Anda di halaman 1dari 7

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Sistem kardiovaskular merupakan sebuah system yang tersusun dari

organ jantung dan pembuluh darah. Pada sebuah pemerikasaan fisik yang biasa

dilakukan di ukur tekanan darah yang merupakan tekanan yang di timbulkan

pada dinding arteri. Ada dua jenis tekanan yang di ukur yaitu tekanan sistol

ialah tekanan puncak yang terjadi saat ventrikel berkontraksi. Sedangkan

tekanan diastole atau tekanan terendah yang terjadi saat jantung berelaksasi.

Rata-rata nilai tekanan darah normal orang dewasa adalah 120/80, sedangkan

tekanan darah yang melampaui batas normal di atas di sebut hipertensi

(Smeltzer & Suzene, 2019).

Hipertensi dapat di definisikan sebagai tekanan darah persisten dengan

tekanan sistolik di atas 140 mmHg dan tekanan darah diastolik di atas 90

mmHg. Pada populasi manula, hipertensi di definisikan sebagai tekanan

sistolik ≥ 160 mmHg dan tekanan diastolik ≥ 90 mmHg (Brunner & Sudarth,

2001). Hipertensi adalah peningkatan tekanan darah sistolik sedikitnya 140

mmHg atau tekanan diastolic sedikitnya 90 mmHg (Price, 2017). Menurut

Sudoyo hipertensi adalah peningkatan tekanan darah yang melebihi tekanan

darah normal seperti apa yag telah di sepakati oleh para ahli, yaitu > 140/90

mmHg (Sudoyo, 2016).

1
2

Hiperetensi merupakan penyebab kematian nomer 7 di dunia dari satu

juta penduduk setiap tahunnya. Badan penelitian kesehatan dunia WHO tahun

2012 menunjukkan diseluruh dunia sekitar 982 juta orang atau 26,4%

penghuni bumi mengidap hipertensi dengan perbandingan 26,6% pria dan

wanita 26,1% wanita. Hipertensi juga menyebabkan 1,5 juta kematian per

tahun di Wilayah Asia Tenggara. Bahkan, diperkirakan jumlah penderita

hipertensi akan meningkat menjadi 1,6 miliyar atau 29,2% menjelang tahun

2025. (Bloch, 2018).

Pada tahun 2013 Hari Kesehatan Dunia tema " tekanan darah tinggi "

yang di adakan di New Delhi dalam pertemuan dengan menteri kesehatan

berbagai Negara ternyata mendapatkan jumlah yang sangat signifikan, karena

lebih dari satu dari tiga orang dewasa di seluruh dunia diperkirakan menderita

kondisi tersebut. Tekanan darah tinggi menyumbang kontribusi untuk 9,4 juta

kematian setiap tahun akibat penyakit jantung dan stroke dan merupakan faktor

risiko tinggi bagi banyak hasil kesehatan lainnya. Sayangnya, itu sering terjadi

tanpa disadari, bahkan ketika nilai-nilai yang sangat tinggi, dan dengan

demikian kesehatan masyarakat harus fokus pada pengujian awal dan tindak

lanjut. Dr.Chan didorong para menteri untuk mengadopsi Deklarasi New Delhi

dengan tema “Tekanan Darah Tinggi”, dan untuk membangun kemitraan di

tingkat nasional, regional dan global (WHO, 2019).

Provinsi Jawa Tengah dengan kasus baru penyakit tidak menular

tertinggi yaitu hipertensi dengan prosentase sebesar 57,10%, Kabupaten atau

kota tertinggi yaitu Kabupaten Batang sebesar 18,86% sedangkan Kota

Surakarta menempati peringkat ke 3 dengan presentase penyakit hipertensi

sebesar 12,25% (Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Tengah, 2018).


Prevaleni penyakit hipertensi di Kabupaten Kendal berdasarkan laporan

dinas kesehatan kota Kendal dalam profil 2019 di ketahui jumlah penderita

Hipertensi menapai 10751 kasus dan menempati peringkat ke 2 dari 10 besar

penyakit yang berada di Kabupaten Kendal (Dinas Kesehatan Kabupaten

Kendal 2019).

Faktor-faktor yang mempengaruhi terjadinya hipertensi di bagi dalam

dua kelompok besar yaitu faktor yang melekat atau tidak dapat di ubah seperti

jenis kelamin, umur, genetic dan faktor yang dapat di ubah seperti pola makan,

kebiasaan olahraga dan lain-lain satu faktor saja belum cukup menyembabkan

timbulnya hipertensi (Depkes, 2019).

Dampak dari hipertensi yang tidak segera ditangani dapat

manimbulkan kerusakan pada organ seperti jantung, ginjal, syaraf otak, mata,

dan bahkan disfungsi ereksi. Hipertensi juga merupakan faktor risiko penyakit

jantung koroner dan bisa menyebabkan stroke (Rilantono, 2015). Metode

penatalaksanaan hipertensi bertujuan untuk mencapai dan mempertahankan

tekanan darah sistolik di bawah 140 mmHg, tekanan diastolik dibawah 90

mmHg dan mengendalikan faktor resiko dari hipertensi (Sofro dan Anurogo,

2013).

Manajemen bagi penderita hipertensi secara garis besar terbagi

menjadi dua yaitu terapi yang pertama adalah farmakologi (seperti diuretik,

betablocker, penghambat simpatik) terapi yang kedua adalah non farmakologi

(seperti mengontrol berat badan, mengurangi konsumsi garam, dan relaksasi).

Obat antihipertensi memiliki efektivitas dan keamanan masing-masing dalam

pengobatan hipertensi, tetapi obat antihipertensi juga memiliki efek, seperti

ketergantungan dan apabila dikonsumsi secara terus-menerus dapat

menyebabkan kerusakan organ (Sofro dan Anurogo, 2017). Terapi non

farmakologi yang dapat di lakukan pada pasien hipertensi salah satunya adalah
relaksasi dengan cara mendengarkan murotal ayat suci Al-Qur’an. Terapi

murotal bertujuan untuk mengurangi kecemasan dan stess untuk mempercepat

proses penyembuhan dengan menurunkan tekanan darah (Kaheel, 2013).

Lantunan Al-Qur’an secara fisik mengandung unsur manusia, suara manusia

merupakan instrument penyembuhan yang menakjubkan dan alat yang mudah

dijangkau (Hendriana, 2019).

Penelitian yang dilakukan oleh Irmacatshalihah dan Armiyati (2019)

menunjukkan hasil adanya pengaruh terapi murottal menurunkan tekanan darah

pada pasien hipertensi. Terapi murrotal surah Al-Kahfi efektif menurunkan

tekanan darah karena memberikan ketenangan pada saat didengarkan. Respon

positif surah Al-Kahfi mempengaruhi hipotalamus mengeluarkan hormon

endoprin yang membuat relaksasi dan menurunkan tekanan darah, ketika

seseorang sedang mendengarkan lantunan ayat suci Al-Qur’an mempunyai

dampak relevan untuk mengurangi suatu kekakuan pada saraf otot reflektif

(Kaheel, 2013).

Sehubungan fenomena diatas peneliti tertarik ingin menerapkan jurnal

karya ilmiah yang berjudul Pengaruh Penggunaan Terapi murrotal surah Al-Kahfi

untuk menurunkan tekanan darah pasien hipertensi sehingga peneliti tertarik

untuk meneliti karya ilmiah dengan judul “Pengaruh Penggunaan Terapi murrotal

surah Al-Kahfi untuk menurunkan tekanan darah pasien hipertensi”

1.2 Rumusan masalah


.

Banyaknya kejadian Hipertensi hal tersebut sudah menjadi perhatian

khusus bagi dunia medis tekanan darah dapat dicegah apabila tenaga medis

yang merawat pasien mengetahui dan dapat mengaplisikan secara baik. Maka

oleh sebab itu peneliti tertarik melakukan penelitian efektifitas terapi Murottal
Quran terhadap perubahan tekanan darah lansia hipertensi di. RSI

Muhammadiyah Kendal Kec Weleri Kabupaten Kendal

Berdasarkan uraian di atas dapat di simpulkan rumusan masalah sebagai

berikut : Apakah ada efektivitas terapi murottal Quran terhadap perubahan

tekanan darah lansia hipertensi di RSI Muhammadiyah Kendal Kec Weleri

Kabupaten Kendal

1.3 Tujuan Penelitian

1.3.1 Tujuan umum

Menganalisis efektifitas terapi Murottal Quran terhadap perubahan

tekanan darah lansia hipertensi di RSI Muhammadiyah Kendal Kec

Weleri Kabupaten Kendal.

1.3.2 Tujuan khusus

1. Untuk mendapatkan informasi tekanan darah pada pasien

hipertensi sebelum melakukan terapi Murottal Al-Quran di RSI

Muhammadiyah Kendal Kec Weleri Kabupaten Kendal.

2. Untuk mendapatkan informasi tekanan darah pada pasien

hipertensi sesudah melakukan terapi Murottal Al-Quran di RSI

Muhammadiyah Kendal Kec Weleri Kabupaten Kendal.

3. Untuk mengetahui perbedaan tekanan darah pasien hipertensi

sebelum dan sesudah melakukan terapi murottal quran di RSI

Muhammadiyah Kendal Kec Weleri Kabupaten Kendal..


1.4 Manfaat penelitian

1. Bagi RSI Muhammadiyah Kendal Kec Weleri Kabupaten Kendal.

Sebagai masukan dan infomasi bagi Rumah sakit dalam

mencegah dan mengatasi penyakit yang berhubugan dengan

masalah kesehatan seperti Hipertensi.

2. Bagi institusi pendidikan

Penelitian ini dilakukan, di harapkan dapat memberikan

umpan balik bagi keberhasilan proses pembelajaran di fakultas

ilmu kesehatan universitas muhammadiyah Semarang terkait

dengan terapi murottal Quran terhadap penurunan tekanan darah

3. Bagi Pasien

Membuka wawasan dan pengetahuan Pasien untuk dapat

mengembangan diri dalam melakukan upaya kesehatan berupa

terapi murottal Quran untuk penurunan tekanan darah terhadap

penyakit hipertensi.

4. Bagi penulis

Sebagai tambahan ilmu pengetahuan di luar bangku kuliah

dalam rangka mengembangkan dan menambah ilmu pengetahuan

yang berhubungan langsung dengan masalah penelitian ini.

Anda mungkin juga menyukai