Anda di halaman 1dari 4

Nama : Afif Melta Sari

NIM : 1913451090
Kelas : D3 Reguler 2 Tingkat 2
Mata Kuliah : Penyehatan Udara

Soal
1. Bagaimana terjadinya aktivitas antropogenik dan konvensional dan dampak hujan
asam pada permukaan air?
2. Berada dimanakah lapisan ozon?
3. Bagaimana proses secara patosiologinya sulfur masuk ketubuh manusia?

Jawaban
1. -Aktivitas antropogenik yang berasal dari aktivitas manusia misalnya kegiatan
industry. Industri selalu dikaitkan dengan sumber pencemar karena industri
merupakan kegiatan yang sangat tampak dalam pembebasan berbagai senyawa kimia
ke lingkungan. Kegiatan industri menyebabkan pencemaran udara karena
menimbulkan asap sebagai sumber titik dengan konsentrasi yang cukup tinggi. Akibat
yang ditimbulkan asap pabrik, biota laut seperti ikan, terumbu karang dan tanaman
laut akan mati karena kekurangan oksigen di dalam air.
-Aktivitas konvensional yang disebabkan Letusan gunung berapi yang eksplosif
mempengaruhi iklim global terutama melalui penyuntikan gas
bantalan belerang ke stratosfer , yang teroksidasi untuk membentuk aerosol
sulfat . Aerosol belerang stratosfer menyebar ke seluruh dunia melalui sirkulasi
atmosfer, menghasilkan pendinginan permukaan dengan menyebarkan radiasi
matahari kembali ke angkasa. Efek pendinginan pada permukaan laut ini biasanya
berlangsung selama beberapa tahun karena umur aerosol sulfat adalah sekitar 2–3
tahun. Namun, di lautan bawah permukaan, sinyal pendinginan dapat bertahan untuk
waktu yang lebih lama dan mungkin berdampak pada beberapa variabilitas dekade,
seperti sirkulasi menjungkirbalikkan meridional Atlantik (AMOC). Setelah gunung
meletus, penguapan di atas lautan menjadi lebih rendah, karena sangat ditentukan oleh
perubahan suhu kulit lautan. Respons cepat penguapan terhadap pendinginan
permukaan dan respons limpasan sungai yang tertunda ke curah hujan yang lebih
rendah terkait menyebabkan peningkatan permukaan laut. Sekitar 1 ~ 2 tahun
kemudian, debit sungai berkurang karena berkurangnya curah hujan dan
berkurangnya pencairan es laut , yang menyebabkan permukaan laut turun.
-Penyebab hujan asam bisa karena belerang atau sulfur yang merupakan pengotor
dalam bahan bakar fosil serta nitrogen yang ada di udara ikut bereaksi dengan oksigen
yang kemudian membentuk sulfur dioksida dan nitrogen oksida. zat-zat ini berdifusi
ke atmosfer hingga bereaksi dengan air untuk membentuk asam sulfat dan asam nitrat
yang larut dan jatuh dengan air hujan asam.
Hujan asam yang jatuh pada permukaan air akan meningkatkan derajat keasaman air
yang akan menyebabkan beberapa sopesies biota air mati karena tidak mampu
bertahan di lingkungan yang asam.

2. Gas- gas ozon ini di atmosfer Bumi terdapat pada dua lapisan, yakni di lapisan
troposfer dan juga di lapisan stratosfer. Di lapisan troposfer, gas- gas ozon ini hanya
terdapat dalam prosentase kecil, yakni hanya 10%. Sedangkan 90% lainnya terdapat
di lapisan stratosfer.

3. Udara yang tercemar Sulfur Oksida (SOx) menyebabkan manusia akan mengalami
gangguan pada sistem pernafasannya. Hal ini karena gas SOx yang mudah menjadi
asam tersebut menyerang selaput lendir pada hidung, tenggorokan, dan saluran nafas
yang lain sampai ke paru-paru. Serangan gas SOx tersebut menyebabkan iritasi pada
bagian tubuh yang terkena.
Pengaruh utama polutan SOx terhadap manusia adalah iritasi sistem pernafasan.
Beberapa penelitian menunjukkan bahwa iritasi tenggorokan terjadi pada konsentrasi
SO2 sebesar 5 ppm atau lebih, bahkan pada beberapa individu yang sensitive iritasi
terjadai pada konsentrasi 1-2 ppm. SO2 dianggap polutan yang berbahaya bagi
kesehatan terutama terhadap orang tua dan penderita yang mengalami penyakit kronis
pada sistem pernafasan dan kardiovaskular.
Sulfur dioksida (SO2) bersifat iritan kuat pada kulit dan lendir, pada konsentrasi 6-12
ppm mudah diserap oleh selaput lendir saluran pernafasan bagian atas, dan pada kadar
rendah dapat menimbulkan spesme tergores otot-otot polos pada bronchioli, speme ini
dapat menjadi hebat pada keadaan dingin dan pada konsentrasi yang lebih besar
terjadi produksi lendir di saluran pernafasan bagian atas, dan apabila kadarnya
bertambah besar maka akan terjadi reaksi peradangan yang hebat pada selaput lendir
disertai dengan paralycis cilia, dan apabila pemaparan ini terjadi berulang kali, maka
iritasi yang berulang-ulang dapat menyebabkan terjadi hyper plasia dan meta plasia
sel-sel epitel dan dicurigai dapat menjadi kanker.

Referensi

https://ilmugeografi.com/ilmu-bumi/meteorologi/lapisan-ozon
Fardiaz, Polusi Air dan Udara, 1992
Soemirat, Epidemiologi Lingkungan, 2002
Wardhana, Dampak Pencemaran Lingkungan, 2001
https://eprints.uny.ac.id/11727/
https://irfanprasayulannisarica.wordpress.com/2014/02/24/sumber-sumber-pencemar-udara-
antropogenik/

Anda mungkin juga menyukai