3.1 Umum
3.1.1 Lingkup Pekerjaan
Kontraktor harus membangun, dan memelihara selama masa kontrak, pekerjaan jalan
terdiri dari berikut ini seperti yang ditunjukkan pada gambar atau sebagaimana
diarahkan atau disetujui oleh Direksi Pekerjaan dan sesuai dengan spesifikasi
selanjutnya:
(i) Jalan masuk termasuk jembatan;
(ii) Jalan inspeksi;
(iii) Jalan lainnya/ jalan ke quarry termasuk jembatan
Kecuali sangat ditentukan selanjutnya, terkait pekerjaan yang berkaitan dengan
konstruksi perbaikan jalan dan trotoar seperti kontrol dan penghapusan air,
penggalian, pekerjaan tanah umum dan penimbunan, pekerjaan drainase, pekerjaan
beton dan batu, pagar penjaga dan logam, dan semua pekerjaan konstruksi lainnya
yang terkait, wajib sesuai dengan persyaratan yang relevan sebagaimana ditentukan
dalam bagian lain dari Spesifikasi Teknis dan / atau Spesifikasi Umum. Semua
pekerjaan sementara termasuk pengalihan lalu lintas sementara dan kontrol lalu lintas
yang terkait dengan konstruksi perbaikan jalan harus memenuhi persyaratan.
Tidak ada pembayaran terpisah untuk kontrol dan penghapusan air selama
pembangunan jalan akses permanen atau konstruksi penggalian jalan sementara dan
pekerjaan timbunan harus dilakukan. Semua biaya sudah termasuk dalam pekerjaan
jalan.
TS 3 - 3
Spesifikasi Teknik – Pekerjaan Jalan dan Perkerasan
3.1.6 Gorong-gorong
Kontraktor harus membangun, menangkap dan memelihara gorong-gorong jalan
seperti yang ditunjukkan pada gambar atau sebagaimana diarahkan atau disetujui oleh
Direksi Pekerjaan, dalam rangka untuk mengalirkan air dari timbunan, sub-base dan
base course jalan selama konstruksi.
Kontraktor harus setiap saat menjamin gorong-gorong tersebut dapat mengalirkan
aliran sungai dan saluran irigasi eksisting yang sudah ada saat pelaksanaan pekerjaan
jalan.
Gorong-gorong didesain dengan bahan beton bertulan pabrikan dengan dimensi 80 x
80 x 100 cm dan 200 x 200 x 120 cm sesuai gambar desain.
Pengukuran dan pembayaran untuk penggalian, pemasangan gorong-gorong dan
penimbunan kembali harus sudah termasuk dalam pekerjaan jalan.
dalam garis penggalian untuk semua pekerjaan drainase dan struktur terkait tambahan
akan dikupas dan dibersihkan.
Semua kayu yang ada di daerah yang dibersihkan yang dapat dibersihkan akan tetap
menjadi milik Direksi dan harus dibuang dan ditimbun sebagaimana diarahkan oleh
Direksi Pekerjaan. Semua bahan lain hasil dari Clearing, grubbing, dan operasi
pengupasan harus dan / atau dibuang.
TS 3 - 5
Spesifikasi Teknik – Pekerjaan Jalan dan Perkerasan
kadar air optimum (OMC) seperti yang diperoleh dalam tes pemadatan standar
dilakukan sesuai dengan ASTM D 698, dan kadar air ini harus seragam di seluruh
setiap lapisan yang ditempatkan.
Metode pemeliharaan kadar air dari timbunan jalan bahan untuk membawa ke kadar
air tertentu sebelum pemadatan menjadi tanggung jawab dari Kontraktor harus
mendapatkan persetujuan oleh Direksi Pekerjaan. Kadar air bahan harus dilakukan
sebelum pengiriman ke lokasi pembangunan timbunan, baik itu dari hasil penggalian,
borrow area, atau stockpile. Kelembaban tambahan dapat ditambahkan di timbunan
hanya apabila diarahkan atau disetujui oleh Engineer dan kelembaban tambahan
tersebut harus ditambahkan dengan menggunakan kendaraan sprinkler atau alat
sejenis yang disetujui oleh Direksi Pekerjaan.
Setiap lapisan timbunan jalan harus dipadatkan untuk seragam kerapatan seluruh
lapisan dan sesuai dengan kepadatan tidak kurang dari 95% dari kepadatan kering
maksimum yang diperoleh dari uji pemadatan standar dilakukan sesuai dengan ASTM
D 698.
dari batas tanah dasar yang telah selesai harus dilindungi terhadap kerusakan oleh lalu
lintas konstruksi, mengering atau retak dan kerusakan akibat kerusakan Kontraktor
harus diperbaiki sebagaimana diarahkan oleh Direksi.
3.4.2 Bahan
Bahan sub base memiliki ukuran partikel maksimum 15 cm dan harus dinilai dengan
baik dalam batas-batas yang ditunjukkan pada Tabel 2.1 kecuali diarahkan atau
disetujui oleh Direksi Pekerjaan:
TS 3 - 9
Spesifikasi Teknik – Pekerjaan Jalan dan Perkerasan
Proporsi material halus ukuran 0,2 mm (Saringan No. 70) harus memiliki indeks
plastisitas, sebagaimana ditetapkan sesuai dengan ASTM D 4318, tidak lebih dari 6%.
Jika bahan tersebut tidak mengandung jumlah yang cukup dari bahan semen alami
untuk pengikatan yang mudah di bawah aksi penyiraman dan pemadatan, akan ada
ditambahkan ke dalamnya, sebuah pengikat yang terdiri dari abu batu, pengikat tanah,
atau bahan semen lainnya yang disetujui oleh Direksi Pekerjaan. Jumlah tersebut
ditambah pengikat harus sesuai pada persetujuan Direksi dan sedemikian rupa sehingga
setelah pengikat telah ditambahkan, gradasi gabungan dari campuran harus dalam
batas-batas yang ditentukan di atas. Pengikat tersebut harus dimasukkan dan
didistribusikan melalui bahan sub-base pada titik di mana bahan yang diproduksi, atau
di mana disetujui oleh Direksi Pekerjaan selama penempatan dan penghamparan sub-
base. Ketebalan Lapisan Pondasi Bawah adalah 30 cm.
3.5.2 Bahan
Bahan base course harus memiliki ukuran partikel maksimum 4 cm dan harus dinilai
dengan baik dalam batas-batas berikut kecuali dinyatakan diarahkan atau disetujui
oleh Direksi Pekerjaan.
TS 3 - 11
Spesifikasi Teknik – Pekerjaan Jalan dan Perkerasan
pada kadar air yang dibutuhkan dengan cara motor grader atau peralatan lain yang
disetujui sehingga ketebalan lapisan yang seragam dan pemerataan dan gradasi
bahan tercapai. Mencampur dan menyebarkan harus sedemikian rupa untuk
menghilangkan segregasi, dan setiap bahan terpisah harus dibuang dan diganti atau
akan dicampur lagi.
Dimana pengangkutan dilakukan diatas material yang sebelumnya sudah dihampar,
Kontraktor wajib membuat rute peralatan atas pengangkutan material yang sudah di
tempat sedemikian rupa untuk menyebarkan perjalanan secara merata diatas seluruh
lebar permukaan untuk mendistribusikan efek pemadatan peralatan dan untuk
meminimalkan pemadatan tidak merata.
Setelah menyebarkan secara merata, setiap lapisan harus dipadatkan dengan
kepadatan tertentu atas lebar penuh dengan cara pemadatan tamping roller drum
halus , pneumatic roller atau seperti peralatan pemadatan lain yang disetujui oleh
Direksi Pekerjaan. Semua metode pemadatan dan peralatan harus tunduk pada
persetujuan Engineer dan rincian lengkap daripadanya disampaikan kepada Engineer
untuk disetujui sebelum dimulainya pekerjaan.
Operasional roller pemadat, kontrol kelembaban dan persiapan permukaan lapisan
untuk lapisan berikutnya harus pada dasarnya sama dengan untuk pemadatan
timbunan.
Pemadatan setiap lapisan akan berlangsung perlahan-lahan dari arah samping ke
tengah, sejajar dengan tengah atau as jalan dan harus dilakukan sebagai operasi
terus-menerus sampai semua permukaan lengkap dipadatkan. Setiap penyimpangan
atau depresi yang berkembang selama pemadatan harus dikoreksi dengan materi di
tempat-tempat dan menambahkan atau menghapus material sampai permukaan yang
seragam mulus tercapai. Berdekatan dengan struktur dan di semua tempat lain tidak
dapat diakses oleh alat roller besar harus dipadatkan secara menyeluruh dengan
stamper tangan disetujui dioperasikan compactor mekanis atau dengan tangan.
Lapisan akhir dari base course, setelah pemadatan untuk kepadatan yang ditentukan,
harus dengan grader dan dipadatkan sampai halus bahkan permukaan telah diperoleh
sedemikian rupa sehingga permukaan harus mulus, bebas dari lipatan, dan benar
sesuai dengan profil ditampilkan pada gambar, atau seperti yang diarahkan oleh
Direksi Pekerjaan, dengan toleransi ± 3 cm di setiap m 5 yang diukur dengan arah
lurus.
TS 3 - 13
Spesifikasi Teknik – Pekerjaan Jalan dan Perkerasan
3.6.2 Bahan
a) Prime Coat dan Tack Coat: bahan untuk prime coat dan tack coat harus sesuai
dengan persyaratan MC-70 yang ditunjuk dalam ASTM D 2027. Campuran
pasir harus pasir kering bersih dan dari sumber yang disetujui oleh Direksi
Pekerjaan dan harus bebas dari bahan tanah liat, lumpur dan bahan organik.
b) Aspal Beton: beton aspal terdiri dari agregat hancur, filler dan aspal. Kualitas
agregat harus sesuai dengan persyaratan untuk agregat beton sesuai dengan
ketentuan Pasal dari Spesifikasi Teknis. Filler mineral terdiri dari debu kapur,
TS 3 - 14
Spesifikasi Teknik – Pekerjaan Jalan dan Perkerasan
dolomite debu, atau debu batuan yang sama, semen portland, kapur terhidrasi
atau non-materi plastik mineral disetujui oleh Direksi Pekerjaan. Permukaan ini
harus benar-benar kering dan bebas dari benjolan. Aspal harus sesuai dengan
persyaratan yang diberikan dalam Spesifikasi Standar AASHTO untuk semen
aspal, penunjukan M20-63, dan nilai penetrasi akan 60:80. Tidak ada aditif
harus dimasukkan dalam aspal.
TS 3 - 15
Spesifikasi Teknik – Pekerjaan Jalan dan Perkerasan
Kontraktor yang diambil di tempat yang ditunjuk oleh Direksi Pekerjaan. Setidaknya
satu tes bor inti diperlukan untuk setiap 1 000 m2 luas permukaan dengan minimal
satu tes utama untuk produksi setiap hari. Ketebalan tidak boleh lebih besar dari 5
mm kurang dari kedalaman yang dirancang untuk setiap tes uji dan tidak lebih besar
dari 2,5 mm kurang untuk rata-rata 10 tes berturut-turut.
Ketika hasil pengujian ditemukan kekurangan baik dalam elevasi atau ketebalan
melebihi toleransi yang ditentukan, Kontraktor wajib melakukan pengujian tambahan
untuk memverifikasi sejauh mana kekurangan dan membongkar dan mengganti
permukaan beton aspal dengan bahan baru sesuai persetujuan Direksi.
3.7.2 Material
Materi yang akan dipilih oleh Kontraktor dari sumber yang disetujui oleh Direksi
Pekerjaan dan harus terdiri dari bahan-bahan lokal yang cocok disetujui oleh Direksi
Pekerjaan.
Gradasi material seperti yang ditentukan pada Table 2.3.
Table 2.3 Kebutuhan Gradasi Material Gravel Permukaan
Standar ayakan ASTM Persentase Berat Tertahan
(A) (B)
37.5 mm (11/2 in.) 100 -
19.1 mm (3/4 in.) 80 - 100 100
9.5 mm (3/8 in.) 55 - 90 80 - 100
TS 3 - 18
Spesifikasi Teknik – Pekerjaan Jalan dan Perkerasan
4.76 mm (No.4) 40 - 70 55 - 90
2.36 mm (No.8) 30 - 55 40 - 70
0.42 mm (No.40) 12 - 10 20 - 40
0.07 mm (No.200) 5 - 20 8 - 25
Bagian melewati saringan 0,42 mm, jika plastik memiliki batas cair tidak lebih besar
dari 35% dan indeks plastisitas tidak lebih dari 11%.
Material harus bebas dari materi kotoran dan zat merugikan lainnya dan harus
memiliki kualitas sedemikian rupa sehingga akan kompak secara menyeluruh ke
permukaan bahkan keras bebas dari bahan longgar atau lepas ketika disiram dan
dipadatkan.
3.7.3 Konstruksi
Sebuah dasar jalan 150 mm minimum ketebalan bersama dengan basis sub, jika
diperlukan oleh tes CBR, harus disediakan untuk semua jalan membukanya sebelum
menempatkan permukaan tersebut.
Permukaan jalan harus dikonstruksi untuk memiliki ketebalan minimum setelah
pemadatan adalah 100 mm dengan ketebalan tambahan bila diperlukan. Kontraktor
harus kompak materi secara menyeluruh di lapisan 100 mm sampai kepadatan kering
tidak kurang dari 95% dari kepadatan kering maksimum yang ditentukan sesuai
dengan ASTM D 1557. Metode pemadatan harus tunduk pada persetujuan dari
Direksi.
Selama pemadatan, material harus sesua dengan kelas jalan. Pemisahan bahan halus
dan kasar harus dihindari dan permukaan material terus bebas dari segregasi selama
pemadatan. Permukaan setelah pemadatan menunjukkan lapisan permukaan tidak
lebih dari 10 mm dalam panjang 3m.
TS 3 - 19
Spesifikasi Teknik – Pekerjaan Jalan dan Perkerasan
3.9 Jembatan
3.9.1 Umum
Kontraktor harus membangun jembatan melintasi sungai dan jalan Propinsi
TS 3 - 20
Spesifikasi Teknik – Pekerjaan Jalan dan Perkerasan
ada unit beton pracetak yang akan digerakkan sampai sepenuhnya lepas dari
permukaan tanah.
Unit-unit beton pracetak yang rusak akibat penyimpanan dan penanganan yang tidak
sebagaimana mestinya harus diganti oleh Penyedia Jasa dengan biaya sendiri.
Bilamana cara pengangkatan dan pengangkutan gelagar tidak disebutkan dalam
Gambar, maka Penyedia Jasa harus menyerahkan cara yang diusulkan kepada Direksi
Pekerjaan. Setelah disetujui oleh Direksi Pekerjaan, maka Penyedia Jasa harus
mengikuti cara yang telah disetujui.
3) Penyimpanan
Unit-unit harus ditempatkan bebas dari kontak langsung dengan permukaan tanah dan
ditempatkan pada penyangga kayu di atas tanah keras yang tidak akan turun baik
musin hujan maupun kemarau, akibat beban dari unit-unit tersebut. Bilamana unit-
unit tersebut disusun dalam lapisan-lapisan, maka tidak melebihi dari 3 lapisan
dengan penyangga kayu dipasang di antara tiap lapisan. Penyangga untuk setiap
lapisan harus dipasang di atas lapisan yang terdahulu. Untuk gelagar dan tiang
pancang, penyangga harus dipasang pada jarak tidak lebih dari 20 % dari ukuran
panjang unit, yang diukur dari setiap ujung.
4) Baja Pra-tegang (Pre-stressing Steel)
Semua baja pra-tegang harus dilindungi dari kerusakan fisik dan karat atau akibat lain
dari korosi setiap saat dari pembuatan sampai penyuntikan. Baja pra-tegang yang
telah mengalami kerusakan fisik pada setiap saat harus ditolak. Baja pra-tegang harus
dibung-kus dalam peti kemas atau bentuk pengiriman lainnya untuk melindungi baja
tersebut dari kerusakan fisik. Bahan pencegah korosi harus dimasukkan ke dalam
kemasan atau bentuk lainnya, atau bila diijinkan oleh Direksi Pekerjaan, dapat
digunakan langsung pada baja pra-tegang. Bahan pencegah korosi tidak boleh
mempunyai pengaruh yang merusak pada baja pra-tegang atau beton atau kekuatan
ikat (bond strength) baja pada beton. Kemasan atau bentuk lainnya yang rusak oleh
berbagai sebab harus segera diganti atau diperbaiki hingga mencapai kondisi semula.
Kemasan atau bentuk lainnya harus ditandai dengan jelas dengan suatu keterangan
bahwa kemasan berisi baja pra-tegang berkekuatan tinggi dan perhatian khusus harus
diberikan dalam penanganan, jenis macam dan jumlah bahan pencegah korosi yang
digunakan (termasuk tanggal sewaktu dimasukkan), petunjuk pengamanan dan
petunjuk penggunaan.
Spesifikasi teknis baja pra-tegang sebagai berikut:
TS 3 - 22
Spesifikasi Teknik – Pekerjaan Jalan dan Perkerasan
a) Untaian kawat (strand) pra-tegang harus terdiri dari 7 kawat (wire) dengan
kuat tarik tinggi, bebas tegangan, relaksasi rendah dengan panjang menerus
tanpa sambungan atau kopel sesuai dengan SNI 07-254-1989. Untaian kawat
tersebut harus mempunyai kekuatan leleh minimum sebesar 16.000 kg/cm2
dan kekuatan batas minimum dari 19.000 kg/cm2.
b) Kawat (wire) pra-tegang harus terdiri dari kawat dengan kuat tarik tinggi
dengan panjang menerus tanpa sambungan atau kopel dan harus sesuai dengan
SNI 07-255-1989.
c) Batang logam campuran dengan kuat tarik tinggi harus bebas tegangan kemu-
dian diregangkan secara dingin minimum sebesar 9.100 kg/cm2.
Setelah peregangan dingin, maka sifat fisiknya akan menjadi sebagai berikut :
Kekuatan batas tarik minimum : 10.000 kg/cm2.
Kekuatan leleh minimum, diukur dengan per- : 9.100 kg/cm2.
panjangan 0,7% menurut metode pembebanan
tidak boleh kurang dari
Modulus elastisitas minimum : 25.000.000 kg/cm2
Pemuluran (elongation) min. setelah runtuh : 4 %.
(rupture) dihitung rata-rata terhadap 20 batang
Toleransi diamater : + 0,76 mm.
- 0,25 mm
2) Persyaratan material
Bantalan Tumpuan harus terdiri dari gabungan lapisan dari elastomer dan baja
atau elastomer dan kain yang dilem bersama, dan harus mengacu persyaratan
berikut:
Tegangan Daya Dukung : 15-50 kg/cm2
Tegangan Tekan : 15% maks.
Deformasi horizontal : 50% maks.
3) Metode Pelaksanaan
Bantalan tumpuan harus dipasang dengan pengaturan tertentu seperti yang
diinstruksikan oleh Direksi atau seperti yang tertera pada Buku Gambar.
Bila bantalan tumpuan dipasang pada bantalan tipis dari mortar semen, mortar
harus dibasahi dan diharuskan mencapai kekuatan yang cukup sebelum balok
ditumpangkan.
Bantalan tumpuan harus dirawat dengan posisi yang benar selama peletakan dari
balok. Setelah balok selesai, setiap bantalan dan area disekitarnya harus
disiapkan dalam keadaan bersih.
3.9.8 Handrailing
1) Umum
Pekerjaan ini harus mencakup pengadaan, fabrikasi dan pemasangan pipa-pipa
baja yang dikencangkan pada patok-patok beton untuk jembatan, seperti yang
diindikasikan di Gambar dan seperti yang disyaratkan dalam Spesifikasi berikut.
2) Persyaratan Material
a) Rail pipa baja
Pipa baja berdiameter 3 inci dan sesuai dengan persyaratan dari SII 0585.
b) Patok beton
Beton : Beton kelas K – 250
Bekisting : Bekisting harus mengacu pada Pekerjaan Beton
Besi Tulangan : Batang tulangan harus mengacu pada Pekerjaan Beton
3) Metode Pelaksanaan
Railing pipa baja harus dibuat dan dipasang seperti yang ditunjukkan di Gambar
dan rail harus paralel dengan kemiringan jembatan. Patok harus dipasang dengan
vertikal kecuali diinstruksikan lain oleh Direksi.
Patok beton harus secara hati-hati dikonstruksi secara nyata terhadap garis dan
TS 3 - 26
Spesifikasi Teknik – Pekerjaan Jalan dan Perkerasan
TS 3 - 27
Spesifikasi Teknik – Pekerjaan Jalan dan Perkerasan
(1) Jembatan beton dengan bentang 40 m ditempatkan pada STA 5+840 melintasi
Kali Klopo seperti yang ditunjukan dalam gambar.
Dan terdapat 4 lokasi jembatan permanen sepanjang jalan ke quarry yaitu:
(1) Over Pass dengan bentang 16 m ditempatkan pada STA 6+087 melintasi Jalan
Propinsi Magelang-Purworejo seperti yang ditunjukan dalam gambar.
(2) Jembatan beton dengan bentang 16 m ditempatkan pada STA 6+135 seperti
yang ditunjukan dalam gambar.
(3) Jembatan beton dengan bentang 40 m ditempatkan pada STA 7+660 melintasi
Kali Duren seperti yang ditunjukan dalam gambar.
(4) Jembatan beton dengan bentang 16 m ditempatkan pada STA 8+700 seperti
yang ditunjukan dalam gambar.
3) Handrailing
Pengukuran untuk handrail harus dibuat berdasar panjang aktual yang diukur
dengan satuan panjang m1 terhadap handrail yang telah diselesaikan di lokasi
dengan acuan Gambar atau seperti yang diinstruksikan olen Direksi.
Pembayaran untuk handrail harus mengkompensasi penyediaan material,
perlengkapan dan peralatan, tenaga kerja untuk suplai material, pembekistingan,
pembetonan, dan pekerjaan insidental lain yang diperlukan untuk menyelesaikan
pekerjaan, yang harus sesuai dengan acuan pada Gambar dan Spesifikasi atau
seperti yang diinstruksikan oleh Direksi.
4) Lapis Aus Permukaan Aspal
Pengukuran untuk lapis aus permukaan aspal untuk jembatan harus dibuat dengan
satuan m2 dari permukaan perkerasan jembatan yang telah dipadatkan, area yang
harus diukur sesuai dengan Gambar. Tiada pengukuran untuk pembayaran yang
dibuat untuk lapis utama (prime coat) yang mana dipertimbangkan sebagai
pekerjaan tambahan dari materi pekerjaan ini. Pembayaran untuk pekerjaan ini
harus mengkompensasi penyediaandan peletakan seluruh material termasuk
tenaga kerja, peralatan, perlengkapan dan pekerjaan insidental lain yang
diperlukan untuk menyelesaikan pekerjaan, yang harus sesuai dengan acuan pada
Buku Gambar dan Spesifikasi atau seperti yang diinstruksikan oleh Direksi.
5) Trotoir dan Saluran Drainase
Pengukuran untuk trotoir berdasarkan volume dalam satuan m3 dan saluran
drainase jembatan harus diukur dengan satuan panjang m1 terhadap pekerjaan
tersebut yang telah diselesaikan di lokasi dengan acuan Buku Gambar atau seperti
yang diinstruksikan olen Direksi.
Pembayaran untuk trotoir dan saluran drainase untuk jembatan harus
mengkompensasi penyediaan material, perlengkapan dan peralatan, tenaga kerja,
pembuatan, pemasangan, pelapisan atau pemadatan material dan pekerjaan
insidental lain yang diperlukan untuk menyelesaikan pekerjaan, yang harus sesuai
dengan acuan pada Buku Gambar dan Spesifikasi atau seperti yang diinstruksikan
oleh Direksi.
dalamnya dicor beton dan sedikit pembesian dibagian atasnya. Mutu beton yang
digunakan untuk selimut abutment adalah K250, sedangkan untuk beton cyclop (70%
batu belah dan 30% beton) menggunakan mutu beton K225.
TS 3 - 30