Anda di halaman 1dari 10

ETIKA

RAMAJA
DALAM
BERKENDARA
Remaja sekarang ini belum memahami etika dan aturan
dalam berlalu lintas dengan baik. Dengan psikologis yang
tidak stabil saat ini mereka sedang berada pada masa
pencarian diri mereka sehingga sering kali mereka
menunjukkan sikap ingin menonjolkan diri, semaunya
sendiri, pemahaman yang kurang, dan kurang
menghargai orang lain. Tak jarang apabila remaja ingin
menunjukkan diri mereka agar dianggap hebat yaitu
dengan ugal-ugalan, mengendarai sepeda motor dengan
kecepatan tinggi, perlengkapan sepeda motor yang tidak
sesuai standar dll. Perilaku inilah yang menyebabkan
terjadinya kecelakaan lalu lintas di kalangan remaja.
Tata tertib
berlalu
lintas
Aturan lalu lintas sendiri sebenarnya tidak hanya
berwujud larangan tetapi juga berbentuk perintah,
dilarang belok, dilarang parkir, dilarang menyalip
atau dilarang berputar. Peraturan tersebut
sebenarnya banyak sekali bisa berbentuk
perintah, petunjuk, dan pemberitahuan karena
wujud dari peraturan sebenarnya ada banyak
sekali.
ada tujuh tata tertib lalu lintas dasar yang
wajib diketahui dan lakukan :

Pengendara wajib Patuh terhadap rambu-


1 memiliki SIM 4 rambu lalu lintas

Jangan lupa untuk selalu Gunakan helm saat


2 membawa STNK 5 berkendara

Patuh terhadap rambu-


3 rambu lalu lintas 6 Jangan lewat trotoar

7 Kelengkapan motor, mulai dari lampu sampai sein


Dan berikut aspek-aspek disiplin berlalu lintas menurut
Sutawi (dalam Maryam, 2014) adalah :

a.lertness (kewaspadaan) merupakan faktor utama yang menjamin pengendara


selalu siaga dan waspada terhadap pengguna jalan. Dengan adanya sikap
waspada maka pengendara akan lebih hati-hati terhadap diri sendiri maupun
orang lain.
b. Awareness (kesadaran) berarti pengemudi sadar dan memiliki pengetahuan
serta prosedur berkendara yang baik, benar, dan aman, menyadari akan perlunya
mengemudi dengan benar, maka pengendara akan memperhatikan rambu-rambu
lalu lintas dalam berkendara.

c. Attitude (sikap dan mental) berarti bahwa pengemudi yang memiliki sikap lebih
mementingkan kepentingan umum, kepentingan dan keselamatan orang lain, akan berarti
sekaligus menjaga keamanan diri. Dengan adanya attitude pengendara akan lebih
menghormati serta menghargai pengguna jalan.
Faktor-faktor
pelanggaran
lalu terdapat
mempengaruhi
dua faktor yang
munculnya
lintas perilaku
lintas
kenakalan
pada remaja
berlalu
faktor
tersebut yaitu faktor internal
dan eksternal individu dalam
perilaku kenakalan berlalu
lintas pada remaja. Pada kedua
faktor tersebut terdapat
interaksi yang saling
berhubungan dan saling
mempengaruhi satu sama lain.
Faktor internal atau faktor yang berasal
dari individu itu sendiri meliputi :

1 Identitas diri yang negatif


2 Kontrol diri yang rendah
3 Sejak anak-anak sudah melakukan kenakalan
4 Kepercayaan diri rendah
5 Kestabilan emosi kurang
6 Aktualisasi diri terhambat
7 Tidak memiliki model yang baik
8 Penyesuaian sosial kurang
9 Hubungan sosial kurang
10 Kelekatan pada orang tua kurang
Faktor eksternal atau faktor yang
berasal dari luar individu meliputi :
1 Pengaruh teman sebaya yang negatif
2 Prestasi sekolah yang rendah
3 Status sosial ekonomi menengah ke bawah
4 Peran orangtua yang buruk
5 Kualitas lingkungan sekitar yang buruk
Upaya
Upaya polisi lalu lintas dalam meningkatkan tertib lalu tertib
lintas bagi pengendara :
berlalu
a. Pola preemtif
polisi lalu lintas melakukan sosialisasi dan lintas
penyuluhan berupa pemberian informasi mengenai
pentingnya menggunakan kelengkapan bermotor
seperti, helm, kaca spion, dan kelengkapan lainnya
saat mengemudikan kendaraan bermotor.
b. Pola Represif
Razia yang dilakukan oleh polisi lalu lintas berupa teguran
dan penindakan yang diberikan pada remaja yang tidak
tertib dalam berlalu lintas.
c. Pola Preventif
Patroli pada malam hari merupakan upaya yang dilakukan
oleh Polisi Lalu Lintas dalam meningkatkan tertib lalu lintas
pada
Terimakasih

Anda mungkin juga menyukai