TINJAUAN PUSTAKA
Keluarga adalah suatu system sosial yang berisi dua atau lebih
bahwa Keluarga adalah unit terkecil dari mastarakat yang terdiri dari dua
orang atau lebih dengan ikatan perkawinan, kelahiran atau adopsi yang
(Friedman, 2016)
2.1.2 Ciri-ciri Keluarga
c. berfikiran positif.
b. Struktur Peran
dengan posisi sosial yang diberikan. Yang dimaksud dengan posisi atau
istri, anak dan sebagainya. Tetapi kadang peran ini tidak dapat
keluarga yang lain, sedangkan orang tua mereka entah kemana atau
c. struktur kekuatan
perilaku orang lain kearah positif ada beberapa macam tipe struktur
kekuatan :
yang lain.
(role mode).
tua.
d. Nilai-nilai keluarga
3. Keluarga “Dyad” yaitu suatu rumah tangga yang terdiri dari suami
4. “Single Parent” yaitu suatu rumah tangga yang terdiri dari satu
5. “Single Adult” yaitu suatu rumah tangga yang hanya terdiri seorang
yang tidak ada hubungan saudara hidup bersama dalam satu rumah,
bersama.
pernikahan.
8) Group Network Family Keluarga inti yang dibatasi aturan atau nilai
– nilai, hidup bersama atau berdekatan satu sama lainnya dan saling
keluarga atau saudara didalam waktu sementara, pada saat orang tua
mental.
11) Gang. Sebuah bentuk keluarga yang destruktif dari orang- orang
kehidupannya.
a. Fungsi Afektif
masyarakat.
tercapai.
anakanak dapat meniru tingkah laku yang positif dari kedua orang
b. Fungsi Sosialisasi
yang baru lahir dia akan menatap ayah, ibu, dan orang-orang yang ada
daya manusia. Maka dengan ikatan suatu perkawinan yang sah, selain
d. Fungsi Ekonomi
posisi dan situasi tertentu. Peranan individu dalam keluarga didasari oleh
rasa aman bagi setiap anggota keluarga dan juga sebagai anggota
tertentu.
tersebut, anak jadi baik atau buruk, menjadi anak yang cerdas, pandai,
bagaimana orang tua itu sendiri dalam mendidik anak tersebut dan
diri kurang. Orang tua perlu mengetahui bahwa anak yang menderita
Artinya :
dari api neraka yang bahan bakarnya adalah manusia dan batu;
Tahrim: 6).
orang terdekat harus selalu diberikan pujian atas apa yang telah
merasa apa yang dia lakukan sudah benar. "Sehingga, timbul rasa
percaya diri, berani tampil di depan orang lain. minimal dia merasa
keluarga lainnya.
bias mandiri.
c. Toilet training
d. Pendekatan perilaku
tulus dari orang tua akan menyadari bahwa mereka berharga dan
lupa akan hal itu karena sangat mudah bagi mereka untuk terlibat
kehidupan sehari-hari.
berikut:
emosional.
b) Sosialisasi anak
biasa
cacat.
d) Merencanakan masa depan dan perwalian
rumah.
cacat.
kepada anak atau dapat dikatakan bahwa seorang anak itu mngenal
emosional.
retardasi mental.
2. Dukungan instrumental
tersebut.
3. Dukungan informative
4. Dukungan penilaian
tersebut antara lain orang tua bagi anak, istri untuk suami, temen
penerima dukungan.
dihadapi.
5) Waktu pemberi dukungan, situasi yang tepat, hampir sama
(subnormal) sejak masa perkembangan (sejak lahir atau sejak masa anak).
baru terjadi kekurangan dalam perilaku adaptif dimana ini terjadi pada
(Ibrahim, 2015)
a. Retardasi mental ringan (IQ = 50 – 70, sekitar 85% dari orang yang
b. Retardasi mental sedang (IQ = 35-55, sekitar 10% orang yang terkena
retardasi mental)
retardasi mental sampai pada usia lanjut. Pada usia remaja mereka
sepanjang hidupnya.
kurang dari 50% pasien, sebagian besar terdapat pada pasien dengan
2014)
sebagainya.
dan lain-lain.
ismiarni,2010)
b. Infeksi
Penyakit infeksi yang sering ditemukan pada bayi dan
c. Malnutrisi berat
d. Defisiensi yodium
e. Defisiensi besi
psikososialnya.
f. Ikterus neonatorium
g. Jejas lahir
Dari peneltian terdahulu didapatkan bahwa jejas lahir
Saragih (2011)
dibagi menjadi :
memberikan kehangatan.
menolak.
kritis.
tersebut normal.
c) Meninggalkan sekolah.
e) Pada saat kritis biasanya orang tua lebih mudah menerima saran
,
dibutuhkan anaknya dalam masyarakat. (Somatri 2010)
mental. Orang tua sering menghendaki anak diberi obat, oleh karena
itu dapat diberi penerangan bahwa sampai sekarang belum ada obat
yang dapat membuat anak menjadi pandai, hanya ada obat yang
Mental
yaitu:
yang ada.
b. Memperbaiki sifat-sifat yang salah atau yang anti sosial.
nafkah kelak.
kanak.
adalah:
d) Menggosok gigi,
e) Mandi,
g) Cebok,
sandal.
2. Berbusana
sebagai berikut:
1. Pakaian sekolah,
2. Pakaian olahraga,
3. Pakaian pesta,
4. Pakaian harian,
5. Pakaian dalam
adalah:
a) Makan dengan menggunakan sendok,
a) Bahaya listrik,
kesehatan, misalnya:
kesehatan rakyat.
berbeda
Artinya :
2. Keterbatasan Sosial
anak, baik pada anak yang termasuk normal atau anak yang
penting untuk dapat menjadi otonom dalam masa remaja. Steinberg (dalam
individu untuk bertingkah laku secara seorang diri dan kemandirian remaja
dapat dilihat dengan sikap remaja yang tepat berdasarkan pada prinsip diri
lakunya.
sesuatu tanpa bantuan orang lain, mampu berpikir dan bertindak original,
(Marlini, 2010)
( Ridho, 2013)
2015)
diakui segala sesuatu yang dapat diusahakan sejak dini akan dapat dihayati
anak. Contoh anak usia 3-4 tahun latiahn kemandirian dapat berupa
remaja tersebut keluar malam bersama temannya dan tentu saja orang tua
unsur pengawasan dari orang tua untuk memastikan bahwa latihan tersebut
percaya diri, tidak tergantung kepada orang lain dan dengan demikian
a. Tahap pertama
lain sebagainya.
b. Tahap kedua
terhadap :
komitmen tambahan.
d. Tahap keempat
e. Tahap kelima
2011:186) :
tua.
lain.
seperangkat prinsip tentang benar dan salah, yang wajib dan yang hak,
manfaat yang lebih banyak daripada bermain dan bukan karena belajar
a. Inisiatif
segala hal.
baik berupa kebutuhan naluri maupun kebutuhan fisik, oleh dirinya sendiri
secara bertanggungjawab tanpa bergantung pada orang lain. Bertanggung
bisa menunjukkan rasa lapar atau haus dan tidak dapat menghindari
terlambat dalam belajar bahasa tapi sebagian besar dapat berbicara untuk
(makan, mandi, berpakaian, buang air besar, dan buangair kecil) dan
intelektual. (Somatri,2011)
(Sulastowo, 2011).
mental adalah :
( mental age) kurang dari 2 tahun. Ciri-cirinya : tidak dapat di latih dan
di didik
tak dapat diajak berbicara, berbicara hanya satu suku kata saja
(ma,pa)
terlambat.
2. Masih mudah terserang penyakit lain
berpakaian sendiri.
dalam 2 tahun.
penyelesaian masalah.
mental
a. Jenis kelamin.
c. Usia.
mental
Makna peran orang tua adalah peran yang terkait erat dengan anak
tua merupakan figur inti yang berperan penting dalam proses pengasuhan
tuanyalah satusatunya pendidik yang paling baik bagi anak (Bidara, 2010).
dalam lingkungan yang kondusif dan suportif, termasuk bagi mereka yang
terhadap oranglain dan supaya kelak bisa menjadi individu yang mandiri
(Fatonah, 2010).
pakaian, dsb. Maka, pembelajaran bina diri ini tidak seharusnya hanya
menjadi tanggung jawab para pengajar saja. Orang tua juga memegang
retardasi mental.
Karena orang tua merupakan pendidik utama bagi anak. Dan tanpa