hamparan material sebelum
dipadatkan 15 cm. Penghamparan dan pemadatan material pada sisi kemiringan
luar atau dalam supaya dilebihkan minimal 30 cm dari garis rencana agar pada
saat setelah perapian didapat kepadatan yang sama di seluruh bidang rencana. Bila
dianggap perlu, Direksi bias meminta pada Penyedia Jasa untuk melaksanakan
pemadatan khusus di tempat-tempat tertentu tanpa mengubah harga satuan.
5.7.2 Galian
Pembayaran galian tanah dihitung dalam satuan meter kubik tanah yang
digali sesuai dengan garis rencana dans udah dilakukan perapian.
5.7.3 Timbunan
80
6. SPESIFIKASI STANDAR
Standar Nasional Indonesia berikut ini harus disediakan oleh Penyedia Jasa
bersama dengan Standar-standar lainnya yang sesuai.
Semua perubahan pada tiap standar atau lainnya harus dimasukkan dalam daftar
lampiran ini apabila perubahan tersebut berlaku 30 (tiga puluh) hari sebelum hari
pertama penyerahan/pemasukan penawaran.
81
Spesifikasi Bahan Bangunan Bagian B
SNI 03-6861.2-2002
(Bahan Bangunan dari Besi/Baja)
Spesifikasi Bahan Bangunan Bagian C
SNI 03-6861.3-2002
(Bahan Bangunan dari Logam Bukan Besi)
SNI 03-6882-2002 Spesifikasi Mortar untuk Pekerjaan Pasangan
SNI 03-6883-2002 Spesifikasi Toleransi untuk Konstruksi dan Bahan Beton
SNI 03-6889-2002 Tata Cara Pengambilan Contoh Agregat
SNI 06-6452-2000 Metode Pengujian Cat Bitumen sebagai Lapis Pelindung
SNI 07-6764-2002 Spesifikasi Baja Struktural
SNI 07-0954-2005 Baja Tulangan Beton dalam Bentuk Gulungan
PPBBI-83 Peraturan Perencanaan Bangunan Baja Indonesia
Pt-T-03-2000-C Tata Cara Pengerjaan Pasangan dan Plesteran Dinding
Berikut ini adalah daftar dari british standard dan Standar C. P. yang akan
disediakan bersama-sama dengan standar lain yang disetujui (ASTM, JIS). Juga
perubahan-perubahannya akan disertakan sesuai dengan Buku Tahunan dari
British Standard Tahun 1986.
BRITISH STANDARD
82
822 Aggregates from natural sources for concrete (including granolithic)
890 Building limes
903 Method of testing vulcanized rubber
913 Wood preservation by means of pressure creosoting
1052 Specification for mild steel wire for general purposes
1201 Aggregates from natural sources for concrete (including granolithic)
1377 Methods of test for soil for civil engineering purposes
1387 Steel tubes and tubular suitable for screwing to BS 21 pipe threads
1400 Copper alloy ingots and copper alloy castings
1452 Specifications for grey iron castings
1521 Waterproof building papers
1722 Specification for fences
1775 Steels tubes for mechanical structural and general purposes
1881 Methods of testing concrete
Cast iron flanged pipes and flanged fitting 2451 chilled iron,
2035
shot and greet
2499 Hot applied joints sealant for concrete pavements
2521 Lead based priming for wood work
2524 Red oxide linseed oil priming paint
2525-2527 Undercoating and finishing paints for protective purposes
2874 Copper and copper alloys, Roads and sections
3100 Specification for steel casting for purposes
3148 Methods of test for water for making concrete
3416 Black Bitumen coating solutions for cold application
3692 ISO metric precision hexagon bolts, screws and nuts
Specification for coal-tar-based hot applied coating. Materials for
4164 protecting iron and steel including suitable primers where required
4190 ISO metric black hexagon bolts, screw and nuts
4232 Surface finish of blast cleaned stall for painting
4360 Specification for weldable structural steels
High strength friction grip bolts and associated nuts and washer for
4395 structure
Specification for hot rolled steel bars for the reinforcement of
4449 concrete
4466 Bending dimensions for reinforcement
4483 Steel fabric for that reinforcement of concrete
4550 Methods of testing cement
The use of high strength friction grip bolts. In structural steel work,
4604 metric series
4622 Grey iron pipes and fittings
4772 Specification for ductile iron pipes and fitting
5135 Specification for ductile iron pipes and fitting
5328 Methods of specifying concrete, including ready mixed concrete
5400 RubberBridge Bearing
5911 Precast concrete pipes and fitting for drainage and sewerage
CP 114 Structural use for reinforced concrete in buildings
83
ASTM & JIS STANDARD
Standard Title/Topic
ASTM C 172 (JIS A 115-75) sampling of concrete
ASTM C 150 Portland Cement
ASTM C 39, C 192 (JIS A 1108-76, A 1132-63) compressive strength
ASTM C 143 (JIS A 1101-75) slump
ASTM C 231 (JIS A 1118-75) air content
ASTM C 138 (JIS A 116-75) density (unit weight) of concrete
ASTM C 117 (JIS A 1103-64) material pass 0.088 mm (No. 200 sieve)
ASTM C 70 (JIS A 1111 – 76) surface moisture in fine aggregate
ASTM C 40 (JIS A 1105-76) organic impurities
soundness of aggregates by use of sodium
ASTM C 88 (JIS A 1122-76)
sulfate or magnesium sulfate
ASTM C 136 (JIS A 1101-76) sieve analysis of fine & coarse aggregates
ASTM C 131, C 535 (JIS A 1121-76) Los Angeles abrasion
ASTM C 29 (JIS A 1104-64) bulk density (unit weight) and voids
ASTM C 33 specification for concrete aggregates
ASTM C 127, C 128 (JIS A 1109-76, A 1110-76) specific gravity and absorption
ASTM C 260 air-entraining admixtures for concrete
ASTM C 494 chemical admixtures for concrete
steel welded wire reinforcement, plain for
ASTM A 185
concrete
steel welded wire reinforcement, deformed
ASTM A 497
for concrete
ASTM A 82 steel wire, plain for concrete reinforcement
Steel wire deformed for concrete
ASTM A 496
reinforcement
ASTM D 2217 (JIS A 115-75) soil samples
ASTM D 1556, 2049 (JIS A 1108-76, A 1132-63) density and unit weight of soil
ASTM D 2434 permeability of granular soils
ASTM D 1558 (JIS A 118-75) moisture content
ASTM D 854 specific gravity of soil
ASTM D 422 (JIS A 1102) particle size analysis of soils (gradation)
ASTM D 1557, D 698 (JIS A 1210) laboratory compaction
ASTM D 2216 water (moisture) content of soil and rock
84