PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
besar disebabkan oleh mikroorganisme seperti bakteri atau virus dan sebagian
kecil disebabkan oleh hal lain seperti aspirasi, radiasi dan lain-lain(Rahajoe,
Supriyanto, & Setyanto, 2010). Dan seperti yang dikemukakan Hasan & Alatas,
interstitialis (bronkiolitis)
paru pada area bronkiolus dan memicu produksi eksudat mukopurulen yang dapat
dengan adanya bercak-bercak infiltrat yang disebabkan oleh agen infeksius seperti
bakteri, virus, jamur dan benda asing, yang ditandai dengan gejala demam tinggi,
gelisah, dispnea, napas cepat dan dangkal (terdengar adanya ronki basah), muntah,
sehingga muncul masalah dan salah satu masalah tersebut adalah ketidakefektifan
dimana individu tidak mampu mengeluarkan sekret dari saluran napas untuk
bersihan jalan napas adalah batuk dengan akumulasi sputum, sesak, suara napas
dari jumlah balita yang ada diindonesia. Pada tahun 2018 angka kematian akibat
pneumonia pada balita sebesar 0.08%. Angka kematian akibat pneumonia pada
kelompok bayi lebih tinggi yaitu sebesar 0,16% dibandingkan pada kelompok
tengah anak dengan umur < 1 tahun yang menderita pneumonia sebanyak 14.784
dan dengan umur 1-4 tahun yang menderita pneumonia sebanyak 33.605.
sedangkan yang menderita pneumonia berat dengan umur < 1 tahun sebanyak
1.500 dan dengan umur 1-4 tahun yang menderita pneumonia berat sebanyak
2.145. sehingga jika dijumlah pada tahun 2018 anak dengan umur < 1 tahun yang
sehingga menjadi lebih baik. Ketika esensial dihirup, maka molekul akan masuk
mempengarahi emosi dan memori serta secara langsung terkait dengan adrenal,
pernafasan(Runiari, 2010) .
aksi dengan pelepasan substansi neurokimia berupa perasaan senang, tenang atau
paru. Molekul aromatik akan diserap oleh lapisan mukosa pada saluran
pernafasan, baik pada bronkus maupun pada cabang halusnya (bronkioli). Pada
saat terjadi pertukaran gas di dalam alveoli, molekus tersebut akan diangkut oleh
Peppermint digunakan untuk tujuan kesehatan selam ribuan tahun. Unsur utama
dari daun peppermint adalah minyak atsiri (0.5-4%), yang mengandung mentol
(30-55%) dan menthone (14-32%). Metol terjadi kebanyakan dalam bentu bebas
alcohol, dengan jumlah antara (3-5%) asetat dan valerat ester. Monoterpen lain
wangi dan cita rasa dingin menyegarkan. Aroma wangi daun mint disebabkan
vitamin c, provitamin A, fosfor, zat besi, kalsium dan potassium. Serat, klorofil
kesehatan mata.
organik yang menghasilkan sensasi dingin ketika diterapkan pada mulut atau
kulit. Menthol sebagai bahan aktif utama yang terdapat dalam peppermint dapat
Menthol juga dapat berfungsi sebagai anestesi ringan yang bersifat sementara.
salah satu tindakan non farmakologi yang dapat diintervensikan pada anak dengan
bronkopneumonia. Dengan kandungan menthol yang ada di dalam aromaterapi
mencampurkan minyak pappermint ke dalam air panas, kemudian uap dari air
dapat membantu melegkan napas pada ketidakefektifan bersihan jalan napas anak
dengan bronkopneumonia.
B. Rumusan Masalah
Bronkopneumonia?”
1. Tujuan Umum
2. Tujuan khusus
a. untuk mengetahui pengaruh intervensi pemberian aroma terapi
dengan bronkopneumonia.
D. Manfaat
pembaca.
Hasan, R., & Alatas, H. (2000). Buku Kuliah 3 Ilmu Kesehatan Anak. Jakarta:
Marcdante, K., Kliegman, R., Jenson, H., & Behrman, R. (2014). Nelson Ilmu
Rahajoe, N., Supriyanto, B., & Setyanto, D. (2010). Buku Ajar Respirologi Anak.
Salemba Medika.