G. Sumber
Nurarif, Amin Huda dan Hardhi Kusuma. 2015. Aplikasi Asuhan Keperawatan
Berdasarkan Diagnosa Madis dan Nanda Nic-Noc Edisi Revisi Jilid 2. Jogyakarta
: Mediaction Publishing
Utaminingsih, Wahyu Rahayu. 2017. Mengenal dan mencegah Penyakit Diabetes,
Hipertensi, Jantung dan Stroke Untuk Hidup Lebih Berkualitas. Yogyakarta :
Media Ilmu
Ways Al Qorny
2. Klasifikasi Hipertensi
Secara klinis drajat hipertensi dapat dikelompokan yaitu:
No. Kategori Sistolik (mmHg) Diastolik (mmHg)
1 Normal 120-129 80-84
2 Normal tinggi 130-139 85-89
3 Hipertensi Grade 1 (Ringan) 140-159 90-99
4 Hipertensi Grade 2 (Sedang) 160-179 100-109
5 Hipertensi Grade 3 (Berat) 180-209 110-119
Hipertensi Grade 4 (Sangat
6 >210 >120
Berat)
3. Penyebab Hipertensi
Ada beberapa faktor yang mempengaruhi terjadinya hipertensi:
1. Genetik : bawaan orangtua/keturunan
2. Obesitas
3. Gaya hidup yang tidak aktif (malas olahraga)
4. Stress
5. Merokok
6. Alkohol
7. Garam berlebih
Penyebab hipertensi pada orang dengan lanjut usia adalah terjadinya perubahan-
perubahan pada:
1. Elastisitas dinding aorta menurun.
2. Katub jantung menebal dan menjadi kaku.
3. Kemampuan jantung memompa darah menurun 1% setiap tahun sesudah berumur 20
tahun dan hal tersebut menyebabkan menurunnya kontraksi dan volumenya.
4. Kehilangan elastisitas pembuluh darah, hal ini terjadi karena kurangnya efektifitas
pembuluh darah perifer untuk oksigenasi.
5. Meningkatnya resistensi pembuluh darah perifer.
Pada usia lanjut arteri besar kehilangan kelenturannya dan menjadi kaku, sehingga
mereka tidak dapat mengembang pada saat jantung memompa darah melalui arteri
tersebut. Karena itu darah pada setiap denyut jantung dipaksa untuk melalui pembuluh
yang sempit dan hal tersebut dapat menyebabkan meningatnya tekanan darah. Inilah
yang terjadi pada usia lanjut .
5. Pencegahan Hipertensi
Bersantai
Hindari obesitas
Hindari merokok
Hindari miniman beralkohol
Hentikan merokok
Olahraga secara teratur
Sering memakan buah-buahan dan sayur-sayuran
Hindari makanan yang mengandung garam, lemak dan kolesterol tinggi.
Contoh Bahan makanan yang dianjurkan dan tidak dianjurkan bagi penderita hipertensi:
6. Komplikasi Hipertensi
Stroke.
Hipertensi berpotensi menyebabkan penebalan dan pengerasan dinding arteri
sehinggadapat memicu serangan Jantung serta stroke.
Penyakit pembuluh darah perifer.
Peningkatan tekanan darah dapat memicu pelebaran dinding pembuluh darah
(sepertimenggembung). Dinding yang menggelembung akan menjadi lemah saat
menahantekanan aliran darah. Komplikasi ini berpotensi mengancam jiwa terutama
jika pembuluh darah pecah.
Disfungsi Seksual
Hipertensi yang tidak terkontrol pada pria dapat menimbulkan ereksi
dikarenakan terjadinya aterosklerosis pada pembuluh darah penis. Sedangkan pada
wanita diketahui dapat terjadi penurunan aliran darah ke vagina yang tentu saja
dapat berakibat terganggunya kehidupan seksual.
Kerusakan Pada Ginjal
Seperti halnya pada organ sebelumnya, hipertensi juga dapat menyebabkan
kerusakan pada pembuluh darah ginjal, sehingga ginjal tidak berfungsi secara efektif
yang dapat mengakibatkan terjadinya gagal ginjal dan aneurisma pembuluh darah
ginjal dapat terjadi.
Kerusakan Pada Jantung
Didalam tubuh jantung berfungsi sebagai pemompa darah ke seluruh tubuh.
Hipertensi yang tidak terkontrol dapat menyebabkan kerusakan arteri jantung
sehingga aliran darah tidak lancar ke jantung. Hipertensi menyebabkan jantung
bekerja lebih keras, sehingga terjadi pembengkakan pada jantung dan lama
kelamaan otot jantung akan melemah dan tidak dapat bekerja secara efektif,
sehingga dapat menyebabkan gagal jantung. Kerusakan ini memang jarang
menimbulkan gejala, namun akibat yang ditimbulkan akan sangat fatal.
Kerusakan Pada Mata
Pembuluh darah mata juga dapat rusak akibat dari hipertensi yang tidak
terkontrol, sehingga suplai oksigen dan nutrisi tidak sampai dengan baik ke retina
mata. Jika hal tersebut terus dibiarkan, maka penglihatan akan menurun hingga
dapat menyebabkan kebutaan. Selain hipertensi, diabetes juga dapat memperparah
kerusakan tersebut.
Kerusakan Pada Otak
Otak merupakan organ yang membutuhkan supali oksigen dan nutrisi, sehingga
dapat bekerja secara efektif. Namun, hipertensi dapat menyebabkan kerusakan pada
pembuluh darah otak, maka yang paling sering terjadi akibat hal tersebut adalah
stroke.
Kerusakan Pada Paembuluh Darah Arteri
Arteri merupakan pembuluh darah yang membawa nutrisi serta oksigen ke
seluruh tubuh, normalnya fleksibel dan elastis. Jika hipertensi tidak terkontrol,
kerusakan dan penyempitan arteri atau yang sering disebut dengan arteriosklerosis
(pengerasan pembuluh darah) dan aterosklerosis (penyempitan pembuluh darah)
dapat terjadi yang akan berdampak pada mata, ginjal, jantng, tangan dan kaki.
Akhirnya pasien bisa mengalami nyeri dada, gagal jantung, serangan jantung,
stroke, sumbatan arteri ditangan dan kaki, kerusakan mata hingga pada aneurisma
(kelemahan pada dinding artaeri sehingga membentuk seperti bendungan dan jika
pecah dapat menyebabkan kematian).
Lampiran Lembar Jawaban Evaluasi
a. Jelaskan pengertian hipertensi?
Hipertensi adalah tekanan darah yang lebih besar dibandingkan dengan tekanan darah
keadaan normal.
Hipertensi pada lansia disebut hipertensi sistolik terisolasi dimana tekanan darah sistolik
mencapai 140 mmhg atau lebih, tetapi tekanan diastolik kurang dari 90 mmhg.