DIsusun oleh :
NIM. 190070500111009
JURUSAN KEBIDANAN
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
2020
Kehamilan didefinisikan sebagai fertilisasi atau penyatuan dari spermatozoa dan ovum dan
dilanjutkan dengan nidasi atau implantasi. Bila dihitung dari fertilisasi hingga lahirnya bayi,
kehamilan normal akan berlangsung dalam waktu 40 minggu atau 10 bulan lunar atau 9 bulan
menurut kalender internasional. Dalam kehamilan selalu terjadi perubahan-perubahan dalam sistem
kardiovaskuler yang biasanya masih dalam batas fisiologik. Perubahan-perubahan tersebut
diakibatkan karena (hidremia) dalam kehamilan yang sudah dimulai sejak umur kehamilan 10 minggu
dan mencapai puncaknya antara 32 dan 36 minggu, karena uterus gravidus yang makin lama makin
besar mendorongdiafragma ke kiri, ke atas, dan ke depan, sehingga pembuluh-pembuluh darah besar
dekat jantung mengalami lekukan dan putaran. Jantung yang normal dapat menyesuaikan diri dengan
perubahan-perubahan tersebut di atas uraian di atas mudah dapat dipahami bahwa penyakit jantung
menjadi lebih berat karena kehamilan, bahkan dapat terjadi dekompensasi kordis (Prawiohardjo,
2014).
Salah satu instrumen yang dapat menjadi panduan evaluasi tersebut adalah penilaian risiko World
Health Organization (WHO) dengan kategori sebagai berikut : (Perkumpulan Obstetri dan Ginekologi
Indonesia, 2015)
Oleh sebab itu, Proses manajemen kebidan merupakan proses pemecahan masalah. Proses ini
merupakan sebuah metode dengan pengorganisasian pemikiran dan tindakan-tindakan dengan urutan-
urutan yang logis dan menguntungkan baik bagi klien maupun tenega kesehatan. Proses ini
menguraikan bagaimana prilaku yang diharapkan dari pemberi asuhan. Proses manajemen ini bukan
hanya terdiri dari permikiran dan tindakan saja melainkan juga prilaku pada setiap langkah agar
pelayanan yang komprehensif dan aman dapat dicapai. Dengan demikian proses manejemen harus
mengikuti urutan yang logis dan memberikan pengertian yang menyatukan pengatahuan, hasil temuan
, dan penilaian yang terpisah-pisah menjadi kesatu satuan yang berfhokus pada manajemen klien
(verney,1997).
Proses manajemen menurut varney 1997 terdiri dari tujuh langakah yang berurutan dimana
setiap langkah disempurnakan secara periodic. Proses dimulai dengan mengumpulkan data dasar dan
berakhir evalusai. Ketujuh langkah –langkah tersebut membentuk sesuatu kerangka lengkap yang
dapat dan di aplikasikan dalam setuaisi apapun.
c. Pemeriksaan penunjang :
a. Pemeriksaan laboratorium
Darah : Hb dan golongan darah dll.
b. USG : Kemungkinan keadaan janin hidup, intra uteri, cairan amnion normal
2. Interpretasi Data : Pada langkah ini dilakukan identifikasi yang benar terhadap
masalah atau diagnosa dan kebutuhan klien berdasarkan interpretasi data yang
benar atas data-data yang telah dikumpulkan. Data dasar yang sudah di
kumpulkan di interpretasikan sehingga di temukan masalah atau diagnosa yang
spesifik.
Kata masalah dan diagnosa keduanya digunakan karena beberapa masalah tiak
dapat di selesaikan seperti diagnosa membutuhkan penangananan yang dituangkan
dalam sebuah rencana asuhan terhadap klien. Masalah ini sering menyertai
diagnosa. Diagnosa yang di tegakkan bidan dalam lingkup praktek kebidanan
harus memenuhi standar nomenklatur diagnosa kebidanan.
Kebutuhan
- Dukungan psikologis
- Melakukan rujukan
Pada langkah ini kita mengidentifikasi masalah atau diagnose petonsial lain
berdasarkan rangkaian masalah dan diagnose yang sudah diidentifikasi. Langkah
ini membutuhkan antisipasi, bila memungkinkan dilakukan pencegahan sambil
mengamati klien, bidan diharapkan dapat bersiap-siap bila diagnose maslah
potensial ini benar-benar terjadi. Kemungkinan diagnose atau masalah potensial
yang timbul pada janin : janin lahir prematuritas, BBLR, dismaturitis, lahir dengan
apgar rendah dan kematian janin dalam lahir. Akibat penyakit jantung dalam
kehamilan, terjadi peningkatan denyut jantung pada ibu hamil dan semakin lama
jantung akan mengelami kelelahan. Akhirnya pengiriman oksigen yang diterima
janin semakin lama akan berkurang. Janin mengelami gangguan pertumbuhan
serta kekurangan oksigen.
Mengidentifikasi perlunya tindakan segera oleh bidan atau dokter dan atau
untuk dikonsulkan atau ditangani bersama dengan anggota tim kesehatan lain
yang sesuai dengan kondisi klien.
5. Rencana Asuhan : Suatu rencana asuhan harus di setujui oleh kedua belah pihak
bidan maupun klien agar perencanaan dapat dilakukan dengan efektif. Semua
keputusan harus bersifat rasional dan valid berdasarkan teori serta asumsi yang
berlaku tentang apa yang akan dan tidak dilakukan.
Sehingga dalam pasien kehamilan dengan penyakit jantung ini, bidan memiliki
kewenangan untuk melakuakan stabilisasi pasien dan melakukan rujukan. Dalam
Perkumpulan Obstetri dan Ginekologi Indonesia tahun 2015, Peningkatan riisiko mortalitas
maternal signifikan atau morbiditas berat. Konseling dengan ahli diperlukan. Jika diputuskan
hamil, pengawasan spesialis jantung dan kandungan secara intensif dibutuhkan selama
kehamilan.
Berdasarkan hasil penelitian dari asa tahun 2020, didapatkan hasil bahwa
setiap ibu hamil yang memiliki penyakit jantung, harus diberikan penjelasan terkait
resiko ibu dan janin yang tinggi untuk mendukung perlunya perawatan intensif dari
spesialis diantaranya dokter kandungan, ahli jantung dan staf mendukung terkait
penyakit kardiovaskular pada kehamilan. Staf medis juga harus saling mendukung
untuk meningkatkan kesadaran diantara wanita yang memiliki penyakit jantung
terkait resiko kehamilan sehingga diperlukan konseling dan perawatan prenatal dan
prakonsepsi yang tepat.
Alur rujukan
Sarana Pelayanan Kesehatan membuat daftar ibu-ibu hamil dengan kasus
kehamilan yang termasuk Ibu Hamil Kelompok A (Ibu-ibu yang mengalami masalah
dalam kehamilan saat pemeriksaan kehamilan (ANC) dan di prediksi akan
mempunyai masalah dalam persalinan yang perlu dirujuk secara terencana).
DAFTAR PUSTAKA
Avila, W. S. et al., 2003. Pregnancy in Patients with Heart Disease : Experinece With 1.000 Cases.
Clinical Cardiology, Volume 26, pp. 135-142.
Perkumpulan Obstetri dan Ginekologi Indonesia, 2015. Tatalaksana Kehamilan Dengan Penyakit
Jantung. Malang: Perkumpulan Obstetri dan Ginekologi Indonesia.
Pieper, 2011. Pre-pregnancy Risk Assessment And Counselling Of The Cardiac Patient. Neth Heart
Journal, Volume 19, pp. 477-481.
Pusat Data dan Informasi Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, 2014. Situasi Kesehatan
Jantung, Jakarta: Pusat Data dan Informasi Kementerian Kesehatan Republik Indonesia.
Silverside CK, Grewal J, Mason J, et al. 2018. Pregnancy outcomes in women with heart disease : the
carpreg II study journal of the American college of cardiology. Vol 71 issue 21 may 2018