NPM :19.11.023
sebagai berikut :
a. Inspeksi
dan mengevaluasi pasien secara visual dan merupakan metode tertua yang digunakan
tidaknya cloasma gravidarum pada muka/wajah, pucat atau tidak pada selaput mata,
dan ada tidaknya edema. Pemeriksaan selanjutnya adalah pemeriksaan pada leher
untuk menilai ada tidaknya pembesaran kelenjar gondok atau kelenjar limfe.
Pemeriksaan dada untuk menilai bentuk buah dada dan pigmentasi putting susu.
Pemeriksaan perut untuk menilai apakah perut membesar ke depan atau ke samping,
keadaan pusat, pigmentasi linea alba, serta ada tidaknya striae gravidarum.
Pemeriksaan vulva untuk menilai keadaan perineum, ada tidaknya tanda chadwick,
dan adanya fluor. Kemudian pemeriksaan ekstremitas untuk menilai ada tidaknya
varises.
b. Palpasi ( Meraba )
usia kehamilan serta menentukan letak anak dalam rahim. Pemeriksaan secara palpasi
1. Leopold I
yang ada dalam fundus, dengan cara pemeriksa berdiri sebelah kanan dan
menghadap ke muka ibu, kemudian kaki ibu di bengkokkan pada lutut dan
lipat paha, lengkungkan jari-jari kedua tangan untuk mengelilingi bagian atas
fundus, lalu tentukan apa yang ada di dalam fundus. Bila kepala sifatnya
keras, bundar, dan melenting. Sedangkan bokong akan lunak, kurang bundar,
tentukan.
2. Leopold II
ibu.
bagian apa yang ada di sebelah kanan (jika teraba benda yang rata,
atau tidak teraba bagian kecil, terasa ada tahanan, maka itu adalah
3. Leopold III
bagian bawah dan apakah bagian anak sudah atau belum terpegang oleh
2. Tangan kanan meraba bagian yang ada di bagian bawah uterus. Jika
lunak, dan sulit digerakkan, maka itu adalah bokong. Jika dibagian
4. Leopold IV
punggung. Caranya :
c. Perkusi (ketukan)
yang di periksa. Pemeriksaan di lakukan dengan ketokan jari atau tangan pada
media yang dilalui. Derajat bunyi di sebut dengan resonansi. Karakter bunyi yang di
hasilkan dapat menentukan lokasi , ukuran , bentuk , dan kepadatan struktur di bawah
kulit. Sifat gelombang suara yaitu semakin banyak jaringan , semakin lemah
d. Auskultasi (mendengar)
bunyi yang terbentuk dalam organ tubuh. Hal ini dimaksudkan untuk mendeteksi
anak,bising talipusat, gerakan anak, bising rahim, bunyi aorta , serta bising usus.
Bunyi jantung anak dapat di dengar pada akhir bulan ke-5, walaupun dengan
ultrasonografi dapat diketahui pada akhir bulan ke-3. Bunyi jantung pada anak dapat
terdengar di kiri dan kanan di bawah tali pusat bila presentasi kepala. Bila terdengar
berlawanan dengan bagian kecil, maka anak fleksi dan bila sepihak maka defleksi.
Dalam keadaan sehat, bunyi jantung antara 120-140 kali per menit. Bunyi
jantung dihitung dengan menedengarknnya selama 1 menit penuh. Bila kurang dari
120 kli per menit atau lebih dari 140 per menit, kemungkinan janin dalam keadaan
gawat janin. Selain bunyi jantung anak, dapat didengarkan bising tali pusat seperti
denyut nadi ibu, bunyi aorta frekuensinya sama seperti denyut nadi dan bising usus