Anda di halaman 1dari 8

LAPORAN PRAKTIKUM

PRAKTIKUM TELEKOMUNIKASI DIGITAL


DEMODULASI PPM

Oleh :
NAMA : BUDI SETIAWAN
NIM : 1731130003
KELAS : TT 2E
KELOMPOK :1

JURUSAN TEKNIK ELEKTRO


D3 Teknik Telekomunikasi
POLITEKNIK NEGERI MALANG
2019
I. TUJUAN
Melakukan percobaan untuk menghasilkan sinyal PPM dari lebar pulsa
sinyal modulasi yang diberikan.
II. ALAT DAN BAHAN
1. Generator Fungsi : 1 buah
2. Osiloskop : 2 buah
3. Kabel banana to banana : seperlunya
4. Kabel BNC to BNC : seperlunya
5. Kabel BNC to Aligator : seperlunya
6. Modul Modulator Demodulator PPM : 1 buah
7. Power supply : 1 buah
8. T-konektor : 1 buah

III. TEORI DASAR


PPM (Pulse Position Modulation) Pulse Position Modulation merupakan
bentuk modulasi pulsa yang mengubah-ubah posisi pulsa (dari posisi tak
termodulasinya) sesuai dengan besarnya tegangan sinyal pemodulasi. Semakin
besar tegangan sinyal pemodulasi (informasi) maka posisi pulsa PPM menjadi
semakin jauh dari posisi pulsa tak-termodulasinya. Ilustrasi sinyal PPM dapat
dilihat pada gambar 5.6 berikut.
Modulasi posisi pulsa memiliki berbagai tujuan, terutama di RF
(Radio Frekuensi) komunikasi. Sebagai contoh, pulsa modulasi posisi
digunakan dalam pesawat terbang dikendalikan remote, mobil, kapal, dan
kendaraan lainnya dan bertanggung jawab untuk menyampaikan kontrol
pemancar untuk receiver. Setiap posisi pulsa yang dapat menggambarkan arah
fisik controller analog, sementara jumlah pulsa dapat menjelaskan
beberapa perintah mungkin bahwa perangkat dapat menerima.

IV. GAMBAR RANGKAIAN

Gambar 1 Modul OP AMP PPM & Rangkaian Modulator PPM


Gambar 2 Rangkaian Demodulator PPM

V. LANGKAH KERJA
PERCOBAAN 3 : Demodulasi PPM

1. Berdasarkan gambar 2.5 atau modul GOTT ECS01 1 Demodulasi PPM


2. Hubungkan TP 3 O/P ke Carrier I/P dan terminal output modulator
PPM ke terminal input Demodulator PPM (PPM O/P)
3. Atur VR1 untuk meminimalkan distorsi dari sinyal keluaran dari IC 1
4. Atur VR2 dan VR3 sampai mendapatkan sinyal demodulasi secara
benar
5. Terakhir catat hasil pengukuran pada tabel 2.3
6. Dengan menggunakan osiloskop , amati sinyal masukkan PPM , sinyal
carrier , sinyal output TP1 , sinyal output TP 2, sinyal output TP 3,
sinyal output TP 4, sinyal output TP 5 , sinyal output TP 6 dan
terminal keluaran sinyal audio (Audio O/P)
7. Terakhir catat hasil pengukuran pada tabel 2.3
VI. HASIL PRAKTIKUM
Tabel Hasil Percobaan

Hasil Pengukuran PPM Op-Amp

Test Point Gelombang Sinyal Output

Audio I/P 1 (Gelombang Sinus)

Audio I/P 1 (Gelombang Segitiga)

TP 1

PPM O/P
Hasil Pengukuran PPM Demodulator

Test Point Gelombang Sinyal Output

TP 3 PPM Modulator to Carrier

O/P PPM Modulator to I/P PPM


Demodulator

TP 1

TP 2
TP 3

TP 4

TP 5

TP 6
Audio O/P

VII. ANALISIS
-
Pada percobaan di atas , sinyal input Audio I/P 1 maupun
Audio I/P 2 memiliki nilai yang sama seperti masukkan pada
generator fungsi jika dilihat melalui osiloskop. Adapun perubahan
nilai yang terjadi pada TP 1 yang disebabtkan oleh penguat OP –
AMP dimana sinyal menjadi 4 kali lebih besar daripada sinyal
masukkan serta perubahan amplitudo yang terjadi pada modulasi
itu sendiri yaitu 2 kali lebih besar daripada sinyal input. Sinyal
output modulasi PPM berupak sinyal kotak hanya saja lebar
pulsanya tidak terlalu lebar. Pada saat gelombang masukkan
bernilai positif maka tidak ada gelombang termodulasi (nol)
sedangakan sinyal output bernilai tinggi pada saat terjadi perubahan
gelombang input dari postif menuju negatif.

VIII. KESIMPULAN
Pada sinyal modulasi PPM terjadi perbedaan lebar pulsa PPM
sedangkan pada demolasi PPM sinyal kembali seperti sinyal
informasi.

Anda mungkin juga menyukai