Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
Fungsi-fungsi bisnis dalam siklus penjualan dan penerimaan serta dokumen dan catatan
yang terkait
Siklus penjualan dan penerimaan melibatkan keputusan-keputusan dan proses-proses yang diperlukan
untuk memindahkan kepemilikan barang dan jasa kepada pelanggan setelah barangdan jasa tersebut
tersedia untuk dijual.
2. Pemberian kredit.
6. Pemrosesan atau pencatatan retur penjualan dan pengurangan harga, terdiri dari :
a. Memo kredit merupakan dokumen yang mengindikasikan adanya pengurangan dalam jumlah yang
tertagih dari pelanggan karena adanya barang yang dikembalikan.
b.Jurnal retur penjualan dan pengurangan harga adalah suatu jurnal yang digunakan untuk mencatat
retur penjualan dan pengurangan harga.
7. Menghapus piutang tak tertagih, tediri dari :
a. Formulir otoritas piutang tak tertagih merupakan dokumen yang digunakan secara internal untuk
menandai adanya otoritas untuk menghapus piutang sebagai tidak tertagih.
Dengan menggunakan salah satu pendekatan umum untuk penjualan, auditor mempelajari bagan arus
klien, menyiapkan kuesioner tentang pengendalian internal, dan melaksanakan pengujian penjualan
walkthrough. Auditor menggunakan informasi yang diperoleh dalam memahami pengendalian internal
untuk menilai resiko pengendalian, terdapat empat langkah yang penting dalam penilaian ini.
Untuk setiap pengendalian utama, satu atau lebih pengujian pengendalian harus dirancang untuk
memverifikasi keefektifannya, dalam sebagian besar audit, relatif mudah menentukan sifat pengujian
pengendalian dari sifat pengendalian tersebut, sebagi contoh, jika pengendalian internal adalah untuk
menandatangani pesanan pelanggan setelah kreditnya disetujui, pengujian pengendalian adalah untuk
memeriksa apakah pesanan pelanggan telah ditandatangai dengan benar.
Dalam memutuskan pengujian substantif atas transaksi, auditor sering kali menggunakan beberapa
prosedur bagi setiap audit tanpa memandang situasinya, sementara yang lainnya tergantung pada
kelayakan pengendalian dan hasil pengujian pengendalian.
Mencatat penjualan yang terjadi, untuk tujuan ini auditor memperhatikan tiga jenis salah saji yang
mungkin terjadi :
Metodologi yang dikembangkan untuk merancang pengujian atas pengendalian dan pengujian substantif
atas transaksi untuk penerimaan kas pada dasarnya sama dengan metode yang dikembangkan untuk
penjualan.
Tujuan audit terkait transaksi untuk penerimaan kas dikembangkan dari kerangka acuan audit. Terdapat
perbedaaan penekanan terhadap audit atas penerimaan kas. yaitu identifikasi kelemahan struktur
pengendalian intern yang meningkatkan kemungkinan terjadinya kecurangan. Beberapa hal yang harus
diperhatikan auditor terhadap hal ini antara lain:
1. Menentukan apakah kas yang diterima telah dicatat, ini adalah jenis defalkasi uang yang paling
sulit dideteksi auditor. Prosedur yang lazim dilakukan adalah menelusuri dari nota pembayaran
yang diberi nomor sebelumnya atau daftar penerimaan kas ke jurnal penerimaan kas dan buku
tambahan piutang, dengan catatan bahwa pengujian ini akan efektif kalau kas didaftar di cash
register tape.
2. Menyiapkan pembuktian atas penerimaan kas, untuk menguji apakah seluruh penerimaan kas
telah disetor ke rekening bank. Prosedur yang lazim dilakukan adalah rekonsiliasi bank.
3. Pengujian untuk menemukan lapping piutang usaha. Lapping adalah menangguhkan pencatatan
penerimaan piutang untuk menyembunyikan adanya kekurangan kas. Biasanya pengujian ini
dilakukan kalau diyakini auditor bahwa struktur pengendalian internal penerimaan kas lemah,
antara lain ditandai dengan tidak adanya pemisahan tugas antara orang yang menerima
pembayaran dari pelanggan dengan orang yang mencatat penerimaan dari piutang tersebut.