Komponen-Komponen Penting Dalam Proses Al Ada’wa Tahammul Al Hadist Dalam sebuah hadits
terdapat komponen – komponen yang penting, yaitu :
1. Mu’addi
Mu’addi merupakan bentuk isim fa’il dari dari lafazh “ َىدberarti yang” َ أ – يُ ِْؤدى
mencetuskan. Dan Mu’addi berarti orang yang mencetuskan atau meriwayatkan hadits
kepada orang lain.
2. Al – Ada’
Al – ada’ merupakan bentuk isim mashdar dari lafazh َ َىد ًء" َ دَ اberarti yang" أ-أ – يُ ِْؤدي
proses menyampaikan atau meriwayatkan sebuah hadits kepada orang lain.
3. Matan
Kata matan menurut bahasa berarti unggung jalan, atau tanah yang keras dan tinggi ِ م َن ْال َع ْر
ِض) ِ َب َو ا ْر ِت َفاع ُصل َما.( َSecara terminologis, matan berarti materi yang berupa sabda,
perbuatan, atau taqrir nabi yang terletak setelah sanad yang terakhir. Namun ketika
didasarkan kembali pada paparan hadits, maka pengertian matan mengalami sedikit
modifikasi. Matan tidak hanya terdiri dari pembicaraan yang titik terakhir sanad, matan
bukan hanya inti pesan nabi saw, jika hadits bersifat qouliyyah. Matan mencakup sumber
hadits (Mashdar Al – Hadits) dan inti pesannya (Tharf Al – Hadits). Disinilah terkadang terjadi
kesalah kaprahan penyebutan hadits, Padahal yang dimaksud adalah inti pesan hadits.
4. Shigah Ar – Riwayah
Sighah Ar – Riwayah atau metode periwayatan hadits adalah jalan untuk menerima hadits
atau mendapatkan dari guru. Adapun yang dimaksud dengan Shighah Al – Ada’ (bentuk
penyampaian hadits) adalah lafaz – lafaz yang digunakan oleh ahli hadits dalam
meriwayatkan dan menyampaikan hadits kepada murid – muridnya, contoh : “sami’tu...”
(aku telah mendengar) atau “haddatsani...” (telah bercerita kepadaku).
5. Mutahammil
Mutahammil adalah fi’il dari lafaz “tahammala - yatahammalu” yang berarti orang yang
mendengar dan meriwayatkan hadits.
6. Tahammul
Tahammul adalah isim mashdar dari lafazh َ ت- ل َم َّحً " َمال ُّ َح َح َّم ُلproses berarti yang" َتَ – َيت
mendengar dan menyampaikan hadits kepada orang lain.