2011
KATA PENGANTAR
Pembuatan pedoman teknis ini dimaksudkan untuk memberikan acuan umum bagi para petugas Dinas Lingkup Pertanian (Tanaman Pangan, Hortikultura, Perkebunan dan Peternakan) baik Propinsi, Kabupaten/Kota maupun petugas lapangan dalam melaksanakan kegiatan Pengembangan Jalan Usahatani yang dananya bersumber dari APBN TA 2011. Para petugas terkait diharapkan dapat mempelajari dan mencermati pedoman ini dengan saksama, dengan memahami Pedoman Teknis ini, diharapkan tidak akan terjadi keragu-raguan dalam implementasi kegiatan dilapangan serta kendala / hambatan yang ada akan dapat diatasi sehingga kinerja yang diperoleh dapat tercapai secara optimal. Muatan pedoman teknis ini bersifat umum karena berlaku secara nasional, sehingga diharapkan pihak Dinas Lingkup Pertanian Propinsi perlu menerbitkan Petunjuk Pelaksanaan dan Dinas Lingkup Pertanian Kabupaten/Kota perlu menerbitkan Petunjuk Teknis yang menjabarkan secara lebih rinci Pedoman Teknis ini sesuai dengan kondisi spesifik daerah masingmasing. Untuk meningkatkan pemahaman petugas terhadap pedoman teknis ini, sangat diharapkan dalam berbagai
i
Pedoman Teknis Pengembangan Jalan Usahatani TA. 2011
kesempatan yang ada (misalnya Acara Sosialisasi, Rapat Koordinasi, Rapat Teknis, Supervisi dsbnya) Pedoman Teknis ini dapat didiskusikan bersama secara intensif. Dengan demikian diharapkan semua pihak terkait di Pusat dan Daerah dapat memiliki kesamaan pandangan, gerak dan langkah dalam melaksanakan kegiatan ini. Akhirnya, sangat diharapkan komitmen berbagai pihak untuk dapat melaksanakan kegiatan ini dengan sebaikbaiknya dalam bingkai waktu yang telah ditentukan, agar hasil pembangunan melalui kegiatan ini benarbenar dapat dinikmati manfaatnya bagi sebesarbesarnya kesejahteraan petani di Indonesia. Jakarta, Januari 2011 Direktur Perluasan dan Pengelolaan Lahan,
ii
Pedoman Teknis Pengembangan Jalan Usahatani TA. 2011
DAFTAR ISI
Halaman KATA PENGANTAR................................................ i DAFTAR ISI ...........................................................iii DAFTAR LAMPIRAN.............................................. v I. PENDAHULUAN ........................................... 1 A. Latar Belakang........................................ 1 B. Tujuan .................................................. 3 C. Sasaran................................................... 4 D. Pengertian .............................................. 5 RUANG LINGKUP KEGIATAN....................... 7 A. Persiapan................................................ 7 B. Pelaksanaan............................................ 8
II.
III.
SPESIFIKASI TEKNIS.................................... 9 A. Norma ................................................... 9 B. Standar Teknis........................................ 9 C. Kriteria...... ............................................. 11 PELAKSANAAN KEGIATAN ........................ 12 A. Cara Pelaksanaan .................................. 12 B. Tahapan Pelaksanaan ........................... 12 C. Jadual Kegiatan ..................................... 20
IV.
iii
Pedoman Teknis Pengembangan Jalan Usahatani TA. 2011
D.
Pendanaan.............................................. 21
V.
PEMBINAAN, MONITORING, EVALUASI DAN PELAPORAN................................................... 23 A. B. C. D. Tugas dan Tanggung Jawab Dinas Propinsi.................................................. 23 Tugas dan Tanggung Jawab Dinas Kabupaten/ Kota..................................... 24 Format laporan....................................... 25 Alur Laporan........................................... 25
VI.
INDIKATOR KINERJA PENGEMBANGAN JALAN USAHATANI...................................... 28 A. Indikator Keluaran (Outputs) ................. 28 B. Indikator Hasil (Outcomes) ..................... 28 C. Indikator Manfaat (Benefits) ................... 29 D. Indikator Dampak (Impacts) .................. 29
VII. PENUTUP.......................................................... 31
iv
Pedoman Teknis Pengembangan Jalan Usahatani TA. 2011
DAFTAR LAMPIRAN Lampiran 1. Lokasi Kegiatan Pengembangan Jalan Usahatani Tahun 2011 ...........
32
Lampiran 2. Contoh Rencana Usulan Kegiatan Kelompok (RUKK) Kegiatan Pengembangan JUT Tahun 2011 ............... Lampiran 3. Jadwal Kegiatan Pengembangan Jalan Usahatani Tahun 2011 .........
36
37
Lampiran 4. Format Laporan Realisasi Fisik dan Keuangan Kegiatan Ditjen. PSP TA. 2011 (form PSP. 01).. 38 Lampiran 4 (lanjutan) Format Laporan Manfaat Kegiatan Ditjen. PSP TA. 2011 (Form PSP. 03)............................. 39 Lampiran 5. Format Laporan Realisasi Fisik dan Keuangan Kegiatan Ditjen. PSP TA. 2011 (form PSP. 02)........ Lampiran 5 (lanjutan) Format Laporan Manfaat Kegiatan Ditjen. PSP (form PSP. 04)..............................
41
42
43
v
Pedoman Teknis Pengembangan Jalan Usahatani TA. 2011
I. PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang
Komoditas hortikultura,
pertanian perkebunan
(tanaman dan
pangan,
peternakan)
merupakan komoditas yang sangat prospektif untuk dikembangkan mengingat potensi sumber daya alam, sumber daya manusia, ketersediaan teknologi serta potensi serapan pasar di dalam negeri dan pasar internasional yang terus meningkat. Usahatani pertanian (tanaman pangan,
hortikultura, perkebunan dan peternakan) masih mempunyai kendala keterbatasan penggunaan sarana produksi, alat dan mesin pertanian yang antara lain disebabkan kurang memadainya sarana jalan usahatani. Disamping itu jalan usahatani mutlak diperlukan dalam
pengangkutan hasil pertanian yang mempunyai sifat perishable (mudah rusak) yang harus ditangani secara baik dan benar serta berhatihati, sehingga penurunan mutu dan kehilangan hasil dapat dihindari. Oleh karena itu perlu
adanya penyediaan prasarana jalan usahatani yang memadai pada daerah sentra produksi pertanian (tanaman pangan, hortikultura,
tentang Jalan terdapat klausul jalan khusus yaitu jalan yang pembangunan dan
pembinaannya merupakan tanggung jawab Departemen terkait. Sehubungan dengan itu maka jalan usahatani dikategorikan jalan khusus sehingga
pembinaannya merupakan tanggung jawab Kementerian Pertanian. Pada umumnya jalan usahatani masih belum memadai sehingga belum dapat dimanfaatkan secara optimal. Oleh jalan karena usahatani pembangunan itu perlu dengan baru,
pengembangan pengertian
sebagai
peningkatan kapasitas atau rehabilitasi jalan usahatani agar memenuhi standar teknis untuk dilalui kendaraan untuk mengangkut hasil
B.
a.
b.
produksi pertanian dan hasil produksi pertanian dari dan ke lahan usahatani.
C.
hortikultura, perkebunan dan peternakan. 2. Diintegrasikan pembangunan pengembangan Intensification (pencetakan dengan pertanian System (SRI), kegiatan antara of lain Rice areal
perluasan
sawah,
perluasan
hortikultura, perkebunan dan peternakan). 3. Pada Tahun 2011 Jalan kegiatan Usahatani
pengembangan
dilakukan
sepanjang
710
km
yang
terdapat pada kawasan tanaman pangan 624 km, hortikultura 53 km, perkebunan 21 km dan peternakan 12 km tersebar di 31 Propinsi, 167 Kabupaten/Kota. Adapun alokasi kegiatan dapat dilihat pada lampiran 1.
D.
Pengertian Dalam usaha pelaksanaan tani pengembangan terdapat untuk dipahami jalan
pengertianbersama,
usahatani pada
adalah kawasan
prasarana pertanian
transpotasi
untuk memperlancar mobilitas alat mesin pertanian, pengangkutan sarana produksi menuju lahan pertanian dan mengangkut hasil produk pertanian dari lahan menuju ke tempat pengumpulan sementara. 2. Pengembangan jalan usahatani adalah pembuatan baru, peningkatan kapasitas dan rehabilitasi.
a.
b.
Peningkatan
kapasitas
jalan
usahatani adalah jalan usahatani yang sudah ada ditingkatkan tonase / kapasitasnya sehingga bisa dilalui oleh kendaraan yang lebih berat. c. Rehabilitasi jalan usahatani adalah memperbaiki kualitas jalan
II.
Ruang
lingkup
kegiatan
pengembangan
jalan
A.
Persiapan
1. 2. 3. 4. 5.
Pembuatan Petunjuk Pelaksanaan Pembuatan Petunjuk Teknis Koordinasi dengan Instansi Terkait Sosialisasi Inventarisasi Calon Petani dan Calon Lokasi (CPCL)
6. 7. 8.
Penetapan Lokasi dan Petani Pelaksana Pembuatan Rekening Kelompok Musyawarah Rembug Desa Kelompok Tani atau
9. 10.
B.
Pelaksanaan
III.
SPESIFIKASI TEKNIS
Spesifikasi teknis kegiatan pengembangan jalan usahatani meliputi norma, standar teknis dan kriteria sebagai berikut :
A.
Norma
kapasitas atau rehabilitasi prasarana jalan di kawasan sentra produksi pertanian (tanaman pangan, peternakan) hortikultura, sebagai perkebunan akses dan
pengangkutan
B.
Standar Teknis
1. Panjang jalan usahatani minimal sesuai dengan panjang yang ditetapkan dalam POK dan pada badan jalan dilakukan pengerasan.
2. Dimensi
lebar
badan
jalan
usahatani
minimal dapat dilalui kendaraan roda 3 dan dapat saling berpapasan atau dibuatkan tempat untuk berpapasan, disesuaikan sedangkan jenis
kapasitasnya
dengan
komoditas yang akan diangkut dan alat angkut yang akan digunakan.
3.
Spesifikasi dan dimensi komponen jalan usahatani (bahu jalan, badan jalan, saluran drainase, gorong-gorong, jembatan dll)
disesuaikan dengan kebutuhan lapangan, dan aspirasi petani melalui musyawarah kelompok tani atau rembug desa dituangkan dalam desain sederhana. dan
4. Standar
teknis
kegiatan
pembangunan
baru/ peningkatan kapasitas / rehabilitasi dan penyediaan bahan / material masingmasing lokasi jalan usahatani dijabarkan lebih rinci di dalam Petunjuk Teknis oleh Dinas Lingkup Pertanian Kabupaten/Kota .
C.
Kriteria
Kriteria
lokasi
kegiatan sebagai
pengembangan berikut : 1.
Pada lahan usahatani sentra produksi pertanian (tanaman pangan, hortikultura, perkebunan dan peternakan).
2. 3.
Petani bersedia bekerja dalam kelompok. Petani lahannya mau melepaskan ganti sebagian untuk
tanpa
rugi
ditingkatkan/direhabilitasi.
10
IV.
PELAKSANAAN KEGIATAN
A. Cara Pelaksanaan
Pembangunan
jalan
usahatani
mekanisme
ditumbuhkan
semangat
kebersamaan, rasa memiliki dan melestarikan/ memelihara hasil kegiatan. Semua komponen kegiatan pembangunan jalan usahatani
direncanakan dan dilaksanakan sepenuhnya memperhatikan aspirasi kelompok tani melalui musyawarah kelompok tani (Rembug Desa).
B.
Tahapan Pelaksanaan
1. Persiapan
a.
11
b.
lebih rinci dalam Petunjuk Teknis oleh Dinas Lingkup sesuai Pertanian dengan di
dilaksanakan
c.
Koordinasi Koordinasi dilakukan dengan instansi terkait di Kabupaten/ Kota termasuk aparat desa dan masyarakat luas, untuk memperoleh dalam dukungan dan
kemudahan kegiatan.
pelaksanaan
d.
Sosialisasi Sosialisasi bertujuan agar masyarakat mengetahui rencana dengan kegiatan jelas yang tentang akan
12
e.
Inventarisasi Calon Petani Calon Lokasi (CPCL) Inventarisasi calon petani dan calon lokasi (CPCL) dilakukan oleh petugas Dinas Lingkup (Tim dengan Pertanian Teknis) pihak-pihak
Kabupaten/Kota berkoordinasi
terkait untuk memperoleh calon lokasi dan calon petani pelaksana kegiatan pengembangan jalan usahatani.
f.
Lokasi
dan
Petani
lokasi
dan
petani hasil
berdasarkan
inventarisasi CPCL
yang memenuhi
Kabupaten/Kota.
13
g. Pembuatan Rekening Kelompok Rekening kelompok diperlukan untuk menerima transfer dana dalam rangka bantuan sosial ini dari dana Tugas Pembantuan. Rekening kelompok
yang dimaksud merupakan rekening bersama dengan antara Kepala ketua Dinas kelompok Kab/Kota,
h. Musyawarah Kelompok Tani atau Rembug Desa. Musyawarah kelompok tani (rembug desa) dimaksudkan untuk menyusun perencanaan secara partisipatif sesuai aspirasi diharapkan masyarakat, mereka akan sehingga merasa
kelompok tani (rembug desa), petugas dalam hal ini bertindak sebagai
fasilitator. Hasil dari musyawarah kelompok tani menjadi bahan dalam penyusunan
Pedoman Teknis Pengembangan Jalan Usahatani TA. 2011
14
i. Pembuatan Desain Sederhana (DS) Desain sederhana digunakan sebagai acuan dalam pelaksanaan kegiatan fisik di lapangan dan dibuat dengan memperhatikan kebutuhan dana, kondisi lapangan, kecukupan bahan-bahan
lapangan,
ketersediaan
setempat berdasarkan musyawarah kelompok tani atau rembug desa. Desain sederhana dibuat oleh Dinas Lingkup Pertanian Kabupaten/Kota. Hasil desain sederhana terdiri dari : 1) Sket lokasi yang menggambarkan keberadaan calon lokasi
pembangunan jalan usahatani dan digambar pada peta administratif desa. 2) Desain sederhana terdiri dari : a) Peta situasi letak yang jalan akan
yang
15
c) Jenis pekerjaan yang akan dilakukan serta rincian biaya / RAB Biaya). (Rencana Anggaran
3)
Daftar penerima
definitif manfaat
nama yang
petani akan
pengembangan
j.
Penyusunan
Rencana
Usulan
Kegiatan Kelompok (RUKK) Penyusunan RUKK berdasarkan hasil musyawarah kelompok tani dan hasil desain sederhana, dilaksanakan
secara bersama-sama antara petani dengan petugas kegiatan untuk menentukan yang akan
definitif
dilaksanakan. Dalam penyusunan RUKK apabila terdapat penggunaan dana dari APBD atau swadaya petani supaya
16
dicantumkan.
Contoh
penyusunan
k. Transfer Dana Mekanisme transfer dana mengacu pada Pedoman Pengelolaan Dana
Sarana Pertanian.
2.
Pelaksanaan / Konstruksi
batu pecah, sirtu atau bahan lainnya yang diperlukan tergantung kebutuhan setempat sesuai Rencana Usulan
b. Pelaksanaan Fisik
1)
jalan
kapasitasnya/
17
2)
Pembuatan baru / peningkatan kapasitas / perbaikan badan jalan di laksanakan dengan cara dan
menimbun,
meratakan
memadatkan agar sesuai dengan standar, ditetapkan dimensi yang telah desain
dalam
sederhana. Badan jalan dibentuk sedemikian rupa agar air tidak tergenang dibadan jalan. 3) Pembuatan / perbaikan saluran drainase pada kiri dan atau kanan bahu jalan agar air limpasan dari badan jalan dapat mengalir
dengan lancar (tidak tergenang). 4) Pengerasan badan jalan melalui penghamparan batu pecah/kerikil dan sirtu atau bahan lain serta pemadatan dan perataan badan jalan sesuai desain sederhana. 5) Pembuatan gorong-gorong dan jembatan yang memotong badan jalan, spesifikasi dan dimensinya sesuai kebutuhan yang
18
dituangkan sederhana.
dalam
desain
sepenuhnya
C.
supaya mengikuti jadual pelaksanaan kegiatan sesuai tahapan kegiatan jalan usahatani yang dituangkan Lampiran 3. D. Pendanaan Biaya pelaksanaan kegiatan pengembangan jalan usahatani dibiayai dari dana tugas dalam Jadual Palang pada
pembantuan (TP)
50.000.000,-/km pada AKUN Belanja Lembaga Sosial Lainnya (573119), untuk pemberian insentif (HOK) pekerjaan fisik dan pengadaan
Pedoman Teknis Pengembangan Jalan Usahatani TA. 2011
19
sesuai
dengan oleh
Pedoman Direktorat
dikeluarkan
Jenderal Prasarana dan Sarana pertanian. Dalam pelaksanaan penggunaan dana untuk kegiatan pengembangan jalan usahatani agar mengacu pada Pedoman Pengelolaan Dana Bantuan Sosial Tahun 2011 yang dikeluarkan oleh Direktorat Perluasan dan Pengelolaan Lahan Direktorat Jenderal Prasarana dan
Sarana pertanian.
Untuk kegiatan yang bersifat non fisik antara lain Sosialisasi, Koordinasi, Inventarisasi CPCL, Desain sederhana, musyawarah kelompok tani, pembinaan, monitoring dan evaluasi serta pelaporan menggunakan dana Administrasi Kegiatan, bila tidak mencukupi diharapkan dapat disediakan dari dana APBD.
20
Dalam pelaksanaan pengembangan jalan usahatani akan dilakukan kegiatan pembinaan, monitoring, evaluasi dan pelaporan oleh Tingkat Propinsi dan Kabupaten/Kota jawabnya. sesuai tugas dan tanggung
A.
Tugas dan Tanggung Jawab Dinas Propinsi Kegiatan ditingkat Propinsi dilaksanakan oleh Dinas Lingkup Pertanian (Tanaman Pangan, Hortikultura, Perkebunan dan Peternakan),
sebagai berikut : 1. Menyusun petunjuk pelaksanaan sebagai penjabaran dari pedoman teknis pusat yang disesuaikan dengan kondisi lokalita setempat. 2. Melakukan bimbingan teknis, monitoring dan evaluasi. 3. Menyusun perkembangan pembangunan rekapitulasi laporan
21
Tugas
dan
Tanggung
Jawab
Dinas
Kabupaten/Kota Kegiatan fisik pembangunan jalan usahatani di laksanakan oleh Dinas Lingkup Pertanian Kabupaten/Kota, sebagai berikut : 1. Melakukan koordinasi vertikal dan
penjabaran dari petunjuk pelaksanaan yang dibuat oleh Propinsi yang disesuaikan dengan kondisi lokalita setempat 3. Melaksanakan pembangunan fisik kegiatan pengembangan jalan usahatani melalui
mekanisme Bantuan Sosial (transfer uang). 4. Melaksanakan bimbingan teknis kepada para petugas lapangan dan petani peserta pelaksana kegiatan. 5. Menyusun (sebelum, laporan sedang dan dan dokumentasi sesudah)
22
C.
Format Laporan Adapun jenis laporan adalah sebagai berikut : 1. Laporan Bulanan a. Dinas Lingkup Pertanian Kabupaten/Kota wajib membuat laporan bulanan sesuai format Laporan PSP 01 dan PSP 03 sebagaimana terlampir pada Lampiran 4. b. Dinas Lingkup Pertanian Propinsi wajib membuat laporan rekapitulasi hasil dari laporan bulanan Kabupaten/Kota
sesuai format Laporan PSP 02 dan PSP 04 terdapat pada Lampiran 5 2. Laporan Akhir Laporan akhir agar lebih informatif dan komunikatif dilengkapi dengan foto-foto
D. Alur Laporan
Laporan
diperlukan
untuk
mengetahui
23
Laporan ini berisi antara lain data dan informasi tentang perkembangan pelaksanaan fisik dan keuangan, pendayagunaan tenaga kerja,
penyerapan tenaga kerja, pembayaran tenaga kerja, hasil kerja fisik dan lain-lain.
Alur laporan adalah sebagai berikut : 1. Laporan bulanan dibuat oleh Kabupaten / Kota dan dikirim ke Propinsi untuk diolah lebih lanjut dengan tembusan ke pusat. 2. Laporan bulanan yang dibuat oleh Dinas Lingkup selanjutnya Pertanian direkapitulasi Kabupaten/Kota oleh Dinas
Lingkup Pertanian Propinsi sesuai format Laporan PSP 02 dan PSP 04. 3. Laporan bulanan yang dibuat oleh Dinas Lingkup Pertanian Propinsi kemudian
Direktorat Perluasan dan Pengelolaan Lahan Ditjen. Prasarana dan Sarana Pertanian Jl. Taman Margasatwa No. 3 Ragunan Jakarta Selatan 12550. Telp. : 021-7805552, Fax. : 021-7805552
Pedoman Teknis Pengembangan Jalan Usahatani TA. 2011
24
4. Laporan akhir dibuat oleh Dinas Lingkup Pertanian Kabupaten / Kota dan dikirim ke Dinas Lingkup Pertanian Propinsi untuk diolah lebih lanjut dengan tembusan ke pusat.
5. Laporan akhir dibuat oleh Dinas Lingkup Pertanian laporan Propinsi dari Dinas berdasarkan Lingkup hasil
Pertanian
6. Waktu pengiriman a. Laporan bulanan Kabupaten/Kota dikirim paling lambat tanggal 5 bulan
berikutnya. b. Laporan bulanan Propinsi dikirim paling lambat tanggal 10 bulan berikutnya.
25
VI.
Untuk kegiatan
mengetahui
keberhasilan jalan
pelaksanaan maka
pengembangan
usahatani
ditentukan indikator kinerja sebagai tolok ukur keberhasilan. Indikator pengembangan jalan
A.
peningkatan kapasitas / rehabilitasi jalan usahatani sepanjang 710 km yang terdiri dari kawasan tanaman pangan 624 km,
B.
Indikator Hasil (Outcomes) Indikator Hasil adalah : 1. Meningkatnya kapasitas jalan usahatani sesuai kebutuhan. 2. Lancarnya mobilitas alat mesin pertanian, pengangkutan sarana produksi menuju
26
lahan pertanian dan mengangkut hasil produk pertanian dari lahan menuju ke tempat pengumpulan sementara di 167 Kabupaten/ Kota.
C.
Indikator Manfaat (Benefits) Indikator manfaat adalah: 1. Berkurangnya biaya pengangkutan sarana produksi, alat mesin pertanian dan produk pertanian. 2. Terserapnya tenaga kerja petani setempat (berkurangnya pengangguran)
diperkirakan sebanyak 710.000 HOK. 3. Berkurangnya tingkat kerusakan produk pertanian dan meningkatnya nilai tambah. 4. Terwujudnya peningkatan pendapatan
masyarakat tani.
D.
Indikator Dampak (Impacts) Indikator dampak adalah: 1. Terciptanya sumber-sumber pertumbuhan ekonomi. 2. Terwujudnya penataan lingkungan usaha tani yang lebih baik di 167 Kabupaten/ Kota.
27
28
VII.
PENUTUP
Kegiatan dilaksanakan
jalan produksi
usahatani komoditas
tanaman pangan,
peternakan. Pengembangan jalan usahatani adalah pembuatan rehabilitasi. Oleh karena itu hasil yang telah diperoleh dari kegiatan dipelihara pengembangan oleh petani jalan secara usahatani swadaya, perlu agar secara baru, peningkatan kapasitas atau
memberikan berkelanjutan.
manfaat
sebesar-besarnya
dilakukan bimbingan dan pembinaan secara terusmenerus oleh Dinas Lingkup Pertanian
29
624
53
21
12
710
3 3 3 3 3 3 3 3
3 3 3 3 3 3 3 3
3 3 2 3 3 2 3 2 3 3 3 2
1 3 3
2 3
3 4 2 6 3 3 2 3 2 3 3 7 2 3
5 3 3 5 5 3 3 3 3 3 5 3 3
5 3 3 5 5 3 3 3 3 3 5 3 3
30
NO. PROPINSI/KABUPATEN V 37 38 39 40 41 42 VI 44 45 46 47 48 49 50 51 52 53 VII 54 55 56 57 58 VIII 59 60 61 62 63 IX 64 65 66 67 68 69 NAD Kab. Aceh Barat Kab. Aceh Besar Kab. Aceh Tengah Kab. Pidie Jaya Kab. Nagan Raya Kab. Aceh Tamiang SUMATERA UTARA Kab. Deli Serdang Kab. Labuhan Batu Kab. Langkat Kab. Mandailing Natal Kab. Simalungun Kab. Tapanuli Selatan Kota Binjai Kota Padang Sidempuan Kab. Serdang Bedagai Kab.Batu Bara SUMATERA BARAT Kab. Agam Kab. Padang Pariaman Kab. Pesisir Selatan Kab. Tanah Datar Kab. Dharmas Raya RIAU Kab. Indragiri Hilir Kab. Kampar Kab. Kuantan Singingi Kab. Rokan Hilir Kab. Rokan Hulu JAMBI Kab. Batanghari Kab. Bungo Kab. Kerinci Kab. Merangin Kab. Tanjung Jabung Barat Kab. Tebo
TOTAL (PAKET)
3 3 3 3 3 5
3 3 3 3 3 5
5 3 5 5 3 5 5 3 5 5
5 3 5 5 3 5 5 3 5 5
5 5 5 5 3
5 5 5 5 3
3 2 4 3 5
3 4 4 3 5
3 5 5 3 3 5
3 5 5 6 3 5
31
NO. PROPINSI/KABUPATEN X 70 71 72 73 74 75 76 77 78 XI 79 80 81 82 83 84 85 XII 86 87 88 89 90 91 92 SUMATERA SELATAN Kab. Lahat Kab. Musi Banyuasin Kab. Musi Rawas Kab. Ogan Komering Ilir Kab. Ogan Komering Ulu Kota Palembang Kab. Banyuasin Kab. Ogan Komering Ulu Timur Kab. Empat Lawang LAMPUNG Kab. Lampung Selatan Kab. Lampung Tengah Kab. Lampung Utara Kab. Lampung Timur Kab. Tanggamus Kab. Tulang Bawang Kab. Pesawaran KALIMANTAN BARAT Kab. Landak Kab. Pontianak Kab. Sekadau Kab. Kubu Raya Kab. Kayong Utara Kab.Ketapang Kab. Kapuas Hulu
TOTAL (PAKET)
5 5 3 10 3 5 5 3 3
5 5 3 10 3 5 5 3 3
5 3 3 10 6 8 10
5 3 3 10 6 8 10
3 3 3 3 3 4
3 3 3 3 3 9
KALIMANTAN TENGAH Kab. Barito Selatan Kab. Kapuas Kota Palangka Raya Kab.Seruyan Kab. Sukamara Kab. Lamandau Kab. Gunung Mas Kab. Murung Raya KALIMANTAN SELATAN Kab. Kotabaru Kab. Tapin Kota Banjar Baru Kab. Balangan 3 5 4 5 3 5 4 5 3 24 6 3 3 5 3 6 3 29 6 3 3 5 3 6
32
NO. PROPINSI/KABUPATEN XV KALIMANTAN TIMUR 105 Kota Samarinda XVI 106 107 108 109 110 111 112 XVII SULAWESI UTARA Kab. Bolaang Mangondow Kab. Bolaang Mongondow Utara Kab. Minahasa Selatan Kab. Minahasa Tenggara Kab. Sangihe Kota Tomohon Kab. Bolaang Mongondow Timur SULAWESI TENGAH
TOTAL (PAKET)
5 5 5 5 3 3 3
8 5 5 5 3 3 3
113 Kab. Banggai 114 Kota Palu 115 Kab. Sigi XVIII 116 117 118 119 XIX SULAWESI SELATAN Kab. Bantaeng Kab. Luwu Utara Kab. Maros Kab. Soppeng SULAWSI TENGGARA 120 Kab. Buton Utara 121 Kab. Muna 122 Kab. Kendari XX 123 124 125 126 127 128 129 XXI MALUKU Kab. Buru Buru Selatan Kab. Seram Bagian Barat Kab. Seram Bagian Timur Kab. Maluku Tengah Kab. Maluku Tenggara Kota Tual BALI 130 Kab. Badung 131 Kab. Buleleng 132 Kab. Tabanan
5 3 3
5 3 3
3 5 3 5
6 5 3 5
3 3 4
3 3 4
5 5 3 3 5 3 4
5 5 3 3 5 3 4
3 3 3 3
3 3 6
33
NO. PROPINSI/KABUPATEN XXI BALI 130 Kab. Badung 131 Kab. Buleleng 132 Kab. Tabanan XXII 133 134 135 136 XXIII NTB Kab. Lombok Tengah Kab. Lombok Utara Kab. Sumbawa Kab. Sumbawa Barat NTT
TOTAL (PAKET)
3 3 3 3
3 3 6
4 5 5 13
4 5 8 13
137 Kab. Timor Tengah Selatan 138 Kab. Lembata 139 Kab. Sumba Barat Daya XXIV 140 141 142 143 144 145 146 147 148 149 150 151 XXV 152 153 154 155 156 157 XXVI 158 159 160 161 XXVII PAPUA Kab. Biak Numfor Kab. Jayapura Kab. Mimika Kab. Nabire Kab. Lanny Jaya Kota Jayapura Kab. Keerom Kab. Pegunungan Bintang Kab. Tolikara Kab. Mappi Kab. Yalimo Kab. Kepulauan Yapen BENGKULU Kab. Bengkulu Selatan Kab. Bengkulu Utara Kab. Rejang Lebong Kab. Seluma Kab. Muko-Muko Kab. Lebong MALUKU UTARA Kab.Halmahera Tengah Kab. Halmahera Timur Kab. Halmahera Selatan Kab.Kepulauan Morotai BANTEN
3 3 2
3 3 2
2 2 3 3 2 2 3 2 5 3
3 10
2 2 3 3 2 2 6 10 2 5 3 3
3 5 5 5 5 5
3 5 5 5 5 5
3 3 3 3
3 3 3 3
165 Kab. Sorong 166 Kab. May Brat XXXI SULAWESI BARAT
14 3
34
NO. PROPINSI/KABUPATEN XXII 133 134 135 136 XXIII NTB Kab. Lombok Tengah Kab. Lombok Utara Kab. Sumbawa Kab. Sumbawa Barat NTT
TOTAL (PAKET)
4 5 5 13
4 5 8 13
137 Kab. Timor Tengah Selatan 138 Kab. Lembata 139 Kab. Sumba Barat Daya XXIV 140 141 142 143 144 145 146 147 148 149 150 151 XXV 152 153 154 155 156 157 XXVI 158 159 160 161 XXVII PAPUA Kab. Biak Numfor Kab. Jayapura Kab. Mimika Kab. Nabire Kab. Lanny Jaya Kota Jayapura Kab. Keerom Kab. Pegunungan Bintang Kab. Tolikara Kab. Mappi Kab. Yalimo Kab. Kepulauan Yapen BENGKULU Kab. Bengkulu Selatan Kab. Bengkulu Utara Kab. Rejang Lebong Kab. Seluma Kab. Muko-Muko Kab. Lebong MALUKU UTARA Kab.Halmahera Tengah Kab. Halmahera Timur Kab. Halmahera Selatan Kab.Kepulauan Morotai BANTEN
3 3 2
3 3 2
2 2 3 3 2 2 3 2 5 3
3 10
2 2 3 3 2 2 6 10 2 5 3 3
3 5 5 5 5 5
3 5 5 5 5 5
3 3 3 3
3 3 3 3
165 Kab. Sorong 166 Kab. May Brat XXXI SULAWESI BARAT
14 3
35
Lampiran 2
Contoh RENCANA USULAN KEGIATAN KELOMPOK (RUKK) PENGEMBANGAN JALAN USAHATANI Kabupaten/Kota Kecamatan Desa Nama Kelompok Tani Jenis Pekerjaan Vome/Satuan : : : : Jumlah Biaya & Sumber Dana (Rp) Harga Per Satuan Tugas Pembantuan Metode APBD Swadaya Pelaksanaan Petani
a Penyediaan Bahan/Material - Pasir - Batu - Semen - Besi - Bata - Lain-lain ..sebutkan) .. .. .. .. .. .. M M Zak Batang Buah
3 3
b Pelaksanaan Fisik - Pembersihan badan jalan - Pengerasan badan jalan - Pembuatan/perbaikan saluran di kanan kiri jalan - Penanaman rumput pada tebing jalan - Pembuatan/perbaikan gorong-gorong, jembatan - Penimbunan dan perataan - Lain-lain (sebutkan) .. .. .. .. .. .. .. HOK HOK HOK HOK HOK HOK
TOTAL DANA
TimTeknis/ Korlap
36
37
Lampiran_4
LAPORAN REALISASI FISIK DAN KEUANGAN KEGIATAN DIREKTORAT JENDERAL PRASARANA DAN SARANA PERTANIAN T.A. 2011
Dinas Kabupaten Provinsi Subsektor Program Bulan No. SP DIPA : .. : .. : .. : .. : .. : .. : .. Pagu DIPA Anggaran Fisik (Rp) (Ha/Km/Unit) Realisasi Terhadap Pagu DIPA Anggaran Fisik (Rp) (%) (Ha/Km/Unit) Lokasi Kegiatan Desa/ Kecamatan
Form PSP. 01
No.
Aspek/Kegiatan
(%)
Nama Kelompok
Koordinat
Keterangan
Perluasan dan Pengelolaan Lahan 1. Cetak Sawah 2. JUT 3. Japrod 4. Optimasi Lahan 5. dst .. Pengelolaan Air Irigasi 1. JITUT 2. JIDES 3. Tata Air Mikro (TAM) 4. dst .. Alat dan Mesin Pertanian 1. Tractor Roda 2 2. Tractor Roda 4 3. dst . Pupuk dan Pestisida 1. Penguatan KP3 2. Skrening Pestisida 3. dst . Pembiayaan 1. PUAP 2. dst ..
JUMLAH
Catatan : 1. Laporan dikirim ke Dinas Propinsi terkait tembusan ke Ditjen PSP Pusat, paling lambat tanggal 5 setiap bulan 2. Laporan ke Pusat ke Bagian Evaluasi dan Pelaporan d/a. Kanpus Kementan Gedung D Lantai 8 Jl. Harsono RM No. 3 Ragunan Jakarta Selatan via Fax : 021-7816086 atau E-mail : monevpsp@gmail.com ., ... 2011 Penanggung jawab kegiatan Kabupaten
38
Lampiran 4 (lanjutan)
Form PSP.03 LAPORAN MANFAAT KEGIATAN DIREKTORAT JENDERAL PRASARANA DAN SARANA PERTANIAN TA. 2006/2007/2008/2009/2010*) Dinas Kabupaten Provinsi Subsektor NO SP DIPA : : : : :
NO
KEGIATAN
Realisasi Fisik
MANFAAT
Perluasan dan Pengelolaan Lahan 1. Cetak Sawah 2. JUT 3. Japrod 4. Optimasi Lahan 5. dst .. 2 Pengelolaan Air Irigasi 1. JITUT 2. JIDES 3. Tata Air Mikro (TAM) 4. dst .. Alat dan Mesin Pertanian 1. Tractor Roda 2 2. Tractor Roda 4 3. dst . Pupuk dan Pestisida 1. Penguatan KP3 2. Skrening Pestisida 3. dst . Pembiayaan 1. PUAP 2. dst ..
Catatan : 1. Laporan dikirim ke Dinas Propinsi terkait tembusan ke Ditjen PSP pada akhir Tahun Anggaran 2. Laporan ke Ditjen PSP cq. ke Bagian Evaluasi dan Pelaporan d/a. Kanpus Deptan Gedung D Lantai 8. Jl. Harsono RM No. 3 Ragunan. Jaksel via Fax : 021-7816086 atau E-mail : monevpsp@gmail.com 3. Manfaat harus terukur, contoh : a. Kegiatan JITUT/JIDES seluas 500 Ha, menaikan IP 50 % dengan produktivitas 5 ton/Ha, sehingga manfaat kegiatan berupa peningkatan produksi sebanyak 500 X 0,5 X 5 Ton = 1.250 ton b. Rehab JUT/JAPROD Manfaat mengurangi ongkos angkut Rp. 25; / Kg atau Rp. 25.000; / Ton pada areal dengan tingkat produksi 1.000 ton sehingga manfaat kegiatan dapat mengurangi ongkos angkut Rp. 25.000 X 1.000 = Rp. 25.000.000; c. Cetak Sawah Seluas 200 Ha Menyebabkan perluasan areal tanam seluas 200 Ha dengan produktivitas 2,5 ton/Ha dan IP 150 %, sehingga manfaat kegiatan cetak sawah berupa peningkatan produksi sebesar 200 X 2,5 ton X 1,5 = 750 ton 4. *) Coret yang tidak perlu .... .. 2011 Penanggungjawab Kegiatan Kabupaten
39
Lampiran 5
Form PSP.02
LAPORAN REALISASI FISIK DAN KEUANGAN KEGIATAN DIREKTORAT JENDERAL PRASARANA DAN SARANA PERTANIAN TA. 2011
Dinas Propinsi Subsektor Program Bulan : : : : : .. .. .. .. .. Pagu DIPA Anggaran (Rp) Realisasi Terhadap Pagu DIPA Anggaran Fisik (Rp) (%) (Ha/Km/Unit)
No.
Dinas Kabupaten/Kota*)
Aspek/Kegiatan
Fisik (Ha/Km/Unit)
Keterangan (%)
A. Perluasan dan Pengelolaan Lahan 1. Cetak Sawah 2. JUT 3. Japrod 4. Optimasi Lahan 5. dst .. B. Pengelolaan Air Irigasi 1. JITUT 2. JIDES 3. Tata Air Mikro (TAM) 4. dst .. C. Alat dan Mesin Pertanian 1. Tractor Roda 2 2. Tractor Roda 4 3. dst . D. Pupuk dan Pestisida 1. Penguatan KP3 2. Skrening Pestisida 3. dst . E. Pembiayaan 1. PUAP 2. dst ..
Dinas..*) Kab/Kota . No. SP DIPA : ... 1. 2. 3. 4. 5. 6. Cetak Sawah JUT Optimasi Lahan JITUT Tractor Roda 2 dst ..
JUMLAH
1. Laporan dikirim ke Ditjen PSP Pusat, paling lambat tanggal 10 setiap bulan 2. Laporan ke Pusat ke Bag Evaluasi dan Pelaporan d/a. Kanpus Kementan Gedung D Lantai 8 Jl. Harsono RM No. 3 Ragunan Jaksel. Fax : 021 7816086 atau E-mail : monevpsp@gmail.com *) Diisi nama Dinas Kabupaten/Kota yang melaksanakan kegiatan PSP.
40
Lampiran 5 (lanjutan)
Form PSP.04 REKAPITULASI LAPORAN MANFAAT KEGIATAN DIREKTORAT JENDERAL PRASARANA DAN SARANA PERTANIAN TA. 2006/2007/2008/2009/2010*) Dinas Provinsi Subsektor
: . : . : .
NO
DINAS KAB/KOTA
ASPEK/KEGIATAN
Realisasi Fisik
MANFAAT
Dinas.**) Kab/Kota .
No SP DIPA : .
A. Perluasan dan Pengelolaan Lahan 1. Cetak Sawah 2. JUT 3. Japrod 4. Optimasi Lahan 5. dst .. B. Pengelolaan Air Irigasi 1. JITUT 2. JIDES 3. Tata Air Mikro (TAM) 4. dst .. C. Alat dan Mesin Pertanian 1. Tractor Roda 2 2. Tractor Roda 4 3. dst . D. Pupuk dan Pestisida 1. Penguatan KP3 2. Skrening Pestisida 3. dst . E. Pembiayaan 1. PUAP 2. dst ..
Dinas.**) Kab/Kota .
No SP DIPA : ..
Catatan : 1. Laporan dikirim ke Ditjen PSP pada akhir Tahun Anggaran 2. Laporan ke Ditjen PSP cq. Bagian Evaluasi dan Pelaporan d/a. Kanpus Deptan Gedung D Lantai 8 Jl. Harsono RM No. 3 Ragunan Jaksel via Fax : 021-7816086 atau E-mail : monevpsp@gmail.com 3. Manfaat harus terukur, contoh : a. Kegiatan JITUT/JIDES seluas 500 Ha, menaikan IP 50 % dengan produktivitas 5 ton/Ha, sehingga manfaat kegiatan berupa peningkatan produksi sebanyak 500 X 0,5 X 5 Ton = 1.250 ton b. Rehab JUT/JAPROD Manfaat mengurangi ongkos angkut Rp. 25; / Kg atau Rp. 25.000; / Ton pada areal dengan tingkat produksi 1.000 ton sehingga manfaat kegiatan dapat mengurangi ongkos angkut Rp. 25.000 X 1.000 = Rp. 25.000.000; c. Cetak Sawah Seluas 200 Ha Menyebabkan perluasan areal tanam seluas 200 Ha dengan produktivitas 2,5 ton/Ha dan IP 150 %, sehingga manfaat kegiatan cetak sawah berupa peningkatan produksi sebesar 200 X 2,5 ton X 1,5 = 750 ton 4. *) Coret yang tidak perlu **) Diisi nama Dinas Kabupaten/Kota yang melaksanakan kegiatan PSP. . .. 2011 Penanggungjawab Kegiatan Propinsi
41
KEGIATAN
BOBOT (%) 20 2 3 4 4 4 3 80 30 50
A. 1 2 3 4 5
PERSIAPAN SK Tim Teknis CPCL Desain RUKK Perjanjian kerjasama dan pembukaan rekening 6 Transfer Dana
42
Lampiran 6
OUTLINE LAPORAN AKHIR KEGIATAN PENGEMBANGAN JALAN USAHATANI TA. 2011 I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang 1.2. Tujuan 1.3. Sasaran Lokasi RUANG LINGKUP KEGIATAN 2.1. Dukungan pada kawasan komoditi 2.2. Komponen Kegiatan LOKASI KEGIATAN PELAKSANAAN KEGIATAN 4.1. Tahapan Kegiatan 4.2. Realisasi Fisik dan Keuangan PERMASALAHAN DAN PEMECAHAN MASALAH 5.1. Permasalahan Yang Dihadapi 5.2. Pemecahan Masalah INDIKATOR KINERJA Input, Output, Outcome, Benefit, Impact
II.
III. IV.
V.
VI.
VII. PENUTUP
43