A. Pendahuluan
Kejadian Infeksi Rumah Sakit (IRS) adalah infeksi yang timbul pada
waktu pasien dirawat di rumah sakit. IRS merupakan masalah terutama di rumah
sakit-rumah sakit besar yang merawat pasien dengan beragam jenis penyakit.
Beberapa kejadian IRS mungkin tidak menyebabkan kematian pasien, akan tetapi
menjadi penyebab penting pasien dirawat lebih lama di rumah sakit. Hal ini
mengakibatkan pasien akan membayar lebih mahal dan dalam kondisi tidak
produktif, disamping pihak rumah sakit juga akan mengeluarkan biaya lebih
besar.
Pengendalian IRS merupakan suatu upaya penting dalam meningkatkan
mutu pelayanan di rumah sakit. Pencegahan kejadian IRS harus diupayakan
sedapat mungkin, anatara lain dengan adanya program pemantauan dan evaluasi
terhadap kejadian infeksi di ruang rawat inap maupun rawat jalan, menerapkan
tindakan asepsis dan membiasakan perilaku higienis pada petugas kesehatan serta
pelaksanaan surveilans.
B. Tujuan Survey
1. Memperoleh data dasar
2. Menilai standar mutu RS
3. Menilai keberhasilan mutu program PPI
5. VAP
Pemantauan VAP yaitu pemantaan yang dlakukan pada pasien yang
terpasang ventilator di Semen padang Hospital. Pemantauan pasien ini
dilakukan apakah pasien tersebut ada dilakukan perawatan sesuai
dengan standar PPI. Infeksi yang timbul pada pasien yang terpasang
ventilaor pada pasien dengan kriterisebagai berikut:
a. Sekresi Trakea
b. Infiltrat
c. Kultur Sputum
d. Hipotremi vs Hipertremia
e. Leukopenia vs lekositosis
f. AGD nilai kriteria CPIS
Pada Semen padang Hospital pasien yang terpasang ventilator tidak
terlalu lama pada setiap bulan nya dan jumlah pasien yang terpasang
ventilator tersebut hanya sedikit.
6. IADP
Infeksi yang di dapat pada pasien yang terpasang pasien terpasang CVP
atau pasien infeksi pada aliran darah perimer
7. HAP
Pneunomonia tirah baring yaitu pasien yang tirah baring lama di rumah
sakit yang menimbulkan HAP dengan kriteria HAP sebagai berikut:
a. Nafas sesak, Sputum purulen ( dahak yang mengandung nanah
yang terdiri dari sel sel darah putih dan jaringan mati, cairan
serus, dan cairan lendir kental
b. Hasil radiologi yang mendukung
c. Kultur sputum / BAL
d. Lain-lain
Indikator mutu PPI adalah target yang harus tercapai sesuai dengan pelaksanaan
indikator mutu di Semen padang Hospital
300
200
100
0
B B B B n gi U H
W W W W ana olo IC LA
i6 i5 i4 i3 bi
d at JU
M
nta nta nta nta Ke erin
La La La La P
Analisa Data
Angka kejadian phlebitis di Semen Padang Hospital memiliki standar
indikator mutu yaitu ≤ 25 ‰ .Berdasarkan data yang ada pada tabel 1, dapat
diketahui bahwa kejadian plebitis pada bulan Juli tahun 2019 di Semen
Padang Hospital sebanyak 0 kasus phlebitis dengan jumlah hari pemasangan
927 dengan insiden rate (0,00‰). Berdasarkan hasil observasi di lapangan
kejadian plebitis pada bulan juli tidak ada. Hal ini dikarena kan petugas telah
melakukan bundle pencegahan phlebitis dan menerapkan 5 moment hand
hygiene. Selain itu petugas telah menjelaskan kepada keluarga dan pasien
untuk selalu melakukan hand hygiene. Berdasarkan hasil observasi dan analisa
di lapangan kejadian phlebitis bisa di sebabkan karena kurangnya kebersihan
petugas ataupun keluarga pasien, Selain itu juga di dukung oleh osmolasritas
cairan yang terlalu pekat dan konsentrat yang tinggi.
Berdasarkan indikator mutu dalam pelayanan Semen Padang Hospital bahwa
indikator mutu pada bulan Mei telah tercapai target kurang dari (<25‰)
Rekomendasi
a. Tingkatkan pemantauan pemasangan infus dan pentingnya keluarga
terhadap HH
b. Tingkatkan monitoring dan evaluasi setiap pasien yang mendapatkan terapi
atau cairan dengan osmolaritas tinggi
c. Tingkatkan kepatuhan petugas dalam hand hygiene.
40
Total
30
20
10
0 0 0 0
0
JUMLAH INFEKSI (N) LAMA PEMAKAIAN ALAT (D) RATE (‰)
Analisa Data
Angka kejadian ISK di Semen Padang Hospital memiliki standar yaitu
≤ 8‰ .Berdasarkan data yang ada pada tabel 1, dapat diketahui bahwa
kejadian ISK pada bulan Juli tahun 2019 di Semen Padang Hospital tidak
ada di temukan pasien yang mengalami infeksi saluran kemih. Jumlah hari
pemakaian alat sebanyak 50 hari, hasil audit dan monioring ke lapangan tidak
ada yang mengalami infeksi saluran kemih.
Rekomendasi
1. Tingkatkan kepatuhan penerapan SPO setiap pemasangan DC
2. Pemasangan kateter harus sesuai dengan indikasi pemasangan
0
y T i rif r) y i l
SC ST ap op om ta
tom si ar t O ktu c r t To
ik si rn
i s
Fr
a as a
d Ek Po ar ar
en He l se
La
p ap
A p Ro lo L
(C
ir f
O
Analisa Data
Berdasarkan data yang ada pada tabel 3 dapat diperoleh informasi bahwa
kejadian ILO bulan Juli tidak ada pasien yang mengalami infeksi pada post
operasi. Berdasarkan hasil audit dan survei yang dilakukan ke seluruh pasien
yang dilakukan tindakan operasi dan kunjungan rutin maka tidak ada
ditemukan tanda-tanda infeksi pada luka operasi pada pasien tersebut. Salah
satu pencegahan infeksi luka operasi petugas telah menerapakan hand hygiene
dan penerapan pembersihan luka secara steril. Pasien dan keluarga awal masuk
harus di edukasi hand hygiene dan ikut mendukung perogram pencegahan dan
pengendalian infeksi.
Rekomendasi
1. Pertahankan teknik perawatan luka sesuai dengan SPO
2. Tingkatkan pelaksanaan monitoring pasien dengan luka operasi.
3. Tingkatkan kepatuhan hand hygiene petugas dan pengunjung
4. Menganjurkan pasien mandi sebelum operasi dengan sabun cloreksidine
5. Melakukan kunjungan rutin oleh IPCN ke ruangan pasien yang telah
dilakukan operasi
115
0
er B B B B a D U D
bo
r
ny
a ta
o kt 6
W
5
W
4
W
3
W erin tH t IC t IG
La in -ra
D P w w w la ta
Lt Lt t tL
t Pr Pr Pr Ra
wt Lt w tL w n
&
g as
r t r a tu
P w Pr P an
Pr id Pe
b
Ke
Analisa Data
Kepatuhan hand hygiene di Semen Padang Hospital mempunyai target ≥ 80%.
Berdasarkan data pada tabel 4 dapat diperoleh informasi bahwa ada
peningkatan angka kepatuhan hand hygiene pada petugas di bandingkan
dengan bulan Juli 2019. Berdasarkan hasil observasi dan audit petugas saat
melakukan tindakan petugas masih tidak melakukan 5 moment hand hygiene
tersebut. Berdasarkan kesempatan yang seharusnya dilakukan sebanyak 2360
kali dengan kesempatan sebenar nya yang harus dilakukan cuci tangan yaitu
sebanyak 1712 dengan persentase sebanyak 73%. Namun hal selain itu
petugas sudah dilakukan edukasi setiap shif sehingga patuh untuk melakukan
hand hygiene.
Rekomendasi
1. Tingkatkan kepatuhan petugas untuk melakukan hand hygiene
2. Melakukan edukasi ulang hand hygiene kepada petugas
3. Melakukan edukasi kepada pasien dan keluarga tentang hand hygiene
Berdasarkan tabel 5 tidak ada kejadian tertusuk jarum pada petugas di Semen
Padang Hospital pada bulan Juli tahun 2019 tidak ada petugas yang tertusuk
jarum.
Analisa Data:
Berdasarkan data di atas bahwa kejadian tirah baring di Semen Padang
Hospital pada bulan yaitu 21 hari pada pasien yang di rawat di ruangan intensif
kejadian dekubitus tidak ada.
Rekomndasi:
Tingkatkan pemantauan pasien pada tirah baring, lakukan mobilisasi jika
pasien mengalami tirah baring lama supaya tidak terjadi kejadian dekubitus.
Analisa Data
Berdasarkan data pada di atas didapatkan data bahwa pasien pada bulan Juli
pasien yang di rawat di ICU tidak ada yang memakai CVP
Analisa Data
Berdasarkan data pada di atas didapatkan informasi bahwa bulan Juli
kejadian tidak ada kejadian HAP di Semen Padang Hospital.
F. Audit Kewaspadaan Standar
1. Kepatuhan Pengunaan APD
Kepatuhan petugas tentang pemilahan limbah yang masih ada belum 100%
sepeti masih ada ditemukan petugas yang membuang sampah non infeksius
kedalam tempat sampah infeksius. Pemilahan limbah non infeksius yang tidak
terkontaminasi oleh cairan infeksius seperti bungkus spuit, bungkus kapas
alkohol ke dalam sampah infeksius. IPCN akan selalu memotivasi petugas
untuk selalu memisahkan limbah sesuai dengan jenisnya.
5. Pengelolaan Linen
Penyuntikan yang aman telah dilakukan oleh petugas terutama oleh perawat,
namun teknik aseptik dalam penyuntikan yang belum 100%. Teknik aseptik telah
dilakukan dengan benar. Hal ini bisa berdampak pada saat pemasangan infus
akan beresiko munculnya plebitis pada pasien.
G. PENUTUP
Demikian laporan kegiatan yang telah dilakukan oleh IPCN semoga apa yang
di laporkan dan ada yang kekurangan agar bisa memberikan masukan
sehingga pencegahan dan pengendalian infeksi di rumah sakit bisa berjalan
dengan baik.