Anda di halaman 1dari 7

Metode Transportasi :

 Metode untuk mengatur distribusi dari sumber-sumber yang menyediakan


produk yang sama, ke tempat-tempat yang membutuhkan secara optimal.
 Alokasi produk harus diatur karena terdapat perbedaan biaya-biaya alokasi
dari satu sumber ke tempat-tempat tujuan.

Dalam persoalan transportasi dipecahkan dengan :


1. Linear Programming Method
2. Metode Heuristik
a. North West Corner Method
b. Vogel’s Approximation Method
c. Least Cost Method

Tata cara dalam persoalan transportasi :


1. Buat matriks transportasi.
2. Syarat :
 ∑ demand = ∑ supply
 Jika ∑ demand ≠ ∑ supply, disamakan dulu (cost = 0)
3. Barang yang dialokasikan sejenis.
4. Pengisian, rumus : m + n - 1

I. Linear Programming Method.


Contoh 1 :
Sebuah Perusahaan Pupuk memiliki 50 ton pupuk di Surabaya dan 40 ton
di Gresik. Sementara itu dari Probolinggo, Jember dan Malang telah datang
pesanan pupuk masing-masing 20, 36 dan 34 ton. Pimpinan perusahaan
menginginkan suatu rencana pengangkutan yang paling murah.
Sedangkan biaya transportasi per ton adalah :
Surabaya – Probolinggo = Rp 42,- ; Surabaya – Jember = Rp 55,- ; Surabaya –
Malang = Rp 60,- ; Gresik – Probolinggo = Rp 36,- ; Gresik – Jember = Rp 47,-
; dan Gresik – Malang = Rp 51,-.
Buatlah rencana pengangkutan yang optimal perusahaan tersebut!

Penyelesaian :

Ke
Dari Probolinggo Jember Malang Kapasitas
42 55 60
Surabaya 50
X1 X2 50 – X1 – X2
36 47 51
Gresik 40
20 – X1 36 – X2 X1 + X2 – 16
90
Permintaan 20 36 34
90

Fungsi Tujuan

Minimumkan
Z = 42X1 + 55X2 + 60(50 – X1 – X2) + 36(20 – X1) + 47(36 – X2) + 51(X1 +
X2 – 16)
= 4.596 – 3X1 – X2
Batasan-batasan
X1 ≥ 0 X1 ≥ 0
X2 ≥ 0 X2 ≥ 0
50 - X1 - X2 ≥ 0 X1 + X2 ≤ 50
20 - X1 ≥ 0 X1 ≤ 20
36 - X2 ≥ 0 X2 ≤ 36
X1 + X2 - 16 ≥ 0 X1 + X2 ≥ 16
X2
X1 = 20
50

40 A B
X2 = 36

30 C

Feasible
20 space
16
10 F
D
0 X1
16
10 E 20 30 40 50
X1 + X2 = 50
X1 + X2 = 16

Gambar 1. Daerah Fisibel Persoalan Perusahaan Pupuk

Titik A (0, 36)


Z = 4.596 – 3X1 – X2
= 4.596 – 3(0) – 36 = Rp 4.560

Titik B (14, 36)


X1 + X2 = 50
X1 + 36 = 50  X1 = 14
Z = 4.596 – 3X1 – X2
= 4.596 – 3(14) – 36 = Rp 4.518

Titik C (20, 30)


X1 + X2 = 50
20 + X2 = 50  X2 = 30
Z = 4.596 – 3X1 – X2 = 4.596 – 3(20) – 30

= Rp 4.506 dipilih
Titik D (20, 0)
Z = 4.596 – 3X1 – X2
= 4.596 – 3(20) – 0 = Rp 4.536,-

Titik E (16, 0)
Z = 4.596 – 3X1 – X2
= 4.596 – 3(16) – 0 = Rp 4.548,-

Titik F (0,16)
Z = 4.596 – 3X1 – X2
= 4.596 – 3(0) – 16 = Rp 4.580,-

Tabel Alokasi

Ke
Probolinggo Jember Malang Kapasitas
Dari
42 55 60
Surabaya 50
20 30
36 47 51
Gresik 40
6 34
90
Permintaan 20 36 34
90

Kesimpulan :
Sebaiknya perusahaan tersebut mengirim pupuk dari Surabaya ke
Probolinggo sebesar 20 ton, Surabaya ke Jember sebesar 30 ton, Gresik ke Jember
sebesar 6 ton dan Jember ke Malang sebesar 34 ton karena memberikan total
biaya pengangkutan yang minimum yaitu sebesar Rp 4.506,-.

Contoh 2 :
Perusahaan Lampu Terang Terus mempunyai dua pabrik di Kota Surabaya
dan Kota Malang. Perusahaan ini memproduksi lampu ting yang harus diangkut
dari pabrik-pabrik yang ada ke gudang-gudang di daerah pemasaran yaitu Kota
Mojokerto dan Probolinggo. Kemampuan berproduksi pabrik di Kota Surabaya
adalah 50 unit dan Kota Malang adalah 50 unit. Sedangkan daerah pemasaran
yang berada di Kota Mojokerto membutuhkan produk tersebut sebesar 30 unit
dan Kota Probolinggo membutuhkan 45 unit.
Biaya transportasi per unitnya adalah :
Pabrik Surabaya – Kota Mojokerto = Rp 20,- ; Pabrik Surabaya – Kota
Probolinggo = Rp 22,- ; Pabrik Malang – Kota Mojokerto = Rp 14,- dan Pabrik
Malang – Kota Probolinggo = Rp 24,-.
Buatlah rencana pengangkutan yang optimal perusahaan tersebut!

Penyelesaian :

Ke
Dari Mojokerto Probolinggo Kota Semu Kapasitas
20 22 0
Surabaya 50
X1 X2 50 – X1 – X2
14 24 0
Gresik 50
30 – X1 45 – X2 X1 + X2 – 25
100
Permintaan 30 45 25
100

Fungsi Tujuan

Minimumkan
Z = 20X1 + 22X2 + 0(50 – X1 – X2) + 14(30 – X1) + 24(45 – X2) + 0(X1 + X2
– 25)
= 1.500 + 6X1 – 2X2
Batasan-batasan
X1 ≥ 0 X1 ≥ 0
X2 ≥ 0 X2 ≥ 0
50 - X1 - X2 ≥ 0 X1 + X2 ≤ 50
30 - X1 ≥ 0 X1 ≤ 30
45 - X2 ≥ 0 X2 ≤ 45
X1 + X2 - 25 ≥ 0 X1 + X2 ≥ 25
X2
X1 = 30
50
A B

40 X2 = 45

30
25
Daerah C
20 F Fisibel

10

E D
0
10 20 25 30 40 50 X1
X1 + X2 = 25 X1 + X2 = 50

Gambar 2. Daerah Fisibel Persoalan Perusahaan Lampu

Titik A (0, 45)


Z = 1.500 + 6X1 – 2X2
= 1.500 + 6(0) – 2(45) = Rp 1.410,- dipilih

Titik B (5, 45)


X1 + X2 = 50
X1 + 45 = 50  X1 = 5
Z = 1.500 + 6X1 – 2X2
= 1.500 + 6(5) – 2(45) = Rp 1.440,-

Titik C (30, 20)


X1 + X2 = 50
30 + X2 = 50  X2 = 20
Z = 1.500 + 6X1 – 2X2
= 1.500 + 6(30) – 2(20) = Rp 1.640,-
Titik D (30, 0)
Z = 1.500 + 6X1 – 2X2
= 1.500 + 6(30) – 2(0) = Rp 1.680,-

Titik E (25, 0)
Z = 1.500 + 6X1 – 2X2
= 1.500 + 6(25) – 2(0) = Rp 1.650,-

Titik F (0,25)
Z = 1.500 + 6X1 – 2X2
= 1.500 + 6(0) – 2(25) = Rp 1.450,-

Ke
Dari Mojokerto Probolinggo Kota Semu Kapasitas
20 22 0
Surabaya 50
45 5
14 24 0
Malang 50
30 20
100
Permintaan 30 45 25
100

Kesimpulan :
Sebaiknya perusahaan tersebut mengirim lampu ting dari Pabrik Surabaya
ke Kota Probolinggo sebesar 45 unit dan dari Pabrik Malang ke Kota Mojokerto
sebesar 30 unit karena memberikan total biaya pengangkutan yang minimum
yaitu sebesar Rp 1.410,-

Anda mungkin juga menyukai