Anda di halaman 1dari 4

jadi, kenapa muncul ide membuat wastafel injelkur adalah, di masa pandemi virus ini pemerintah

telah menerapkan beberapa protokol kesehatan dalam menjalani new normal, salah satunya adalah
dengan sering2 mencuci tangan. ketika kita mencuci tangan di wastafel yang biasa setelah selesai
mencuci tangan otomatis kita harus mematikan kran air, nah di wastafel injeklur ini kira
meminimalisir menyentuh kran air, yaitu dengan membuat sistem injak/ pedal pada wastafel. ini
merupakan salah satu inovasi di masa pandemi ini, harapan kita semoga dengan adanya wastafel ini
adalah masyarakat lebih rajin dalam mencucui tangan dan dapat menekan penyebaran virus.

wastafel ini terbuat dari rangka besi hollow, besi yang kita beli kita potong2 sendiri, kita las sendiri
dan sampai proses pengecatan pun dilakukan oleh kita, pertama tama kita menggambar rancangan
wastafel injeklur pada kertas gambar, menghitung keperluan besi yang dibutuhkan, lalu pemotongan
besi sesuai dengan rancangan gambar, setelah semua besi terpotong sesuai ukuran, mulau proses
pengelasan sehingga membentuk rangka penyangga wastafel. setelah rangka terbentuk mulai
membuat mekanisme injak pada wastfel, lalu proses merapikan hasil las dan dilanjutkan proses
pengecatan rangka dan pemasangan wastafel pada rangka.
DAFTAR  PREMIUM

Kesalahan! Nama file tidak ditentukan.

Miftahul JannahMahasiswa Universitas Negeri Malang


Mahasiswa Universitas Negeri Malang

FOL LO W

KE SE HA TA N

Injak Lur: Wastafel Portable Buatan Mahasiswa


UM Guna Cegah Sebaran Covid-19
7 Juli 2020   11:54 Diperbarui: 7 Juli 2020   11:54

14 3 0

Lihat foto
Injak Lur : Wastafel Portable Tanpa Sentuhan Tangan | dokpri

Salah satu cara yang dinilai efektif dalam pencegahan penyebaran Covid-19 adalah dengan
sesering mungkin cuci tangan menggunakan air mengalir dan sabun dengan benar.
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menyarankan untuk rajin mencuci tangan, kurang lebih
selama 20 detik. Mencuci tangan yang benar dapat dilakukan dengan membersihkan telapak
tangan, menyela jari-jari tangan, memutar ibu jari, menggosok kuku, serta menggosok
punggung tangan dan telapak tangan.

Namun, adanya sentuhan pada kran air dan kurangnya menjaga kebersihan kran air justru
menjadi tempat penyebaran virus. Sehingga diperlukan kesadaran yang tinggi untuk tetap
menjaga kebersihan diri sendiri dan juga lingkungan.

Mahasiswa KKN Univesitas Negeri Malang (UM) berinovasi membuat wastafel portable


yang bernama "Injak Lur". Berbeda dengan wastafel biasa yang dioperasikan menggunakan
tangan, Injak Lur ini dalam pengoperasiannya dengan cara diinjak. Wastafel ini diciptakan
guna mencegah penyebaran Covid-19 di Desa Wiyurejo, Pujon, Kabupaten Malang. Injak
Lur ini sendiri disalurkan kepada masyarakat Desa Wiyurejo dengan tujuan menciptakan
gerakan hidup bersih dengan rajin mencuci tangan dan juga sebagai upaya pencegahan mata
rantai penyebaran Covid-19.

Tujuan dioperasikan dengan diinjak tentu saja untuk meminimalisir kemungkinan penyebaran
Covid-19. Mahasiswa KKN UM berhasil membuat Injak Lur dalam waktu kurang dari 2
minggu, yakni pada 22 Juni sampai dengan 30 Juni 2020. Ide ini muncul dari Kisworo,
mahasiswa KKN UM yang berkeinginan untuk memberikan kontribusi pada Desa Wiyurejo
di tengah pandemi Covid-19 seperti saat ini.

"Ide membuat Injek Lur ini muncul ketika kita memperhatikan bahwa terdapat berbagai
protokol kesehatan yang telah diterapkan, salah satunya dengan sesering mungkin mencuci
tangan. Ketika kita mencuci tangan di wastafel biasa, setelah cuci tangan otomatis kita harus
mematikan air dengan menyentuh kran air yang dimana bisa menjadi media penyebaran
covid-19. Nah, Injek Lur ini diciptakan untuk meminimalisir menyentuh kran air, yaitu
dengan membuat sistem injak / pedal pada wastafel. Harapan kita dengan adanya wastafel
portable ini masyarakat lebih rajin mencuci tangan dan dapat menekan penyebaran covid-19"
ujar Yahya Putra Kisworo selaku penanggung jawab program kerja Teknologi Tepat Guna
wastafel portable.
Penyerahan Injak Lur kepada Desa Wiyurejo (4/7) | dokpri

Cara kerja Injak Lur ini cukup sederhana, yaitu dengan menginjak pedal yang tersedia ketika
akan menyalakan air. Ketika selesai menggunakan air cukup memindahkan kaki dari pedal.
Masyarakat tidak perlu lagi bersentuhan langsung ketika menggunakan kran saat mencuci
tangan dan penyebaran Covid-19 dapat diminimalisir.

Anda mungkin juga menyukai