Anda di halaman 1dari 6

Materi 1

PSAK 1 PENYAJIAN LAPORAN KEUANGAN (REVISI 2013) EFEKTIF 1


JANUARI 2015

Posted on April 30, 2016 by minarahayu (https://minarahayu.wordpress.com/2016/04/30/psak-1-


penyajian-laporan-keuangan-revisi-2013-efektif-1-januari-2015)

PSAK 1 Revisi tahun 2013 berisi dasar-dasar penyusunan dan penyajian laporan keuangan yang
bertujuan umum. Tujuan dari laporan keuangan itu sendiri yaitu untuk memberikan informasi
mengenai posisi keuangan perusahaan, kinerja keuangan dan arus kas agar bermanfaat bagi
semua penggunan laporan keuangan sebagai dasar pengambilan keputusan ekonomi.

Menurut PSAK 1 (Revisi 2013), laporan keuangan lengkap terdiri dari komponen-komponen
berikut ini

1. laporan posisi keuangan pada akhir periode;


2. laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain selama periode;
3. laporan perubahan ekuitas selama periode;
4. laporan arus kas selama periode;
5. catatan atas laporan keuangan, berisi ringkasan kebijakan akuntansi yang signifikan dan
informasi penjelasan lain;
6. informasi komparatif mengenai periode sebelumnya
7. laporan posisi keuangan pada awal periode sebelumnya ketika entitas menerapkan suatu
kebijakan akuntansi secara retrospektif atau membuat penyajian kembali pos-pos laporan
keuangan, atau ketika entitas mereklasifikasi pos-pos dalam laporan keuangannya.

Perusahaan dapat menyajikan laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain dengan
menggunakan dua metode yaitu:

1. Laporan disajikan secara bersamaan, dengan laporan laba rugi disajikan pertama kali dan
dilanjutkan dengan laporan penghasilan komprehensif lain secara langsung.
2. Laporan disajikan secara terpisah yaitu laporan laba rugi mendahului laporan yang
menyajikan penghasilan komprehensif.

Karakteristik umum dalam penyajian laporan keuangan harus meliputi:

1. Penyajian secara wajar dan kepatuhan terhadap SAK


2. Kelangsungan usaha
3. Dasar akrual
4. Materialitas dan penggabungan
5. Saling hapus
6. Frekuensi pelaporan
7. Informasi komparatif
8. Konsistensi penyajian

Materi 2 PSAK 1 PENYAJIAN LAPORAN KEUANGAN REVISI 2013

         Perubahan PSAK 1 Tahun2009

Perubahan dilakukan dengan menggunakan istilah yang lebih tepat. Perubahan tersebut dapat
terlihat pada judul yang semula Laporan Pendapatan Komprehensif Lain menjadi Laporan Laba Rugi dan
Penghasilan Komprehensif Lain. Selain itu, terdapat penambahan persyaratan penyajian dan
pengungkapan pada informasi komparatif yaitu minimum dan tambahan yang semula tidak ada
pengaturan tersebut di PSAK 1 tahun 2009. Komponen yang terdapat pada PSAK 1 tahun 2013 ini
terdapat penambahan nama pada laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain dan
penambahan laporan informasi kompratif yang tidak ada di PSAK 1 tahun 2009. Penyajian laporan
terbagi ke dalam dua bagian yaitu Laba Rugi dan Penghasilan Komprehensif Lain. Perubahan-perubahan
tersebut diimplementasikan pada 1 Januari 2015 dan tidak ada penerapan dini.

         Tujuan dan Ruang Lingkup

Penyajian laporan keuangan bertujuan agar dapat dibandingkan dengan periode sebelumnya dan
entitas lainnya yang sesuai dengan standar akuntansi keuangan bukan syariah. Hal ini digunakan untuk
dapat mengatur persyaratan bagi penyajian laporan keuangan, struktur laporan keuangan, persyaratan
minimum, dan isi laporan keuangan.

         Tujuan Laporan Keuangan

Laporan keuangan adalah proses penyajian yang disusun dari laporan keuangan dan kinerja
keuangan dari suatu entitas. Laporan keuangan ini bertujuan untuk dapat memberikan informasi yang
berkaitan posisi keuangan, kinerja keuangan, dan arus kas yang bermanfaat bagi semua pihak yang
berkepentigan dalam pembuatan keputusan ekonomi. Laporan ini menunjukkan hasil
pertanggungjawaban manajemen atas penggunaan sumber daya yang dipercayakan kepada mereka.
Laporan keuangan menyajikan informasi yang mengenai asset, liabilitas, ekuitas, pendapatan dan beban
termasuk keuntungan dan kerugian, kontribusi dari dan distribusi kepada pemilik dalam kapasitasnya
sebagai pemilik, dan arus kas.
Karakteristik umum dalam penyajian adalah penyajian yang secara wajar menyebutkan secara
eksplisit kepatuhan terhadap SAK, laporan keuangan disusun berdasarkan asumsi kelangsungan usaha,
dan mengungkapkan fakta jika terjadi pelanggaran asumsi, dasar akrual, material dan agregasi, saling
hapus, frekuensi pelaporan tahunan, informasi komparatif pada periode sebelumnya, dan konsistensi
penyajian dan klasifikasi.

Ketentuan penyajian dalam suatu laporan tunggal laba rugi dan penghasilan komprehensif lain,
dengan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain disajikan dalam dua bagian. Kedua bagian tersebut
disajikan bersama dengan bagian laba rugi disajikan terlebih dahulu dikuti secara langsung dengan
bagian penghasilan komprehensif lain secara terpisah sehingga laporan laba rugi tersebut akan langsung
mendahului laporan yang menyajikan penghasilan komprehensif.

Perubahan dalam kebijakan akuntansi menyajikan tiga laporan posisi keuangan pada akhir periode
berjalan, akhir periode sebelumnya, dan awal periode. Entitas menyajikan laporan posisi keuangan
ketiga pada posisi awal periode sebelumnya sebagai tambahan atas laporan keuangan komparatif
minimum jika:

a.       Entitas menerapkan kebijakan akuntansi secara retrospektif, membuat penyajian kembali retrospektif
atas pos-pos dalam laporan keuangan atau reklasifikasi pos-pos dalam laporan keuangan.
b.      Penerapan retrospektif, penyajian kembali retropsektif atau reklasifikasi memiliki dampak material atas
informasi dalam laporan posisi keuangan pada awal periode sebelumnya.

Bagian penghasilan komprehensif lain menyajikan pos-pos untuk jumlah penghasilan komprehensif
lain dalam periode berjalan, dan diklasifikasikan berdasarkan sifat (termasuk bagian penghasilan
komprehensif lain dari entitas asosiasi dan ventura bersama yang dicatat menggunakan metode ekuitas)
dan dikelompokkan, sesuai dengan SAK:

a.       Tidak akan direklasifikasi lebih lanjut ke laba rugi.


b.      Tidak akan direklasifikasi lebih lanjut ke laba rugi ketika kondisi tertentu terpenuhi.

Komponen pada laporan keuangan terdiri dari:

1.      Laporan posisi keuangan (neraca) pada akhir periode.


Terdapat perubahan definisi seperti kewajiban menjadi liabilitas dan hak minoritas menjadi
kepentingan non pengendali (non-controlling interest). Penyajian Neraca digunakan untuk menilai
material yang disajikan secara terpisah, namun jika tidak ada material yang dijelaskan dalam kelompok
tetap ada penjelasan terpisah. Informasi minimal yang disajikan dalam laporan keuangan dapat
ditambahkan jika penambahan tersebut relevan. Pembedaan aset lancar dan tidak lancar serta liabilitas
jangka pendek dan jangka panjang adalah pajak tangguhan tidak boleh diklasifikasikan sebagai jangka
pendek. Penyajian aset lancar dan tidak lancar dan liabilitas jangka pendek dan jangka panjang sebagai
klasifikasi yang terpisah kecuali penyajian berdasarkan likuiditas memberikan informasi yang lebih
relevan dan dapat diandalkan maka digunakan urutan likuiditas. Pemisahan jumlah yang diharapkan
dapat dipulihkan atau diselesaikan setelah lebih dari dua belas bulan untuk setiap pos aset dan l iabilitas,
jika nilainya digabung.
Aset lancar dapat diklasifikasikan, jika akan merealisasikan aset, atau bermaksud untuk menjual atau
menggunakannya, dalam siklus operasi normal, memiliki aset untuk tujuan diperdagangkan,
mengharapkan akan merealisasi aset dalam jangka waktu 12 bulan setelah pelaporan atau kas atau
setara kas (PSAK 2: Laporan Arus Kas) kecuali aset tersebut dibatasi pertukarannya atau penggunaannya
untuk menyelesaikan liabilitas sekurang-kurangnya 12 bulan setelah periode pelaporan.
Liabilitas lancar dapat diklasifikasikan jika akan menyelesaikan liabilitas tersebut dalam siklus operasi
normalnya, memiliki liabilitas tersebut untuk tujuan diperdagangkan, liabilitas tersebut jatuh tempo
untuk diselesaikan dalam jangka waktu 12 bulan setelah periode pelaporan atau tidak memiliki hak
tanpa syarat untuk menunda penyelesaian liabilitas selama sekurangkurangnya 12 bulan setelah periode
pelaporan. Liabilitas keuangan yang dibiayai kembali yang akan jatuh tempo dalam 12 bulan setelah
periode pelaporan diklasifikasikan sebagai liabilitas jangka pendek, jika entitas tidak memiliki hak tanpa
syarat untuk membiayai kembali. Pelanggaran perjanjian utang yang mengakibatkan kreditur meminta
percepatan pembayaran, maka liabilitas tersebut disajikan sebagai liabilitas jangka pendek, meskipun
kreditur mengijinkan penundaan pembayaran selama 12 bulan setelah tanggal pelaporan tetapi
persetujuan tersebut diperoleh setelah tanggal pelaporan.

2.      Laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain.


Laba komprehensif merupakan perubahan aset atau liabilitas yang tidak mempengaruhi laba pada
periode berjalan yang meliputi selisih revaluasi aset tetap, perubahan nilai investasi available for sales,
dan dampak translasi laporan keuangan. Terdapat dua laporan pada laporan ini yaitu laba sebelum laba
komprehensif, dan laporan laba komprehensif dimulai dari laba/rugi bersih. Minimum Line Item L/R
Komprehensif meliputi pendapatan, biaya keuangan, bagian laba rugi dari entitas asosiasi dan joint
ventures yang dicatat dengan menggunakan metode ekuitas, beban pajak, suatu jumlah tunggal yang
mencakup total dari laba rugi setelah pajak dari operasi yang dihentikan, dan keuntungan atau kerugian
setelah pajak yang diakui dengan pengukuran nilai wajar dikurangi biaya untuk menjual atau dari
pelepasan aset atau kelompok yang dilepaskan dalam rangka operasi yang dihentikan, laba rugi, setiap
komponen dari pendapatan komprehensif lain yang diklasifikasikan sesuai dengan sifat (selain jumlah
dalam huruf (h)), dan bagian pendapatan komprehensif lain dari entitas asosiasi dan joint ventures yang
dicatat dengan menggunakan metode ekuitas;
Informasi yang terdapat pada laba rugi komprhensif adalah ketika pos-pos pendapatan atau beban
bernilai material, maka entitas mengungkapkan sifat dan jumlahnya secara terpisah. Penyebab
pengungkapan terpisah adalah adanya penurunan nilai persediaan/aset tetap dan pemulihannya,
adanya restrukturisasi atas aktivitas-aktivitas suatu entitas dan untuk setiap liabilitas diestimasi atas
biaya restrukturisasi, pelepasan aset tetap dan investasi, operasi yang dihentikan, penyelesaian litigasi,
dan pembalikan liabilitas diestimasi lain.

3.      Laporan perubahan ekuitas.


Laporan ini menunjukkan total laba rugi komprehensif selama suatu periode yang diatribusikan
kepada pemilik entitas induk dan pihak non pengendali. Rekonsiliasi antara saldo awal dan akhir periode
yang timbul dari laba, pos pendapatan komprehensif dan transaksi dengan pemilik dan jumlah dividen
yang diatribusikan kepada pemilik dan nilai dividen per saham, diungkapkan dalam catatan atas laporan
keuangan

4.      Laporan arus kas.


5.      Catatan atas laporan keuangan, berisi ringkasan kebijakan akuntansi penting dan informasi penjelasan
lain.
6.      Informasi komparatif untuk mematuhi periode sebelumnya.
Informasi komparatif minimum berkaitan dengan periode sebelumnya untuk seluruh jumlah yang
dilaporkan dalam laporan keuangan periode berjalan, kecuali diizinkan atau disyaratkan lain oleh SAK.
Informasi ini bersifat naratif dan deskriptif dari laporan keuangan periode sebelumnya jika relevan untuk
pemahaman laporan keuangan periode berjalan. Penyajian dalam hal ini minimal ke dalam dua laporan
posisi keuangan, dua laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain, dua laporan laba rugi
terpisah (jika disajikan), dua laporan arus kas dan dua laporan perubahan ekuitas, serta catatan atas
laporan keuangan terkait.
Sedangkan informasi komparatif tambahan disajikan sebagai penambahan atas laporan keuangan
komparatif minimum yang disyaratkan di dalam PSAK/ISAK, sepanjang informasi tersebut disusun sesuai
dengan PSAK/ISAK. Informasi komparatif ini dapat berisi terdiri satu atau lebih laporan keuangan,
namun tidak terdiri dari laporan keuangan lengkap. Ketika hal ini terjadi, entitas menyajikan catatan
informasi yang berhubungan dengan laporan tambahan tersebut.

7.      Laporan posisi keuangan pada awal periode komparatif sebelumnya yang disajikan ketika entitas
menerapkan suatu kebijakan akuntansi secara retrospektif atau membuat penyajian kembali pos-pos
laporan keuangan, atau ketika entitas mereklasifikasi pos-pos dalam laporan keuangannya.

Anda mungkin juga menyukai