B. PENGANTAR
Keuntungan hasil campuran tanaman terjadi ketika tanaman komponen
saling melengkapi satu sama lain, sehingga pemanfaatan sumber daya lingkungan
seperti cahaya, unsur hara dan air lebih efektif dibandingkan dengan jika ditanam
sendiri. Memahami gangguan antar komponen tanaman penting dalam memahami
keuntungan hasil yang terkait dengan tumpang sari.
Dalam asosiasi tanaman ada tiga jenis persaingan; termasuk persaingan antar
organ tumbuhan yang dikenal sebagai persaingan intraplant, persaingan antar
tumbuhan dari satu spesies yang disebut persaingan intra-spesifik dan interferensi
dari berbagai spesies yang disebut kompetisi interspesifik (Park et al., 2002).
Varietasdesain eksperimentaldan analisis statistik telah digunakan untuk
mempelajari persaingan dalam campuran tanaman, seperti seri pengganti dan
aditif dan desain lingkungan. Percobaan ini menitikberatkan pada tiga faktor yaitu
kerapatan tumbuhan, tata ruang dan proporsi jenis tumbuhan (Freckleton dan
Watkinson, 2001).
Hubungan antara hasil dan kepadatan komponen tanaman dapat dijelaskan
dengan model hasil timbal balik, yang merupakan salah satu metode analisis
persaingan yang paling otentik. Model ini dapat mengevaluasi kompetisi antar dan
intra spesifik spesies tumpangsari (Spitters et al., 1989).
Tujuan utama dari penelitian ini adalah menyelidiki kompetisi antar dan intra
spesifik jagung dan biji labu.