RAMAJA
DALAM
BERKENDARA
Remaja sekarang ini belum memahami etika dan aturan
dalam berlalu lintas dengan baik. Dengan psikologis yang
tidak stabil saat ini mereka sedang berada pada masa
pencarian diri mereka sehingga sering kali mereka
menunjukkan sikap ingin menonjolkan diri, semaunya
sendiri, pemahaman yang kurang, dan kurang
menghargai orang lain. Tak jarang apabila remaja ingin
menunjukkan diri mereka agar dianggap hebat yaitu
dengan ugal-ugalan, mengendarai sepeda motor dengan
kecepatan tinggi, perlengkapan sepeda motor yang tidak
sesuai standar dll. Perilaku inilah yang menyebabkan
terjadinya kecelakaan lalu lintas di kalangan remaja.
Tata tertib
berlalu
lintas
Aturan lalu lintas sendiri sebenarnya tidak hanya
berwujud larangan tetapi juga berbentuk perintah,
dilarang belok, dilarang parkir, dilarang menyalip
atau dilarang berputar. Peraturan tersebut
sebenarnya banyak sekali bisa berbentuk
perintah, petunjuk, dan pemberitahuan karena
wujud dari peraturan sebenarnya ada banyak
sekali.
ada tujuh tata tertib lalu lintas dasar yang
wajib diketahui dan lakukan :
c. Attitude (sikap dan mental) berarti bahwa pengemudi yang memiliki sikap lebih
mementingkan kepentingan umum, kepentingan dan keselamatan orang lain, akan berarti
sekaligus menjaga keamanan diri. Dengan adanya attitude pengendara akan lebih
menghormati serta menghargai pengguna jalan.
Faktor-faktor
pelanggaran
lalu terdapat
mempengaruhi
dua faktor yang
munculnya
lintas perilaku
lintas
kenakalan
pada remaja
berlalu
faktor
tersebut yaitu faktor internal
dan eksternal individu dalam
perilaku kenakalan berlalu
lintas pada remaja. Pada kedua
faktor tersebut terdapat
interaksi yang saling
berhubungan dan saling
mempengaruhi satu sama lain.
Faktor internal atau faktor yang berasal
dari individu itu sendiri meliputi :