Anda di halaman 1dari 409

Kelas PM-2A

Asmiatunnisa, Dhea Putri


Hafizhah, Azkiya Dzil Izzati,
Brilliant Bagaskoro, Yunias Sila
Wati, Muhammad Fajar Setiawan,
Bagus
Ibnu Majah, Ilma Taufik
Fitriani, Riyadi,
Wulan Marcella Kelvin
Rahmadani,
Demanda, Dwi Zuli Anas, Richah Dian Azizah, Yusri
Kamilatul Huda, Tata Rahmasari, Suci Upita Loka, Evi
Nur, Astri Cahyaning, Baity Nur Kharisma Supri,
Ahmad Nurfaizin, Kanzuwita Fitri, Putri Rizkyatul
Satu Titik
Sebagai Permulaan
Kumpulan Karya Mathcless
Satu Titik
Sebagai Permulaan
Kumpulan Karya Mathcless

Mathcless
Satu Titik
Sebagai Permulaan
Penyunting:
Dwi Zuli Anas
Penyelaras Aksara:
Evi Nur
Desain Sampul dan Tata Letak:
Fadhilah Miftahul Ilmi

Hak cipta dilindungi oleh undang-undang


Dilarang memperbanyak karya tulis ini dalam bentuk dan dengan
Cara apa pun tanpa izin dari penulis
KATA PENGANTAR
Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT Tuhan Yang Maha Esa, yang telah
melimpahkan rahmat, hidayah, dan inayah-Nya, sehingga kami dapat menyelesaikan
penulisan e-book Satu Titik Sebagai Permulaan. Didalam penyusunan Antologi didalam e-
book ini penulis telah berusaha semaksimal mungkin demi penyelesaian e-book ini. Tetapi
sebagai manusia biasa, penulis tak luput dari kesalahan baik pada segi teknik penulisan
ataupun tata bahasa itu sendiri.
Kami menyadari tanpa suatu arahan dari guru pembimbing serta masukan – masukan
dari berbagai pihak yang telah membantu, mungkin kami tidak bisa menyelesaikan e-book ini
tepat waktu. Antologi Karya Remaja ini dibuat sedemikian rupa awalnya hanya untuk
mengejar nilai UAS tetapi semakin jauh ditinjau kami sadar bahwa kami ingin
membangkitkan kembali minat baca siswa / siswi serta sebagai motivasi dalam berkarya
khususnya pada karya tulis.
Maka dengan kerendahan hati penulis hanya bisa menyampaikan ucapan terima kasih
kepada semua pihak yang terlibat dalam proses penyelesaian e-book ini.
Kami sangat mengharapkan semoga e-book ini dapat bermanfaat, mudah dipahami
dan menginspirasi para pembaca untuk memahami isi dari buku Satu Titik Sebagai
Permulaan ini.

Tarakan, 09 Juni 2020

Penyusun
DAFTAR ISI
Kata Pengantar - IV
Daftar Isi – V

Artikel – 1
Sekolah untuk Dapur? Wanita Punya Hak, bukan – 2
Dhea Putri Hafizhah
Menguak Pelaku Utama Praktik “Budaya Patriarki”: Siapa yang Salah? – 4
Dhea Putri Hafizhah
Ternyata Pendemi Covid-19 Juga Ada Sisi Positifnya Loh! – 8
Azkiya Dzil Izzati
Capek Puasa? Eits, Muslim di Negara Ini Berpuasa Lebih Lama loh! – 11
Azkiya Dzil Izzati
Suka Menonton Film Luar Negeri? Ini 10 Manfaatnya – 13
Azkiya Dzil Izzati
Tindakan Pemerintah dan Masyarakat dalam Menghadapi Covid-19 di Dharmasraya – 16
Wulan Rahmadani
45 Tanya Jawab Masalah Fikih – 20
Yusri Kamilatul Huda
Cara Mencuci Pakaian yang Sesuai dengan Ketentuan Fiqh – 37
Yusri Kamilatul Huda
Fenomena Sleep Paralysis pada Mahasiswa – 40
Baity Nur Kharisma Supri
Perawatan untuk Lanjut Usia – 43
Baity Nur Kharisma Supri
Musim Panen ditengah Covid-19 – 46
Baity Nur Kharisma Supri
Covid-19 Batalkan Kampung KB Cilacap – 48
Baity Nur Kharisma Supri
Omnibuslaw vs Covid-19 – 49
Baity Nur Kharisma Supri
Hobi Gambar Hasilkan Dolar – 53
Ahmad Nurfaizin
Pentingnya Bersikap Sabar Menghadapi Cobaan – 55
Putri Rizkyatul Windiarti
Sejatinya Seorang Pemuda – 57
Putri Rizkyatul Windiarti
Santri dalam Mengahadapi Virus Covid-19 – 59
Putri Rizkyatul Windiarti

Cerpen – 60
Gadis Kecil Bima dan Semarang – 61
Asmiatunnisa
Tidak Cantik – 64
Yunias Sila Wati
Penyesalan – 68
Brilliant BagasKoro
Pramuka, Suka, Cinta dan Sahabat – 70
Bagus Taufik Riyadi
Jawaban di Dalam Sepi 1 – 72
Fadhilah Miftahul Ilmi
Jawaban di Dalam Sepi 2 – 76
Fadhilah Miftahul Ilmi
Jawaban di Dalam Sepi 3 – 80
Fadhilah Miftahul Ilmi
Labil – 85
Wulan Ramadhani
Kekuatan Sang Malaikat – 88
Dwi Zuli Anas
Tiga Peti Penantian – 92
Yusri Kamilatul Huda
Residu Rasa – 95
Yusri Kamilatul Huda
Harga Sebuah Pilihan – 99
Tata Rahmasari

Opini – 102
Lelucon Berakibat Mental Down – 103
Marcella Pratiwi Sholikhah
Pentingnya Hidup Sehat –104
Marcella Pratiwi Sholikhah
Introvert Bebas Corona? – 105
Ilma Fitriani
Smartphone Membunuhmu – 107
Ilma Fitriani
Takut Ketinggian? – 109
Ilma Fitriani
Jurusan Pendidikan Matematika – 111
Ilma Fitriani
Pentingnya Membaca – 113
Ilma Fitriani
Pentingnya Lingkungan Sekitar – 114
Ilma Fitriani
Kenapa Matematika Itu Sulit? – 115
Kelvin Demanda
Posisi Strategis Kalimantan Timur sebagai Ibu Kota Baru – 117
Dwi Zuli Anas
Dikotomi Ilmu Sebagai Penghambat Generasi Intelektual Muslim – 120
Richah Dian Azizah
Semua Tentang Aku dan Kamu – 124
Yusri Kamilatul Huda
Tugas; The Power of Sopir Angkot – 126
Yusri Kamilatul Huda
Reformasi dari Angkot Kuning ke BRT – 128
Yusri Kamilatul Huda
Jujur X Nilai – 130
Yusri Kamiatul Huda
Kurang adarnya Masyarakat dalam Mencegah Covid-19 – 131
Astri Cahyaning Choirun Nisa

Puisi – 133
Bebas – 134
Asmiatunnisa
Pulang – 135
Asmiatunnisa
Ada Rasa yang Tak Bisa Dijelaskan – 136
Asmiatunnisa
Aku dan Tahun 2020 – 137
Asmiatunnisa
Bila Tiba Saatnya Mencintai – 138
Asmiatunnisa
Teruntuk Kamu – 139
Asmiatunnisa
Manusia – 140
Azkiya Dzil Izzati
Kota Mati – 142
Azkiya Dzil Izzati
Doa Rinduku – 142
Azkiya Dzil Izzati
Wanita – 143
Azkiya Dzil Izzati
Sebuah Ucapan – 144
Brilliant BagasKoro
Permohonan – 145
Brilliant BagasKoro
Negeri Penuh Rekayasa – 147
Brilliant BagasKoro
Inginku – 149
Brilliant BagasKoro
Ketika Melangkah – 150
Brilliant BagasKoro
Diam – 151
Brilliant BagasKoro
Malam Sepi – 152
Brilliant BagasKoro
Sepi – 153
Yunias Sila Wati
Mahasiswa – 154
Yunias Sila Wati
Sahabatku – 156
Yunias Sila Wati
Hitam dan Putih – 158
Yunias Sila Wati
Matematika – 160
Yunias Sila Wati
Habis Sudah – 162
Yunias Sila Wati
Tugas – 164
Yunias Sila Wati
Air – 166
Yunias Sila Wati
Penyesalan – 168
Yunias Sila Wati
Si Kecil Merajut Asa – 170
Yunias Sila Wati
Kekasihku – 171
Yunias Sila Wati
Bidadari Cantik Jelita – 173
Yunias Sila Wati
Ambisiku – 175
Yunias Sila Wati
Kemarin – 176
Yunias Sila Wati
Esok dan Hari Ini – 178
Yunias Sila Wati
Corona – 180
Yunias Sila Wati
Raja Paling Sempurna – 182
Yunias Sila Wati
Bapakku – 184
Yunias Sila Wati
Luluh Lantah Semua Berantakan – 185
Yunias Sila Wati
Ibuku – 187
Yunias Sila Wati
Cinta – 188
Yunias Sila Wati
Perasaan Tak Mampu Dikata – 190
Yunias Sila Wati
Surga Kecil Keluargaku – 191
Yunias Sila Wati
Hati – 192
Yunias Sila Wati
Si Manusia Perantauan – 194
Yunias Sila Wati
Tulisan Hujan Malam – 195
Muhammad Fajar Setiawan
Kuraih Mimpiku di Menara Gading – 196
Muhammad Fajar Setiawan
Berantakan – 197
Muhammad Fajar Setiawan
Bunga Kenanga Sajak Melati – 198
Muhammad Fajar Setiawan
Menunggu Fajar – 199
Muhammad Fajar Setiawan
Cerita Anisa Sang Penyanyi – 201
Muhammad Fajar Setiawan
Sebuah Puisi Emas Untuk Dia – 202
Muhammad Fajar Setiawan
Di Pojok Senja – 203
Muhammad Fajar Setiawan
Lembaran Lama – 204
Muhammad Fajar Setiawan
Cinta Bersajak – 206
Muhammad Fajar Setiawan
Berakar Dari Kata Tidak – 207
Muhammad Fajar Setiawan
Pesona Negeriku – 208
Muhammad Fajar Setiawan
Bertabur Bintang di Hati – 209
Muhammad Fajar Setiawan
Bunga Mawar – 210
Muhammad Fajar Setiawan
Bumiku Bersabarlah – 211
Muhammad Fajar Setiawan
Lautan amarah – 212
Muhammad Fajar Setiawan
Aku – 213
Muhammad Fajar Setiawan
Kita dan Mereka – 214
Muhammad Fajar Setiawan
Liontin di Musim Hujan – 215
Muhammad Fajar Setiawan
Persahabatan di Pramuka – 216
Muhammad Fajar Setiawan
Hujan Kenangan – 217
Muhammad Fajar Setiawan
Daun Terbang – 218
Muhammad Fajar Setiawan
Mengukir Cerita di Air Terjun – 219
Muhammad Fajar Setiawan
Dia Terhebat – 220
Muhammad Fajar Setiawan
Kutulis ini dengan Hati (Tulisan Hujan Malam 2) – 221
Muhammad Fajar Setiawan
Gema Suara – 222
Muhammad Fajar Setiawan
Sajak Buku Harian – 223
Muhammad Fajar Setiawan
Rembulan di Kala Rindu – 224
Muhammad Fajar Setiawan
Retorika Alam – 225
Muhammad Fajar Setiawan
Sahabatku: Sebuah Kisah Integral dan Turunan – 226
Muhammad Fajar Setiawan
Cororna In My Life – 228
Bagus Taufik Riyadi
Pasangan Ibu – 229
Bagus Taufik Riyadi
Wanita Pemberi Warna – 231
Bagus Taufik Riyadi
Masa Kecil – 232
Bagus Taufik Riyadi
Hujan – 233
Bagus Taufik Riyadi
Perkembangan Jaman – 234
Bagus Taufik Riyadi
Sepenggal Luka yang Kuterima – 235
Marcella Pratiwi Sholikhah
Tentang Keikhlasan dan Mengikhlaskan – 236
Marcella Pratiwi Sholikhah
Angin Penebar Kebaikan – 237
Fadhilah Miftahul Ilmi
Untuk Negeri Perantauanku – 238
Ibnu Majah
Namamu – 241
Ibnu Majah
Mimpi Ditengah Lautan Perjalanan – 243
Ibnu Majah
Ibu Dermaga Rinduku – 244
Ibnu Majah
Indonesia Ku Pasti Bisa –244
Ibnu Majah
Rintik Sendu – 246
Wulan Rahmadani
Bumi Selalu Berputar – 247
Wulan Rahmadani
Mulailah – 249
Wulan Rahmadani
Menatap Langkahmu – 250
Wulan Rahmadani
Isi Dunia – 251
Wulan Rahmadani
Tulisanku – 253
Wulan Rahmadani
Hanya Penyejuk Sesaat – 254
Wulan Rahmadani
Itu Kau – 255
Wulan Rahmadani
Aku Bisa Apa? – 256
Wulan Rahmadani
Sinar Itu Bernama Ayah – 257
Kelvin Demanda
Lelucon Bangsaku – 259
Kelvin Demanda
Teman Kecilku – 261
Kelvin Demanda
Secercah Cahaya di Balik Pandemi – 263
Kelvin Demanda
Manusia Terhebat – 265
Kelvin Demanda
Segenggam Asa Untukmu Sahabat – 266
Kelvin Demanda
Bumiku Menangis – 267
Kelvin Demanda
Warisan Leluhur – 268
Kelvin Demanda
Cucuran Darah Pahlawan – 270
Kelvin Demanda

Hanya Sebatas Teman – 271


Dwi Zuli Anas
Pengemis tua – 272
Dwi Zuli Anas
Kenangan dan Terkenang – 273
Dwi Zuli Anas
Kepergianmu – 275
Dwi Zuli Anas
Perjalananku – 276
Dwi Zuli Anas
Singgah – 277
Dwi Zuli Anas
Ramadhan yang Kurindukan – 278
Dwi Zuli Anas
Tentangmu Bayang – 280
Richah Dian Azizah
Pandu – 282
Richah Dian Azizah
Hati Rakyat Kecil – 285
Richah Dian Azizah
Kesiapan – 287
Richah Dian Azizah
Nyaman – 288
Tata Rahmasari
Sapaku – 290
Tata Rahmasari
Sapaan Rindu – 291
Tata Rahmasari
Gadis Kecil – 293
Tata Rahmasari
Diaku – 294
Tata Rahmasari
Kami Mohon, Dengarkan – 296
Tata Rahmasari
Oranye Sore Ini Tentang Rindu – 297
Suci Upita Loka
Tentang Rindu – 299
Suci Upita Loka
Samar – 300
Suci Upita Loka
Terbentur Rasa – 301
Suci Upita Loka
Destinasi – 302
Suci Upita Loka
Rahasia Kecil – 303
Suci Upita Loka
Abstrak – 305
Evi Nur
Lalu Apa Artinya – 306
Evi Nur
Seunik itu Kita Manusia – 308
Evi Nur
Yang Malu-malu Kutuliskan – 309
Evi Nur
Insan Penjaga Kalam-Mu – 311
Astri Cahyaning Choirun Nisa
Engkau Sang Monarch – 313
Baity Nur Kharisma Supri
Pintu untuk Koloni – 315
Baity Nur Kharisma Supri
Sajak Nona pada Tuan – 317
Baity Nur Kharisma Supri
Sia-sia – 318
Kanzuwita Fitri

Lainnya – 320
Surat Cinta untuk Para Tenaga Medis – 321
Marcella Pratiwi Sholikhah
Sabar Berbuah Kejutan yang Indah – 323
Marcella Pratiwi Sholikhah
Asa Seorang Anak Kampung – 324
Fadhilah Miftahul Ilmi
Kehidupan Sebuah Kota Permata – 326
Fadhilah Miftahul Ilmi
Hiduplah dengan Mata Lebah Bukan Mata Lalat – 328
Kanzuwita Fitri
Surat Kecil untuk Desaku – 330
Kanzuwita Fitri
Harapan Beruang Kecil – 331
Kanzuwita Fitri
Rasakan yang Pahit Menjadi Manis – 333
Kanzuwita Fitri
Apa Itu Belajar Bermakna? – 334
Wulan Rahmadani
Ketika Anda Adalah Seorang Guru Matematika Bagaimana Cara Anda Menciptakan
Belajar Bermakna? – 336
Wulan Rahmadani
Penyebab Siswa Lupa dan Cara Mengatasinya – 339
Wulan Rahmadani
Karakteristik Guru – 342
Richah Dian Azizah
Peran Manusia Sebagai Makhluk Individu dan Makhluk Sosial Dalam Kehidupan Bernegara
– 348
Richah Dian Azizah
Encoding dan Retrieval – 352
Bambang Prihadi
Mngantuk – 355
Yunias Sila Wati
Hati Kecil yang Butuh Sandaran – 356
Yunias Sila Wati
Arti Sebuah Senyuman – 358
Dinar Qothrun Nada
Manusia Sebagai Makhluk Sosial – 360
Putri Rizkyatul Windiarti
ARTIKEL
Sekolah untuk Dapur? Wanita Punya Hak, bukan?

(Dhea Putri Hafizhah)

Menilik judul diatas, sepertinya sedikit terdengar aneh dan membingungkan. Nah
daripada menebak dan membuat semakin bingung lebih baik lanjut membaca tulisan dibawah
ini, hehe.

Sekolah? Apa itu sekolah? Hmm…  Siapa sih yang gak tau sekolah?Jadi sekolah
adalah tempat untuk menuntut ilmu, mendapat pendidikan dan pengajaran dari guru.  Yang
mana pendidikan itu sendiri menjadi kebutuhan setiap orang. Lalu apa hubungannya dengan
dapur yang ada di judul? Sekolah di dapur?

Upss, gak dong.

Seperti yang kita tahu, tidak ada batasan sama sekali bagi setiap orang untuk
menempuh pendidikan. Tak mengenal apakah dia laki-laki atau perempuan, muda atau tua,
bahkan miskin atau kaya. Semuanya berhak memperoleh pendidikan. Tapi yang jadi
permasalahannya, seberapa pentingkah pendidikan bagi setiap orang? Terkhususnya bagi
kaum wanita.

Nah, seperti kata mutiara yang sering kita dengar “Tuntulah ilmu hingga ke negeri
Cina”. Artinya carilah dan tuntutlah ilmu sejauh apapun ilmu itu berada. Lalu apakah penting
bagi wanita untuk sekolah tinggi-tinggi? Toh ujung-ujungnya juga ke dapur? Memang sih
untuk memasak juga butuh ilmu, bagaimana membuat ini, membuat itu, meracik ini atau
apapun itu. Tapi itukan hanya ilmu dasar. Tanpa sekolah pun lambat laun wanita juga akan
bisa memasak dengan sendirinya.

“Ah sudahlah, sekolah itu hanya membuang-buang uang, tenaga, dan pikiran. Toh
akhirnya hanya kedapur!” pendapat sebagian orang. Upss siapa bilang? Hanya orang-orang
yang memiliki pemikiran sempit yang berpikiran seperti itu.

Menuntut ilmu bagi perempuan memanglah tidak mudah. Tetapi hal tersebut tidak
menutup kemungkinan bagi setiap wanita untuk bisa meraih pendidikan yang tinggi. Karena
sejatinya pendidikan bukan hanya mengenai pendidikan formal. Seorang wanita pun juga
berhak untuk mendapatkan pengetahuan yang luas.

101
Pandangan orang-orang mengenai perempuan di zaman dulu dan sekarang pun mulai
berubah. Pada zaman dahulu, wanita tidak boleh menjadi pemimpin dan tidak boleh bekerja
seperti laki-laki. Tapi yang terjadi saat ini, wanita memiliki kesempatan yang sama dengan
laki-laki untuk maju dan cerdas. Tapi tetap saja, tak bisa dipungkiri bahwa tidak banyak
orang yang menyetujui pendapat ini. 

Bahkan masih banyak yang beranggapan bahwa laki-laki lah yang sepantasnya
mendapatkan pendidikan yang lebih tinggi. Padahal sebenarnya wanita juga tidak kalah
penting memegang peranan, baik dalam keluarga maupun kehidupan.

Misalnya saja di dalam keluarga, Ibu disebut sebagai madrasah pertama bagi anak-
anak. Bahkan hasil penelitian yang dilakukan oleh Medical Research Social Amerika Serikat
membuktikan bahwa kecerdasan seorang anak diwariskan dari gen ibunya. 

Di mana gen kecerdasan berada di kromosom X. Wanita sendiri membawa dua gen
kromosom X, sehingga seorang anak akan mendapatkan kecerdasan hingga dua kali lipat dari
Ibunya. Hebat sekali bukan? Ternyata kecerdasan seorang Ibu berpengaru pada kecerdasan
anaknya.

Nah begitu pula bagi kehidupan, wanita yang memiliki pengetahuan luas tentu saja
memiliki pandangan hidup yang lebih terbuka.

Untuk itu, pendidikan bagi wanita  tidak dapat diremehkan, sekalipun pada akhirnya
tetap bekerja di dapur. Karena tidak ada ilmu yang sia-sia dan menjadi ibu yang
berpendidikan bukanlah suatu kesalahan dan pemaksaan yang lebih. Melainkan suatu
kebanggan yang sangat istimewa.

Mulai dari sekarang, mari kita ubah cara pikir yang sempit mengenai pendidikan
wanita dan jangan pernah patah semangat dalam meraih cita-cita.

Laki-laki atau perempuan,

Aku, Kamu, Kita semua berhak memperoleh pendidikan yang sama.

(Diterbitkan di Kompasiana pada tanggal 8 April 2020)

101
Menguak Pelaku Utama Praktik "Budaya Patriarki", Siapa yang Salah?

(Dhea Putri Hafizhah)

Bukan menjadi hal yang tabu lagi saat kita mendengar berita, kejadian, atau sekedar
kata "kekerasan seksual". Terlebih lagi saat  mengetahui bahwa Indonesia menduduki
peringkat ke-8 dengan tingkat kekerasan seksual tertinggi di dunia.

Mengerikan bukan? Fenomena kekerasan seksual yang terjadi dapat menggambarkan


kualitas kesetaraan gender di Indonesia, sebab tingginya tingkat kekerasan seksual tidak
dapat terlepas dari isu kesetaraan dan keadilan gender. Apakah hal tersebut merupakan salah
satu akar penyebab kekerasan seksual di Indonesia? 

Lalu apa yang sebenarnya terjadi dengan penyetaraan gender di Indonesia?


Bagaimana peranan pemerintah, lembaga lembaga hukum, dan masyarakat dalam
menanggapi hal ini? Apa yang menyebabkan kekerasan seksual bisa terjadi dengan mudah di
lingkungan masyarakat?

Secara sederhana kita dapat memahami bahwa gender merupakan  seperangkat sikap,
peran, tanggung jawab, fungsi, hak, dan perilaku yang melekat pada diri laki-laki dan
perempuan akibat bentukan budaya atau lingkungan tempat manusia itu tumbuh dan
dibesarkan. 

Artinya, perbedaan sifat, sikap dan perilaku yang dianggap khas perempuan atau khas
laki-laki tersebut merupakan hasil dari proses sosialisasi yang panjang di lingkungan
masyarakat di tempat ia tumbuh dan dibesarkan. 

Perbedaan tersebutlah yang menyebabkan adanya kesetaraan gender bagi laki laki dan
perempuan untuk memperoleh kesempatan dalam hak-hak sebagai manusia. Serta perlu
adanya keadilan gender agar tidak terjadi pembakuan peran, beban ganda, subordinasi,
marginalisasi dan kekerasan terhadap perempuan maupun laki-laki. 

Sedangkan kekerasan seksual adalah setiap pembuatan pembedaan berbasis gender


yang berakibat kesengsaraan dan penderitaan  secara fisik,seksual,dan psikologis. Efek dan
dampak kekerasan seksual ini sendiri dapat mencakup trauma fisik, psikologis, dan
emosional.

101
Salah satu penyebab dari terjadinya kekerasan seksual adalah adanya "Budaya
Patriarki" yang merajalela di lingkungan masyarakat. Budaya Patriarki ini menempatkan laki-
laki sebagai pemegang kekuasaan utama dan mendominasi dalam peran kepemimpinan
politik, otoritas moral, hak sosial dan penguasaan properti. 

Contohnya saja, anak laki-laki diajarkan dengan ego maskulinitas sementara


femininitas diabaikan dan di anggap sebagai sifat yang nista. Para orang tua sangat bangga
ketika anak laki-laki mereka mempunyai sifat maskulin, macho dan jantan. 

Sementara mereka diolok-olok jika anak laki-laki mempunyai sifat feminin. Sebagai
contoh, masyarakat seperti membiarkan jika ada laki-laki bersiul dan menggoda kaum
perempuan yang melintas di jalan, tindakan mereka seolah-olah menjadi hal yang lumrah dan
wajar sebab sebagai laki-laki mereka beranggapan harus berani mengahadapi perempuan,
laki-laki dianggap sebagai kaum penggoda sementara kaum perempuan adalah objek atau
makhluk yang pantas digoda dan tubuh perempuan dijadikan sebab dari tindakan kekerasan
itu sendiri. 

Perbedaan konsep gender secara sosial ini telah melahirkan perbedaan peran
perempuan dan laki-laki dalam masyarakat, serta menyebabkan ketidakadilan gender terlebih
kepada kaum perempuan.

Pada tahun 2018, data Komnas HAM Perempuan mengungkapkan kasus kekerasan
terhadap perempuan meningkat 14% dibanding tahun sebelumnya. Kekerasan seksual ini
banyak terjadi di tempat-tempat umum, seperti bus, angkot, kereta api, ojek, dan lain lain. 

Tak tanggung-tanggung,bahkan 69% dari pelaku kekerasan seksual ini merupakan


pelaku orang terdekat. Bentuk kekerasan seksual ini sendiri bermacam-macam seperti
perkosaan, kawin paksa, pemaksaan aborsi, prostitusi paksa, perdagangan perempuan, dan
masih banyak lagi. Komnas Perempuan menemukan bahwa dalam sehari ada 35 perempuan
yang mengalami kekerasan seksual. 

Artinya, dalam dua jam ada 3 perempuan mengalami kekerasan seksual. Data tersebut
cukup mengindikasikan bahwa tingkat kekerasan terhadap perempuan, terkhusunya
kekerasan seksual di Indonesia sangatlah tinggi. Semakin maraknya kasus kekerasan seksual
yang terjadi membuktikan bahwa masih lemahnya perlindungan hukum dalam kasuskasus
kekerasan seksual di Indonesia.

101
Salah satu contoh kasus kekerasan seksual  yang pernah terjadi di Indonesia adalah
kasus Baiq Nurul.  Baiq Nuril Maknun  menuai perbincangan usai dinyatakan bersalah
menyebarkan rekaman bermuatan kesusilaan dan dihukum enam bulan penjara serta denda
Rp500 juta dalam putusan kasasi Mahkamah Agung (MA).

Baiq Nuril pun merasa diperlakukan tidak adil lantaran dirinya adalah korban kasus
perbuatan pelecehan yang dilakukan Kepala Sekolah SMAN 7 Mataram. 

Pelecehan itu disebutnya terjadi lebih dari sekali. Baiq dinyatakan bersalah dalam
putusan kasasi Nomor 574K/Pid.Sus/2018 yang dibacakan pada tanggal 26 September 2018
atas tindak pidana "mendistribusikan atau mentransmisikan konten kesusilaan" sebagaimana
tertera dalam pasal 27 ayat 1 Undang-Undang Informasi dan Transaksi Elektronik (ITE).

Putusan kasasi tersebut kemudian mengundang gejolak di masyarakat. Pasalnya, Baiq


Nuril dinyatakan bersalah dalam putusan kasasi setelah sebelumnya pada tahun 2017 dirinya
dinyatakan tidak bersalah dalam putusan PN Pengadilan Negeri Mataram No
265/Pid.Sus/2017/ PN.MTR.

Hal ini menggambarkan bagaimana  hukum yang ada di Indonesia. Kenyataannya


hukum yang ada di Indonesia masih kalah dengan adanya budaya patriarki. Budaya patriarki
yang menempatkan posisi sosial kaum laki-laki lebih tinggi daripada kaum perempuan justru
memperkeruh suasana. 

Seringkali perempuan yang menjadi korban pelecehan justru disalahkan, misalnya


karena berpakaian yang tak sesuai norma kesopanan atau alasan lainnya yang dapat
menjatuhkan kaum perempuan. 

Ditambah lagi ketidakseriusan  pemerintah mengenai pengesahan Rancangan Undang


Undang (RUU) Penghapusan Kekerasan Seksual yang sudah dua tahun membisu di Meja
DPR. Hal inilah yang membuat korban dari kekerasan seksual enggan untuk mengadu
permasalahannya ke ranah hukum dan lebih memilih untuk memendam sendiri.

Masalah ini tentunya membutuhkan tanggapan yang serius. Pemerintah harus tegas
dan konsisten melindungi perempuan dengan mengoptimalkan program-program
perlindungan yang ada dan terus mensosialisasikan penggunaan UU hingga Intruksi Presiden
tentang gerakan nasional anti kekerasan terhadap perempuan dan anak, sehingga masyarakat

101
sadar betapa pentingnya usaha untuk mengatasi terjadinya kekerasan terhadap perempuan,
baik di dalam konteks individual, sosial maupun institusional. 

Tentunya, hal ini harus dijalankan dengan semangat kerja sama antara pemerintah dan
masyarakat. Tanpa menyalahkan pihak manapun. Hingga kita terbiasa dengan kesadaran.

(Diterbitkan di Kompasiana pada tanggal 3 Juni 2020)

101
Ternyata Pandemi Covid-19 Juga Ada Sisi Positifnya Lho!

(Azkiya Dzil Izzati)

Hai kawan-kawan, akibat dari pandemi covid-19 ini masyarakat dihimbau untuk self


quarantine di rumah. Banyak sekolah dan universitas yang melakukan pembelajaran secara
daring (dalam jaringan). Bagaimana dengan belajar di rumah kalian? Apakah lebih mudah
karena bisa belajar sambil rebahan, atau bahkan kalian merasa lebih stress? Tetap semangat
ya kawan-kawan!

Pandemi covid19 ini banyak berdampak bagi m5 asyarakat, mulai dari sepinya pembeli
di pasar, semakin sedikitnya penumpang angkutan umum, bahkan hingga diberhentikannya
transportasi di wilayah tertentu.

Namun, dibalik dampak negatif di atas ternyata banyak juga lho hal-hal positif di sela
pandemi ini yang bisa kita ambil hikmahnya. Apa sajakah?

1. Lebih banyak waktu untuk keluarga

Ketika hari-hari biasa kita jarang berkumpul dengan keluarga di rumah karena
kesibukan masing-masing. Karena kebijakan pemerintah untuk meliburkan sekolah dan
kantor, semua anggota keluarga akan lebih banyak di rumah sehingga kita memiliki waktu
lebih banyak untuk lebih dekat dengan keluarga.

2. Lebih perhatian terhadap kesehatan

Karena pandemi global ini, kita dihimbau untuk lebih sering mencuci tangan dan
memperhatikan kebersihan. Meskipun sebelumnya, mungkin kita tidak terlalu
memperhatikan kesehatan kita karena sibuk dengan aktifitas sehari-hari. Kita jadi lebih
memperhatikan kesehatan diri dan keluarga.

3. Lebih bersyukur

Dengan melihat banyaknya korban yang berjatuhan akibat wabah ini, kita menjadi
manusia yang lebih bersyukur karena telah diberikan kesehatan. Ketika terjadi wabah seperti
ini barulah kita sadar akan pentingnya kesehatan.

101
4. Lebih berempati kepada orang lain

Rasa kemanusiaan dan melihat banyaknya para medis yang gugur di lapangan
mendorong beberapa orang untuk mendonasikan sebagian harta mereka. Ada yang
memberikan APD untuk para medis, ada yang membagi-bagikan masker secara gratis, ada
juga yang memberikan bantuan sembako dan makanan pokok untuk orang-orang yang
membutuhkan.

5. Lebih banyak waktu untuk intropeksi diri sendiri

Dengan self quarantine di rumah, kita bisa merenungi apa saja yang telah kita lakukan
selama ini. Kita bisa memperbaiki kesalahan dan berusaha untuk menjadi manusia yang lebih
baik lagi.

6. Bisa melakukan lebih banyak hal positif di rumah

Di rumah kita bisa melakukan banyak hal positif seperti membersihkan rumah,
berkebun di halaman belakang, memasak, menonton film inspiratif, membaca buku kesukaan,
melakukan olahraga ringan di dalam rumah, atau bahkan mengerjakan tugas sekolah yang
menumpuk

7. Lebih banyak waktu untuk mencoba hal-hal baru

Banyak waktu di rumah juga bisa kita manfaatkan untuk mencoba hal-hal yang baru
seperti mencoba  memasak dengan resep baru, belajar menjahit dan merajut, atau kita juga
bisa mencoba menulis karya.

8. Lebih mendekatkan diri kepada sang pencipta

Keadaan ini adalah ujian bagi kita. Kita baru  sadar bahwa kita adalah manusia adalah
makhluk yang tidak berdaya. Inilah kesempatan kita untuk lebih mendekatkan diri kepada
Sang Pencipta, karena Dia lah yang menciptakan virus ini dan hanya Dia yang dapat
menyembuhkannya. Virus ini tidak akan menyebar dengan seizin-Nya dan tidak akan sembuh
tanpa seizin-Nya.

101
9. Lebih memperhatikan lingkungan sekitar

Secara tidak sadar kita jadi lebih memperhatikan kebersihan lingkungan, dan lebih
berhati-hati untuk berinteraksi secara langsung dengan orang lain. Kita menjadi saling
pengertian bahwa kita menjaga jarak bukan berarti sombong, tapi untuk kebaikan bersama.

Nah itulah beberapa hal positif yang bisa kita ambil dari situasi pandemi ini.
Sebenarnya masih banyak lagi hal yang bisa kita lakukan selain dari hal-hal di atas. Namun
ingatlah kawan, meskipun belajar di rumah, jangan lupa untuk saling bertukar kabar dengan
teman-teman yang lain ya! Jangan sampai karena jarak yang memisahkan kalian juga
merenggangkan ikatan silaturrahmi dengan teman-teman lainnya. Stay safe dan tetap
semangat belajar di rumah dan jangan lupa untuk selalu merasa bahagia. :D

(Diterbitkan di Kompasiana pada tanggal 14 April 2020)

101
Capek Puasa? Eits, Muslim di Negara Ini Berpuasa Lebih Lama, lho!

(Azkiya Dzil Izzati)

Bulan Ramadhan adalah saat-saat yang paling ditunggu oleh umat Islam di seluruh


dunia setiap tahunnya, karena di bulan inilah umat Islam berlomba-lomba untuk melakukan
berbagai macam kebaikan. 

Namun, bulan Ramadhan tahun ini sedikit berbeda dari Ramadhan tahun-tahun
sebelumnya karena berada di tengah pandemi covid-19. Beberapa daerah bahkan sudah
menjadi redzone  sehingga meniadakan beberapa kegiatan keagamaan seperti sholat
berjamaah di masjid.

Di Indonesia, kita berpuasa selama kurang lebih 13 jam sehari, mulai dari jam 5 pagi
hingga jam 6 sore, dilakukan selama sebulan atau kurang lebih 30 hari. 

Dengan durasi puasa selama itu, tubuh kita tentu sudah mulai dehidrasi. Terlebih di
tengah pandemi covid19 ini, sistem imun tubuh kita juga ikut diuji. Namun tahukah kamu
bahwa ternyata ada banyak Negara yang melakukan ibadah puasa dengan durasi yang jauh
lebih lama dari Indonesia? Simak ulasan berikut.

1. Oslo, Norwegia

Negara-negara di bagian Utara yang jauh dari garis khatulistiwa memiliki waktu


puasa yang lebih lama. Kota Oslo di Norwegia menjadi salah satu kota dengan waktu puasa
terlama, yakni kurang lebih 20 jam. Cukup lama ya!

2. London, Inggris

Kalau kalian ingin tinggal di benua Eropa, kalian harus kuat berpuasa juga ya! Negara
di Eropa juga memiliki waktu puasa yang cukup lama, seperti di kota London, Inggris yang
mencapai kurang lebih 18 jam. Disusul kota Paris di Prancis dengan waktu puasa kurang
lebih 17 jam dan kota Istanbul di Turki yang mencapai kurang lebih 16,5 jam.

3. New York, USA

Tak berbeda jauh dari Negara Eropa, di Amerika juga memiliki waktu puasa yang
hampir sama yakni kurang lebih selama 16 jam.

101
4. Lahore, Pakistan

Memasuki kawasan benua Asia, tepatnya di kota Lahore, Pakistan memiliki waktu
puasa lebih pendek dari benua Eropa dan Amerika yakni kurang lebih selama 15 jam. Juga di
Asia Barat, tepatnya di kota Mekah, Arab Saudi memiliki waktu puasa kurang lebih selama
14,5 jam.

5. Kuala Lumpur, Malaysia

Di kawasan Asia Tenggara, banyak negara yang memiliki waktu puasa yang relatif
hampir sama dengan Indonesia. Di Kuala Lumpur, Malaysia memiliki waktu puasa kurang
lebih 13,19 jam. Di Brunei Darussalam, waktu puasanya hanya kurang lebih 13, 08 jam.
Sementara di Indonesia, durasi waktu puasanya sekitar 13,23 jam. Sedikit lebih lama ya!

6. Melbourne, Australia

Nah, untuk yang satu ini sedikit berbeda dari negara-negara di atas. Kota Melbourne di
Australia yang menempati bumi bagian selatan memiliki waktu puasa terpendek yakni kurang
lebih 11,5 jam, lebih pendek dari Indonesia.

Nah beberapa Negara di atas adalah beberapa Negara yang memiliki waktu siang lebih
lama dari Indonesia. Karena berada di garis khatulistiwa, Indonesia memiliki waktu siang dan
malam yang cukup stabil, berbeda dengan Negara lain yang letaknya jauh dari garis
khatulistiwa. Nah bagaimana teman-teman? Ternyata banyak Negara yang umat Islamnya
berjuang lebih lama dari kita kan? Apakah masih ingin mengeluh dengan lamanya waktu
puasa di Indonesia? 

Perbanyak bersyukur ya teman-teman! 

Jangan lupa jaga kesehatan dan tetap jaga kebersihan. 

Stay safe and healthy!

Sumber : tribunnews.com

(Diterbitkan di Kompasiana pada tanggal 24 April 2020)

101
Suka Menonton Film Luar Negeri? Ini 10 Manfaatnya!

(Azkiya Dzil Izzati)

Menonton film menjadi kegemaran banyak orang di era modern ini. Mulai dari anak-
anak hingga orang dewasa, hampir semua orang menyukainya. Nah, di tengah pandemi covid
19 ini tentu banyak orang yang menghabiskan waktunya dengan menonton film. Di antara
bermacam-macam jenis film, ternyata banyak orang yang lebih menyukai film produksi luar
negeri, seperti Korea dan Jepang. Meskipun terkadang orang yang menontonnya dikatakan
"lebih menyukai produk luar ketimbang produk lokal", ternyata menonton film luar
negeri memiliki banyak manfaat lho! Berikut penjelasannya.

1. Dapat menguasai banyak bahasa

Menonton film luar membuat kita jadi mengetahui banyak bahasa. Terutama jika film
tersebut berbahasa Inggris, kita akan lebih mudah untuk mempelajari bahasa Inggris yang
sering dipakai sehari-hari.

2. Mengetahui perkembangan teknologi di Negara lain

Nah, kalian tentu pernah menonton film luar negeri yang menggunakan teknologi kan?
Dengan menonton film luar negeri, kita bisa tahu tentang perkembangan teknologi di Negara
tersebut, tentunya dengan menyesuaikan tahun film tersebut diproduksi juga.

3. Memiliki pengetahuan tentang attitude masyarakat di Negara lain

Saat kalian menonton film luar negeri, tentu kalian akan menganalisis karakter masing-
masing pemain. Apa saja yang boleh dilakukan dan tak boleh dilakukan. Nah, secara tidak
langsung kita ikut menganalisis tentang attitude masyarakat di Negara tersebut. Karena film
biasanya diangkat dari kehidupan masyarakat di sana.

4. Mengetahui kebudayaan dan sistem pemerintahan di Negara lain

Sama seperti attitude, tentunya secara tak langsung kita ikut menganalisis bagaimana
kebudayaan dan sistem pemerintahan di Negara tersebut. Bagaimana hukum dan adat yang
berlaku di sana ikut tercermin di dalam film.

101
5. Mengetahui karakteristik penampilan fisik masyarakat Negara lain

Di film, tentu kita banyak menjumpai pemeran yang memiliki penampilan fisik khas
dari Negaranya. Misalnya karakter fisik orang Amerika dan Eropa tentu berbeda dengan
karakter fisik orang Korea dan Jepang, meski sama-sama berkulit putih. Kita bisa
membedakan mereka meski hanya dari penampilan saja.

6. Tidak mudah menjudge orang lain yang berbeda pikiran

Menonton film tentu membuat pikiran kita menjadi lebih terbuka. Kita akan lebih
mudah memahami orang lain dan tidak mudah menghakimi orang lain yang tak sependapat
dengan kita.

7. Memiliki relasi yang memiliki hobi yang sama

Kalian memiliki teman yang sehobi kan? Tentu kalian akan saling bertukar pendapat
tentang hobi kalian dan itu akan mempererat tali pertemanan kalian.

8. Meningkatkan motivasi untuk belajar ke luar negeri

Berbagai hal baru yang kita lihat di layar film, secara langsung membuat kita ingin
mengunjungi Negara tersebut. Banyak cara yang bisa dilakukan untuk pergi ke sana, salah
satunya dengan jalur pendidikan. Keinginan kuat untuk pergi ke sana akan memotivasi kita
untuk belajar lebih giat.

9. Menjadi pribadi yang lebih berhati-hati

Di dalam film akan ditampilkan konflik-konflik yang akan memperingatkan kita bahwa
hal sepele pun dapan menyeret kita ke dalam masalah. Kita akan lebih berhati-hati dengan
suatu hal yang tidak kita perhatikan sebelumnya. Hal ini akan menghindarkan kita dari
marabahaya yang mungkin akan menimpa kita.

10. Lebih dewasa dalam menghadapi kehidupan

Kita disuguhkan kehidupan yang penuh persoalan di dalam film, tentu kita akan lebih
paham mengenai seluk beluk kehidupan. Apa yang kita saksikan bisa menjadi pelajaran bagi
kita untuk menghadapi persoalan di kehidupan nyata.

Nah ternyata menonton film luar negeri bisa memabawa banyak dampak positif kan?


Meski begitu, kita juga harus ingat waktu saat menontonnya. Jangan sampai mengabaikan

101
realita yang terjadi di dunia nyata karena terlalu banyak menonton film, ya! Ingatlah karena
segala hal yang berlebihan itu tidak baik. Semoga dapat bermanfaat.

Stay safe and healthy :)

(Diterbitkan di Kompasiana pada tanggal 24 April 2020)

101
Tindakan Pemerintah dan Masyakarat dalam Menghadapi Covid 19 di Dharmasraya

(Wulan Rahmadani)

Pandemi Corona Virus Diseases 2019 (Covid-19) telah menjadi wabah yang
mengglobal. Covid-19 telah menginfeksi warga dunia di berbagai negara tak terkecuali
Indonesia sebagai negara dengan mayoritas muslim. Covid 19 adalah suatu kelompok virus
yang bisa menyerang hewan dan manusia. Ini merupakan virus baru dan tidak dikenal
sebelum terjadi wabah di Wuhan, Tiongkok, bulan Desember 2019.

Virus ini mulai memasuki Indonesia pada pertengahan bulan Maret. Pandemi Covid
19 ini tidak pandang bulu. Sampai minggu 2 Mei 2020 tercatat sudah 10.843 kasus di
Indonesia. Semua sedang berjuang melawan pandemi ini. Pada 2 Maret 2020 adalah kasus
pertama pandemi ini di Indonesia dan semakin hari semakin meningkat. Warga negara
Indonesia yang positif tersebut mengadakan kontak langsung dengan wargs negara Jepang
yang datang ke Indonesia.

Pada jum’at, 17 April 2020 pasien positif pertama di Dharmasraya yang berasal dari
Kecamatan Koto Besar. Hingga saat ini belum ada penurunan kasus, tercatat pada sabtu, 2
Mei 2020 sudah 13 kasus yang positif. 5 kecamatan zona merah diantaranya: Pulau Punjung,
Koto Baru, Koto Besar, Asam Jujuhan, dan Tiumang. Di Sumatera Barat sendiri sudah 182
kasus.

Hal ini membuat Indonesia harus mengambil langkah cepat untuk menekan
penyebaran virus covid-19 ini. Langkah yang diambil oleh pemerintah saat ini adalah dengan
melakukan social distancing kepada masyarakat dimana kebijakan ini diharapkan akan
meminimalisir penyebaran virus ini. Pandemi ini bukanlah hal yang bisa diremehkan untuk
itu perlunya kerjasama antara pemerintah dan masyarakat dalam menuntaskan pandemi ini di
Indonesia. Jika pemerinta saja yang berupaya dalam menuntuskan pandemi ini maka tidak
akan berjalan dengan lancar.

Pemerintah pun mengeluarkan sejumlah kebijakan pada 22 April 2020 PSBB pertama
di Sumatera Barat guna untuk menekan angka kenaikan Covid 19, di Dharmasraya sendiri
masyarakat selalu diingatkan agar stay at home.

101
Sekretaris Daerah Kabupaten (Sekdakab) Dharmasraya, H Adlisman, M.Si, sebagai
Ketua  Tim Anggaran Pemerintah Daerah (TAPD) memaparkan terkait banyaknya
pertanyaan dari lapisan masyarakat terkait langkah konkrit Pemkab Dharmasraya terhadap
penanganan masalah COVID 19 di Dharmasraya.

Ia menjelaskan, bahwa TAPD sudah duduk semeja dengan Banggar DPRD dan sudah
mengalokasikan dana dalam menghadapi pendemi COVID 19 ini dari APBD 2020 sebesar
Rp 70 milyar, yang mana refokusing dan realokasi APBD diarahkan untuk kegiatan bidang
kesehatan, bansos utk masyarakat terdampak dan utk mendukung UMKM.

Hal ini guna untuk membatu masyakat yang terkena dampak pandemi virus corona.
Akibat adanya lockdown banyak sekali yang dirugikan, banyak masyakakat yang di PHK,
masyarakat yang kelaparan, sudah tidak bisa bekerja, berjualan, berusaha dan sebagainya,
mereka sudah lapar dan menjerit tidak ada uang masuk untuk memenuhi kehidupan. APBD
tersebut digunakan untuk mereka yang membutuhkan, seperti bansos akan diberikan kepada
masyarakat terdampak corona adalah tiga bulan kedepan di Dharmasraya.

Dari masyarakat sendiri harus adanya kesadaran diri untuk mematuhi aturan
pemerintah. Tetap dirumah saja, sering mencuci tangan, jaga jarak setidaknya 1 meter, hidari
menyentuk mata, hidung dan mulut, menggunakan masker bagi yang sakit maupun tidak.

Jika ada yang pulang dari daerah terjangkit haruslah sadar diri, lakukan isolasi
mandiri dirumah. Jika mulai merasa kurang sehat atau gejala Covid 19 seperti sakit kepala,
demam berskala rendah dengan suhu badan 37.5 C atau lebih, pilek, kesulitan bernapas
segeralah untuk melaporkan diri ke Puskesmas dan Rumah Sakit terdekat.

Berbagai upaya dilakukan pemerintah dalam menekan angka pandemi Covid 19 ini
seperti kita disarankan untuk solat dirumah dan mentiadakan solah berjamaah. Banyak pro
konta atas keputusan pemerintah ini, namun demi kebaikan kita semua kenapa tidak. Jika
nanti pandemi ini sudah hilang kita bisa solat di Majid lagi. Pemerintah memberikan aturan
ini berdasarkan Hadist Sahih Riwayat Bukhari dan Muslim tentang Anjuran Sholat di rumah
ketika hujan pada siang hari Jum’at. Dari Abdullah bin Abbas dia mengatakan kepada
muadzinnya ketika turun hujan (pada siang hari Jum’at), jika engkau telah mengucapkan
“Asyhadu an laa ilaaha illallaah, asyhadu anna Muhammadan Rasulullah, ” maka janganlah
kamu mengucapkan “Hayya alash shalaah, ” namun ucapkanlah shalluu fii buyuutikum

101
(Shalatlah kalian di persinggahan kalian).” Abdullah bin Abbas berkata; “Ternyata orang-
orang sepertinya tidak menyetujui hal ini, lalu ia berkata; “Apakah kalian merasa heran
terhadap ini kesemua? Padahal yang demikian pernah dilakukan oleh orang yang lebih baik
dariku (maksudnya Rasulullah saw). Shalat jum’at memang wajib, namun aku tidak suka jika
harus membuat kalian keluar sehingga kalian berjalan di lumpur dan comberan.” (HR.
Bukhori Muslim dari Abdullah ibn Abbas).

Jadi boleh saja dalam keadaan seperti ini kita untuk solat dirumah saja. Selain solat
dirumah saja untuk mencegah pandemi dengan hidup sehat dan menjaga kebersihan. Maka
para ulama dan ahli agama supaya berhati-hati dalam berfatwa dan hanya menggunakan dalil
dalil yang otoritatif dalam membimbing umat. Di antaranya, hendaknya hanya menggunakan
hadist-hadist yang shahih dan meninggalkan hadist dha’if dalam berhujjah.

Hadist-hadist shahih yang bisa dijadikan sebagai hujjah dalam membimbing ummat untuk
menghadapi wabah penyakit seperti:

Abu Malik Al-Ash`ari ra melaporkan Rasulullah SAW mengatakan, "Kebersihan adalah


sebagian dari iman."

Dari hadist tersebut kita bisa tahu bahwa Allah memerintahkan kita untuk menjaga
kebersihan, karena kebersihan adalah sebagian dari iman. Jika kita menjaga kebersihan,
insyaallah akan terhindar dari berbagai macam penyakit.

Para ulama telah menuliskan kitab-kitab kesehatan dan pengobatan dari perspektif
hadis (Nurhayati, 2016). Berbagai hadis Nabi Saw. Telah memberikan sumbangan untuk
pengembangan farmasi (Dalil, 2016). Berkenaan dengan wabah, terdapat sejumlah informasi
hadis yang memerintahkan umat untuk menghindar, sabar, dan apabila mati oleh wabah
tersebut dianggap syahid (Hakim, 2018).
Berikut hadis riwayat al-Bukhari: Artinya:
Telah menceritakan kepada kami Hafsh bin Umar, telah menceritakan kepada kami Syu'bah,
dia berkata: telah mengabarkan kepadaku Habib bin Abu Tsabit, dia berkata: saya mendengar
Ibrahim bin Sa'd, berkata: saya mendengar Usamah bin Zaid, bercerita kepada Sa'd dari Nabi
shallallahu 'alaihi wasallam bahwa beliau bersabda: "Apabila kalian mendengar wabah lepra

101
di suatu negeri, maka janganlah kalian masuk ke dalamnya, namun jika ia menjangkiti suatu
negeri, sementara kalian berada di dalamnya, maka janganlah kalian keluar dari negeri
tersebut." Lalu aku berkata: "Apakah kamu mendengar Usamah menceritakan hal itu kepada
Sa'd, sementara Sa'd tidak mengingkari perkataannya Usamah?" Ibrahim bin Sa'd berkata;
"Benar" (al-Nasir, Muhammad Zuhair ibn Nasir, 1422 H.).

Hadis di atas, secara tegas berkaitan erat dengan isolasi, karantina, dan social
distancing. Isolasi adalah pemisahan orang sakit dengan penyakit menular dari orang yang
tidak terinfeksi untuk melindungi orang yang tidak terinfeksi. Karantina berarti pembatasan
pergerakan orang yang diduga telah terkena penyakit menular tetapi tidak sakit, baik karena
mereka tidak. Adapun social distancing dirancang untuk mengurangi interaksi antara orang-
orang dalam komunitas yang lebih luas, di mana individu mungkin tertular tetapi belum
diidentifikasi sehingga belum terisolasi.

Pada intinya perang lawan Corona mengendaki isolasi, karantina, dan social
disrancing di mana cegah tanggap ini telah diisyarakan hadist. Jadi tetap lah dirumah saja
agar bumi kita cepat membaik dan sembuh. Sehingga semua bisa berjalan seperti biasa,
sekolah, kuliah agar tidak online lagi.

(Diterbitkan di Kompasina pada tanggal 30 Mei 2020)

101
45 Tanya Jawab Masalah Fiqh

(Yusri Kamilatul Huda)

A. Konsep Dasar Ilmu Fiqih


Sebutkan Mabadi’ Ilmu Fiqih yang 10!
1. Hadd (pengertian) Fiqih menurut bahasa dan istilah
Jawab:
ٌ ‫( الفَ ْه ُم ْال َع ِم ْي‬Pemahaman yang mendalam).
Fiqih menurut bahasa: ‫ق‬
ِ ‫ا التَّ ْف‬bbَ‫( ْال ِع ْل ُم بِاأْل َحْ َك ِام ال َّشرْ ِعيَّ ِة ْال َع َملِيَّ ِة ْال ُم ْكتَ َسبُ ِم ْن أَ ِدلَّتِه‬Mengetahi
Fiqih menurut istilah: ‫ ْيلِيَّ ِة‬b‫ص‬
semua hukum syara’ yang ta’aluq/bertalian dengan amaliyyah/prilaku/pekerjaan
orang mukallaf baik itu pekerjaan hati maupun anggota badan dengan jalan ijtihad
yang dalil-dalilnya termasuk dalil tafsili/terperici).
2. Maudlu’ (objek/sasaran) ilmu fiqih
Jawab:
Objek pembahasan yang akan dibahas dalam ilmu fiqih adalah prilaku/pekerjaan
orang mukallaf.
3. Tsamroh (manfaat) mengkaji ilmu fikih
Jawab:
Manfaat yang akan diperoleh dengan mengkaji ilmu fiqih adalah akan
menghasilkan ketaqwaan (melaksanakan perintah Allah dan menjauhi larangan-
Nya).
4. Fadhl ilmu fiqih
Jawab:
Keutamaan ilmu fiqih adalah merupakan ilmu yang paling utama mengungguli
ilmu ilmu yang lainnya. Karena ada hadits yang mengatakan bahwa ‫َم ْن ي ُِر ِد هللاُ بِ ِه‬
‫خَ ْيرًا يُفَقِّ ْههُ فِي ال ِّد ْي ِن‬.
5. Nisbat (perbandingan) ilmu fiqih dengan ilmu lain
Jawab:
Nisbat ilmu fiqih dan ilmu yang lainnya selain ilmu ushul fiqih adalah nisbat
tabayun artinya berlainan, ilmu fiqih bukan ilmu yang lainnya begitupun
sebaliknya.
Adapun nisbatnya dengan ilmu ushul fiqih adalah ilmu fiqih merupakan
cabang/furu’ dari ilmu ushul fiqih.

101
6. Waadli’ (pencetus pertama) ilmu fiqih
Jawab:
Orang yang menjadi pencetus pertama adanya ilmu fiqih adalah imam mujtahid
muthlaq yang 4 yaitu Imam Abu Hanifah, Imam Malik Bin Anas, Imam Syafi’i,
dan Imam Ahmad bin Hambal.
7. Ism (nama) ilmu fiqih
Jawab:
Nama ilmu fiqih ada 2 yaitu ilmu fiqih dan ilmu furu’.
8. Istimdad (sumber) ilmu fiqih
Jawab:
Sumber pengambilan ilmu fiqih ada 4 yaitu al-Qur’an, as-Sunnah, Ijma’, dan
Qiyas.
9. Hukum mengkaji ilmu fiqih
Jawab:
Hukum mengkaji ilmu fiqih adalah fardlu ‘ain untuk setiap mukallaf.
10. Masalah yang dibahas dalam ilmu fiqih
Jawab:
Masalah yang dibahas dalam ilmu fiqih yaitu kaidah kaidahnya. Seperti shalat
hukumnya wajib, dll.

B. Sejarah Ilmu Fiqih


11. Periodesasi ilmu fiqih terbagi menjadi 5 bagian, sebutkan!
Jawab:
 Periodesasi pada masa rasulullah
 Periodesasi pada masa sahabat (khulafaurrasyidin)
 Periodesasi pada masa tabi’in
 Periodesasi pada masa kemunduran
 Periodesasi pada masa kebangkitan fiqih.
12. Berikan contoh ijtihad pada masa sahabat khulafaurrasyidin!
Jawab:
Contoh ijtihad pada masa sahabat khulafaurrasyidin adalah memerangi orang yang
tidak mau membayar zakat (disebut perang yamamah pada masa Abu Bakar) dan
masalah ahli waris (masalah ‘umarain, dll).

101
13. Apa yang menyebabkan fikih mengalami masa kemunduran?
Jawab:
Terdapat beberapa faktor yang meyebabkan fiqih mengalami masa kemunduran,
diantaranya:
 Efek samping dari pembukuan fiqih pada periode sebelumnya, jadi ulama
pada masa itu sudah menipis kemauannya untuk mempelajari fiqih lebih
dalam karena sudah ada kitabnya
 Fanatisme madzhab yang sempit, maksudnya orang orang pada masa itu
terlalu fanatik pada satu madzhab yang mereka ikuti sehingga tidak mau
berpikir atau mempermasalahkan yang diluar ketentuan madzhabnya atau
bisa juga tidak menghargai pendapat madzhab lain
 Pengangkatan hakim hakim muqallid, yang belum pantas untuk
memberikan pendapat sebagai seorang mufti.
14. Mengapa pada masa rasulullah lebih sedikit terjadi ikhtilaf daripada masa
setelahnya?
Jawab:
Karena pada masa rasulullah semua permasalahan bisa langsung ditanyakan
kepada nabi yang sudah pasti jawabannya benar.
15. Pada masa siapa ilmu fiqih mencapai kesempurnaan dan melahirkan ulama ulama
besar? Berikan contoh!
Jawab:
Pada masa tabi’in. Contohnya Imam Abu Hanifah, Imam Malik bin Anas, dll lahir
pada masa tabi’in.
C. Pembagian dan Cabang-Cabang Ilmu Fiqih
16. Ilmu fiqih terbagi menjadi fiqih ‘ubudiyah, mu’amalah, munakahat,
mawarits/faraidl, siyasah, dan jinayah. Jelaskan masing masingnya!
Jawab:
‘Ubudiyah : Yang berkaitan dengan masalah ibadah seperti shalat, zakat,
puasa, dll.
Mu’amalah : Yang berkaitan dengan masalah interaksi dengan orang lain
seperti jual beli, gadai, hutang, dll.
Munakahat : Yang berkaitan dengan masalah pernikahan seperti
rukun nikah, nafakah, thalaq, dll.

101
Mawarits/Faraidl : Yang berhubungan dengan masalah waris seperti anak laki
laki kandung mendapat bagian ‘asobah binnafsi, dll.
Siyasah : Yang berkaitan dengan masalah politik kenegaraan.
Jinayah : Yang berkaitan dengan hukuman atau hadd dan kifarat bagi
orang yang berbuat pidana, lebih mudahnya hukum pidana islam.
17. Hukum taklifi dalam fiqih terbagi menjadi 5, sebutkan!
Jawab:
Wajib (Ijab), Sunnah/Mandub (Nadb), Mubah (Ibahah), Makruh (Karahah), dan
Haram (Tahrim).
18. Apa perbedaan antara fiqih dan ushul fiqih?
Jawab:
Fiqih adalh furu’ atau cabang dari ushul fiqih. Fiqih membahas hukum prilaku
mukallaf sedangkan ushul fiqih membahas tata cara menetapkan hukum prilaku
mukallaf.
19. Fiqih Siyasah diabagi menjadi beberapa bagian, sebutkan!
Jawab:
Fiqih siyasah dibagi menjadi 4 bagian yaitu:
o Fiqh Dustury
o Fiqh Maliy
o Fiqh Dawly
o Fiqh Harbiy
20. Jelaskan perbedaan jarimah dan jinayah!
Jawab:
Para ulama ada yang berpendapat bahwa jarimah dan jinayah itu sama, akan tetpai
ada juga yang berpendapat bahwa keduanya berbeda. Perbedaannya adalah
jinayah merupakan hukum pidana islam sedangkan jarimah adalah perbuatan
pidananya.

D. Dasar Pelaksanaan Ibadah Berbasis Pada Syahadat


21. Mengapa syahadat menjadi syarat diterimanya atau sah nya ibadah?
Jawab:

101
Semua ibadah membutuhkan niat, sedangkan syarat sah nya niat adalah islam dan
mengucapkan kalimah syahadat menunjukkan bahwa seseorang sudah masuk
agama islam.
22. Jelaskan yang dimaksud dengan syahadatain!
Jawab:
Syahadatain maksudnya adalah 2 syahadat, yaitu syahadat tauhid dan syahadat
rasul. Lafadz syahadatain adalah ِ‫وْ ُل هللا‬b ‫هَ ُد أَ َّن ُم َح َّمدًا َر ُس‬b ‫هَ إِاَّل هللاُ َو أَ ْش‬b ‫هَ ُد أَ ْن اَل إِل‬b ‫( أَ ْش‬Aku
bersaksi bahwa tiada Tuhan selain Allah, dan aku bersaksi bahwa Nabi
Muhammad SAW adalah utusan Allah).
23. Para ulama membagi syahadat menjadi syahadat syar’an dan syahadat munjin.
Jelaskan perbedaanya!
Jawab:
Syahadat syar’an adalah syahadat yang hanya diucapkan oleh seseorang di dunia
dan menyebabkan orang tersebut disebut muslim sehingga selamat dari hukum
Allah untuk orang kafir di dunia, tapi makna dari syahadat itu tidak sampai pada
hatinya. Sedangkan syahadat munjin adalah syahadat yang diucapkan oleh
seseorang didunia dan maknanya sampai pada hati orang tersebut dan
menyebabkan orang tersebut selamat dari siksa Allah di dunia dan di akhirat.
24. Bagaimana hukumnya jika ada orang yang dalam hatinya iman kepada Allah
tetapi tidak mau mengucapkan syahadat?
Jawab:
Ada ulama yang berpendapat bahwa untuk hukumnya di akhirat diserahkan
kepada Allah. Akan tetapi untuk statusnya di dunia tetap seperti orang kafir saja,
karena tidak ada yang tahu apa yang ada dalam hatinya. Jadi, orang tersebut jika
meninggal tidak perlu disholati atau dikuburkan di kuburan orang orang islam.
25. Muslim yang taat akan mengucapkan kalimat syhadat sehari semalam minimal
berapa kali?
Jawab:
Minimal 9 kali, yaitu saat membaca tasyahud ketika shalat fardlu.

E. Thoharoh
26. Jelaskan pengertian thoharoh menurut bahasa dan istilah!
Jawab:
Thoharoh menurut bahasa: ُ‫( النَظَافَة‬Bersih, suci)
101
َ ‫صالَةُ اَيْ ِم ْن ُوضُوْ ٍء َو َغ ْس ٍل َو تَيَ ُّم ٍم َو إِزَ الَ ِة النَ َج‬
Thoharoh menurut istilah: ‫ ِة‬b‫اس‬ َ ‫فِ ْع ُل َما تُ ْستَبَ ُح بِ ِه ال‬
(Melakukan perkara yang dengan perkara tersebut diperbolehkannya melakukan
shalat. Isi perkara tersebut adalah wudlu, mandi besar, tayamum, dan
menghilangkan najis).
27. Diantara rukun wudlu adalah membasuh wajah. Jelaskan bagaimana batasan
wajah itu!
Jawab:
Batasan wajah adalah:
 Batas atas: Awal tumbuhnya rambut
 Batas bawah: Dagu
 Batas samping kanan dan kiri: Puting telinga

Catatan: Dalam ushul fiqih ada keterangan bahwa ٌ‫ َما اَل يَتِ ُّم ْال َوا ِجبُ إِاَّل بِ ِه فَهُ َو َوا ِجب‬jadi
diusahakan batasab batasannya juga harus terbasuh.

28. Maqasid at-thoharoh ada 4, sebutkan!


Jawab:
Wudulu, mandi besar, tayamum, dan menghilangkan najis.
29. Sebutkan contoh najis yang diampuni ketika shalat, pada air yang sedikit, dan
pada keduanya!
Jawab:
Najis yang diampuni ketika shalat: Darah/nanah yang sedikit
Najis yang diampuni pada air sedikit: bangkai hewan yang tidak berdarah
Najis yang diampuni ketika shalat dan pada air sedikit: najis yang tidak terlihat.
30. Berikan contoh/gambaran istihadloh!
Jawab:
Si A haid melebihi 15 hari atau si B baru mengalami masa suci selama 13 hari
tetapi sudah keluar darah lagi dari farjinya.

F. Shalat Fardlu
31. Jelaskan awal dan akhir waktu shalat shubuh!
Jawab:
Awal: Terbitnya fajar shodiq
Akhir: Terbitnya matahari

101
32. Diantara syarat sah shalat adalah harus menutup aurat. Jelaskan batasan aurat
untuk laki laki dan perempuan ketika shalat!
Jawab:
Laki-Laki: Perkara yang ada antara pusar dan lutut
Perempuan: Seluruh badan kecuali wajah dan kedua telapak tangan
Catatan: Seperti yang dijelaskan sebelumnya bahwa tidak akan sempurna menutup
auratnya laki-laki tanpa menutupi pula lutut dan pusarnya. Begitu pula wanita,
bagian bawah dagu harus tertutupi dengan baik.
33. Jelaskan yang dimaksud Shalat Ada’ dan Shalat Qodlo’!
Jawab:
Shalat Ada’ adalah shalat yang dilaksanakan pada waktunya, minimal satu rokaat
dari shalat tersebut terlaksana pada waktunya.
Shalat Qodlo’ adalah shalat yang dilaksanakan di luar waktunya, jadi syarat
minimal shalat Ada’ tidak terpenuhi. Contoh seseorang melaksanakan shalat
dzuhur pukul 15.00, saat dia masih melakukan gerakan ruku’ pada rakaat pertama,
adzan ashar sudah berkumandang.
34. Kewajiban niat pada shalat fardlu ada 3, sebutkan!
Jawab:
 َ ُ‫ أ‬yaitu niat mengerjakan shalat
Mengandung kata ‫صلِّ ْي‬
 Ta’yin yaitu menentukan shalat apa yang akan dilaksanakan
 َ ْ‫ر‬bbbَ‫ ف‬yaitu penjelasan bahwa shalat yang akan
Mengandung kata ‫ض‬
dilaksanakannya itu adalah shalat fardlu.

Jadi, lafadz minimal niat shalat fardlu adalah: ‫ْح‬


ِ ‫ض الصُّ ب‬ َ ُ‫( أ‬saya niat shalat
َ ْ‫صلِّي فَر‬
fardlu shubuh).

35. Bagaimana jika ada ma’mum muwafiq yang ketinggalan gerakan imam,
gambarannya imam sudah ruku’ sedangkan dia masih membaca surat al-fatihah,
apa yang harus dia lakukan?
Jawab:
Yang harus dilakukan orang tersebut adalah menyelesaikan bacaannya terlebih
dahulu, kemudian susul lagi imam untuk mengikuti gerakan imam.

G. Shalat Sunnah

101
36. Shalat sunnah rowatib muakkad terdiri dari 10 rakaat. Sebutkan rinciannya!
Jawab:
 2 rakaat sebelum shubuh
 2 rakaat sebelum dzuhur
 2 rakaat setelah dzuhur
 2 rakaat setelah maghrib
 2 rakaat setelah isya’
37. Bagaimana tata cara pelaksanaan shalat sunnah tasbih?
Jawab:
 Pertama-tama niat dalam hati ketika membaca takbirotul ihrom.
Lafadz niat shalat sunnah tasbih adalah
‫أصلي سنة التسبيح مستقبل القبلة هلل تعالى‬
 Jumlah rakaatnya adalah 4 rakaat dengan 2 kali salam.
 Gerakan dan bacaannya tidak berbeda dengan shalat shalat lainnya, hanya
saja ditambahi dengan membaca tasbih (‫ه اال هللا و هللا‬bb‫سبحان هللا و الحمد هلل وال ال‬
‫ )اكبر‬yaitu setelah membaca doa iftitah sebelum membaca surat al-fatitah
15 kali, setelah membaca surat 10 kali, ketika ruku’ 10 kali, ketika i’tidal
10 kali, ketika sujud pertama 10 kali, ketika duduk diantara dua sujud 10
kali, dan ketika sujud kedua 10 kali. Jadi satu rakaat = 75 kali dan 4 rakaat
= 300 kali.
38. Sebutkan minimal 3 contoh shalat sunnah yang pelaksanaannya didahului atau
disudahi dengan khutbah!
Jawab:
Shalat sunnah Idul Fitri, Idul Adha, dan Istisqa’.
39. Apa yang harus didahulukan jika seseorang mempunyai hutang sholat qodla tetapi
ingin melaksanakan shalat sunnah?
Jawab:
Kerjakan dulu shalat qadlanya, setelah selesai baru kerjakan yang sunnah.
40. Apa yang dimaksud shalat sunnah kusuf dan khusuf?
Jawab:
Sebenarnya ada ulama yang mengatakan keduanya sama. Tapi menurut qaol
Ashoh menyebutkan bahwa shalat sunnah kusuf adalah shalat yang dikerjakan

101
ketika terjadi gerhana matahari sedangkan shalat sunnah khusuf adalah shalat
yang dikerjakan ketika terjadi gerhana bulan.

H. Puasa
41. Sebutkan 3 contoh puasa yang hukumnya wajib!
Jawab:
Puasa Ramadhan, puasa nadzar, dan puasa qodlo.
42. Sebutkan 3 contoh perkara sunat ketika puasa!
Jawab:
Mengakhirkan sahur, mendahulukan berbuka, berbuka dengan yang manis.
43. Bolehkan menyikat gigi ketika puasa?
Jawab:
Para ulama berbeda pendapat tentang menyikat gigi ketika puasa. Ada yang
memperbolehkan karena diqiyaskan kepada siwak, dan ada juga yang melarang
dengan alasan bahwa menyikat gigi berbeda dengan siwak, menyikat gigi
menggunakan pasta gigi yang mempunyai rasa.
44. Bagaimana jika lupa makan atau minum ketika puasa?
Jawab:
Puasanya tidak batal, bisa diteruskan sampai maghrib.
45. Sebutkan 3 contoh puasa yang hukumnya haram!
Jawab:
Puasa pada hari idul fitr, idul adha, dan hari tasyrik.

(Diterbitkan di Kompasiana pada tanggal 10 April 2020)

101
Cara Mencuci Pakaian yang Sesuai Dengan Kenetuan Fiqh

(Yusri Kamilatul Huda)

Mencuci pakaian adalah hal yang lazim dilakukakn oleh manusia. Kebanyakan dari
mereka mencuci pakaian asal-asalan saja, karena saking seringnya. Yang penting basah, bau
keringatnya hilang.

Sebagai seorang muslim yang sedang berusaha menjalankan syariat islam dengan baik
dan benar, tahukah Anda bahwa mencuci pakaian itu adalah hal penting? Pasalnya, salah satu
rukun shalat adalah harus sucinya pakaian yang dipakai ketika shalat dari najis. Nah, perlu
diketahui bahwa suci itu bukan bersih. Bisa saja pakaian dikatakan bersih, tapi tidak suci,
begitupun sebaliknya.

Sebenarnya saya tidak akan terlalu mempermasalahkan bagaimana cara seseorang


mencuci (menyikat, menggosok, mengucek) pakaiannya, tapi yang akan saya tekankan di sini
adalah cara membilas pakaian. Karena proses membilas pakaian adalah hal terakhir (sebelum
menjemur) yang dilakukan ketika mencuci pakaian dan bisa menjadi penentu kesuciannya.

Kesalahan yang sering dijumpai ketika sesorang membilas pakaian adalah dia hanya
menyediakan dua bahkan satu ember air saja, pakaian yang telah disikat dimasukkan satu-
satu kesana lalu diperas kemudian langsung dijemur. Ada juga orang yang menggunakan
mesin cuci, mereka hanya membilas pakaian dengan mesin cuci dan kemudian langsung
dikeringkan. Perlu diketahui, bahwa mesin cuci dan satu atau dua ember air ukuran biasa itu
merupakan air sedikit karena kurang dari dua kulah ( 500 kati, 1,5 siku panjang lebar dan
tinggi wadahnya, ± 29liter). Aturannya jika airnya kurang dari dua kulah maka bukan
pakaian yang dimasukkan ke air, tapi air yang siramkan ke pakaian.

Baik langsung saja saya akan menyampain beberapa cara yang paling aman agar
pakaian kita suci setelah dicuci.

101
A. Mencuci Tanpa Menggunakan Mesin Cuci
1. Setelah pakaian digosok/disikat, siapkan air yang bisa mengalir contoh:
memakai kran, selang
2. Sucikan dan simpan ember atau wadah yang akan digunakan untuk
menyimpan pakaian yang telah dibilas di tempat yang sekiranya air percikan
ketika membilas pakaian lain tidak akan masuk kesana. Contoh: Di luar kamar
mandi, di tempat yang agak tinggi
3. Bilas pakaian satu per satu sampai kita yakin bahwa najisnya sudah hilang
4. Sebelum dimasukkan ke ember, peras pakaian terlebih dahulu. Hati-hati ketika
memeras, pastikan tidak terlalu keras sehingga tidak ada air yang mantul dari
bawah
5. Masukkan pakaian yang sudah diperas ke dalam ember
6. Pakaian siap dijemur. Maka siapkan jemuran yang juga suci. Jadi, jemurannya
juga harus disucikan terlebih dahulu. Contoh: Siramkan air muthohhir (suci
dan mensucikkan) ke jemuran
B. Mencuci dengan Menggunakan Mesin Cuci
1. Setelah pakaian digiling dengan mesin, buang terlebih dahulu air sabun sisa
gilingan
2. Angkat pakaian dari mesin cuci
3. Bilas pakaian secara manual, caranya sama dengan tata cara di poin A
C. Mencuci Pakaian di kolam (air banyak, lebih dari dua kulah)
1. Mencuci pakaian di kolam atau di air banyak yang bisa dipastikan airnya tidak
akan berubah (rasanya) walaupun setelah terkena sabun sebenarnya adalah
cara paling aman
2. Seperti biasa, siapkan ember yang sudah disucikan terlebih dahulu
3. Pakaian yang sudah disikat atau digosok bisa langsung dimasukkan ke air
tersebut
4. Peras pakaian, masukkan ke ember, lalu jemur.

Demikian tata cara mencuci yang paling aman untuk menjaga kesucian pakaian. Saya
bukan meyuruh untuk was was, tapi ayolah, coba perbaiki kebiasaan kita sehari-hari. Segala
sesuatu itu ada aturannya. Ulama ahli fiqh menyebutkan bahwa ada dua hal yang di-i’tibar
(dihitung) dalam masalah sah nya ibadah, yaitu nafsul amri (kenyataan sesungguhnya) dan

101
dzonn mukallaf (sangkaan kuat kita sebagai seorang mukallaf). Jangan sampai shalat kita
banyak, tapi ternyata tidak sah.

Pesan lain yang ingin saya sampaikan adalah usahakan bedakan pakaian yang akan
dipakai untuk shalat dengan pakaian yang dipakai untuk hal yang lain. Dan juga cara-cara
mecuci tadi berlaku untuk mencuci lap pel. Apalagi lap pel yang akan digunakan untuk
membersihkan tempat yang akan dipakai shalat.

Semoga tulisan ini bermanfaat. Jazaakallaah ahsanal jazaa.

Sumber Konsep: Kitab Fathul Qarib al Majid dan Kitab Fathul Mu’in.

(Diterbitkan di Kompasiana pada tanggal 09 Juni 2020)

101
Tanya Jawab Tentang Haid dan Istihadloh | Kamu Harus Tahu
(Yusri Kamilatul Huda)

Assalamu’alaikum Wr. Wb.

Apa kabar semuanya?

Sudah hampir satu bulan saya tidak menulis lagi di kompasiana, ternyata tulisan tentang 45
tanya jawab masalah fiqh mendapatkan respon yang baik. Untuk itu, pada kesempatan kali
ini, insyaAllah saya akan membahas kembali masalah fikih. Tapi, kali ini akan lebih
dikhususkan tentang masalah yang sudah tak asing lagi di kalangan perempuan, yaitu haid
dan istihadloh. Sebenarnya mengetahui hukum-hukum fikih mengenai haid dan istihadloh
tidak hanya dibutuhkan oleh kaum wanita saja, akan tetapi dibutuhkan oleh setiap orang
mukallaf, baik dia wanita maupun pria.

Baik, langsung saja saya akan mencoba menjawab pertanyaan dari teman-teman.

1. Pengertian haid itu apa sih?


Jawab:
Haid adalah darah yang keluar dari rahim melalui farji (kemaluan) wanita yang sudah
berumur 9 tahun (hitungan tahun hijriah) yang mana si wanita tersebut sedang ada
dalam keadaan sehat dan keluar darah bukan karena sebab melahirkan.
2. Kalo pengertian istihadloh?
Jawab:
Istihadloh adalah darah penyakit yang keluar dari farji wanita. Istihadloh merupakan
darah yang keluar dari ketentuan/syarat-syarat haid atau nifas.
Contoh: Si A haid melebihi 15 hari atau si B baru mengalami masa suci selama 13
hari tetapi sudah keluar darah lagi dari farjinya.
3. Batasan haid berapa hari?
101
Jawab:
Batasan haid dibagi 3:
a. Paling sedikit: 1 hari 1 malam (24 jam). Maksudnya darah keluar setiap jam,
meskipun tidak terus menerus. Misal tanggal 12 keluar darah hanya dalam 6 jam,
tapi pada tanggal 13 darah keluar dalam waktu 18 jam, maka itu sudah cukup
untuk membuktikan bahwa darah tersebut adalah darah haid.
Catatan: Maksud kata tidak terus menerus adalah boleh saja dalam per satu jam-
nya darah yang keluar hanya satu kali (sekitar 1-2 tetes) asalkan jika
dikalkulasikan sampai pada batasan 24 jam.
b. Biasanya: Biasanya darah haid keluar selama 6-7 hari.
c. Paling banyak: 15 hari 15 malam.
4. Bagaimana jika sedang mandi besar (adus) keluar darah, tapi setelah adus tidak keluar
lagi? Apakah adusnya harus diulangi?
Jawab:
Menanggapi masalah ini ada dua kemungkinan:
a. Adusnya tidak perlu diulangi. Yaitu jika orang yang adus tersebut setelah
mengetahui ada darah lagi yang keluar ketika adus, dia mengulangi niat dan rukun
yang lainnya.
b. Adusnya perlu diulangi. Yaitu jika dia tidak mengulangi niat atau meninggalkan
rukun yang lainnya. Maka mandi yang itu tidak disebut mandi besar, tapi mandi
biasa.
5. Bagaimana jika ada darah yang keluarnya sedikit-sedikit, misal setiap hari selama 10
hari ada saja darah yang keluar tapi hanya pada waktu tertentu saja? Apakah darahnya
disebut darah haid atau istihadloh?
Jawab:
Kembali pada ketentuan batasan minimal (paling sedikit) haid, yaitu 24 jam. Jadi
perkirakan dan hitung saja, darah tersebut jika dikalkulasikan sampai 24 jam atau
tidak. Cara menghitungnya bisa dengan cara selalu melihat darah keluar atau tidak
per-jam nya. Misal, pukul 7 dilihat, lanjut pukul 8, dst.
6. Bagaimana jika kita sudah mandi besar karena haid (haid berlangsung selama 6 hari),
lalu 3 hari setelah mandi tersebut ada lagi darah yang keluar?
Jawab:

101
Jika kondisinya seperti itu darah yang keluar masih disebut darah haid, karena masih
dalam batasan 15 hari. 6 + 3 = 9, jadi masih ada waktu 6 hari lagi darah yang keluar
masih bisa disebut haid.
Kecuali jika kondisinya seperti ini, si A haid selama 7 hari, selang waktu 9 hari sudah
ada lagi darah yang keluar, maka darahnya disebut istihadloh. 7 + 9 = 16. Jika
darahnya terus ada, maka bisa dikatakan darah itu adalah darah haid setelah 6 hari.
Jadi, ngambil batasan paling sedikit masa suci, yaitu 15 hari, 9 + 6 = 15.

7. Cara menghitung hari per hari-an batasan haid bagaimana?


Jawab:
Cara menghitung hari per hari-an masa haid maupun suci/istihadloh adalah 24 jam,
jadi misal seseorang keluar darah pada hari senin, pukul 11.00 WIB, maka 1 hari-nya
adalah besoknya, hari selasa, pukul 11.00 WIB juga.
8. Membuang atau memotong rambut/kuku ketika haid hukumnya bagaimana?
Jawab:
Masalah ini sebenarnya diikhtilafkan oleh beberapa ulama. Ada yang menyebutkan
tidak boleh, ada pula yang menyebutkan boleh.
Tapi, untuk kehati-hatian, lebih baik jika tidak membuang atau memotong
rambut/kuku/kulit ketika haid, jika ada yang terkelupas/terjatuhkan pun lebih baik
dikumpulkan dan ikut diadusi ketika nanti adus.
9. Ketentuan meng-qadla shalat setelah haid bagaimana?
Jawab:
Shalat yang perlu diqadla setelah haid adalah shalat yang tertinggal dikarenakan
seseorang baru suci (mandi besar) padahal darah sudah berhenti (tidak keluar lagi)
dan shalat yang mana shalat tersebut bisa dijamak dengan shalat yang tertinggal.
Contoh: Si A sudah tidak ada lagi darah haid yang keluar pada pukul 16.00 WIB, tapi
si A tidak buru-buru suci karena takutnya ada lagi darah yang keluar. Ternyata setelah
pukul 19.00 WIB benar benar sudah tidak ada lagi darah yang keluar, lalu si A mandi
besar pada saat itu. Maka, setelah dia sudah suci, shalat yang perlu diqadla adalah
shalat ashar (karena darah berhenti pada waktu ashar) dan shalat dzuhur (karena bisa
dijamak dengan shalat ashar).
Untuk menjaga kehati-hatian, biasanya setelah haid, saya selalu meng-qadla shalat
setidaknya minimal 1 hari (5 shalat), karena terkadang saya tidak tahu kapan tepatnya
darah haid sudah tidak keluar lagi. Men-qadla shalat itu boleh dilakukan kapan saja.
101
10. Bagaimana rasanya sumilangen (sakit perut khas untuk orang yang haid)?
Jawab:
Wah pertanyaannya wadidaw. Saya rasa kadar sumilangen setiap perempuan berbeda-
beda. Ada yang parah sampai membuat pingsan, ada juga yang biasa-biasa saja. Yang
intinya tentu saja sakit, mules. Kalo kata orang tua, sumilangen itu rasa sakitnya
setengah dari rasa sakitnya ibu yang mau melahirkan.

11. Apa saja yang haram (tidak boleh) dilakukan ketika seseorang sedang dalam keadaan
haid?
Jawab:
Dalam kitab safinatunnaja dijelaskan bahwa ada 10 hal yang tidak boleh dilakukan
ketika wanita sedang haid:
a) Shalat (termasuk sujud syukur, dll)
b) Thawaf
c) Memegang mushaf (al-Qur’an)
d) Membawa mushaf
e) Membaca al-Qur’an
f) Berdiam diri di masjid
g) Puasa
h) Melewat ke dalam masjid
i) Dithalaq (dicerai)
j) Istimta’ (bersetubuh dan permulaannya).
12. Perbedaan kasat mata atau yang terasa antara darah haid dan istihadloh itu apa saja?
Jawab:
Darah haid biasanya berwarna merah pekat kehitam-kehitaman, sedangkan istihadloh
berwarna merah segar. Darah haid pas keluar biasanya tidak terlalu sakit, sedangkan
istihadloh sakit.
13. Apakah darah haid harus selalu berwarna merah? Bagaimana jika hanya atau baru
berwarna coklat kehitam-hitaman saja?
Jawab:
Tidak selalu. Coklat kehitam-hitaman, bahkan hitam atau kuning (jika keputihannya
biasanya tidak berwarna kuning) juga disebut haid.
14. Bagaimana niat mandi besar karena haid?
Jawab:
101
Sebenarnya niat mandi besar karena apapun termasuk haid bisa saja dengan lafadz:
‫نويت الغسل لرفع الحدث األكبر فرض هلل تعالى‬
(Saya berniat adus untuk menghilangkan hadats besar fardlu karena Allah)
‫نويت الغسل لرفع الحدث األكبرعن الحيض فرض هلل تعالى‬
(Saya berniat adus untuk menghilangkan hadats besar dari haid fardlu karena Allah)
15. Jika darah yang keluar adalah istihadloh, berarti wajib shalat kan? Bagaimana tata
cara shalatnya? Darah itu kan najis, najis tidak boleh dibawa shalat, sedangkan kita
tidak tahu kapan darahnya akan keluar atau tidak?
Jawab:
Orang yang keluar darah istihadloh disebut daimul hadats. Jadi, dia harus berwudlu
untuk setiap kali shalat fardlu dan melakukannya harus setelah masuk waktu shalat.
Tidak apa-apa jika darah tetap keluar ketika shalat, jadi gunakan pembalut ketika
shalat dan ganti pembalut setiap akan melaksanakan shalat.
16. Jika sedang istihadloh, apakah puasa ramadhan juga tetap wajib? Puasanya sah? Perlu
diqodho tidak?
Jawab:
Iya, tetap wajib dan tidak perlu diqadla.
17. Apakah setelah darah istihadloh tidak keluar lagi wajib mandi besar?
Jawab:
Tidak.
18. Apa saja ibadah yang bisa dilakukan ketika sedang haid?
Jawab:
Dzikir, shalawat, membantu orang lain, dll.
19. Rambut/kuku/kulit yang terpisah dari anggota tubuh kita, yang sudah dikumpulkan
ketika haid harus diapakan? Bagaimana jika lupa atau terbuang?
Jawab:
Semuanya harus dibawa ketika mau adus, nanti ikut di basuh. Jika lupa, maka bisa
nanti dibasuh setelah ingat. Dan jika terbuang tidak apa-apa, asalkan tidak disengaja.
20. Bagaimana jika saya masih belum terlalu paham tentang istihadoh dan haid akan
tetapi menjumpai masalah yang tidak biasa?
Jawab:
Tanyakan saja kepada orang yang lebih paham.

101
(Diterbitkan di Kompasiana pada tanggal 13 Juni 2020)

Cara Mencuci Pakaian yang Sesuai Dengan Kenetuan Fiqh

(Yusri Kamilatul Huda)

Mencuci pakaian adalah hal yang lazim dilakukakn oleh manusia. Kebanyakan dari
mereka mencuci pakaian asal-asalan saja, karena saking seringnya. Yang penting basah, bau
keringatnya hilang.

Sebagai seorang muslim yang sedang berusaha menjalankan syariat islam dengan baik
dan benar, tahukah Anda bahwa mencuci pakaian itu adalah hal penting? Pasalnya, salah satu
rukun shalat adalah harus sucinya pakaian yang dipakai ketika shalat dari najis. Nah, perlu
diketahui bahwa suci itu bukan bersih. Bisa saja pakaian dikatakan bersih, tapi tidak suci,
begitupun sebaliknya.

Sebenarnya saya tidak akan terlalu mempermasalahkan bagaimana cara seseorang


mencuci (menyikat, menggosok, mengucek) pakaiannya, tapi yang akan saya tekankan di sini
adalah cara membilas pakaian. Karena proses membilas pakaian adalah hal terakhir (sebelum
menjemur) yang dilakukan ketika mencuci pakaian dan bisa menjadi penentu kesuciannya.

Kesalahan yang sering dijumpai ketika sesorang membilas pakaian adalah dia hanya
menyediakan dua bahkan satu ember air saja, pakaian yang telah disikat dimasukkan satu-
satu kesana lalu diperas kemudian langsung dijemur. Ada juga orang yang menggunakan
mesin cuci, mereka hanya membilas pakaian dengan mesin cuci dan kemudian langsung
dikeringkan. Perlu diketahui, bahwa mesin cuci dan satu atau dua ember air ukuran biasa itu
merupakan air sedikit karena kurang dari dua kulah ( 500 kati, 1,5 siku panjang lebar dan
tinggi wadahnya, ± 29liter). Aturannya jika airnya kurang dari dua kulah maka bukan
pakaian yang dimasukkan ke air, tapi air yang siramkan ke pakaian.

Baik langsung saja saya akan menyampain beberapa cara yang paling aman agar
pakaian kita suci setelah dicuci.

D. Mencuci Tanpa Menggunakan Mesin Cuci


101
7. Setelah pakaian digosok/disikat, siapkan air yang bisa mengalir contoh:
memakai kran, selang
8. Sucikan dan simpan ember atau wadah yang akan digunakan untuk
menyimpan pakaian yang telah dibilas di tempat yang sekiranya air percikan
ketika membilas pakaian lain tidak akan masuk kesana. Contoh: Di luar kamar
mandi, di tempat yang agak tinggi
9. Bilas pakaian satu per satu sampai kita yakin bahwa najisnya sudah hilang
10. Sebelum dimasukkan ke ember, peras pakaian terlebih dahulu. Hati-hati ketika
memeras, pastikan tidak terlalu keras sehingga tidak ada air yang mantul dari
bawah
11. Masukkan pakaian yang sudah diperas ke dalam ember
12. Pakaian siap dijemur. Maka siapkan jemuran yang juga suci. Jadi, jemurannya
juga harus disucikan terlebih dahulu. Contoh: Siramkan air muthohhir (suci
dan mensucikkan) ke jemuran
E. Mencuci dengan Menggunakan Mesin Cuci
4. Setelah pakaian digiling dengan mesin, buang terlebih dahulu air sabun sisa
gilingan
5. Angkat pakaian dari mesin cuci
6. Bilas pakaian secara manual, caranya sama dengan tata cara di poin A
F. Mencuci Pakaian di kolam (air banyak, lebih dari dua kulah)
5. Mencuci pakaian di kolam atau di air banyak yang bisa dipastikan airnya tidak
akan berubah (rasanya) walaupun setelah terkena sabun sebenarnya adalah
cara paling aman
6. Seperti biasa, siapkan ember yang sudah disucikan terlebih dahulu
7. Pakaian yang sudah disikat atau digosok bisa langsung dimasukkan ke air
tersebut
8. Peras pakaian, masukkan ke ember, lalu jemur.

Demikian tata cara mencuci yang paling aman untuk menjaga kesucian pakaian. Saya
bukan meyuruh untuk was was, tapi ayolah, coba perbaiki kebiasaan kita sehari-hari. Segala
sesuatu itu ada aturannya. Ulama ahli fiqh menyebutkan bahwa ada dua hal yang di-i’tibar
(dihitung) dalam masalah sah nya ibadah, yaitu nafsul amri (kenyataan sesungguhnya) dan
dzonn mukallaf (sangkaan kuat kita sebagai seorang mukallaf). Jangan sampai shalat kita
banyak, tapi ternyata tidak sah.

101
Pesan lain yang ingin saya sampaikan adalah usahakan bedakan pakaian yang akan
dipakai untuk shalat dengan pakaian yang dipakai untuk hal yang lain. Dan juga cara-cara
mecuci tadi berlaku untuk mencuci lap pel. Apalagi lap pel yang akan digunakan untuk
membersihkan tempat yang akan dipakai shalat.

Semoga tulisan ini bermanfaat. Jazaakallaah ahsanal jazaa.

Sumber Konsep: Kitab Fathul Qarib al Majid dan Kitab Fathul Mu’in.

(Diterbitkan di Kompasiana pada tanggal 09 Juni 2020)

101
Fenomena Sleep Paralysis di Kalangan Mahasiswa

(Baity Nur Kharisma Supri)

Pengertian Sleep Paralysis

Sleep Paralysis sering disebut juga dengan ketindihan, kerep-repan(jawa), atau secara
kesehatan disebut kelumpuhan tidur. Istilah ketindihan digunakan masyarakat umum karena
mereka mengaitkan fenomena tersebut dengan hal mistis yaitu ditiduri(ditindih) oleh makluk
halus, seperti jin. Ada pula yang menyebutkan bahwa hal tersebut disebabkan karena lupa
berdoa sebelum tidur atau tempat tidur yang kotor sehingga makhluk halus betah bersarang
disana.

Pendapat tersebut terbukti salah, Berdasarkan penelitian American Sleep Disorder


Association. Sleep paralysis adalah ketidkamampuan tubuh dalam mengendalikan otot ketika
tidur saat memasuki fase REM (Rappid Eyes Movement). Perlu sahabat ketahui, saat tidur
kita melewati beberapa tahapan, yaitu on Rapid Eye Movement 1 (tahap tidur paling ringan),
Non Rapid Eye Movement 2 (tahap tidur yang lebih dalam), Non Rapid Eye Movement 3
(tahap tidur paling dalam), dan Rapid Eye Movement (pada tahap inilah mimpi terjadi). Sleep
paralysis terjadi saat seseorang tiba-tiba tersadar sebelum siklus REM berakhir sehingga
mengalami kesulitan bergerak dan berbicara (Cheyne, 2002).

Faktor penyebab Sleep Paralysis

Umumnya, Sleep Paralysis dapat disebabkan oleh buruknya kualitas dan kuantitas
tidur seseorang. Kualitas dapat diukur melalui posisi tidur seseorang, sedangkan kuantitas
diukur melalui lama waktu tidur seseorang. Adapun faktor-faktor lainnya:

1. Kurangnya jam tidur


jam tidur normalnya adalah 6-8 jam. Kekurangan jam tidur biasa dialami oleh pelajar
dan pekerja. Waktu malam yang harusnya untuk istirahat malah digunakan untuk
lembur dan begadang. Padahal, kekurangan tidur juga dapat menimbulkan masalah

101
kesehatan lainnya. Seperti berkurangnya fokus, memicu naiknya berat badan,
penurunan kualitas produktivitas, pusing dan lain-lain.
2. Perubahan jadwal tidur
Umumnya, tiap individu mempunyai jadwal tidur yang teratur. Saat tidak terbiasa
tidur diluar jam tersebut, dapat memicu terjadinya sleep paralysis. Untuk itu,
diharapkan sahabat tidur sesuai jadwal seperti biasanya.
3. Posisi tidur terlentang
Posisi tidur dapat mempengaruhi kualitas tidur seseorang. Posisi tidur terlentang dapat
menyebabkan terjadinya sleep paralysis. Kenapa? Karena saat terlentang, objek benda
yang dapat dilihat mata sangatlah luas. Semakin luas objeknya, maka semakin besar
tingkat halusinasi dan fantasi seseorang. Ada baiknya posisi tidur kita dirubah miring
ke kanan. Dalam islam sendiri, posisi tidur menghadap ke kanan merupakan Sunnah
Nabi.
4. Stress dan kelelahan
Tingkat stress yang dialami orang berbeda-beda, terutama pada mahasiswa. Terdapat
3 macam stress, yaitu stress ringan, sedang dan berat. Ada beberapa hal yang dapat
memuat mahasiswa stress, diantaranya seperti kesulitan mendapatkan referensi,
keterbatasan waktu(deadline) penelitian/tugas, proses revisi yang berulang ulang,
kesulitan dalam hal mencari tema, judul, sampel, dan alat ukur laporan, keterbatasan
dana untuk tugas, dan sebgainya.
5. Terlalu lama berada di depan komputer
Paparan cahaya komputer dapat mengganggu fisiologi tidur seseorang. penggunaan
komputer berhubungan dengan peningkatan keinginan tidak ingin tidurnya seseorang.
Saat seseorang menggunakan komputer, maka akan mengalami kesulitan untuk
memulai tidur. Gangguan lain yang dises=babkan karenahal ini adalah parasomnia,
insomnia, kelelahan, dan menurunnya produktivitas.
6. Mengkonsumsi narkotika
Narkotika dapat bermanfaat terutama pada bidang kesehatan. Namun dapat juga
berbahaya saat disalahgunakan, terutama gangguan kesehatan dan tidur.

Cara mengatasi Sleep Paralysis

Cara mengatasi Sleep Paralysis adalah dengan menghindari semua faktor


penyebabnya. Biasakan hidup sehat dan manfaatkanlah waktu istirahat semaksimal mungkin.

101
Ketika sahabat sedang mengalami ketindihan, berusahalah untuk menggerakan tubuh
walaupun susah. Tetap berdoa dan jangan terlalu mengaitkan halusinasi dengan hal mistis.
Fokuskan pada tujuan untuk bebas dari sleep paralysis. Setelah terbebas, minumlah segelas
air putih dan boleh tidur lagi.

(Diterbitkan di Kompasiana pada tanggal 09 April 2020)

101
Perawatan untuk Lanjut Usia

(Baity Nur Kharisma Supri)

Siapa yang masih bingung merawat nenek dan kakek nya? Ketika masuk masa tua,
orang tua akan terlihat seperti anak kecil. Iya nggak, sih? Betul sekali. Saat itulah tugas kita
sebagai anak ataupun cucu sangat dibutuhkan. Tentu saja kita harus bersabar dalam
menghadapinya, lakukanlah seperti yang mereka lakukan saat kita kecil dulu. Agar sahabat
tidak keteteran, kali ini saya aan membagikan informasi mengenai paerawatan lansia.
Selamat membaca…

Lansia atau lanjut usia merupakan fase dimana alat gerak menjadi pasif dan mulai
tidak dapat berfungsi secara normal. Adapun ilmu yang mempelajari tentang proses penuaan
dan masalah yg akan terjadi pada lansia adalah gerontology. Sedangkan Geriatri merupakan
cabang ilmu dari gerontology, yang artinya cabang ilmu kedokteran yang berfokus pada
penyakit yang timbul pada lansia.

Menurut WHO (World Health Organization) batasan lansia dibagi menjadi 4, yaitu:

a. Middle age (paruh baya): 45 -59 Tahun


b. Elderly (menuju tua): 60 -70 Tahun
c. Old (tua/ lansia): 75 – 90 Tahun
d. Very Old (sangat tua): > 90 Tahun

Memasuki usia tersebut, orang tua dapat dikategorikan ke dalam kelompok rentan.
Kelompok rentan adalah kelompok yang mudah terjangkit penyakit dan sering mengalami
gangguan kesehatan. Namun, tidak menutup kemungkinan seseorang mengalami penuaan
dini. Penuaan dini dapat disebabkan karena faKtor gen/keturunan, makanan yang dikonsumsi,
status kesehatan, pengalaman hidup, dan stress. Secara umum para lansia akan mengalami
sekitar 13 macam gangguan, atau biasa di sebut dengan rumus 13 I Antara lain:

· Immobilisasi(sulit bergerak).,

· Instabilitas (mudah jatuh)

· Intelektualitas terganggu (dimensia)

101
· Isolasi (depresi).

· Inkontinensia (beser).

· Impotensi.(masalah kesuburan)

· Imunodefisiensi (berkurangnya ketahanan tubuh)

· Infeksi(mudah terluka).

· Impaksi (konstipasi).

· Iatrogenesis (kesalahan diagnosis)

· Insomnia (susah tidur)

· Inaniation (malnutrisi)

· Impairment of (gangguan pada): penglihatan, pendengaran, pengecapan, penciuman,


komunikasi, dan integritas kulit.

Pada saat itulah lansia sangat membutuhkan kehadiran orang-orang terdekatnya.


Perawatan pada lansia dapat dilakukan oleh siapa saja, mulai dari anak, menantu, cucu,
keluarga dan perawat lainnya. Untuk itu penting kita amempelajari bgaimana cara merawat
lansia yang benar. Karena sejatinya kita semua akan mengalami masa tua. Adapun tujuan dari
perawatan lansia adalah:

a. mempertahankan derajat kesehatan lansia.

b. Memelihara kondisi kesehatan dengan aktivitas fisik dan mental.

c. Mencari upaya semaksimal mungkin agar lansia memelihara kemandirian secara maksimal.

d. Dapat tetap memberikan bantuan dan pehatian penuh terhadap lansia dalam kondisi
apapun.

Ada beberapa cara yang dapat kita lakukan untuk merawat lansia salahsatunya
memberi perhatian lebih pada lansia. Selain itu, ada cara lain yang dapat dilakukan
diantaranya:

1. Mengajak lansia berolahraga secara rutin, terutama dipagi hari.


Olahraga merupakan hal yang dapat membantu kita menambah system imunitas.
Beberapa contoh olah raga atau latihan fisik yang dapat dilakukan oleh lansia untuk

101
meningkatkan dan memelihara kebugaran, kesegaran, kelenturan fisik antara lain:
jalan santai, bersepeda, berkebun, dan senam.
2. Mengontrol makanan yang dikonsumsi lansia
Saat memasuki masa tua, makanan berlemak tinggi sangat memacu munculnya
penyakit kolesterol dan darah tinggi. Dengan adanya control makanan, diharapkan
lansia dapat sehat selalu. Misalnya dengan menghidangkan sarapan pagi dengan
bubur. Untuk makan siang dengan menghidangkan sop atau sayur bening serta buah-
buahan. Sedangkan untuk makan malam beras merah, sayuran, tempe, dan buah.
3. Menjaga kebersihan lansia
Kebersihan utama yang harus dijaga adalah kebersihan sandang dan papan.
Kebersihan sandang dapat meliputi baju, jarik, handuk, sarung dan pakaian dalam
lansia. Sementara kebersihan papan meliput kebersihan tempat tidur lansia. Tak
jarang ada saja lansia yang kesulitan bergerak sehingga buang air diatas Kasur. Demi
menjaga kenyamanannya, minimal beri alas diatas Kasur menggunakan karpet dan
jarik. Kalau bisa pakaikan pempers dan rutinlah menggantinya.
4. Mengecekkan kesehatan
Saat memasuki masa tua, lansia menjadi rentan sehingga penyakit akan mudah masuk
tanpa diminta. Sudah semestinya lansia rutin dicek kesehatannya. Mulai dari tekanan
darah, gula darah, kolesterol sampai asam urat.

Sebenarnya masih hal yang bisa kita lakukan untuk merawat lansia. Belajarlah dari sekarang.

Muliakan dan hormatilah mereka.

Semoga artikel ini bermanfaat bagi sahabat.

(Diterbitkan di Kompasiana pada tanggal 09 April 2020)

101
Musim Panen ditengah Covid-19

(Baity Nur Kharisma Supri)

Direktur Jenderal Tanaman Pangan Kementerian Pertanian (Kementan) Suwandi


mengatakan, "Meski menghadapi situasi darurat pandemi Covid-19, geliat petani untuk
berproduksi tidak menurun. Untuk menghadapi musim panen raya padi, pihaknya telah
menyiapkan beberapa langkah. Salah satunya menggerakkan Komando Strategi Penggilingan
Padi (Kostraling). Dengan begitu, penggilingan mampu menyerap gabah langsung dari petani
dan modal bisa diperoleh dari Kredit Usaha Rakyat (KUR) serta sumber lainnya."

Suwandi juga menerangkan upaya lain dalam menghadapi panen raya kali ini, seperti
membangun kemitraan dengan pelaku usaha, memperlancar distribusi dengan bantuan
angkutan. penyaluran alat pasca panen, pemberian bantuan benih dan gerakan olah tanah,
hingga pengendalian organisme pengganggu tanaman (OPT). sehingga hal tersebut tidak
menghambat proses panen petani ditengah pandemic covid-19.

Seperti yang kita ketahui bersama, adanya covid-19 ini menurunkan ekonomi seluruh
dunia. Banyak kegiatan produksi yang terpaksa diberhentikan. Namun, giat para petani untuk
mencegah terjadinya kelaparan masyarakat patut diapresiasi. Dengan kemampuan yang
mereka miliki, mampu menghidupi rakyat Indonesia melalui produksi beras.

Panen di Daerah Cilacap

Padi-padi mulai menguning, musim hujan pun telah pergi. Musim panen padi telah
tiba. Panen padi di daerah Cilacap dimulai sejak pertengahan April 2020. Ditengah maraknya
wabah covid-19, sejumlah petani tetap melakukan kegiatan panennya.

"Panen padi kali ini bagus. Tak seharusnya kita melewatkannya. Enam bulan lebih kami
menunggu benih padi hamparan padi yang menguning. Rasanya akan sia-sia bila tidak
memanennya. Pandemi Covid-19 bukan penghalang panen kami. Yang terpenting konsumsi

101
keluarg a dan masyarakat tetap terjamin" ujar Supri, salah satu pengurus paguyuban
tani Cilacap.

Ya, benar. Bertani merupakan mata pencaharian utama masyarakat Cilacap. Puluhan
hektar sawah biasanya dimiliki seorang petani. Cilacap juga merupakan penghasil padi
terbesar, khususnya di daerah Cipari, Sidareja dan Kedungreja. Hamparan sawah terbentang
luas dan tumbuh dengan subur.

"Kalau kami tidak memanenya, mau makan apa kami? Mau makan apa warga? Sembako dan
kebutuhan pokok lainnyya sudah naik harganya, kami tidak mampu membelinya. Kami tidak
takut mati karena ada Corona. Kami takut anak, cucu, keluarga kami mati kelaparan." Ucap
Diro, salah satu petani daerah Cilacap.

Warga cilacap tentunya tetap memperhtaikan protokol kesehatan saat pergi panen ke
sawah. Alat Perlindung Diri(APD) seperti masker dan sarung tangan terpasang rapih. Hal ini
menunjukan bahwa warga Cilacap tidak buta akan pandemic covid 19 ini.

"Saya tidak punya sawah. Pekerjaan saya juga lontang-lantung sana sini tidak jelas. Seperti
biasa, jika musim panen tiba, saya menjadi buruh tani. Jika saya tidak bekerja, mau dikasih
makan apa keluarga saya?  Bantuan dari pemerintah juga belum saya terima." Terang
ngadimin, salah satu buruh tani Cilacap.

Distribusi bantuan dan konsumsi di daerah Cilacap sangat lambat. Banyak warga yang
belum mendapatkan bantuan, sehingga mereka terpaksa bekerja diluar meski sudah dilarang.
Harapan warga setempat suapa pemerintah lebih bijak daan cepat dalam memberi bantuan.  

(Diterbitkan di Kompasiana pada tanggal 22 April 2020)

101
Covid-19 Batalkan Peresmian Kampung KB Kabupaten Cilacap

(Baity Nur Kharisma Supri)

Pandemi covid-19 telah ditetapkan sebagai suatu kejadian Luar Biasa. Hampir semua
kegiatan pemerintahan terancam diundur bahkan dibatalkan. Termasuk kegiatan HUT
kabupaten Cilacap yang ke-157 tahun. 

Beragam acara dalam rangka memeriahkan HUT Cilacap sudah direncanakan, bahkan
sudah ada yang terlaksana. Puncak pelaksanaan HUT Cilacap akan dilaksanakan pada tanggal
24 Maret 2020 serentak di sejumlah daerah. 

Seperti yang terjadi di daerah Bumireja, Kedungreja. Rencananya, akan diadakan


peresmian kampung KB disejumlah desa. Kampung KB dipilih sebagai acara HUT Cilacap
juga melaksanakan program kerja Bupati Kabupaten Cilacap, H. Tato Suwarto Pamuji.

Beragam persiapan dilakukan sejak awal februari. Masyarakat Cilacap


menyambutnya dengan antusias. Jalanan desa terlihat cantic dihiasi bunga, bahkan gapura
desa yang bertuliskan" Selamat Datang di Kampung KB Madusari" telah berdiri kokoh.
Persiapan pagelaran seni untuk menyambut bupati pun sudah 90%.

Tinggal menghitung hari peresmian kampong KB. Tiba-tiba awal Maret mulai
digegerkan dengaan Pandemi covid-19. Berdasarkan arahan dari kepala desa, H. Bambang
Imam Turmudi, semua kegiatan persesmian kampong KB dan perayaan HUT Cilacap
dibatalkan. Sejumlah warga mengaku kecewa. Kegiatan yang seharusnya dilakukan pada
tanggal 24 Maret 2020 malah dibatalkan.

Tak lama setelahnya, Surat Edaran dari kabupaten datang dan berisi tentang
keputusan untuk meniadakan semua kegiatan perayaan HUT Cilacap, termasuk persemian
kampong KB disejumlah daerah. Hal ini terjadi berdasarkan arahan pemerintah pusat terkait
Pandemi Covid 19. Semua warga mengaku sangat kecewa, namun ini demi keselematan
bersama.

101
(Diterbitkan di Kompasiana pada tanggal 22 April 2020)

Omnibus Law vs Covid 19

(Baity Nur Kharisma Supri)

Peresmian RUU Omnibuslaw menyisakan banyak kontra dikalangan masyarakat


Indonesia khususnya kalangan menengah kebawah. Gelombang demonstrasi dan penolakan
omnibus law terjadi dibeberapa tempat. Bahkan pada tanggal 23 Maret 2020 lalu, sudah
dilakukan demo dan penolakan terhadap RUU Omnibus law berjalan dengan gencar. 

Di semarang salah satunya. Ratusan demonstran yang terdiri dari mahasiswa, buruh,
dan masyarakat menyuarakan protesnya terhadap adanya RUU Omnibus law di depan
gubernuran.

Mereka menilai pemerintah bahwa esensi yang telah diserahkan dari draft RUU Cipta
Lapangan Kerja yang kini namanya diganti menjadi Cipta Kerja yang berisi sekitar  1028
halaman membahas berbagai hal, diantaranya peningkatan ekosistem investasi,
ketenagakerjaan, hingga jaminan sosial yang sangat merugikan kaum pekerja. Beberapa pasal
dalam draft RUU ini potensial menimbulkan kontroversi.

Lalu, apa sebenarnya RUU Omnibus law itu?

Edbert Gani, peneliti CSIS Departemen Politik dan Perubahan Sosial, mengatakan
omnibus law adalah sebuah konsep hukum. Peraturan ini dibuat untuk menyasar sebuah isu
besar dan punya kemungkinan untuk mencabut atau mengubah beberapa UU. Membuat UU
yang sekiranya bisa mengambil alih beberapa peraturan terdahulu. Langsung dijadikan dalam
satu paket UU. Negara-negara asing lain juga sering melakukan hal semacam ini. Artinya,
omnibus law merupakan metode atau konsep pembuatan regulasi yang menggabungkan
beberapa aturan yang substansi pengaturannya berbeda, menjadi satu peraturan dalam satu
payung hukum. 

Banyaknya UU yang tumpang tindih di Indonesia ini yang coba diselesaikan lewat
omnibus law. Salah satunya sektor ketenagakerjaan. Di sektor ketenagakerjaan, pemerintah

101
berencana menghapuskan, mengubah, dan menambahkan pasal terkait dengan UU
Ketenagakerjaan.

Omnibus berasal dari bahasa latin omnis yang berarti banyak. Artinya, omnibus law bersifat
lintas sektor yang sering ditafsirkan sebagai UU sapujagat. 

Ada tiga hal yang disasar pemerintah, yakni UU perpajakan, cipta lapangan kerja, dan
pemberdayaan UMKM. Omnibus law juga bukan barang baru. Di Amerika Serikat, omnibus
law sudah sering dipakai sebagai UU lintas sektor. Ini membuat pengesahan omnibus law
oleh DPR bisa langsung mengamandemen beberapa UU sekaligus. Pemerintahan Presiden
Jokowi sendiri mengidentifikasi sedikitnya ada

Mengapa banyak pihak kontra terhadap RUU Omnibus law?

Pertama, omnibus law berpotensi mengabaikan ketentuan formal pembentukan


undang-undang. Sifatnya yang cepat dan merambah banyak sektor dikhawatirkan akan
menerobos beberapa tahapan dalam pembentukan undang-undang, baik di tingkat
perencanaan, penyusunan, pembahasan, pengesahan, maupun pengundangan. Pelanggaran ini
bertentangan dengan prinsip negara hukum yang menghendaki segala tindakan pemerintah
didasari hukum.

Kedua, omnibus law mempersempit keterbukaan dan partisipasi publik dalam


pembentukan undang-undang. Dalam praktik di beberapa negara, pembentukan UU Omnibus
law didominasi oleh pemerintah atau DPR. Materi dan waktu pengerjaannya pun bergantung
pada instansi tersebut. 

Biasanya UU diusahakan selesai secepat mungkin, bahkan hanya dalam satu


kesempatan pengambilan keputusan. Akibatnya, ruang partisipasi publik menjadi kecil,
bahkan hilang. Padahal prinsip keterbukaan dan partisipasi dalam membuat undang-undang
adalah roh utama dalam negara demokratis. Pelanggaran atas prinsip ini tentu sangat
mengkhawatirkan.

Ketiga, omnibus law bisa menambah beban regulasi jika gagal diterapkan. Dengan
sifatnya yang mencakup lebih dari satu aspek yang digabung menjadi satu UU, pembahasan
UU Omnibus law dikhawatirkan tidak komprehensif. Pembahasan akan berfokus pada UU

101
Omnibus law dan melupakan UU yang akan dicabut, akan menghadirkan beban regulasi lebih
kompleks. Dilansir merdeka, Kamis (23/4)

Covid VS Omnibus law

Baru-baru ini, DPR kembali menyelenggarakan rapat terkait RUU Omnibus law.
Rapat kali ini dilakukan secara online dikarenakan pandemi CoVid 19 yang makin menjadi.
Tentunya rapat tersebut kurang efektif dibandingkan dengan rapat ofline yang biasa
dilakukan. Bahkan salah satu anggota MPR pun menolak untuk membahas RUU
Omnibuslaw di tegah pandemi ini. Lalu manakah yang diprioritaskan pemerintah?

"Kondisi saat ini semakin mengkhawatirkan sehingga Pemerintah harus fokus dalam
mengeluarkan kebijakan dan harus 'all out' dalam melakukan aksi nyata bersama seluruh
rakyat Indonesia melawan wabah virus tersebut, sampai corona virus ini hilang dari
Indonesia," kata Syarief dilansir Antara, Kamis (23/4).

Beliau menilai langkah tersebut sangat penting karena wabah virus corona sudah
sangat membuat cemas hampir seluruh warga dunia termasuk warga negara
Indonesia. Menurutnya, yang saat ini dibutuhkan warga terdampak Covid-19 adalah jaminan
keselamatan jiwa dan ekonomi dari pemerintah. Oleh karena itu, beliau mengimbau semua
pihak untuk fokus dalam penanganan Covid-19.

"Saat ini yang dibutuhkan rakyat dan harus dilakukan secepatnya antara lain kepastian
keselamatan jiwa dari wabah Covid-19 lalu kebutuhan makan sehari-hari. Sedangkan
masalah-masalah lainnya seperti ekonomi, bukan prioritas termasuk pembahasan RUU
Omnibus Law," ujar beliau.

Beliau juga mengatakan penyaluran bantuan kepada masyarakat terdampak yang


membutuhkan terutama di wilayah zona merah juga harus diperhatikan agar merata, adil dan
tepat sasaran. Beliau juga menilai jika semua dilakukan secara cepat dan tepat, maka rakyat
Indonesia akan terbebas dari pandemi ini sehingga rakyat akan kembali sehat dan situasi akan
kembali normal. Ekonomi yang sempat terpuruk akan bangkit kembali dengan dukungan
kebijakan yang sudah ada.

101
Jadi, dapat disimpulkan bahwa saat ini prioritas pemerintah adalah membabat habis
pandemi Covid 19 terlebih dahulu baru setelah situasi kembali normal akan dilakukan
pembahasan terkait RUU Omnibuslaw.

Masih ada kesempatan bagi kaum kontra untuk menyuarakan ketidaksetujuannya


terhadap RUU Omnibuslaw.Bahkan ditengah pandemic ini ada saja pihak kontra yang
menyelenggarakan demo. Seharusnya. demo tersebut ditunda dulu, mengingat makin
banyaknya korban meninggal karena CoVid 19 ini.  Jadilah masyarakat bijak yang peduli
terhadap hukum Indonesia.

(Diterbitkan di Kompasiana pada tanggal 24 April 2020)

101
Hobi Gambar Hasilkan Dolar

(Ahmad Nurfaizin)

Semua orang pasti mempunyai hobi. Entah itu hobi bermain sepak bola, bermain
game, membaca novel, menggambar ataupun yang lainnya. Hobi tersebut dilakukan guna
mengisi waktu luang atau hanya ingin bersenang-senang saja. Tapi tahukah Anda bahwa hobi
dapat menghasilkan uang ? banyak sekali hobi yang dapat menghasilkan uang. Seperti
pemain sepak bola professional saat waktu kecil mereka hobi bermain sepak bola. Dengan
mengembangkan hobi dan mengasah kemampuannya, mereka mendapatkan penghasilan dari
hobi mereka. Sama halnya juga hobi menggambar, jika dikembangkan dan diasah
kemampuannya maka dapat menghasilkan uang.
Hobi menggambar merupakan hobi yang paling banyak diminati semua orang. Tapi
ada juga yang tidak suka karena jika menekuninya akan menghabiskan banyak kertas dan
media lain. Tetapi pada zaman modern ini, kita dimudahkan dengan adanya perkembangan
teknologi sekarang ini seperti gadget. Kita dapat menggambar melalui gadget yang kita
punya sehingga tidak membutuhkan media kertas dan alat lainnya. Menggambar melalui
gadget atau menggambar digital ini sangat praktis karena hanya membutuhkan satu buah
gadget dan dapat dibawa kemana-mana.
Jika Anda ingin mendapatkan uang dari menggambar digital ini, kalian harus
mengasah keterampilan terlebih dahulu agar mendapatkan hasil gambar yang memuaskan.
Dari hasil menggambar digital ini Anda dapat menghasilkan gambar desain undangan,
pamflet, komik, banner, membuat vector, karikatur dan desain lainnnya yang masih banyak
lagi. Terutama membuat vector atau menggambar foto biasa menjadi sebuah foto kartun.
Membuat foto biasa menjadi sebuah kartun merupakan suatu hal yang paling banyak diminati
semua kalangan karena hasilnya yang lucu dan menarik.
Cara membuat foto vector dapat menggunakan beberapa software di komputer atau
lapop dan beberapa aplikasi di smartphone. Software yang paling banyak digunakan yaitu
coreldraw dan photoshop. Sedangkan aplikasi smartphone yang dapat digunakan untuk
membuat vector yaitu Infinite Design, Infinite Painter, Medibang Paint, dan aplikasi yang
lainnya. Pada aplikasi smartphone yang paling banyak penggunanya adalah Infinite Design,
karena ukurannya yang relatif kecil dibandingkan dengan aplikasi lainnya.
Kita dapat menghasilkan uang dengan cara menawarkan jasa untuk menggambar
desain atau yang lainnya kepada teman sendiri atau dapat menawarkan jasa di sosial media.
Kita juga dapat menjual gambar atau desain di situs web penjualan desain dimana orang-
orang dapat membeli gambar kita yang Ia sukai. Ataupun kita dapat menjual gambar atau
desain kita dalam bentuk barang seperti kaos, cetak foto, dan lain-lain.

101
Jadi, semua hobi itu bisa kita jadikan sebagai ladang penghasil uang. Selain kita
senang melakukan hobi tersebut, kita juga bisa mendapatkan uang. Oleh karena itu kita harus
mengasah keterampilan kita dan berusaha mengembangkan hobi kita.

(Diterbitkan di Kompasiana pada tanggal 12 April 2020)

101
Pentingnya Bersikap Sabar Menghadapi Cobaan

(Putri Rizkyatul Windiarti)

Sebagai seorang manusia wajar mengalami kesusahan atau musibah. Manusia yang
notabennya makhluk sosial pasti membutuhkan bantuan orang lain, baik itu meminta
pendapat maupun meminta bantuan untuk penyelesaiannya.

Banyak sekali nasihat yang di utarakan orang lain terkait musibah, salah satunya
sabar. Sabar merupakan sikap menahan sesuatu. Sabar ada 3 macam, yakni sabar dalam
ketaatan, sabar dalam menghadapi kemaksiatan dana sabar dalam menghadapi musibah.

Pada tulisan ini akan membahas terkait sabar dalam musibah.

Allah SWT. Menjelaskan perintah untuk bersabar yang dijelaskan dalam Al-Quran di
surah Al Baqarah ayat 153 yaitu, artinya: “Wahai orang-orang beriman jadikanlah sabar dan
salat sebagai penolongmu sesungguhnya Allah beserta orang-orang yang sabar.’’ ( Q.S Al
Baqarah : 153)

Dari ayat di atas, Allah menjelaskan perintah untuk bersabar, karena Allah selalu
bersama orang-orang yang sabar. Sebagai seorang muslim yang baik seharusnya kita mampu
bersabar baik ketika kita merasa putus asa, gagal akan suatu hal bahkan kita merasa dunia
seolah-olah ikut serta membenci kita.

Kita seharusnya perlu menggaris bawahi kata sabar untuk diterapkan di kehidupan
sehari-hari kita, karena Allah bersama orang-orang yang sabar.

Pada kitab Riyadhus Sholihin juga terdapat sebuah Hadits shohih yang diriwayatkan
oleh Imam Bukhori mengenai sabar yaitu, dari Anas ra berkata: “Saya pernah mendengar
Nabi bersabda: sesungguhnya Allah SWT berfirman”ketika Saya menguji hambaku dengan
mengambil ke-2 penglihatannya lalu dia bersabar akan hal itu dan mencari pahala dariKu
maka Aku akan menggantinya dengan syurga.’’ (H.R Imam Bukhori).

101
Hadits diatas menjelaskan bahwa kita diperintahkan oleh Allah untuk bersabar atas
ketentuanNya karena janji Allahlah yang kita harapkan, maka dari itu ketika kita mengalami
berbagai bencana, musibah seperti halnya musibah yang saat sedang merajalela yaitu
COVID-19 atau biasa disebut dengan virus corona, kita dianjurkan berrserah diri dan
bersabar atas cobaan ini.

Tidak hanya itu, kita harus tetap waspada dengan menyeimbangkan antara lahiriyyah
dan batiniah dalam menghadapi virus ini, karena virus ini bentuk teguran Allah kepada
hambanya. Jaga imun juga iman sebagai bentuk lahiriah dan batiniah tersebut.

(Diterbitkan di Lpm Edukasi pada tanggal 16 April 2020)

101
Sejatinya Seorang Pemuda

(Putri Rizkyatul Windiarti)

Berbicara tentang pemuda, pastilah kita tahu bahwasannya  pemuda merupakan


individu yang memiliki ciri secara fisik mengalami masa pertumbuhan dan secara psikis juga
mengalami masa pertumbuhan emosional. 

Pemuda adalah sumber daya manusia yang sangat dibutuhkan untuk masa
pembangunan, akan tetapi bukan hanya itu sejatinya seorang pemuda dikatakan sebagai
pemuda jikalau dia mampu berfikir secara kritis menghadapi berbagai persoalan yang ada
yang sifatnya membangun dan juga mampu memberikan contoh yang baik, menjadi seorang
panutan yang patut dicontoh serta menjadi seorang pemuda yang inofatif, kreatif serta
berakhlakul karimah sesuai dengan tuntutan zaman dan pemuda seperti inilah yang
dibutuhkan bangsa indonesia.

Seorang pujangga dari mesir yaitu Syekh Mustafa Alngolayan pernah berkata dalam
syairnya " sesungguhnya ditangan pemudalah perkara umat dan ditelapak kaki pemudalah
hidup dan matinya suatu bangsa"

Dari syair di atas menjelaskan bahwa begitu pentingnya peran pemuda bagi
kesejahteraan suatu bangsa, sehingga maju mundurnya suatu bangspun tergantung siapa
pemudanya. 

Pemuda di Indonesia, masih begitu banyak tindakan kriminalitas, perampokan,


kejahatan dimana-mana dan yang lebih mengenaskan lagi pemuda-pemuda inilah yang ikut
andil dalam hal tidak bermoral tersebut, sejatinya para pemuda millenial saat ini adalah
pemuda yang mampu meneruskan estafet perjuangan pemuda sebelumnya.

Sejarah bangsa indonesia yang tidak pernah dilupakan bahwasannya dulu ketika
bangsa ini masih berada ditangan penjajah, berkat adanya resolusi jihad ulama' besar kita

101
yaitu KH Hasyim Asyari, karena beliaulah yang mampu menumpuhkan kembali semangat
perjuangan pemuda surabaya melawan penjajah kala itu, sehingga sejatinya pemuda ialah
mereka yang mampu menghabiskan masa mudanya demi sebuah perjuangan untuk bangsa
ini.

Allah SWT. Menjelaskan tentang pemuda yang dijelaskan dalam Al Quran surah al kahfi ayat
13 yaitu "Kami kisahkan kepadamu (Muhammad) cerita ini dengan benar. Sesungguhnya
mereka adalah pemuda-pemuda yang beriman kepada Tuhan mereka dan Kami tambah pula
untuk mereka petunjuk."

Dari ayat di atas dijelaskan bahwasannya perintah menjadi pemuda yang selalu
beriman kepada Allah SWT karena dengan itu Allah limpahkan kita dengan petunjuk
dariNya, hakikatnya seorang muslim adalah mereka yang senantiasa mendapatkan petunjuk
dari Allah SWT karena sebaik-baiknya hamba adalah dia yang senantiasa menghamba
kepada Penciptanya.  

Pemuda masa kini merupakan agent of change, membawa perubahan untuk bangsa.
Pemuda masa kini atau zaman now harus memiliki kreativitas yang tinggi, inovatif, terbuka,
kritis dan mampu memanfaatkan peluang yang ada dengan sebaik-baiknya. Banyak sesepuh
yang menaruh harap pada pemuda sebagai penggerak bangsa agar tidak tertinggal dari
kemajuan IPTEK.

Pada dasarnya pemuda merupakan penggerak bangsa. Soekarno pernah mengatakan, ''
Beri aku sepuluh pemuda, niscaya aku goncangkan dunia.''

Hal tersebut menguatkan bahwa kekuatan pemuda bagi bangsa sangatlah besar yang mampu
membuat perubahan dan kemajuan bangsa tersebut.

(Diterbitkan di Kompanesia pada tanggal 15 Mei 2020)

101
Santri dalam Menghadapi Virus Covid-19

(Putri Rizkyatul Windiarti)

Berbicara tentang konflik 19 atau biasa disebut dengan corona bukanlah suatu hal
yang asing lagi di kalangan masyarakat saat ini karena covid 19 Ini adalah sebuah pandemi
atau wabah yang menjadi masalah terbesar saat ini di setiap negara bahkan dunia. Adapun
dampaknya yang sangat begitu mengerikan bagi semua kalangan dan terjangkitnya wabah
inipun tidak memandang adanya ras suku dan golongan sehingga peran semua kalangan
sangatlah dibutuhkan untuk selalu membantu memutus rantai penyebaran virus ini.

Perlu diketahui bersama bahwasanya kasus ini banyak begitu memakan korban jiwa
bahkan info terupdate tentang virus ini saat ini di negara kita negara Indonesia sebanyak 5923
jiwa yang terdoktrin positif virus Corona dan hal ini menjadikan Indonesia menjadi negara
tertinggi dengan kasus ini di antara negara-negara ASEAN dan ini juga  menjadikan
Indonesia berada di peringkat ke-11 di Asean dengan melihat data worldometers dan
memakan korban jiwa sebanyak 520 jiwa yang meninggal untuk saat ini dan 607 jiwa yang
sembuh akan terus ini,  semoga peningkatan kesembuhan.

Akibat virus ini terus mengalami peningkatan secara drastis, maka dari itu banyak
sekali kebijakan pemerintah yang diterapkan guna untuk memutus penyebaran rantai virus ini
sehingga kita sebagai santri, santri milenial di era Ini harus ikut andil dalam proses mengatasi
virus ini dengan ikut serta mensukseskan kebijakan pemerintah yang telah ditetapkan dalam
menghadapi wabah, karena sejatinya santri ialah dia yang rela berkorban demi kepentingan
bersama dan sebagai santri pun harus tetap berusaha untuk menenangkan masyarakat sekitar,
membuat mereka agar tidak begitu panik dalam menghadapi wabah ini tetapi tetap
menghimbau masyarakat sekitar untuk selalu waspada akan hal ini, karena menurut mbah
Imam abdurrahman, kepanikan justru melahirkan takdir baru yang sebelumnya belum

101
disetting dalam qadla-Nya. Maka dari itu tetaplah tenang dan selalu waspada dan jangan lupa
jaga jarak dan selalu menjaga kebersihan.

(Diterbitkan di Kompanesia pada tanggal 17 Mei 2020)

CERPEN

101
Gadis Kecil, Bima, dan Semarang
(Asmiatunnisa)

Gadis itu terlahir didesa yang terpencil. Kondisi yang tidak stabil yang menentukan
perkembangan watak dan sifatnya, membuatnya harus mengerti tentang tujuan hidup dan
kehidupan. Walaupun kondisi yang sangat menghawatirkan, akan tetapi dia mempunyai
orang tua yang profesinya seorang pengajar sekolah menengah dikampungnya, sehingga
watak dan sifatnya terlahir dari didikan mereka. Didikan yang masih kental dengan primitif,
yang masih menghargai sopan santun, tutur kata yang lembut dan perilaku yang luwes.
Keluar rumah hal yang sangat asing dan bergaul dengan laki laki hal yang membawa bencana
menurutnya.

Pendidikan menurut gadis ini adalah sesuatu yang sangat esensial, apalagi orang tua
nya adalah seorang guru sehingga mempengaruhi cita-cita dan tujuan hidupnya. Memang
benar kata pepatah, buah jatuh tak jauh dari pohonya, dia mewarisi sifat tekun dalam belajar
dan berkorban untuk masa depan. Dia sangat tertarik dengan ilmu pengetahuan, haus akan
perkembangan situasi negara dan kutu buku. Tidak ada hal lain yg gadis itu lakukan selain
belajar dan belajar, belajar dari kesalahan dan pengalaman hidup yang membuat dia sedikit
demi sedikit memahami arti kehidupan dan cara menjalaninya. Hidup butuh cita-cita dan
tujuan hidup, karna hal ini ia rela menembus awan dan mengembara demi ilmu pengetahuan.

Mencari ilmu identik dengan merantau, sudah menjadi tradisi apabila ingin menimba
ilmu dan sukses maka kuncinya mengembara ke daerah asing. Menurut para leluhurnya,
untuk memulai suatu kehidupan mandiri maka seseorang harus merantau karna hidup
didaerah sendiri membuat seseorang tidak bisa berkembang. Tidak mudah bagi gadis tersebut
untuk melakukan hal ini, butuh mental yang kuat dan jiwa yang sehat. Terkadang dia harus
memaksa tubuh nya untuk meninggalkan zona nyaman, kondisi yang membuat nya terlena
dengan dunia dan serba kecukupan. Tuntutlah ilmu hingga ke negeri china, suatu kata kiasan
yg sering didengar dan dibaca oleh nya. Yang memiliki arti bahwa menimba ilmu harus
melewati daerah daerah, melewati lautan hingga batas teritorial NKRI.

101
Bima suatu daerah di pulau sumbawa provinsi NTB. Daerah yg memiliki sejarah yg
menakjubkan, sejarah penyiaran agama islam yg dicatat dengan tinta emas. Daerah dengan
pemerintahan kesultanan yg syarat akan peninggalan yang masih berdiri kokoh dan keturunan
darah biru yang masih berkuasa dengan pemerintahan demokrasi. Sumber penghidupan
masyarakat bima ialah bertani, walaupun berpenghasilan rendah tetapi masyarakat disini
menganggap pendidikan adalah suatu hal yg sakral. Pendidikan bukan hanya mengenai
profesi tetapi tolak ukur dalam tujuan hidup dan sebagai moment untuk menaikkan pamor
dan derajat hidup. Hamdan zulva dan Anwar usman adalah contoh generasi bima yang
mampu menjadi ketua Mahkamah Konstitusi. Hal yang sangat membanggakan dan patut
diapresiasi, lahir dari masyarakat yg kental dengan agama islam dan dari daerah diujung
indonesia tengah membuktikan bahwa memang masyarakat bima sangat semangat dalam
menempuh pendidikan.

UIN Walisongo Semarang merupakan kado terindah yang di dapat oleh gadis kecil
itu, kado yg berisikan ilmu pengetahuan sehingga memperluas cakrawala berpikir dan
menambah pengalamannya serta mengangkat derajat hidupnya "Nikmat tuhan mana lagi
yang aku dustakan", itu lah kata-kata yang sering ia ucapkan.

Bima dan semarang. Jarak yang sangat jauh, jarak yang memisahkannya dengan
orang tua, memisahkan masa lalu dan tujuan hidup. Demi meraih ilmu yang bermanfaat dia
mengarungi selat alas, lombok hingga selat bali , melewati pulau lombok, bali hingga
akhirnya ia pun sampai di pulau jawa. Melewati gunung-gunung seperti gunung tambora,
gunung yang letusanya membuat dunia diselimuti awan hitam. Menurut para leluhurnya,
akibat letusan gunung tambora membuat prancis yg dipimpin Napoleon bonaparte kalah
dalam peperangan, peristiwa kelam ini terjadi seabad yg lalu. Jarak yang sangat jauh dan
moment tragis yg terkandung disetiap pijakan kaki.

Jarak tidak bisa mematahkan semangat nya, semua hambatan dilewatinya dengan
ikhtiar dan lapang dada. Ada satu hal yg membuatnya selalu tegar, pernah sekali dia
membaca buku tentang perjuangan tokoh islam dalam mencari ilmu. Rela mengembara ke
negeri asing untuk mengumpulkan hadist, jarak ratusan kilometer dan ditempuh dengan
berjalan kaki membuat tubuhnya tidak sanggup hingga mengeluarkan kencing darah.
Walaupun begitu, tidak memadamkan semangat untuk mengumpulkan hadist hingga akhirnya
101
ia menjadi tokoh islam yang sangat dikagumi dan disegani hingga sekarang. Kisah sejarah ini
selalu disimpan dalam memorinya , selalu terbayang padanya disaat ada masalah dan sebagai
pemicu semangat untuk mencapai tujuan hidup. Barangsiapa yang tidak pernah merasakan
pahitnya mencari ilmu, maka ia akan mengenyam pahitnya kebodohan. Selalu ia terapkan
dalam hati dan pikiran nya.

Bima dan semarang seperti dua sisi mata koin, disatu sisi sebagai kampung halaman,
tempat tumbuh dan berkembang. Disisi lain sebagai tempat untuk memulai hidup baru, hidup
dalam waktu yang semu, hidup untuk memcapai cita-cita dan tujuan, hidup untuk satu
pengorbanan dan pengabdian. Bima dan Semarang, dua daerah yg letak geografisnya
berbeda, sosial budaya yang beragam. Bahkan dia tidak pernah merasakan perbedaan yg
signifikan, apa yang di alami di Bima tetap ia rasakan disemarang, hanya saja tetap
beradaptasi. Orang yang di kenal dibima tetap ia temui di semarang, hanya saja dengan
pribadi yang berbeda.

Waktu terus berputar, hampir setahun dia hidup di Semarang. Daerah yang luas akan
ilmu pengetahuan yang menjadi tempat tinggalnya untuk tiga tahun kedepan, disibukkan
dengan rutinitas seorang akademisi. Duduk didepan laptop dan menghabiskan waktu malam
untuk sebuah tujuan yg telah lama diukir sehingga ikhtiar nya memunculkan suatu
pengharapan yg indah dan menggairahkan.
~Barangsiapa yang menanam kebaikan, ia akan menuai keberhasilan~

(Diterbitkan di Kompasiana pada tanggal 21 April 2020)

101
Penyesalan

(Brilliant BagasKoro)

Sebut saja namanya Angel (nama samaran), dia wanita yang baik, cantik, shollehah,
pintar, suka menolong, ramah, perfectlah pokoknya. Sedangkan aku hanyalah pria yang 180
derajat berbeda dengannya. Meskipun demikian, aku tetap berusaha dan pantang menyerah
untuk sekedar dekat dengannya, walaupun aku tau tak mungkin karna dia salah satu wanita
yang sulit sekali di dekati oleh lawan jenis. Cukup dengan melihat pakaiannya yang tertutup
mulai dari jilbab yang panjang, handshock, dan gamis, orang lain sudah bisa menilai betapa
baik dirinya.

Awal mula aku melihatnya, dia duduk sendirian di bangku belakang kelas karena
pada saat itu dia belum sama sekali memiliki seorang teman. Entah apa yang aku rasakan,
aku mulai tertarik dengan dia, padahal itu baru pandangan pertama. Seiring berjalannya
waktu, aku baru mengetahui bahwa ternyata dia tidak memiliki sosial media seperti anak
remaja lainnya, di mana info tersebut aku dapatkan setelah temannya sendiri yang memberi
tauku, pantas saja saat aku berusaha mencari akun sosial medianya tidak membuahkan hasil.
“Lalu bagaimana aku bisa dekat dengannya? Apakah bisa? Kenapa tidak ngomong secara
langsung aja, kan kita sekelas, ahh aku tidak bisa” itulah yang aku pikirkan setelah
mengatahui hal tersebut. Namun aku mendapatkan sebuah titik terang, di mana aku berhasil
mendapatkan nomor hp dia melalui foto screen shoot sms temannya bersama dia yang di
upload pada sosial media BBM, dan aku baru tau kalau dia baru saja mengalami kecelakaan.
Tanpa basa basi aku langsung saja memberi ucapan cepat sembuh kepada Angel memalui
sms, dan berharap bahwa memang betul bahwa ini nomor dia. Selang beberapa jam, hpku
mendapatkan sebuat notif sms, pikirku ini adalah peringatan bahwa kuotaku mau habis,
namun ternyata aku mendapat balasan sms dari dia. Aku lupa apa isi pesannya, namun yang
aku ingat, dia begitu jutek seakan-akan tidak mau didekati, dia juga bertanya bagaimana bisa
aku mendapatkan nomor hpnya. Aku menjelaskannya, setelah selesai menjelaskan dia pun
memberi peringatan bahwa jangan menyebarkan nomor hpnya, setelah itu dia juga
mengucapkan terimakasih karna aku sudah memberi dia ucapan cepat sembuh dan dari
sinilah awal aku dekat dengannya.

101
Seiring berjalannya waktu, isi sms kami mulai berubah, yang pada awalnya hanya
sekedar bertanya tentang pekerjaan rumah dan tugas sekolah, kini berubah menjadi hal-hal
indah seperti pertanyaan apakah sudah makan, lagi apa, memberi peringatan satu sama lain
berupa jangan begadang, jangan suka telat, bahkan sampai saling mengucapkan selamat
malam saat ingin tidur. Dan tentu hal tersebut membuat kami lambat laun saling menaruh
perasaan namun tak mau terjun ke dunia pacaran. Karna kami saling menjaga kehormatan
satu sama lain, dimulai dari dia yang menjaga jarak terhadap pria lain dan aku yang menjaga
pandanganku, itulah hal-hal sederhana yang membuat kami saling menyukai satu sama lain.
Selain itu, kami juga sering sholat dhuha bareng saat jam istirahat, dan pernah suatu ketika
aku ngegombal kepadanya “nanti saat udah besar, kita ga bisa berdua kek gini lagi, karna
nanti ada anak-anak kita ditengah-tengah kita… wkwk” tentu saja hal itu membuat ia
terkesipu malu dan memukul pelan lenganku.

Namun seperti yang kita ketahui, tidak semua perjalan hidup itu selalu mulus, seperti
halnya aku dengan dia yang hampir setiap minggu bertengkar masalah sepele, entah itu gara-
gara aku tidak mengenakan kopiah, aku yang duduk bersebelahan dengan wanita lain, dan
masih banyak lagi. Tapi untung saja hal itu tidak membuat hubungan perteman spesial kami
ini hancur, karna dari akunya sendiri dengan tulus meminta maaf dan dia pun juga mau
memaafkan dengan syarat jangan diulangi lagi. Meskipun hubungan kami hanya teman,
namun kami saling menjaga perasaan satu sama lain, yah walaupun kadang-kadang salah satu
dari kami teledor akan hal ini. Ketika kami bertengkar, kami pasti tidak bakal melihat satu
sama lain, walaupun kenyataannya itu tidak bisa kami lakukan, dari aku sendiri masih saja
memperhatikannya begitu pula dengannya, namun hal itu dilakukan secara diam-diam. Tapi
yang unik dari pertengkaran ini selalu saja selesai saat pulang sekolah, lebih tepatnya saat
teman-teman kelas sudah pada pulang yang dimana hanya menyisakan kami berdua di kelas,
dimana pada saat itu lah kami menyelesaikan permasalahan kami. Selain itu, ketika dia
sedang marah padaku dia selalu memberi aku surat-surat tentang curhatan isi hatinya, dan hal
itu memaksa aku harus paham agar bisa memahami perasaan dia dan hebatnya aku selalu
berhasil memahaminya.

Tak terasa sudah kurang lebih 2,5 tahun kami menjali hubungan pertemanan ini,
namun kenyataannya, semua yang di rencanakan, yang di inginkan, tidak selalu di kabulkan
oleh-Nya, kita sebagai manusia biasa memang mempunyai rencana, namun sebenarnya Allah
lah yang menentukannya. Aku dan dia mendapatkan sebuah hidayah, kami sadar bahwa
hubungan kami ini telah membuat kami berdosa, mungkin ini adalah hasutan Setan, dimana

101
Setan membuat sesuatu yang buruk seolah-olah terlihat baik. Kami sadar meskipun hubungan
kami hanya teman, namun sebenarnya hal ini tidak ada bedanya dengan pacaran. Karna kami
telah salah menaruh hati, kami salah mencintai yang seharusnya di cintai, kami terlalu
percaya diri mengatakan “Ana uhibbuka fillah” satu sama lain, padahal kalimat itu hanya
boleh di ucapkan kepada yang sudah muhrimnya yang pada akhirnya kami pun pisah. Kami
sadar akan kesalahan kami, dan itu tidak boleh kami lakukan terus menerus. Dan ini tentunya
merupakan perpisahan yang baik, tidak ada dendam satu sama lain, karna kami sadar bahwa
hal ini juga untuk kebaikan diri kami sendiri. Malam itu, melalui sms dia menjelaskan
semuanya terkait kesalahan yang sama-sama telah kami perbuat. Meskipun perpisahan ini
baik-baik, namun tetap saja ada rasa sakit yang tidak bisa aku definisikan bagaimana rasanya.
Ada satu kalimat darinya yang selalu aku ingat sampai sekarang yaitu “Kalau memang kita
jodoh, kita pasti bakal bersama-sama lagi kok”. Tetapi kenyataannya, setelah kami pisah, rasa
saling mencintai satu sama lain ini tidak hilang, tentunya aku tidak tiggal diam, demi
kebaikannya, aku melakukan sesuatu yang membuat dia sakit hati bahkan sampai
membuatnya menangis, aku ingin dia cepat melupakanku karna aku tak ingin dia selalu
memikirkanku yang pada nantinya hanya akan mengganggu kegiatan belajarnya dan
ibadahnya. Dia berpikir aku dekat dengan wanita lain karna aku benci dengan dia, aku tidak
menyukai dia, padahal itu salah. Justru aku sangat mencintainya, aku sayang dengannya,
namun hal ini terpaksa aku lakukan agar dia lebih fokus kepada-Nya. Semenjak itu sampai
lulus sekolah, kami pun tidak ada lagi berkomunikasi seperti dulu, kami seperti orang yang
tidak kenal satu sama lain, sakit rasanya melihat semua kenangan indah itu tak bisa terulang
kembali.

Aku tau dia sekarang sudah memiliki sosial media, aku bisa melihat dari isi
postingannya atau snapnya, bahwa dia berhasil melupakanku. Dan hal itu menyatakan bahwa
kami tak mungkin lagi bersama seperti dulu lagi. Meskipun begitu, aku tetap berharap suatu
saat nanti aku dan dia bisa berkomunikasi kembali, walaupun hanya menjadi seorang teman
biasa.

Aku sungguh menyesali perbuatanku,

Andai saja waktu itu aku tidak medekatinya…

Andai saja aku tidak suka dengannya…

Andai saja aku tidak mencintainya…

101
Mungkin hari ini kami masih bisa berteman seperti teman-temanku yang lain.

*note :

Cerita diatas merupakan kisah nyata yang aku alami saat aku masih duduk di bangku SMA.

Aku harap dia membacanya dan sadar kalau dialah yang aku jadikan topik dalam cerpenku.

Terlebih kalau dia mau membuat cerpen seperti ini namun dengan sudut pandang dia.

Aku sadar, aku hanyalah manusia biasa yang tak luput dari kesalahan. Oleh karena itu aku
meminta kritik serta saran dari pembaca yang sifatnya membangun agar kedepannya tidak
ada lagi kesalahan.

Terima kasih.

(Diterbitkan di Kompasiana pada tanggal 10 April 2020)

101
Tidak Cantik

(Yunias Sila Wati)

Sela namanya seorang wanita yang sangat ceria. Senyumnya selalu bertebar ketika dia
lewat di sekerumunan orang. Namun, tak semua bisa merespon senyumnya. Dia selalu sedih
sepanjang hari. Selalu meratapi kekurangannya. Namun dia selalu tersenyum untuk menutupi
kesedihannya. Umurnya sudah 25 tahun dia memiliki berat badan yang sangat berat.
Sehingga dia selalu digunjing karna tidak bisa mengurus badannya dengan baik. Dia selalu
dihina, direndahkan dan selalu merasa minder atas badannya. Diapun tak punya teman karna
semua teman di lingkungannya selalu menerima teman yang kaya dan cantik. Begitu juga dia
tak memiliki kekasih. Dia bekerja di sebuah kantor asuransi. Dan selalu sibuk sampai tidak
punya waktu untuk berdekatan dengan seorang lelaki. Padahal teman temannya sudah
menikah dan memiliki anak.

                Namun dia tetap ceria dan percaya bahwa dia punya jodoh yang masih berkelana
untuk mencarinya. Teman temannya selalu berbicara tentang kekurangannya dan betapa
buruknya dia. Namun dia mempunyai cara bicara yang baik dan sela adalah sosok yang
berpendidikan dan pintar. Setelah bekerja bertahun-tahun dia diangkat aik pangkat di tempat
ia bekerja. Saat itu semua temannya kagum padanya. Namun, tetap sering menghina kondisi
badannya. Lalu kemudian ada seorang laki-laki yang ingin menjadikannya seorang kekasih
dan sangat sayang kepadanya. Hari-hari berganti semua teman sela takjub kepdanya karna
keberhasilannya dalam memegang pekerjaannya dan memiliki seorang kekasih yang cukup
tampan. Sela dan pacarnya sangat bahagia setiap hari. Namun, pada suatu hari pacarnya ini
sangat posesiv terhadapnya. Selalu menyindir tentang badannya yang gendut, dia selalu
menyuruh sela untuk diet. Hal ini karna ketika dia memperkenalkan sela kepada seluruh
temannya dia dihina karna mempunyai pacar yang gendut.

                untuk memenuhi keinginan pacarnya sela rela diet setiap hari berolah raga dan
tidak makan sama sekali. Hingga  dalam satu bulan sela harus dirawat dirumah sakit karna
diet ketatnya. Hal ini terjadi karna penyakit yang diderita sela sejak lahir, membuat sela tidak
boleh kecapean atau kurang makan. Mendengar diagnosis dokter pacarnya berfikir dia akan
101
hidup dengan wanita yang merepotkan. Dia memutuskan untuk berpisah dengan sela. Sela
selalu menangis setiap hari melihat keadaannya ia tak pernah tersenyum lagi. Setelah
berbulan bulan dirawat sela pergi ke kantornya dan bersikap berbeda dari sebelumnya. Sela
selalu membalas teman-teman yang jahat padanya dan tak pernah tesenyum kembali. Ia pun
juga tak punya teman karna sikapnya yang begitu dingin. Namun, karna umurnya yang sudah
harus menikah dan pacarnya mencampakannya. Ia tetap bertekat menurunkan berat badannya
meskipun ia sakit parah. Suatu hari pergi ke tempat gim kebugaran dan meminta seorang
pelatih untuk membantunya. Sela yang cukup dingin tidak memiliki perasaan dan perasaan
apapun kecuali  ingin menjadi cantik. Lalu hari demi hari pelatih membantu sela, dan
membantunya menurunkan berat badan sedikit demi sedikit begitu sulitnya karna penyakit
yang diderita sela. Selapun sudah terlalu sering bersama pelatihnya tanpa sadar sela juga
jatuh cinta. Tapi sela mengabaikannya hingga pada suatu hari belama bertahun tahun diet sela
berhasil menurunkan berat badannya dan menjadi cantik. Dia kembali ke pekerjaannya dan
teman temannya begitu takjub. Pada suatu malam sela memikirkan pelatihnya karna sudah
tidak pernah melihat pelatihnya lagi. Sela begitu merindukannya sela mencari pelatih tersebut
dan menyatakan cintanya. Ternyata si pelatih juga punya perasan yang sama terhadap sela.
Dia bahkan mencintai sela sejak sela masih sangat gendut dan banyak kekurangan. Pada
akhirnya mereka menikah dan hidup bahagia selamanya.

(Diterbitkan di kompasiana pada tanggal 20 April 2020)

101
Pramuka, Suka, Cinta, dan Sahabat

(Bagus Taufik Riyadi)

Pada suatu hari pertamaku masuk sekolah di jenjang SMA kebetulan aku bersekolah
di Sintang, pada hari itu rasa deg-degan muncul karena malu akan bertemu orang baru.
Karena pada waktu itu aku adalah orang yang pendiam. Bersosialsasi? Itu hanya sebuah
halusinasi

Hari-hari aku lalui seperti biasanya. Teman? Hanya beberapa. Dari kelas 7 sampai
kelas 9 SMP teman ku itu-itu saja tapi aku bahagia sekali walau tak banyak teman hingga aku
tak pernah suka terhadap lawan jenis.

Tapi, semuanya berubah! Pada hari jum'at dimana dihari itu seluruh siswa-siswi kelas
10 pramuka. Dihari itu aku Bahagia karena hari itu adalah hari dimana aku mengenal apa itu
rasa cinta! Hmmm seperti nya bukan cinta, mungkin hanya suka aja.

Dimana jam pramuka dimulai dengan upacara yang dipimpin oleh pradana, lalu
dilanjutkan dengan materi. Jujur awalnya saya tidak suka dengan pramuka yang panas-
panasan, hidup dialam, dan membosankan, tapi semenjak materi pramuka ini dimulai semua
berubah.

Pemateri pramuka tersebut ternyata perempuan, awalnya aku tidak terlalu


memperhatikannya karena aku jarang tertarik kepada perempuan. Sahabatku berbisik "eh eh
coba kau lihat pematerinya cantik, manis pula". Walaupun sahabatku berbisik seperti itu aku
masih saja tidak tertarik melihat pemateri tersebut karena ketidak sukaan ku terhadap
pramuka.

Tanpa tersadar tiba-tiba ada yang menarik ku, terasa lembut sekali tangan ini.
Ternyata yang yang menarik saya adalah pemateri perempuan tersebut, tanpa sengaja aku
melihat mukanya. DEGG.... Hati ini terasa bergetar tak seperti biasanya aku melihat
perempuan. Perempuan ini cantik, manis, berkulit putih, dan bersuara lucu(tapi tetap saja

101
kalau serius gak da lucu-lucunya_-. Kakak ini ternyata memperhatikan ku dari tadi mungkin
karena aku tidak peduli dengan apa yang dia sampaikan.

Perempuan tersebut ternyata mengajak saya bermain game Bersama nya untuk
mencontohkan kepada kawan-kawan lainnya. Aku merasa malu karena berada didepan tapi
ada rasa Bahagia akhirnya aku bisa menemukan orang yang tak biasa dan perempuan tersebut
bilang "jangan malu didepan kan ada kakak" haduhhh ingin terbang rasaya. Mulai saat itu aku
sangat semangat mengikuti pramuka, sebenarnya karena ada perempuan itu sih hehe. Sampai-
sampai aku rela menjadi bantara agar semakin dekat dengan perempuan tersebut.

Saat menjadi bantara aku semakin suka dengan pramuka ternyata pramuka tidak
seburuk apa yang aku bayangkan, disitu saya mendapat banyak ilmu. Kalau tentang
perempuan itu. Wo iya jelas kami sudah saling kenal dan semakin dekat. Hadueh, hari-hari
ku paa saat kegiatan pramuka sangat Bahagia. Kami saling berbicara dan saling bersenda
gurau.

Hari ke hari berlalu dan tak seindah yang ku bayangkan. Perlahan-lahan dirinya
menjauh ntah kenapa. Aku berfikir sudahlah mungkin dirinya sudah menjaga perasaan orang
lain Dan perlahan-lahan rasa suka yang hampir berkembang menjadi cinta itu mulai pudar
dan hilang. Pada akhirnya aku tidak menyukai siapa siapa lagi.

Pada suatu kegiatan pramuka, sahabatnya datang kepada ku dan berkata "kok kau
cuekin dia?" dan aku menjawab "lohh kok aku juga yang kena. Bukannya dia yang menjauh
perlahan-lahan. lalu apa yang ingin kau bicarakan lagi?" sahabatnya menjawab "seandainya
kau tau dia menjauh karena tak ada kepastian dari kau. Sebenarnya dia menyukai mu" dan
aku menjawab "laahh aku mana tau, dianya juga tidak ada bilang kalau dia punya rasa yang
sama seperi diriku" lalu sahabatnya pergi dengan kekesalan.

Akhirnya saya menemuinya dan meminta maaf karena ketidak pekaan diri ini dan aku
mengungkapkan perasaan ku yang dulu suka dan sekarang sudah tidak terlalu menyukainya
dan saya berkata akan berusaha lagi menyukai dirimu. hasilnya dia memaafkanku dan
bertanya apakah kau mau tetap bersahabat seperti biasanya karena dia rasa lebih nyaman
bersahabat dari pada berpacaran, setidaknya kita sudah saling tau perasaan satu sama lain.
Dan kau menjawab 'Aku pun setuju dengan permintaanya dan hari-hari kami lalui seperti
selayaknya sahabat'.

101
(Diterbitkan di Kompasiana pada tanggal 20 April 2020)

Jawaban Dalam Sepi 1


(Fadhilah Miftahul Ilmi)

Bel istirahat telah berbunyi, seluruh murid di sebuah SMP segera berhamburan keluar
kelas. Ada yang bermain voli di lapangan, ada yang sekedar ngobrol dan bersenda gurau
dengan teman di depan kelas atau di taman sekolah, ada yang rajin belajar untuk
mempersiapkan diri sebelum ujian. Di saat semua asik dengan aktivitasnya masing-masing,
seorang gadis bernama Tanaya sedang sibuk mencari cincinnya yang hilang. Setelah dia
mencari di dalam kelas dan tidak menemukannya, Tanaya kemudian mencari ke setiap taman
di depan kelas. Dan ketika itu, ia tak sengaja menabrak seseorang yang tak dia kenal.
“Maaf ... maaf ngga sengaja.” Ucap Tanaya.
“Memangnya apa yang kamu lakukan di sini, seperi mencari sesuatu?”
“Iya nih cincin aku hilang, dari tadi aku cari ngga ketemu.”
“Gimana kalau aku bantuin kamu ?”
“Kamu baik sekali mau membantuku”
“Namanya juga makhluk sosial, harus saling membantu dong”
Sambil mencari, Tanaya memperkenalkan dirinya dan menanyakan semua hal kepada
seseorang yang dia tabrak.
“Ngomong-ngomong nama kamu siapa ?”
“Oh iya ya kita belum kenalan, nama aku Diana dari kelas 9 D.”
“Ohh, kalau nama aku Tanaya. Aku dari kelas 9 A, aku murid pindahan dari SMPN
Surabaya.”
“Pantas aku ngga pernah lihat kamu di sini.”
“ Memang sih, soalnya aku baru pindah kemarin karena orang tuaku menyuruh aku balik
ke kampung halamanku, sekaligus melanjutkan pendidikan di sini.”
“ Oh, begitu ya.”
Tak lama berbincang, Diana merasakan ada yang aneh saat dia menginjakan kakinya.
Ternyata ketika Diana melihat ke bawah, dia menemukan cincin yang di cari-cari Tanaya.

101
Diana pun lagnsung melompat-lompat seperti anak-anak yang menemukan hadiah dan
berteriak dengan kerasnya “Tanaya, lihat apa yang aku temukan?”
“Cincinku! Terima kasih Diana, barang ini sangat berharga bagiku.” balas Tanaya dengan
wajah yang berseri-seri. “Sebagai ucapan terima kasih, mau ngga kamu ikut makan malam
bersama di rumahku?” ajak Tanaya kepada Diana.
“Yang bener nih, wah aku mau Tan.” Balas Diana dengan penuh semangat.
Sesaat sebelum makan malam, di rumah Tanaya sedang sibuk mempersiapkan segala
sesuatu agar makan malam itu terlaksana dengan baik. Kakak sepupu Tanaya, Nina keluar
dari kamarnya dan melihat Tanaya dan ibunya yang sedang sibuk.
“Tante kelihatannya sibuk sekali, aku bantu ya?” Tanya Nina
“ya boleh. Tolong ambilkan tante piring”
“Siap Tan”.
Tak lama ada suara mengetuk pintu dan mengucapkan salam. “Assalamualaikum..” Ucap
diana sambil mengetuk pintu. “Waalaikumsalam...” jawab Tanaya. “Biar Tanaya saja Bu
yang membukakan pintu.” Ternyata yang mengetuk pintu adalah Diana.
“Wah, Diana kamu kok pakaiannya seperti mau ke undangan ulang tahun?” Tanya tanaya
sambil menahan tawa.
“Ya kalau ada acara kan harus berpakaian yang rapi dan harus cantik” jawab Diana.
“Aku jadi pangling ngelihatnya. Kamu jadi lebih cantik dan imut.”
“Ah... Tanaya kamu bisa aja” Diana tersipu malu dengan ucapan Tanaya
“Ayo masuk, keluargaku udah nungguin kamu di dalam”.
Mereka berdua masuk dan langsung duduk di meja makan bersama dengan keluarga Tanaya.
Ibu Tanaya dan ayahnya menanyakan nama teman Tanaya itu.
“Tanaya, kenalin dong temanmu ke ibu”. Tanya ibu
“Oh iya, hampir lupa. Ini namanya Diana teman satu sekolah tapi beda kelas. Dan Diana
ini kakak sepupuku kak Nina. Ini ibu dan ayahku” Tanaya memperkenalkan semua
keluarganya.
“Nama tante, Mia” dan langsung disambung ayah Tanaya “Nama Om, Banu,”
“Diana, kamu kelas berapa nak?” tanya ayah Tanaya kepada Diana.
“Saya kelas 9 D, Om.”
“Oh, kok bisa kalian kenal ?”
“Kami tadi kenal karena cincin ini hilang Yah” jawab Tanaya sambil tertawa.
“Iya Om, pokoknya ceritanya panjang.” Diana ikut tertawa.

101
Tiba-tiba perut Diana berbunyi dengan kerasnya sehingga membuat semua tertawa.
Wajah Diana pun memerah dan ibu langsung mengajak semuanya untuk makan.
“udah ceritanya... kita makan dulu, tuh perut Diana udah bunyi”
Ibu mengambilkan nasi untuk Diana yang telah terlalu lapar. Dengan lahapnya, Diana
makan hampir semua masakan yang dihidangkan.
“uhuk....uhuk....” Diana tersedak karena makan terlalu cepat.
Ayah Tanaya kemudian mengambilkan air minum untuk Diana “ini minum dulu
airnya...”.
“pelan-pelan makannya Diana” ucap Kak Nina sambil mengusap punggung Diana.
“iya kak, terima kasih kak, om” Diana merasa semua orang di rumah Tanaya seperti
keluarganya sendiri.
Setelah makan malam tersebut, Hubungan Tanaya dan Diana semakin dekat. Hari demi hari
mereka lalui bersama, dan hingga pada akhirnya tibalah hari dimana mereka lulus dari SMP
dan melanjutkan pendidikannya di SMA.
Masa SMA lah yang akan menjadi awal kehidupan mereka, dimulai dari perkenalan
lingkungan sekolah (PLS) yang kegiatan ini diambil alih oleh para OSIS. Diantara para senior
tersebut, ada seorang laki-laki bernama Made yang saat itu menjabat sebagai wakil ketua
OSIS. Kedudukannya itu membuat ia suka menggombal dan melirik adik kelas terutama yang
baru masuk SMA. Saat PLS, Made banyak menyimpan nama dan nomor serta kontak WA
adik kelas baru yang akan menjadi incarannya termasuk Tanaya.
Hari saat PLS berlangsung, Tanaya lewat di depan Made. Seketika Made memanggil
Tanaya walaupun ia tak tahu namanya.
“hay cantik...” panggil Made.
“hay...” jawab Tanaya.
Made pun berkenalan dengan Tanaya dan mengeluarkan jurus gombalannya.
“kenalan dong... nama kamu siapa ?.”
“nama aku Tanaya, aku kelas X-IPA 3” jawab Tanaya dengan penuh rasa heran
“kanalin nama kakak Made kelas 11-IPA 2, tapi kamu panggil Made aja biar seumuran.
Eh Nay, coba kamu lihat matahari pagi” mereka pun menatap mentari yang baru bangun
dari persitirahatannya.
“emangnya kenapa ?” tanya Tanaya
“dia begitu indah. Namun keindahannya tak dapat menandingi keindahan dirimu”
Mendengar gombalan dari kakak kelasnya itu membuat Tanaya malu-malu.
“boleh ngga aku minta no HP mu, Tanaya ?”
101
“boleh kok, ini no HP aku” Tanaya memberikan no Hpnya tanpa ada keraguan
sedikitpun.
“Yess...” Made berteriak gembira
Setelah percakapan itu, Made mempunyai rasa suka kepada Tanaya. Namun ia tidak mau
mengungkapkan perasaannya dan hanya menjadi teman Tanaya di SMA walaupun
memliki umur yang berbeda.
Bersambung…

(Terbit di Kompasiana pada tanggal 22 April 2020)

101
Jawaban di Dalam Sepi 2
(Fadhilah Miftahul Ilmi)

Tak terasa tiga hari berlalu, kegiatan PLS akhirnya selesai dan penempatan kelas telah
dilakukan. Ternyata Tanaya dan Diana ditempatkan di kelas yang sama yaitu kelas X-IPA 3.
Yang mana di dalam kelas itu ada beragam jenis dan sifat orang dari latar belakang yang
berbeda-beda.
Namun, ada seorang laki-laki di kelas itu yang bernama Boy, dia seseorang yang taat
beribadah. Ketika sampai waktu shalat, dia segera menuju ke arah datangnya suara adzan
tanpa ada rasa malas untuk melangkahkan kakinya.
Siang itu saat waktu shalat zuhur, Boy berjalan menuju mushola untuk menunaikan
kewajibannya. Tapi, Boy juga tidak lupa untuk mengajak teman-temannya termasuk Made
teman Boy sewaktu kecil. Ketika Boy dan Made tiba di mushola, Boy tiba-tiba berhenti
mendadak persis seperti angkot yang ngerem sembarangan di jalan raya. Boy berheti lantarn
matanya menangkap sebuah pemandangan indah yang belum pernah ia lihat seumur
hidupnya. Seorang gadis cantik dengan bola mata agak kecoklatan dan berjilbab syar’i yang
menutupi sekujur tubunya sedang duduk di teras mushola.
“Masya Allah... si...siapa nih ?” ucap Boy yang batinnya sembari terteguh cukup lama
karena sangat terpesonanya.
Made melirik heran ke arah sahabatnya itu. Ia bingung menyaksikan sahabatnya yang
tiba-tiba berhenti mendadak dan seketika diam membatu.
“ada apa boy ?” tanya Made. Namun pertanyaannya itu tak dibalas oleh Boy.
“Boy...Boy ! kamu sebenarnya kenapa sih ?” Boy masih terdiam.
“Boy...!” Made meninggikan suaranya beberapa tangga. Tapi , Boy masih saja berada di
alam khayalnya.

101
“hey, kamu dipanggil tuh,” gadis di depan pintu itu tiba-tiba mengeluarkan suaranya,
mengusik Boy yang sedang asyik tercengang melihat sesosok bidadari yang ingin shalat
berjamaah.
“eh.. uhm... anu... ini...“ jawab Boy yang ngawur seraya menoleh ke arah sahabatnya.
“kenapa kamu sampai segitunya ngelihatin Tanaya ?” tanya Made ke Boy.
“engga kok, aku kayak baru pernah lihat” jawab Boy yang masih melihat Tanaya.
Kemudian, “ayo Nay kita masuk, udah mau iqamah ni” Diana menarik tangan Tanaya.
Gadis itu ternyata adalah Tanaya yang merupakan teman sekelas Boy nanti.
Namun disaat Tanaya masuk dengan langkah yang ragu-ragu, Boy masih saja melihat
Tanaya. Ia tak sadar bahwa iqamah telah dikumandangkan dan temannya Made sudah
mengangkat ke dua lengannya ke telinga. Boy pun bergegas mengambil wudhu dan segera
mengikuti shalat. Dari kejadian itu muncullah rasa suka di dalam hati Boy kepada sosok
Tanaya.
Hari demi hari seperti biasanya mereka lewati bersama-sama. Semakin lama, kedua insan
tersebut saling mengenal satu sama lain walau hanya sebatas teman kelas. Tetapi, setiap
waktu Boy selalu mencuri-curi pandang kepada Tanaya, mencari perhatian kepada Tanaya,
dan masih banyak cara Boy untuk menarik perhatian Tanaya. Hal ini menyebabkan tekad
Boy untuk mengungkapkan perasananya semakin kuat. Hingga sampailah di suatu hari ketika
Boy kebetulan berpapasan dengan Tanaya, dia mulai berusaha mengajak Tanaya untuk
berbicara berdua.
“Nay... malam ini kamu sibuk ngga ?” Boy mengajak Tanaya dengan sangat gugup.
“kayaknya engga... emangnya kenapa?” jawab Tanaya
“aku mau bicara empat mata sama kamu”
“owh... boleh, tapi dimana?” Tanaya menerima ajakan Boy dengan senang hati.
“di cafe chika, habis isya” jawab Boy dengan penuh semangat dan rasa bahagia.
“ok... sampai jumpa nanti malam ya...”.
Malampun tiba, Boy datang lebih awal dan memesan menu yang tersedia. Tak lama
setelah itu datanglah Tanaya dengan pakaian gamis yang menutupi seluruh tubuhnya dan
membuat Boy semakin terpesona dan tertarik dengan Tanaya. Seketika dada Boy berdetak
dengan cepat dan keringatpun mulai membasahi tubuhnya.
“Boy, kamu kenapa ?. Kok kamu keringatan ?” tanya Tanaya.
“Ehm... ngga papa kok, mungkin karena disini panas” jawab Boy sambil mengambil tisu
yang ada di meja dan mengelap keringatnya.
Tanaya duduk menghadap Boy. “emangnya apa yang mau kamu omongkan ?”
101
“Gini Nay, sebenarnya aku... eh... aku sebenarnya mau...” Boy ingin menyatakan
perasaannya kepada Tanaya, namun makanan yang dipesan sudah datang.
“Nah... makanannya sudah datang. Kita makan dulu aja ya...?” ajakan Boy untuk
mengulur waktu karena dia belum siap untuk menyatakan perasaanya kepada Tanaya.
“Oh... ya udah kita makan dulu aja nanti keburu dingin makanannya” jawab Tanaya.
Saat melahap makanan, Boy dan Tanaya sesekali beradu tatapan sambil tersenyum. Tak
ada pembicaraan sedikitpun hingga makanan habis. Setelah itu, mulailah perjuangan Boy
untuk mengungkapkan perasaannya kepada Tanaya.
“Nay... sebenarnya ada yang mau aku omongin ke kamu” ucap Boy dengan sangat gugup.
“Omongin aja, jangan malu-malu”
“Tapi kamu jangan terkejut ya?” tanya Boy.
“Iya, emangnya mau ngomongin apa sih?”
“Em... anu... sebenarnya pertama kali aku melihat kamu, aku suka sama kamu. Tapi aku
ngga berani ngomongnya, dan baru sekarang aku bisa ngomong.” Boy mengungkapkan
perasaannya dengan sepenuh hati. “Kamu mau ngga nerima perasaan aku ini ?”
“Em... maaf ya Boy, bukannya aku nolak. Tapi kita ini kan udah berteman baik, jadi aku
belum bisa menjawab pertanyaan kamu ini” jawab Tanaya dengan penuh rasa tidak enak.
“owh gitu... ngga papa kok Nay. Yang penting kamu sudah tahu gimana perasaan aku
selama ini ke kamu” ucap Boy dengan rasa lega karena telah mengungkapkan semua
perasaannya.
“Maaf ya... Boy” ucap Tanaya. Malam mulai larut, akhirnya mereka memutuskan untuk
pulang ke rumah masing-masing.
Malam pun berlalu dengan sangat cepat, tak terdengar sedikit pun hewan malam dan suara
kendaraan yang lalu lalang. Waktu pun menunjukan pukul lima pagi, suasana masih disertai
dengan keheningan. Suara kokokan ayam pun mulai terdengar seakan-akan menjadi alarm
alami setiap paginya dan membangunkan Tanaya yang sedang tertidur lelap, Perlahan mata
tanaya mulai terbuka sedikit demi sedikit. Ia megawali harinya seperti biasanya tanpa ada
memikirkan kejadian yang terjadi tadi malam. Dimulai dengan shalat subuh, setelah itu
membuka jendela dan menghirup udara pagi yang masih segar, kemudian ia lanjutkan
berkemas untuk pergi kesekolah. Saat ingin berngkat ia tak lupa berpamitan kepada kedua
orang tuanya dan segera menutup pintu. Tanaya pun mulai berjalan secara perlahan, saat
diperjalanan ia bertemu dengan Diana. Mereka berangkat ke sekolah bersama-sama.
Entah kenapa hari itu mereka agak terlambat dari biasanya. Saat sampai di depan gerbang
SMA, mereka langsung berlari secepat mungkin dan tidak melihat apapun yang ada di depan
101
mereka. Setelah itu nada suara keras, dan ternyata Tanaya dan Diana menabrak kakak
kelasnya.
“Maaf kak ngga sengaja” Diana meminta maaf sambil membersihkan pakaian kakak kelas
yang ia tabrak.
“Maaf ya kak, kami ngga lihat soalnya tad udah mau terlambat” Tanaya menyambung
permintaan maaf Diana sambil mengambil tugas mereka yang jatuh di belakang Diana.
“Kalau lari lihat yang ada di depan dong...” kakak kelas itu menjawab sambil agak marah.
Kakak kelas itu melihat Diana.
“Sepertinya aku ngga pernah melihat kamu deh... emangnya kalian kelas berapa?” tanya
kakak itu.
“Kami kelas X-IPA 3 kak...” jawab Diana
“Masa sih, padahal kelas kita berhadapan, tapi kok kalian ngga pernah kelihatan”
“Emangnya kakak kelas berapa?” Tanaya langsung bertanya dan maju ke samping Diana
“Kakak kelas...” saat kakak kelas itu ingin menjawab, pandangannya teralihkan oleh sosok
Tanaya yang bertanya. “Kakak kelas 11-IPA 2” sambungnya dari jawaban tadi. Tiba-tiba Gio
mulai tersenyum dan merasa tertarik pada tanaya, seakan matahari hanya menyinari dirinya
sendiri.
“Wah, jadi kakak satu kelas ya sama kak Made” tanya Diana
“Iya, kok kamu kenal sama Made? Hati-hati lho... dia suka godain cewek” ucap Gio
“Betul kak, kemarin aja teman aku digodain. Ya ‘kan Tan ?” Tanaya hanya mengangguk.
Di dalam hati Gio berkata “Jangan-jangan Made suka sama cewek ini“ tiba-tiba Diana
betanya kepada Gio “Em... nama kakak siapa ?”.
“Nama Gio, kalau nama kalian?” jawab kakak kelas itu
“Nama aku Diana kak, dan ini temanku Tanaya” jawab Diana.
“Aduh... udah jam pertama nih, kakak duluan ya...”
“Ok kak, hati-hati” ucap Diana.
Pertemuan dengan Tanaya membuat Gio selalu memerhatikan Tanaya dari kejauhan, setiap
menit, setiap jam, setiap hari. Ketika Gio sedang memandang Tanaya dari kelasnya, datanglah
Made. Made memperhatikan Gio dan melihat kemana arah yang sedang Gio lihat.
“Hei Gio, apa yang kamu lihat?” tanya Made yang mengejutkan Gio.
“Astaga Made, terkejut aku. Aku sedang melihat Tan.... eh ngga aku sedang meilhat
kondisi sekolah aja” jawab Gio sambil tersenyum. Tapi di dalam hatinya berkata “Waduh,
gimana kalau dia tahu aku juga suka sama Tanaya. Pokoknya aku ngga boleh kalah dan harus
bisa mendapatkan Tanaya sebelum Made”.
101
“Jangan-jangan kamu sedang melihat dede gemes ya...” Made tertawa dengan kerasnya.
“Ssssttt... apaan sih kamu” Gio pun tersipu malu.
Lama kelamaan perasaan Gio kepada tanaya tak bisa dibendung lagi dan ia merasa bahwa
Made sekarang adalah saingannya.
Bersambung…

(Terbit di Kompasiana pada tanggal 23 April 2020)

Jawaban di Dalam Sepi 3


(Fadhilah Miftahul Ilmi)

Saat pulang sekolah, Made menemui Tanaya dan mengajaknya ke suatu tempat yang
spesial.
“Tanaya...” teriak Made
“Kenapa Made?” tanya Tanaya
“Kamu mau ngga nanti habis ashar ikut aku ke suatu tempat?”
“Mau ke mana?”
“Pokoknya kamu akan suka dengan tempat ini”
“Em... boleh deh” jawab Tanaya.
Ternyata pembicaraan mereka didengar oleh Gio. “Mau ke mana mereka, harus aku ikuti.
Jangan sampai aku kalah dari Made” ucap Gio sambil mengintip Made dan Tanaya.
Setelah salat ashar selesai, Made langsung menjemput Tanaya ke rumahnya.
“Nay ayo naik” ajak Made
“Maaf Made, bukannya aku nolak. Aku ngga boleh berboncengan sama laki-laki. Gimana
kalau aku pakai motor sendiri aja, nanti aku ikutin kamu dari belakang?” ucap Tanaya.
“Oh... ya sudah ngga apa-apa” jawab Made.
Mereka pun langsung jalan menuju tempat yang ingin ditunjukan oleh Made, dan tanpa
sadar Gio mengikuti mereka dari belakang. Akhirnya sampailah mereka di sebuah danau yang
inda, bersih, dan banyak tumbuh pepohonan yang rindang. Mereka duduk berdua di kursi
panjang dan berbincang-bincang yang mana pembicaraan mereka itu didengar oleh Gio yang
bersembunyi di balik pohon.
“Wah... indah sekali tempat ini” Tanaya memandangi sekitarnya, dan ia semakin suka
dengan tempat itu.

101
“Apakan aku bilang, kamu pasti suka dengan tempat ini” ucap Made. Kemudian Made
mengatakan sesuatu kepada Tanaya “Nay, sebenarnya ada sesuatu yang tak sempat untuk ku
sampaikan ke kamu”
“Apa itu? Katakan aja”
“Kamu itu orangnya baik, manis, murah senyum. Karena itu, aku nyimpan perasaan suka
sama kamu”. Tanaya mendengarkan perkataan Made dengan agak terkejut. “Kamu mau ngga
jadi pacar aku?”. Tak sempat Tanaya membalas persaan Made kepadanya, datanglah Gio
dengan penuh amarah karena mendengarkan Made menembak Tanaya.
“Hentikan...” teriak Gio.
“Hah... kak Gio” ucap Tanaya.
“Ada apa Gio?” tanya Made
“Heh Made, jangan sok polos ya. Kamu tadi nembak Tanaya kan?” Gio marah.
“Iya, memangnya kenapa?” tanya balik Made.
“Dasar licik. Sebenarnya kamu udah tahukan kalau aku suka sama Tanaya.”
“Apa? Kamu juga suka sama Tanaya?.”
“Halah, jangan pura-pura ngga tahu. Karena kamu tahu kalau aku juga suka sama Tanaya,
jadi kamu mau nembak duluan kan?” Suara Gio semakin keras.
“Sumpah aku ngga tahu apa-apa” Made membela dirinya.
“Selama ini aku pikir kamu adalah sahabat terbaik aku. Ternyata aku salah, ternyata kamu
suka menusuk temanmu dari belakang. Dasar laki-laki penggombal wanita” ucapan Gio
membuat Made menjadi marah.
“Eh, jangan sembarangan ya kalau ngomong.” Balas Made dengan emosi.
Dan di saat itu lah Gio dan Made hampir berkelahi. Namun hal itu dihentikan oleh Tanaya.
“Berhenti, berhenti semuanya,” ucap Tanaya sambil menangis. “Udah jangan dilanjutkan lagi,
cukup aku ngga mau kalian berkelahi.” Tanaya kemudian berlari ke arah motornya dan
langsung pulang meninggalkan Made dan Gio berdua di tepi Danau itu. Setelah percekcokan
panjang terjadi antara Boy dan Made, mereka pun akhirnya bermusuhan dan berharap tak
pernah bertemu lagi. Setiap bertemu di dalam kelas mereka langsung mengalihkan pandangan
mereka dan perlahan mulai berjalan kearah yang berlawanan, dengan perasaan kesal dan
marah dari keduanya. Tanaya pun juga memutuskan untuk mengindar dari Gio dan Made saat
bertemu.
Keesokan harinya di taman sekolah, Made datang kepada temannya Boy untuk curhat.
Namun saat Made selesai menceritakan kejadiannya, wajah Boy memerah.
“Dasar kamu Made, teman macam apa kamu.”
101
“Apa maksudmu Boy?” Made bingung dengan yang dikatakan Boy.
“Kamu tahu ngga kalau aku juga suka sama Tanaya. Aku udah menyatakan perasaanku ke
Tanaya.”
“Apa?” Made sangat terkejut.
“Jangan-jangan niat kamu mau ngerebut Tanaya dari aku ya...”
“Seenaknya ngomong. Mana mungkin aku ngerebut dari temanku sendiri.”
“Tapi buktinya kamu nembak Tanaya. Ternyata semua teman itu sama, ngga mau melihat
temannya ini bahagia”
Pertengkaran mereka semakin berlanjut hingga terdengar sampai kelas Tanaya.
“Nay, ada apa ya itu ?” tanya Diana.
“Ngga tahu. Eh sebentar kayaknya aku kenal suara ini” ucap Tanaya. “Ini kan suara Boy”.
Merekapun bergegas mendatangi suara itu. Benar saja ternyata memang Boy yang berkelahi.
“Boy hentikan... ada apa ini ?” tanya Tanaya
“Tanaya...” Boy dan Made seketika terkejut. “Gini Nay, masa Made nembak kamu.
Padahal yang pertama nembakkan aku.” Jawab Boy.
“Aku juga ngga tahu kalau Boy duluan nembak kamu” ucap Made.
“Gini aja, bagaimana kalau kamu memilih salah satu dari kami ?”
Tanaya semakin bingung apa yang harus ia lakukan.
“Kamu milih aku kan, Nay” tanya Boy.
“Ngga mungkin Tanaya milih kamu. Dia pasti milih aku karena aku wakil ketua OSIS
disini” ucap Made dengan wajah sombong.
Tanaya kala itu terdiam, tak bisa berbuat apa-apa selain mendengarkan ocehan yang
dikeluarkan oleh Boy dan Made. Lama kelamaan suasana mulai memanas, Tanaya yang tak
tahan lagi menahan semua perasaannya. Akhirnya dia mengeluarkan perasaannya.
“Diammm... Hentikan semuanya. Cukup jangan berkelahi lagi” Tanaya berteriak dengan
sangat keras sambil berurai air mata di pipinya.
“Apakah semua pertemanan yang kita jalin ini hanya sampai disini, hanya hal seperti ini.”
Setelah itu, Tanaya pun langsung berlari meninggalkan Diana, Boy, dan Made sambil
terus menangis.
“Lihat tuh, akibat keegoisan kalian semua pertemanan jadi hancur seperti gunung yang
meletus” Diana memarahi Boy dan Made, yang kemudian Diana langsung menyusul Tanaya
menuju kelas. Tanaya terus menangis di dalam kelas karena di dalam benaknya sekarang
hanya penuh dengan apa yang harus dilakukan. Diana menghampiri Tanaya dan mengelus
punggung Tanaya.
101
“Aku bingung, aku bingung Diana, apa yang harus aku lakukan. Siapa yang harus aku
pilih?” tanya Tanaya.
“Maaf ya Nay aku juga ngga bisa bantu. Aku hanya bisa mendoakan yang terbaik dari
pilihan yang akan kamu pilih” ucap Diana.
Bel sekolah berbunyi dengan keras menyadarkan Tanaya untuk segera pulang kerumah.
Sesampainya di rumah, ia langsung masuk kekamarnya. Di kamarnya, Tanaya sedang
menangis dan memikirkan apakah dia harus memilih Boy, Made, atau Gio. Di dalam hatinya
berkata “Ya Tuhan apa yang harus hamba lakukan. Berikanlah petunjuk dan jalan terbaik dari
permasalahan hamba ini.”
Kemudian lewatlah kak Nina di depan kamar Tanaya. Ia mendengar suara seseorang
menangis di dalam kamar dan ia menghapirinya.
Kak Nina mengetuk pintu “Tanaya kamu kenapa ?, kakak masuk ya.”
“Masuk aja kak” jawab Tanaya sambil menghapus air matanya.
“Kok kamu nangis, ada masalah apa?.” Tanya kak Nina yang duduk di sebelah Tanaya.
“Ngga ada masalah kok, kak”
“Jangan bohong, kamu pasti ada masalah. Coba cerita, siapa tahu kakak bisa bantu” ucap
kak Nina sambil memeluk Tanaya.
“Oke kak, akan aku cerita. Gini kak, jadi ada tiga orang laki-laki yang beteman yang suka
sama aku. Nah gara-gara itu semua hubungan pertemanan mereka jadi kacau hingga terjadi
perkelahian dan membeci satu sama lain. Jadi aku harus gimana,kak?” Tanaya menjelaskan
semua masalahnya. “Apakah aku harus memilih salah satu dari mereka bertiga? .”
Keadaan hening seketika, dan saat itu lah kak Nina mulai mengeluarkan kata-kata dengan
sangat lembutnya.
“Begini Nay, sebenarnya pacaran itu tidak baik. Karena pacaran itu mendekatkan diri
dengan zina sehingga dilarang oleh agama.”
“Gitu ya kak. Jadi apa yang harus aku lakukan?” tanya Tanaya.
“Kalau saran kakak, kamu lebih baik memilih ketiga laki-laki itu.”
“Hah... Apa kak ?” Tanaya langsung memotong perkataan kak Nina dan membuatnya
terkejut.
“Tanaya... dengarkan dulu sampai selesai.” Ucap kak Nina sambil tersenyum. Kak Nina
menyambung perkataannya kembali “Maksud kakak gini. Kamu pilih ketiganya tapi hanya
sebagai teman bukan sebagai pacar. Karena itu lah pilihan yang terbaik dan bisa membuat
hubungan kalian menjadi erat lagi.”
“Apa yang kakak katakan ada benarnya...” pikir Tanaya.
101
“Bagaimana Nay?” tanya Kak Nina.
“Baiklah kak, aku setuju dengan saran kakak. Terima kasih kak, telah membantu
menyelesaikan permasalaha ku ini.”
Dari perkataan kak Nina itu membuat perasaan Tanaya menjadi lega. Ia pun sadar bahwa
lebih baik memilih semua orang yang menyukainya menjadi teman ketimbang menjadi pacar.
Ia mengikuti semua perkataan kak Nina dan mengundang Gio, Boy, dan Made serta
mengajak Diana untuk menemaninya ke cafe untuk membicarakan masalah tersebut. Saat
semua telah berkumpul, tak ada seorangpun yang berbicara. Setelah itu, Tanaya memulai
pembicaraan itu dengan sangat gugup.
“Teman-teman...” saat Tanaya mau menyampaikan perkataannya, tiba-tiba Boy, Made,
dan Gio meminta maaf secara bersamaan.
“Tanaya, maafkan kami. Kami salah” mereka minta maaf kepada Tanaya karena menyesal
atas semua yang telah dilakukan.
“Iya aku maafin. Tapi jangan kalian ulangi lagi ya...” ucap Tanaya.
“Jadi bagaimana Nay, apakah kamu akan memilih salah satu dari kami ?” tanya Boy.
“Tidak, aku tidak akan memilih salah satu dari kalian. Tapi aku akan memilih kalia
semua.”
“Apa? Jangan main-main Nay.” Sontak mereka terkejut mendengar pernyataan Tanaya
itu.
“Iya, aku ngga main-main. Aku memang memilih kalian semua, tapi bukan sebagai pacar
melainkan menjadi sahabat yang saling menyemangati di kala kesusahan.” Ucap Tanaya.
Setelah perkataan Tanaya itu, Made langsung memeluk Gio dan Boy. Mereka meminta
maaf satu sama lain.
“Boy maafkan aku ya, kamu juga Gio maafkan aku.” Mereka bertiga kemudian menangis.
“Aku juga Made, maafkan aku. Aku ngomong kasar ke kamu.” ucap Gio dan Boy.
“Udah-udah namanya juga manusia. Pasti ada kesalahan yang di buat dalam hidupnya.
Kita lebih baik menjadi sahabat. Karena pershabatan menandakan bahwa hidup lebih dalam
dari cinta. Cinta beresiko berubah menjadi obsesi dan pertemanan selalu mengenai berbagi.”
Ucapan Diana membuat semuanya menjadi seperti awal kembali, menjadi sebuah ikatan
pertmanan yang tak akan lekang oleh waktu. Tanaya, Diana, Boy, Made, dan Gio, akhirnya
memutuskan untuk menjadi teman selamanya ketimbang menjadi pacar. Permasalahan dan
permusuhan yang memanas diantara mereka seketika sirna dan tergantikan oleh air mata yang
terus jatuh sebagai pendingin dan penyejuk bagi kehidupan mereka selanjutnya.

101
“Aku mengerti semuanya” ucap Tanaya terbata-bata. Tanaya tak dapat mengeluarkan
untaian apapun dari mulut dan batinnya untuk menggambarkan semua yang telah terjadi.
“Ya Allah, terima kasih atas semua cobaan yang Engkau berikan kepadaku. Pada
akhirnya, semua ini pasti ada hikmahnya dan menjadi pelajaran bagiku. Aku memang belum
waktunya untuk mencintai dan dicintai orang lain, karena sesungguhnya cinta yang kami
miliki memang diciptakan hanya untuk memberikan seutuhnya terhadapMu. Terima kasih
semuanya, semoga semua permasalahan yang terjadi ini dapat dijadikan pelajaran dan semoga
kita dapat menjadi sahabat selamanya. Amin...” Doa Tanaya, sambil memandang langit
malam yang penuh dengan bintang yang tersenyum.
(Terbit di Kompasiana pada tanggal 24 April 2020)
Labil

(Wulan Rahmadani)

Nyata atau tidak, atau hanya sekedar imajinasi, itu tidak penting, yang penting kalian
harus membaca sampai akhir, akhir dari segala drama yang dilakoni oleh makhluk bumi.

Malam ini terasa dingin dari malam sebelumnya. Ini bukan karena hujan yang
membungkus kota. Melainkan karena hati yang belum siap untuk berpijar kembali. Sebuah
phobia tentang namanya cinta yang tidak pernah bosan bersinggung tiap detik. Tatapan
matanya yang sangat teduh, rupanya yang sangat sulit luntur dari ingatan, semua tentang dia
selalu terngiang-ngiang dalam ingatanku.

Aku mulai risau, kenapa pintu ini selalu tertutup, tak pernah memberi celah kepada
siapapun yang ingin mencoba masuk. Penghuninya terlalu angkuh dan enggan untuk
membuka hati. Bukan karena apa, namun terlalu banyak memori indah tentang dia tak hilang
dari ingatan. Aku juga enggan, jika nanti akan ada seorang yang berusaha memiliki. Namun
kemudian, dia berhasil masuk dan hanya membuat luka kanan kiri. Ia hanya menghabiskan
waktu untuk memperbaiki, menghampiri, lalu malah makin memperparah luka hati ini.

Namun akhirnya ada yang berhasil bertamu dan menguasai si pemilik pintu. Dengan
tidak disengaja atau direncanakan. Tak ada namanya cinta pertama, pandangan pertama, dan
dia berhasil membancangku.

Yang ku tahu karna dia orang baik, tetapi sama sekali bukan tipe ku, bahkan awalnya
aku tak ingin mendekat padang. Kapan? Dimana? Entah bagaimana? Tanpa tahu aku sadari,

101
aku telah jatuh cinta. Aku yakin kali ini kamu orang yang berhasil menemukan kunci dari
pintu yang sudah lama tertutup. Indahmu sudah tak bisa ku pungkiri, cerahmu sudah tak bisa
ditandingi, kamu berhasil menutup luka, menghilangkan phobia dan menciptakan
kenyamanan yang teramat dalam dari si pembuat luka sebelumnya. Semoga jatuh kali ini
tidak salah lagi.

Dan lucunya, perasaan yang dulu aku remehkan. Sekarang menjadi prioritas di
hidupku. Kamu yang tidak perlu menyumbang burung untuk membuatku terbang. Hanya
dengan tindakan sederhana seperti selalu peka terhadap yang aku rasakan, memberi solusi
atas permasalah yang ku hadapi saja sudah cukup membuatku rapuh.

Lama bersamamu, aku menyadari hal yang lambat laun berubah pada diriku.
Semakin beranjak dewasa aku semakin mengerti, sepertinya dia ini berbeda. Caranya untuk
menuntun dan memperbaiki lebih baik dan unik tanpa harus memaksa dan menggurui. Aku
banyak belajar darinya, dan hal ini yang membuat aku jatuh terlalu dalam.

Lambat laun, semua yang aku takutkan mulai terasa. Hingga terkadang
kepercayaanku sempat goyah karena bumbu dari pemikiranku sendiri. Aku adalah pemeran
utama dalam sandiwara kecil yang berjudul KITA, lalu kenapa tiba-tiba kau bawa diamu dan
mulai megubah alur cerita. Aku cemburu pada pelangi yang sering kau pandangi.

Aku sudah jemu karena terlalu sering, jejal hati ini jika mendengar cerita pelangimu
yang tak bisa hilang dari ingatanmu. Sebenarnya kita senasib, tapi bisa kah kau menghargai
sedikit hati yang rapuh ini?

Dihantam, dihempas, ditarik, dinaikkan, dijatuhkan, hancur, lebur, sirna, hampa.


Kamu boleh menganggapku baik-baik saja, namun yang tau semuanya adalah aku.

Berkali-kali bertanya, apa sebenarnya yang terjadi? Kelabilan ini sudah mulai terasa…….

Sekarang tembok ini terlalu rapuh untuk dibanggakan. Tanpa disadari, boleh jadi aku
yang sedang dicintai. Dan boleh jadi aku tidak sadar bahwa aku sedang dijadikan
pelampiasan luka di hatinya. Sampai saat ini semua masih sama, aku masih mengeja. Belum
cukup mampu untuk membaca. Sempat terpikir jika kunyalakan cahaya yang indah inipun,
apakah kamu mampu menundukkan kepalamu?

Aku tak pernah berharap banyak, biarkan semua berjalan seperti sungai dari hilir ke
hulu dan izinkan keadaan yang menjawab teka-teki yang selalu terpapar jelas dan nyata.

101
Namun diri ini menolak lupa, rasa penasaran ini selalu menghantui malamku. Hidup memang
lucu dan sebecanda ini, sampai aku tak tahu apa yang harus aku lakukan dan aku pernah
memilih untuk pergi.

Pergi bukanlah solusi yang tepat, tapi cinta saja tidak akan cukup, harus bersanding
dengan sadar diri. Sadar bisa jadi aku hanya dijadikan tempat singgah hingga luka di hatinya
yang lama bisa terobati. Aku pernah mencoba pergi, kepergianku sehening maling seperti
dimalam hari. Aku mencoba ikhlas, Karena keikhlasanku ini akan ada selamanya walau
sempat terjeda oleh angan-angan riang yang selalu melata dan menguat bersama udara.

Aku berpikir tak ada salahnya membual. Tapi bumi benar. Banyak manusia pintar
yang gagal karena lebih banyak bermimpi ditimbang bertindak dan melakukan sesuatu.
Ketika aku mencoba pergi aku begitu yakin bahwa berpisah tak akan lebih sakit daripada
dipisahkan. Namun, aku berpikir kepergianku akan menjadi sesuatu yang berakibat
menyebabkan aku dan kau tidak lagi dalam tuangan kata. Aku bingung apa yang harus aku
lakukan, semuanya tak sanggup aku tempuh.

Hati ini menolak lupa dan sadar diri, sadar bahwa aku tak lagi diharapkan, namun
harapan untuk dia kembali masih ada. Selembut nyanyian hujan dipagi hari, memori
tentangmu masih tertata rapi tersimpan abadi dalam sebuah ilusi, hingga otak beralih fungsi.
Memori tentangmu selalu ada, meski hati ini sudah digoresi oleh sayatan yang tanpa kamu
sadari menciptakannya. Sayatan itu ada, tak bersua, tak bersuara, tapi terasa. Sayatan ini
seketika sirna karna debar nostaljik kembali terasa, namun yang tersisa hanyalah prasasti,
terukir terpati dalam hati.

Sampai disini aku merasa bingung dan tidak tahu harus berbuat apa. Apakah cerita
lama akan terulang kembali? Atau berakhir bahagia? Semoga saja semua berjalan dengan
semestinya. Terimakasih karena telah memilih bumi untuk kau tinggali. Tapi dalam bait-bait
sajak ini, kau takkan kurelakan sendiri.

(Diterbitkan di Kompasiana pada tanggal 14 April 2020)

101
Kekuatan Sang Malaikat

(Dwi Zuli Anas)

Syifa adalah gadis yang cerdas, pandai bergaul dan so, pastinya cantik nan bening.
Hampir di segala bidang mata pelajaran dia mampu menguasainya, terlebih di bidang
matematika tidak ada yang bisa menandinginya satu sekolah. Dia selalu menjadi perhatian
semua guru yang mengajar di kelas. Dia sudah seperti maskotnya sekolah. Pagi itu, Seperti
biasanya ia langsung mandi dan bersiap-siap untuk berangkat sekolah. Lalu ke meja makan
untuk sarapan, pada saat sarapan ia merasakan ada yang janggal dari masakan ibunya pagi
ini.

"Bu, kok nasi goreng Ibu rasanya berbeda, tidak seperti biasanya?" Tanya Syifa
penasaran.

"Ha? Itu hanya persaanmu saja nak, Ibu masaknya sama kok kayak biasanya!" jawab
ibu nya santai.

Akhirnya Syifa tidak mempertanyakan lagi hal tersebut, tetapi dalam hatinya ia tahu
pasti bahwa makanan ibunya pagi itu sangat berbeda, dan ditambah lagi sang ibu memanggil
nya dengan kata "nak." Yang sangat asing baginya.

"Yah, Bu Syifa pergi sekolah ya!" lalu mencium tangan ayah ibu nya.

"Iya, hati-hati dijalan." Sahut ayahnya.

Syifa pun berangkat menuju sekolah yang tak jauh dari rumahnya.

"Sekarang Syifa sudah jadi gadis, cantik lagi, ya Mah. Andaikan kamu sehat, pasti
semuanya akan merasa lebih menyenangkan." Keluh ayahnya sambil bersiap-siap.

101
"Jangan begitu Yah, Mungkin ini sudah takdir Allah. Kita pasti bisa kok
melewatinya."

"Ya, sudahlah Ayah pergi ke kantor dulu. Jaga diri kamu baik-baik, Mah."

Setiba di sekolah ia langsung menuju kelas dan langsung duduk di kursi tempatnya.

"Woy, lu kenapa? Masih pagi ini udah melamun aja lu! Aku tebak lu pasti lagi
mikiran calon suami, yaa!" Awan pun tertawa cekikikan sambil menunjukan dirinya.

"Ahh, lu lagi lu lagi yang ganggu gue Wan! Nda bisa apa lu sehari aja nda ganggu gue
Wan?"

"Nda, nda bisa Syifa, gue tu seneng kalau lihat lu marah-marah, jadi tambah
cuaannntiikkk!"

Syifa pun tidak memperdulikannya, sebenarnya ia tahu kalau Awan itu suka Syifa,
tapi ia hanya diam saja tidak pernah membalas atau pun memberitahukannya tentang
perasaannya. Iamenunggu moment yang tepat yaitu saat Awan mengungkapkan perasaannya
nanti.

"Wan, gue haus nih, ke kantin yuk!" Syifa mengalihkan topik.

"Yaudah, ayo! Seru Awan mengiyakan dengan semangat.

Dari kejauhan terlihat teman-teman yang sedang tertawa membahas sesuatu hal di
kantin. Syifa dan Awan pun langsung menghampiri mereka.

"Woy, kalian lagi bahas apa nih? Pasti lagi gosipin gue yah? Seru Syifa menghampiri.

"Apaan sih Fa? This is secret. Ha ha ha...." ledek Fifi sambil cekikikan.

Syifa mengambil air mineral yag ada di depannya dan langung meneguk air tersebut.
Mereka pun asik mengobrol santai satu sama lain sampai terdengar bunyi bel masuk.

KRIINGGG.....KRINGGG....KRINGGG

"Udah bunyi bel tuh, masuk kelas yok!" Ucap Fizi spontan.

Semua siswa pun masuk ke kelasnya, pelajaran pertama dimulai, setelah beberapa jam
pelajaran berlangsung. Bu Endang mengetuk pintu kelas, dan memanggil Syifa.

"Ada apa Bu?"

101
"Ayahmu baru saja menelpon, katanya ibu mu masuk rumah sakit. Jadi kamu di
izinkan pulang."

"Hah, Ibu masuk rumah sakit?"

Syifa sangat panik sekali dan wajahnya memucat karena takut terjadi sesuatu dengan
ibunya. lalu, ia mengambil tasnya dan ijin ke Bu Ani untuk pulang. Setelah itu, ia langusug
bergegas menuju rumah sakit tempat ibunya dirawat. Sampai disana, ia langsung
menghampiri ayahya.

"Yah, gimana keadaan Ibu, Ibu sakit apa?"

"Ibu mu sebenarnya sudah lama mengidap penyakit kanker nak, dan sekarang sudah
mencapai stadium empat, yang sabar nak, kita pasti bisa melewati ini." Ucap ayahnya sambil
memeluk Syifa yang menahan airmata.

"Nggak mungkin Yah, orang selama ini Ibu baik-baik aja kok."

Airmata Syifa mulai tak terbendung lagi, dan akhirnya membasahi wajah cantiknya.
Ayahnya tetap memeluknya untuk menenangkannya. Terlihat dari kaca pintu terlihat wajah
ibunya yang pucat tak berdaya. Syifa tak sanggup melihat Ibunya dengan keadaan seperti itu,
dan ia lebih tak sanggup membendung sejuta airmata yang mengalir di pipinya melihat
malaikat kesayangannya itu.

Syifa terus menangis di samping tempat tidur ibunya. Ia sampai menahan rasa kantuk
demi menjaga Malaikat kesayanganya.

"Syifa kamu pulang saja, biar ayah yang gantikan menjaga Ibu."

"Tidak Yah, aku mau jagain ibu, sampai ibu sembuh!"

"Jangan begitu nak, kamu harus jaga kesehatan juga, nanti kalau kamu sakit, Ayah
juga nantinya yang repot, kita giliran saja jaga Ibu. Nanti Kalau ada apa-apa saling
menghubungi saja, yah!"

Dengan wajah capek dan lesu Syifa berangkat ke sekolah tanpa ada sarapan seperti
biasanya. Di sekolah ia tiak fokus dengan pelajaran ,ia selalu saja kepikiran dengan kesehatan
ibunya.

"Fa..Syifa melamun aja lu, kekantin yok Ra? Hari ini gua yang traktir semua yang lu
mau ra!" ajak Awan untuk memecahkan lamunan Syifa.

101
"Nggak ah, lu aja, gua gak lapar kok."

"Mana asik kalau nggak ada elu Ra, ayo dong Ra."

"lu, ada masalah ya Ra?" Tanya Wulan salah satu teman dekatnya Syifa.

"Iya, Ibuku lagi sakit Lan. kanker udah stadium tinggi, kata dokter umurnya udah
ndak akan lama lagi."

Syifa pun mulai meneteskan airmatanya. Dan teman-temannya mulai merangkulnya.

"Halah, cengeng banget sih lu Ra. Syifa yang gua kenal itu selalu ceria selalu kuat
menghadapi tantangan apapun. Lagian omongan dokter lu percaya, emangnya dokter bisa
menentukan umur manusia? Emangnya dokter itu Tuhan bisa menebak yang gituan Ra?
Sudah Ra, gua sama temen-temen selalu support elu, kami bantu dengan doa juga Ra. Ayo
Ra, lu pasti bisa melewati ini. Semangat!" sahut Awan memberi semangat.

"Bener banget tuh Wan, Setuju....," tambah Wulan.

Pulang dari sekolah Awan langsung menuju rumah sakit bersama Syifa. Tak lama
kemudian beberapa sahabatnya juga datang menjenguk Ibunya Syifa. Disaat seperti ini
memang hanya merekalah yang dapat menyemangati Syifa. Tiba-tiba saja kondisi Ibu Syifa
drop, Ia mulai kesulitan bernafas. Syifa mulai panik sekali, ia sangat takut kehilangan
malaikat kesayangannya itu.

"Dokter... Dokter ....!" Teriak Syifa dan teman-temannya ikut membantu memanggil
dokter.

"Syifa, Ibu sudah tidak kuat lagi, jaga diri kamu baik-baik ya sayang. Ibu sangat
menyayangi mu lenih dari apapun. Maafkan Ibu karena tidak memberitahukan penyakit Ibu
kepada mu. Kamu adalah mutiara berharga yang pernah Ibu miliki." Kata Ibunya terbata-
bata.

Dokter akhirnya datang dan segera memerikasa kondisi ibunya, tapi sayangnya nyawa
ibunya sudah tidak bisa diselamatkan lagi.

Airmatanya langsung tumpah membanjiri wajahnya, dan teman-temannya pun


langsung memeluk Syifa.

Ya, Allah tempatkanlah malaikat ku di surge terindahMu

Berikanlah ia kebahagiaan di alam sana


101
Seperti kebahagian yang di berikannya kepadaku

(Diterbitkan di Kompasiana pada tanggal 24 April 2020)

TIGA PETI PENANTIAN


(Yusri Kamilatul Huda)

Lana Hikmah, santriwati asal Sulawesi itu adalah santriwati tertua di pesantrennya.
Bagaimana tidak? Diusianya yang hampir berkepala tiga, dia masih saja menetap di
pondoknya. Orang-orang di kampung halamannya, termasuk orang tuanya sudah resah,
pasalnya di daerahnya itu jarang sekali ada gadis yang belum menikah di atas usia dua puluh-
an.

"Sanes teu hoyong teh, da pami teu acan aya jodohna mah kumaha atuh?", ̶ Bukannya gak
mau mba, ya kalo belum ada jodohnya gimana lagi? Kata Lana jika teman-temannya, Ara dan
dan Hulya bertanya.

"Teh" adalah panggilan khas orang sunda untuk perempuan yang lebih tua atau bisa jadi
teman sebaya.

Benar, Lana menimba ilmu di salah satu pesantren yang ada di tatar sunda. Dia sudah hampir
sepuluh tahun menetap di pesantren itu, pernah menjabat sebagai Raisah (Ketua Santriwati),
dan sekarang diangkat menjadi salah satu staf pengajar. 

Nah, Ara dan Hulya adalah temannya. Umur Ara tidak jauh berbeda dengan Lana, dia
berumur tiga tahun di bawah Lana. Sedangkan Hulya, dia baru berumur delapan belas tahun.
Mereka sama sama sudah menjadi pengajar dan menetap di kobong (kamar) yang sama.

101
Malam hari setelah mengaji sebelum tidur adalah waktu mereka untuk saling bercerita
menganai kehidupan. Awalnya, Hulya tidak terlalu mengerti, tetapi seiring dengan
berjalannya waktu, ia pun hanyut dan ikut berpartisipasi dalam obrolan kedua temannya itu.

Banyak sekali yang mereka obrolkan, mulai dari pengalaman masa lalu, bagaimana cara
ngajar yang baik, masalah di kelas, dan yang paling seru dijadikan topik pembahasan adalah
masalah CINTA.

Lana dan Ara keduanya sudah matang untuk menikah, beberapa bakal calon yang pernah
dikenalkan kepada mereka belum ada yang cocok. Keduanya sering sekali bilang "Iraha abdi
nikah, hantem we hadir ka nikahan batur, ai abi na iraha. Deudeuh teuing janten abdi"  
Kapan aku nikah, terus aja hadir di nikahan orang lain, lha aku kapan. Kasian banget jadi aku.

Mereka bukannya tidak tahu bahwa jodoh itu akan datang tepat waktu, tapi apa daya, hati
manusia, apalagi wanita, tidak bisa dibohongi. Rasa gelisah tetap saja ada.

Obrolan Lana, Ara, dan Hulya biasanya berlangsung lama. Kadang-kadang mereka lupa
waktu. Menangis dan tertawa bersama sudah menjadi rutinitas.

Sebenarnya, Lana sedang dekat dengan salah seorang santri di pondok lain. Pria itu seumuran
dengannya. Akan tetapi, dia terlalu khusyu' di pesantren sehingga berniat menikah sekitar 5-
10 tahun lagi. Jangankan 5-10  tahun, bagi Lana menunggu satu tahun saja sudah terlalu
lama. Jadi, dia memutuskan untuk tidak melanjutkan dan tidak berharap kepadanya.

Sedangkan Ara, banyak sekali pria yang sudah pernah datang ke rumahnya dan bermaksud
mengkhitbah, tapi Ara merasa belum menemukan yang cocok. Pernah suatu ketika, dia sudah
benar benar dikhitbah oleh seorang pria yang baru dikenalinya sekitar satu minggu sebelum
khitbah. 

Awalnya, dia merasa yakin. Hanya saja, setelah dia melaksanakan shalat istikharah dan
meminta pendapat orang lain, ternyata hasil istikharahnya tidak baik sehingga khitbahnya
juga batal.

101
Adapun Hulya, untuk menikah dia belum terlalu ingin. Tapi saat itu, untuk pertama kalinya
dia mengenal seorang ikhwan yang membuatnya nyaman dan terkagum-kagum. Awalnya, dia
dan ikhwan itu beri'tikad untuk tidak menjalin hubungan, tetapi hanya saling menjaga hati. 

Sayangnya, beberapa bulan setelah itu, ternyata ikhwan tersebut melanggar janjinya, loss
contact, dan ternyata sudah menjalin hubungan dengan wanita lain. Hal itu sontak membuat
Hulya kaget, disaat dia baru merasakan cinta pertamanya, dia harus dikhianati dan disakiti.

Banyak lagi cerita cerita lain di balik kehidupan Lana, Ara, dan Hulya. Ketika orang lain
beranggapan bahwa hidup mereka 'baik-baik saja' sebenarnya ada hati yang merasa kesepian
dan menanti seseorang yang benar-benar dapat mencintainya dan membimbingnya ke arah
yang lebih baik.

Sekali lagi, mereka bukannya tidak menerima atas takdir yang telah Allah tentukan. Tapi
apakah salah jika ingin menemukan cinta dan dicintai? Asalkan tetap pada jalan yang benar
dan tidak berlebihan, menurut mereka itu adalah hal yang wajar.

Sekarang, mereka megumpulkan penantian-penantian itu di peti hati mereka. Mereka


menamakannya "Peti Penantian".

-Selesai.

(Diterbitkan di Kompasiana pada tanggal 21 April 2020)

101
RESIDU RASA

(Yusri Kamilatul Huda)

Berangkat sekolah, rapat organisasi, pulang, lanjut ngaji sampai malam merupakan
rutinitas salah seorang siswi sekaligus santriwati asal Tasikmalaya ini, namanya Hilwa.
Tumbuh di lingkungan pesantren menjadikan dirinya mau tidak mau harus mengikuti setiap
pengajian yang telah dijadwalkan.

Sejak SD, Hilwa kecil sudah gila belajar dan sibuk. Dia tidak mau dan tidak akan
melewatkan satu hari pun tanpa membaca buku. Tidak dapat dipungkiri, itu memang hasil
didikan gurunya yang selalu memberikan reward dan punishment untuk hampir setiap hal
yang dilakukan siswanya.

Tumbuh dewasa sebagai seorang gadis lugu yang hanya mementingkan belajar dan
kemajuan organisasi menjadikannya tidak pernah mengenal apalagi mengetahui bagaimana
rasanya jatuh cinta. Saat itu, saat dia sedang duduk di kelas 12 MA, kisah cintanya baru
dimulai. Cukup telat untuk ukuran anak muda zaman sekarang yang kebanyakan kisah
cintanya dimulai dari usia SMP bahkan SD.

Di akhir semester 1 kelas 12, Hilwa merasa belum puas dan masih bertanya-tanya
tentang apa yang sudah dia berikan untuk sekolah atau madrasahnya. Menjadi pengurus OSIS
dan mengikuti beberapa perlombaan saja menurutnya masih kurang untuk menunjukkan
betapa dia sangat mencintai madrasahnya. Dia masih ingin memberikan piala kemenangan
lain untuk madrasahnya.

101
Setelah mencari informasi, dia mendapatkan kabar bahwa jurusan bahasa Arab di
salah satu universitas sedang membuka pendaftaran perlombaan yang salah satu lombaya
adalah cerdas cermat bahasa Arab. Hilwa merasa inilah waktu yang tepat. Menggunakan
relasi dan jabatannya di madrasah, membuatnya berani untuk melakukan recruitment sendiri
untuk memilih pendampingnya (karena LCC harus 3 orang) dan berangkat berlomba dengan
modal individu. Singkat cerita, dia dan rekannya berhasil memenangkan perlombaan tersebut
dan mendapat gelar Juara 1. Hal ini masih belum membuat Hilwa puas sampai akhirnya dia
masih mengikuti perlombaan sampai H-1 perpisahannya sebagai siswa kelas 12. Dan selama
itu, dia berhasil meyumbangkan lagi 3 piala juara 1 untuk madrasahnya.

Ana, adik kelas yang dia pilih sebagai pendampingnya sering sekali membicarakan
tentang ustaz muda di pesantrennya. Dia menceritakan bahwa ustaz-nya itu sangat pintar,
apalagi tentang ilmu alat (Nahwu, Sharaf) yang sedang Hilwa tekuni, terlebih beliau (si ustaz)
sangat tampan.

Awalnya, Hilwa tidak terlalu peduli dan menganggapnya biasa saja, akan tetapi
karena keseringan mendengarkan cerita Ana tentang ustaz-nya itu membuatnya mulai
penasaran dan bertanya-tanya seperti apa sih sosok ustaz tersebut, seberapa pintar dia.

Bulan Ramadhan merupakan bulan yang biasanya digunakan hampir setiap pesantren
untuk mengadakan pasaran atau diklat ramadhan. Para santri senior banyak yang
menggunakannya untuk bisa menimba ilmu di pesantren lain, kurang lebih seperti pertukaran
pelajar. Saat itu, Hilwa berpikir bagaimana jika dia ikut pasaran di pesantren Ana saja. Selain
penasaran tentang si ustaz, pesantrennya juga tidak terlalu jauh dari rumahnya. Sebenarnya,
pesantren Ana sangat dekat dengan sekolah Hilwa, hanya saja dia tidak pernah berkunjung
dan tahu dimana tepatnya pesantren itu berada.

Keinginan Hilwa direstui kedua orang tuanya. Ia berangkat ke pesantren tersebut dan
bertemu Ana di sana. Malam pertama, pengajian belum dimulai. Hanya saja, Hilwa
mendengar suara seorang lelaki yang iseng menggunakan microphone. Di dalam hatinya,
Hilwa membayangkan lelaki yang iseng itu berambut panjang, berkulit sawo matang, dan
suka melucu. Ana memberi tahu bahwa suara itu adalah suaranya Ustaz Hanan, ustaz yang
sering diceritakan. Hilwa kaget dan semakin penasaran bagaimana sebenarnya sosok Ustaz
Hanan tersebut.

Malam berikutnya, pengajian baru dilaksanakan. Para santri sudah duduk di majlis,
termasuk Hilwa. Hilwa duduk dengan menundukan pandangannya, hanya melihat ke arah
101
kitab saja. Tanpa sadar, ternyata Ustaz Hanan sudah ada didepan dan mulai membaca kitab.
Hilwa mengangkat kepalanya perlahan, daaannn apa yang terjadi? Dia kaget, tidak seperti
bayangannya malam kemarin, ternyata Ustaz Hanan memang sangat tampan dan langsung
merasa ustaz itu adalah tipe-nya. Kulit putih dengan mata sayu, kopiah atau songkoknya yang
khas, suaranya yang juga khas, apalagi dengan kepintaran dan kefasihannya membaca dan
menjelaskan kitab kuning lengkap sudah menjadikannya sebagai sosok yang dinanti Hilwa
selama ini.

Sepulang pengajian, Hilwa langsung menanyakan nama akun media sosial ustaz
Hanan. Stalking tentang beliau sama sekali tidak membuat Hilwa bosan. Sering sekali, Hilwa
membuat cerita di facebook untuk sekedar ingin tahu ustaz Hanan aktif atau tidak.

Selama pengajian, santri putri yang full mengikuti setiap pengajian hanya sekitar 4
orang, sehingga Hilwa selalu duduk di depan dan merasa dekat dengan Ustaz Hanan. Hilwa
memang sosok pelajar yang aktif, sehingga setiap kali guru bertanya Hilwa selalu menjawab.
Percakapan-percakapan singkat tidak sengaja yang hanya hasil sekedar di kelas, ditambah
kepintaran ustaz Hanan yang semakin terlihat, ditambah lagi perangainya yang
maasyaaAllah, beliau tidak pernah melirikkan matanya untuk melihat santri putri,
penglihatannya hanya tertuju pada kitab, santri putra, atau terkadang terpejam, tentu saja
membuat Hilwa semakin terkesan dan terpesona. Kata orang, cinta itu tak butuh alasan, tapi
menurut Hilwa tentu butuh alasan, diantaranya baik, pintar, dan tampan.

Sudah hampir satu bulan berlalu, rasa suka yang berubah menjadi rasa cinta Hilwa
terhadap ustaz Hanan kian bertambah. Hampir di setiap tidurnya, dia selalu memimpikan
bertemu dan bercakap-cakap dengan ustaz itu. Sampai pada akhirnya pasaran berakhir dan
Hilwa kembali ke pesantren asalnya.

Sebenarnya Hilwa tahu perasaannya terhadap ustaz Hanan tidak mungkin terbalaskan.
Pasalnya, ustaz Hanan sudah meng-khitbah seseorang dan katanya akan segera menikah. Tapi
yang namanya cinta, terkadang memang sangat sulit diprediksi.

Hilwa senang dengan hal-hal kecil yang dilakukan ustaz Hanan terhadapnya. Salah
satunya, Ustaz Hanan pernah mengunjungi pesantren Hilwa untuk sekedar bertemu dengan
kakak Hilwa yang ternyata adalah teman beliau. Pernah juga, ketika Hilwa sudah sampai di
perantauan untuk menyelesaikan pendidikan S-1 nya, teman lelaki Hilwa yang merupakan
santrinya Ustaz Hanan menawarinya untuk melakukan video call bersama sang ustaz.

101
Percakapan singkat yang mungkin tidak berarti untuk sang ustaz tapi sangat berarti bagi
Hilwa itu cukup membuat Hilwa bahagia.

Sekitar 3 bulan setelah itu, tersebar undangan bahwa Ustaz Hanan akan menikah. Hal
itu sontak membuat Hilwa kecewa dan sakit hati. Tapi Hilwa sadar, memang salahnya sendiri
yang terlalu mendamba-dambakan sosok yang sudah ada pemiliknya. Benar-benar kisah cinta
pertama yang menyedihkan.

Setelah ustaz Hanan menikah, Hilwa berniat untuk kembali fokus belajar. Meskipun,
residu rasa cinta Hilwa terhadap beliau masih dia pendam.

^Selesai^

(Diterbitkan di Kompasiana pada tanggal 09 Juni 2020)

101
Harga Sebuah Pilihan

(Tata Rahmasari)

Sore hari itu sangat indah,netraku menikmati dan batinku bercengkrama dengan
semilir angin yang lembutnya menyapa kulit damai, swasmita yang ku lihat kali ini terlihat
begitu mengagumkan, aku yang sedang menunggunya datang setelah sekian lama sejak
pertemuan kita yang terakhir. Memikirkan bagaimana aku dapat melihatnya lagi, masih saja
membuat hati berdebar.Dia yang bertabur pesona benar-benar membuatku rindu, setiap pagi
yang kulalui hanya berharap dia datang untuk membayar rindu ini.

“Tania! ” Ucap seseorang yang tergopoh-gopoh berlari ke arahku. Aku mengalihkan


pandangan ke arahnya, aku sangat mengenali suara itu, suara yang tak mungkin kulupakan
dan akan selalu menjadi favoritku.

“Hai Arsa, apa kabar? “ kataku dengan ekspresi yang dibuat seelegan mungkin walau
tak dapat kusembunyikan raut bahagia di wajahku. Aku selalu berfikir Arsa mengamalkan
arti namanya dengan sangat baik. Arsa yang berarti kegembiraan dan entah kenapa aku
selalu merasa bahagia saat berada di dekatnya, bahkan sekadar melihat senyumnya dari
kejauhan sudah bagian dari bahagiaku, jangan tanya lagi jika arsa ada di dekatku.

“Aku baik Nia, akhirnya kita bertemu juga“ ucap Arsa dengan suara yang masih
tersengal-sengal akibat larinya tadi, aku pun tak mengerti mengapa ia harus berlarian seperti
itu padahal aku akan dengan sabar menunggunya datang menemuiku. Walau begitu,
keadaannya yang berkeringat saat ini dengan senyum yang selalu melekat di wajahnya
membuatku terpana, dan senja kali ini tampak begitu sempurna.

Awal perkenalanku dengan arsa saat kita masih sama duduk di bangku SMA, Arsa
adalah tipe orang yang ramah dan mudah bergaul dengan siapa saja, tak heran jika Arsa
merupakan salah satu murid famous dan tidak sedikit yang menyukainya, mungkin itu pula
101
yang membuatku nyaman berada di dekat Arsa dan dapat dengan mudah menceritakan
apapun keluhku padanya. Namun, ada satu fakta yang selalu aku sembunyikan dari Arsa,
sebenarnya sejak awal aku melihatnya aku sudah mengaguminya, konyol memang tapi itulah
kenyataanya, dan aku tak dapat mengontrol pada siapa aku akan jatuh cinta. Dan entah kapan
aku memulainya, namun perlahan aku merasa perasaan ini semakin dalam, walau begitu tak
sedetikpun aku berniat untuk mengungkapkan perasaan ini, aku tak pernah memiliki cukup
keberanian untuk hal itu. Bahkan, hingga di hari kelulusan aku tetap diam dan mendalami
peran sebagai pengagum rahasia dengan baik. Aku merasa cukup bahagia dengan Arsa yang
menganggapku sebagai teman baiknya, namun aku juga tidak punya cukup nyali untuk
membayangkan jika suatu hari Arsa akan menetapkan pilihan kepada seorang perempuan
yang bukan aku.

“Hehehee, iya juga ya, lama kita ngga ketemu. Aku baik sa, gimana? Apakah sudah
merindukanku?“ Tanyaku dengan nada bergurau, walau sebenarnya aku benar-benar berharap
mendapat jawaban yang kuinginkan.

“Aku sangat merindukanmu Tania, kau harus percaya itu. Bagaimana mungkin aku
tak merindukan temanku ini, yang suka bicara kelewat jujur“ jawabnya dengan sedikit
mengusap puncak kepalaku, lalu dia menatapku dalam dan berkata “Tania, saat ini aku sangat
butuh pendapatmu“ .

Jika aku boleh jujur, sebenarnya kata teman yang Arsa ucapkan cukup menampar
kesadaranku akan posisiku. Arsa memang sering menanyakan pendapatku jika ia menemui
persimpangan, karena menurutnya aku adalah teman yang kelewat jujur jika dimintai
pendapat, walaupun itu tak berlaku untuk perasaanku kepadanya. Biasanya, arsa hanya akan
meminta pendapatku melalui media social mengingat jarak yang terbentang. Entah apa
masalah Arsa yang membuat ia jauh-jauh datang menemuiku untuk meminta pendapat.

“Pendapat tentang apa Sa? Kamu engga lagi jadi buronan kan?“ Ucapku melempar
candaan.

“Enggalah, kalau iya aku ngga akan ada disini dengan tenang“ ucap Arsa dengan
santai.

“Terus?“ Cercaku yang mulai penasaran dengan topic yang dibawa Arsa.

“Aku ingin minta pendapatmu tentang Kanaya“ katanya sambil meminum air mineral
yang sedari tadi di tangannya.

101
“Kanaya? Dia gadis baik, dia kompeten di pekerjaannya, banyak yang menggilainya
dan itu wajar karena dia memang tergolong gadis perfect untuk menjadi pendamping
hidup.kenapa memangnya Sa?“ Tanyaku yang mulai takut jika pembicaraan mengarah ke
sesuatu yang aku pikirkan.

“Lusa aku berencana melamarnya, beberapa bulan ini aku dan Kanaya mulai dekat,
dan saat aku berkunjung ke rumahnya, ayahnya memintaku untuk menyegerakan semuanya
saat sudah yakin, dan aku ke sini untuk mencari keyakinan itu, karena kupikir kau orang yang
jujur dan lumayan dekat dengan Kanaya dan denganku. Sekarang setelah aku mendengar
pendapatmu, aku sudah yakin dengan keputusan ini. Terimakasih Tania, kau memang yang
terbaik.” Ucapnya dengan panjang lebar.

Mendengar seluruh penjelasannya itu membuat duniaku seketika runtuh, aku tak
mengira semua akan terjadi secepat ini. Harapan kecil yang kusembunyikan di lubuk hatiku
tentang akan adanya “kita” semua hancur. Namun di sisi lain aku tersadar bahwa ini adalah
konsekuensiku yang memutuskan memendam perasaan, mungkin jika aku mengungkapkan
perasaanku, cerita ini akan sedikit berbeda, bisa jadi dia menerimaku atau mungkin ia
menolakku lalu hadir canggung dan jarak yang membuat kita tidak lagi dekat. Namun
setidaknya dia tau aku mempunyai perasaan kepadanya dan aku telah mencoba. Tapi apa?
Aku terlalu takut mendengar penolakan darinya, kini semua sudah terlambat, seharusnya aku
mendukung kebahagiaannya ‘kan? Bukannya mengutuk kebodohanku karena tak berani
mengungkapkan perasaan. Seharusnya aku menyadari bahwa setiap perasaan tak semua
berbalas, dan setiap perbuatan memiliki akibat, termasuk memendam perasaan.

(Diterbitkan di Kompasiana pada tanggal 27 Mei 2020)

101
OPINI
Lelucon Berakibat Mental Down

(Marcella Pratiwi Sholikhah)

Untuk siapapun, janganlah kalian menghakimi orang perantauan pulang ke rumah


karena adanya pandemi covid-19 ini. Orangtua mereka yang di rumah lebih
mengkhawatirkan anaknya jika ia tetap disana, di mana tempat itu sudah banyak yang positif
terjangkit virus. Lalu jika dia masih di tempat itu, dia juga akan kesusahan dalam beraktivitas
dan mencari makan. Mereka pulang juga bukan untuk menyebar virus, melainkan ia takut
jika kondisi semakin memburuk dan ia terjangkit virus tersebut.

Sebelum berangkat dan sesudah sampai di tujuan, mereka juga disterilkan terlebih
dahulu. Jikalau mereka positif pasti di beri tahu oleh pihak bandara kalau dia positif dan tidak
diperbolehkan untuk pulang kerumah dan harus dirawat dirumah sakit.

Berhenti membully orang perantauan pulang membawa virus sebelum tahu kebenaran
yang pasti. Saat kalian bilang seperti yang ia rasakan sekarang bukan tenang dirumah
melainkan tertekan akibat omongan-omangan kalian. Iya mungkin bagi kalian itu sebuah
lelucon tetapi lelucon kalian itu dapat menyebabkan mental seseorang down. Apalagi jika
mereka yang tidak diterima di daerah nya ketika pulang itu pasti dapat menambah beban
mereka.

Jadi buat siapapun kalian, berhenti bilang mereka pulang dari rantauan membawa
virus. Kalian tidak tahu apa yang dirasakan mereka, mereka tertekan, mereka insecure. Jadi
tolong hargai dan beri semangat untuk mereka. Kita semua saudara jadi jangan egois dan
jangan membuat saudara kita bersedih apalagi sampai bunuh diri akibat lelucon-lelucon yang
dapat membuat down.

(Diterbitkan di Kompasiana pada tanggal 12 April 2020)

103
Pentingnya Hidup Sehat

(Marcella Pratiwi Sholikhah)

Apakah kalian tahu betapa pentingnya hidup sehat? Atau apa harus sakit terlebih
dahulu agar tahu kalau hidup sehat itu penting? Kesehatan adalah suatu nikmat yang luar
biasa yang diberikan oleh Allah SWT. Yang patut untuk disyukuri. Dengan adanya kesehatan
kita dapat menjalankan aktivitas sehari-hari, seperti bekerja, kesekolah, ke taman, pergi
bermain dan hal lainnya. Tetapi jika kita sakit contoh kecil saja flu, walau hanya flu tetapi itu
bisa mengganggu dalam keseharian kita, benar bukan?

Pada zaman sekarang pengobatan-pengobatan terbilang cukup mahal. Ada yang rela
menjual semua harta miliknya demi menyembuhkan penyakit yang dideritanya. Jadi percuma
saja kalau memiliki harta namun kesehatan tidak dijaga. Bahwa yang sebenarnya
kesehatanlah yang menjadi harta berharga bagi kita.

Maka dari itu, kita sebagai manusia harus pandai-pandai dalam menjaga kesehatan
dengan rajin berolahraga, makan makanan yang bergizi agar bisa menjaga kesehatan kita.
Bukan hanya itu, kita juga harus bisa menyanyangi tubuh kita jangan memporsir terlalu besar
tenaga yang harus kita kerjakan, tubuh bisa lelah. Maka dari sekarang sayangilah tubuh
kalian sebelum jatuh sakit menyerangnya.

Kesehatan memiliki banyak manfaat bagi tubuh kita diantaranya yaitu dapat
menghilangkan stress akibat adanya tekanan dari kerja maupun dari kegiatan lainnya, dapat
meningkatkan energi degan makan makanan yang bergizi dan dengan olahraga yang teratur,
mengurangi resiko adanya penyakit, menjaga produktivitas diri, dan menjaga agar berat
badan tetap normal.

132
Untuk semuanya. Marilah kita menjaga kesehatan tubuh kita, jangan telah terjangkit
penyakit baru menyesal. Kesehatan itu lebih mahal dari apapun dan mencegah itu lebih baik
daripada mengobati.

#let'slivehealthy

#healthystartsfromme

(Diterbitkan di Kompasiana pada tanggal 22 April 2020)

Introvert Bebas Corona?

(Ilma Fitriani)

Hai hai sahabat cendekia…

Mungkin ada nih dari sahabat cendekia yang masih bingung dengan judulnya

Oke, tenang, kita bahas ya...

Seperti yang telah kita lihat, di bumi pertiwi telah dilanda maraknya pandemi covid-
19 atau corona. Corona adalah virus yang menyerang saluran pernapasan. Bahkan, virus ini
bisa disebut sebagai virus yang mematikan. Tak sedikit saudara-saudara kita yang terserang
oleh virus ini.

Tentu tak asing lagi ditelinga kita tentang bagaimana menghindari virus ini, salah
satunya menghindari kerumunan orang(tempat ramai) dan melakukan social
distancing(pembatasan interaksi sosial). Mengapa sih ini perlu? Perlu diketahui dan diingat,
penyebaran virus corona dapat terjadi melalui droplet(percikan air ludah ketika bersin
ataupun batuk). Droplet seseorang bisa saja menempel ke suatu benda ataupun ke lawan
bicaranya. Sehingga, tidak menutup kemungkinan bahwa dikerumunan orang akan dengan
mudah terjadi penularan/penyebaran virus corona. Maka dari itu, sangat perlu adanya
penerapan social distancing.

Lalu, hubungannya dengan introvert apa sih?

132
Introvert adalah kepribadian seseorang yang mana ia akan mendapat energi ketika
sedang berada dalam kesendirian atau suasana yang sepi. Orang introvert ini biasanya kurang
berinteraksi dengan sosial disekitarnya dan lebih privasi.

Lalu, apa benar si kalau orang yang introvert bisa bebas atau terhindar dari pandemi corona?

Orang introvert memang memiliki kecenderungan interaksi yang rendah, contohnya


sering memilih diam dirumah daripada pergi ke keramaian. Namun, orang introvert juga
belum tentu dapat bebas begitu saja dari pandemi corona. Kenapa begitu? Bukankah ia
kurang interaksi sosialnya? Memang penyebaran corona bisa melalui interaksi sosial
makanya diterapkan social distancing, tetapi perlu diingat bahwa droplet orang lain bisa saja
menempel disuatu benda sehingga tidak menutup kemungkinan benda-benda yang dimiliki
ataupun dibeli oleh orang introvert terkena droplet itu. Orang introvert jarang keluar rumah
bukan? Iya memang jarang, tetapi seintrovert-introvertnya orang pasti butuh asupan nutrisi
dan ia pasti akan membelinya diluar. Walaupun pesan secara online, tetap saja itu melalui
seseorang.

Jadi, mengingat cukup banyaknya orang yang terserang, mau orang itu memiliki
kepribadian apapun dan bagaimanapun, harus sama-sama waspada dan menjaga. Tidak ada
yang tahu siapa yang menjadi carrier virus ini karena virus ini kasat mata. Pesan saya untuk
sahabat cendekia adalah jangan mudah menyepelekan sesuatu, karena bisa saja yang sahabat
sepelekan adalah penyebab kematian sahabat.

Stay at home and stay healthy sahabat cendekia.

(Diterbitkan di Kompasiana pada tanggal 8 April 2020)

132
Smartphone Membunuhmu

(Ilma Fitriani)

Apa itu smartphone?

Di era yang modern ini, siapa sih yang tidak tau dengan smartphone. Bukan hanya
kalangan muda, kalangan tua pun tak mau kalah. Smartphone atau telepon pintar merupakan
jenis telepon genggam yang mempunyai kemampuan tingkat tinggi. Telepon pintar ini
132
menyajikan fitur yang cukup canggih dibanding dengan telepon genggam yang lainnya,
seperti surat elektronik atau layanan internet. Bahkan, kita bisa menyebut telepon pintar ini
sebagai komputer mini.

Smartphone adalah benda yang sering kita bawa kemana-mana. Benda ini juga selalu
menemani kita dimanapun kita berada. "mending tidak bawa uang daripada tidak bawa
smartphone", begitu ucap para pemuda. Hal ini juga bisa dibenarkan, karena kalau kita tidak
membawa uang kita bisa meminjam orang lain. Akan tetapi, kalau kita tidak membawa
smartphone, kita tidak bisa meminjam orang lain. Ada kemungkinan bisa, tapi tetap saja kita
tidak sebebas memainkan layaknya smartphone kita.

Apa iya sih smartphone bisa membunuh? Tentu bisa.

Beberapa dari kita mungkin ada yang pernah mendengar berita tentang kecelakaan
yang disebabkan karena smartphone. Hal itu merupakan contoh nyata bahwa smartphone bisa
membunuh kita. Saat menggunakan smartphone disaat hujan dan cuaca buruk juga dapat
menyebabkan pengguna kesamber petir dan meninggal. Penggunakan smartphone yang
berlebihan dan sembarangan juga bisa membunuh kita. Misalnya, menggunakan smartphone
untuk bermain game dengan waktu yang lama dapat menganggu sistem saraf kita dan
penggunaan yang tidak dengan cara yang tepat juga bisa merusak organ tubuh kita. Mungkin
dari kita ada yang menggunakan smartphone dengan jarak pandang yang cukup dekat,
dimana ini dapat menyebabkan mata kita lelah dan rusak.

Selain membunuh, smartphone juga dapat mengganggu kesehatan kita. Ketika kita
memasukkan smartphone ke dalam kantong celana atau meletakkan smartphone disamping
kita saat kita tidur juga perlu dihindari agar kita dapat terhindar dari radiasi smartphone.
Bukan hanya membunuh dan menganggu kesehatan, benda ini juga dapat menimbulkan sikap
buruk dalam diri kita terhadap lingkungan di sekitar kita. Dengan penggunaan smartphone
yang tidak sesuai etika seperti memainkan saat kita sedang berkumpul dengan
teman/keluarga ataupun sedang melakukan suatu rapat, dapat merenggangkan kita dari relasi-
relasi kita. Bahkan sikap angkuh akan datang jika kita memainkan smartphone dengan sangat
fokus. Tak jarang benda ini juga bisa menjadi sumber kejahatan kriminal seperti pencopetan.

Jika ditinjau lebih jauh, masih banyak lagi hal-hal yang perlu kita ketahui mengenai
sisi negatif smartphone si telepon pintar ini. Namun, yang perlu diingat bahwa dalam suatu
benda atau apapun itu pasti mempunyai sisi negatif dan sisi positifnya. Jadi ini tergantung

132
pada si pengguna, jika kita bisa menyikapi dengan baik maka hal positif yang akan kita
dapatkan, begitupun sebaliknya. So, selalu safety dalam penggunaan apapun ya.

(Diterbitkan di Kompasiana pada tanggal 17 Mei 2020)

132
Takut Ketinggian?

(Ilma Fitriani)

Apakah teman-teman pernah berada di tempat yang tinggi? Apakah teman-teman juga
pernah memanjat pohon atau menaiki tangga? Apakah teman-teman merasa takut? Wajarkah?
Berada di tempat yang tinggi, memanjat pohon, ataupun menaiki tangga adalah suatu hal
yang wajar bagi sebagian orang. Namun, pada beberapa orang lainnya tidak merasa wajar dan
nyaman akan hal ini. Misalnya orang yang takut terhadap ketinggian.

Takut ketinggian atau acrophobia menjadi sesuatu yang menakutkan bagi beberapa
orang. Takut ketinggian merupakan sesuatu yang membebankan bagi mereka. Phobia ini bisa
menganggu kehidupan sehari-harinya. Misalnya ketika kita disuruh orang tua kita untuk
memasang lampu, maka kita akan berpikir bahwa itu sesuatu yang menakutkan. Bahkan
sesuatu yang mudah dilakukan orang seperti melewati jembatan penyebrangan, bagi orang
yang takut ketinggian memilih untuk tidak melewatinya. Tentu kita akan merasakan bahwa
phobia ini sangat membebankan kita.

Takut yang berlebih terhadap ketinggian bisa disebabkan oleh kejadian yang dialami
oleh sesorang ketika masih kecil. Contohnya jatuh dari pohon. Namun, bukan berarti ketika
sudah dewasa orang-orang tidak berpotensi mengalami acrophobia. Orang yang
menyaksikan suatu kejadian yang jatuh dari ketinggian juga bisa mengalami phobia ini.

Lalu, bagaimana cara mengatasi takut yang berlebihan terhadap ketinggian? Cara untuk
mengatasi phobia tersebut adalah sebagai berikut:

Pertama, psikoterapi. Pada psikoterapi ini menggunakan teknik perilaku yang dapat
membuat orang yang phobia ketinggian dapat menjalani kegiatan yang dirasa menakutkan.
Kedua, pengobatan. Untuk cara ini tentu kita harus merujuk ke tenaga kesehatan. Pengobatan

132
menjadi salah satu cara mengatasi phobia ini. Ketiga, aktivitas di ketinggian. Jadi pada cara
ini, orang yang tidak takut ketinggian bisa mengajak orang yang takut ketinggian ke tempat-
tempat yang tinggi.

Singkatnya, kita membiasakan untuk berada ditempat yang tinggi. Keempat, relaksasi.
Dengan melakukan relaksasi seperti yoga dapat mengurangi rasa cemas kita terhadap
ketinggian. Kelima, berpikir positif. Untuk cara yang kelima ini sangat penting dalam proses
mengatasi takut ketinggian. Kita harus berpikir positif bahwa kita bisa menghilangkan rasa
takut ini.

Lalu, yang perlu diwaspadai, jika kita takut ketinggian, maka ketika melewati sesuatu
yang tinggi kita tidak perlu melihat ke bawah. Hal ini karena apabila melihat ke arah bawah
kita akan merasa pusing dan rasa takut ketinggian akan tumbuh menjadi lebih besar.

Santai..

(Diterbitkan di Kompasiana pada tanggal 30 Mei 2020)

132
Jurusan Pendidikan Matematika

(Ilma Fitriani)

Siapa nih yang lagi mau melepas masa SMA?

Kuliah? Jurusan pendidikan matematika?

Ahh pusing...

Sst, simak yuk

Teman-teman mungkin ada yang baru saja lulus dari Sekolah Menengah Atas.
Setelah lulus, ada dua pilihan bagi kita, apakah langsung bekerja atau melanjutkan
pendidikan. Semua orang memiliki keinginan yang berbeda dan dengan alasan yang berbeda
pula. Namun, disini penulis akan membahas mengenai perkuliahan dengan jurusan
pendidikan matematika terkhusus untuk para pelanjut pendidikan.

Menempuh pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi memang tidak mudah. Ada
banyak sekali rintangan. Akan tetapi, sebagi seseorang yang memiliki tekad yang kuat, pasti
akan melakukan apapun untuk mencapai tujuannya. Ada banyak sekali jurusan yang dapat
dipilih oleh seorang pengejar PTN atau PTS. Salah satunya pendidikan matematika. Penulis
bukan berniat untuk menghasut teman-teman untuk mengambil atau memilih jurusan ini,
namun penulis hanya menyampaikan mengenai apa yang sudah dialaminya meskipun tidak
sama dengan pandangan orang lain.

Pendidikan matematika adalah jurusan yang cukup banyak diminati (bagi


peminatnya). Mungkin bagi yang tidak suka hitung-hitungan, jurusan ini adalah jurusan yang
harus dijauhkan dari pikirannya. Pusing? iya sih. Akan tetapi, kalau ditelusuri lebih jauh,

132
jurusan apapun itu pasti bikin pusing. Jurusan pendidikan matematika bukan semata-mata
berbicara tentang angka. Mungkin kita waktu SMA ingin rasanya saat mata pelajaran
matematika kita dijauhkan dari angka. Dan ternyata keinginan itu bisa didapatkan ketika kita
kuliah jurusan ini. Angka hampir tidak ada, tetapi variabel(huruf) yang ada. Kuliah di
jurusan ini termasuk kategori santai selama 2 semester ini. Entah hanya aku yang santai,
atau mereka juga. Jurusan ini tidak ada yang namanya makalah(tentang matematika).

Kenapa penulis memilih jurusan pendidikan matematika? Karena dulu penulis


bingung lalu berpikir kalaupun saya ambil jurusan yang lainnya pasti disitu ada sedikit
banyak muncul angka dan bisa jadi terdapat mata kuliah matematika pada jurusan lain itu.
Tak ingin berpikir panjang, penulis memutuskan memilih jurusan ini dengan dasar pemikiran
"pilih jurusan ini saja biar sekalian pusingnya" huhu. Aneh, iya aneh. Eits, tapi disini
penulis tidak menyarankan untuk kalian memilih jurusan dengan pemikiran begitu lo yaa.
Salah satu hal lain kenapa penulis memilih jurusan ini yaitu karena peluang kerja. Lulusan
jurusan pendidikan matematika memiliki peluang kerja yang banyak, salah satunya sebagai
pendidik. Selain merupakan pekerjaan yang aman, sebagai pendidik juga merupakan amal
jariyah. Asalkan ilmu yang diajarkan benar.

Jadi, buat kalian calon maba(mahasiswa baru) penulis sarankan untuk memilih
jurusan yang memang benar-benar diminati. Karena hal tersebut berpengaruh besar dalam
proses pelaksanaan proses belajarnya. Ikhlas dalam belajar perlu ditanamkan.

(Diterbitkan di Kompasiana pada tanggal 31 Mei 2020)

132
Pentingnya Membaca

(Ilma Fitriani)

Siapa disini yang malas untuk membaca?

Penting ga sih membaca itu?

Membaca merupakan salah satu kegiatan yang biasa dilakukan namun juga biasa
untuk ditinggalkan. Membaca sangat penting, terutama bagi kalangan pelajar. Membaca
dapat membantu memperluas pengetahuan para pelajar. Pelajar yang rajin membaca tentu
akan memiliki pengetahuan yang luas dan terdidik. Namun, dalam ruang lingkup yang
dibaca adalah buku pengetahuan, seperti buku pelajaran. Membaca chat/pesan/obrolan juga
dapat menambah pengetahuan, namun tergantung dengan isi chat/pesan/obrolannya.

Membaca buat ngantuk?

Yaps, sepertinya itu sudah menjadi sesuatu yang tidak asing. Membaca memang
membuat kita cepat mengantuk, apalagi membaca buku bacaan yang isinya tulisan semua.

132
Akan tetapi, sebagai insan yang terdidik, kita harus menanamkan niat terniat dalam diri kita
mengenai manfaat dari membaca itu sendiri.

Malas?

Malas merupakan penyakit yang susah untuk dihilangkan. Namun, susah bukan
berarti tidak bisa. Kita semua pasti bisa menjauhkan rasa malas ini dari diri kita. Hal yang
mudah dilakukan adalah dengan cara rajin membacanya. Jadikan membaca sebagai hobi,
bukan sebatas kewajiban. Dengan begitu, si rasa malas ini akan go out dari diri kita.

Jangan sekali-kali kita menjadikan kegiatan membaca menjadi sesuatu yang


memberatkan dan sesuatu yang membuang-buang waktu ketika dilaksanakan. Satu kuncinya,
ikhlas. Maka membaca akan menjadi kegiatan yang mudah untuk dilakukan tanpa alasan.
Selain itu, manfaat dari membaca bukan hanya berdampak pada diri kita, melainkan juga
orang lain. Oleh karena itu, bukalah bukumu, dan bacalah. Mulai dari sekarang. Semangat,
dan salam literasi.

(Diterbitkan di Kompasiana pada tanggal 2 Juni 2020)

Pentingnya Lingkungan Sekitar

(Ilma Fitriani)

Eitss, siapa yang sering angkuh dengan lingkungan sekitar?

Yang kalau pas lewat ga noleh?

Ada?

Awas, hati-hati...

Lingkungan adalah salah satu komponen yang ada dan melekat dalam kehidupan kita.
Dalam berumah tangga pun lingkungan sekitar sangat penting keberadaannya. Contohnya,
tetangga. Tetangga adalah kerabat terdekat kita. Apapun yang terjadi dalam diri kita, tetangga
adalah salah satu orang yang akan membantu.

132
Dimanapun kita berada, dimanapun kaki kita berpijak, kita tidak bisa hidup seorang
diri. Sepintar-pintarnya kita, sekaya-kayanya kita, seganteng-gantengnya kita, secantik-
cantiknya kita, kita pasti butuh apa yang dinamakan dengan lingkungan. Lingkungan sekitar
sangat bermanfaat sekali bagi kita. Apalagi kita tinggal di negara yang berideologi Pancasila.

Sila-sila dalam Pancasila dapat diceminkan dalam kehidupan kita, salah satunya
dengan lingkungan sekitar. Contohnya sila ketiga Pancasila, yaitu Persatuan Indonesia. Sila
ini dapat diimplementasikan dalam kehidupan dengan cara bergotong royong salah satunya.
Bergotong-royong ini tentu tak jauh dari kata lingkungan sekitar, dalam hal ini adalah
tetangga.

Ibarat tanaman, tidak akan bisa tumbuh hidup jika tanpa disertai adanya air, tanah,
dan yang lainnya. Sama halnya dengan hidup, tidak akan bisa terus berjalan tanpa disertai
adanya relasi dengan orang lain. Oleh karena itu, penting sekali ya yang namanya
lingkungan. Apalagi lingkungan sekitar. Jadi, hargai dan ramahlah selalu terhadap
lingkunhan di sekitar kita. Enjoy.

(Diterbitkan di Kompasiana pada tanggal 2 Juni 2020)

Kenapa Matematika Itu Sulit?

(Kelvin Demanda)

Kebanyakan orang bilang, matematika adalah ilmu pasti atau ilmu lahir dari
kesepakatan (disepakati). Di sana kita mempelajari angka-angka, dari angka terkecil hingga
angka terbesar. Matematika juga mempunyai peran yang sangat penting dalam kehidupan
sehari-hari. Contoh nyatanya ialah dalam hal transaksi jual-beli yang sering dilakukan oleh
setiap orang, pasti menggunakan unsur-unsur berhitung yang ada di dalam matematika. 

132
Dengan belajar matematika juga, secara tidak langsung melatih seseorang untuk
berpikir secara rasional dan lebih menggunakan logika. Akan tetapi, kenapa kebanyakan
pelajar tidak menyukai matematika? Apakah mereka tidak menyukai angka-angka atau
mereka tidak bisa memahami pelajaran matematika?

Di dalam riset, 80% anak tidak menyukai matematika. Matematika merupakan bidang
pengetahuan yang sering dianggap momok bagi para pelajar. Kebanyakan pelajar
mengatakan matematika itu sulit.

Di sini saya akan bercerita sedikit. Dulu di waktu kelas 3 SD. Saya adalah salah satu
pelajar yang tidak menyukai matematika. Pelajaran metematika, saya tidak bisa sama sekali.
Bahkan pelajaran yang bisa dibilang sangat mudah di matematika, dulu saya tidak bisa. Tentu
saja kerap merasa tertinggal dengan teman yang sudah paham.

Dulu, di saat pelajaran matematika berlangsung saya selalu menyontek, di waktu


latihan soal, saya selalu mendapatkan nilai yang jelek, nilai yang paling tinggi yang saya
peroleh hanya 50 atau 60 saja. Walau begitu saya sudah senang sekali. Saya selalu diejek
oleh teman kelas, mereka mengatakan "Seorang anak guru tetapi bodoh, penjumlahan saja
tidak bisa padahal sudah kelas 3 SD."

Orang tua saya seorang guru, beliau mengajar di sekolah  yang sama  tetapi orang tua
saya tidak mengajar di kelas saya.  Dan di waktu itu, karena teman kelas saya kerap mengejek
saya, orang tua saya langsung mengajari saya ketika pulang sekolah. Ketika saya mulai
diajari, saya kaget, ternyata pelajaran matematika yang saya benci ini tidak selalu sulit.
Pemikiran saya yang awalnya matematika itu susah sudah berubah.

Pemikiran saya terhadap matematika berubah sejak saat itu, pelajaran matematika itu
sangatlah gampang. Materi matematika yang susah sudah saya bisa selesaikan, Nilai saya pun
mulai meningkat dan sekarang ini saya sudah menjadi mahasiswa urusan Pendidikan
Matematika di UIN Walisongo Semarang dengan jalur mahasiswa undangan. Mungkin tidak
bisa dibayangkan, seorang anak bodoh yang tidak tahu menambahkan angka sekarang kuliah
mengambil jurusan metematika.

Menurut saya, kebanyakan anak-anak tidak menyukai matematika karena pola pikir
mereka terhadap matematika itu selalu buruk sehingga otak mereka tidak mau menerima apa

132
saja yang berkaitan dengan pelajaran matematika yang telah diajarkan. Pemahaman mereka
terhadap matematika adalah momok yang menakutkan.

Jadi mulai sekarang ubahlah pola pikirmut terhadap matematika. Motivasilah dirimu
sendiri agar tidak memandang susah pelaaran matematika. Bayangkanlah matematika itu
tidak sulit bahkan matematika itu mudah dan menyenangkan. Sama menyenangkannya
dengan menjawab teka-teki, sama menyenangkannya dengan bermain tebak-tebakan.
bayangkan bagaimana menyenangkannya ketika kita mampu menyelesaikan sebuah teka-teki.

(Diterbitkan di kompasiana pada tanggal 20 April 2020)

132
Posisi Strategis Kalimantan Timur sebagai Ibu Kota Baru

(Dwi Zuli Anas)

Perencanaan pemindahan ibu kota sudah lama dibincangkan, tepatnya pada April
2017. Bahkan presiden Joko Widodo sudah meninjau beberapa daerah sebelum menetapkan
Kalimantan Timur sebagai ibu kota, diantaranya daerah Sumatra, Sulawesi, dan Kalimantan.
Tentunya pemindahan ibu kota ini memiliki beberapa pertimbangan mulai dari geografis,
resiko kebencanaan, hingga ekonomi dan lain-lain.

Penyebab pemindahan ibu kota ini diantaranya adalah kepadatan penduduk di Jakarta
yang setiap tahunnya meningkat, menurut data kependudukan jumlah penduduk DKI Jakarta
mencapai 10. 467.600 jiwa per akhir 2018, dengan alasan ini Jakarta sudah mengemban
beban yang cukup berat dengan jumlah penduduk yang banyak. Bahkan permasalahan-
permasalahan dasar yang disebabkan banyaknya penduduk diantaranya kemacetan yang
setiap hari tidak ada habis-habisnya menyebabkan banyaknya polusi dari asap-asap
kendaraan sehingga udara di Jakarta tergolong kurang bersih bahkan masuk dalam kategori
tidak sehat dengan nilai indeks kualitas udara (AQI) sebesar 240, dimana angka tersebut
dapat mempengaruhi kesehatan masyarakat Jakarta itu sendiri, tidak hanya itu hal lain yang
menjadi permasalahan adalah tingkat inflasi yang terus meningkat, menurut data inflasi
tahunan di Jakarta mencapai 3,27% per akhir 2018, hal ini disebabkan banyaknya orang yang
pindah ke Jakarta untuk mencari pekerjaan dan mengadu nasib sehingga permintaan akan
kebutuhan hidup seperti tempat tinggal, makanan dan kebutuhan lainnya terus bertambah
menjadikan harga berbagai kebutuhan menjadi melonjak tinggi.

Dilihat dari sisi risiko kebencanaan, Jakarta rawan sekali akan risiko kebencanaan
tepatnya banjir yang kerap kali menjadi masalah setiap tahunnya, hal ini disebabkan
sedikitnya lahan penghijauan sehingga tidak ada daya serap air yang cukup untuk
menampung, faktor lain juga dikarenakan banyaknya rumah penduduk yang kumuh dan
kurang sadar akan pentingnya menjaga lingkungan, banyaknya pabrik industri yang
membuang limbahnya ke sungai sehingga sungai tercemar dan menjadi kotor, bahkan
menurut riset sungai-sungai yang berada dikawasan jakarta 96% tercemar sehingga Jakarta
krisis akan ketersediaan air bersih.

Dengan permasalahan-permasalahan yang ada, sehingga pemikiran pemindahan ibu


kota ini dikaji lebih dalam oleh presiden Joko Widodo, pada tanggal 26 Agustus 2019
132
presiden Joko Widodo mengumumkan secara resmi letak ibu kota baru, yaitu di sebagian
Kab. Penajam Paser Utara dan sebagian Kab. Kutai Kartanegara pada sidang konferensi pers
di Istana Negara.

Faktor-faktor penetapan ibu kota baru di daerah tersebut diantaranya yaitu faktor
geografis yang sangat strategis karena di daerah tersebut merupakan poros tengah Indonesia
sehingga koordinasi untuk pembangunan wilayah barat dan timur Indonesia dapat dijangkau
dan bisa berjalan lebih efektif sehingga tidak ada lagi anggapan bahwa Indonesia adalah
Jawasentris karena semua pusat berada di pulau Jawa, faktor lain adalah minimya risiko
kebencanaan menurut penelitian Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) di Kalimantan
tidak ada risiko gempa bumi dan tsunami bahkan gunung meletus, karena gunung-gunung
yang berada di daerah Kalimantan tidak ada yang aktif sehingga risiko kebencanaan di
Kalimantan Timur berpotensi sangat rendah, hal ini menjadi faktor paling utama dalam
menajalankan pembangunan ibu kota baru karena sebagai pusat pemerintahan faktor
kerusakan alam harus bisa dicegah, faktor pemerataan ekonomi juga sebagai faktor
penunjang pemindahan ibu kota karena dengan adanya pemindahan pusat pemerintahan
harapanya adalah pembangunan akan jadi lebih merata, ketersediaan lahan pun menjadi salah
satu faktor, di Kalimantan Timur tersedia lahan pemerintah seluas 180 ribu hektar, hal ini
menjadikan proses pembanguan jauh lebih mudah karena tidak harus ada pemindahan alih
hak tanah warga setempat menjadi hak pemerintah, dan faktor yang terpenting adalah
pemilihan daerah tersebut ditinjau dari lokasi yang berdekatan dengan perkotaan yang sudah
berkembang seperti balikpapan dan samarinda sehingga untuk akses transportasi dan akses
lainnya pun sudah tersedia.

Kebijakan pemerintah yang seperti ini tentunya menuai pro dan kontra dari
masyarakat, karena banyak hal yang dikhawatirkan oleh masyarakat. Dampak dari adanya
pemindahan ibu kota adalah akan mungkin menimbulkan kemacetan yang baru karena
tentunya semua pegawai kenegaraan akan berpindah tugas di lokasi ibu kota yang baru,
sehingga faktor kemacetan yang seharusnya diselesaikan justru menimbulkan kemacetan di
lokasi lain. Dampak selanjutnya adalah rusaknya lingkungan, yakni rusaknya hutan hujan
Kalimantan yang menjadi paru-paru dunia dan bahkan ekosistem yang berada pada hutan
tersebut akan terancam punah. Namun, hal ini perlu dilaksanakan karena jika tidak
permasalahan-permasalahan yang ada di Jakarta akan semakin banyak, rumit dan sulit untuk
dicarikan solusi. Sehingga kebijakan pemerintah seperti ini perlu kita dukung guna kemajuan

132
negara menjadi yang lebih baik karena disetiap keputusan pasti akan ada risiko dan
dampaknya.

(Diterbitkan di Kompasiana pada tanggal 12 April 2020)

132
Dikotomi Ilmu sebagai Penghambat Generasi Intelektual Muslim

(Richah Dian Azizah)

PENDAHULUAN

132
Segala ilmu bersumber dari Allah SWT, baik yang tertera di dalam al-Qur'an maupun
hadits Rasulullah. Sehingga, dapat dikatakan bahwa, segala ilmu bersandar dari al-Qur'an dan
hadits Rasulullah. Tujuan dari suatu ilmu adalah untuk mengetahuai kebenaran, sehingga
dapat menciptakan orang yang baik dan benar.

Namun pada kenyataannya, banyak ilmu yang tidak disandarkan atau tidak sesuai
dengan al-Qur'an dan Hadits. Muslim Indonesia ataupun muslim lainnya masih banyak yang
belum memahami tentang hal ini, sehingga munculnya masalah dalam sistem pendidikan
Islam yang sering disebut dengan dikotomi ilmu pengetahuan. Sehingga, masalah ini menjadi
topik dalam Konperensi Internasional pertama pendidikan Muslim yang bertempat di Hotel
Intercontinental Makkah Al-Mukarromah pada tahun 1977 M/1397 H.

GAGASAN

Dikotomi berarti pembagian atas dua kelompok yang saling bertentangan. Biasanya
kata dikotomi dikaitkan dengan agama dan ilmu, sehingga terlihat mengacu pada sikap
memisahkan dan membedakan. Sedangkan, kebanyakan orang menganggap bahwa, ilmu
dibagi menjadi dua bagian yaitu ilmu agama dan ilmu umum (sekuler).

Jika dilihat dari pernyataan di atas, dikotomi ilmu memiliki arti memisahkan atau
membedakan ilmu agama dari ilmu-ilmu sekuler atau memisahkan ilmu-ilmu sekuler dari
ilmu agama. Pemisahan atau pembedaan ini bertentangan dengan ajaran Islam maupun
pendidikan Islam.

Ilmu pengetahuan sekuler dan ilmu agama adalah totalitas yang tidak dapat
dipisahkan satu dengan yang lainnya. Manusia diberi Allah akal untuk mengkaji dan
menganalisis segala sesuatu yang ada di alam. Di dalam al-Qur'an banyak disebutkan tentang
perintah manusia untuk berfikir, mengkaji, mengingat, dan mengambil pelajaran. Sehingga,
ilmu sekuler tidak dapat dipisahkan dari ilmu agama.

Banyak orang beranggapan bahwa, ilmu agama adalah ilmu akhirat sedangkan ilmu
umum atau sekuler adalah ilmu dunia. Bahkan, terdapat suatu hadits yang membantah
anggapan tersebut, yaitu "Barangsiapa yang menginginkan (kebahagiaan) dunia, maka
hendaknya dengan ilmu. Dan barangsiapa yang menginginkan (kebahagiaan) akhirat, maka
hendaknya dengan ilmu. Dan barangsiapa yang menginginkan (kebahagiaan) dunia akhirat,
maka hendaknya dengan ilmu.". Dalam hadits ini hanya menyebutkan kata ilmu, bukan ilmu

132
agama ataupun ilmu sekuler, sehingga dapat diartikan sebagai ilmu secara menyeluruh baik
ilmu agama maupun ilmu sekuler itu sendiri.

Dalam hadits lain dijelaskan bahwa, mencari ilmu adalah kewajiban setiap muslim
pun tidak menyebutkan kespesifikan ilmu yang harus dipelajari. Sehingga dapat dikatakan
dalam Islam tidak membedakan atau memisahkan kedua ilmu tersebut. Dalam konsep
pendidikan Islam tidak mengekang atau membatasi ilmu teoritis, empiris, maupun terapan.
Bahkan, dalam pengertian Islam, ilmu pengetahuan adalah suatu peribadatan yang
mendekatkan manusia dengan Allah SWT.

Dengan memadukan kedua ilmu tersebut, maka dapat  mengetahui kebesaran Allah
SWT sehingga, dapat meningkatkan keimanan seorang muslim. Bahkan, salah satu faktor
kemunduran Islam pada abad 11 adalah kemunduran ilmu pengetahuan, yang disebabkan
oleh dikotomi ilmu pengetahuan yang berpengaruh pada penyempitan makna ulama dan ilmu
fikih sebagai mahkota ilmu.

Kata ulama merupakan jamak dari kata 'aalim yang memiliki arti orang yang berilmu
atau bisa disebut sebagai ilmuwan. Pada abad kemunduran tersebut hanya orang-orang yang
mendalami dan mahir dalam ilmu fikih yang disebut sebagai ulama, sedangkan orang-orang
yang mendalami ilmu kedokteran misalnya, tidak dikatakan sebagai ulama.

Belanda mewarisi dikotomi ilmu ke dalam sistem pendidikan Indonesia, bahkan


sampai sekarang pengaruh dikotomis masih sangat kuat. Saat Belanda menjajah Indonesia,
ilmu agama dan ilmu sekuler benar-benar dipisahkan. Pendidikan ilmu agama hanya
diadakan di langgar atau surau yang lebih dikenal sebagai sistem pendidikan pesantren,
sedangkan ilmu sekuler diadakan di sekolah maupun lembaga pendidikan formal dengan
papan tulis, bangku, kursi, dan lain-lain. Hingga KH. Ahmad Dahlan mengubah sistem
pendidikan pesantren dan menjadi pelopor untuk mendirikan sekolah dengan mengajarkan
ilmu agama di dalamnya. Dalam dakwahnya, Beliau menggunakan ajaran pembaharuan yang
banyak menerima perlawanan dari masyarakat.

Sampai sekarang banyak pesantren yang menggunakan sistem pendidikan, yang


digagas oleh KH. Ahmad Dahlan. Namun, tidak sedikit pesantren, yang masih
mempertahankan sistem pendidikan pesantren zaman dahulu, yang sekarang lebih dikenal
dengan pesantren salaf atau salafy. Dan tidak sedikit pula sekolah-sekolah yang hanya
mengajarkan ilmu-ilmu sekuler tanpa ilmu agama. Dari sinilah dapat dikatakan bahwa,
pengaruh dikotomis ilmu oleh Belanda masih kuat di Indonesia.
132
Menurut Abdurrahman Mas'ud (1999:9) menyatakan bahwa, cara pandang dikotomi
telah membawa kemunduran dalam dunia pendidikan Islam. Di antara tradisi belajar yang
benar di kalangan umat muslim, layunya intelektualisme Islam, melanggengkan supremasi
ilmu-ilmu agama yang berjalan secara monotomik, kemiskinan penelitian empiris serta
menjauhkan disipin filsafat dari pendidikan Islam.

Dikotomi pada perkembangannya sebenarnya (pula) berdampak negatif terhadap


kemajuan Islam maupun umat Islam sendiri. Ada empat masalah akibat dari adanya dikotomi
ilmu-ilmu agama dan sekuler, diantaranya yaitu, yang pertama, munculnya ambivalensi
dalam sistem pendidikan Islam. Kedua, munculnya kesenjangan antara sistem pendidikan
Islam dan ajaran Islam.

Sistem pendidikan yang ambivalensi mencerminkan pandangan dikotomis yang


memisahkan ilmu-ilmu agama dan sekuler. Ketiga, terjadinya disintegrasi sistem pendidikan
Islam, dimana masing-masing sistem (modern/umum) barat dan agama tetap bersikukuh
mempertahankan pendiriannya. Keempat, munculnya inferioritas pengelola lembaga
pendidikan Islam. Hal ini disebabkan karena, pendidikan barat kurang menghargai nilai-nilai
kultur dan moral.

Karena dampak dari dikotomi ilmu sangat berpengaruh pada sistem pendidikan Islam
dan juga membawa ke arah negatif. Sehingga, mempengaruhi pula pada umat Islam
khususnya para generasi muslim yang akan membawa dan meneruskan islam selanjutnya.

Ilmu-ilmu syari'ah (hukum Islam) bertautan dengan ilmu-ilmu lainnya, seperti


kedokteran, astronomi, matematika, psikologi, biologi, sosiologi, dan lain sebagainya.
Misalnya ilmu kedokteran yang membahas tentang bayi tabung. Dalam ilmu pengetahuan
syari'ah, banyak ulama yang membolehkan asalkan dengan suami atau istri yang sah menurut
Islam. Sehingga, dalam menerapkan ilmu tersebut dalam kehidupan sehari-hari harus
berdasarkan dengan hukum Islam.

Begitupun dengan ilmu sekuler misalnya biologi, geografi,  astronomi, hukum pidana,
dan sebagainya telah tercantumkan dalam al-Qur'an. Dalam al-Qur'an  banyak ayat yang
mendasari ilmu biologi misalnya, tentang jenis dan macam-macam tumbuhan dan
perkembangannya dalam surat an-Nahl ayat 10-11, surat al-An'am ayat 99, yang berisi
tentang proses pembuahan dalam janin, tentang perkembangan embrio, dan lain sebagainya.
Sehingga, jika manusia mau untuk berfikir, mengkaji, dan menganalisis ayat-ayat tersebut

132
maka, akan terlihat kebesaran Allah SWT, sehingga dapat meningkatkan keimanan
seseorang.

Apabila generasi muslim dapat memadukan kedua ilmu tersebut yaitu, ilmu agama
dengan ilmu sekuler maka akan tercipta generasi ulama yang berjiwa intelek dan generasi
intelek yang berjiwa ulama. Sedangkan, jika generasi muslim tidak dapat memadukan antar
ilmu agama dengan ilmu sekuler maka, akan tercipta generasi ulama yang tidak mengerti
perkembangan ilmu sekuler dan generasi ilmuwan yang tidak memahami hukum Islam.
Selain itu, tujuan pendidikan Islam yang lain adalah untuk membangun struktur kehidupan
duniawi, seperti yang diajarkan syari'ah (hukum) dan mempergunakannya dalam
menumbuhkan keimanan.

KESIMPULAN

Konsep pendidikan Islam adalah memadukan antara ilmu agama dengan ilmu sekuler.
Dalam artian ilmu sekuler harus sesuai dengan hukum Islam yang diperoleh dari pendidikan
ilmu agama. Dan ilmu agama seperti yang tercantum dalam al-Qur'an dan hadits yang
merupakan dasar dari ilmu-ilmu sekuler. Dikotomi ilmu juga membawa dampak terhadap
sistem pendidikan Islam, serta membawa (pula) pengaruh yang negatif terhadap umat Islam
terutama generasi penerus Islam.

(Diterbitkan di Kompasiana pada tanggal 15 Mei 2020)

Semua Tentang Aku dan Kamu, Tugas

(Yusri Kamilatul Huda)

132
Tugas. Sesuatu yang tidak asing lagi di kalangan pelajar, apalagi mahasiswa.
Sebenarnya definisi tugas bukan hanya mencakup pekerjaan yang diberikan guru kepada
muridnya dan harus dikerjakan oleh muridnya, tetapi lebih luas dari itu. Tugas adalah sesuatu
yang diperintahkan orang lain, menjadi tanggung jawab kita, dan wajib kita kerjakan.
Contohnya Rasulullah memerintahkan kita untuk mengerjakan shalat, maka shalat adalah
tugas kita. Tapi memang yang akan saya bahas pada tulisan ini adalah tugas dalam arti
pekerjaan yang diperintahkan guru kepada murid.

Banyak orang yang mengeluh karena diberikan tugas yang berlebihan sehingga
menjadikannya pusing dan drop.Timbul pertanyaan, Kebanyakan tugas bisa bikin sakit,
lebay atau wajar? Jujur, saya sendiri menganggap itu adalah hal yang wajar. Bagaimana
tidak, meskipun tugasnya mudah, tapi jika banyak dan menguras waktu dan tenaga
berlebihan, membuat otak kita lelah dan berdampak pada kesehatan.

Eitsss, saya bukan ingin menyalahkan guru karena memberikan tugas. Menurut saya
sendiri, tugas memang penting dan harus ada, disadari atau tidak, kemampuan menulis,
memahami, dan kemauan membaca mayoritas disebabkan karena adanya tugas. Apalagi
untuk orang-orang seperti saya, yang jarang sekali sadar diri untuk membaca jika tidak ada
tugas. Astaghfirulloh. jangan ditiru.

Cara murid menanggapi tugas juga berbeda-beda. Ada yang cepat tanggap dan ada
juga yang nanti saja, mepet deadline. Ada yang serius mengerjakan dan ada juga yang asal
selesai. Nah, Kamu jenis yang mana?

Karena tulisan ini judulnya, “Aku dan Tugas”, saya akan sedikit cerita tentang cara
saya menanggapi tugas. Dulu bahkan sampai sekarang, saya adalah orang yang santai
menanggapi tugas. Ketika teman-teman saya bilang mereka belum bisa tidur jika ada tugas
yang belum dikerjakan, saya malah tidur tidur saja. Tapi saya juga tidak suka telat
mengumpulkan. Jadi bagaimana? Hehe. Saya biasanya mengerjakan tugas satu atau dua hari
sebelum deadline. Tapi jangan salah, saya bukan tipe orang yang asal-asalan mengerjakan
tugas. Meskipun mepet-mepet deadline mengerjakannya, saya selalu berusaha agar hasil
pengerjaan tugas saya bisa optimal. Saya juga bukan tipe orang yang suka nyontek atau
melihat hasil pekerjaan orang lain. Bukannya sombong, tapi memang apa gunanya belajar
jika masih nyontek. Kalian mungkin sudah baca tulisan saya tentang “Jujur X Nilai”, yang
intinya keduanya penting, tidak bisa hanya mengutamakan nilai dan mengesampingkan
kejujuran.

132
Baik balik lagi. Saya biasanya mencari berbagai sumber yang dapat dipercaya untuk
mengerjakan satu tugas saya. Tapi, saya bukan tipe orang kutu buku yang membaca semua
bagian di buku, biasanya saya hanya membaca satu atau dua kalimat di awal paragraf.

Teman saya banyak yang menganggap bahwa saya adalah orang yang terlalu ambisius
untuk mendapatkan nilai dan perhatian guru. Tapi saya merasa saya biasa saja. Mendapat
nilai dan perhatian guru sudah saya anggap sebagai tugas saya. Ya, siapa sih yang mau
nilainya jelek? Apalagi di universitas, bisa bisa harus ngulang mata kuliah tahun depan yang
dapat memperlambat rencana pelamian, eh. Sedangkan mendapatkan perhatian guru juga
memang dianjurkan kok dalam proses belajar. Kalian bisa baca sendiri keterangannya di
kitab Ta’lim al-Muta’allim. Saya sebenarnya punya anggapan mendapat perhatian guru itu
bukan untuk menambah nilai, tapi cara saya menghargai beliau, bahwa saya mendengarkan
dan aktif menanggapi materi yang beliau ajarkan. Adapun jika itu berpengaruh pada nilai
saya, ya alhamdulillah, rezeki jangan ditolak kan? wkwk

Ya gitu aja sih, tidak terlalu spesial. Kalian juga mungkin punya kebiasaan yang sama
dengan saya. Tapi jika tugasnya terlalu menumpuk dan memusingkan, saya juga terkadang
bisa asal-asalan, mengeluh, dan sakit.

Jadi, intinya meskipun tugas kita banyak, santai saja. Mengeluh boleh, tapi marah-
marah jangan. Guru itu orang yang harus kita hormati. Beliau memberikan tugas untuk
kebaikan kita, insyaAllah.

(Diterbitkan di Kompasiana pada tanggal 20 April 2020)

The Power of Sopir Angkot

(Yusri Kamilatul Huda)

Sedikit cerita, pengalaman sendiri, asli, nyata, tanpa rekayasa.

132
Pagi itu, seperti biasanya, aku berangkat sekolah. Dari rumah, diantarkan sampai ke depan
masjid agung, tempat dimana aku biasanya menunggu jemputan umumku, angkot.

Singkatmya, aku udah ada di dalam angkot. Setelah setengah penjalanan, aku baru ingat, kalo
aku lupa membawa uang. Tidak ada uang sepeser pun yang ku bawa. Hanya ada nextar
(makanan ringan) di tas ku.

"Waduh, sudah hampir sampai, bagaimana ini, takut supir nya marah", gumamku dalam hati.

Ceritanya udah sampai di perempatan Lanbau, aku harus turun, tapi bagaimana, aku ga punya
uang buat bayar.

"mang, abi teh hilap teu nyandak artos, ku ieu we nya (sambil memberikan harta ku satu
satunya, nextar)",  sambil malu, aku  bicara jujur ke sopir angkot itu.

"iihh, wios neng, Muhun teu nanaon. Sok we candak deui eta na (nextar)",jawab sopir angkot
itu sambil mengembalikan nextar ku.

Eitsss, ceritanya belum selesai.

Dari perempatan lanbau, aku harus naik satu angkot lagi. Sebenarnya ga harus sih, jarak ke
sekolah udah deket. Tapi waktu menunjukan pukul 07.07 wib, udah siang. Jadi kalo jalan
kaki bakal kesiangan.

Dari sebrang jalan, sopir angkot jurusan Ciawi-Panumbangan sudah memanggil,

"Hayuu neng".

Sebenarnya aku malu, sebelum naik angkotnya, aku coba beraniin diri buat jujur.

"Mang, tapi abi teh hilap teu nyandak artos, aya oge ieu (nextar)", ucapku.

"iiihh wios neng, hayu we. Karunya tos siang. Keun we teu kedah", jawabnya.

Hari itu, aku malu 2 kali. Bagaimana tidak, MEREKA, yang  banyak sekali diremehkan
banyak orang. Sering dibilang "pencari receh", punya hati yang luas. Mengikhlaskan harta
yang mungkin menurut mereka amat berharga. Yang harusnya mereka dapatkan. Hasil dari
kerja keras mereka.

Jadi intinya, Hargai dan Hormati semua orang. Apapun itu pekerjaannya. Bisa jadi, mereka
yang akan menolong kita ketika kesusahan.

132
Dan yang paling penting, teruntuk kalian "ANAK SEKOLAHAN", Jangan SO SO AN GA
MAU NAIK ANGKOT YANG KELIHATANNYA PENUH/AGAK PENUH. Emangnya LO
SIAPA? Apalagi sambil memasang muka jutek. Dipanggil panggil, ga nyaut. Kalo mereka
ngajak, berarti angkotnya masih kosong, masih ada luang buat kalian, sayang.

Harusnya kita bersyukur, masih ada orang yang mau jadi sopir angkot. Jadi kita ga kesusahan
kalo mau sekolah, dan yang terpenting, masih murah. Bayangin aja, jarak Rajapolah-Ciawi,
teruntuk ANAK SEKOLAH ongkos nya cuma 2K. So, kalo punya uang lebih mah, ga wajib
kok 2K, lebih juga malah bagus. Oks?

Ct: Eh, awas jangan ditiru kelakuan aku yang itu tuu, aku tu kadang kadang suka gitu, lupa.
Jangan  Pura pura ga bawa uang. Awass loohhh.

(Diterbitkan di Kompasiana pada tanggal 08 April 2020)

132
REFORMASI DARI ANGKOT KUNING KE BRT

(Yusri Kamilatul Huda)

Assalamu'alaikum.

Hai hai haiiii, Udah lama gak nulis nih

Kalian masih inget ceritaku tentang "Angkot" kan?

Nah, berhubung sekarang aku di Semarang ~aseeek dan jarang banget naik angkot, jemputan
umumku beralih jadi BRT (Bus Trans Semarang). You knowlah, alasanku milih BRT kenapa,
ya karena milih yang paling murmer lah. Ya kan tarifnya untuk pelajar/mahasiswa/anak-
anak/lansia itu jauh dekat cuma 1K hihii.

Nah, dibalik Fasilitas BRT yang disediakan Pemerintah Semarang, banyak bangeeeeeeettt
cerita dan kisah yang mengiris hati dan membuat haru. Ya kan namanya juga fasilitas umum,
digunakan oleh siapa saja.

Sekarang, aku mau nyeritain cerita tadi siang yang bikin aku malu maluin nangis di BRT

Tadi itu, aku ceritanya mau ke Sambiroto, mau ketemu seseorang *eaak. Ngga deng, mau
nge-les-i wkwk. Eh ternyata, di tengah perjalanan baru buka HP, dan ternyata anaknya sakit.
Ya kan hari Ahad/tanggal merah mahasiswa bayarnya jadi 3,5K, eman emankan kalo turun
harus bayar lagi, ya udah jadinya aku ngikut muter sampe ke Balai Kota buat transit balik lagi
ke Ngaliyan.

Waktu aku lagi nunggu BRT yang ke arah Cangkiran, tiba tiba ada yang nepuk puggungku
dan berkata "Mba, kalo mau ke Ngaliyan naik bus yang mana ya?". "Mau ke Ngaliyan Bu?
Ayo nanti sama saya saja, ikut yang arah Cangkiran". Jawabku. "Ini saya mau ketemu anak
saya yang sedang Kuliah, katanya ke Ngaliyan. Saya pertama kali naik BRT, tidak tahu harus
gini gini (Transit). Belum tahu alamat pastinya dimana".

Seketika itu, aku bergumam dalam hati "Ya Allah, kok tega banget itu anaknya, nyuruh
ibunya naik BRT, padahal ibunya udah tua. Kenapa ngga dijemput aja". Ternyata ngga cuma
di tv cerita kek gitu ya.

132
Singkatnya, bus yang ke Cangkiran udah ada, aku bilang "Ayo bu, udah ada bus nya".
Dengan penuh semangat ibunya langsung berdiri, kasian sekali, naiknya aja terlihat
kesusahan.

Ceritanya udah ada di bus, karna di BRT ada kebijakan tempat duduk prioritas, jadi yang
muda muda harus ngalah memberikan tempat duduknya. So, benar, sepanjang perjalanan aku
berdiri, sambil melihat ke luar, entah mengapa aku jadi memikirkan, bagaimana jika ibuku
yang ada di posisi ibu itu. Bejad sudah aku jadi anak. Aku jadi memikirkan, betapa memang
bejadnya aku menjadi anak, kadang kadang terlalu cuek dengan lingkungan sekitar, apalagi
keluarga. Sudah jauh, baru terasa. Homesickness yang hakiki. Seketika itu, ga terasa air
mataku tiba tiba jatuh. Malu, masa iya, di BRT nangis .

Gitu aja sih ceritanya. Intinya, hei aku, kamu, kita, belajar lagi ngehormati orang tua yuk.

Makasi yang udah mau baca. Muhasabah diri setelah baca ini lebih baik.

(Diterbitkan di Kompasiana pada tanggal 09 April 2020)

132
JUJUR VS NILAI

(Yusri Kamilatul Huda)

Kali ini aku mau sedikit cerita ke kalian tentang Jujur Vs Nilai.

Jujur itu modal utama dalam sebuah kesuksesan. Jujur itu lawannya kata bohong.

Nilai itu tolak ukur yang dilihat kebanyakan orang sebagai akhir dari sebuah pencapaian
tujuan. Seseorang dikatakan sukses jika nilai nya baik.

In my opinion, Apalah arti sebuah nilai, jika tidak dilandasi dengan sebuah kejujuran.

Kita ambil contoh ketika sedang ujian. Peluang mencontek, membuka buku/HP, mengetahui
jawaban sebelum soal dibagikan, atau apapun itulah yang intinya sebuah "Kecurangan"
emang sangat besar. Tapi sadarkah? Ketika kita melakukan hal demikian, yang saat ini
dianggap sebagai hal "biasa" adalah salah satu bentuk ketidak jujuran yang fatal?

Apalagi ketika dihubungkan dengan agama. Agama mana yang menganjurkan pengikutnya
untuk berbuat tidak jujur?

Ketika kita merasa "bangga" mendapatkan nilai baik dari hasil "kecurangan", masih yakin
hati kecil kita merasa puas?

Aku rasa tidak. Hati kecil kita pasti merasa tidak puas, ya iyalah, secara itu bukan hasil usaha
belajar kita. Ketika kita menganggap bahwa kesuksesan itu bisa didapatkan dengan cara
semudah berbuat curang, Itulah yang paling bahaya.

Kerja keras dan perjuangan akan hilang dengan sendirinya. Bahkan ketawakkalan kepada
Allah akan berkurang, secara kita lebih mempercayai hasil dari kecurangan itu.

Okelah, misalkan kita bisa menjadi sesorang yang sukses yang mendapatkan nilai baik dari
hasil kecurangan itu, masih yakin juga itu hasil kerja keras? Tidak malu? Masih yakin
kesuksesan itu barokah?

Pikirkan baik baik dari sekarang. Jujur itu penting.

(Diterbitkan di Kompasiana pada tanggal 08 April 2020)

132
Kurang Sadarnya Masyarakat dalam Mencegah Covid-19
(Astri Cahyaning Choirun Nisa)

(Masyarakat berada di pantai teluk awur Jepara ditengah pandemi Corona yang nongkrong santai)

Warga Jepara yang terkenal dengan warga pesisir masih banyak yang kurang
mengerti mengenai pencegahan Covid-19 ini, melihat kegiatan mereka yang masih suka
bergerombol-gerombol dan nongkrong.

Tempat wisata juga belum sepenuhnya ditutup jadi masih banyak warga yang
berkunjung ke tempat-tempat wisata khususnya pantai. Masyarakat yang seharusnya tenang
dan berada di rumah masing-masing supaya memutus rantai perkembangan virus Corona
malah mereka justru pergi bergerombol-gerombol ke tempat wisata.

Mereka yang kurang sadar akan bahaya virus Corona ini seharusnya mereka diberi
pengertian dan arahan yang lebih bijak lagi agar mereka tau akan pentingnya socialdistancing
dan lockdown.

Seharusnya pemerintah juga harus lebih tegas dalam upaya kesadaran masyarakat
untuk socialdistancing terlebih dahulu dan berada di rumah masing-masing. Ya, memang
maut itu takdir, tapi alangkah indahnya jika kita bisa mencegah, dan orang yang meninggal
karena terkena Covid-19 ini akan terus diisolasi hingga pemakaman. Maka dari itu, supaya
kita tidak seperti itu lebih baik mencegah dengan cara sosial distancing dan stayathome.

132
Supaya rantai penyebaran virus Corona ini tidak merajalela dan segera berakhir. Dan dapat
beraktivitas sebagaimana biasanya.

(Diterbitkan di Kompasiana pada tanggal 09 April 2020)

132
PUISI
Bebas

(Asmiatunnisa)

Akhir Desember pagi ituu.

Cahaya matahari menembus kaca jendela kamarku.

"Aku pikir, aku akan bertemu pagi yang menyenangkan di tahun ini"

Hingga sampai suatu ketika, beberapa media menyiarkan; ada makhluk tak kasat mata
menyerang manusia di seluruh dunia.

Ia berusaha mengendalikan semuanya

mengubah segalaa hayalku di tahun lalu.

Kami terisolasi di negeri sendiri,

di rumah, dan tak boleh kemana mana!

Itu himbauan pemerintah kepadaa kami..

bahkan, kami harus menjaga jarak dengan orang-orang yang kami cintai.

Apaa yang terjadi

dan siapa dia?

Orang-orang akan kehilangan energi, sesak dan batuk begitu parah, tak sedikit yang dirawat
lalu meninggal ketika positif terinfeksi.

Para perawat akan mengenakan baju khusus berlapis-lapis saat mengurus mereka setiap saat!

134
Tuhaan!!!

Beri kami sedikit keajaiban.

Selamatkaan kami. Maafkan kamii.

Kami ingin bebas, hidup dengan damai, seperti sebelumnya.

(Diterbitkan di Kompasiana pada tanggal 15 April 2020)

Pulang

(Asmiatunnisa)

Tentang rindu yang tak bisa disampaikan

Mengingatkanku pada masa lalu

Di sebuah tempat

Di mana aku terlahir

361
Di sebuah tempat

Di mana aku tumbuh

Dan di sebuah tempat

Di mana aku dipisahkan

Tentang arti sebuah kebahagiaan

Tentang arti sebuah pengorbanan

Tentang bagaimana manusia mengenal

Rindu yang sebenarnya

Akan selalu ada pagi

Tapi pagi yang selalu berbeda

Dan akan selalu ada senja

Tapi tak mampu memberikan senyuman

Terpisahkan oleh sebuah cita

Dan pergi karna tujuan

Hanya mampu menetap langit malam

Berbisik kepada angin

Meminta kepada-Nya

361
Satu keinginan

Sebuah hasrat dalam hati

Aku ingin kembali

Aku ingin pulang

(Diterbitkan di Kompasiana pada tanggal 21 April 2020)

Ada Rasa yang Tak Bisa Dijelaskan

(Asmiatunnisa)

Jarak mengajarkanku banyak hal bersabar menanti pertemuan

Ada saatnya dimana sangat merindukan seseorang

Hingga ingin menjemputnya dari mimpi

Dan memeluknya di dunia nyata

Semakin jatuh cinta padamu

Semakin besar pula rindu ini berkeinginan untuk hidup

Kau jauh

Cukup jauh

Rindu ini semakin pahit

361
Dan rindu ini curang

Selalu bertambah tanpa tahu bagaimana caranya agar berkurang

Rasa rindu ini semakin menjadi-jadi

Rindu, kesal, sayang semuanya campur aduk jadi satu

Dan kau masih memenuhi langit kepala

Resah menggembu oleh perasaan yang sulit diatur

Rindu

Tapi aku cuma bisa menunggu

Menunggu kamu peka akan perasaan ini

(Diterbitkan di Kompasiana pada tanggal 24 April 2020)

Aku dan Tahun 2020

(Asmiatunnisa)

361
Tahun ini

Tepatnya tahun 2020

Tahun yang kuimpikan lebih baik dari sebelumnya

Tahun yang kukira akan lebih menyenangkan

Dan tahun yang akan mengubahku menjadi lebih baik dari sebelumnya

Tahun ini

Di mana aku akan bertambah usia

Dan beranjak dewasa

Tapi entah...,

Apa yang sedang terjadi dengan bumiku

Yang kini membuat semua orang merasa gelisah

Merasa sedih

Tuhan yang maha pencipta

Aku rindu kebebasan

Aku rindu keramaian

Aku rindu bumi-Mu yang baik-baik saja

361
(Diterbitkan di Kompasiana pada tanggal 24 April 2020)

Bila Tiba Saatnya Mencintai

(Asmiatunnisa)

Bila hati sudah berkata

Ragaku tak mampu membaca

Bila cinta sudah tiba

Aku hanya membisu dalam tabah

Sadar datang akan pergi

Sadar hadir akan dicari

Ditemui bukan berarti memiliki

361
Mencintai tidak juga berarti dicintai

Menunggu pun tidak untuk selamanya

Bila tiba saatnya mencintai

Maka dengan sendirinya

Menanti telah berakhir

Hanya tulus harus diseratai

(Diterbitkan di Kompasiana pada tanggal 21 April 2020)

Teruntuk Kamu

(Asmiatunnisa)

361
Teruntuk kamu,

Kisah yang pernah ada

Pernah datang tanpa dipinta

Pergipun tanpa kata pamit

Teruntuk kamu

Aku masih disini

Meratapi pergi tiada henti

Teruntuk kamu,

Ada hal yang ingin kutanyakan

Mengapa kau datang

Mengisi warna dalam putihnya hidupku

Lalu pergi membawa kembali semua warna dan hanya meninggalkan gelap

Teruntuk kamu,

Terima kasih

Atas sajak detik yang pernah dilewati

Atas memori singkat tentang kebersamaan

361
Teruntuk kamu,

Aku tidak benci

Hanya sedikit kecewa

Atas cinta yang tak berakhir indah

(Diterbitkan di Kompasiana pada tanggal 21 April 2020)

Manusia

(Azkiya Dzil Izzati)

Makhluk yang selalu haus

Tak pernah terbesit rasa puas

Meski teraih segala angannya

Dan terkabul segala pintanya

Kesempurnaan tanpa cela

Kemewahan gemerlap dunia

Namun semua tiada guna

361
Seiring jalannya waktu

Semakin tinggi ia

Semakin ia lupa menjadi manusia

Perlahan lupa akan daratan

Sekarang ia berdiri penuh angkuh

Mungkin esok terkapar tak berdaya

Menjadi seonggok raga tanpa jiwa

(Diterbitkan di Kompasiana pada tanggal 21 April 2020)

Kota Mati

(Azkiya Dzil Izzati)

Jalanan yang retak

Asap membumbung di angkasa

Gedung hancur berkeping-keping

Luluh lantak seketika

Begitulah alam menegurnya

Ulah makhluk-makhluk perusak

Alam sudah muak atas tingkahnya

361
Namun taka pa

Bencana telah menenangkannya

Rintik hujan perlahan mengguyur

Menyapu duka bersamanya

(Diterbitkan di Kompasiana pada tanggal 22 April 2020)

Doa Rinduku

(Azkiya Dzil Izzati)

Ada rindu yang kutitip

Dalam butiran do’aku

Memahat

Menjelma dalam lautan rindu

Temu pintaku

Selalu sehat untukmu

Semoga waktu cepat berlalu


361
Tuk temu si perindu

Apa aku salah?

Apa aku berdosa?

Merindu pada dirimu

Tuan pangeran nan jauh

Jika ini dosa

Maka rindu padamu

Adalah dosa yang ku sengaja

Sengaja ku ketuk pintu langit

Sekali, dua kali, dan ku ulang lagi

Hatiku terpenjara

Rasaku terkekang

Oleh Ruang Hampa

(Diterbitkan di Kompasiana pada tanggal 22 April 2020)

Wanita

(Azkiya Dzil Izzati)

Ialah sosok terkuat

Sekaligus sosok terlembut

Rupanya yang jelita

Meneduhkan segala duka

Bahunya yang mungil

Membuat siapa saja terenyuh

Buaiannya yang halus


361
Menenangkan segala lara

Hatinya yang sekuat baja

Meski berkali-kali ditempa

Ia sanggup menahannya

Dengan lapang dada

(Diterbitkan di Kompasiana pada tanggal 24 April 2020)

Sebuah Ucapan

(Brilliant BagasKoro)

Hari ini inginnya aku datang dihadapanmu

Menatapmu

Menjabat erat tangamu perlahan

Seraya berucap penuh keyakinan

Selamat ulang tahun ya

361
Sahabat baikku

Semoga kebahagiaan, kesehatan, keselamatan, keberkahan senantiasa ada dalam diri


sahabatku

Aku ingin persahabatan kita tetap ada

Berharap kita bisa jaga perasaan

Namun jarak waktulah yang membuat aku belum bisa hadir

Belum bisa berhadapan denganmu

Hanya secarik kertas

Hanya sebuah ungkapan

Yang mungkin tidak berharga

Yang sekedar dan sederhana

Yakinlah itu berarti dari lubuk hati penuh ketulusan mewakili diriku

Ucapan lubuk hatiku

(Diterbitkan di Kompasiana pada tanggal 7 Mei 2020)

Permohonan

(Brilliant BagasKoro)

Bolehkah aku menangis?

Bolehkah aku menyesal?

Menangis... Ya aku menangis

361
Menangisi waktu

Waktuku yang aku lalui tidak menyebut namaMu

Menyesali hari-hariku yang aku buang percuma tanpa mengingatMu

Tuhan...

Buat aku tersenyum untuk selalu mengucap syukur

Bersyukur akan nikmat yang sudah Engkau berikan

Tuhan...

Buat aku melangkah ringan untuk selalu menuju jalanMu

Tuhan...

Buka pintu taubat untukku agar aku mudah memasukinya

Tuhan...

Aku yang pendosa ini

Ingin selalu dekat denganMu

Aku yang pendosa ini

Memohon ampunan dariMu

Aku yang pendosa ini

TAK INGIN BERPALING DARIMU

(Diterbitkan di Kompasiana pada tanggal 9 Mei 2020)

361
361
Negeri Penuh Rekayasa

(Brilliant BagasKoro)

Negeriku indah

Tapi indah yang bagaimana?

Negeriku damai

Kedamaian yang seperti apa?

Negeriku kaya

Kekayaan yang melimpah? Yang bisa menyejahterakan rakyatnya?

Negeriku penuh suara

Suara. Suara yang mengaluri merdu

Ada suara tak berirama

Ada suara sumbang

Bahkan ada tanpa suara

Negeriku penuh rekayasa

Rekayasa hasil karya sendiri

Negeri

Aku ingin melihat pulau kelapa lagi

Aku ingin keharuman bagai bunga melati

Yang tercium sampai jauh begitu wangi semerbaknya

Negeriku

361
Aku ingin kejayaanmu

Yang tersohor seperti dulu

DAN ELOK SEJAK DULU KALA

(Diterbitkan di Kompasiana pada tanggal 15 Mei 2020)

361
Inginku

(Brilliant BagasKoro)

Inginku memandangmu

Inginku menyapamu

Inginku menggenggamu

Inginku merangkulmu

Inginku memelukmu dan tak ingin melepasmu

Dan ingin bersamamu

Selamanya

Ini keinginanku

Apa engkau juga punya keinginan yang sama?

Maukah engkau memandangku, menyapaku, menggenggamku, merangkulku dan memelukku


erat

Meyakinkanku tak akan melepaskanku

Tuhan

361
Keinginanku mungkin tidak sama dengan takdirMu

TakdirMu pasti lebih indah dari keinginanku

(Diterbitkan di LMP Edukasi pada tanggal 20 Mei 2020)

Ketika Melangkah

(Brilliant BagasKoro)

Berjalan perlahan mengikuti langkah-langkah kaki

Ada kalanya kaki mengajak berhenti

Mengajak berhenti?

Barangkali tidak kuat kaki ini menahan beban tubuh?

Atau kaki ini terlalu manja?

Malas tidak mau melangkah?

Kaki…

Melangkah lagi dengan pasti

Kita harus melewati jalan-jalan di depan sana

Hati-hatilah ada terjal agar kakimu tidak terjatuh, tidak sakit

Jangan terlena dengan kesepian dan kemulusan jalan agar kita tidak sombong

361
Sesekali kaki mengajak berlari bersemangat ingin lekas sampai

Hingga ada persimpangan

Lagi-lagi berhenti tiba-tiba

Terduduk sambil merenung

Berdiri tegak menatap di depan sana penuh keyakinan

Menoleh ke kanan dan ke kiri

Untuk intropeksi

(Diterbitkan di LMP Edukasi pada tanggal 20 Mei 2020)

Diam

(Brilliant BagasKoro)

Tak bersuara

Tak berucap

Tak berkata-kata

Hening

Sepi

Hanya helaan nafas

Hanya hati yang menjerit

Tak mampu berkata apa-apa

Hati yang menangis

361
Tak mampu bersuara

Dalam diam

Aku Menulis

Ku tulis semuanya

Diriku, dirimu, dirinya dan mereka

Dalam diam

Aku melukis

Aku buat lukisan dunia

Dalam diam

Aku ingin berkarya lewat tulisan

(Diterbitkan di LMP Edukasi pada tanggal 20 Mei 2020)

Malam Sepi

Brilliant BagasKoro

Tidak ada bintang

Tidak ada cahaya bulan

Hanya suara rintik-rintik hujan

Bersahutan dan menari nari

Jadi ramai diatas genting

Kubayang seseorang disana

Sendiri diatas sajadah

361
Tangannya mengedah

Bibirnya berucap dan memohon

Untuk kebaikanku

Untuk kesehatanku

Untuk kebahagiaanku

Untuk perlindunganku

Untukku yang hampir melupakanmu

(Diterbitkan di Kompasiana pada tanggal 1 Juni 2020)

Sepi

(Yunias Sila Wati)

Sendiri aku diam menepi 

Di pojok sudut kesedihan 

Aku menangis 

Namun,, di keramaian aku terlihat tertawa

Asal mereka tau aku sedang menangis dalam hati

361
Tersudut aku di tepi samudra kehampaan

Sejak ia pergi

Senyumku tiada lagi

Senyumku hanya kebohongan 

Hatiku menangis sepanjang hari

Kembalikan lagi senyumku

Kembalikan manisku seperti dulu


Dan kembalilah dirimu

(Diterbitkan di kompasiana pada tanggal 30 April 2020)

Mahasiswa

(Yunias Sila Wati)

Menggebu-gebu semangatnya

Tak lelah berjuang

Menanti kesuksesan 

Percaya pada janji setitik cahaya 

Yang belum tentu menepati janjinya

Janji memperoleh masa depan yang sukses

361
 

Hidup sebatang kara tanpa keluarga 

Di sudut ruangan kecil yang disebutnya kos

Memasak semua sendiri meski tak sepandai koki

Mandiri oh ya tentu itulah pandangan masyarakat 

 Bergulat dengan tugas yang tek henti silih berganti menghampiri

Mengulik-ulik otaknya mencari jawaban dari permasalahan

Dosen berkata A ia tak dengar,, bagaimana?

Meski tak faham demi menjaga hati dosen ia diam

Uang saku yang selalu habis akhir bulan 

Hampir membuatnya putus asa 

Baju kuliah yang masi bertengger di jemuran belum disetrika

Membuatnya ingin bolos kuliah saja 

Tapi, tidak!!! Masa depan jauh lebih penting dari uang dan baju

Tak lelah ke sana ke mari mencari solusi 

Walau keringat bercucuran tak menyerah mencari ilmu 

 walau kaki sudah rapuh dan kepala sudah sakit ia tetap berjuang 

Pergi jauh merantau, meski sulit apapun akan dihadapi

Meskipun rasa rindu menggebu-gebu ia tetap menahan

Demi membanggakan keluarga di kampung halaman 

361
(Diterbitkan di kompasiana pada tanggal 21 April 2020)

Sahabatku

(Yunias Sila Wati)

Menemuimu adalah anugerah terindah di hidupku 

Mengenalmu menjadi salah satu kebahagiaan di hidupku

Bersiul-siul riang sepanjang hari 

Bersama burung yang berkicau 

Tak lelah aku mengenangmu

 
361
Hidup memang seperti ini

Tentang perpisahan 

Siapa yang meninggalkan 

Dan siapa yang ditinggalkan 

Dulu,, saat jemu aku menemuimu

Ketika aku bersedih kau menghiburku

Ku pikul petuahmu untuk menjaga imanku 

Kita menebar canda tawa di seluruh penjuru dunia 

Suka duka bersama 

Menangis, melawak, meledek 

Hiburan, dipanggung sandiwara

Menari-nari di terik matahari 

Bahkan sendawamupun akan selalu kukenang 

Semua tak Mungkin bisa kulupakan 

Hei sahabatku tak ingatkah saat kita bersama 

Saat kita terbang menembus ketakutan 

Saat rengkulan tanganmu mampu menenagkanku

Saat sapuan tanganmu mengusap air mataku

Sekarang lihatlah langit telah mendung

Mewakili rasa rinduku padamu

361
Lihatlah hujan kemudian 

Yang datang untuk mewakili tangisku

Dan lihatlah badai meledak-ledak berteriak 

Mewakili kemarahanku saat ku tak bisa menemuimu

Indah mengenang kebersamaan kita 

Kita ukir cerita bersama 

Kau dermakan semua untuk kebaikanku 

Bersama setiap saat

(Diterbitkan di kompasiana pada tanggal 21 April 2020)

Hitam dan Putih

(Yunias Sila Wati)

Aku hitam kamu putih 

Aku timur kamu barat

Semua yang benar bagimu salah bagiku

Benar bagiku salah bagimu 

Kita selalu bersebrangan

 
361
Kacamata mana yang kau pakai

Mengapa berbeda denganku

Bisakah kau ganti dengan kacamataku supaya sama

Sudah berulang kali kutawarkan kacamataku

Kau buang, kau campakan

Kau tolak, buruk katamu, tak pantas untukmu

Lalu bagaimana?

Mengapa selalu menentangku?

Tak bisakah sekali saja kita bersatu?

Mengapa menawarkan racun saat kuberi susu?

Apakah berbeda selalu mengecewakan seperti ini?

Apakah tak sama selalu menyedihkan?

Satu kali,, baik itu wajar

Namun bukan hanya sekali atau dua kali

Tapi berulang kali, dan selalu

Pikiranku kalut memikirkannya

Bergema, mendayu-dayu suara pertengkaran kita 

Aku dermakan kau tak terima 

Berkecamuk, bertarung pikiranku di lorong sudut kepalaku 

Apakah kita tidak pantas bersama?

Mengapa ada cinta jika tidak bisa bersatu?

Mengapa harus mengenalmu?

361
Mengapa harus sesuram ini?

Tak sewarna tak searah 

(Diterbitkan di kompasiana pada tanggal 21 April 2020)

Ibu Kartini

(Yunias Sila Wati)

Sebelumnya kami bukan apa-apa

Kami menjadi budak di istana kami sendiri

Kami terus menganggukan kepala

Menuruti nasib yang ada

Tak berani kami melawan 

361
Demi keadaan yang katanya adalah untuk kebaikan

1,2,3 apa ini kami tidak mengerti symbol ini?

Bagaimana cara menulis nama kami?

Bagaimana cara mengeja, membaca , dan menghitung?

Tubuh kami yang cantik dinikmati oleh laki-laki tua yang beristri banyak

Aku tidak mau!!!!

Apalah daya kami melawan 

Seperti burung dalam sangkar 

Dikurung, dipingit, taktau bagaimana cara mencintai 

Tiba-tiba sosok anggun berani datang 

Tak gentar melawan takdir 

Kau perjungkan hak-hak kaummu 

Tak kenal lelah, walau tantangan menghadang

Kau perkenalkan kami cara menulis , menghitung, membaca 

Cara menjadi wanita sejati 

Wanita yang berani seperti

Wanita yang bukan hanya menjadi pelayan seorang pria 

Wanita yang hebat, pintar dan berjaya 

Wanita yang pandai menjaga harga diri

Seperti dirimu 

361
 

Jika kau tak ada 

Dan tak ada yang berani melawan aturan  

Mungkin selamanya kami akan hidup dengan penuh anggukan

Menuruti aturan yang tak memihak kepada kami

Terima kasih ibu kartini

Terima kasih Tuhan engkau telah menciptakan wanita sehebat ibu kartini

(Diterbitkan di kompasiana pada tanggal 21 April 2020)

Matematika

(Yunias Sila Wati)

Matematika 

Sebegitu sulitkah 

Penuh angka 

Yang sebenarnya bukan hanya tentang menghitung

Tapi bagaimana cara membentuk pola pikir kita


361
Dalam memecahkan sesuatu masalah

Rumit, oh tentu saya akui

Pusing kepala sehari penuh memikirkan jawaban dari soal

Asyik ya pasti saya jamin

Soal terpecahkan rasanya seperti menemukan harta karun di dalam palung

Ditambah, dikurang, dikali, dibagi

Mau pakai cara apa lagi 

Semua sudah kucoba 

Namun,,, mencari jawaban tak semudah itu 

Angka-angka bertebaran di kertas dan di otakku 

Seakan berputar-putar memenuhi dunia 

Variable, konstanta, rumus, semua berkeliling 

Fokus mata, otak, tangan 

Butuh konsentrasi serius 

Matematika bagiku suatu hal yang menantang

Banyak orang tidak suka

Aku tidak peduli 

Rumit, sulit, pusing, oh ya tentu 

Namun banyak manfaatnya 

Teknologi mana yang tidak menggunakan matematika 


361
Tanpa sadar semua ilmu butuh matematika 

Suka atau tidak suka 

Kalian tetap akan menemuinya 

Solusi hanya satu, sukailah cintailah

Jadikan matematika suatu tantangan 

Bukan hambatan

(Diterbitkan di kompasiana pada tanggal 21 April 2020)

Habis Sudah

(Yunias Sila Wati)

Kiat-kiat sudah kucari 

Namun tak jua kutemukan

Di tepian nestapa

Menangis aku sepanjang hari

Merundung pilu

361
Berlinang air mataku

Aku hilang, aku mati, aku tenggelam 

Bisuku terpaku

Waktu seakan berhenti 

Rumpun arus menderu

Terambing ku tak tentu arah

Bergema suara teriakan 

Di dalam goa 

Gelap, tak dapat kumelihat

Terisak tanya dalam liang luka

Aku tertatih, jatuh

Aku kembali bangun namun, berkali-kali jatuh

Habis sudah semua jiwaku 

Direngut oleh kegagalan masa lalu

(Diterbitkan di kompasiana pada tanggal 21 April 2020)

361
Tugas

(Yunias Sila Wati)

Capek sudah tanganku

Rontok jariku

Kusut Mukaku

Merah mataku

Pusing kepalaku 
361
Haus, lapar kenyang sudah kurasa 

Setiap hari tugas, tugas, tugas!!!

Kapan berhentinya

Aku hanya ingin sukses di masa depan

Mengapa harus sesusah ini 

Ku tebaskan pedangku 

Ku todongkan pistol

Ku atur posisi panahku

Semua telah mengarah tepat pada buku dan leptopku

Bercucuran keringat

Aku membeku 

Hawa dingin malam

Menyentuhku sepoy-sepoy saat begadang

Pagi siang, sore, malam 

Tiada henti otak ini terus berputar 

Berambisi

Meledak-ledak, mengejar nilai 

Tiada pasrah sampai ufuk pun akan kudaki

Demi tugasku usai

361
(Diterbitkan di kompasiana pada tanggal 21 April 2020)

Air

(Yunias Sila Wati)

Air sumber kehidupan

Mengalir setiap saat 

Meledak-ledak marah melihat manusia jahat 

Di tepian pantai 

Menderma semua manusia 


361
Baik atau buruk rupa tak pandang bulu

Semua bisa menikmati dirinya

Tanpanya manusia mati, flora dan fauna tak lagi ada tawanya

Bumi kosong atau bahkan bumi ikut mati

Kemana lagi harus mencarinya

Diplanet lainkah?

Bagaimana jika tuhan merenggut seluruh air di alam semesta?

Perannya, jasanya, sosoknya tak dikenang 

Oleh penikmatnya 

Mereka sibuk,, tak tau malu

Membuang air, merajuk, angkuh, serakah

Bagai air tiada guna 

Padahal ia mati tanpa air

Jika ia marah

Menumpahkan segala isinya 

Sunami dasyat, hujan badai 

Air tak bisa disalahkan 

(Diterbitkan di kompasiana pada tanggal 21 April 2020)

361
Penyesalan

(Yunias Sila Wati)

Aaaaa,, ingin ku teriak 

Mengapa semua terjadi?

Mengapa begitu ceroboh? 

Pohon yang ku pupuk setiap pagi

Kini tumbang tanpa sapaan padaku


361
 

Roda terus berputar

Ku meringkih, membeku, seakan waktu berhenti 

Aku jatuh siapa yang menjatuhkan

Tentu saja diriku sendiri

Asa usang tanpa jejak

Terdiam aku di sudut 

Meratapi harapan yang tak lagi memiliki makna 

Hancur sudah

Cermin tak lagi mengkilap 

Luluh lantah, tak ada yang selamat

(Diterbitkan di kompasiana pada tanggal 21 April 2020)

Si Kecil Merajut Asa

(Yunias Sila Wati)

Merajut asa 

Pahalawan kecil 

Yang tak tau penghargaan untuknya 

Dihina, dicerca, didera

Tak digubris rasa sakitnya 


361
 

Terluka parah

Hati dan juga raganya

Menafkahi adiknya 

Yang sedang sakit sedang tidur di kolong

Mencari makan

Dipukul, dikejar, ditarik sudah biasa 

Walau pirau menghampiri ia takkan tumbang

Mengapa tak memilih kerja halal?

Diapun ingin namun tak ada manusia baik yang menerimanya

Si kecil tubuhnya dan si adik penyemangat

Telah jatuh sakit 

Apa yang bisa mengobati

Bagai buah simalakama

Mencuri, mengais, mengemis 

Namun terus dihakimi dan dianggap penjahat

Dicarinya kerja halal namun tak jua ada 

Sedang sikecil adiknya butuh makan 

Tak ada pendidikan untuknya

361
Sebatang kara tinggal di jalan

Si kecil tak merasakan masa kecil seperti yang lain 

Akankah di masa depan akan selalu seperti ini?

Siapa yang patut disalahkan?

(Diterbitkan di kompasiana pada tanggal 21 April 2020)

Kekasihku

(Yunias Sila Wati)

Sosok kekasihku

Pangeran gelarnya 

Memasuki ruang hatiku 

Tak kubiarkan direnggut, diculik, didera oleh bidadari lain

 
361
Tak kubiarkan ada pangeran lain memasuki ruangnya

Kasihnya penuh dengan cinta

Lembut menyapaku 

Siang dan malam

Tanpa lelah selalu mengabariku

Jika pangeranku sakit

Hati rasanya sangat ter-iris

Tak kuasa melihatnya terpuruk

Tak lekang rasa cintaku

Tak ikhlas jika kasihmu harus hilang

Jika badai melanda 

Kupastikan pelangi akan kuculik untuk menghiasi senyummu

Namun aku hanya wanita lemah 

Yang menyebut gelar sebagai bidadarimu

Bagaimana jika penyihir lebih kuat dari aku?

Bagaimana jika sayapku patah?

Siapa yang akan menyelamatkanmu?

Jika semua penyihir berkerja sama untuk membunuhmu 

Akan culik semua bidadari dan raja kuat

Untuk membantuku menolong dirimu 

361
(Diterbitkan di kompasiana pada tanggal 21 April 2020)

Bidadari Cantik Jelita

(Yunias Sila Wati)

Terkisah seorang bidadari rupawan 

Menakjubkan anugerah Tuhan

Tersenyum bak sihir yang membuat semua orang takjub 

Lemah gemulai gayamu


361
Rambut yang menjuntai menyapa pangeran setiap hari

Suara yang lembut bak desiran pasir yang indah 

Maghnet auramu menggait para pujangga

Menatapmu tiada bosan 

Tak lekang lapuk dan debu menyentuhmu

Mereka takkan membuatmu menjadi buruk rupa

(Diterbitkan di kompasiana pada tanggal 21 April 2020)

Ambisiku

(Yunias Sila Wati)

Ambisiku, merajuk, membara 

Ingin didengar 

Bagaimana masa depanku?

Kuberlari mengejar angan 

Dengan tangisan kekhawatiran


361
Dengan fikiran kusut

Yang terus bergulat

Bertarung dengan perasaan berkecamuk

Menanti masa depan

Akankah aku akan bisa mencapai cita-citaku?

Akankah usahaku tak sia-sia?

Bagaimana ujungnya? 

Apakah aku bisa ?

Bagaimana jika aku gagal?

Bagaimana jika dimasa depan aku tak menjadi apa-apa?

Mengapa begitu rumit? 

Mengapa semua begitu sulit?

Kepada siapa sebenarnya aku ini bertanya?

Siapa yang akan menjawabnya?

 
bercucuran keringat

Mata yang mencolok setiap malam 

Otak yang terus berputar 

Hati yang gelisah tak tentu arah 

Tergores karya-karyaku

Mungkinkah hanya akan menjadi debu

Atau menjadi kenangan


361
Terus kuberdoa

Kupinta Tuhan sukseskanlah daku di masa depan

Bantulah daku menghadapi ambisiku

(Diterbitkan di kompasiana pada tanggal 20 April 2020)

Kemarin, Esok dan Hari Ini

(Yunias Sila Wati)

Kemarin adalah sejarah 

Esok adalah misteri

Hari ini adalah anugerah

Jangan fikirkan tentang penyesalanmu kemarin

Jangan fikirkan tentang apa yang teradi besok


361
Lakukan semua yang terbaik untuk hari ini

Karna kita tidak akan pernah tahu 

Akankah hari ini akan terus ada

Akankah hari ini akan berubah menjadi sejarah yang kelam 

Akankah hari ini akan mengantarkanku pada mistery yang indah

Hari ini takkan terulang 

Andai bisa kuubah 

Kemaren menjadi sekarang 

Dan besok menjadi sekarang

Bisakah kuhentikan waktu

Takkan kubuat kesalahan 

Takkan kuukir penyesalan 

Takkan kuduga-duga masa depan 

Takkan kulukis sejarah yang kelam

Takkan kutemukan misteri yang menakutkan

(Diterbitkan di kompasiana pada tanggal 20 April 2020)

361
Corona

(Yunias Sila Wati)

Siapa corona

Mengapa bisa memecah belah manusia?

Mengapa bisa merenggut mata pecaharian?

Mengapa bisa membuat banyak orang bersedih?

Aku tak kenal siapa corona 


361
Bisakah kutemui rumahnya?

Bisakah kuliat seperti apa wujudnya? 

Bisakah ia menjawab semua pertanyaanku?

 Masyarakat bilang corona ada di dekatku

Tapi mengapa tak kutemui dirinya

Mengapa tak kulihat 

Mengapa takku dengar suara dan ku hirup aromanya 

Gara-gara corona banyak manusia tewas

Salah apa manusia?

Mengapa membunuh kami?

Mengapa kami lebih lemah dari corona?

Mengapa menyerang kami secara diam-diam?

Masker di Mulut 

Badan yang seperti burung disangkar 

Yang tak sedikitpun bisa bebas keluar 

Tangan yang berkerut karna sering cuci tangan 

Hanya untuk melawan corona 

Kapten kami para dokter yang tumbang 

Kalah melawanmu

Sekuat itukah dirimu 

361
 

Mengapa corona terus membunuh?

Mengapa tak kau tunjukan wujudmu?

Mengapa melawan kami?

Mengapa ingin membunuh kami?

Lekaslah pergi, tunjukan perdamaian kepada kami

Bebaskan kami, menjalani hidup layaknya manusia biasanya 

(Diterbitkan di kompasiana pada tanggal 20 April 2020)

Raja Paling Sempurna

(Yunias Sila Wati)

Suci bersih menyapaku

Lima kali sehari menemuiMu

Tanpa melihat tanpa mendengar

Hamba percaya padaMu

361
Seru adzan itu terus memanggil

Seluruh penjuru dunia mendengarnya

Indah begema

Tenang dan nyaman

Rasa di hatiku setiap saat mengingatMu

Kau Maha tau segala isi hatiku

Kalaku tersenyum dan bahagia

Atas anugerah dariMu

Ketika ku menangis sedih

Ku bersujud menggema meminta

Bersimpuh memohon

Kau menolongku

Kalaku berbuat salah kumeminta maaf

Dan kupercaya Kau sebaik baik pemaaf

Kau ciptakan aku dalam keadaan baik

Kau tempatkan aku di tempat yang indah

Kau memberi segala nikmat

Kau memberi masalah

Begitupun kau juga memberi solusi

Kau memberi dosa

Namun kau tak lupa memberi ampunan

361
Siapa yang lebih hebat dariMu

Siapa yang lebih baik dariMu

Pantaskan kami melawanMu

Tidak!!!!

Tak ada yang pantas sombong

Kecuali Engkau

Sang Raja seluruh dunia

Kokoh, kuat, perkasa

Namun Kau juga baik, lemah lembut, dan pengasih

Sang raja sempurna

Tidak perlu ditanya siapa raja yang paling gagah

Semua pasti akan tau bahwa Engkaulah jawabannya

(Diterbitkan di kompasiana pada tanggal 20 April 2020)

Bapakku

(Yunias Sila Wati)

Pendidik terbaik di hudupku.

Si perkasa pahlawanku.

Pengais rezeki di keluargaku.

Badanmu setegar batu karang.

361
Badai dan topan tak menghadang.

Dari pagi sampai petang.

Tak lelah walau hari tua datang.

Tergambar penat dan lelah.

Mulai pudar ketampanan di wajah.

Terlukis guratan kerut patah-patah.

Tertatih dalam melangkah.

Tanpa ada kata menyerah.

Hanya untuk mengais nafkah.

Batu begitu kokoh kata temanku.

Tapi menurutku tak sekokoh bapakku.

Akar pohon begitu kuat kata temanku.

Tapi menurutku tak sekuat bapakku.

(Diterbitkan di kompasiana pada tanggal 20 April 2020)

Luluh Lantah Semua Berantakan

(Yunias Sila Wati)

Apalagi yang bisa dikembalikan?

Apalagi yang bisa dibenahi?

Mengapa bertanya?

Mengapa memberi nasihat?

Mengapa mengucap sumpah serapah?

361
Mengapa berjanji?

Mengapa mengingkari?

Mengapa merusak segalanya?

Cermin sudah pecah

Coba kau kembalikan lagi seperti semula

Cerminku yang cantik dan mempesona

Kau banting sampai hancur lebur

Bisakah kau kembalikan cerminku sempurna tanpa cacat?

Apakah bisa?

Kau tawarkan ganti,,, tidak!!!!!

Tidak ada yang bisa melebihi kecantikan cerminku

Kau lihat, hahaha

Aku takkan memaafkanmu

Mau apalagi, kau lihat?

Langit telah menghitam

Badai telah mengobarkan kemarahannya

Awan telah bertarung

Gunung meledak-ledak

Laut memuntahkan isinya

Masing masing memperlihatkan kemarahannya kepadamu

Karna menyakitiku,,

Tak ada maaf, tak ada lagi kasihku

361
Tak ada lagi kebaikanku untukmu

Tak ada lagi yang akan kuberi untukmu

Tak ada lagi yang akan kau terima dariku

Tak ada yang perlu minta maaf karna percuma bagiku

Tak ada yang perlu dimaafkan

Pergilah, dan jangan Muncul di mataku

(Diterbitkan di kompasiana pada tanggal 20 April 2020)

Ibuku

(Yunias Sila Wati)

Wanita paling cantik dimataku.

Terkisah senyum manismu.

Menyinari alam duniaku.

Lembut kasihmu membelaiku.

Sembilan bulan dikandungmu.


361
Daku sikecil nakal kekhawatiranmu.

Lelah tak terucap di Mulutmu.

Senja menyapa datang.

Putih rambutmu di kala petang.

Guratan keriput tak mengekang.

Kau matahari penyinar bumi.


Malaikat penolong diri ini.
Pahlawan tak tertandingi.
Bidadari surgawi.

(Diterbitkan di kompasiana pada tanggal 20 April 2020)

Cinta

(Yunias Sila Wati)

Aku tak tahu apa itu cinta

Aku tak bisa mendefinisikan apa itu cinta

Mungkinkah cinta adalah sesuatu yang tak terdefinisi

Seperti bilangan matematika 1/0

Atau seperti seni rupa yang berbentuk abstrak

361
Sesuatu yang bernama cinta

Katanya bagian dari sebuah perasaan

Mengapa sulit menjelaskannya?

Namun... Mengapa hampir setiap orang merasakannya?

Dari mana datangnya?

Anugerah Mungkin

Sebuah keajaiban Mungkin

Atau sebuah perasaan wajar di batin

Cinta yang membuat hati berdetak

Tangan gemetar, dan hawa panas dingin yang berkecamuk

Cinta yang katanya tanpa logika

Cinta yang katanya membahagiakan

Namun katanya juga menyakitkan

Melukis kebahagiaan laksana diatas kanvas nirwana

Oh saya pusing memikirkannya

Namun bahagia saat merasakannya  

Membuat hati saya berbunga-bunga

Menghantarkan saya kepada kasih sayang

Tulus tanpa kebencian

Mempertemukan saya dengan orang terkasih 

Begitupun cinta meyatukan saya dengan Tuhan

361
(Diterbitkan di kompasiana pada tanggal 20 April 2020)

Perasaan Tak Mampu Dikata

(Yunias Sila Wati)

Untuk pertama kali


Di tempat yang sunyi
Di dekat pusaran hati
Kurasakan rasa pertama kali

Ohh perasaan

361
Sebuah rasa yang tak bisa kujelaskan
Perasaan sedih dan kebahagiaan
Merasuk tak tertahan

Duduk aku di atas singgasana raja


Terbayang-bayang rasa di dada
Yang sukar dan sulit dikata
Silih berganti sedih dan bahagia

Perasaan apa namanya


Dapatkah kusebut cinta
Tak bisa kujelaskan bagaimana caranya
Jatuh aku di hantaman pujangga
Si laki-laki gagah layak seorang raja.

(Diterbitkan di kompasiana pada tanggal 20 April 2020)

Surga Kecil Keluargaku

(Yunias Sila Wati)

Tempatku mengerti cara mencintai

Senang sedih resah kuresapi

Dengan orang orang yang kukasihi

Ibu yang selalu mengasihi

Ayah yang tak lelah menafkahi

361
Canda tawa adik kecil setiap hari

Terkisah cerita keluargaku

Tergambar senyum keluargaku

Sangat bahagia menyapaku

Melamun aku di pangkuan ibuku

Terbayang akan masa depanku

Yang harus meninggalkan keluargaku

Hanya untuk menggapai cita-citaku

(Diterbitkan di kompasiana pada tanggal 19 April 2020)

Hati

(Yunias Sila Wati)

Apa itu hati...?


Begitu kecil ditubuh ini.
Namun maknanya besar sekali

Kata kata yang kuucapkan.


Sedih yang kurasakan
marah yang kuluapkan

361
Bahagia yang kuekspresikan

Semuanya berawal dari hati.


Hati kecil yang baik ini
Mampu memaafkan kesalahan ini
Mampu bergulat dengan rasa cinta ini

Hati cikal bakal perasaan cintaku


Cinta kepada keluargaku
Cinta kepada temanku
Cinta kepada kekasih hatiku

Mulut tak mampu berkata


Mata tak bisa menghias air
Tubuh tak Mudah mengekspresikan kata
Tanpa hati yang selalu bercerita

Lalu siapa hati


Hati si ajaib pemilik rasa kasih sayang ini
Hati si pelakon drama paling jujur di kehidupan ini

Hati si penyimpan rasa paling dalam


Hati si perasa masa lalu yang kelam
Hati si pengobar semangat api yang padam
Hati si pengobat luka terdalam.

(Diterbitkan di kompasiana pada tanggal 11 April 2020)

361
Si Manusia Perantauan

(Yunias Sila Wati)

Disini ditempat gelap kelabu


Yang sedang meniti waktu
Tak tertahan rasa rindu
Melihat bayang-bayang semu

Jauh tak terkira

361
Diatas menara
Berkicau burung dara
Bercerita tentang sanak saudara

Waktu dan jauh mengekang


Menunggu rasa bahagia datang
Tak menyerah untuk berjuang
Yang berjuang tentang bagaimana cara pulang

Ohh rasa rindu


Si manusia perantauan ingin bertemu
Daku jauh merasa tak mampu
Menahan rasa rindu
Padamu ayah dan ibu

(Diterbitkan di kompasiana pada tanggal 8 April 2020)

Tulisan Hujan Malam

(Muhammad Fajar Setiawan)

Menulis cerita merenungkan asa di depan mata

Mengubur impian tanpa sebab tapi tak juga ingin menguburnya

Mengais sisa sisa impian yang mungkin gagal

361
Bicara apa aku ini, ini baru mulai belum selanjutnya

Tulisan ini kurasa hanya bisa dibuat dengan hati bukan pikiran

Diam sejenak, merenungkan tentang sajak sajak itu

Kumulai duduk diatas kursi, pensil tidur terbangun dengan suaraku

Kutanya padanya “pensil siapkah menulis” tapi dia tetap diam saja

Lalu kuambil kertas kutulis sajak sajak puisi diatasnya

Memikirkan sesuatu yang entah apa melintas di pikiranku

Kutulis kata demi kata kalimat demi kalimat dengan majas majas berpola

Pensil menari nari dengan jemariku menulis sebuah puisi di atas kertas

Sudah malam ternyata, kuhentikan mengukir sajak itu diatas putih

Kulihat ke jendela hujan turun dengan derasnya, kupikir ini bagus

Tapi aku mulai bosan berpuisi tentang hujan, berpuisi tentang kenangan

Kulihat daun layu diterpa angin hujan, terlihat basah dengan rentetan air hujan

Melihatnya menginspirasiku, akal ku berputar-putar selanjutnya apa

Cerita apa yang akan kutulis di puisiku itu, malam semakin kelam

Mataku mulai sayup, entah apa yang harus kutulis apa yang selanjutnya

Hujan memberiku banyak impian tapi didalamnya terlalu banyak kenangan

361
Sudahlah, kutulis apa yang kurasa, apa yang kulihat, apa yang di hatiku

Menggores lagi hitam di atas putih mulai kuukir kupahat puisiku itu

Selesai, tapi aku lupa apa judulnya, apa temanya bagaimana aku ini

Menulis Tulisan Hujan Malam tak berjudul

(Diterbitkan di Kompasiana pada tanggal 08 April 2020)

Kuraih Mimpiku di Menara Gading

(Muhammad Fajar Setiawan)

Ceritaku kumulai dengan tinta tinta emas harapan

Mengukir impian dengan merajut asa masa depan

Menangis sedu nan bahagia tanpa ratapan

Ini kisahku mengukir mimpi dengan harapan

Bintang di langit cahaya rembulan menemaniku

Menulis harapan di sautu malam dan mengukirnya

Kisahku menggunakan putih abu abu di masa itu

Kuingin meraihnya setinggi langit dan menggapainya

Belajar tak hanya menulis di kertas atau menghitung angka

Belajarku juga dari pengalaman yang membuatku berkaca

361
Kegagalan bukan akhir dari segala asa

Tapi merupakan asa yang terasah dan harus diasah

Kadang kuberpikir satu tujuan harus segera tercapai

Tapi kutau tujuan itu bagai hembusan angin malam

Tak selalu tertuju pada apa yang kita inginkan

Elokah bunga mawar mekar di malam yang sunyi

Bermimpi setinggi langit mengukir impian dengan asa

Awal perjuangan tak semudah membalikkan telapak tangan

Tapi kutau kegagalan itu akan menjadi cerita kelak

Dengan sajak kuraih mimpiku di Menara gading

(Diterbitkan di Kompasiana pada tanggal 12 April 2020)

Berantakan

(Muhammad Fajar Setiawan)

Sesingkat itukah kau berkata

361
Hanya setitik dusta kau buat

Tak berpikir perihnya hati ini

Menengok dirimu tak lagi jujur

Berantakan semuanya

Tak ada yang tersisa

Kuceritakan singkat

Dirimu telah berubah

Senja berganti malam

Tak mudah untuk meredam

Amarahku sejunjung gunung

Tak bisakah kau merasakan

Tapi itu sudah berlalu

Bertahun tahun yang lalu

Ingatkah ketika hujan turun

Aku tak pernah lengah

Berantakan semuanya

361
Berantakan karena dusta

Kupikir ini bukan jalannya

Kuhapus dirimu dari ingatan

Mengingatmu tanpa angan

Sudahlah ini sudah berantakan

Memafkanmu hanya satu jalan

Melupakanmu tanpa harap

(Diterbitkan di Kompasiana pada tanggal 12 April 2020)

Bunga Kenanga Sajak Melati

(Muhammad Fajar Setiawan)

Awan bernyanyi nyanyi dengan gemuruh lebatnya menyambar

Dia menangis meneteskan ratusan air dengan penuh kenangan

Burung burung berpaduan suara mengisi derasnya hari ini

Mengikat segala ikatan dengan daun daun yang jatuh di hadapan

Berserakan bagai kenangan indah yang tak terlupakan juga

Mengisi hati dengan kegundah gulanaan yang tak pernah terusik

Megah diangkasa dengan kucuran air hujan yang berjatuhan

361
Ditanah basah ini terjadi kehidupan setitik demi setitik

Merekah ke angkasa menerangi puspa angkasa yang cerah

Menyambung ulur demi uluran akar akar penggoyah tanah

Menjadikan suara angin sebagai sambutan di siang malam

Merdu menyanyikan lagu lagu hujan di kala kelam

Tumbuh dengan kenanga mekar seperti melati harum semerbak

Melewati asa yang berbatasakan luasnya alam semesta

Menuai cinta kasih sayang bukan hanya satu julukan semata

Menginginkan emas dari kenanga yang seharum bunga melati

Bewarna warni mengisi kehidupan yang mungkin saja hampa

Sandiwara hujan mengisi kekosongan kekosongan waktu

Pagi menjadi siang, siang menjadi senja, senja tertutup malam

Merekah bagai bunga kecil yang baru lahir menatap langit

Tersenyum lebar melihat indahnya dunia, melihat segarnya udara

Melangkah demi langkah menuju impian yang ada didepan sana

Embun embun asa tercetak manis di kertas emas bertuliskan perak

Bunga kenanga sajak melati kelopak warna menghiasi dunia

361
(Diterbitkan di Kompasiana pada tanggal 12 April 2020)

Menunggu Fajar

(Muhammad Fajar Setiawan)

Sejuknya pagi, ayam bekokok penyambut selamat datang sang mentari

Bangun dari alam mimpi bergegas meraih air menyegarkan diri

Sang surya tersenyum dengan lebar menghiasi bumi dengan cahayanya

Tak lupa kicauan burung burung yang melengkapi pagi yang cerah ini

Lemparan angin menembus dinding dinding rumah dengan pintu terbuka

Lambaian daun diterpa angin pagi yang dingin menusuk sampai tulang

Insan insan keluar dari atapnya, keluar untuk mengais rezeki di luar sana

Riangan anak anak di sekitar lingkungan menghiasi pagi yang indah ini

Diluar sana ombak laut bernyannyi berpadu dengan angin yang berhembus

Ikan ikan menari nari diatasnya dengan penuh senyuman manatap mentari

Awan berkumpul berdiskusi hujankah hari ini? Atau cerahkah hari ini?

Nyiur pohon kelapa melambai lambai kepada angin yang lewat dihadapannya

Mentari ditengah bumi terik di siang hari semua orang berteduh dari panasnya

361
Meneguk air es yang segar meneduhkan badan dan membuang lelah

Diantara insan pekerja itu pulang kerumah untuk santap siang dengan keluarga

Kebersamaan, kegembiraan, keriangan tak surut oleh teriknya sang surya

Sang surya mulai menyingsing, bumi mulai sejuk tapi tetap diterangi

Senyuman sang surya yang tak pernah redup menghiasi hari dengan keceriaan

Angin hangat memanaskan lingkungan, sehangat persahabatan dua orang sahabat

Senja mulai digelar, burung burung mulai kembali ke perantauannya

Semakin sejuk, semakin gelap, sang surya melambaikan tangan tanda berganti malam

Suara suara malam mulai terdengar, di taman taman kota berhias lampu indah

Rembulan menyapa dengan keleokannya, bintang bintang berkedip lambang sapaan

Malam semakin gelap tapi terterangi rembulan cantik nan elok diangkasa

Insan insan kembali masuk ke rumah rumahnya, kembali bersama dengan keluarga

Terlelap dalam alam mimpi, tapi malam tak sesunyi itu suara suaranya masih bergema

Tertidur dalam pelukan malam, menjelajah alam mimpi mimpi yang indah

Sembari di alam mimpi, di alam bumi mereka menunggu datangnya sang fajar

(Diterbitkan di Kompasiana pada tanggal 12 April 2020)

361
361
Cerita Anisa Sang Penyanyi

(Muhammad Fajar Setiawan)

Dia Anisa, bersuara emas, berusara lembut nan indah

Lagunya mendayu dayu membuat siapapun tersenyum

Merajut mimpi di kawal suara penuh dengan makna

Dia bersajak menggunakan rasa hati penuh seloka

Ini puisi singkat tentangnya, banyak namun sedikit

Kadang bersedih kadang bergembira tak pasti

Lantunan melodi menjadi teman akrabnya

Menggema ditelinga telinga insan melodi dunia

Impian tak pernah habis Anisa bersuara menggema mimpi

Menuliskan sajak sajak puisi bernada nada seloka

Merambah masa depan dengan suara suara emasnya

Dialah cerita Anisa sang Penyanyi bermimpi indah dengan suara

(Diterbitkan di Kompasiana pada tanggal 14 April 2020)

361
Sebuah Puisi Emas untuk dia

(Muhammad Fajar Setiawan)

Ini bukanlah tuliskan bertinta emas

Bukan pula ditulis di kertas emas

Ini sebuah tulisan bermakna emas

Kutulis ini untuk dia

Pagi menjelang cahaya emas

Harapan cinta ingin kukemas

Kukemas dalam indahnya dunia

361
Tapi hanya tertulis tak terbaca

Periangan senja menembus cakrawala

Kutulis ini untuknya tapi hanya tulis

Ungkapan bisu hanya bisa kusampaikan

Dalam tulisan tulisan emas ini

Kutau dia milik yang lain

Hanya berangan angan saja dalam benak

Tak salah mencintai hanya berkata

Kutulis Puisi Emas untuk dia

(Diterbitkan di Kompasiana pada tanggal 14 April 2020)

361
Di Pojok Senja

(Muhammad Fajar Setiawan)

Kusir delman melajukan kudanya di tengah kota

Tuk tik tak tik tuk suara sepatu kuda berlari kecil

Nelayan bersiap menjaring ikan di laut lepas disana

Di pojok senja ini tak khayal banyak yang ukir kenangan

Menulis kenangan di kala hujan sudah biasa adanya

Menulis kekecewaan dengan si dia hanya berkata kata

Melambaikan tangan kepada masa lalu bersiap ke depan

Hanya kedepan bersikap lantang berseru bersiap segera

Daun berserak kesana kemari menembus dinginnya angin

Air berkucur mengalir deras dengan derasanya sang waktu

Hanya terhanyut ada yang terdiam ada yang berani bersebrangan

Pena pena menari nari menulis sajak sajak puisi tentang itu

Lembaran demi lembaran terkoyak tertulis kesalahan kesalahan

Bunga mekar di hujan deras ini namun hanya tertulis di impian

Udara menghangat mendingin jarum menurun kearah kanan

361
Semakin gelap terdengar gema gema senja di pojok pojoknya

Berpuisi, bernyanyi

Bersajak, bercerita

Menuliskan sajak

Di Pojok Senja

(Diterbitkan di Kompasiana pada tanggal 14 April 2020)

Lembaran Lama

(Muhammad Fajar Setiawan)

Terbuka halaman halaman tua di ujung ujung masa

Tertulis buram tertulis tak berata terbaca muram muram

Tertulis rapi dengan angan angan seloka semata

Indah dibaca dengan nyanyian alasan alasan di masa itu

Halaman pertama mengisyaratkan hujan yang tak berawan

Bercerita lambaian pujangga di awal era tulis menulis

361
Menekuk asa di masa kejayaan tak bertahtakan emas platinum

Tak sekedar menulis dengan pena tapi menulis dengan rasa

Halaman kedua menggambarkan dunia dengan kedamaiannya

Tersenyum lurus dengan membatinkan mimpi mimpi malam

Syarat awal menjadikan semangat tak berujung jua

Kereta kereta membawa padi padi harapan ke pelosok pelosok

Halaman ketiga menemukan jarum ditengah gandum

Merajut impian dengan membalikkan isi dunianya

Seloka seloka cinta bertebaran bagai daun di terpa angin

Tak khayal disini rantai rantai bersatu dengan hujan hujan itu

Halaman keempat berawan hitam tak sedih tapi terbayang

Lautan air mata tak terkucur hanya dengan perkataan semata

Berpuisi ria menjadikan tulisan sebagai cermin kesedihan

Lantunan lagu penyemangat menjadikan duka berubah suka

Halaman kelima tak tertulis banyak sebanyak ikan dilautan

Hanya tersusun dengan rangkaian kata kata indah dengan selokanya

361
Terbayang asa kenangan kenangan indah bersamanya

Tak terlupa walau sedikit menyakitkan duka lara di hati

Halaman keenam inilah lembaran lembaran baru yang kosong

Ditulis dengan hidup di masa depan dengan perjuangan perjuangan

Hidup beararti seni menulis tanpa penghapus, suka dukanya

Dengan lembaran lama menjadikan lembaran baru kelak lebih baik

(Diterbitkan di Kompasiana pada tanggal 19 April 2020)

361
Cinta Bersajak

(Muhammad Fajar Setiawan)

Indah dengan khayalan tak semata membuatku melupakanmu

Berjarak hanya jarak bukan hati yang selalu mendekat

Romansa indah dengan angan angan aksara aksara puisi

Di lautan ini kuukir namamu walau telah terhapus ombaknya

Rantai rantai keindahan alam menjadikan lagu lagu cinta

Hanya merangkai tak pernah menjadikannya tetap utuh

361
Guntur di langit pertanda tak baik baik saja hubungan kita

Suka melupakan kenangan kenangan yang hanya terbawa hujan

Sabana yang luas disana ramai bahkan tak sesepi hatiku

Masa depan indah bersamamu terhapus ombak dipasir

Hanya tertuang dalam gelas gelas bocor tak berujung

Seperti hujan jatuh ketanah terserap hilang tak bersisa

Hanya kata tak bosan menulis tentangmu dibenakku

Sajak ini kutulis meratapi hatiku yang telah hancur

Mengenangmu bukan bersama orang lain berbahagia

Tapi telah tenang di alam sana dengan senyuman lebarmu

(Diterbitkan di Kompasiana pada tanggal 19 April 2020)

361
Berakar dari kata “Tidak”

(Muhammad Fajar Setiawan)

Tidak hanya terbiasa dengan itu

Apa kau katakan?

Tak aku tak percaya

Tidak tidak tidak dan hanya tidak

Tertawalah tak kan mengubah keadaan

Menangis dan marah hanya ratapanmu

Tak bisa bercakap, terdiam

Hanya termenung dalam suram

Hanya itu, satu kata

Membuatmu sedih tak terbayang

Tidak, tidak, dan tidak

Kutau hanya sekedar kata

Perjuanganmu tak terkira

Membalikkan jungkir balik

361
Jawaban kata tidak

Mungkin ini bukan jalanmu

(Diterbitkan di Kompasiana pada tanggal 19 April 2020)

Pesona Negeriku

(Muhammad Fajar Setiawan)

Ini cerita negeriku, negeri seribu pulau nan elok

Miniatur dunia, dengan pemandangan bak lukisan

Senyum sapa salam adat istiadat negeriku tercinta

Keelokannya membuat dunia memandangnya

Kuberjalan disuatu tempat nan indah

Merenungkan betapa indahnya negeriku ini

361
Warisan dunia dengansegala isinya

Rumput rumput bergoyang menghiasi angin

Hujan lembut mendayu dayu dengan lantunan indah

Mengukir tulisan pesona negeriku ini

Dengan keramahan orang orangnya

Membuat siapapun terpana dengan lukisan dunia ini

Bersatu padu dengan perbedaan menyatukan segalanya

Beragam indah, bersuara indah negeriku

Di bumi ini engkau bagaikan lukisan dunia

Yang tak pernah lekang tergerus perubahan zaman

(Diterbitkan di Kompasiana pada tanggal 20 April 2020)

361
Bertabur Bintang di Hati

(Muhammad Fajar Setiawan)

Rantai kata-kata dengan bersajak indah di malam hari

Melukis di langit dengan cahaya cahaya putih berkedip

Tak tau saja disana banyak jutaan mimpi duduk sebagai bintang

Bintang bintang yang menemaniku dikala gundah

Lembaran langit dengan bertabur bintang bintang

Menembus cakrawala di langit tak berhujan

Rembulan malam tersenyum menatap mereka

Dengan kata “halo” bintang berpaduan suara dengan indah

Melukiskan jenaka dipantai dengan suara ombak berderu

Bercerita riang dengan senyuman senyuman lebar

Memandang rembulan manis dengan senyumannya

Melebur dengan tarian tarian bintang

Seakan malam itu indah dengan nyanyian nyanyian

Nyanyian api unggun bersama kawan kawan

361
Menulis sajak sajak bintang rembulan matahari

Bertaburlah bintang bintang itu di hati

(Diterbitkan di Kompasiana pada tanggal 20 April 2020)

Bunga Mawar

(Muhammad Fajar Setiawan)

Ini untukmu sebuah ikatan persahabatan

Yang tak bisa kuberikan dengan sembaranagan

Lautan hidup ini menuliskan engkau sahabatku

Jiwa ini tersenyum memiliki sahabat sepertimu

Harum semerbak persahabatan kita bagai bunga merah itu

Sebenarnya tak merah saja namun beragam warna

361
Melambangkan arti, arti sebuah persahabatan

Kadang cerah, gelap bahkan layu dan tak mekar

Mekar dipagi hari dengan senyuman dengan sang surya

Memulai awal persahabatan dengan senyuman

Kelopak demi kelopak tumbuh dengan kepercayaan

Mengharumkan lingkungan dengan kegembiraan

Pagi dengan embun embunnya

Semakin harum menyerbak di pagi ke pagi

Elok dipandang elok dengan harumnya

Bunga mawar nan indah perlambang indahnya persahabatan

Tak lupa sebuah mawar itu berduri

Duri duri tajam perlambang masalah masalah

Terkadang merenggangkan menyakitkan

Tapi itulah arti persahabatan bagai indahnya Bunga Mawar

(Diterbitkan di Kompasiana pada tanggal 20 April 2020)

361
Bumiku Bersabarlah

(Muhammad Fajar Setiawan)

Dikala itu bumiku tersenyum lebar walau dengan sakitnya

Suatu hari datanglah sebuah cobaan dan ujian yang membuatnya semakin sedih

Ujian dari Tuhan kepada manusia untuk bumiku tercinta

Namanya corona itulah orang orang menyebutnya

Corona, dia membuat manusia sadar dan selalu berikhtiar

Walau itu bumiku, berharap agar ini cepat berlalu

Manusia berdoa dan doa agar cepat berlalu

Disisi lain inilah cara Tuhan untuk menyadarkan manusia

Tapi ….

Inilah saatnya bumiku bersih

Saatnya bumiku menghirup dengan lega

Tak kepanasan lagi dengan teriknya sinar sang surya

Ozon menutup, manusia jugalah yang senang

361
Kuharap….

Dengan ini bumiku makin indah

Manusia makin sadar

Karena bumi sahabat manusia

Yang harus saling menyanyangi

(Diterbitkan di Kompasiana pada tanggal 20 April 2020)

Lautan Amarah

(Muhammad Fajar Setiawan)

Diam….

Aku tak mau tau

Aku tak ingin mendengarnya

Apakah kau dulu mendengarkanku

Tidak, hanya ini yang kau buat

361
Mengeluh padaku

Dengan sejuta alasan alasan basimu

Aku tak terpengaruh

Tangismu hanyalah ratapan

Tapi kau tak mau berubah

Aku marah karena aku sayang

Bukan karena dendam

Atau bukan karena benci semata

Bukalah pikiranmu, bukalah…..

Kesempatan itu sudah kuberikan

Kesalahan yang sama

Di tempat yang sama waktu yang sama

Aku bingung, apa yang harus kulakukan

Menangis bukanlah solusi

Meratapi kesalahanmu, itu juga salahku

Mungkin ini harus diperbaiki

Aku hanya menyalahkanmu

361
Tak khayal kita harus berubah

Lautan amarah ini harus diredam

Dengan perubahan yang nyata

(Diterbitkan di Kompasiana pada tanggal 20 April 2020)

Aku, Kita, dan Mereka

(Muhammad Fajar Setiawan)

Menulis ini membuatku gemetar, dengan suara gemuruh langit

Lilin lilin berkibas kibas berderu senyap di kegelapan malam

Suara suara malam bukan hanya keramaian kota di kala malam

Ini cerita Aku, Kita dan….. Mereka

Mereka….?

Duduk diam kita disini, dengan angin dingin menghembus

Semakin membuat mencekam malam ini dengan bisikan angin

Menakutkan dikala lampu mati dengan gemuruh awan menggelegar

Terdiam menatap kesamping hanya terpaku dengan hawa sejuk

Mereka….?

Jangan bertanya siapa mereka, jika hanya ada aku, dan kita

361
Mereka yang mungkin saja duduk disamping kita dengan mencekam

Tapi, jangan menengok kebelakang jangan pula berteriak

Hanya diam,merekapun punya aktivitas sendiri

Mereka….?

Ya mereka, mereka yang tak terlihat dengan mata saja melainkan batin

Sepi sunyi, dengarkanlah hembusan angin seakan terbayang suara mereka

Tenang dengan gemerlap rembulan di malam malam sunyi

Fokuskan pikiranmu mereka ada disini bukan hanya duduk tapi menatap

(Diterbitkan di Kompasiana pada tanggal 20 April 2020)

Liontin di Musim Hujan

(Muhammad Fajar Setiawan)

Gentar mengais luasnya paradigma di hujan sendu

Daun daun lebar mengayunkan lagu berderu suara

361
Rantai waktu tergariskan dengan alunan melodi hampa

Serangkaian kata kata memenuhi ruang dan waktu

Lautan kesedihan hanya perlambang dengan tangisan alam

Rendah tinggi gunung gunung bertebaran di kala panas

Meleburkan duniawi dalam satu kertas tercetak tinta biru

Selembar terkoyak dengan hembusan angin badai

Menulis dengan air hanya terkekang lengan waktu

Gemercik air hujan membawa kenangan kenangan

Tersimpan didalam memori memori sang waktu

Abstrak terbayang di langit langit yang merindu

Suara lonceng lonceng gemuruh tak menggelegar

Liontin ini perlambang pergantian hujan dan malam

Dikalungkan dengan daun daun yang tumbuh dari tunasnya

Menyerbak wangi bunga mawar dengan embun hujan

Tatkala air hujan jatuh dengan senyumnya membawa harapan

Kenangan, liontin ini bersinar dengan kenangan

361
Hanya berlian, emas, tapi liontin kenangan ini bermakna

Hanya satu liontin ini di musim musim hujan

(Diterbitkan di Kompasiana pada tanggal 20 April 2020)

Persahabatan di Pramuka

(Muhammad Fajar Setiawan)

Tatkala mentari pagi memperlihatkan senyumannya

Persahabatan terukir di pagi cerah bersama pramuka

Tak hanya sekedar persahabatan, tapi persahabatan alam

Menjelajah dengan senyuman , semangat nyiur kelapa

Bertenda tenda di keheningan malam, luasnya alam

Persahabatan dengan alam, dan seluruh isinya

Air gemercik, hutan bernyanyi, tanah berhembus

Di sini terciptalah kemandirian diatas tanah bumi ini

Berpijak dengan patok patok tenda, kemandirian terjalin

361
Pelajaran hidup diajarkan, mengenal alam menghargainya

Bersatu padu mengeratkan sikap persaudaraan

Dengan berpadu diatas tenda tenda berdiri di tengah alam

Disini ku belajar, mengenal, menghayati dan menghargai

Tak lekang oleh waktu, tak terhapus dengan deru ombak lautan

Menuliskan rangkaian kata kata bermakna dan sajak sahabat

Di dalam hangatnya api unggun yang menyatukan persahabatan

(Diterbitkan di Kompasiana pada tanggal 21 April 2020)

Hujan Kenangan

(Muhammad Fajar Setiawan)

Di kala rindu meresap pada jiwa jiwa ini

361
Dikau menangis sedu melihat hujan hujan itu

Meresap ke hati sampai terbayang akan kenangan

Yang takkan pernah terlupa dengan seloka cinta

Membara dalam api api semangat dengan kesejukan air

Seloka seloka cinta berbunyi membangunkan kenangan

Melalui tetesan hujan hujan itu mendayu dayu

Air turun kebumi membawa sejuta memori

Memori memori yang tak terlupa tak terhapus oleh angin

Dibawa oleh titik titik air setiap titiknya terbayang

Kenangan kenangan masa lalu, indah, suram atau amarah

Terkikis tangisan yang melagukan kesedihan saja

Mendengarkan gemuruh awan yang berpidato

Pidato pidato gemuruhnya yang menggelegar keras

Siang berganti malam hujan terus membawa kenangan

Silih berganti derasnya terus berteriak akan kenangan

Hampa tapi berisikan sajak sajak itu terdengar lembut

361
Hanya mengais kenangan tak berjudul, mimpi di hujan malam

Hujan hujan hujan, kenangan kenangan kenangan

Tak terganti kenangan itu rupanya, bak seni kehidupan

Tersaji dengan karangan karangan indah insan muda

Kenangan tertulis rapi di buku buku cerita akan kenangan

Merindu dengan desiran hujan hujan yang bercerita

Yang tak terpisahkan dengan sajak sajak hujan kenangan

(Diterbitkan di Kompasiana pada tanggal 21 April 2020)

Daun Terbang

(Muhammad Fajar Setiawan)

Sanubari alam berkata, dengan pesan pesan yang terbang

Pohon pohon terdiam bukan diam terpaku dengan sudutnya

Mereka berbicara dengan hembusan angin yang datang

Retorika alam bercerita dengan daun daun itu yang terbang

Sembari menunggu, daun daun itu melihat angkasa disana

Membawa pesan pesan berantai dari pohon ke pohon

Melenggangkan buana di alam yang luas ini dengan pesan

361
Pesan berhembus dengan cepatnya benadakan amanat

Di ufuk terlihat cahaya kekuningan berhembus

Daun daun berhembus kesana kemari membawa pesan

Pesan pesan beretorikakan alam yang menjalin

Terajut dalam guratan guratan tulisan tak tertulis

Kekang yang terkenang hanya diksi diksinya

Lemah merambah hanya diksi diksinya semata

Arti sebuah daun terbang taka da yang tahu

Hanya pesan kosong terbawa angin hujan berlalu

Perkaara perkara rumit serumit nadi nadi pada daun

Tulang daun bercabang membawakan pesan

Terlihat akan pesan pesan itu dengan hembusan amanat

Daun terbang tak berjudul sekedar kiasan

(Diterbitkan di Kompasiana pada tanggal 21 April 2020)

361
Mengukir Cerita di Air Terjun

(Muhammad Fajar Setiawan)

Seruling bergemakan indah

Tak terbayangkan asa di warna

Kanopi kanopi itu terbentuk

Berbayang dengan terang

Kayu kayu berderik

Menandakan derasnya air

Bertemu diatas air

Terjun dengan bebasnya

Batu batu terbasahkan

Dengan alunan air terjun

Derasnya membawa ketenangan

Hiruk pikuk pun terhempaskan

Titik titik warna terbentuk

Keindahan alam dengan sajaknya

361
Pelangi lahir dari gemeciknya

Dengan indah mewarnai dunia

Kaca kaca itu tersirami

Jernihnya air tercermin

Membuat ketenangan batin

Dengan cerita di air terjun

(Diterbitkan di Kompasiana pada tanggal 21 April 2020)

Dia Terhebat

(Muhammad Fajar Setiawan)

Dia yang selalu ada untukku sepanjang masa

Terbangun pagi hari sebelum sang fajar menyingsing

Membangunkan dunia dengan semangatnya

Pahlawanku sepanjang masa tak kan tergantikan

Ibu, senyumanmu dengan kasih sayang

361
Dengan kesabaran dan keteguhan dia wanita terkuat

Wanita terhebat, sajak sajak ini kupersembahkan untuknya

Menangis sedu membuatku menitikan air mata pula

Dia tak pernah mengeluh dengan keadaan, hanya senyum

Senyum itu membuatku tenang dan kesabarannya kuteladani

Pengalaman hidupnya membekaliku dengan baik

Bercerita tentang kerasnya dunia yang harus dihadapi

Sejarah mengatakan dialah yang teristimewa

Seloka seloka cinta tak terputus, tersambung sepanjang masa

Alam pun setuju denganku ibu, pahlawanku sepanjang masa

Tak tergantikan dirimu sebagai wanita terhebat dalam hidupku

(Diterbitkan di Kompasiana pada tanggal 21 April 2020)

361
Kutulis Ini dengan Hati ( Tulisan Hujan Malam Part 2)

(Muhammad Fajar Setiawan)

Melanjutkan cerita cerita yang kutulis dengan hati berlanjut di hujan malam

Pena berkata tulisan ini tulus tertulis dengan angan angan dari hati dan pikiran

Tak terbelenggu hanya dengan kata kata biasa semata dengan aksara aksara indah

Mendengar kiasan kiasan di dalam angan tertulis tergoreskan diatas putih

Senandung rindu, melangakh malam kiasan kiasan itu tertulis dengan indah

Kenanga, melati perlambang kelembutan dan keindahan bagai lukisan

Sembari menunggu redanya hujan, membawa kenangan kenangan indah masa lalu

Aku tertawa di meja kerjaku mengingat hujan kenangan itu desiran rintik air

Kutulis ini dengan hati, puisi puisi seloka cinta persahabatan dan amarah

Berlian angkasa menemani dengan senyumnya yang tak pernah meredup

Nyiur kelapa di pantai menari dengan angin, berdansa dengan suara suara ombak

Bunga mawar mekar dengan rekahan matahari, pagi baru dengan embun sejuknya

Itulah tulisan dengan hati melanjutkan judul sajak sajak dengan penuh suka

361
Tulisan hujan malam mendapatkan inspirasi dari alam dengan seloka seloka

Nasihat hujan pada malam hari, ditemani pena dengan semangat juang menulis

Inilah judul judul sajak mentari dengan sajak tulisan hujan malam

(Diterbitkan di Kompasiana pada tanggal 21 April 2020)

Gema Suara

(Muhammad Fajar Setiawan)

Diam terpaku membisu

Rantai berantai terlepas

Mendengar gema gema itu

Suara suara didunia

Terbitlah mentari di pagi

361
Gema suara keruyuk menderu

Gema suara angin pagi

Burung bernyanyi menyambut mentari

Mentari berjalan keatas

Terik rona merah melebur

Hiruk pikuk kota

Jadi salah satu gema

Mentari mulai bergerak

Dimana udara sejuk

Gema suara tetap sama

Lebih tenang dan senyap

Mentari mulai tenggelam

Suara suara burung

Kembali ke sarangnya

Suara suara malam bergema

Rembulan kini menerangi

361
Dengan senyumannya

Suara tetap bergema lirih

Dengan suara suara malam

Gema bertabuh di malam hari

Gelap senyap, gema angin semata

Gema tetap berbunyi

Sembari tunggu fajar kembali

(Diterbitkan di Kompasiana pada tanggal 21 April 2020)

361
Sajak Buku Harian

(Muhammad Fajar Setiawan)

Warna warni kehidupan menuliskan ragam hamparan tulisan

Menjadikan diri menjadikan pengalaman sebagai guru kehidupan

Melalui keinginan yang mungkin tak tercapai tapi itulah hidup

Kadang sesuai kadang tidak tetaplah bersyukur dan sabar

Lukisan di tinta tinta itu menceritakan asa yang ingin tercapai

361
Menulis hanya menulis dengan lembutnya pikiran dan hati

Merangkai kata kata penyemangat yang sudah semestinya ada

Rekahan rantai menjelaskan pikiran dengan sedih maupun senang

Sandiwara dunia haruslah dihadapi dengan sabar dan penuh semangat

Duri-duri pastilah ada karena mawar indah tapilah juga berduri

Masalah pasti ada, hadapi dengan penuh lantang suara bergema

Tulislah catatan catatan hidup yang kelak jadi cerita pengalaman

Gawaian gitar, alunan piano dengan merdu sembari tenang

Membawakan lantunan lagu penyejuk jiwa dikala lara

Rentetan padang rumput hijau penyegar kehidupan dikala lelah

Lelah menyerah dan gundah tersapu dengan hembusan angin

Matahari bersinar, melambangkan cerahnya kehidupan

Rembulan tersenyum dengan arti ketenangan di kala malam

Bergemakan langit berlandaskan akan ketenangan

Buatlah catatan buku harian dikala sepi tak bergerak

(Diterbitkan di Kompasiana pada tanggal 22 April 2020)

361
Rembulan di Kala Rindu

(Muhammad Fajar Setiawan)

Lihatlah malam ini indah

Dengan rembulan yang rindu

Di kala rindu hati merindu

Dengan syairmu ku rindu

Wajah terang dimalam hari

Menemani mimpi mimpi indah

Tertawa riang dengan sahabat

Bersyair bersajak rembulan di kala rindu

Merindu tak terelakkan belaka

Dikala semakin terang wajah itu

Rembulan semakin terang benderang

Dengan senyuman lebarnya yang manis

361
Keresahan entah mengapa hilang

Kedamaian hati dengan senyuman

Merindukannya dengan syair indah

Tepi tepi langit bersuara

Pasukan awan berkumpul

Sang rembulan tak terlihat

Tapi kala rindu melanda diri

Rembulan di kala rindu selalu ada

(Diterbitkan di Kompasiana pada tanggal 22 April 2020)

Retorika Alam

(Muhammad Fajar Setiawan)

Membuka jendela dengan menatap pagi

Bukan sekedar melihat indahnya mentari

Menghirup nafas kesegaran embun embun

Di samping tenang menyegarkan juga sejuk

361
Maknawi alam mebacakan puisi puisinya

Melalui kicauan pagi burung burung kecil

Derasnya air di tanah tanah berair ini

Dengan ikan ikan penghuni alam air

Berjalan diatas batu batu alam nan elok

Cahaya matahari membentuk pola pola

Dibawah goa goa penuh dengan sunyi

Hamparan padi berdansa dengan sang angin

Bersama dengan air api tanah udara

Elemen bumi penyatu alam ini

Hembusan sang mentari terik merona

Gunung menjulang tinggi dengan kekhasannya

Retorika alam menyatu dengan syair syairnya

Meneguk segelas air penyegar diri

Alam berbicara dengan kelembutan dan kasih

Menyapa setiap makhluk bumi di dalamnya

361
(Diterbitkan di Kompasiana pada tanggal 22 April 2020)

Sahabatku: Sebuah Kisah Integral dan Turunan

(Muhammad Fajar Setiawan)

Lihatlah kita belajar sebuah rasa

rasa yang entah bertolak belakang

Saling menaikkan dan menurunkan

entahlah apa rasa itu saling beda

Tunggu apa kisah ini?

Kisah antara cinta dan benci?

Hanya tertawa aku membayangkan

Bukan ini tentang matematika sahabatku

Perkenalkanlah ini adalah integral

Dia menaikkan semua fungsi

Tapi disisi lain ada seorang yang berlawanan

361
Dia adalah sang turunan

Bukan kupandang mereka di kalkulus

Bukan pula kupandang mereka matematika

Tapi sisi mereka yang saling berlawanan

Mereka bertolak belakang satu sama lain

Integral dengan rumus rumusnya

Dengan mudah kita memahaminya

Turunan dengan rumus rumusnya

Dengan mudah pula kita pahami

Tapi rasaku ini, memikirkan hal lain

Melirik satu bedanya, entah apa

Panas dingin merek memang saling beda

Seperti panasnya api dan dinginnya air

Tapi kulihat mereka tak saling menjatuhkan

Mereka berdampingan layaknya saudara

361
Integral turunan sahabat baruku

Tapi tetap mereka sebuah rasa matematika

(Diterbitkan di Kompasiana pada tanggal 22 April 2020)

Corona in My Life

361
(Bagus Taufik Riyadi)

Wahai virus corona..

Sungguh engkau mengacaukan hidupku

Sungguh engkau mengacaukan hubunganku dengan pasanganku

Kuliahku kacau karena dirimu

Kuliahku menjadi tumpukan tugas

Engkau pikir nyaman dengan libur ini

Engkau pikir nyaman berada di rumah

Tapi....

Terimakasih telah mengurangi polusi di dunia

Terimakasih telah membuat kekeluargaan lebih erat

Manusia peduli akan kesehatan

Manusia saling membantu manusia lain

Antar negara saling membantu negara lain

Terimakasih corona..

Corona lekaslah engkau lenyap

Agar rindu akan dirinya juga lenyap

Bumi cepatlah engkau sembuh

Agar diri ini cepat bertemu dengan kekasih

(Diterbitkan di Kompasiana pada tanggal 8 April 2020)

Pasangan Ibu
361
(BagusTaufik Riyadi)

Dulu tulangmu sekuat baja

Kini untuk melangkahkan kaki saja

Kau tersengah-sengah

Ayah

Dulu kulit mu sehalus sutra

Kini keriput termakan usia

Ayah

Dulu engkau terlihat gagah perkasa

Dengan rambut hitammu

Kini hitam telah berganti menjadi putih

Ayah

Dulu mata mu melihat sejauh kilat

Kini aku di depanmu saja engkau tak melihat

Ayah

Anak-anakmu bangga akan dirimu

Tetap hidup dalam hati anak-anakmu

Walaupun kau sudah tidak segagah dulu

Dan rambutmu tak hitam seperti dulu

Ayah
361
Dulu tulangmu sekuat baja

Kini untuk melangkah saja

Engkau susah payah

Ayah

Dulu kulitmu sehalus sutra

Kini keriput termakan usia

Ayah

Dulu dengan rambut hitammu

Engkau terlihat gagah perkasa

Kini hitam telah berganti menjadi putih

Ayah

Dulu matamu melihat saataku di ujung lapangan

Kini aku di depanmu saja engkau tak tersadar

Ayah

Anak-anakmu bangga akan dirimu

Tetap hidup dalam hati anak-anakmu

Walaupun engkau sudah tidak segagah dulu

Walaupun rambutmu tak hitam seperti dulu

(Diterbitkan di Kompasiana pada tanggal 18 April 2020)

Wanita Pemberi Warna

361
(Bagus Taufik Riyadi)

Wanita berkulit putih

Engkau hadir dengan cinta

Mengisi kekosongan di dalam hati

Memberi kasih sayang setulus hati

Wanita berpipi chubby

Datangnya dirimu member warna

Membangun tawa

Menghapus air mata

Walaupun banyak masalah menerpa

Kasih sayangmu tak pernah pudar

Keyakinan membuat cinta bergejolak

Yang tak hilang termakan masa

Hai kamu

Duniaku indah karenamu

Terima kasih atas rasa sayang dan cinta

Yang terus mengalir padaku

(Diterbitkan di Kompasiana pada tanggal 24 April 2020)

Masa Kecil
361
(Bagus Taufik Riyadi)

Pohon-pohon terhampar luas

Daun-daun hijau mewarnai langit

Lambaian padi yang hijau di terik matahari

Mewarnai masa kecilku

Kicauan burung melo di pagi

Tapi kini tak pernahku dengar

Karena kejamnya tangan manusia

Hilang sudah warna-warni masa kecilku

Tanpa menggenal waktu kini banjir

Menerpa menghancurkan bangunan

Pohon-pohon tergantikan oleh bangunan

Tiada penopang untuk bersandar

Kembalikan masa kecilku

Dengan hijaunya pepohonan

Kembalikan pagiku

Dengan kicauan burung yang merdu

(Diterbitkan di Kompasiana pada tanggal 24 April 2020)

Hujan
361
(BagusTaufik Riyadi)

Hujan

Sudah lama

kau tak menghiasi hari-hariku

Sekian lama kau tak datang

Hujan

Lihatlah tanahku

Ia gersang tanpa kehadiranmu

Daun-daun pun berguguran

Hujan

Kau sungguh berarti

Kau adalah sumber kehidupan di bumi

Kau penyejuk jiwa

Kau penyejuk dunia

Hujan

Aku rindu hadirmu

Sirami dunia ini

Sejukan dunia ini dari panasnya matahari

(Diterbitkan di Kompasiana pada tanggal 24 April 2020)

Perkembangan Zaman
361
(Bagus Taufik Riyadi)

Dulu...

Pagi terasa dingin

Hangat terasa bersama keluarga

Siang waktunya bermain dengan teman

Sore lapangan penuh dengan kerumunan

Setiap hari

Dari pagi sampai malam

Banyak perkumpulan

Kekeluargaan terjalin erat

Silahturahmi terus berjalan

Kini...

Pagi tak terasa seperti biasanya

Siang tiada teman untuk bermain

Sore lapangan terasa sunyi dari teriakan

Saat ini

Jarang terjadi perkumpulan

Timbul kerenggangan

Hilangnya silahturahmi dan kekompakan

(Diterbitkan di Kompasiana pada tanggal 24 April 2020)

Sepenggal Luka yang Kuterima


361
(Marcella Pratiwi Sholikhah)

Waktu sangatlah tidak bersahabat denganku

Dan hari dengan seenaknya berganti

Seperti dirimu yang dating tanpa mengucap salam

Lalu pergi meninggalkan luka untukku

Janji manis yang kau katakana padaku

Sama manisnya dengan cara kau merayu

Setelah itu aku kau tinggalkan begitu saja

Tanpa menepati satu pun janji mu kepadaku

Hatiku patah saat kau tinggalkan

Cintaku kandas ditengah jalan

Engkau tertawa seolah tak bersalah

Melihat aku tertindas sendirian

Ternyata aku hanyalah tempat berteduh untukmu yang kehujanan

Tempat peristirahatan sementara saat kau dalam perjalanan jauh

Sakit memang tetapi harus bagaimana lagi

Semua itu kan ku jadikan kenangan dan pelajaran berharga untukku

(Terbit di Kompasiana pada tanggal 15 April 2020)

361
Tentang Keikhlasan dan Mengikhlaskan

(Marcella Pratiwi Sholikhah)

Perasaan tidak selamanya harus diungkapkan

Dan tidak selamanya pula harus di pendam

Dari sebuah rasa, kita belajar tentang artinya keikhlasan

Ikhlas untuk menerima kenyataaan

Ikhlas melihat dia bersama yang lain

Ikhlas untuk menjalani hidup tanpa dia

Juga ikhlas untuk menghilangkan semua rasa ini

Berkat ikhlas, kita paham makna kehidupan yang sebenarnya

Paham jika kehidupan akan lebih baik jika kita rela mengikhlaskan orang yang kita sayangi

Dan dengan ikhlas, hidup ini akan bahagia dengan sendirinya

Aku yakin Tuhan tahu yang terbaik untuk kita

Dan Tuhan juga tahu kapan waktu yang tepat untuk kita bahagia.

(Terbit di Kompasiana pada tanggal 20 April 2020)

361
Angin Penebar Kebaikan

(Fadhilah Miftahul Ilmi)

Mengerti dalam diam, bersuara dalam sesat

Ibarat angin yang bertiup

Menggoyangan bambu dengan lembutnya

Coba kau perhatikan dan rasakan

Angin yang tidak tahu kemana arah tujuan

Namun dia tetap saja berhembus  dengan kuatnya

Memberikan kenikmatan kepada siapa saja

Tanpa melihat status mereka

Oh... angin,

Walau kau tak dapat kami pegang

Tak dapat kami lihat dengan mata kami

Dan kau sering kami abaikan

Namun kau selalu mengulurkan tanganmu dengan lembutnya

Menyejukkan hati, jiwa dan raga kami yang memanas ini

361
(Terbit di Kompasiana pada tanggal 24 April 2020)

Ibu Dermaga Rinduku

(Ibnu Majah)

Duhai ibu. . .

Kaulah dermaga dari segala rinduku. . .

Secantik cantiknya dia. . .

Tak mampu menandingi cantikmu dimataku. .

Seindah-indahnya rayuannya. . .

Tak akan pernah seindah nasehatmu padaku. . .

Bahkan omelanmu itu selalu membuatku rindu. . .

Senikmat-nikmatnya masakannya. . .

Jauh lebih nikmat masakanmu di lidahku. . .

Bahkan air putih hidanganmu. .

Sayang bagiku jika tidak dihabiskan. . .

361
Do'amu penyelamatku. . .

Kata-kata mu petua hidupku. . .

Duhai ibu. .maafkan aku,anakmu. . .

Cintaku tak sesempurna cintamu. . .

Kasihmu sepanjang jalan. . .

Tapi kasihku sepanjang galah. . .

Itu pun kadang-kadangmasih ukur-ukuran. . .

Duhai ibu. .maafkan aku,anakmu. . 

Kecil aku menyusahkan mu. . 

Dengan segala eyel-eyelanku. . .

Tapiku tau tulusnya cintamu. . .

Menjadikan aku bintang utama dihatimu. . .

Maafkan aku bu. . .anakmu. .

Setelah dewasa aku tak sempurna menemani hari tuamu. . .

Tak sesempurna kau menemani masa kecilku. . .

Kau kutinggalkan menanggung rindu. . .

Entah. . .

Seberapa banyak air mata

Yang sudah kau tumpahkan. . .

Yang sudah kau sembunyikan dariku. . ..

Ibu. .maafkan aku anakmu. . .

Belayanku tak selembut belayanmu dulu. . ..

Suaraku tak sehalus suaramu dulu. . .

361
Aku bahkan sibuk dengan duniaku. . .

Tanpa aku sadari. . .

Kau menangis menatapi foto kecilku dulu. . .

Ibu. . .maafkan aku anakmu. . .

Jangan kau tetes kan air matamu. . .

Apalagi kau angkat kedua tanganmu. . .

Mengadu pada Rabb. . .

Tentang aku yang tak peduli padamu. . .

Jangan ibu. . .kumohon jangan. . .

Kehancuran bagiku. . kehancuran bagiku. . .

Duhai ibu. . .

Angkat kedua tanganmu ibu. . .

Do'akan aku jadi anak yang sholeh. . .

Do'akan aku agar menjadi anak yang berbakti padamu. . .

Kebahagiaan bagiku. .kebahagiaan bagiku. . .

(Diterbitkan di Kompasiana pada tanggal 22 April 2020)

361
Mimpi di Tengah LautanPerjalanan

(Ibnu Majah)

Kau tahu. . .

Kemarin angin kencang menerpa kapalku. . .

Layarnya tak mau mengembang. . .

Layarnya patah. . .

Tapi kau tak perlu resah. . .

Aku akan segera mengatasinya. . .

Jika layar sudah ku benah. . .

Aku tidak akan membuang sauh. . .

Tapi aku akan terus berlayar. . .

Sejauh peta mimpiku. . .

Selama waktu yang tiada menentu. . .

361
Pelabuhan pelabuhan rindu. . .

Biarkan saja aku singgah dahulu. . .

Tidak untuk menetap. . .

Jika panjang umurku. . .

Tunai mimpiku. . .

Mungkin. . .

Aku akan berlabuh di pelabuhan hatimu. . .

Mengikat jangkar ditangga rumahmu. . .

Dan menciptakan kerajaan baru. . .

Aku adalah raja. . .

Dan kau sang ratu. . .

(Diterbitkan di Kompasiana pada tanggal 20 April 2020)

361
Namamu

(Ibnu Majah)

Dibawah naungan aksara yang terbaca..

Lembar demi lembar terbuka..

Dengan fikiran yang melayang melampaui angkasa..

Ku mencari.. Apakah namamu ada disana..

Lalu kuterdiam..

Berhenti membalik..

Tidak ada namamu disana..

Aku lupa...

Bahwa namamu selalu kubawa..

Namamu..

361
Bahkan menjadi aksara yang melahirkan ribuan kata..
Namamu..

Menjadi puisi yang tak pernah berhenti..

Maaf jika aku lancing menulis namamu..

Menjadikan ia aksara tak bermakna..

Maaf jika aku tak sopan menelaah namamu..

Menjadikan puisi yang tak berarti..

Maaf. . . .

Maaf. . . .

Maafkan aku. . .

(Diterbitkan di Kompasiana pada tanggal 19April 2020)

Untuk Negeri Perantauanku

(Ibnu Majah)

Melangkah pulang goyah..

Diperantauan kami susah..

Tiada ibu, jauh dari ayah..

Pula sekarang zaman payah..

Sebagian kami putus tekad tak hendak pulang..

Kuat bermufakat bertahan demi kampung pujaan..

Sebagian kami tetap niat pulang kepangkuan..

Berkumpul pada ayah jua bunda meski kesusahan..

Tak pulang kami untuk negeri..

Pulang pun kami jua untuk negeri..

361
Tidakakan kami mau mencederai..

Sepanjang jalan kami hati hati..

Protokol kesehatan jadi pegangan..

Senyum mengambang ingat kampung halaman

Namun apalah daya..

Di pelabuhan kami dicurigakan..

Sampai dirumah kami jadi buangan..

Dari kiri berkata "degil".. Dari kanan menghantam " Cengkang".

Duhai saudara handai taulan..

Apakah ini rasa buah simalakama hendak ditelan..

Lama dirantau kami bingung apa yang hendak dimakan..

Sedangkan pulang kenyang hujatan..

Bingung kami bercampur heran..

245 orang dijemput dari wuhan..

Dibuatkan tenda diberi makan..

Pada kami.. Entahlah kapan..

Tak kami harap jemputan..

Cuma minta sedikit perhatian..

Buatlah satu tempat kami bertahan..

Biarlah sedikit jauh dari ayah bunda..

Asal satu tanah pijakan..

Tidaklah lama kami minta diperhatikan..

14 hari saja.. cepat berkesudahan..

361
Setelah itu.. Pada ibu kami disuapkan..

Ini anak negeri membuat suratan..

Menanggung rindu siang dan malam..

Untuk negeri aku diperantauan...

(Diterbitkan di Kompasiana pada tanggal 19 April 2020)

Rintik Sendu

(Wulan Rahmadani)

Angin bergemuruh kencang

Ku terpaku indahnya bintang

Jemari lentikku kini tlah bertengger pada ranting yang usang

Menunggu terbitnya sang fajar

Menyaksikan setiap ukiran kata

Melantun menyisakan sendu

Teka-teki yang selalu terpapar jelas dan nyata

Menyaksikan sebuah kalimat kias yang tak ber arah

Kau…

Berkata disebalik fakta


361
Mampu mengecoh dunia

Kini kau kembali membawa mimpi

Mengelabuiku dengan rangkaian kata

Membuat si merpati tak percaya

Kabar hanyalah perantara

Karna air jernih

Kau tempat berada

Kau rintik sendu

(Diterbitkan di Kompasina pada tanggal 14 April 2020)

Bumi Selalu Berputar

(Wulan Rahmadani)

Untuk kamu yang sedang berjuang

Yakinlah kamu pasti bisa

Teruntuk kamu yang gagal

Ingatlah kamu tidak sendirian

Untuk kamu yang melawan gejolak didada

Percayalah semua akan berakhir indah

Untuk kamu insan yang kuat

Ini bukan masalah besar, pundakmu pasti kuat

Untuk kamu yang sedang jatuh

Ayo bangkit dan lampauilah semuanya


361
Untuk kamu yang salah jalan

Kembalilah kejalan-Nya

Untuk kamu yang sedang memilih

Pilihanmu benar jika melibatkan-Nya

kamu yang introvert, ekstovert, ambivert

kamu yang emosional, bossy, pesimis

kamu yang harmonis, sederhana, bijaksana

dan kamu yang moody, helper, insecure

semua orang punya sifat yang berbeda-beda

Pesan saya sesuaikanlah dengan lingkungan sekitar

Untuk kamu yang sedang bingung, tak tahu harus berbuat apa

Sekarang waktunya peduli pada diri sendiri

Jangan meyerah jika impianmu belum terwujud

Semangat, percaya dan tetaplah berdoa

Semua yang tidak mungkin bisa saja menjadi mungkin

Kamu harus ingat!!!

Tidak ada yang lebih hancur dari hancurnya hati orang yang menyesal

Aku bangga sama kamu, karena dititik ini kamu selalu berdiri tegak menghadapi semua
masalah

Bersyukur dan tetaplah bersabar

Teruntuk kamu ayo bangkit, langkahkan lagi kakimu

Bisa jadi saat ini mungkin buruk, nanti mungkin bertambah buruk

Tapi yakinlah besok akan bertambah parah jika kamu tak berjuang

(Diterbitkan di Kompasina pada tanggal 24 April 2020)


361
Mulailah

(Wulan Rahmadani)

Ku berlari ke arah langit

Ku berusaha mendaki bukit

Aku berusaha tersenyum meski pundak jadi beban panggul

Aku mengadah ke langit

Ku ingin mengeluh

Namun, Aku memilih-Nya

Seutah doa menjadi tameng untukku

Aku ingin berlayar ke seribu pulau

Dan kini aku akan menggapainya

361
(Diterbitkan di Kompasina pada tanggal 25 April 2020)

Menatap Langkahmu

(Wulan Rahmadani)

Ketika aku mendengar rintikan hujan dimalam hari

Seketika aku teringat akan suatu kenangan

Kenangan yang telah membaku begitu larut dalam kebahagiaan

Kenangan yang membuat aku lupa akan kejamnya dunia

Candamu membuat aku larut dalam angan-anganku

Sayangnya itu hanya sesaat

Kau hapus tawaku

Kau hapus senyumku

Kau hapus semua hal yang bisa membuatku bahagia

Kini ku hanya bisa menatap langkah kepergianmu


361
Biarlah hujan dimataku ini membasahi pipi sejenak

Selamat jalan sobat, kejarlah impianmu

Akan ku ingat kenangan kita ini

Akan ku simpan dihati kecil dan benakku

Aku akan selalu mendoanmu

(Diterbitkan di Kompasina pada tanggal 29 Mei 2020)

Isi Dunia

(Wulan Rahmadani)

Sudah tinggi

Sudah sukses

Sudah bahagia

Sudah punya segalanya

Tapi, sayang sekali

Masih saja tidak puas

Masih saja menjadi otoriter

Masih saja ingin menjatuhkan yang lemah

361
Layaknya makan yang tak pernah kenyang

Selalu ingin menikmati hidup 

Tanpa ingin membagi nikmat

Masih ingin lebih tinggi dan melampaui batas

Tinggi setinggi-tingginya

Sehingga bisa meninggi dan dipandang tinggi 

Manusia

Dibutakan oleh dunia

Aku sangat jelas melihat prilaku ini

Yang tentu isinya adalah ketidakpuasan yang dimiliki oleh manusia

Walau tidak semua

Ini bukan sebuah puisi dan semacamnya

Ini adalah sebuah bentuk kekesalan saya melihat yang saya saksikan nyata

(Diterbitkan di Kompasina pada tanggal 29 Mei 2020)

361
Tulisanku

(Wulan Rahmadani)

Jika nanti kita tak bersama lagi

Aku atau kau yang akan melangkah pergi

Kau akan tersimpan khusus dalam memori kenanganku

Kenapa?

Karena kamu berbeda

Bedamu membuatku nyaman

Kenyamanan

Jangan pernah menyesal mengenalku

Begitu sebaliknya

Aku juga tak pernah menyesal mengenalmu


361
Kenanglah aku seperti kau mengenang masa kecilmu terimakasih untuk semuanya

Pengajaran hidup dan membawa aku bisa berubah hingga saat ini

Mengubah aku menjadi pribadi yang baru dan tentunya lebih baik

Jika nanti kita bertemu aku harap kita akan biasa-biasa saja

(Diterbitkan di Kompasina pada tanggal 31 Mei 2020)

Hanya Penyejuk Sesaat

(Wulan Rahmadani)

Angin…

Hanya kau lah yang setia menyapa

Kau selalu menemani

Saat suka maupun duka

Kau tak pernah berhenti disisiku

Angin…

Hanya padamu ku sampaikan rasa ini

Rasa yang tak seorangpun mengetahuinya

Rasa yang tak pernah seorangpun memahaminya

Bukan rasa sakit terdalam pun


361
Angin…

Kutitipkan rasa sakit ini untukmu

Hanya untukmu

Karena kaulah yang paling memahaminya

(Diterbitkan di Kompasina pada tanggal 3 Juni 2020)

Itu Kau

(Wulan Rahmadani)

Mendung tak berkalbu

Rindu tak bersendu

Ku menatapmu kalut

Untaian kata tak mampu tuk ku sebut

Aku diam sejenak

Angin menyusuri setiap sudut wajahku

Aku tersipu malu karenanya

Kau si pembawa tawa

Kau si mentari riang

Dan…
361
Itu kau…

(Diterbitkan di Kompasina pada tanggal 3 Juni 2020)

Aku Bisa Apa?

(Wulan Rahmadani)

Ku berada di ujung tebing

Terdapat duri tajam sebagai alas

Hati mulai memberontak

Jiwa mulai terkekang

Ku tersadar kerasnya pola pikir

Aku terhanyut dalam dekapan

Sentuhan melodi seolah mengerti sebuah kehancuran

Kepingan sayap menjadi abu

Abu sirna tertelan angin

Lalu, aku bisa apa?


361
(Diterbitkan di Kompasina pada tanggal 3 Juni 2020)

Lelucon Bangsaku

(Kelvin Demanda)

Indonesiaku.
Dimana kau.
Indonesia yang berbudaya.
Seakan hilang ditelan bumi.

Kau terlalu sombong.


Kau meremehkan, yang membuat kau bungkam.
Sekarang engkau baru merasakan.
Betapa dasyatnya virus ini.
Berapa jiwa nyawa yang akan hilang?

Lihatlah lelucon tanah air ini.

361
Seakan uang itu segalanya.
Kau timbun APD.
Kau naikan harganya.
Tenaga medis pun tak kebagian.
Ia memakai APD dari jas hujan.
Seakan nyawa itu tak ada artinya.

Katanya bangsa ini bertoleransi.


Tapi masih saja dikuasai ego.
Kau tolak jenazah pahlawan.
Dimana rasa kemanusianmu.

Apakah kau tidak mengetahui.


Perjuangannya..
Ia korbankan keluarga.
Bahkan bertaruh nyawa.
Demi kemanusian.
Seharusnya kita hormati atas jasanya.

Aturan yang dibuat tidak kau hiraukan.


Kau memilih berkeliaran.
Bahkan pesta pun kau buat.
Mungkin kau tidak mengerti.
Apa arti social distencing.
 
Sungguh lucu bangsa ini.

(Diterbitkan di kompasiana pada tanggal 15 april 2020)

361
Cucuran Darah Pahlawanku

(Kelvin Demanda)

Pahlawanku...
Setiap cucuran darahmu.
Akan kuhargai.
Setiap tetesan keringatmu.
Akan kukenang.

Wahai pahlawanku...
Kau kini pergi.
Dengan aroma darah yang kau tinggalkan, membawa kemerdekaan bagi kami.
Korban pasien positif covid-19.

361
Pahlawanku...
Engkau berjuang tampa senjata.
Hanya berbekal ilmulah yang kau andalkan.
Engkau sekarang berada di garda terdepan.
Andai kau tidak ada.
Berapa jiwa yang akan musnah.

Wahai pahlawanku...
Walau seribu kata ku ucapkan.
Mungkin itu takkan cukup bagimu.
Untuk membalas jasa-jasamu.
Yang kau berikan pada kami.
Pada negeri ini.

Abadilah kau disana.


Dipangkuan sang penguasa jiwa.

(Diterbitkan di kompasiana pada tanggal 24 April 2020)

361
Sinar Itu Bernama Ayah

(Kelvin Demanda)

Gelap akan selalu menerpa malamku


Bila tidak ada suatu cahaya disana, bintang namanya.
Serta mentari yang selalu temani hariku
Seperti saat ini, cahaya itu kusebut ayah

Kau rela di terpa deburan buih


Tetesan keringat manja disaksi
Betapa besarnya pengorbanan dan rasa cintamu.
Untuk kami, anak-anakmu

Bila cintanya pengorbanan,


Maka sebabnya ayah selalu lupa bagaimana rasa lelah itu.

361
Dan lelah itu akan hilang
Saat engkau melihat anakmu tersenyum

Ayah..
Darinya kita belajar bagaimana tak pernah mengalah dengan waktu dan keadaan
Menyimpan lelah dibalik senyum dan ketegaran.
Terima kasih ayah..
Terima kasih untuk semua peluh yang tercurah demi kami, anakmu

Ayah mungkin tanpamu aku tidak bias seperti ini..


Mungkin tanpamu aku tidak bias berdiri ditengah-tengah impianku..
Cinta seorang ayah adalah menguatkan
Anak-anakmu akan selalu ada dilubuk hatimu

Kau adalah pahlawan di dalam hidupku


Kau tak pernah mengenal lelah
Kau korbankan segalanya demi anakmu..

Kau pahlawanku tanpa pamrih


Kau panutanku tanpa lirih
Aku sangat mencintaimu

(Diterbitkan di kompasianapadatanggal 13 April 2020)

361
Teman Kecilku

(Kelvin Demanda)

Teman kecilku..
Kau bagaikan mentari bagiku.
Kau ada dalam jiwaku.
Setiap ada luka kau membasuhnya.
Disaat ada pilu kau selalu ada untukku.
Susah,senang kita lewati bersama.

Lelucon yang kita bendung.


Seakan tak ada habisnya.
Tertawa terbahak, itu membuatku bahagia.
Terkadang tidak tau apa yang kita tawakan.

361
Wahai teman kecilku...
Kau adalah pelita hatiku.
Yang menyinari hidupku.
Senyumanmu membuatku bahagia.

Tapi...
Jika nanti kita berpisah.
Aku akan menjaga rasa ini.
Agar tak pisah selamanya

Teman kecilku...
Demi ku kau rela berkorban apa saja.
Persahabatan kita akan ku hargai.
Hari ini
Esok dan untuk selamanya.

(Diterbitkan di kompasianapadatanggal 19 April 2020)

361
Secercah Cahaya di Balik Pandemi

(Kelvin Demanda)

Virus corona...
Itulah kau diberi nama.
Wabah maut yang menakutkan.
Puluhan jiwa mati karna kau.

Kau menyerang tanpa bising.


Kau tak terlihat.
Seakan kau tak ada.
Kau menyerang secara membabi buta.
Kau sangat menikam.

Tetapi...

361
Karena ulahmu perkotaan menjadi damai.
Bising hiruk pikuk perkotaan.
Tak terdengar lagi.
Langit pun membiru
Menunjukkan betapa bahagianya ia
Anak-anak tak kesepian lagi.
Iya mungkin gini secercah cahaya diberikan Tuhan.

(Diterbitkan di kompasianapadatanggal 20 April 2020)

Manusia Terhebat

(Kelvin Demanda)

Ibu...
Sosok manusia terhebat yang melahirkanku.
Sembilan bulan aku dikandunganmu.
Tanpa lelah kau layani aku.
Semua letihmu itu tulus.
Ikhlasnya pengorbananmu.

Ibu...
Kaulah tempatku berpijak.
Kaulah tempat sandaranku.
Kaulah panutanku.

361
Kaulahcahayadarihidupku.

Terima kasih atas perjuanganmu.


Mangandungku.
Melahirkanku.
Menyusuiku.
Mendidikku.

Ibu...
Cinta yang kau beri.
Membuatku terasa hangat.
Kau malaikatku.
Penyembuh luka dalam kepedihan.
Terima kasih untuk semua waktu dan lelahmu.

(Diterbitkan di kompasianapadatanggal 20 April 2020)

Segenggam Asa Untukmu Sahabat

(Kelvin Demanda)

Di pagi hari.
Ku bangkit berdiri.
Mata terbuka.
Menatap mentari.
Nafasku menghisap embun pagi.
Siap melangkah menuju
Sahabat sejati.

Sahabatku...
Kau selalu ada untukku.
Dalam duka dan suka.

361
Ketika ku jatuh.
Engkau merengkuh.
Ketika ku resah.
Engkau memapah.

Wahai sahabatku.
Pada embun pada mentari.
Kuminta.
Agar kita tetap bersama.

(Diterbitkan di Kompasiana pada tanggal 20 April 2020)

Bumiku Menangis

(Kelvin Demanda)

Wahai penduduk bumi...


Apakah engkau tahu.
Bahwa bumi tengah menangis.
Karena alamnya kau rusak.

Hutan...
Sungai...
Kau luluh lantakkan.
Bahkan hewan yang teramat jorok pun kau makan.
Sungguh rakusnya kau.

361
Banjir...
Tanah longsor...
Kebakaran hutan...
Bahkan wabah yang teramat menakutkan.

Dapatkah kalian mendengar tangisannya.


Dengan rasa atau pun cinta.
Ataukah kalian tuli semua.
Hingga mati rasa mati jiwa.

Harus berapa banyak lagi.


Hewan-hewan yang kau musnahkan.
Harus berapa banyak lagi.
Hutan-hutan yang kau binasakan.
Harus berapa banyak lagi.
Jiwa yang akan dikorbankan.

Ohh bumi sabarlah


Sungguh manusia sangat la keji.

(Diterbitkan di Kompasiana pada tanggal 20 April 2020)

361
Warisan Leluhur

(Kelvin Demanda)

Pencak silat...
Seni bela diri asli Indonesia.
Seni yang mengajarkanku.
Apa itu kesabaran, mental,dan persaudaraan.
Ia mengajarkanku apa itu beladiri,bukan berkelahi.

Seni yang mengandalkan kaki dan tangan.


Dengannya aku bias melindungi diriku
Juga orang yang kusayangi

Iya ini hobiku.

361
Hobi yang turut melestarikan budaya.
Adat yang selalu ku jaga.
Patuah leluhur yang kupatuhi.

Semoga warisan leluhur ini.


Tidak sepi akan generasi muda.
Tidak terhempas dimakan senja.

(Diterbitkan di Kompasiana pada tanggal 20 April 2020)

Hanya Sebatas Teman

(Dwi Zuli Anas)

Mentari mulai tenggelam

Menyisakan rona merah di langit jingga

Melihat dari bibir pantai

Mentari itu tenggelam ditengah samudra

Sepertinya ini tak semestinya

Melupakan waktu

Menikmati rona senja

361
Dengan dirimu yang bukan siapa-siapa

Berdua bersamamu

Menikmati waktu, menghabiskan waktu

Kita hanyalah teman

Tak ada hubungan yang istimewa

Bahagiaku cukup sederhana

Melihat dua nikmat tuhan bersamaan

Kita begitu akrab

Ku harap dirimu tak seperti mentari yang bias lenyap

(Diterbitkan di Kompasiana pada tanggal 16 April 2020)

Pengemis Tua

(Dwi Zuli Anas)

Banyak orang mengira dirinya lah yang terpuruk

Padahal banyak orang lain yang jauh bernasib lebih buruk

Rela banting tulang demi mengubah nasib lebih baik

Berjalan ditengah kerasnya kota yang hiruk pikuk

Berjalan tanpa alas kaki

Berpindah dari satu rumah untuk meminta sedikit rezeki

Terkadang bukan mendapat rezeki tetapi malah di maki

361
Berjalan dengan rentang karena usia yang telah menggerogoti

Wajah memelas tak berdaya

Demi mendapat belas kasihan dari orang kaya

Memelas dengan sedikit suara

Terus berjalan demi melengkapi kebutuhan biaya

(Diterbitkan di Kompasiana pada tanggal 16 April 2020)

Kenangandan Terkenang

(Dwi Zuli Anas)

Kota kecil itu sangat berarti bagiku.

Kota yang begitu banyak menyimpan rahasiaku.

Kota yang dengan gagahnya berdiri kokoh membantuku bertarung.

Kota yang dengan telatennya membawaku menemukan jati diri.

Tarakan namanya.

Kota kecil yang berada di Kalimantan Timur

Bahkan, di dalam peta pun ia amat mungil

361
Kecil namun berkesan

Tempat favoritku di kota kecil ini adalah pantainya.

Sang Fajar akan sangat mempesona ketika mulai terbit dari ufuk timur.

Dan Si Senja akan begitu syahdu ketika kembali keperaduannya.

Terlalu banyak cerita yang aku ukir di kota ini.

Hingga aku pun terkadang enggan untuk bercerita lagi.

Namun apa daya, aku adalah bagian dari kota ini.

Mau aku sembunyikan sedalam apapun ceritaku, kota ini tetap tau.

Itulah mengapa kota ini menjadi sangat terkenang untukku.

Kota yang sangat berjasa bagiku.

Andaipun, jika aku bias memilih kota lain untuk mengukir ceritaku.

Akan tetap ku pilih kota kecil ini kembali sebagai saksi bisu sejarahku.

(Diterbitkan di Kompasiana pada tanggal 18 April 2020)

361
Kepergianmu

(Dwi Zuli Anas)

Aku tak mengerti mengapa engkau pergi begitu saja

Tanpa engkau tuliskan pesan atau kabar

Ku kira semuanya akan baik-baik saja

Tapi pada akhirnya engkau kian berbeda

Aku selalu takut akan perpisahan

Membuat selalu gundah dan kebingungan

Ya... Kebingungan yang berlebihan

Menyebalkan

Karena aku tak tahu bagaimana menghadapi perpisahan


361
Aku tak tahu bagaimana melepas rindu kepadamu

Yang engkau sendiri selalu mengelak untuk ku ajak bertemu

Aku mulai resah dan hatiku mulai goyah

Tak ada harapan lagi

Aku mundur mengakui kekalahan

(Diterbitkan di Kompasiana pada tanggal 20 April 2020)

Perjalananku

(Dwi Zuli Anas)

Ditengah dingin malam menemani

Desis angin menerpa pepohonan rindang

Ditengah perjalanan, aku tengah kelelahan

Aku istirahat sebentar dan izinkan aku merindukanmu

Bodohkan, jika aku terus berusaha tanpa dihargai?

Merindu tanpa dirindukan?

Mencintai tanpa dicintai?

Menyayangi tanpa kasih?

361
Ah sudah lah

Perjalananku masih panjang

Aku masih harus menuju puncak

Untuk mencari namamu

Dan menemui dirimu diatas sana

(Diterbitkan di Kompasiana pada tanggal 21 April 2020)

Singgah

(Dwi Zuli Anas)

Angin bertiup sepoi pada sore itu

Menerpa wajahmu yang begitu anggun

Aku yang sedang kesepian, bias melihatmu dengan jelas

Dulu aku piker kau rumah, ternyata bukan

Kau hanya seseorang yang datang untuk bertamu

Masuk, singgah dan akhirnya pergi

Lalu meninggalkan bekas luka

361
Tapi, tidak apa

Aku berterima kasih kepadaTuhan

Karena dipertemukan oleh orang yang salah

Sebagai bahan pembelajaran

Dan aku berterima kasih kepadamu

Sang pemberi luka

(Diterbitkan di Kompasianapadatanggal 21 April 2020)

Ramadhan yang Kurindukan

(Dwi Zuli Anas)

Marhaban Ya Ramadhan

Ramadhan Ya Kareem

Bulan suci penuh ampunan

Lebih baik dari seribu malam

Kedatangan mu selalu ditunggu

Walau kini terasa sendu

Rumah Allah tampa keramain

Tapi kini terikat rantai

361
Dulu ngabuburit sebuah keharusan

Kini harus dirumah saja di usahakan

Berjumpa dengan teman suatu kesempatan

Kini berkumpul bersama keluarga pun tak terealisasikan

Begitu sedih hati ini

Terasa tajam menembus diri

Teringat dulu

Ramadhan yang di sia-siakan

Kini terasa sangat begitu menyakitkan

Sekarang aku mengerti

Sekarang dapat aku pahami

Setelah semua yang telah terjadi

Ramadhan tahun ini begitu penuh dengan tangis

Tak ada lagi buka bersama

Tak ada terawih bersama

Tak ada lagi irama yang dengan berisiknya memukul ember untuk membangunkan
sahur

Sudah tak ada, sirna

Marhaban Ya Ramadhan

Ramadhan Ya Kareem
361
Lekas pulih dunia

Agar kami bisa denganb ahagia menyambut kedatangan Ramadhan

(Diterbitkan di Kompasiana pada tanggal 22 April 2020)

Tentangmu Bayang
(Richah Dian Azizah)

Untukmu yang jauh nan disana.

Kau ada namun maya.

Kau hadir namun hanya khayalan belaka.

Tetapi cukup membuatku lemas tak berdaya.

Membuat bibir ini tak berhenti merekah.

Membuat pipi ini tetap merona.

Dan membuat lidah ini kaku tak dapat berkata.

Untukmu nan jauh disana.

Izinkan hati tetap memendam rasa.

361
Izinkan jiwa menanti tanpa rasa gunda.

Izinkan raga berjuang tanpa rasa lelah.

Izinkan kaki ini mengejar kau yang tak ada.

Izinkan bibir ini menyelipkan dikau dalam do'a.

Ingat..

Kau hanya bayangan.

Kau hanya khayalan.

Kau ada tapi tidak nyata.

Namun percayalah..

Kau akan ada jika waktu sudah mendambakannya.

Percayalah..

Waktu akan merangkak untuk mempertemukan kita.

(Diterbitkan di Kompasiana pada tanggal 15 April 2020)

361
PANDU
(Richah Dian Azizah)

Pandu..

Slalu tersemat indah nama itu

Nama yang menjadikan rindu tiada rasa

Nama yang menjahit kenangan indah bersama

Pandu..

Karna kau kebersamaan kami ada

Karna kau kami saudara

Karna kau kami bak satu tubuh

Karna kau kami belajar sederhana

Karna kau kami tau kerasnya perjuangan

Karna kau kami saling menghormati

Karna kau kami saling bertukar canda

Pandu..

Kenangan patok tenda itu

Desak riuh dalam tenda

Makan pun tak berasa

Terkadang kami tidur beratapkan langit

Kami tidur beralaskan tanah

Dingin yang menjadi selimut

Kami tidur bercahayakan bintang

361
Pandu..

Kau mampu menumbuhkan cinta di hati kami

Kau mampu menghilangkan ego kami

Kau pun tlah menghilangkan rasa sakit kami

Masih terngiang jelas di kepala kami

Tangan berdarah karna tali temali

Kaki bengkak karna jelajah medan jalan kaki

Kulit hitam karna terbakar matahari

Suara serak karna terus bernyanyi

Pandu..

Karna cinta kami

Kami rela berbaju basah

Kami rela bermandikan keringat

Kami rela tidur bak ikan pindang

Kami rela harus berbagi makan sampai tak kenyang

Kami rela dihukum berpuluh kali

Kami rela mempelajari kode-kode yang tak dimengerti

Kami rela berdiri berjam-jam

Kami rela mata tertutup sampai malam

Kami rela merasakan beratnya perjuangan

Pandu..

Terima kasih atas semua yang kau beri

Terima kasih tlah menjadikan kami tunas muda

Terima kasih tlah menjadikan kami karang dilautan

361
Terima kasih tlah menjadikan kami pohon indah nan sejuk

Terima kasih pengalaman yang tak tertandingi

Pandu..

Kami akan slalu menyelipkan namamu dalam nadi

Kami akan slalu mengingatkan kerasnya berjuang untukmu

Kami akan rindu segala kegiatanmu

(Diterbitkan diKompasiana pada tanggal 22 April 2020)

361
Hati Rakyat kecil
(Richah Dian Azizah)

Heh kau!

Para bedebah bermuka manis

Kami datang bukan tuk mengemis

Kami hanya rakyak kecil yang miris

Kau sungguh bedebah bermuka manis

Kau ambil hak-hak kami

Kau nikmati jerih payah kami

Kau rampas harapan kami

Kau ganti dengan buaian-buaian indah yang tak ditepati

Heh kau! Para bedebah

Kami hanya rakyak kecil tak berpendidikan

Kami hanya rakyat kecil yang mudah diambil hati

Kami hanya rakyat kecil yang diprovokasi

Kami hanya rakyat kecil yang menangis merintih

Kami hanya rakyat kecil yang berharap lebih

Kami hanya rakyat kecil yang tak berani

Dasar kau para bededah tak bernurani

Nuranimu lenyap terkubur ego

Kau tak punya belas kasih

Kau tak dapat berpikir jernih

Dan kau para bedebah

Kau akan slalu menjadi bedebah bermuka manis berhatikan busuk

361
Kau tak pernah berpikir rakyat kecil semakin merintih

Rakyat kecil yang slalu menangis dalam sunyi

Rakyat kecil yang tak memberanikan 

(Diterbitkan di Kompasiana pada tanggal 22 April 2020)

361
Kesiapan
(Richah Dian Azizah)

Gemericik air yang segar

Hembusan angin sepoi yang menerpa ribuan tanaman

Hamparan hutan tropis yang tersodorkan

Perjuangan akan segera dimulai

Kesulitan mulai terhampar dalam bayangan

Di awal permasalahan pun tlah datang karna hal yang teremehkan

Menghantam rasa tenang

Mulai mengusik keresahan

Membuat bimbang dalam mengambil langkah

Sadarlah

Perjuangan yang besar akan musnah karna keteledoran

Pengetahuan yang kurang akan membawa kedalam kesesatan

Bekal pun akan menjadi pertimbangan

Pemandangan yang tersodorkan

Jerih payah yang telah keluar 

Hasil yang tak terpikirkan

Menghanguskan ribuan racun dalam pikiran

Menumbuhkan kekaguman dari dalam

Hadiah dari Sang Kholiq tak kan mengecewakan

(Diterbitkan di Kompasiana pada tanggal 19 Mei 2020)

361
KAMI MOHON, DENGARKAN

(Tata Rahmasari)

Hari –hari ini

Bumiku, sedang tidak baik – baik saja

Setiap jiwa melakukan usaha terbaik

Bahkan dengan membajak kata bebas dalam kamus hidup manusia

Lalu menepi menjadi pilihan

Sekadar menepi dari hirup pikuk

Menepi dari segala ambisi muara dengki

Dan menepi, untuk kembali kepada Sang Maha Pemberi

Tuhan,

Jika ini ujian karna manusia terlalu lupa diri

Maka pengampunan-Mu yang kami harapkan

Tuhan,

Jika ini ujian bagi keimanan kami

Maka, kuatkanlah kami tuhan

Tuhan,

Jika ini adalah tuntutan pertanggung jawaban

Maka kami mohon tuhan, segeralah sudahi ini

Hidup dalam banyak kekhawatiran

Seperti mimpi buruk yang tidak pernah usai

Tuhan,

Jika KAU, ingin mengingatkan kami tentang arti pulang dan rumah

Maka kini, kami baru saja tersadar tuhan


361
Kami memang bodoh,

Hingga kami lupa kapan terakhir kali memperhatikan kerutan pada wajah orang tua kami

Kapan terakhir kali, kami bercengkrama santai di temani segelas teh hangat

Kapan terakhir kali, kami ada seharian penuh untuk membantu mereka

Kembali memperhatikan bapak, ibu kami yang ternyata sudah menua

Mengajari mereka tentang hal - hal yang kami pelajari di luar

Tentang pulang,

Terima kasih tuhan telah mengantarkan kami kembali pulang

Namun kami mohon tuhan,

Lenyapkan hal buruk yang sedang terjadi di bumi ini

Kami ingin kembali menuai kata bebas

Menyambut hari raya yang tak lama lagi tiba

Kami mohon ampuni kami tuhan,

Para manusia hina yang rakus dan sering lupa diri

Kami mohon tuhan,

Karna hanya Engkaulah sang maha berkehendak

(Diterbitkan di Kompasianapadatanggal 12 April 2020)

361
NYAMAN

(Tata rahmasari)

Kau tahu?

Tadi seseorang bertanya padaku "Sebenarnya, kenapa harus tercipta perasaan nyaman?"

Jujur, aku tak pernah berpikir sejauh itu

Yang ku tau, nyaman adalah perasaan yang tiba-tiba, yang bahkan manusia itu sendiri tak
menyadarinya Dia hanya akan terasa saat seseorang pemberi kenyamaan itu pergi

Meninggalkan bekas luka, karna terlalu banyak cerita dan kata yang dibagi

Tapi seperti itulah kehidupan bukan? Lagi2 kita akan merasakan kehilangan

Tidak

Menurutku, kau tak harus melupakannya

Kenanganya maupun manusianya

Walaupun tak mudah pula mengikhlaskannya

Benar bukan opiniku ini??

Memang ikhlashanya mudah pada teorinya saja? Kata ikhlas akan terwujud jika kau mulai
berdamai dengan itu semua

Kau tau kenapa aku bilang kau tak harus melupakannya?

Karna menurutku, kenangan memang tak harus dilupakan, karna tak ada masa lalu yang
dapat dihapus dari setiap seseorang

Itulah kenapa berdamai dengannya menjadi pilihan yang tepat

Untuk melanjutkan hidup tanpa dendam

(Diterbutkan di Kompasiana pada tanggal 14 Mei 2020)

361
SAPAAN RINDU

(Tata Rahmasari)

Hai, apa kabar?

Bosankah dengan sapaku yang selalu menanya akan kabarmu?

Walaupun memang tak ada yang  terkirim,

Semuahanya ada di draft pesanku

Aku bodoh?

Ku akui, memang aku sebodoh itu

Mengharapmu yang menganggap ku angin lalu

Kupikir setelah kita meregang jarak,

Semua rasa ini akan berlalu

Tapi apa?

Kau malah membuat ku semakin gila karna merindu

Hingga rasanya ingin meledak

Aku tak sanggup lagi jika harus menahan semua ini

Namunku bias apa,

Rindu ini hanya akan menjadi rinduku seorang

Karena mungkin kau tak berteman sepi

Percayalah,

Aku sunguh telah merindu

Rindu akan tawamu

Harummu

Ocehanmu

361
Cerita-ceritamu

Kekonyolanmu

Ahh.. segala tentangmu memang candu bagiku

Namun, masihkah ada inginmu untuk sekedar bertukar sapa denganku?

Masih maukah kau tertawa dengan lelucon garing ini

Lancangkah aku yang sedang merindumu ini?

Aku tau, kau telah bahagia di dekapan orang lain,

Namun, ayolahhh

Aku sekedar rindu,

Kau yang dulu begitu ku damba

Walau akhirnya kupilih berserah

Untuk mu lelaki dengan senyum semanis gulali

Aku rindu

(Diterbitkan di Kompasiana pada tanggal 16 April 2020)

361
SAPAKU

(Tata Rahmasari)

Entah kenapa pikiranku selalu tertuju akan indah senyumu

Caramu menggenggam dengan hangat

Membuatku terbiasa akan mu

Apa kabar?

Untukmu yang aku rindu

Apa kabar?

Untukmu yang selalu menjadi alasan kumenulis

Apa kabar?

Untukmu yang mengukir luka

Kau yang membuatku terbiasa akan hadirmu

Tiba-tiba menghilang tanpa sepatah kata

Kau yang dulu selalu ada

Sekarang entah ada dimana

Aku tak habis pikir

Kenapa kau hanya dating sepersekian detik sebelum kau putuskan untuk pergi

Dan aku tetap mengingatmu beratus-ratus hari lamanya

Ini sungguh tidak adil

(Diterbitkan di Kompasiana pada tanggal 11 Mei 2020)

361
DIAKU

(Tata Rahmasari)

Akan kuceritakan padamu tentang dia,

Tentang dia yang selalu menjadi objek khayalanku,

Tentang dia yang diam-diam kukagumi di kejahuan,

Dia yang memiliki senyum manis yang membuat candu banyak wanita,

Salah satu alas an ketidakmungkinan memilikinya karna dia bahkan tak mengenalku yang
notabenya teman seangkatannya,

Memang setidak mungkin itu aku mendapatkanya.

Jika ada yang bertanya seberapa lama aku menaruh hati padanya?

Aku tak akan bias menjawabnya,

Karna aku tak pernah tau kapan aku memulainya.

Dia, yang selalu menjadi pemandangan yang kutunggu setiap aku berangkat kesekolah,

Ku akui dengan keberadaannya membuatku lebih bersemangat kesekolah,

kau tau?

Jika aku sedang beruntung aku dapat berjalan di depan atau belakangnya,

Dulu kupikir mungkin dia ingin mensejajarkan langkahnya denganku,,,

Hahahhahaha,

Itu hanya halusinasiku saja.

Dari jendela kelasku, aku dapat selalu memandangnya berlalu lalang, bercanda, tertawa,
berkejaran,

Yang tentu saja bukan denganku

Ahh,, mengingatnya selau membuat kurindu.

361
(Diterbitkan di Kompasiana pada tanggal 24 April 2020)

361
GADIS KECIL

(Tata Rahmasari)

Gadis kecil itu meringkuk sepi dalam kesendirian

Luka yang terus menerus hadir

Menggerus paksa air mata

Tak peduli seberapa pun gadis itu memohon

Semua tetap terjadi dengan begitu tragis

Gadis itu hanya berusaha tegar pula baik-baik saja

Tak ada yang peduli akan tatapan kesedihannya

Tak ada yang peduli akan perjuangannya

Bahkan beberapa orang mencemoohnya

Gadis kecil yang malang

Bagaimana mungkin kau berada dijalanan

Sedangkan seharusnya kau berada di dekapan

Namun dengan begitu epiknya kau mencoba tegar demi bertahan

Ohh gadis kecil yang malang

Pasti kau mengharapkan hidup seperti mereka di usiamu

Bersekolah dan bermain tanpa ada cemas

Ohh gadis kecil yang malang

Teruslah kuat dan tabah

Percayalah, kau adalah guru terbaik dalam belajar syukur

(Diterbitkan di Kompasianapadatanggal 10 Mei 2020)

361
Oranye Sore Ini Tentang Rindu

(Suci Upita Loka)

Yogyakarta,

Dan semua permainan jarak

Oranye senja tidak pernah memutus jarak

Jika hati mampu menetap

Namun netra punya mau lebih dari itu

Lalu rasa ini bermetamorfosis menjadi kuat

Sekuat apapun, dia tidak sekuat genggaman mu

Paradigm dalam kepala terus menjelma takut

Bahagiamu, akankah selalu aku?

Sudah berapa yang kau buat tersenyum hari ini?

Senja sore ini membuatku iri, dia hangat mengiring pulangmu

Juga angin malam, dia lebih cepat dapat menggapaimu sejauh apapun

Sedang aku hanya menatap langit,

Berharap kau sama menatapnya

361
Langit malam ini mendung, semoga raut mu tidak

Biarkan aku dengan harapan

Dan ku biarkan kamu dengan percaya

Jangan tanpa kabar, aku tidak ingin sepi

Pada alam ku titipkan rindu

(Diterbitkan di Kompasiana pada tanggal 9 April 2020)

361
Tentang Rindu

(Suci Upita Loka)

Rasa ini usang

Terbelenggu pada delusi

Terus di mainkan waktu

Bermunculan di angan-angan

Cakap ku diam membisu

Hanya di dengar oleh lemahnya angin

Tak pernah sampai maksud hati

Kau hanya berlalu

Dan rinduku tak akan pernah layu

(Diterbitkan di Kompasiana pada tanggal 12 April 2020)

361
Samar

(Suci Upita Loka)

Ia hanya sedang bermain dengan gemuruhnya mendung

Agar kemudian ia paham rasa setetes hujan,

Jika ia begitu paham sebelum basah ia akan cepat menarik diri

Atau justru nyaman mengambil alih dan luka-luka itu hadir selepas kering

(Diterbitkan di Kompasiana pada tanggal 22 April 2020)

361
Terbentur Rasa

(Suci Upita Loka)

Disudut ujung ruang

Sore ini

Kembali mencoba untuk paham

Terbentur banyak realita

Harus terpaksa diam

Dipaksa mau paham tanpa dipahami

Sejenak lenggang

Disimpan saja sendiri

Bersama panjanganya malam

Terus bertanya dan menyalahkan

Tenang, semua ini perihal menerima

Tidak semua harus dipaksakan

(Diterbitkan di Kompasiana pada tanggal 21 April 2020)

361
Destinasi

(Suci Upita Loka)

Destinasi, tempat yang seseorang sebut untuk tetap tinggal, atau alih pergi.

Meski aku akan mengesankannya, sebagai tempat yang begitu berharga.

Bahkan untuk sebuah "selamanya" akan kembali pada-Nya

(Diterbitkan di Kompasiana pada tanggal 22 April 2020)

361
Rahasia Kecil

(Suci Upita Loka)

Yang pergi berlayar kembali

Kayuh lautan abadi

Laut bertanya padaairnya yang beriak

Tersebut namamugelombang terdiam

Langit bertanya pada awannya yang pekat

Melihat wajahmu hujan sudahi derasnya

Alam bertanya pada pepohonan tinggi

Mendengar suaramu, gunung-gunung berhenti meletus

Berkisah padaku suatu hari

Ombak yang deburnya gelisah menunggu janji

Meski karang hancur dibentur tak henti

Berusaha mengindah, agar membuat manusia berseri

Matahari tolong hangatkan lautan ini,

Bintang temanilah malamnya agar tetapindah,

Bulan tolong sampaikan

Pasang surutnya akan baik-baik saja

Di samudera waktu, katamu

Takdir itu abu-abu, namun


361
Harapan mengenalkan cara bertahan hidup

Sabar menaklukkan badai 72 knot

Syukur menghias arah berlayar

Yang pergi berlayar kembali

Kayuh lautan abadi

Sebab dalam jernihnya aku menyimpan rahasia.

(Diterbitkan di Kompasiana pada tanggal 23 April 2020)

361
Abstrak

(Evi Nur)

Baskara dalam kisah

Rembulan dalam kasih

Bahagia di awan-awan

Tumpah pasrah dalam abstrak

Telantar sebelum dipeluk

Berhamburan sebelum didekap

Jiwa-jiwa hanyut dalam rasa nyaman

Lalu terdampar dihempas kenyataan

Anganmu diasingkan inginnya

Dirangkai untuk dihancurkan

Imajiner yang kaku

Menjadi hantu bak benalu

(Diterbitkan di Kompasina pada tanggal 11 April 2020)

361
Lalu, Apa Artinya?

(Evi Nur)

Dalam tulisan yang buntu,

Kau adalah koma,

memberi jeda agar semuanya selaras

mencipta ruang untuk bernapas.

menjadi penjelas hal abu-abu

pelengkap yang selalu penting

dalam tulisan yang kusut

Kau adalah tanda tanya,

ingin diabaikan,

tapi hadirnya menuntut diperhatikan

memaksa sel otak bekerja tanpa membiarkan ada hati yang mengintip.

dalam tulisan yang rapuh

Kau adalah titik dua,

pelengkap dari hal-hal yang perlu pemerian

kadang digunakan tanpa tahu gunanya

361
dalam tulisan yang malu dilanjutkan

Aku pun malu mengakui bahwa kau adalah tanda titik,

akhir dari kalimat-kalimat bingung yang tumpah,

terus menjadi akhir tanpa benar-benar menjadi akhir;

Lalu, apa arti tulisan ini?

(Diterbitkan di Kompasina pada tanggal 03 Juni 2020)

361
Seunik Itu, Kita, Manusia

(Evi Nur)

Hal-hal tidak lagi sama

Kadang,

Kau akan jatuh bahkan sebelum bangun

Tertinggal bahkan sebelum mengejar

Dicemooh bahkan sebelum berbuat

Dibuang bahkan sebelum dimiliki

Hal-hal menjadi unik dan tidak tertebak

Diammu adalah salah

Senangmu adalah salah

Kasihmu adalah salah

Sedihmu bukanlah salah

Seunik itu.

Kadang, pikiranmu yang terlalu kerja keras, sedang mereka baik-baik saja dengan tumpukan
rencana bahagia tanpa kau di dalamnya.

Kadang, mereka yang terlalu sibuk dengan setitik salahmu yang menempel pada ingatan,
sedang kamu baik-baik saja dengan alur hidup yang unik

Seunik itu, kita, manusia, menurut isi kepalaku yang sedang tidak mau bekerja sama.

(Diterbitkan di Kompasina pada tanggal 03 Juni 2020)

361
Yang Malu-malu Kutuliskan

(Evi Nur)

Ada yang bilang,

Sabarnya secantik senja

Instingnya seunik karangan bunga

Tingkahnya bagai ragam buah

Diamnya selugu lautan

Sakitnya dikemas rembulan

Rumit, melukisnya dengan kata,

Ialah rumit

Kemampuan memberi kejutan di tengah suramnya

Tertawa bak tuan puteri di tengah pilunya

Dusta manis dalam baik-baik yang katanya

Unik, menerjemahkan tingkahnya

Ialah unik

Perempuan, namanya

Tangguh, cerdas, elok, rupawan

Dengan masing-masing keunikannya

361
Perempuan, namanya

Dengan segala istimewanya,

yang malu-malu kutuliskan.

(Diterbitkan di Kompasina pada tanggal 03 Juni 2020)

361
Insan Penjaga Kalam-Mu

(Astri Cahyaning Choirun Nisa)

Mahkota terindah telah tersedia

Banyak hamba yang memperjuangkannya

Seiring banyaknya pengorbanan

Untuk mencapai kemuliaan

Sang pejuang dalam kebaikan

Tak lelah dalam kebenaran

Penjaga kalam Tuhan

Untuk menjadi insan seutuhnya

Berpacu dengan lantunan Al-Qur'an

Berburu surga yang diidamkan

Siapa yang akan mengalah dengan kemewahan yang dijanjikaan

Bahkan mereka merabanya meski dengan keterbatasan

Yaitu mereka pengemban risalah

Seorang pilihan yang mempunyai jiwa gagah

Teguh menghadapi rintangan

Meski dengan bersusah dan berpasrah

Bersama ayat-ayat-Nya bukan menjadi beban

Namun, menjadi penguat hati yang sedih

Sering kali ayat itu hilang dari ingatan

Namun, mereka berusaha menjadi insan Penjaga kalam-Mu

Ayat demi ayat terlampau sudah

Sebuah harapan yang menguatkan mereka


361
Dikala harapan pada duniasudah tak menyilaukannya

Dikala godaan yang datang bermetamorfosis dengan zamannya

Harapan itu menguat pada jiwa

Bersarang dan bersemayam di dalamnya

Tentang sebuah iman yang dilampauinya

Suatu hari tak ada lagi penolong selainnya

Mereka adalah orang-orang pilihan

Hamba-hamba yang terpilih

Yang di dadanya ada cinta

Terlebih cinta yang tak hanya lirih

Yaitu cintanya insan Penjaga kalam-Mu

361
Engkau Sang Monarch

(Baity Nur Kharisma S)

Lama tidak kembali

Menyibukan diri untuk bersembunyi

Berbenah menghilangkan jejak

Juga tawa dan luka sebelumnya

Tak peduli akan penantian sejuta umat

Telat berjanji untuk kembali

Berdusta saat diminta menetap

Datang setelah badai

Saat musim semi tiba

Menyapa puspa yang bermekaran

Terbang bertebaran diatas pusara

Hinggap di mahkota harum semerbak

Tersipu memandang tuan tersenyum

Menatap ribuan semburat bak cahaya

Memadati salemba sudut kota

Kupu-kupu kuning hendak menghampiri tuan

Berkunjung bersama ruh pilihan

Memberi pesan penghilang duka

Mengingatkan tuan yang tengah buram

Menghibur tuan di samping nisan

Menyampaikan salam dari sang nona

“Aku hidup bahagia di alam sana”


361
Monarch merupakan suatu peringatan dimana suatu penduduk meya kini bahwa jiwa yang
pergi (orang yang telah meninggal) akan kembali. Pada hari itu ribuan kupu-kupu berwarna
kuning datang menghiasi pemakaman dan menghibur peziarah. Kupu-kupu tersebut hanya
datang sekali dalam setahun. Dan kupu-kupu tersebut dipercaya datang sebagai ruh orang-
orang yang telah meninggal. Oleh sebab itu, kupu-kupu tersebut disebut kupu-kupu monarch.

(Diterbitkan di Kompasiana pada tanggal 09 April 2020)

361
Sajak Nona pada Tuan

(BaityNurKharisma S)

Baru saja ku nyalakan api

Panasnya pun masih terasa

Baru saja ku seduh air panas

Uapnya pun belum sirna

Belum sempat ku suguhkan

Namun hadirmu telah tiada

Tanpa pamit kau

Pergi mengikuti tahta

Detik demi detik aku tersadar

Menit berikutnya aku menyesal

Mengapa tak ku minta kau menetap

Semalam saja, tuan

Aku ingin bukti janji tuan

Siapa yang berhak disalahkan?

Aku menuntutmu

Kau memihaknya

Melalui tulisan aku tak mendengarmu

Melalui tangisan aku takkan menemuimu

Melalui nyanyian aku merindukanmu

Kini aku terbiasa menopang dagu diatas jendela

Menanti tuan dating dari barat

Membawa harap untuk selalu bersama


361
(Diterbitkan di Kompasianapadatanggal 22 April 2020)

361
Pintu untuk Koloni

(BaityNurKharisma S)

Jerit hamba tak terdengar

Protes hamba kau abaikan

Tak ada akal kau pekerjakan kami

Tak ada hati kau siksa kami

Mengundang benci padamu koloni

“Aku suka kalian tertindas”

Perkataanmu mengundang amarah

“Aku akan menguasai nusantara”

Perkataanmu mengundang perang

Mau kemana kami?

Kau sungguh tidak manusiawi

Singgahlah tanpa menjerat

Duduklah tanpa banyak syarat

Tak usah menunggu lama

Kami persilahkan tuan pergi

Pinta kami jangan kembali

Mohon jangan bawa bumi ini

Hanya ini harta kami

(Diterbitkan di Kompasiana pada tanggal 22 April 2020)

361
Sia-sia
(Kanzuwita Fitri)

Sst, jangan..
Jangan kau melihat  ke depan, kau akan melihat aku berdiri tegak menjadi tameng mu..
Jangan pula kau menengok ke belakang, karena kau akan menemukan ku tepat sedang
mengawasi mu. Jauh di belakang sana, di samping tiang taman...
Aku tidak mau kau tau.
Aku tidak mau kalian tau.

Sst. Jangan..
Jangan kau lihat ke atas, aku tidak mau kau melihat ku.
Hah?
Iya, aku takut kau melihat ku dalam lekukan lekukan awan tuhan..
Hmm.. tidak mungkin kau melihat ku di atas. Imajinasi mu saja bukan tentang aku. Mungkin
kau hanya akan melihat dinosaurus atau apalah, atau melihat seorang yang kau dambakan.
Bukan aku tentunya.

Sst. Jangan..
Jangan kau melihat ke bawah, apalagi ketika disamping mu ada orang. Aku tidak mau kau
melihat bayangan di bawah kaki mu.
Karena ada satu bayangan yang mungkin masih kau kenal.

Jangan..
Jangan kau lihat ke arah matahari terbit, arah terbenamnya bulan, arah matahari terbenam,
arah terbitnya bulan.
Jangan kau lihat Venus atau Jupiter atau bintang-bintang lain.
Jangan kau lihat, jangan kau lihat, jangan kau lihat.
Terlebih dari itu semua, jangan pernah mencoba melihatku. Jangan pernah mencoba mencari
ku.
Sudah, biar aku saja yang melihat mu. Biar aku saja yang mencari mu.

361
Lihat.. disamping mu ada orang bukan.?
Bahagialah, tersenyumlah.
Karena aku akan bahagia kala itu.
Karena aku akan tersenyum kala itu.

Apa?
Kau pernah melihat ku?
Baiklah, mungkin beberapa kali kau melihat ku di depan, di belakang, di atas atau mungkin
kau melihat ke bawah, bayangan mu bertambah satu bukan?
Jangan lagi kau melihat kearah arah itu.
Kau merasa terganggu?
Kau ingin aku hilang?
Mudah saja, tinggal berbelok saja dari laju jalan mu, seperti yang sudah kau lakukan.
Bukankah aku sudah mengatakannya? Saat kau berbelok kala itu?
Aku akan lenyap, jika kau berbelok satu kali lagi.
Kataku dengan pisau yang sudah tertancap setengah di dada.

(Diterbitkan di Kompasiana pada tanggal 06 Mei 2020)

361
LAINNYA
Surat Cinta Untuk Para Tenaga Medis

(Marcella Pratiwi Sholikhah)

Sangat prihatin melihat kondisi saat ini, banyak sekali tenaga medis yang harus
banting tulang menyelamatkan nyawa orang orang yang positif terpapar virus COVID-19.
Selalu bertambah pasien setiap harinya, dan para tim medis juga sudah kelelahan
mengatasinya, bisa kita lihat dari berita berita di televisi maupun internet, mereka berjuang
tak kenal waktu menahan lapar dan haus bahkan bukan itu saja mereka pun tertidur pada
lorong lorong rumah sakit serta beribadah pun masih menggunakan seragam pelindung badan
demi menyelamatkan kita semua. Tidak sedikit para dokter dan tenaga medis yang meninggal
karena terpapar virus COVID-19 ini karena minimnya alat alat serta APD.

46 tenaga medis RSUP Kariadi Semarang positif Corona akibat pasien tak jujur.
"Terjangkitnya puluhan tenaga medis RSUP dr Kariadi Semarang itu sesuatu yang luar biasa.
Ini pembelajaran bagi kita bahwa seorang dokter, perawat dan tenaga medis lainnya sangat
rentan. Sedihnya lagi, mereka tertular COVID-19 dari pasien yang tidak jujur," kata Ganjar di
Semarang, Jumat (17/4/2020). Ini sangatlah tidak adil bagi para tim medis, karena apa yang
telah dilakukannya dengan berjuang hidup dan mati dibalas dengan perbuatan yang sangat
memilukan, hal tersebut sangatlah tidak setimpal dengan apa yang dikerjakan oleh para
medis.

Untuk para tenaga medis kami sangat berterima kasih banyak atas perjuangan yang
telah kalian lakukan, yang rela menghabiskan waktu kalian demi merawat pasien terpapar
virus COVID-19 ini. Kerja kalian pun diluar batas wajar, disisi lain himbauan pemerintah
harus physical distancing, kerja dari rumah, belajar dari rumah, dan beribadah dari rumah
tetapi bagi kalian itu tidak berlaku sama sekali karena kalian tetap berada dirumah sakit, dan
kalian juga yang orang yang sangat beresiko terpapar virus COVID-19 ini walaupun sudah
memakai APD lengkap karena kalian yang tiap hari bahkan tiap menit berinteraksi langsung
dengan pasien COVID-19 ini, namun kalian tidak pernah menyerah bahkan mengeluh sedikit
pun tentang hal yang melelahkan bahkan mempertaruhkan nyawa kalian itu. Dan untuk
masyarakat Indonesia semua jagalah diri kalian dari virus mematikan ini, dan patuhilah
aturan yang diberikan oleh pemerintah untuk tetap dirumah dan rajin mencuci tangan. Karena
bumi sedang sakit dan butuh istirahat.

321
Salam dari kami Masyarakat Indonesia, perjuangan besar kalian tidak akan pernah
kami lupakan. Respect for All, we hope you will stay healthy and continue to carry out these
duties and obligations.

(Terbit di Kompasiana pada tanggal 18 April 2020)

361
Sabar Berbuah Kejutan yang Indah

(Marcella Pratiwi Sholikhah)

Salah satu tujuan untuk masa depan kita yang disebut impian bukanlah suatu hal yang
mudah untuk kita gapai. Cobaan dan rintangan selalu membuntuti kita. Jika kita mampu
melewati cobaan dan rintangan dengan sabar, maka itu sebuah langkah awal menuju
kesuksesan. Namun sebaliknya, jika kita tidak sabar dalam menghadapi cobaan dan
rintangan, maka itu dapat menjadi sebuah kemunduran dalam hidup kita.

Impian tidak akan datang dengan sendirinya tanpa kita jemput dan impian juga tidak
akan tercapai tanpa adanya usaha. Namun jika usaha tanpa diiringi doa sama saja tidak akan
terwujud. Maka dari itu, setiap usaha kita selalu sertakan doa agar setiap usaha yang kita
kerjakan dapat terwujud sesuai harapan kita.

Akan selalu ada jalan untuk kita yang mau berusaha. Jangan langsung berputus asa
untuk berhenti melanjutkan usaha yang telah dikerjakan. Setiap orang memiliki jalannya
masing-masing, kita tinggal berusaha dan berdoa. Urusan hasil kita serahkan semuanya
kepada Tuhan.

Jika impian yang kita inginkan tertunda, bukan berarti Tuhan tidak mengabulkannya.
Hanya saja Tuhan ingin melihat usaha kita agar lebih keras lagi dan tetap bersabar dengan
apa yang terjadi. Jikalau impian yang kita inginkan tidak sesuai harapan kita melainkan
impian yang tidak kita sukai, itu berarti Tuhan memberikan sesuatu yang tidak pernah kita
duga bahwa yang kita sukai atau kita impikan tidak baik di mata-Nya.

Maka dari itu, tetap bersabar dalam berusaha menggapai impian sebab seluruh
perjuangan kita pasti dibalas dengan sebuah kejutan yang tidak pernah kita duga dan sebuah
kejutan yang sangat indah dari-Nya.

(Terbit di Kompasiana pada tanggal 24 April 2020)

361
Asa Seorang Anak Kampung

(Fadhilah Miftahul Ilmi)

Di sebuah kampung, ada seorang anak kecil. Jika dilihat sekilas tidak ada yang spesial
dari anak itu. Tubuhnya pun tidak sebesar anak-anak lain yang lebih beruntung dari dia. Sama
seperti halnya anak-anak biasa, namun yang membedakannya hanyalah kehidupan yang
dilalui. Dimana ketika anak-anak lain bermain dengan sangat cerianya, dia berjualan untuk
membantu perekonomian keluarganya.

Membawa termos besar berisikan es adalah rutinitas yang dia lakukan setiap hari
dengan berkeliling kampung untuk menjual dagangan yang dia ambil dari seorang pemilik
toko. Bahkan ada satu kejadian dimana saat dia menjual dagangannya, ada pembeli yang
menipunya sehingga kembalian yang dia minta tidak sebanding dengan apa yang dia bayar.
Akibatnya, dengan berat hati anak kecil itu harus menanggung semua kerugian tersebut
dengan menyerahkan semua tabungan yang dia miliki.

Setiap hari ia lalui dengan penuh semangat dan perjuangan demi memenuhi
kebutuhan hidup sambil menerima pendidikan formal di sekolah. Di sini lah keistimewaan
dan perjuangan berat yang dilalui anak itu di mulai. Sejak bangku sekolah dasar, dia terus
menerus mendapatkan peringkat 1 dikelasnya. Walaupun ia sangat sibuk untuk mencari uang,
namun dia tak lupa juga belajar dan membaca buku. Saat dia sedang bekerja, bukupun tak
lepas dari hadapannya.

Tumbuhlah anak tersebut menjadi seorang remaja yang penuh kerja keras tepatnya
pada masa SMA. Pada saat itu, dia selalu mendapatkan peringkat 1 terus sehingga diapun
dipercaya dan diminta untuk mengajar anak-anak orang yang tidak mengerti dengan mata
pelajarannya dengan bayaran yang telah disepakati. Namun dalam perjuangannya mencari
rupiah pasti banyak halangan dan rintangan yang dilalui, tak jarang dia tidak dibayar tepat
waktu sehingga memaksanya untuk memanfaatkan kekayaan alam yang ada di daerahnya.

Akhirnya diapun lulus dari bangku SMA dan melanjutkan kuliah. Dia memutuskan
untuk merantau karena tidak ada kampus yang dekat di daerahnya. Dia pergi merantau tanpa

361
ada bekal dan ditemani sama sekali oleh keluarga. Anak kecil itu memang sudah benar-benar
tumbuh menjadi manusia yang sangat kuat dan berpegang teguh apa yang dia ingin capai
dengan penuh restu dan doa dari orang tuanya.

Saat merantau untuk kuliah, dia mencari sendiri cara agar bisa membayar uang kuliah
dan makan sehari-hari. Banyak perjuangan yang ia lakukan untuk mewujudkan keinginannya,
contohnya saja dia pernah menjadi seorang pembantu agar dapat mendapatkan tempat tidur
dan makan tanpa bayaran sepeserpun. Selain itu, di berjualan ayam, mengajar les anak yang
membutuhkan, hingga mengasuh anak pun dia lalui. Kuncinya hanya satu dalam dia melalui
semunya, yaitu restu dan doa dari orang tua serta jangan ada rasa malas di dalam dirinya.
Karena dia terkenal rajin dan suka menolong bila ada yang membutuhkan, tak jarang banyak
yang ia dapat dari para orang-orang yang dia tolong.

Singkat cerita, kuliahnya pun yang telah dia lalui selama 4 tahun tanpa ada pulang ke
kampung halaman itu selesai dengan hasil yang sangat baik. Dia pun memutuskan untuk
kembali ke kampungnya untuk melepaskan kerinduan yang telah ditahannya selama itu.
Ternyata pada saat itu, ada pembukaan pendaftaran pegawai negeri dan ia memutuskan untuk
mengikutinya. Tidak lama setelah tes pegawai negeri itu dilakukan, akhirnya diapun lulus
sehingga menjadi seorang guru di sebuah SMA. Beberapa tahun kemudian, karena saat itu
terjadi pemekaran kabupaten baru, dimana kampungnya yang waktu itu berupa kecamatan
menjadi ibukotanya, maka beberapa guru ditarik untuk menjadi ASN karena kurangnya
jumlah sarjana yang ada di tempat dia.

Semua yang dia lalui selama ini ternyata tidaklah sia-sia, semua doa-doa orang tua
yang telah tercurah akhirnya terkabul. Semua asa yang dia miliki dan selalu disebut didalam
doa-doanya terkabut dengan begitu indahnya walaupun harus dia tempuh dengan penuh
siksaan. Perjalanan karir yang sangat panjangpun dia lalui, dengan penuh rasa tanggung
jawab dan jujur, dia akhirnya dilantik dan dipercaya menjadi seorang kepala di sebuah dinas
di kabupaten tersebut serta menjadi seorang yang sukses namun rendah hati. Cerita panjang
yang dia lalui selama ini akan menjadi pembelajaran bagi anak-anaknya supaya tidak ada
terulang kembali lagi kisah sulit yang sama yang di lalui ayahnya tersebut.

(Terbit di Kompasiana pada tanggal 5 Mei 2020)

361
Kehidupan Sebuah Kota Permata

(Fadhilah Miftahul Ilmi)

Pada sebuah tanah tempat berpijak dan sebuah rumah tempat bernaung. Terdapat sebuah
tempat yang kehidupan didalmnya tidak begitu banya dan tidak terlalu besar, bahkan baru
saja berumur 17 tahun. Jauh berbeda dengan kota kebanyakan, dia hanyalah kota yang penuh
dengan kentalnya adat melayu, penuh dengan rasa kekeluargaan, serta kuatnya hubungan
toleransi antar umat beragama. Kota tersebut diberi julukan dengan “Kota Permata” dan
letaknya ada di provinsi Kalimantan Tengah. Sebuah kota yang alamnya masih sangat asri,
walau memang sudah tidak sebagus dahulu kala. Julukan tersebut bukan tanpa alasan, banyak
sekali terdapat pengrajin batu cincin yang ada ditiap sudut tempat. Batu permata yang paling
populer adalah "Batu Kecubung". Warna biru hingga ungu dari yang terang hingga gelap
menjadi ciri khas batu permata tersebut. Karena warnanya tersebut sangatlah indah dan
membuat hati menjadi terpikat. Batu kecubung sangat mudah ditemukan saat musim
perhiasan batu cincin sedang populernya dan pasti memiliki nilai serta harganya tersendiri
bagi para kolektor batu cincin..

Namanya adalah "Sukamara", suatu Kabupaten baru yang ada di Kalimantan Tengah dan
berbatasan langsung dengan provinsi tetangga yaitu Kalimantan Barat. Menurut masyarakat
disini kata "Sukamara" memiliki arti suka maju, yang mana sesuai dengan motonya "Gawi
Barinjam" yang artinya adalah gotong royong untuk tujuan mulia. Sehingga kehidupan
bermasyrakatnyapun penuh dengan rasa kebersamaan, saling tolong menolong, hingga
kuatnya rasa persaudaraan antar sesama. Ketika ada seseorang yang memerlukan pertolonga,
maka masyarakatnya akan ikut bahu-membahu untuk bisa menyelsaikan masalah tersebut
bersama sehingga beban tidak dirasakan sendiri oleh orang tersebut.

361
Sukamara berbatasan dengan Kalimantan Barat lebih tepatnya oleh desa Sukaramai.
Perbatasannya bukan sebuah bangunan besar, bukan sebuah patung ataupun tembok yang
sangat kokoh, namun hanya dibatasi oleh sebuah sungai besar bernama Sungai Jelai. Sejak
jaman nenek moyang, sungai tersebut telah menjadi salah satu sumber kehidupan bagi
masyarakat di Sukamara ini. Setiap hari banyak sekali masyarakatnya yang mengambil
kekayaan alam yang telah Tuhan berikan di sungai itu dan kemudian hasilnya mereka jual di
pasar tradisional. Tidak jarang karena terlalu banyak ikan yang mereka peroleh, membuat
masyarakat Sukamara mempunyai cara tersendiri dalam mengolah dan mengawetkannya.
Salah satu olahan dan pastinya menjadi oleh-oleh khas Sukamara yang banyak ditemukan
adalah "Krupuk basah dan amplang". Selain itu, jika ingin digunakan sebagai simpanan
makanan bagi masyarakatnya, maka ikan tersebut diawetkan dengan cara diasinkan dan
kemudian dijemur hingga kering sehingga dapat bertahan lama.

Jika kita berbicara keindahan alam, Sukamara juga memiliki banyk sekali pantai. Dimana
pantai-pantainya sangat idah dan banyak mengundang wisatawan dari dalam daerah bahkan
luar daerah. Kemudian dengan adanya kehidupan di pesisir pantai, maka terdapat banyak
sekali nelayan yang mencari dan menggantungkan kebutuhan hidupnya pada laut yang sangat
banyak terdapat kekayaan alam di dalamnya, misalnya udang, lobster, ikan laut, hingga cumi-
cumi. Dengan begitu kecukupan pangan di Sukamara sangatlah banyak baik dari lautnya,
sungai, hingga hasil pertaniannya. Jika disaat laut sedang dalam keadaan buruk atau masih
ada badai, maka masyarakatnya masih dapat mengkonsumsi hasil sungai dan pertaniannya
sehingga tidak ada yang kelaparan dan kekurangan.

Kebudayaan Sukamara pun masih sangat kental di dalam kehidupan sehari-hari. Tidak
jarang hampir setiap minggunya ada para anak-anak muda yang melakukan latihan japen/
japin bahkan sering sekali adanya lomba-lomba kesenian yang diadakan oleh pemerintah.
Tari yang diiringi musk khas Sukamara menjadi alunan lembut dan sarana hiburan bagi
masyarakat sekitarnya. Selain budaya dalam kesenian, masyarakat Sukamara juga sangat
menjaga budaya tentang menghormati yang lebih tua. Tegur dan sapa serta mencium tangan
orang yang lebih tua sangatlah tidak bisa dilupakan dan ditinggalkan karena sudah mendarah
danging dalam masyarakatnya.

Mungkin itu saja sedikit dari sekian banyak hal yang bisa saya ceritakan mengenai kota
dimana tempat saya dan beribu orang telah dilahirkan. Jika memang kalian ingin mengetahui
lebih banyak lagi tetang Sukamara "Kota Permata", silahkan berkunjung langsung dan

361
nikmati suasana lingkungan, alam, kebudayaan, serta makanan khasnya sehingga dapat
menjadi buah tangan saat pulang nanti. Apabila didalam penulisan ini ada kekurangan,
penulis sangat meminta maaf yang sebesar-besarnya.

(Terbit di Kompasiana pada tanggal 12 April 2020)

Hiduplah dengan Mata Lebah Bukan Mata Lalat

(Kanzuwita Fitri)

Dikisahkan ada dua ember yang terikat tali timba. Keduanya digantung dengan katrol diatas
sumur. Kemudian pemilik sumur menggunakan kedua ember itu untuk menimba air dari
dasar sumur. Maka masing-masing ember masuk kedalam sumur dalam keadaan kosong dan
kembali keatas penuh terisi air. Kedua ember itu saling bertemu ketika berada di tengah-
tengah sumur. Ember yang kosong dari atas dengan menari-nari bertanya kepada ember yang
penuh air dari dasar sumur. Percikan air tumpah laksana air mata yang mengalir.

"Kenapa kamu menangis?" tanya ember yang kosong.

"Bagaimana aku tidak menangis? aku membawa air yang berat ini dari dasar sumur. Dengan
langkah tertatih-tatih, aku menaiki sumur ini. Setelah sampai diatas, pemilik sumur kembali
melemparkan aku ke dasar sumur yang gelap gulita?" jawab ember yang penuh air itu.

Kemudian ember yang menangis balik bertanya kepada ember kosong. "Lalu kenapa kamu
malah menari-nari?"

361
Ember kosong yang menari-naripun menjawab. "Bagaimana aku tidak bahagia? aku turun
kedasar sumur membawa air yang jernih ke atas, kemudian bertemulagi dengan cahaya dan
sinar matahari."

Demikian kisah dua ember yang terikat timba. Kita semua adalah manusia. Kita sendiri yang
menyikapi situasi dan kondisi yang sedang kita hadapi. Jika mau, kita bisa jadikan situasi dan
kondisi hidup kita sebagai motivasi untuk selalu bersikap optimis dan ceria. 

Sebaliknya, kita juga bisa bersikap pesimis dan menangisi apapun yang menimpa kita.
Masing-masing dari kita akan memperoleh apa yang di inginkan, karena kita memiliki peran
yang sama dalam kehidupan ini. Tetapi sebagian dari kita ada yang selalu ceria dan bahagia.
Ada pula yang selalu sedih dan berduka.

Ambillah segi-segi positif dan hikmah dari apa yang menimpa kita dalam semua aspek
kehidupan. Berfikir positif dan jangan pesimis. Jadikan pandangan kita seperti pandangan
lebah yang selalu menatap indahnya bunga-bunga yang sedang mekar, rimbunnya
pepohonan, dan hijaunya dedaunan. 

Seekor lebah tidak hinggap kecuali di tempat-tempat yang baik dan bermanfaat, seolah-olah
tidak ada yang jelek dan kotor disekelilingnya. Benar sebuah kalimat yang menyatakan
"hiduplah dengan indah, maka semua yang ada di dunia ini akan menjadi indah bagimu.".
Jangan jadikan pandangan kita seperti pandangan lalat yang selalu menatap hal-hal kotor dan
jorok.

Semua yang ada di sekelilingnya adalah kotoran dan tidak bermanfaat. Seekor lalat buta
terhadap hal-hal indah yang menghiasai dunia ini. Lalat tidak akan mau hinggap di bunga-
bunga yang semerbak baunya, pepohonan yang rindang, dan tempat-tempat lain yang indah,
nyaman lagi bersih.

(Terbit di Kompasiana pada tanggal 14 April 2020)

361
Surat Kecil untuk Desaku

(Kanzuwita Fitri)

Masih terekam dengan jelas ingatan masa kecil hingga remajaku. Kehidupan desa yang
warganya rukun, saling bahu-membahu membangun kampung yang indah. Aku rindu suasana
pagi hari: embun dingin tersentuh hangat cahaya matahari, bukan embun yang seketika sirna
tersengat matahari. Aku rindu semilir angin yang sejuk, bukan polusi udara dan ramainya
kendaraan yang hiruk pikuk. Aku rindu keasrianmu yang menyegarkan mata, bukan
pemandangan kemacetan yang ada di mana-mana.

Sirampog, yah itulah desaku. Desa yang menyimpan banyak kenangan, desa yang sangat
asri dengan gunung-gunung dan hamparan sawah nan luas. Desa yang terkenal akan
gudangnya pesantren, dimana disetiap sudutnya terdapat pondok pesantren. Desa yang amat
tentram dengan lantunan pengajian dari setiap sudutnya. Desa yang selalu ramai riuh oleh
para penuntut ilmu, atau bisa kita sebut santri. Desa yang senantiasa aku bangga-banggakan
didepan teman-temanku seperantauan.

Aku ingin ketika nanti aku menemuimu, desaku, waktu bisa berkompromi untuk tidak
tergesa-gesa pergi. Aku merasakan kebahagiaan seorang anak rantau yang mengobati ridu
dendam kepada kampung halamannya. Semoga hari itu, hari pertemuan aku dan kamu,
desaku, akan segara Tuhan beri restu, agar temu itu menjadi temu seperti yang kumau.
Meskipun aku meyakini bahwa rinduku padamu mungkin tak akan sepenuhnya terhempas,
namun setidaknya rindu itu sudah sedikit terpangkas.
361
Desaku, sekali lagi kamu perlu tau bahwa aku berusaha untuk tidak megecewakanmu.
Sebab, sejauh apapun aku pergi meninggalkanmu, aku tetap bertahan pada tujuan awalku
untuk membuatmu bangga. Karena aku telah memilihmu untuk menjadi satu-satunya tujuan
pulangku.

(Terbit di Kompasiana pada tanggal 16 April 2020)

Harapan Beruang Kecil

(Kanzuwita Fitri)

Seekor beruang kecil menghampiriku malam tadi, sedikit malu-malu datang dengan tangan
kecilnya yang sedang memegang buku. Dan benar saja dia memberiku buku gambar
bersampul putri raja. Aku bertanya,

 "ini milik siapa, beruang kecil? Punyamu?"

Dengan sedikit anggukan malu tapi pasti darinya akupun langsung mengetahui bahwa ini
adalah miliknya. Aku meraihnya, membukanya lembar demi lembar. Aku melihat lamat-
lamat. Aku tahu itu adalah gambarnya. Lukisannya. Karyanya. Dia suka menggambar
katanya.

Aku merasa ada sesuatu yang aneh. Aku tidak hanya melihat gambar sekedar gambar. Aku
melihat kehidupan didalam gambar-gambar nya. Setiap goresan yang tidak ia sukai ia hapus,

361
karena ia selalu teringat goresan-goresan dalam hidupnya yang tidak sesuai dengan apa yang
ia pikirkan.

Aku melihat dirinya yang sedang takut akan sesuatu. Aku melihat kesedihan akan sesuatu.
Aku melihat kegelisahan akan sesuatu, namun aku masih secercah harapan dalam goresan
tipis gambarnya. Aku melihat keinginannya dalam hidup.

Aku melihat dirinya dalam gambar-gambarnya. Aku melihat ia mencoba untuk menjadikan
gambarnya sebaik mungkin yang terbebas dari goresan-goresan yang memang susah
dihilangkan. Meskipun demikian ia selalu mengatakan semua akan baik-baik saja pada
matahari yang selalu tertera pada setiap gambarnya.

Awan-awan yang mengiringinya hanyalah figuran dalam hidup ini. Apalagi goresan-goresan
lain, itu hanyalah bumbu dalam hidup. Maka dari itu ia selalu ingin memberikan warna pada
setiap gambarnya. Dia ingin membubuhkan warna dalam setiap lekuk kehidupannya, agar
goresan-goresan itu tidak terlihat.

Aku mengetahuinya. Ya, benar. Setiap garisnya menginginkan kebahagiaan. Setiap


lekukannya menginginkan kehidupan yang lebih baik. Dan akhirnya aku pun mengetahui
bahwa aku mengetahuinya banyak hal, meskipun kau hanya beruang kecil. Berproseslah. Dan
selalu ingin menjadi lebih baik.

Aku mungkin hanya serigala brutal yang tidak pernah memperhatikamu beruang kecil.
Namun jika kau membutuhkanku, aku akan datang. Aku akan selalu datang membantu.
Karena aku akan selalu mencoba untuk membuatmu tersenyum, membuatmu tertawa, dan
selalu membuatmu bahagia.

(Terbit di Kompasiana pada tanggal 25 April 2020)

361
Rasakan yang Pahit Menjadi Manis

(Kanzuwita Fitri)

Alkisah seorang musafir bertemu dengan seekor beruang. Tidak ada cara untuk
menyelamatkan diri kecuali hanya mundur dan mundur, sampai dia berada di tepi tebing yang
curam. Dia berhenti melangkah, karena takut terjatuh ke dalam jurang. Sedangkan beruang
itu terus mendekatinya. Tidak ada pilihan lain untuk menyelamatkan diri kecuali memanjat
pohon kecil yang ada di tepi jurang. Di bawah tebing, nampak seekor harimau mengaum
kelaparan menanti mangsanya. Musafir itu berada pada dua pilihan yang sulit. Mati di terkam
beruang atau mati di cabik-cabik marimau.

Keadaan menjadi semakin sulit ketika ada kawanan tupai datang melompat ke pohon kecil
tempat musafir itu menyelamatkan diri. Dia berfikir jika tupai-tupai itu tidak pergi, pohon
kecil itu bisa tumbang karena tidak mampu menahan beban berat untuk waktu yang lama.

361
Maka si musafir berusaha untuk mengusir tupai-tupai itu. Namun usahanya tidak berhasil.
Kemudian terlintas dalam pandangannya sesuatu berbentuk bulat merah warnanya. Ternyata
warna merah-merah yang erada di bagian atas pohon kecil tersebut adalah buah murbei yang
tampak segar. Kemudian mmusafir itu memetik satu buah murbai dan memakannya. Si
musafir itu belum pernah meerasakan buah murbai semanis dan sesegar itu dalam hidupnya.

Demikian kisah musafir yang berada dalam piliha sulit. Di balik manisnya hidup ini,
kematian pasti akan datang menghampiri. Bagaimanapun kesulitan yang dihadapi, musafir itu
tidak menyerah begitu saja terbawa suasana sedih dan cemas yang berkepanjangan. Musafir
itu mampu mengubah saat sulit menjadi hal menyenangkan yang belum pernah ia rasakan
sebelmnya. Dia mampu mengubah rasa pahit menjadi manis. Dalam hidup ini selalu ada
beruang yang mengincar kita dari atas dan ada harimau yang menunggu kita di bawah. Tetapi
kita tidak boleh takut untuk menjulurkan tangan demi menggapai sesuatu yang manis yang
ada di hadapan kita.

(Terbit di Kompasiana pada tanggal 1 Juni 2020)

Apa itu belajar bermakna

(Wulan Rahmadani)

Belajar bermakna adalah suatu proses dimana seseorang mencoba hal-hal yang baru
untuk mencari informasi yang ada dan mengaitkan informasi tersebut dengan struktur
pengetahuan mereka. Artinya berlajar bermakna itu adalah, kita menemukan dan mengolah
informasi tersebut dengan pengetahuan kita. Namun, ada seorang ahli yang bernama Ausubel
menolak pendapat bahwa semua kegiatan belajar dengan menemukan adalah bermakna,
sedangkan kegiatan dengan ceramah adalah kurang bermakna. Belajar ini perlu bila
seseorang memperoleh informasi baru dalam dunia pengetahuan yang sama sekali tidak
berhubungan dengan apa yang telah ia ketahui.

361
Menurut pendapat saya disini, belajar bermakna tidak hanya menemukan hal-hal
baru dan mencari informasi yang ada saja, melainkan belajar yang bermakna disini juga bisa
kita memaksimalkan bagaimana supaya belajar itu bisa bermakna seperti memahami setiap
ilmu yang didapat dengan mencari metode apa yang tepat agar pelajaran itu mudah diingat
dan mudah dipahami. Sebaiknya dalam memilih metode pembelajaran, gunakan metode yang
menarik agar berkesan dalam ingatan sehingga tidak mudah lupa, karna segala sesuatu yang
berkesan itu susah untuk dilupakan dan jika lupapun mudah untuk memanggil informasi
tersebut.

Menurut saya belajar yang hanya menerima dan menghafalkan apa yang ia terima itu
bukan belajar yang bermakna. Belajar bermana itu perlu adanya usaha untuk menemukan
konsep belajar agar mudah diingat, jadi tidak menerima pelajaran begitu saja. Untuk
menciptakan belajar yang bermakna berikut langkah-langkahnya:

a. Menentukan tujuan pembelajaran

 Disini maksudnya kita harus menentukan tujuan kita, untuk apa kita belajar. Semua
dimulai dari niat dulu, jika niat saja sudah salah bagaimana mungkin semua akan berjalan
dengan baik. Untuk itu diluruskan dulu, tujuan kita belajar adalah untuk mendapatkan ilmu
bukan nilai. Jika tujuan belajar hanya untuk nilai maka yang didapat hanyalah nilai setelah itu
semuanya akan hilang. Saya pernah mendengar orang mengatakan ini “Jika kamu mengejar
dunia, maka kamu akan mendapatkankan. Dan jika kamu mengejar akhirat maka Allah
memberikan dunia dan akhirat untukmu”. Dari kata-kata ini juga sama halnya dengan
mencari ilmu.

b. Menentukan bagaimana gaya belajar yang sesuai

 Setiap orang gaya belajarnya berbeda beda tergantung bagaimana sesorang tersebut,
untuk itu temukanlah gaya belajar masing-masing. Kalau orang yang visual maka belajar
sesuai cara belajarnya seperti belajar dari gambar maupun vidio yang menarik, membuat
mind mapping untuk memudahkan belajar dll. Begitu juga dengan orang yang auditori dan
kinestetik.

361
Jadi, pada intinya disini menurut saya belajar yang bemakna itu adalah suatu proses
dimana seseorang tersebut bukan hanya menerima informasi yang ada dan menghafaklnya
saja. Melainkan dia juga harus bisa menciptakan bagaimana sih supaya pelajaran itu lebih
menarik dan mudah untuk dihafalkan dengan trik dari dirinya masing-masing tergantung
bagaimana seseorang tersebut bisa menciptakan belajar yang bermakna.

Daftar Pustaka

Nur Rahmah.2013. “Belajar Bermakna Ausubel”


http://ejournal.iainpalopo.ac.id/index.php/al-khwarizmi/article/view/54. Diakses pada 28
Maret

(Terbit di Kompasiana pada tanggal 30 Mei 2020)

361
Ketika Anda adalah seorang Guru Matematika, bagaimana cara Anda menciptakan
belajar bermakna?

(Wulan Rahmadani)

Matematika, itu merupakan pelajaran yang sangat ditakuti oleh sebagian besar siswa,
jika mendengar kata matematika saja sudah membuat siswa merinding, ditambah lagi banyak
dari siswa matematika yang killer dan menakutkan bagi siswa. Sehingga membuat para siswa
belum belajarpun sudah takut dengan matematika, Mindset yang seperti ini memang sangat
susah untuk diubah, karna sudah sejak dulu matematika menjadi pelajaran yang menakutkan.
Sebagai seorang guru yang bisa dilakukan hanyalah jadilah guru yang menyenangkan dan
ubahlah mindset siswa yang takut matematika menjadi menyukai pelajaran matematika.
Berdasarkan pengalaman saya siswa akan menyukai pelajarannya jika menyukai gurunya
terlebih dahulu. Jika saya menjadi guru matematika nantinya saya akan:

Pertama, langkah awal yang akan saya lakukan adalah melakukan identifikasi
karakteristik siswa seperti kemampuan awalnya, motivasi belajarnya apakah siswa ini suka
Matematika atau tidak, gaya belajar apa yang dia sukai. Karna ini penting bagi seorang guru
apalagi guru matematika karna pelajaran Matematika itu adalah pelajaran yang ditakuti
sebagian besar siswa, jadi sebagai guru Matematika saya harus mampu memahami
bagaimana sifat siswa dan karakteristik siswa saya. Dengan memperhatikan pengetahuan
awal siswa, saya bisa menyusun strategi pembelajaran lebih tepat yang meliputi penyiapan
bahan ajar, penyusunan langkah-langkah pembelajaran, serta penyiapan alat evaluasi yang
sesuai.

361
Saya sedikit bercerita tentang guru idola saya yaitu guru matematika saya ketika
SMP, kenapa saya sangat mengidolakannya? Simple, karna ibu itu guru yang sangat
pengertian dan peka terhadap siswanya. Dia bisa mampu mengetahui apakah siswa A, siswa
B ataupun siswa C sudah mengerti atau tidak tanpa seorang siswa itu memberitahu dia sudah
mengerti atau tidak. Karna kadang seorang siswa juga ada yang merasa takut dan malu untuk
bertanya, namun ibu ini bisa mengerti bagaimana siswanya. Lalu ketika muridnya ada sedikit
penurunan dalam belajar ibu tersebut pasti bertanya kenapa dengan siswanya dan memberi
motivasi agar siswa tersebut bisa semangat lagi dalam belajar. Pada intinya ibu itu sudah
memberi saya motivasi besar untuk menyukai matematika yang awalnya saya membenci
matematika.

Kedua, menciptakan cara belajar yang tidak terlalu serius karna kalau dalam belajar
terlalu serius akan membuat seorang siswa tersebut tertekan, dan apabila siswa ini nanti
tertekan maka akan sulit untuk menyerap pelajaran yang ada apalagi pelajaran Matematika
yang ditakuti oleh anak-anak sejuta umat.

Ketiga, untuk menciptakan belajar yang bermakna salah satunya mengembangkan


kemampuan komunikasi siswa, beberapa hal yang bisa saya lakukan untuk mengembangkan
kemampuan tersebut antara lain adalah memberikan kesempatan kepada siswa untuk
menjelaskan dan berargumentasi secara lisan atau tertulis, mengajukan atau menjawab
pertanyaan, dan berdiskusi baik dalam kelompok kecil maupun kelas.

Keempat, disetiap awal pertemuan saya akan bertanya kepada siswa tentang materi
apa yang akan dibahas hari ini. Sebelumnya saya menyuruh siswa saya untuk membaca
materi terlebih dahulu dirumah agar nantinya ketika saya menjelaskan, siswa tersebut tidak
terlalu kaget dengan materi yang saya berikan karena mereka juga sudah membacanya
walaupun mereka belum mengerti.

Kelima, menciptakan proses belajar dan mengajar yang menarik, jika saya menjadi
gutu matematika nanti saya ingin menciptakan proses belajar dan mengajar yang santai
namun berarti. Seperti saya mengadakan kuis tapi berbentuk game sehingga tak ada beban
untuk siswa dalam mengerjakannya. Mekanisme nya seperti ini: Saya memberikan soal siapa
yang paling cepat mengerjakannya dia yang maju kedepan untuk menulis jawabannya, jika

361
benar siswa tersebut dapat tambahan nilai dan dia berhak untuk memberi hukuman teman-
temannya seperti bernyanyi, menari dll. Namun, jika dia salah dia juga diperlakukan sama
oleh teman-temannya. Ini untuk melatih tingkat kepercayaan diri seorang siswa agar dia tidak
malu sehingga bisa aktiv dikelas dan juga meningkatkan minat belajar siswa karna mereka
akan berlomba-lomba untuk menjawab soal tersebut.

Lalu saya juga membuat game pada akhir pembelajaran seperti memberikan
pertanyaan dan siapa yang bisa menjawab saya beri hadiah, menurut saya itu ide yang bagus
karna jika seorang guru memberikan seperti game-game seperti itu otomatis siswa tersebut
berlomba-lomba supaya dapat hadiah. Untuk mendapatkan hadiah itu pastinya seorang siswa
tersebut akan belajar mememahani materi yang saya berikan, dalam hal sederhana yang saya
lakukan bisa menimbulkan motivasi belajar untuk siswa tersebut.

Dalam cara mengajar, pada jaman saat sekarang ini yang sudah menggunakan
tekhnologi, saya nantinya sebelum pembelajaran memberikan ringkasan materi terlebih
dahulu bisa dalam softfile ataupun vidio dan mereka bisa membaca materi saya dirumahnya
sebelum jam pelajaran saya. Dalam hal ini saya ingin memberikan materi semenarik mungkin
bisa dalam ppt maupun vidio yang menyenangkan untuk diliat, sehingga mereka tidak bosan
untuk membacanya.

Nanti juga saya akan memberikan tugas seperti membuat kliping atau mind mapping,
tujuan saya agar siswa tersebut bisa untuk memperoleh informasi, ide keterampilan, nilai,
cara berpikir dan mengekspresikan dirinya, dari tugas seperti saya berikan tersebut.

Jika saya nanti menjadi seorang guru matematika yang terpenting saya harus bisa
menciptakan metode belajar semenarik mungkin sehingga tidak membuat siswa tersebut
bosan. Karna jika siswa bosan motivasi belajarnya akan menurut dan berdampak kepada
siswa tersebut tidak bisa mengerti materi yang dipelajarinya. Untuk itu tugas saya sebagai
guru adalah menciptakan bagaimana belajar itu bisa bermakna, dengan cara memberi
motivasi kepada siswa tersebut, memberi tips dan trik bagaimana belajar bermakna itu seperti
dia sebagai siswa juga harus tau bagaimana tipe belajarnya sesuai dengan siswa tersebut
apakah dia auditori, visual maupun kinestetik. Lalu beri juga pembelajaran bermakna itu
tidak hanya menerima infomasi dari guru saja, namun siswa juga harus mengembangkan
informasi yang ada agar tidak mudah lupa. Kemudian juga beri cara mudah dalam menghafal
seperti rumus-rumus. Pada intinya saya harus bisa menciptakan pembelajaran yang bermakna

361
dan tidak membosankan, lalu juga ikuti metode-metode belajar berdasarkan perkembangan
jaman agar lebih menarik siswa tersebut dalam belajar, jangan buat siswa tersebut stres dalam
pembelajaran saya.

(Terbit di Kompasiana pada tanggal 30 Mei 2020)

Hal Apa yang Menyebabkan Siswa Lupa dan Bagaimana Anda Mengatasinya?
(Wulan Rahmadani)

361
Belajar merupakan perubahan perilaku yang bersifat relatif permanen, yang diperoleh
melalui pengalaman- melalui interaksi dengan lingkungan (Lahey, 2003). Proses belajar
berlangsung di sepanjang tahapan kehidupan, mulai dari bayi hingga lansia. Melalui
pengalamannya, manusia belajar mengenai informasi baru, sikap baru, konsep baru, dan
keterampilan baru. Tanpa belajar, tentu manusia tidak akan berubah dan berkembang dengan
optimal.

Pentingnya proses belajar ini juga didukung oleh hadist yang menyatakan bahwa
“Mencari ilmu (belajar) itu wajib hukumnya bagi setiap umat Islam”. Selain itu, terdapat
berbagai ayat yang menekankan pentingnya belajar dan mendapatkan ilmu. Salah satunya
adalah QS. Al-Mujadalah ayat 11 yang artinya: “…niscaya Allah akan meninggikan orang-
orang yang beriman di antaramu dan orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan beberapa
derajat. dan Allah Maha mengetahui apa yang kamu kerjakan.”

Dalil tersebut menunjukkan bahwa Islam sangat menekankan betapa pentingnya


proses belajar, hingga hal tersebut menjadi sebuah kewajiban bagi umat Islam. Belajar juga
merupakan kunci penting dalam pendidikan. Berhasil atau tidaknya pendidikan sangat
tergantung dari proses belajar yang dilakukan. Tanpa belajar, maka proses pendidikan tidak
akan terealisasi.

Namun, dalam proses belajar seringkali manusia mengalami “lupa”. Lupa (forgetting)
merupakan hilangnya kemampuan untuk menyebut atau mengingat kembali apa-apa yang
telah kita terima atau yang kita pelajari. Dalam proses belajar lupa dapat menjadi salah satu
gangguan dalam belajar. Ketika mengalami lupa, hal-hal yang telah dipelajari, informasi yang
diperoleh, baik yang baru maupun yang lama tidak tersimpan dalam memori. Hal ini akan
menyebabkan proses belajar menjadi tidak efektif.

Lupa bisa terjadi karna berbagai faktor seperti lupa dapat terjadi karena adanya
perubahan sikap dan minat siswa terhadap proses dan situasi belajar tertentu. Jadi meskipun
seorang siswa telah mengikuti proses belajar mengajar dengan tekun dan serius, tetapi karena
sesuatu hal sikap dan minat siswa tersebut menjadi sebaliknya (seperti karena ketidak
senangan kepada guru) maka materi pelajaran itu akan mudah terlupakan. Lupa dapat terjadi
karena materi pelajaran yang telah dikuasai tidak pernah digunakan atau dihafalkan siswa.
Bisa juga karena siswa kurang menyenangi materi yang ia terima sehingga ia dengan  sengaja
melupakannya. Faktor lupa juga bisa terjadi karena terlalu banyak informasi yang diterima

361
siswa sehingga materi pelajaran yang kurang berkesan dan sulit diingat umumnya sangat
mudah untuk dilupakan.

Lupa bisa terjadi pada semua orang baik itu anak-anak, remaja maupun orang dewasa,
faktor lupa pun juga sangat banyak, bisa juga faktoe lupa karena terlalu sering tidur hingga
larut malam. Berdasarkan yang pernah saya baca terlalu sering begadang akan
mengakibatkan kepikunan. Untuk menjaga kelupaan juga bisa dicegah dengan kebiasaan
hidup sehat dan teratur.

Ada banyak faktor terjadinya lupa salah satunya karna tidak belajar yang bermakna.
Karena informasi yang dipelajari secara bermakna akan lebih lama diingat, hal ini disebabkan
karena belajar bermakna itu terjadi karena belajar yang bermakna itu sama halnya dengan
belajar yang teratur. Seseorang yang belajar bermakna dia akan berusaha untuk
mengembangkan informasi yang ada dan mengaitkan dengan ilmu-ilmunya sehingga akan
lama diingat karna melalui proses dan usaha yang panjang. Lain hal nya dengan belajar yang
tidak bermakna atau seseorang yang hanya menerima informasi dan menghafalkannya, maka
diperlukan lah belajar yang bermakna agar tidak terjadi lupa.

Untuk itu seorang siswa agar tidak terjadi lupa seharusnya menerapkan proses belajar
yang bermakna, seorang siswa harus mampu mengembang materi yang ada dan mencari tahu
sendiri. Jika dia mencari tahu sendiri dan berperan aktiv dalam pembelajaran itu, jika dia
mengerti pasti akan menciptakan pembelajaran yang bermakna. Jika pelajaran itu dia rasa
bermakna pasti akan berkesan dalam otaknya. Dalam otak manusia jika ada sesuatu yang
bermakna maka akan tersimpang lama dalam otak, contohnya saja dalam kehidupan sehari-
hari, orang tua saya adalah orang yang sangat berjasa sehingga saya bisa mencapai puncak
ini, dalam hal ini orang tua saya adalah rang yang penting dan sangat bermakna dalam hidup
saya. Untuk itu, maka mereka punya posisi penting dalam ingatan/memori saya sehingga
walau bagaimanapun saya tidak akan bisa lupa dengan mereka.

Begitu juga dengan belajar, jika pelajaran itu sangat bermakna maka akan tersimpang
didalam memori seorang siswa tersebut. Jikapun lupa maka tidak akan sulit untuk
memanggilnnya, maka dari itu untuk mencegah kelupaan dalam belajar seorang siswa harus
mengikuti proses belajar yang bermakna dan cintailah pelajaran tersebut. Jika kita sudah
menyukainya maka akan sulit untuk melupakannya, walaupun bagaimanapun kondisinya tak
akan sulit memanggil ingatan yang sudah tersimpan rapi dalam memori kita. Tips dari saya

361
agar tidak terjadi lupa belajarlah yang bermakna, selain itu disertai dengan hidup sehat karna
itu bisa membantu. Hidup sehat disini bisa dengan tidur tepat waktu, makan-makanan yang
bergizi dan jangan terlalu sering memakan micin. Hiduplah dengan teratur dan terarah maka
semuanya akan berjalan dengan lancar.

Referensi

Rena Kinnara Arlotas. “Lupa, dalam Perspektif Psikologi Belajar dan Islam”
http://www.journal.uml.ac.id/TIT/article/viewFile/72/62. Diakses pada 28 Maret 2020

(https://www.smpn1kayuagung.sch.id/berita-180-faktorfaktor-penyebab-lupa-dalam-
belajar.html)

(Terbit di Kompasiana pada tanggal 30 Mei 2020)

361
Karakteristik Guru

(Richah Dian Azizah)

A. Pengertian Karakteristik Guru

Guru menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (2008, 509) adalah orang yang
pekerjaannya (mata pencaharian atau profesinya) mengajar. Menurut Akhyak (dalam
Profil Pendidikan Sukses, 2005: 1-2) guru adalah jabatan atau profesi yang memerlukan
keahlian khusus dalam tugas utamanya seperti mendidik, mengajar, membimbing,
mengarahkan, melatih, menai dan mengevaluasi siswa pada pendidikan anak usia dini
jalur pendidikan formal, pendidikan dasar, dan menengah. Namun guru bukan hanya
sekedar profesi karena penerus bangsa berada di tangan guru, selain itu guru tidak hanya
memberikan pendidikan formal tetapi guru juga memberikan pendidikan moral. Di dunia

361
pendidikan peran guru sangatlah besar sehingga guru disebut sebagai pahlawan tanpa
tanda jasa selain itu guru juga sebagai orang tua kedua bagi siswa.

Karakteristik berasal dari kata karakter, secara sederhana karakter berarti identitas.
Karakter menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (2008, 682) adalah tabiat; sifat-sifat
kejiwaan; akhlak atau budi pekerti yang membedakan seseorang dengan yang lain.
Sedangkan karakteristik adalah perwatakan yang bersifat khas. Karakter adalah satu
kualitas atau sifat yang tetap terus-menerus dan kekal yang dapat dijadikan ciri untuk
mengidentifikasikan seorang pribadi, suatu objek atau kejadian (James Chaplin. 1975,
82). Karakter dalam khazanah ilmu psikologi mememiliki porsi yang luas. Darii
pemaparan arti guru dan karakteristik maka karakteristik guru adalah sifat dan akhlak
yang dimiliki oleh guru sebagai ciri khas dalam dunia pendidikan. Karakteristik dari
seorang guru akan mencerminkan kinerjanya dalam belajar mengajar.

B. Karakteristik Guru
Untuk menjadi guru profesional maka dibutuhkan karakteristik-karakteristik berikut:

1. Kompeten

Karakteristik yang harus dimiliki oleh guru profesional adalah kompetensi.


Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (2008,795), kata kompeten berarti cakap
mengetahui; berwenang; berkuasa (memutuskan, menentukan) sesuatu. Muhibbin
Syah (dalam buku Psikologi Pendidikan, Suatu Pendekatan Baru, 1995: 230)
berpendapat bahwa kompetensi adalah kemampuan atau kecakapan.

Ada enam aspek yang merupakan aspek-aspek karakter guru yang kompeten,
yaitu:

a. Pengetahuan adalah kesadaran dalam bidang kognitif,


b. Pemahaman adalah pendalaman kognitif dan efektif yang dimiliki oleh individu,
c. Kemampuan adalah sesuatu yang dimiliki oleh individu untuk melakukan tugas
atau pekerjaan yang dibebankan kepadanya,
d. Nilai adalah suatu standar perilaku yang telah diyakini,
e. Sikap adalah reaksi terhadap suatu rangsangan yang datang dari luar,
f. Minat adalah kecenderungan seseorang untuk melakukan suatu perbuatan.

361
Jadi, kompetensi adalah suatu kesatuan yang utuh yang menggambarkan
potensi, pengetahuan, keterampilan, dan sikap yang dinilai, yang terkait dengan
profesi tertentu berkenaan dengan bagian-bagian yang diaktualkan dan diwujudkan
dalam bentuk tindakan atau kinerja untuk menjalankan profesi. Adapun kompetensi
guru adalah kemampuan dan kewenangan guru dalam menjalankan profesi
keguruannya.

2. Inspiratif

Guru tidak hanya memiliki pengetahuan dan pemahaman yang digunakan dalam
pendidikan, namun guru juga harus memiliki inspirasi -inspirasi dalam pengembangan
dan penyampaian suatu materi. Selain itu guru yang inspiratif adalah guru yang
memahami kondisi peserta didik yang beragam dan dapat memotivasi siswa. Dengan
inspirasi-inspirasi yang diciptakan oleh guru akan menjadikan suasana belajar yang
menarik, menyenangkan, dan memotivasi sehingga guru yang inspiratif selalu dirindukan.
Agar dapat menjadi guru yang inspiratif maka diperlukan tiga prinsip, yaitu:

a. Peduli artinya guru mampu memberikan perhatian kepada siswa dari latar belakang
(fisik, intelektual, dan sosio-emosional) yang berbeda.
b. Berbagi artinya guru harus mampu membagi ilmu yang dimiliki dengan menciptakan
pembelajaran yang kreatif, inovatif, dan menantang untuk peserta didik.
c. Dipercaya artinya guru harus dapat menjadi sosok yang dapat dipercaya dan bisa
memberikan teladan serta menanamkan karakter yang baik.

Guru harus mampu merangkul, memberi semangat, dan memotivasi siswa di


kelas. Dengan mengenal lebih dekat siswa maka guru dapat menentukan strategi, metode,
dan media yang cocok dalam pembelajaran.

3. Inovatif

Menurut M. Ahmad Abdul Jawwad (2002: 1), guru inovatif adalah guru yang
mampu berproses melalui pendayagunaan pemikiran, kemampuan imajinasi,berbagai
stimulus, dan Individu yang mengelilinginya-yang berusaha menghasilkan produk baru,
gagasan baru, baik untuk dirinya maupun orang di sekitarnya.

Untuk menjadi guru yang inovatif terdapat enam karakteristik, yaitu:

a. Guru harus belajar sepanjang hayat,

361
b. guru harus melek huruf,
c. guru menguasai bahasa asing dengan baik,
d. guru terampil melaksanakan penelitian tindakan kelas,
e. guru rajin memhasilkan karya tulis ilmiah, dan
f. guru mampu mendidik siswa berdasarkan filosofi kontruktivisme dengan pendekatan
kontekstual atau pendekatan yang sesuai.
4. Komunikatif

Guru komunikatif adalah guru yang tidak sering menggunakan berbagai istilah
yang sulit dipahami oleh peserta didik (Tarigan, dkk., 2000: 23). Kemampuan komunikasi
mutlak harus dimiliki oleh semua guru dalam proses belajar mengajar. Karakteristik
komunikatif sebagai berikut:

a. Guru mengembangkan sikap positif peserta didik dalam komunikasi.


b. Guru berkemampuan untuk bersikap luwes dan terbuka saat berinteraksi dengan siswa
dalam kegiatan pembelajaran.
c. Guru berkemampuan untuk tampil secara bergairah dan bersungguh-sungguh dalam
pembelajaran
d. Guru berkemampuan untuk mengelola interaksi siswa dalam kegiatan pembelajaran.
e. Guru berkemampuan mengendalikan kelas.
5. Kreatif

Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (2008, 871), kreatif adalah memiliki daya
cipta, mempunyai kemampuan untuk menciptakan, atau mampu menciptakan sesuatu
yang baru, baik berupa gagasan maupun kemampuan yang relatif berbeda dengan apa
yang telah ada sebelumnya. Guru yang kreatif akan selalu mencari dan menemukan
jawaban, guru yang kreatif akan meningkatkan kecerdasan dan kreativitas siswa.

Guru yang kreatif memiliki karakteristik sebagai berikut:

a. Menyukai tantangan. Dengan karakter ini guru mampu mengembangkan,


memperbaharui, dan memperkaya aktivitas pembelajaran.
b. Menghargai hasil karya peserta didik. Karakter ini akan mendorong siswa untuk
mengapresiasikan diri secara bebas dan mandiri.
c. Memotivasi siswa. Guru sebagai motivator sehingga murid dapat termotivasi untuk
lebih semangat dan giat belajar.

361
d. Mengevaluasi siswa. Dengan adanya evaluasi maka guru dapat mengetahui sejauh
mana kreativitas siswa dalam pembelajaran.
e. Memberikan kesempatan pada siswa untuk mencoba dan mengembangkan
kemampuan, daya pikir, dan daya cipta.
6. Produktif

Produktif adalah sesuatu yang bersifat membuat dan menghasilkan sesuatu yang
bermanfaat. Guru yang produktif adalah guru yang tidak pernah puas terhadap apa yang
telah disampaikan kepada siswa. Guru yang produktif Bakan berusaha meningkatkan
kualitas di bidang pendidikan.

Adapun karakteristik guru produktif adalah sebagai berikut:

a. Berniat menjadi guru. Niat pengabdian oleh seorang guru saat mendidik sehingga
menjadi penguatan sebagai guru.
b. Taat dan konsisten dalam bekerja dan berkarya.

Kedua karakteristik ini tidak bisa dipisahkan dan merupakan kekuatan yang snagat
besar.

7. Partisipatoris

Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (2008, 1127) kata partisipasi adalah hal
turut berperan serta dalam suatu kegiatan: keikutsertaan. Partisipasi adalah satu kata kunci
dalam pembangunan politik, dan media. Kegiatan guru untuk menumbuhkan partisipasi
siswa atau memberikan motivasi atau menarik perhatian, menjelaskan instruksional
(kemampuan dasar), meningkatkan kompetensi prasyarat, memberikan stimulus (masalah,
topik, dan konsep) yang akan dipelajari, memberi petunjuk dan cara mempelajarinya,
memunculkan aktivitas, memberikan umpan balik, memberikan latihan berupa tes, dan
menyimpulkan setiap materi yang disampaikan. Salah satu aspek peran guru adalah
sebagai pelayan untuk peserta didiknya; untuk memenuhi kebutuhan dan kepuasan
mereka dalam belajar. Siswa dengan segala potensi dan kemampuan yang dimilikinya
masih tetap membutuhkan kehadiran guru untuk membimbing dan memfasilitasi kegiatan
belajarnya. Untuk mewujudkan peran tersebut dibutuhkan karakteristik guru yang
partisipatoris.

8. Efektif

361
Guru efektif adalah guru guru yang mampu memotivasi siswa untuk belajar dan
meningkatkan semangat belajar yang tumbuh dari kesadaran dirinya, bukan karena takut
pada gurunya. Guru yang baik adalah seorang individu yang peduli dengan siswa,
mendedikasikan waktu dan energinya untuk mengelola kelas, serta menguasai materi
pelajaran di kelas. Seorang guru yang efektif akan selalu berpikir untuk mencari cara
yang lebih baik dalam mengajar. Guru yang efektif perlu memiliki kemampuan untuk
menampilkan tugas-tugas yang mempengaruhi instruksi yang efektif.

9. Prestatif

Prestatif dapat diartikan sebagai seorang yang memiliki kemauan dan hasrat untuk
selalu ingin maju. Guru berprestasi adalah mereka yang berada dalam sebuah kebenaran.
Untuk menjadi guru prestatif harus adanya perbaikan pola pikir dan kualitas
profesionalitas guru.

Guru prestatif memiliki karakter sebagai berikut:

a. Guru yang berhasil memiliki kualitas pribadi yang memungkinkan ia


mengembangkan hubungan kemanusiaan yang tulus dengan siswa, orang tua, dan
koleganya.
b. Guru yang berhasil memiliki sikap yang positif terhadap ilmu pengetahuan.
c. Guru yang berhasil menguasai sejumlah keterampilan mengajar yang telah dikenal di
dunia pendidikan untuk mendorong keterlibatan siswa dalam proses pembelajaran dan
meningkatkan hasil belajar.
d. Guru yang berhasil memiliki sikap dan keterampilan yang mendorong siswa untuk
berpikir reflektif dan mampu memecahkan masalah.

Daftar Pustaka

Warsidi, Edi. 2017. Karakteristik Menjadi Guru: Inspiratif, Inovatif, dan Komunikatif.
Surakarta: Penerbit Sinergi Prima Magna.

Warsidi, Edi. 2017. Karakteristik Menjadi Guru: Kompetensi, Efektif, dan Prestatif.
Surakarta: Penerbit Sinergi Prima Magna.

Warsidi, Edi. 2017. Karakteristik Menjadi Guru: Kreatif, Produktif, dan Partisipatoris,
Surakarta: Penerbit Sinergi Prima Magna.

361
Dzulkifli dan Inda Puspita Sari. 2014. Karakteristik Guru Ideal. Makalah Dalam: Seminar
Psikologi dan Kemanusiaan di Universitas Airlangga Surabaya.

Narwanti, Sri. 2014. Pendidikan Karakter. Yogyakarta: Familia.

(Diterbitkan di Kompasiana pada tanggal 03 Juni 2020)

Peran Manusia sebagai Makhluk Individu dan Makhluk Sosial dalam Kehidupan
Bernegara

(Richah Dian Azizah)

361
Manusia merupakan salah satu dari beberapa makhluk yang diciptakan oleh Allah
SWT. Dalam kajian ilmu pengetahuan banyak yang menyatakan adanya kesamaan antara
hewan dan manusia dalam struktur tubuh dan organ. Namun dalam kenyataannya manusia
sangatlah berbeda dengan hewan karena manusia mempunyai akal yang harus digunakan
dengan sebaik-baiknya, perasaan yang menjadikan manusia punya rasa bijaksana, dan
manusia mempunyai budi pekerti yang digunakan untuk saling menghormati dan memiliki
kesopanan antar sesama.

Pernyataan yang menyatakan manusia adalah makhluk yang sebaik-baiknya


dilandaskan dalam Al-Qur’an surat al-Isra' ayat 70. Allah Subhanahu Wa Ta'alaberfirman:

‫الطي ِّٰبت َِو َفض َّْل ٰن ُهم َْع ٰلى َك ِثي ٍْر ِّم َّم ْن َخلَ ْق َنا َت ْفضِ ْياًل‬ ْ ‫َولَـ َق ْد َكرَّ ْم َنا َب ِن ۤ ْي ٰا َد َم َو َح َم ْل ٰن ُه ْمف‬
َّ ‫ِىال َبرِّ َو ْال َبحْ ر َو َر َز ْق ٰن ُه ْم ِّم َن‬
ِ

"Dan sungguh, Kami telah memuliakan anak-cucu Adam, dan Kami angkut mereka di
darat dan di laut, dan Kami beri mereka rezeki dari yang baik-baik dan Kami lebihkan
mereka di atas banyak makhluk yang Kami ciptakan dengan kelebihan yang sempurna." (QS.
Al-Isra' 17: Ayat 70).

Dalam prespeksi Islam semua manusia sama kedudukan maupun derajatnya yang
membedakan adalah iman dan taqwa yang tertanam pada dada masing-masing manusia.
Walaupun manusia tersebut mempunyai kecantikan, kekayaan, dan jabatan yang tinggi
namun tidak memiliki iman dan taqwa maka manusia tersebut masih rendah derajatnya.
Apalagi manusia yang tidak menggunakan fithrah (akal dan budi pekerti) yang telah
diberikan dengan bijaksana maka banyak yang menyamakan dengan hewan bahkan ada yang
menyebut sebagai manusia berperilaku hewan, sangat mencengangkan bukan sebutan
tersebut.

Ketika membahasa tentang manusia pasti tidak asing dengan frasa makhluk individu
dan makhluk sosial. Manusia hidup di bumi memiliki dua peran, yaitu manusia sebagai
makhluk individu dan manusia sebagai makhluk sosial. Manusia sebagai makhluk individu
memiliki arti bahwa manusia diciptakan dan dilahirkan memiliki ciri khas yang berbeda tiap
manusia, baik dalam hal wajah, sifat, bahkan fisik. Adapaun unsur-unsur manusia sebagai
makhluk individu, yaitu unsur jasmani dan rohani, unsur jiwa dan raga, dan unsur fisik dan

361
psikis. Dari unsur-unsur tersebut sebagai makhluk individu tidak dapat memisahkan antar
unsur tersebut karena unsur-unsur itu yang menjadi satu kesatuan.

Manusia sebagai makhluk sosial memiliki beberapa arti antara lain manusia tidak
dapat hidup tanpa orang lain, manusia membutuhkan bantuan orang lain, dan masih banyak
lagi. Manusia sebagai makhluk sosial selain berhubungan dengan sesama manusia, manusia
juga harus berinteraksi dengan lingkungan sekitar.

Allah SWT telah menjelaskan tentang peran manusia sebagai makhluk sosial di dalam
Al-Qur’an surat al-Hujurat ayat 13 yang berbunyi

‫شع ُْوبًا وَّ َق َبٓا ِئ َل لِ َت َعا َرفُ ْوا ۗ اِنَّ اَ ْك َر َم ُك ْم عِ ْنــ َد هّٰللا ِ اَ ْت ٰقٮ ُك ْم ۗ اِنَّ هّٰللا َ َعلِ ْي ٌم‬
ُ ‫ٰۤيا َ ُّي َها ال َّنا سُ ِا َّنا َخلَ ْق ٰن ُك ْم مِّنْ َذ َك ٍر وَّ ا ُ ْن ٰثى َو َج َع ْل ٰن ُك ْم‬
‫َخ ِب ْي ٌر‬

"Wahai manusia! Sungguh, Kami telah menciptakan kamu dari seorang laki-laki dan
seorang perempuan, kemudian Kami jadikan kamu berbangsa-bangsa dan bersuku-suku
agar kamu saling mengenal. Sungguh, yang paling mulia di antara kamu di sisi Allah ialah
orang yang paling bertakwa. Sungguh, Allah Maha Mengetahui, Maha Teliti."(QS. Al-
Hujurat 49: Ayat 13). Ayat ini menjelaskan bahwa Allah menciptakan manusia berbeda-beda
agar adanya interaksi antar sesama manusia untuk saling mengenal dan mempelajari.

Berbicara tentang kehidupan bernegara dan politik pasti berhubungan dengan


pemimpin. Pada hakikatnya manusia di bumi sebagai seorang kholifah atau pemimpin,
sebagaimana dijelaskan dalam Al-Qur’an surat Al-Baqarah ayat 30. Allah Subhanahu Wa
Ta'alaberfirman:

 ۗ ‫ـــــــك‬
َ ِ ْ‫َوا ِْذ َقالَ َر ُّب َكل ِْل َم ٰ ٓل ِئ َك ِة ِا ِّني َْجاعِ لٌفِىااْل َر‬
َ‫ضــــــ َخلِ ْي َف ًة ۗ  َقالُ ۤ ْوااَ َتجْ َعلُفِ ْي َها َم ْن ُّي ْفسِ ُدفِ ْي َه َاو َي ْســــــفِ ُكال ِّد َمٓا َء  َۚ و َنحْ ُن ُن َس ِّبح ُِب َح ْم ِد َك َو ُن َق ِّد ُسل‬
‫َقااَل ِ ِّن ۤ ْياَعْ لَ ُم َمااَل َتعْ لَم ُْو َن‬

"Dan (ingatlah) ketika Tuhanmu berfirman kepada para malaikat, Aku hendak
menjadikan khalifah di bumi. Mereka berkata, Apakah Engkau hendak menjadikan orang
yang merusak dan menumpahkan darah di sana, sedangkan kami bertasbih memuji-Mu dan
menyucikan nama-Mu? Dia berfirman, Sungguh, Aku mengetahui apa yang tidak kamu
ketahui." (QS. Al-Baqarah 2: Ayat 30).
361
Selain dalam Al-Baqarah ayat 30 Allah SWT juga menyebutkan dalam surat Al-
An'am ayat 165 yang berbunyi:

َ ْ‫َوه َُوالَّ ِذي َْج َعلَـ ُك ْم َخ ٰ ٓل ِئ َفااْل َرْ ضِ َو َر َف َع َبع‬


ِ ‫ض ُك ْم َف ْو َق َبعْ ضٍ َد َر ٰجتٍلِّ َي ْبلُ َو ُك ْمفِ ْي َم ۤا ٰا ٰتٮ ُك ْم ۗ  ِا َّن َر َّب َك َس ِر ْيع ُْال ِع َقا‬
‫ب  َۖ و ِا َّن ٗه لَ َـغفُ ْورٌرَّ ِح ْي ٌم‬

"Dan Dialah yang menjadikan kamu sebagai khalifah-khalifah di Bumi dan Dia
mengangkat (derajat) sebagian kamu di atas yang lain, untuk mengujimu atas (karunia) yang
diberikan-Nya kepadamu. Sesungguhnya Tuhanmu sangat cepat memberi hukuman, dan
sungguh Dia Maha Pengampun, Maha Penyayang." (QS. Al-An'am 6: Ayat 165).

Peran manusia sebagai makhluk individu dalam bernegara (politik) salah satunya
mengenai tanggung jawab setiap warga negara. Setiap warga negara yang hidup dalam suatu
negara harus taat pada peraturan-peraturan yang berlaku di negara tersebut. Dan itu
merupakan tanggung jawab tiap warga negara. Sesuai dengan sabda Rasulullah SAW, yaitu:

‫صلَّىاللَّ ُه َعلَي ِْه َو َسلَّ َم َقاأَل َاَل ُكلُّ ُك ْم َرا ٍع َو ُكلُّ ُك ْم َمسْ ُئولٌ َع ْن َرعِ َّيت ِِه َفاأْل َ ِم‬
َ ‫ار َع ْن َع ْبدِاللَّ ِه ْب ِن ُع َم َرأَ َّن َر ُسواَل للَّ ِه‬
ٍ ‫َح َّد َث َنا َع ْب ُداللَّ ِه ْب ُن َمسْ لَ َم َة َع ْن َمالِك ٍَع ْن َع ْبدِاللَّ ِه ْب ِندِي َن‬
‫يرُالَّذِي َعلَىال َّناسِ َرا ٍع َعلَي ِْه ْم َوه َُو َمسْ ُئولٌ َع ْن ُه ْم َوالرَّ ُجلُ َرا ٍع َعلَىأَهْ لِ َب ْيت ِِه َوه َُو َمسْ ُئولٌ َع ْن ُه ْم َو ْال َمرْ أَةُ َراعِ َي ٌة َعلَى َب ْي ِت َبعْ لِ َه َاو َولَ ِده َِو ِه َي َمسْ ُئولَ ٌة َع ْنهُمْ َو ْال َع ْب‬
‫ُد َراع ٍَعلَى َمال َِس ِّي ِده َِوه َُو َمسْ ُئولٌ َع ْن ُه َف ُكلُّ ُكمْ َرا ٍع َو ُكلُّ ُكمْ َمسْ ُئولٌ َع ْن َرعِ َّي ِت ِه‬

Ibnumarr.a berkata : saya telah mendengar rasulullahsaw bersabda : setiap orang


adalah pemimpin dan akan diminta pertanggungjawaban atas kepemimpinannnya. Seorang
kepala negara akan diminta pertanggungjawaban perihal rakyat yang dipimpinnya. Seorang
suami akan ditanya perihal keluarga yang dipimpinnya. Seorang isteri yang memelihara
rumah tangga suaminya akan ditanya perihal tanggungjawab dan tugasnya. Bahkan seorang
pembantu/pekerja rumah tangga yang bertugas memelihara barang milik majikannya juga
akan ditanya dari hal yang dipimpinnya. Dan kamu sekalian pemimpin dan akan ditanya
(diminta pertanggungan jawab) darihal hal yang dipimpinnya. (HR. Bukhari Muslim).

Sedangkan peran manusia sebagai makhluk sosial dalam bernegara (politik) salah
satunya dalam pengambilan keputusan harus dilakukan dengan musyawarah. Sebagai
makhluk sosial manusia membutuhkan usulan, kritik, dan saran dari orang lain. Allah
memerintahkan manusia untuk saling bermusyawarah dalam surat asy-Syura ayat 38 yang
berbunyi:

361
‫َّار َز ْق ٰنهُمْ ُي ْنفِقُ ْو َن‬ ُ ْ‫َۚ والَّ ِذ ْي َناسْ َت َجابُوال َِرب ِِّه ْم َواَ َقام ُْواالص َّٰلو َة  َۖ واَمْ ُرهُم‬
َ ‫ش ْو ٰرى َب ْي َن ُه ْم  َۖ و ِمم‬

"dan (bagi) orang-orang yang menerima (mematuhi) seruan Tuhan dan


melaksanakan sholat, sedang urusan mereka (diputuskan) dengan musyawarah antara
mereka; dan mereka menginfakkan sebagian dari rezeki yang Kami berikan kepada mereka,"
(QS. Asy-Syura 42: Ayat 38).

Selain dalam hal musyawarah peran manusia sebagai makhluk sosial adalah harus
berlaku adil terhadap sesama. Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman:

‫ِظ ُك ْملَ َعلَّ ُك ْم َت َذ َّكر ُْو َن‬ ِ ْ ‫ِا َّنال ٰلّ َه َيأْ ُمر ُِب ْال َع ْدل َِوااْل ِحْ َسان َِو ِا ْي َت ۤا ِِٕـٕىذ‬
ُ ‫ِىالقُرْ ٰب َىو َي ْن ٰهى َعن ِْال َفحْ َشٓا ِء َو ْال ُم ْن َكر َو ْال َب ْغي ۚ  َيع‬
ِ

"Sesungguhnya Allah menyuruh (kamu) berlaku adil dan berbuat kebajikan, memberi
bantuan kepada kerabat, dan Dia melarang (melakukan) perbuatan keji, kemungkaran, dan
permusuhan. Dia memberi pengajaran kepadamu agar kamu dapat mengambil pelajaran."
(QS. An-Nahl 16: Ayat 90).

Peran manusia sebagai makhluk sosial dalam kehidupan bernegara (politik) sangatlah
banyak. Peran tersebut antara lain menjadi warga yang saling tolong menolong, menjadi
warga yang selalu toleransi terhadap sesama, adanya PEMILU, dan masih banyak lagi.

(Diterbitkan di Kompasiana pada tanggal 09 Mei 2020)

Encoding dan Retrieval

(Bambang Prihadi)

A. Pengertian memori

361
Santrock(dalam fajrina&neviarni, 2019: 36) menjelaskan bahwa memori atau ingatan
adalah retensi informasi. Para psikolog pendidikan mempelajari bagaimana informasi
diletakkan atau disimpan dalam memori, bagaimana ia dipertahankan atau disimpan setelah
disandikan (encoded), dan bagaimana ia ditemukan atau diungkap kembali untuk tujuan
tertentu di kemudian hari. Para psikolog pendidikan menyatakan bahwa kita harus melihat
bagaimana seorang anak menyusun memori mereka, dan bukan hanya melihat bagaimana
seorang anak menambahkan sesuatu pada memori mereka.

Mengingat adalah suatu perbuatan menyimpan hal-hal yang sudah diketahui, yang
nantinya akan di keluarkan dan digunakan kembali pada saat tertentu menurut Sarlito (dalam
aini, : 64) Sedangkan menurut Abu Ahmadi (dalam aini, :64) ada 3 unsur dalam ingatan
yaitu: menerima, menyimpan, dan memproduksikan kesan-kesan yang merupakan kekuatan
jiwa.

Istilah memori merujuk pada kemampuan pembelajar untuk secara mental


menyimpan hal-hal yang telah mereka pelajari sebelumnya. Contohnya penyimpanan
pengetahuan dan keterampilan yang telah dipelajari sebelumnya selama satu kurun waktu.
Sedangkan istilah penyimpanan (storage) merujuk pada proses proses menempatkan
informasi baru ke dalam memori. Pelajar jarang menyimpan informasi persis seperti yang
mereka terima. Alih-alih mereka melakukan pengkodean, dengan memodifikasi informasi
dengan suatu cara. Orang-orang cenderung mengkode intisari ketimbang informasi kata demi
kata (encoding). Informasi-yang telah kita simpan suatu saat nanti akan bisa di panggil
kembali pada saat di butuhkan (retrieval).

B. Encoding

Encoding adalah suatu proses memasukkan suatu informasi atau pesan- pesan ke
dalam ingatan. Proses encoding dimulai dari perubahan persepsi menjadi simbol-simbol dan
sinyal-sinyal listrik tertentu sesuai dengan format ingatan yang sesuai pada organisme. Proses
ini sangat menentukan waktu penyimpanan informasi dalam memori.

Proses encoding dibagi menjadi 2 yaitu:

1. Proses encoding secara sengaja

361
Proses ini berarti individu akan dengan sengaja memasukkan informasi yang di
dapatnya ke dalam memori. Contohnya: seorang siswa akan mengulang-ulang
pelajaran yang telah di sampaikan gurunya dengan tujuan supaya pelajaran tersebut
tetap di ingat dan tidak terlupa dengan mudah.Disini berarti siswa tersebut dengan
sengaja memasukkan informasi berupa pelajaran tersebut ke memori ingatan nya.
2. Proses encoding secara tidak sengaja
Pada proses ini informasi yang diterima pancaindra langsung masuk menjadi ingatan
tanpa diketahui oleh individu. Contohnya: seorang anak mendapat informasi(ingatan)
tanpa sengaja bahwa ia akan mendapat apa yang ia inginkan jika ia menangis keras
sambil berguling-guling di tanah. Disini anak tersebut awalnya tidak bermaksud untuk
mengingat” hal tersebut tetapi secara tak sengaja bisa menjadi ingatan.
Proses encoding pada tiap individu berbeda ada yang cepat dalam memasukkan
informasi dan ada juga yang kurang cepat dalam memasukkan informasi.
C. Retrival

Retrieval adalah suatu proses mencari dan menemukan informasi yang nantinya akan
di gunakan kembali ketika dibutuhkan atau bisa di sebut dengan proses mengingat. Proses ini
sangat berguna bagi kehidupan manusia sehari-hari terlebih bagi para pelajar. Ketika proses
mengingat para pelajar baik maka mereka akan lebih mudah memecahkan masalah atau tugas
yang berkaitan dengan materi sebelumnya. Selain itu manusia dapat dikatakan belajar dari
pengalaman masa lalu ketika ia mampu mengingat informasi pada pengalamannya dan
menerapkannya pada kehidupan saat ini dan yang akan datang, oleh karenanya mengingat
sangatlah penting.

Proses mengingat ingatan yang sudah disimpan (retrieval) dapat dilakukan dengan
cara-berikut:

1. Recall
Proses mengingat informasi yang tersimpan tanpa petunjuk yang di hadapkan pada
individu. Contohnya: seseorang mengingar nama orang lain yang tidak ada di
hadapannya

2. Recognize

361
Proses pengenalan kembali informasi yang di simpan pada memori dengan bantuan
petunjuk yang di hadapkan kepada organisme atau individ. Contohnya: mengingat
nama orang saat berjumpa dengannya.
3. Redintegrative
Proses mengingat suatu informasi dengan penggabungan beberapa informasi sehingga
menjadi menjadi sebuah konsep cerita yang sangat kompleks. Proses ini terjaadi
misalnya pada saat seseorang ditanya tentang siti nurbaya seorang pemain sinetron,
maka orang yang di tanya akan mengingat banyak hal tentang tokoh tersebut karena
sering menontonya.Proses retrieval ini tidaklah sama pada setiap individu seperti
halnya proses encoding. Ada insividu yang sangat baik dalam mengingat sesuatu dan
ada juga yang tidak terlalu baik dalam ingatan.

(Diterbitkan di Kompasiana pada tanggal 8 April 2020)

361
Mengantuk

(Yunias Sila Wati)

Mengantuk berati otak sedang kekurangan oksigen. Hasil dari penelitian bodden albala 2005
di amerika. Bahwa seorang yang sering mengantuk secara berlebihan merupakan tanda awal
stroke dan serangan jantung bahkan kematian.

Upaya mengatasi mengantuk saat belajar

1. Menarik nafas dalam

2. Memilih cemilan yang sehat seperti buah-buahan

3. Mencuci Muka supaya segar. 

4. Menggerakan tubuh supaya sirkulasi darah lancar

361
5. Minum teh hijau atau kopi 

Bubuk teh hijau mengandung lebih sedikit kafein dari pada kopi sehingga lebih sehat. 

Meminum kopi secara berlebihan dapat menimbulkan gangguan yang serius

(Diterbitkan di Kompasiana pada tanggal 8 April 2020)

Hati Kecil yang Butuh Sandaran

(Yunias Sila Wati)

Oke disini saya akan membahas tentang sebuah perasaan sedih. Yaitu perasaan yang hancur
terus-menerus dihancurkan. Perasaan sedih itu Muncul Mungkin karna sebuah permasalan
hidup, rumah tangga, teman -teman, kekasih, ekonomi, pendidikan, sebuah trend, bahkan
Mungkin bisa keluar tiba-tiba tanpa sebab seperti wanita yang ssedang pms. Intinya semua itu
adalah sesuatu yan bisa membuat kita, mengalirkan air mata. Hal wajar menangis adalah
sebuah ekspresi dari kesedihan kita. Saya pun juga sering menangis.

Disaat kita menangis hal yang paling sering kita cari Mungkin adalah cerita atau, bisa kita
sebut dengan curhat. Dan saat kita bersedih atau menangis hal yang sering terjadi adalah
orang yang disekitar kita akan mengatakan "kamu kenapa menangis? Ada masalah apa? Sini
cerita kali aja aku bisa bantu."

361
Nah kata-kata sering banget kita denger. Namun, tidak semua orang bisa jadi tempat curhat
kita. Tidak semua orang bisa mengerti cara menangani orang yang bersedih. Banyak sekali
orang yang dicurhati bukannya membuat kita nyaman dan merasa tenang. Terkadang malah
membuat kita merasa lebih buruk dari sebelumnya. 

Contohnya saat mereka berkomentar setelah mendengar curhat kita "alah gitu aja nangis
baper, lebay. Ayodong  jangan sedih, udah jangan nangis"   kata-kata jangan sedih dan jangan
nagis itu adalah kata-kata yang paling tidak diharapkan saat kita sedih. Kata-kata ini bukan
malah membuat membuat orang yang besedih merasa baik dan tenang tapi, malah membuat
mereka semakin terpuruk.

Coba deh bayangin ketika kalian lagi flu pengen bersin tapi gaboleh bersin. Sama juga ketika
kalian sedih tapi tidak bisa ngengekspresikan kesedihan kalian. Kesulitannya  adalah ketika
mereka yang bersedih diminta untuk memenuhi ekspetasi lingkungan sekitar dipaksa untuk
fit padahal mereka sedang tidak fit. 

Udah ngerasa terpuruk diminta buat terlihat baik-baik saja.  Pasti bakalan tersiksa banget,
karena harus memendam semuanya sendiri. Yang awalnya mereka mau curhat untuk
mengurangi kesedihan mereka. Justru, dengan curhat itu mereka merasa lebih terpuruk karna
komentar orang yang mereka curhati mengecewakan. 

Itulah mengapa banyak sekali orang-orang yang terlihat sedih lebih baik memilih memendam
semuanya sendiri dan tidak mempercayai semua orang. Tidak heran kalau pada akhirnya
banyak orang yang terus menerus menahan kemudian mereka stress bahkan sakit atau
terkadang sampai ada yang mencoba bunuh diri. Kalau sudah terjadi seperti itu siapa yang
patut disalahkan?.

Lalu bagaimana cara mengatasi orang yang sedang bersedih?

Cara yang pertama adalah mendengarkan

Kecenderungannya adalah  masyarakat berfikir semua masalah akan mereda dengan curhat.
Seolah-olah hanya satu jurus itu saja yang bisa membuat mereka merasa baik. Tapi disatu sisi
curhat ini bisa ada bahayanya seperti yang sudah saya paparkan diatas. Karna yang dicurhati
tidak punya kemampuan untuk mendengarkan curhat. Langkah yang paling tepat adalah
mendengarkan sepenuh hati. Karna dengan mendengarkan sebenarnya sudah membantu
menyembuhkan. 

361
Tantangannya adalah kita selama ini tidak terlatih untuk mendengarkan. Kita selama ini
terlatih untuk bicara, itulah mengapa lebih banyak kursus public speaking dan Mungkin
jarang sekali atau tidak ada kursus deep listening. Coba deh sekali-kali belajar untuk
mendengarkan orang lain. Jangan terus merasa argument dan nasihat kita adalah yang paling
tepat untuk menangani semua masalah.

Cara yang kedua adalah berikan respon yang posistif. Biarkan mereka menumpahkan rasa
sedih mereka dengan menangis. Peluk mereka, dan berikan kata-kata penyemangat yang
positif. Tanpa menyakiti perasaan mereka.

Dikutip dari chanel youtube menjadi manusia dengan judul cedera mental karna kegagalan
dari prespektif adjie santosoputro dan analisa chanel dengan judul menganalisa- hati-hati
dengan stres tak terkendali, jangan terjebak lingkaran depresi.

(Diterbitkan di Kompasiana pada tanggal 20 April 2020)

Arti Sebuah Senyuman


(Dinar Qothrun Nada)

Mengeskpresikan suasana hati ketika senang atau bahagia salah satunya adalah
menerbitkan senyuman di bibir. Senyum adalah ekspresi wajah yang terjadi akibat
bergeraknya atau timbulnya suatu gerakan di bibir atau kedua ujungnya, atau pula di sekitar
mata. Kebanyakan orang senyum untuk menampilkan kebahagiaan dan rasa senang. Tak
jarang pula orang menerbitkan senyum di bibirnya hanya untuk menutupi rasa sedihnya.

Karakter orang punberbeda-beda, ada yang mudah tersenyum, ada yang tersenyum
pada hal tertentu saja, bahkan ada yang sangat jarang atau sulit tersenyum. Perlu diketahui,

361
senyuman memeliki efek dahsyat untuk psikologis dan kesehatan fisik. Bahkan, manfaat
senyum bisa dirasakan oleh orang lain.

Berikut manfaat senyum untuk psikologis dan kesehatan fisik yang merupakan alasan
untuk Anda harus melengkungkan bibir:

1. Memperbaiki suasana hati

2. Meredakan stres

3. Meningkatkan imun tubuh

4. Membantu diri lebih rileks

5. Membantu kita lebih terlihat menarik

6. Membantu kita terlihat lebih muda

7. Senyum itu menular

8. Meningkatkan rasa percaya diri

9. Membantu mental senantiasa positif

Maka dari itu "Tersenyumlah" karena senyum itu ibadah juga loh. Cobalah tersenyum
pada saat bangun tidur, karena dengan diawali dengan senyuman, insya Allah hari akan terasa
lebih menyenangkan.

Anda tahu kenapa bumi berotasi? Karena bumi tak ingin semua orang berdiam di
tempat yang sama. Baik kita bahagia atau pun sedih, bumi berharap semua orang bisa
menatap ke depan. Maka, bagi yang masih jarang bahkan sulit tersenyum, untuk sedikit demi
sedikit mencoba untuk tersenyum ya. Smile is Happiness! Semangat!

(Diterbitkan di Kompasiana pada tanggal 19 April 2020)

361
361
Manusia sebagai Makhluk Sosial

(Putri Rizkyatul Windiarti)

Manusia hidup di dunia ini tidaklah lepas dari yang namanya interaksi atau bisa
disebut dengan hubungan timpal bali, karena apa? karena manusia adalah makhluk sosial
yang masih membutuhkan bantuan orang lain dalam kehidupan ini, jikalau kita diumpakakan
kita itu bagaikan seekor lebah dengan bunga, kerbau dengan burung jalak dan ikan remora
dengan ikan hiu yang saling membentuk simbolisme untuk bertahan hidup, betul apa betul?
Akan tetapi dalam kehidupan ini tentu ada banyak sekali perbedaan yang terjadi karena
memang allah SWT telah jelas berfirman dalam alquran surat al hujurat ayat 11,

Hai manusia, sesungguhnya Kami menciptakan kamu dari seorang laki-laki dan
seorang perempuan dan menjadikan kamu berbangsa-bangsa dan bersuku-suku supaya kamu
saling kenal-mengenal. Sesungguhnya orang yang paling mulia diantara kamu disisi Allah
ialah orang yang paling taqwa diantara kamu. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui lagi
Maha Mengenal.

Dari ayat tersebut kata (wahai manusia) bukanlah wahai orang-orang beriman? Itu
artinya Allah sedang menyeru untuk kesemua golongan baik mereka beriman atau tidak atau
kesiapapun supaya apa? Supaya kita saling mengenal sesama dan memahami adanya
perbedaan. Buktinya jelas bahwa allah menciptakan manusiapun dengan berbagai perbedaan
ada yang tinggi ada yang pendek, ada yang kurus ada yang gemuk, ada yang ganteng ada
yang cantik, ada hitam ada yang putih sebagai penjelas tentang keagungan Allah dan untuk
memahami sebuah perbedaaan yang ada, sehingga perbedaan bukanlah terbatas hanya pola
pemikiran saja akan tetapi lebih luas dari hal tersebut dan untuk menciptakan kehidupan yang
damai dan terbebas dari konflik perbedaan maka diperlukanlah rasa toleransi yang tinggi
antar sesama.

Hadirin hadirot rahimakumullah

361
Toleransi adalah hal terpenting yang harus kita tanamkan pada setiap pribadi
seseorang, karena apa sih? Perlu kita sadari bahwasannya kita hidup diindonesia selalu
berdampingan dengan orang non islam, sehingga toleransi dalam beragama sangatlah
penting. Agamapun pegangan hidup seseorang dan kebebasan beragamapun adalah hak setiap
manusia, sebagaimana yang telah dijelaskan Allah dalam surat al kafirun ayat 6

Untukmu agamamu, dan untukkulah, agamaku

Sehingga toleransi beragamapun sangatlah penting karena toleransi beragam itu


sendiri telah dijalankan oleh nabi kita sendiri nabi muhammad SAW, salah satu contohnya
saat nabi menjadi pemimpin madinah, dimana beliaumenyatukan seluruh suku masyarakat
suku yang ada dimadinah, terbukti dengan adanya piagam madinah, piagam perjanjian antara
nabi dengan umat yahudi dan nasrani yang berisi mereka bebas menjalankan ibadah mereka
masing-masing, namun dengan syarat mereka harus hidup rukun, tentram, damai
dilingkungan madinah.

Hadirin hadirot rahimakumullah

Akan tetapi bukan hanya toleransi beragama saja yang harus kita terapkan tetapi
toleransi sesama muslimpun suatu kewajiban karena disamping sebagai tuntutan sosial, juga
merupakan wujud persaudaraan yang terikat oleh tali aqidah yang sama sehingga kita sebagai
muslim harus memahami, menghargai pendapat muslim yang lain asalkan pendapat tersebut
tidak bertentangan terhadap Allah dan RasulNya maka marilah kita menjadi kelompok islam
moderat, kelompok Islam yang mampu bernarasi melawan kelompok islam radikal dan lain
sebagainya, karena islam adalah rahmatallilalamin islam cinta dengan kedamaian bukanlah
kerusuhan sehingga kita sebagai kelompok islam moderat yang mampu mengambil peran
dalam memberikan moderasi pemikiran agama dan islam rahmat yang sejalan dengan NKRI,
jikalau semua ini bisa kita lakukan maka persatuan dan kesatuan akan selalu terjalia antar kita
semua sehingga menjadikan bangsa ini menjadi bangsa yang aman dan sejahtera.

Akhirul kalam   

Wassalamualaikum wr, wb.

361
(Diterbitkan di Kompasiana pada tanggal 19 Mei 2020)

361
Sebuah keberhasilan datangnya dari hal kecil, dan suatu karya
asalnya dari setetes citra. Dalam setiap permulaan yang menghasilkan
hal besar, akan dimulai dengan satu titik. Satu titik mengandung
makna sebuah awal dari terciptanya suatu garis, goresan, gambar,
hingga tulisan. Itulah yang dirasakan semua penulis yang ada di dalam
buku ini. Yang awalnya pemikiran, imajinasi, hingga kepiawaian mereka
dalam menulis sebuah tulisan hanya terpendam begitu saja, namun
karena adanya dorongan dari seseorang sehingga tertuanglah semua
ide-ide itu. Satu titik menjadi awal mereka dalam memulai
menciptakan karya-karya yang luar biasa, dari yang awalnya sangat
awam dalam menulis suatu tulisan, sekarang telah terlahir berbagai
macam bentuk dan jenis tulisan dari tangan-tangan mereka sendiri.

Anda mungkin juga menyukai