Anda di halaman 1dari 3

Perkembangan Kepribadian Masa Bayi

A. Perkembangan Bahasa pada Masa Bayi

Sifat Bahasa dan Bagaimana Bahasa Berkembang Pada Masa Bayi (Santrock, 2009)

Usia Rata-rata Tonggak Bahasa

Lahir Menangis

2-4 Bulan Mendenguk

5 Bulan Memahami kata-kata pertama

6 Bulan Mulai mengoceh

7-11 Bulan Perubahan dari linguis universal menjadi pendengar bahasa spesifik

8-12 Bulan Menggunakan isyarat, seperti memperlihatkan dan menunjukkan


timbulnya pemahaman kata-kata.

13 Bulan Kata-kata pertama terucap

18 Bulan Semburan kosa kata dimulai

18-24 Bulan Menggunakan ujaran dua kata pemahaman bahasa yang sangat
meningkat

B. Perkembangan Pemahaman Dan Kelekatan Pada Masa Bayi

Berikut adalah empat fase kelekatan berdasarkan konseptualisasi Bowlby (Schaffer, 1996).

Usia Deskripsi

Lahir-2 Bulan Bayi secara insting langsung mengarahkan kelekatan mereka dengan
sosok manusia. Contohnya: orang asing, saudara, dan orang tua sama-sama
memiliki kemungkinan yang sama untuk mendapatkan senyuman atau
tangisan dari bayi

2-7 Bulan Keletakan terpusat pada satu karakter, biasanya pengasuh utama seiring bayi
secara bertahap belajar untuk membedakan orang yang dia kenal dari orang
asing.
7-24 Bulan Kelekatan khusus berkembang. Dengan keterampilan lokomosi
yang meningkat, bayi secara aktif mencari komunikasi dengan
para orang yang biasanya mengasuh mereka, seperti ibu atau
ayah.

24 Bulan-Seterusnya Anak-anak menjadi sadar akan perasaan, tujuan dan rencana


orang lain serta mulai mempertimbangkan hal ini dalam
membentuk tindakan mereka sendiri.

C. Perkembangan Kepribadian Pada Masa Bayi

Kepribadian dibentuk oleh tempramen dan lingkungan yang terus menerus saling
mempengaruhi (106). Kepribadian pada setiap individu itu unik, tak ada satu kepribadian pun
yang sama.

Masa bayi adalah masa yang paling kritis dalam perkembangan kepribadian karena disinilah
fondasi awal dalam kepribadian terbentuk. Menurut penelitian, kurangnya kasih sayang yang
disebabkan karena kurang diperhatikan di rumah atau di lembaga dapat mengakibatkan
perubahan kepribadian.

Sifat kepribadian tertentu berubah sekalipun masih dalam masa bayi. Perubahan ini dapat
berupa menguat atau melemahnya sifat yang sudah ada. Atau sifat yang secara sosial kurang
baik digantikan oleh sifat sosial yang lebih baik.

M. The Final, Structural Model of the Mind


1.Id (Das Es), Aspek Biologis
Kepribadian Id merupakan komponen kepribadian yang primitif, instinktif
(berusaha memenuhi kepuasan instink) dan rahim tempat ego dan superego berkembang. Id
berorientasi pada prinsip kesenangan (pleasure principle) atau prinsip reduksi
ketegangan. Id merupakan sumber energy psikis. Maksudnya bahwa id itu merupakan
sumber dari instink kehidupan (eros) atau dorongan-dorongan biologis (makan, minum,
tidur,bersetubuh, dsb) dan instink kematian/instink agresif (tanatos) yang menggerakkan
tingkah laku. Prinsip kesenangan merujuk pada pencapaian kepuasan yang segera dari
dorongan-dorongan biologis tersebut.
Id merupakan proses primer yang bersifat primitif, tidak logis, tidak rasional,
dan orientasinya bersifat fantasi (maya). Dalam mereduksi ketegangan atau menghilangkan
kondisi yang tidak menyenangkan dan untuk memperoleh kesenangan, id menempuh dua
cara (proses), yaitu melalui refleks dan proses primer. Refleks merupakan reaksi-reaksi
mekanis/otomatis yang bersifat bawaan (bukan hasil belajar), seperti bersindan berkedip.
Melalui refleks, ketegangan (perasaan tak nyaman) dapat direduksi dengan segera. Proses
primer merupakan reaksi-reaksi psikologis yang lebih rumit. Proses primer berusaha
mengurangi ketegangan dengan cara membentuk khayalan (berfantasi) tentang objek atau
aktivitas yang akan menghilangkan ketegangan tersebut. Misalnya saat lapar menghayalkan
makanan dsb. Kehadiran objek yang diinginkan dalam bentuk maya (hayalan) sebagai
pengalaman halusinasi dinamakan “wishfullfillment”. Contoh, yang terbaik tentang
proses primer ini adalah mimpi (dream).
Freud meyakini bahwa mimpi merupakan usaha pemenuhan keinginan
atau dorongan-dorongan yang tidak terpenuhi dalam kondisi nyata. Berbagai halusinasi
pada orang yang mengalami gangguan jiwa merupakan contoh dari proses primer ini.
Namun yang jelas, proses primer ini tidak dapat mengurangi ketegangan. Rasa lapar tidak
dapat terpenuhi (menjadi kenyang) hanya dengan membayangkan makanan. Oleh karena
itu, dengan proses primer tidak dapat mereduksi ketegangan atau memenuhi keinginan atau
dorongan, maka cara atau proses baru perlu dikembangkan. Atas dasar kebutuhan inilah
komponen kepribadian keedua terbentuk, yaitu Ego (Das Ich).

Anda mungkin juga menyukai