Anda di halaman 1dari 5

JOURNAL READING

Judul Artikel, Pengarang, Nama Jurnal (Vol-No-Th):


Bullying in schools: the state of knowledge and effective interventions
Ersilia Menesini & Christina Salmivalli, Psychology, Health & Medicine, 22:sup1, 240-253

Variabel Variabel Jenis dan desain Sampel Intervensi (yang Pengukuran (alat ukur Analisis dan Hasil Kesimpulan
Dependen Independen penelitian dilakukan pada dan cara ukur)
penelitian, jika ada)
review Studi yang dilakukan di 10 Kasus bullying yang
negara ASEAN menyatakan terjadi pada anak-
bahwa kasus bullying terjadi anak tidak hanya
karena terdapat perbedaan terjadi di Negara-
antara budaya dan bahasa negara ASEAN
antara Negara timur dan barat, namun diseluruh
dimana itu terjadi, dan jenis dunia, dengan
bullying itu sendiri. presentase yang
Di Amerika Latin menunjukkan cukup tinggi yaitu
angka yang tinggi yaitu 40-50% rata-rata diatas
terjadi di Peru dan Kolombia. Di 35%. Dimana factor
Nikaragua menunjukkan yang
keterlibatan 35% siswa mempengaruhi
menengah dengan 124% adalah perbedaan
sebagai korban, dan 109% ras, usia, jenis
sebagai pengganggu. Pada kelamin, terutama
penelitian terbaru di Aljazair pada kelompok
yang melibatkan 1452 anak mayoritas dan
terdapat 25-35% anak terlibat minoritas.
dalam kasus bullying. Namun dengan
Usia dan jenis kelamin juga adanya program
berpengaruh, dimana pada anti-bullying
sebuah penelitian diharapkan tidak
mengemukakan 0,09 berperan ada lagi kasus
sebagai pengganggu dan 0,01 bullying yang
berperan sebagai korban. Anak mengancam
laki-laki juga lebih seseorang yang
memungkinkan terlibat dapat berakibat
daripada anak perempuan fatal
NOTE : LAMPIRKAN ABSTRAK JURNAL
meskipun perbedaan hanya
sedikit. Studi lain juga
menyatakan bahwa siswa
dengan disabilitas, penderita
obesitas, orang-orang yang
berbeda etnis, atau seksual
minoritas memiliki resiko besar
untuk menjadi korban bullying
Factor yang mempengaruhi
terjadinya bullying pada
penggangu adalah sifat yang
agresif, tidak memiliki
keterampilan social, pengaruh
keluarga, pengganggu
cenderung memandang
orangtua mereka otoriter dan
tidak mendukung. Untuk
korban bullying , mereka
cenderung memiliki masalah
depresi, kecemasan dan rendah
hati
Factor senioritas yang terjadi
antara kakak kelas dan adik
kelas juga sering terjadi dalam
kasus bullying
Pada akhirnya kasus bullying
akan berimbas pada prestasi
yang buruk dan gangguan
kesehatan, bahkan ada korban
yang memiliki keinginan untuk
bunuh diri
Dalam mengatasi ini beberapa
sekolah telah melakukan
program untuk mengatasi
bullying dan hasilnya sangat
signifikan

NOTE : LAMPIRKAN ABSTRAK JURNAL


JOURNAL READING

Judul Artikel, Pengarang, Nama Jurnal (Vol-No-Th):


Bullying verbal menyebabkan depresi pada remaja SMA di kota Yogyakarta
Gitry Marela, Abdul Wahab, Carla Raymondalexas Marchira, Berita Kedokteran Masyarakat (Volume 33 Nomor 1 Halaman 43-48)

Variabel Variabel Jenis dan desain Sampel Intervensi (yang Pengukuran Analisis dan Hasil Kesimpulan
Dependen Independen penelitian dilakukan pada (alat ukur dan
penelitian, jika ada) cara ukur)
Depresi Bullying Cross sectional Simple random Analisis yang digunakan adalah Kejadian depresi pada
verbal sampling yang univariabel untuk melihat remaja SMA yang mengalami
berjumlah 210 karakteristik responden, sedangkan bullying lebih tinggi dari pada
siswa SMA 4 analisis bivariabel untuk melihat remaja yang tidak
Yogyakarta, variabel bebas dan variable luar mengalami bullying. Remaja
SMA 6 dengan variable terikat. Uji statistic lebih sering mengalami
Yogyakarta, yang digunakan adalah uji Chi Square bullying secara verbal
SMA 7 engan perhitungan rasio prevalensi dibandingkan dengan jenis
Yogyakarta, dan tingkat kemaknaan. Analisis bullying lainnya yaitu 47%,
SMA multivariable digunakan untuk remaja dipanggil dengan
Muhammadiyah melihat besar hubungan antara nama yang tidak disukai,
3 Yogyakarta variable bebas dan variable terikat sering diejek-ejek oleh
dan SMA secara bersamaan dan dikontrol oleh teman
Pangudi Luhur variable luar. Analisis multivariable
Yogyakarta menggunakan analisis regresi
logistic.
Dari data yang didapatkan
menunjukkan remaja SMA
mengalami bullying sebesar 49%,
dan 47% diantaranya mengalami
bullying secara verbal dan 3%
mengalami cyber bullying.
Kejadian depresi yang dialami
remaja akibat bullying ini terjadi
sebesar 39%. Remaja yang menjadi
korban bullying berpeluang 1,5 kali
lebih besar mengalami depresi
dibandingkan remaja yang tidak
mengalami bullying
NOTE : LAMPIRKAN ABSTRAK JURNAL
NOTE : LAMPIRKAN ABSTRAK JURNAL
NOTE : LAMPIRKAN ABSTRAK JURNAL

Anda mungkin juga menyukai