Anda di halaman 1dari 11

ANCAMAN DI BIDANG PERTAHANAN &

KEAMANAN

Kelompok 4 :
Lucius Gonzales (XI IPS)
Michelle F.K (XI IPS)
Nifkon Salomo (XI MIA)
Patrick Siregar (XI MIA)
Pieter Euro (XI IPS)
Rafael Leon (XI IPS)
PENGERTIAN
Ancaman di Bidang Pertahanan dan Keamanan dapat dilihat dari ancaman militer,
Ancaman militer adalah ancaman yang menggunakan kekuatan bersenjata yang
terorganisasi yang dinilai mempunyai kemampuan yang membahayakan kedaulatan
negara, keutuhan wilayah negara, dan keselamatan segenap bangsa. Ancaman militer
dapat berupa Agresi, pelanggaran wilayah, pemberontakan bersenjata, ancaman
keamanan laut dan udara, serta konflik komunal.
A. AGRESI
Agresi adalah sesuatu yang dikategorikan mengancam
kedaulatan negara, keutuhan wilayah, dan keselamatan
segenap bangsa
Terdapat beberapa bentuk agresi mulai dari yang
berskala paling kecil hingga skala terbesar. Invasi adalah
bentuk agresi berskala paling besar dengan menggunakan
kekuatan militer bersenjata yang dikerahkan untuk menyerang
dan menduduki wilayah negara lain. Agresi Militer Belanda
Bangsa Indonesia pernah diinvasi dua kali oleh Belanda
yang ingin kembali menjajah. Yaitu Agresi Militer I (21 Juli
1947-5 Agustus 1947) dan Agresi Militer II (19 Desember 1948).
B. PELANGGARAN WILAYAH
Bentuk lain dari ancaman militer adalah tindakan pelanggaran wilayah Indonesia oleh
negara lain. Konsekuensi Indonesia yang memiliki wilayah yang sangat luas dan terbuka
berpotensi terjadi nya pelanggaran wilayah.
C. PEMBERONTAKAN BERSENJATA
Pemberontakan bersenjata melawan pemerintah Indonesia yang sah merupakan
bentuk ancaman militer yang dapat merongrong kewibawaan negara dan jelannya roda
pemerintahan. Dalam perjalanan sejarah, bangsa Indonesia pernah mengalami sejumlah
aksi pemberontakan bersenjata seperti DI/TII, PRRI/Permesta, serta G-30-S/PKI
D. SABOTASE & SPIONASE
Sabotase adalah suatu tindakan yang bertujuan untuk merusak dan merugikan suatu
pihak yang dilakukan secara disengaja, terencana, dan tersembunyi.
Sasaran Sabotase ialah, Sabotase fisik, Sabotase jaringan informasi, Sabotase diri.
Dampak sabotase secara umum yaitu, Kerugian material, Trauma psikologis,dan Ancaman
terhadap keselamatan. Contoh tindakan sabotase di Indonesia yaitu, Peretasan computer
di gedung DPR, Menyadap saluran telepon, Sabotase akses transportasi jalan raya, dan
Aksi demonstrasi.
Cara mencegah tindakan sabotase yaitu dengan Memperkuat pengawasan,
Meningkatkan kewaspadaan, Meningkatkan SDM dan Bekerja sama dengan berbagai
pihak.
E. AKSI TEROR BERSENJATA
Bentuk kegiatan terorisme yang mengancam keselamatan
bangsa dengan menebarkan rasa ketakutan serta menimbulkan
korban tanpa mengenal rasa perikemanusiaan.
Kondisi masyarakat dengan latar belakang pendidikan dan
kemampuan ekonomi rendah merupakan incaran para teroris
untuk memperluas jaringan teroris. Contoh aksi teror, yaitu bom
di Polrestabes Surabaya.
Cara mengatasi aksi teror bersenjata :
1. Memperketat perbatasan perbatasan dengan negara lain. Aksi Terorisme
2. Menanggulangi dan mengatasi ancaman militer dalam
Negara.
3. Melatih tentara lebih disiplin lagi dalam menjaga daerah
perbatasan.
4. Meningkatkan Alutista.
5. Masyarakat Berperan Aktif.
F. ANCAMAN KEAMANAN LAUT & UDARA
Gangguan keamanan dilaut dan udara merupakan bentuk
ancaman militer yang menggangu stabilitas keamanan wilayah
yurisdiksi nasional Indonesia.
Kondisi geografi Indonesia dengan wilayah perairan serta
wilayah udara Indonesia yang terbentang pada pelintasan
transportasi dunia yang padat,baik transportasi maritim maupun
dirgantara.
Bentuk bentuk gangguan keamanan dilaut dan udara yang
mendapat prioritas perhatian dalam penyelenggaraan pertahanan
negara adalah Peledakan Kapal Viking
yang Melakukan Illegal
1.Pembajakan atau perampokan. Fishing di Indonesia
2.Penyelundupan senjata.
3.Amunisi dan bahan peledak atau bahan lain yang dapat
membahayakan keselamatan bangsa.
4.Penangkapan ikan secara ilegal.
5.Pencurian kekayaan dilaut ,termasuk pencemaran lingkungan.
G. KONFLIK KOMUNAL
Konflik komunal pada dasarnya merupakan gangguan keamanan dalam negeri
yang terjadi anatarkelompok masyarakat.
Dalam skala yang besar, konflik komunal dapat membahayakan keselamatan
bangsa sehingga tidak dapat ditangani dengan cara-cara biasa
Indonesia pernah mengalami konflik komunal yaitu kerusuhan Mei 1998.
Penyebab konflik komunal adalah:
1. Politik.
Kondisi politik di Indonesia sering kali menjadi pemicu terjadinya konflik horizontal.
Hal ini karena kurangnya wawasan politik dalam masyarakat Indonesia. Selain itu,
terjadinya praktek-praktek politik praktis meenyebabkan hilangnya kepercayaan
masyarakat terhadap elit politik sehingga akhirnya bermuara pada sikap apolitis.
2. SARA
hingga saat ini, SARA masih menjadi pemicu konflik yang rawan. Hal ini
karena kurangnya kesadaran akan pluralitas dan adanya fanatisme yang berlebihan
di beberapa ranah tertentu.
3. Ekonomi.
ekonomi yang tidak stabil membuat masyarakat menjadi gampang tersulut
emosinya. Hal ini wajar terjadi karena permasalahan logistik adalah tingkat
kebutuhan yang paling mendasar dalam kehidupan.
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai