Anda di halaman 1dari 18

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Yunani Kuno adalah peradaban dalam sejarah Yunani yang dimulai dari
periode Yunani Arkais pada abad ke-8 sampai ke-6 SM, hingga berakhirnya Zaman
Kuno dan dimulainya Abad Pertengahan Awal. Perabadan ini mencapai puncaknya
pada periode Yunani Klasik, yang mulai berkembang pada abad ke-5 sampai ke-4
SM. Pada periode klasik ini Yunani dipimpin oleh negara kota Athena dan berhasil
menghalau serangan Kekaisaran Persia. Masa keemasan Athena berakhir dengan
takluknya Athena kepada Sparta dalam Perang Peloponnesos pada tahun 404 SM.
Seiring penaklukan oleh Alexander Agung, kebudayaan Yunani, yang dikenal sebagai
peradaban Hellenistik, berkembang mulai dari Asia Tengah sampai ujung barat Laut
Tengah.Istilah ‘Yunani Kuno’ diterapkan pada wilayah yang menggunakan bahasa
Yunani pada Zaman Kuno. Wilayahnya tidak hanya terbatas pada Semenanjung
Yunani modern, tapi juga termasuk wilayah lain yang didiami orang-orang Yunani.

1.1 TUJUAN

Laporan ini dibuat dengan tujuan menjelaskan secara rinci mengenai awal berdirinya
peradaban Yunani Kuno, kehidupan sosial pada masa itu, politik pemerintahan yang
dilakukan oleh bangsa Yunani Kuno dalam menjalankan roda kepemerintahannya, dan
juga peninggalan bersejarah (kebudayaan) Yunani Kuno pada saat itu.

1
BAB II
PEMBAHASAN

A. Letak Geografis Dan Kondisi Alam Yunani Kuno


Yunani Kuno terletak disekitar Laut Tengah yang sangat strategis dalam pelayaran.
Yunani Kuno terletak di ujung tenggara di benua Eropa atau ujung selatan
Semenanjung Balkan. Cakupan wilayahnya meliputi seluruh wilayah Yunani daratan,
Siprus, Kepulauan Aegia serta sebagian wilayah Asia Kecil.

Di sebelah utara berbatasan dengan Yugoslavia, Bulgaria, Macedonia dan Turki.


Tanahnya bergunung-gunung tidak subur,
pantainya berupa teluk-teluk yang
menjorok jauh ke daratan sehingga cocok
untuk pelabuhan. Di sebelah timur
berbatasan dengan Laut Aegea yang
terdiri atas ratusan pulau kecil yang
berhubungan dengan pantai Asia Barat
seperti Turki. Kepulauan ini berfungsi
sebagai jembatan alam. Sedangkan di
bagian barat berbatasan dengan Laut Ionia dan bagian selatan dengan Laut Tengah.
Iklimnya subtropis dengan musim panas yang lama dan kering. Sedangkan musim
dinginnya sejuk, singkat, dan banyak hujan.

Selain dikelilingi laut, di wilayah Yunani terdapat pegunungan kapur dengan lembah-
lembah yang terjal. Sebagian besar wilayah Yunani bergunung-gunung sehingga antar
wilayah terpisah antar satu sama lain. Tiga puluh prosen daerahnya berupa daratan
rendah yang terdapat di dekat laut dan terbentuk oleh endapan lumpur sungai. Daerah
lereng pegunungan menghasilkan anggur, sedangkan di lembah-lembah yang rendah
menghasilkan gandum.

Kondisi wilayah Yunani yang bergunung-gunung dengan tanah yang tidak subur
menghambat hubungan antara satu kelompok masyarakat dan kelompok masyarakat
lainnya. Pemukiman-pemukiman yang terpisah-pisah ini lambat laun menjadi negara
yang merdeka dan berdiri sendiri, atau yang lebih populer disebut polis.

18
B. Awal Peradaban Yunani Kuno
Peradaban Yunani berkembang dari peradaban Kreta (Minoa) dan Peradaban Mikenai.
Peradaban Kreta atau Minoa berkembang di pulau Kreta antara tahun 3000 - 1450
SM. Di pulau terbesar di wilayah Yunani bagian selatan ini berkembang banyak kota
dan pelabuhan dagang karena kemajuan aktifitas perdagangan, yang berimbas pada
dibangunnya istana istana indah dan megah.

Pulau Kreta sendiri telah dihuni, manusia sejak 7000 SM. Penduduknya datang dari
Anatolia atau Asia Kecil, namun ada juga yang mengatakan jika penduduknya datang
dari wilayah Levant, yaitu wilayah Mediterania Timur yang sekarang meliputi
Lebanon, Suriah, Yordania, Israel dan Palestina. Pada saat itu mereka telah mengenal
tulisan, yang disebut tulisan Minos. Bangsa Minoa mengikuti agama yang dianut sejak
zaman Neolitikum, yaitu politeisme. Mereka memuja banyak dewa-dewi, dengan dewi
utama Potnia.

Kebudayaan Kreta (Minoa) dikembangkan atas dasar kekuatan maritim. Penduduknya


menghuni desa-desa terbuka; kawasan pesisir pantai dihuni nelayan, sementara dataran
Mesara
yang
subur

dimanfaatkan untuk pertanian. Hasil pangan di Minoa sangat bervariasi; seperti,


gandum, anggur, zaitun, dan ara. Mereka juga berternak domba, kambing dan babi,
serta menggunakan keledai dan lembu sebagai alat bajak. Lebah juga diternakkan
untuk menghasilkan madu.

18
Kebudayaan Kreta memiliki nilai tinggi, banyak peninggalan di Minoa yang
menunjukkan jika bangsa ini sangat maju. Bangsa Minoa merupakan perintis awal
dalam hal arsitektur. Kota-kota mereka dilengkapi dengan jalan-jalan yang telah
diaspal, selokan, serta saluran air. Mereka juga sudah mampu membuat istana sebagai
pusat pemerintahan.

Peradaban Kreta mengalami titik balik akibat bencana alam pada tahun 1450 SM.
Peradaban ini lalu berkembang menjadi
Interior Istana Knossos
peradaban baru yang disebut dengan
Peradaban Mikenai. Bangsa Mikenai
berkembang melalui penaklukan harta dan
rampasan perang. Belajar dari penaklukan
terhadap bangsa-bangsa lain, orang-orang
menekan pentingnya membangun benteng
pertahanan yang kuat. Dinding benteng
mereka biasanya memiliki tinggi 12 sampai 15 meter yang disusun tanpa alat perekat.

Seni Mikenai dipengaruhi oleh seni bangsa Minoa. Seni Mikenai umumnya berupa
tembikar, patung dan lukisan. Bangsa Mikenai juga memiliki kemampuan yang tinggi
dalam hal membuat barang-barang dari perunggu, misalnya pedang, perisai dan baju
pelindung.

Peradaban Mikenai runtuh sekitar tahun 1100 SM akibat invasi bangsa Doria, salah
satu suku bangsa besar yang membentuk peradaban Yunani Kuno. Sumber lain
mengatakan kehancuran itu disebabkan oleh salah satu hal dari hal berikut:
a) bencana alam dalam bentuk letusan
dahsyat gunung merapi
b) bencana kekeringan
c) serbuan orang laut yang bermukim
dan menguasai Laut Aegea

Setelah jatuhnya Peradaban Mikenai,


tulisan menghilang, istilah Zaman
Kegelapan mengacu kepada minimnya catatan sejarah, bukan minimnya pencapaian.

18
Tidak ada sumber-sumber tertulis yang dapat mengungkap kehidupan pada saat itu,
karena selama Zaman Kegelapan berlangsung, kegiatan penulisan tidak menjadi
perhatian penting.

Peradaban Mikenai tidak saja menggantikan Kreta tetapi berkembang ke Yunani


daratan dan sekitarnya, sekitar tahun 1600 - 1100 SM. Meski periode panjang antara
peradaban Mikenai dan peradaban Yunani tidak banyak dikenal, dan karena itu sering
disebut periode kegelapan Yunani, sulit dipungkiri bahwa peradaban Yunani sendiri
tidak terlepas dari pengaruh dua peradaban yang berkembang sebelumnya yakni Kreta
dan Mikenai.

C. Kondisi Sosial-Politik
1. PERIODE ARKAIS (800 – 500 SM)
Peradaban Yunani yang dikembangkan sejak periode Arkais itulah yang disebut
dengan Peradaban Yunani Kuno. Dimulai abad ke-8 SM, ketika Yunani mulai bangkit
dari Zaman Kegelapan yang ditandai dengan runtuhnya peradaban Mikenai. Pada
periode Arkais, mulai muncul benih-benih awal yang nantinya akan berkembang pesat
pada periode Yunani Klasik. Periode ini ditandai dengan adanya negara kota (polis),
koloni Yunani, filsafat klasik, teater dan sajak tertulis.

Peradaban baca-tulis telah musnah dan aksara Mikenai telah dilupakan, akan tetapi
bangsa Yunani mengadopsi alfabet Punisia, memodifikasinya dan menciptakan alfabet
Yunani. Sekitar abad ke-9 SM catatan tertulis mulai muncul.

Tidak ada penguasa dominan sebagaimana terjadi pada periode kemudian. Tiap suku
bangsa, komunitas, atau wilayah membentuk kelompok-kelompok kecil yang
independen. Sesuai kondisi geografisnya yang bergunung-gunung, berbukit-bukit serta
berpulau-pulau, kelompok-kelompok kecil itu hidup terpisah-pisah serta
mengembangkan peradaban mereka sendiri. Meningkatnya hubungan sosial dan
perdagangan antar komunitas lama-kelamaan melahirkan kebutuhan untuk membentuk
serta mengelola kehidupan bersama yang lebih baik. Akibatnya, lahirlah organisasi
pemerintahan yang sederhana dan pembagian kerja. Hal tersebutlah yang kelak
berkembang menjadi negara kota atau polis.

18
Negara kota atau polis berkembang sekitar abad ke-7 SM. Sebuah polis dapat dihuni
oleh seribu sampai puluhan ribu warga dengan sistem pemerintahan yang jauh lebih
tertata dengan orang kaya dan berpengaruh sebagai pemegang kekuasaan di setiap
polis-nya. Sejak abad ke-6 SM, polis merupakan kekuatan yang dominan. Masing-
masing mengembangkan polis-nya dengan menaklukan desa-desa kecil yang ada
disekitarnya. Tiap-tiap polis memiliki ciri khasnya masing-masing. Seperti Sparta yang
berfokus pada pembangunan kekuatan militer dan Athena yang berfokus pada
pertanian, maritim, dan perdagangan.
Populasi yang bertambah dan kurangnya lahan nampaknya telah memicu perselisihan
internal antara kaum kaya dan kaum miskin dibanyak polis. Di Sparta, Perang
Messenia terjadi dan akibatnya Messenia ditaklukan dan penduduknya dijadikan budak.
Penduduk yang diperbudak kemudian disebut helot, dipaksa untuk bertani dan bekerja
untuk rakyat Sparta. Sementara itu, Lykurgos, pemimpin Sparta mewajibkan setiap
pemuda untuk menjadi prajurit dan masuk kedalam Pasukan Sparta. Hal tersebut yang
menjadikan Sparta negara yang kuat secara militer. Bahkan orang-orang kaya juga
harus hidup dan berlatih sebagai prajurit seperti halnya kaum miskin. Hal tersebut
dilakukan untuk mengurangi potensi terjadinya konflik sosial antara kaum kaya dan
miskin.

Sementara itu, Athena tumbuh menjadi polis yang makmur dan kuat secara ekonomi
dengan pertanian dan perdagangan menjadi aktivitas utama. Tetapi, pada akhir abad
ke-7 SM, Athena mengalami krisis tanah dan pertanian yang memicu perang saudara.
Arkhon Drako sempat membuat beberapa perubahan mendasar terhadap kode hukum
Athena pada 621 SM, namun gagal meredakan konflik. Pada akhirnya reformasi yang
membuat Athena menjadi negara yang cukup stabil terjadi berkat Solon pada tahun
594 SM yang memperbanyak tanah untuk orang miskin namun tetap menempatkan
kaum aristokrat sebagai pemegang kekuasaan.

Pada paruh kedua abad ke-6 SM, Athena jatuh dalam cengkraman tirani Peisistratos
dan putranya Hippias dan Hipparkhos. Akan tetapi pada tahun 510 SM, Raja Sparta
Kleomenes I membantu rakyat Athena menggulingkan sang tiran. Setelah itu Sparta
dan Athena berulang kali saling serang, yang berujung diangkatnya Isagoras yang pro-
Sparta menjadi arkhon Athena. Tokoh non aristokrat, Kleisthenes tidak ingin Athena
menjadi negara boneka Sparta, sehingga ia, menggalang dukungan rakyat untuk

18
menjatuhkan Isagoras dengan komitmen bahwa setelah menjadi tiran ia akan
menetapkan hak dan politik yang sama bagi seluruh warga Athena tanpa memandang
status. Dengan demikian Athena pun menjadi negara kota yang pertama di dunia yang
mengenal bentuk pemerintahan yang sangat penting, yaitu demokrasi.

1. PERIODE YUNANI KLASIK (500 – 300 SM)


Periode Yunani Klasik ditandai dengan tiga peristiwa penting, yaitu Perang Yunani –
Persia, Perang Sparta – Athena yang disebut Perang Peloponnesia, dan bangkitnya
negara kota Macedonia dibawah Philippos II.
Setelah pada tahun 510 SM, Kleisthenes menciptakan bentuk pemerintahan yang
disebut demokrasi, sama seperti aristokrat lainnya Kleisthenes juga ingin memperoleh
lebih banyak kekuasaan. Namun karena sistem tiran tidak terlalu populer di Athena,
Kleisthenes pun memutuskan untuk member i lebih banyak kuasa kepada rakyat
miskin.
Pada 490 SM, Persia menyerang Athena. Orang-orang merasa bahwa Persia memiliki
tentara yang hebat. Beberapa orang berpendapat bahwa Athena harus kembali
menerapkan sistem pemeritahan lamanya yang dipimpin oleh seorang aristokrat jika
demokrasi tak bekerja dengan baik. Mereka mengatakan bahwa demokrasi membuat
pengambilan keputusan berjalan lambat. Rakyat Athena mengira jika mereka akan
kalah menghadapi Persia. Namun pasukan Athena memiliki dinding perisai yang lebih
unggul dari pada pasukan Persia. Akhirnya pasukan Athena pun menang.

Pada 480 SM, Xerxes I memimpin Persia menyerang Athena kembali. Sadar akan
kekuatan Persia, dua negara kota yang semula bersaing, Sparta dan Athena
membangun sebuah persekutuan. Gabungan kekuatan Sparta-Athena, dengan Athena
mengerahkan kekuatan maritimnya dan Sparta kekuatan infantrinya membuat Persia
takluk dalam Pertempuran Plataia ini.

Athena berhasil meyakinkan kota-kota Yunani lainnya untuk mempertahankan angkatan


laut yang kuat untuk berjaga-jaga seandainya Persia menyerang kembali, kecuali
Sparta yang menolak. Athena lalu menyatakan bahwa, jika mereka tak sanggup
mengirimkan kapal atau tentara, maka mereka boleh menggantinya dengan
mengirimkan uang kepada Athena sehingga Athena dapat membuat kapal. Karena hal
tersebut, Athena pun memperoleh banyak uang.

18
Akan tetapi, Persia tidak menyerang lagi dalam waktu yang lama sehingga sejumlah
kota ingin berhenti mengirimkan uang kepada Athena. Tetapi Athena memanfaatkan
angkatan lautnya untuk memaksa kota-kota itu untuk terus mengirimkan uang kepada
Athena. Athena juga menggunakan uang yang mereka peroleh untuk membangun kota
mereka, sehingga rakyat Athena tak harus lagi membayar pajak.

Tindakan Athena membuat kota lainnya di Yunani marah, sehingga mereka meminta
Sparta untuk menghentikan Athena. Disinilah Perang Peloponnesia dimulai. Perang ini
terjadi sejak 431 SM hingga 404 SM. Pada akhirnya, dengan bantuan Persia, Sparta
berhasil menang dan mengalahkan Athena. Meskipun demikian, kehancuran akibat
perang ini menimpa seluruh Yunani sekaligus mengakhiri periode Yunani Klasik.

Pada abad ke-3, Yunani berada dibawah kekuasaan Sparta. Namun, Sparta memiliki
banyak kelemahan sehingga kekuasaannya di Yunani tidak bertahan lama. Negara-
negara kota taklukan Sparta tidak rela terus berada dibawah kekuasaannya. Athena,
Argos, Thebe dan Korinthos bersama-sama memerangi Sparta dalam Perang Korinthos
yang berlangsung sejak tahun 395 SM hingga tahun 387 SM. Tetapi, perang ini
berakhir begitu saja.

Sparta mengalami kekalahan ketika melawan negara kota Thebe dalam Pertempuran
Leuktra pada tahun 371 SM. Pada saat yang bersamaan, negara kota Macedonia
tumbuh dan berkembang pesat dibawah Philippos II. Macedonia mengalahkan tentara
gabungan Athena-Thebe dalam Pertempuran Khaironeia pada tahun 338 SM. Philippos
II pun memaksa negara kota Yunani untuk bergabung dengan Liga Korinthos dan
bersekutu dengannya, serta mencegah mereka saling menyerang.

Philippos II terbunuh saat menyerang Kekaisaran Achaemenid di Persia. Putranya yang


bernama Alexander Agung pun melanjutkan perang dan berhasil menghancurkan
Kekaisaran Achaemenid sepenuhnya.

Ketika Alexander wafat pada tahun 323 SM, kekuasaan dan pengaruh Yunani berada
pada puncaknya. Terjadi perubahan politik, sosial, dan budaya yang mendasar. Yunani

18
semakin menjauh dari negara kota dan lebih berkembang menjadi Kebudayaan
Hellenistik
1. PERIODE YUNANI HELLENISTIK (323 – 146 SM)
Selama periode Hellenistik, peran peradaban Yunani tidak terlampau berkembang
karena Alexander Agung melakukan percampuran atau perpaduan budaya, terutama
antara budaya Yunani (Hellas), Mesir dan Persia. Hasil percampuran ini menghasilkan
apa yang disebut Kebudayaan Hellenistik. Tujuan dari perpaduan itu adalah untuk
menjaga kesetiaan serta memperkuat persatuan antara Yunani dan wilayah-wilayah
yang didudukinya.
Alexander wafat pada tahun 323 SM tanpa meninggalkan anak laki-laki dewasa,
sehingga kerajaannya dibagi-bagi oleh para jendralnya menjadi banyak kerajaan yang
lebih kecil. Ada tiga wilayah utama hasil dari pembagian ini, yaitu Mesir yang
dipimpin oleh Ptolemaios, Seleukia yang terdiri atas Israel, Suriah, Irak, Iran, dan
Afganistan modern yang dipimpin oleh Seleukos, Anatolia-Thrakia yang dipimpin oleh
Lysimakhos, dan Yunani-Macedonia yang dipimpin oleh Kassandros.

Periode Hellenistik berakhir setekah Yunani ditaklukan oleh Republik Romawi pada
tahun 146 SM. Pada masa kekuasaan Romawi, bangsa Romawi tidak memutuskan
kesinambungan sistem sosial kemasyarakatan dan budaya Yunani. Kebijakan ini tetap
tidak berubah hingga munculnya agama Kristen yang menandai runtuhnya
kemerdekaan politik Yunani.

2.4 SISTEM PEMERINTAHAN


Orang Yunani Kuno memiliki banyak bentuk pemerintahan, karena ada banyak negara
kota di Yunani Kuno, dan masing-masing memiliki sistem pemerintahan tersendiri.
Selain itu, gagasan tentang pemerintahan yang baik juga terus berubah seiring waktu.
Sebagian besar kota di Yunani pada awalnya menerapkan monarki, kemudain berganti
oligarki, tirani dan demokrasi secara berturut-turut. Namun, pada tiap periode ada
beberapa negara kota yang menggunakan sistem yang berbeda-beda pula, bahkan ada
beberapa yang tidak pernah menerapkan tirani atau demokrasi sama sekali.
Pada periode Mikenai, semua negara kota Yunani menerapkan monarki yang dipimpin
oleh seorang raja. Setelah Zaman Kegelapan berakhir, hanya sedikit negara kota
Yunani yang masih memiliki raja.

18
Salah satunya adalah Sparta, yang tidak hanya mempertahankan jabatan raja, namun
juga memiliki dua raja yang berkuasa bersama-sama. Sebagian besar negara kota pada
periode Arkais menerapkan sistem oligarki, yang mana pemerintahan dipimpin oleh
para aristokrat. Kemudian, sekitar abad ke-5 SM banyak negara kota yang dipimpin
oleh tiran.

Orang Athena memiliki dan menerapkan paham kebebasan didalam mengembangkan


kemampuan di bidang filsafat, seni pahat dan juga seni teater. Dalam pemerintahan
Athena ini sistem pemerintahannya dikelola oleh seorang negarawan yang bernama
Solon. Solon kemudian membuat undang undang sebagai undang undang pengganti
dari Draconia karena memang Draconia ini mendapatkan pertentangan dari golongan
kelas bawah karena dianggap merugikan bagi kalangan mereka.Negara kota Athena
juga menciptakan pemerintahan demokrasi pertama yang membuat kekuasaan tertinggi
pada saat itu berada ditangan para dewan eksekutif. Para dewan eksekutif ini juga
dikenal dengan sebutan Archon. Para Archon terdiri atas sembilan orang yang
dianggap sebagai orang yang mewakili rakyat. Dalam menjalankan tugasnya Archon
diawasi dengan ketat oleh dewan pengawas yang dikenal dengan sebutan Aeropagos.
Aeropagos juga mendapatkan wewenang sebagai ketua pengadilan.

Dengan cepat negara-negara kota Yunani lainnya meniru Athena. Bahkan negara kota
yang bukan Yunani, seperti Romawi mencoba-coba sistem ini dengan cara
memberikan kekuasaan kepada setiap orang miskin. Namun, demokrasi Athena tidak
benar-benar memberi kekuasaan pada setiap orang. Sebagian besar orang Athena tetap
tak dapat memilih, terutama perempuan, budak, anak-anak, dan orang asing. Rakyat
dari negara kota yang dikuasai Athena juga tidak dapat memilih.

Selain itu juga dimunculkan ide dalam sistem pemerintahan yang dikenal dengan
sistem ostracisme. Sistem ini memuat hak dari setiap warga Yunani untuk melakukan
penggantian dari penguasa yang dianggap menjalankan kekukasaan mereka dengan hal
yang berlebihan. Kemudian penguasa ini akan diasingkan.Setelah Yunani ditaklukan
oleh raja Philippos dari Macedonia, Yunani pun mengalami pemerintahan monarki.
Sistem pemerintahan yang ada di Yunani Kuno dengan beberapa konsep yang ada ini
telah melahirkan munculnya para pemikir diberbagai bidang filsafat, hukum, tatanegara

18
bahkan dibidang ilmu praktis seperti matematika. Hal ini dikarenakan terjaminnya hak
dari setiap warga negara untuk mengeluarkan pendapatnya masing-masing.

Dan inilah yang kemudian membuat sistem pemerintahan peradaban Yunani Kuno
menjadi inspirasi akan bercokolnya sistem pemerintahan demokrasi yang banyak
diterapkan diberbagai negara didunia saat ini.

2.5 SISTEM KEPERCAYAAN


Sistem kepercayaan bangsa Yunani Kuno adalah politeisme. Mereka percaya pada
kekuasaan para dewa, menyembah para dewa yang digambarkan sebagai manusia biasa
tetapi lebih sempurna. Dewa tertinggi yaitu Zeus, dipercaya tinggal dipuncak Gunung
Olimpus. Zeus dianggap dewa langit dan bumi serta bapak semua manusia.
Permaisurinya bernama Hera yang merupakan dewi perkawinan.

Zeus juga didampingi oleh beberapa dewa-dewi penting lainnya seperti Apollo yang
merupakan dewa penguasa matahari atau dewa penguasa ilmu pengetahuan dan
pelindung kesenian yang tinggal di bukit Hellikon. Poseidon yaitu dewa penguasa laut,
Hermes dewa perdagangan, Pallas Athena dewi kebijaksanaan dan filsafat, Aphrodite
merupakan dewi kecantikan dan dewi cinta. Sedangkan Hades, dewa kematian yang
tinggal didunia bawah, ia dijaga oleh anjingnya yang bernama Kerberos.

Selain itu, bangsa Yunani Kuno juga percaya adanya manusia setengah dewa dan juga
ramalan Delphi. Delphi adalah nama sebuah kota tempat tinggal sejumlah dewa. Jika
bangsa Yunani akan melakukan sesuatu yang besar, mereka datang ke Delphi terlebih
dahulu untuk memperoleh ramalan.

Bangsa Yunani Kuno juga mengenal upacara


pengurbanan untuk menyenangkan para dewa. Kegiatan
persembahan yang mereka lakukan untuk Dewa Zeus
adalah pesta olahraga yang diselenggarakan di kaki
Gunung Olimpus setiap empat tahun sekali. Pesta
olahraga ini juga bertujuan untuk mempersatukan
polis-polis.

18
2.6 HASIL KEBUDAYAAN
1. SISTEM PEMERINTAHAN
Asal-muasal demokrasi yang dipraktikkan diperadaban Barat dan kemudian menyebar
keseluruh dunia saat ini adalah dari Yunani. Keunggulan demokrasi Athena adalah
memberi peluang kepada warga negara untuk berpartisipasi dalam proses politik.
Menurut mereka, partisipasi dan pengawasan rakyat sangat penting bagi kebaikan
bersama, itulah alasan mereka mengenalkan demokrasi. Jauh sebelum para pemikir
modern mengusung ide kesetaraan hak dalam politik, orang-orang Yunani Kuno telah
mempraktikkannya.

2. ILMU PENGETAHUAN
Yunani mempengaruhi ilmu pengetahuan Barat dalam banyak hal, dari ilmu
kedokteran sampai astronomi. Ada seorang ahli geometri matematika yang bernama
Thales, ia disebut-sebut sebagai orang yang berjasa dalam merevisi kalender dan juga
penemu adanya sifat-sifat listrik pada batu ambar yang disebut elektron.

Selain Thales, ada Pythagoras, seorang ahli filsuf dan matematikawan Yunani. Ia
mendirikan perkumpulan Pythagoras sehingga ia dikenal sebagai Bapak Bilangan. Ada
juga Demokritos, seorang filsuf pra-Socrates yang menemukan bahwa semua materi
tersusun atas berbagai unsur yang tidak dapat dibagi-bagi yang disebut atom.

3. FILSAFAT
Yunani dikenal sebagai negara tempat lahirnya para ahli filsafat yang biasa disebut
filsuf. Para filsuf ini dianggap sebagai peletak dasar ilmu pengetahuan atau sains
modern. Yunani memiliki filsuf terkenal seperti Plato dan Aristoteles yang melahirkan
karya besar dibidang ketatanegaraan. Ada juga Hipokrates yang dikenal sebagai Bapak
Ilmu Kedokteran yang mengajarkan bahwa cara menyembuhkan penyakit adalah
dengan terlebih dahulu mengetahui sebab-sebab penyakit tersebut.

4. SENI SASTRA
Bangsa Yunani menghasilkan banyak karya tulis. Karya tulis ini secara tradisional
terbagi menjadi beberapa jenis.
a. Epos, adalah puisi panjang yang menceritakan kisah kepahlawanan. Sekitar 700
SM sastrawan terkenal dari Yunani yang bernama Homerus menulis dua epos yang

18
saling terkait, Illiad dan Odysseia yang berkaitan erat dengan kejadian sejarah yang
disebut Perang Troya. Bagi bangsa Yunani, kisah Illiad dan Odysseia ini menjadi
salah satu kebanggaan dan alat pemersatu bangsa Yunani.
b. Puisi, dua contoh puisi Yunani awal adalah Theogonia dan Ergakai Hemeria
karya Hesiodos yang dibuat sekitar 700 SM.
c. Sandiwara, terbagi menjadi tragedi (kisah sedih) dan komedi (kisahlucu).
Tragedi tertua ditulis oleh Aiskhylos sekitar 500 SM.
d. Sejarah, dua sejarawan besar yang karyanya masih ada hingga saat ini adalah
Herodotus dan Thukydides. Sekitar 450 SM, Herodotus menukis sejarah Perang Persia.
Sedangkan Thukydides menulis sejarah Perang Peloponnesos sekitar 400 SM.
e. Dialog dan risalah filsafat, filsafat tertulis pertama kali oleh Plato sekitar 380
SM dalam bentuk dialog. Yang kemudian Plato dan Aristoteles, muridnya menulis
buku filsafat reguler yang berisi prosa bukan dialog.
f. Pidato politik dan hukum, pidato pertama yang kini masih ada dibuat sekitar
300-an SM. Tiga penulis pidato yang paling terkenal antar lain Lysias, Isokrates, dan
Demosthenes.

5. SENI BANGUNAN DAN PAHAT


Pada awalnya seni patung atau pahat Yunani menghasilkan patung seperti patung
bangsa Mesir, kemudian dikembangkan menjadi lebih hidup dengan gaya naturalis.
Patung yang diistimewakan dibuat dari marmer atau perunggu.

Pada masa pemerintahan Perikles, seni bangunan Yunani berkembang pesat.


Peninggalan bangunan Yunani antara lain kuil pemujaan. Dibukit Acropolis berdiri
megah kuil Parthenon dan kuil Erechteum. Dibukit Olimpus dibangun kuil Altis yang
disembahkan untuk Dewa Zeus. Peninggalan bangunan Yunani lainnya adalah gedung
teater Epidauros

18
5. Olimpiade
Olimpiade adalah peristiwa olahraga empat tahunan yang dilakukan dengan tujuan
penghormatan kepada Dewa Zeus. Selain itu, peristiwa ini juga dilakukan untuk
kepentingan memperkuat pasukan perang atau kemiliteran. Dengan berolahraga,
diharapkan para prajurit akan tangkas dan sigap dalam bertempur. Hanya laki-laki
Yunani yang berhak mengikuti pertandingan ini, pihak perempuan hanya menonton.
Para atlet bertanding atas nama perorangan, bukan atas nama tim. Cabang olahraga
yang dipertandingkan antara lain, pentathlon, atletik, lompat jauh, lempar cakram,
gulat, tinju, pankration, jalan cepat, dan olahraga berkuda.

BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Kesimpulan yang dapat kita ambil, Peradaban Yunani berawal dari adanya Peradaban
Kreta dan Mikenai. Peradaban Yunani ini berperan besar dalam berkembangnya
Peradaban Modern, karena peradaban ini meninggalkan banyak hasil kebudayaan yang

18
berperan penting dalam kehidupan. Seperti huruf alfabet, sistem pemerintahan dan
ketatanegaraan, ilmu filsafat, seni sastra, seni teater, dan penanggalan.

Kondisi alam Yunani melahirkan mental bangsa Yunani yang memposisikan dirinya
untuk tidak bergantung pada alam. Banyaknya perang di wilayah Yunani menyebabkan
pelatihan militer menjadi fokus pembinaan. Alhasil, terlahir sejumlah filsuf dan
pemikiran besar yang abadi seperti Plato, Aristoteles, Thales, Kleisthenes

DAFTAR PUSTAKA

 Hapsari, Ratna. 2013. Sejarah Kelompok Peminatan Ilmu-Ilmu Sosial. Jakarta:


Erlangga
 http://rahmawattii.blogspot.in/2011/10/peradaban-yunani-kuno.html
 http://pendidikan4sejarah.blogspot.in/2012/11/peradaban-yunani-kuno.html
 http://id.m.wikipedia.org/wiki/Peradaban_Minoa

18
 http://id.m.wikipedia.org/wiki/Yunani_Kuno
 http://id.m.wikipedia.org/wiki/Yunani_Arkais

KATA PENGANTAR

         Segala puji bagi allah SWT yang telah memberikan nikmat Iman dan Islam kepada kita
semua, sehingga kita dapat berkumpul dalam pertemuan yang Insya Allah dimuliakan oleh
Nya.

18
        Shalawat dan Salam semoga tetap terlimpah curah kepada junjunan kita Nabi
Muhammad SAW. Kepada para sahabatnya para Tabi’it Tabi’innya dan semoga kepada kita
selaku ummatnya mendapatkan syafa’atul udzma di Yaumil Jaza. Amin
         Sebelumnya kami mengucapkan banyak terima kasih kepada ibu guru sejarah yang
telah memberikan kami kesempatan menjelaskan tentang masyarakat Yunani. Suatu
kebanggaan bagi kami yang telah diberi kepercayaan oleh ibu pengampu untuk menjelaskan
hal tersebut.
       Maka dari itu, kami sebagai pihak yang diberkan tugas, mencoba memaparkan beberapa
ilmu yang kami ambil dari beberapa sumber, dalam bentuk makalah yang akan kami
presentasikan ini.                                                                                                                  

MAKALAH
PERADABAN AWAL MASYARAKAT YUNANI

18
Di Susun Oleh :

1. Divi Dwiviani
2. Lola Putri Lestari
3. Siti nurhasanah
4. Rahayu Hidayat
5. Ridwan Ahmad . F

SMA NEGERI 1 SUKATANI

Tahun Pelajaran 2018 / 2019

18

Anda mungkin juga menyukai