mengakibatkan resesi ekonomi global. Kecemasan akan adanya resesi global membuat investor
cenderung mengalihkan dananya dari aset berisiko tinggi ke aset yang lebih aman. Hal ini tentunya
membuat aset keuangan, seperti saham yang memiliki risiko cukup tinggi.
Investor dapat menerapkan 2 tipe strategi di masa pandemi ini, yaitu strategi trading dan investasi.
Dalam strategi trading, investor dapat memanfaatkan volatilitas yang tinggi saat ini untuk mencari
keuntungan jangka pendek. Perlu diingat, untuk trading saham tidak disarankan disimpan terlalu
lama, selalu disiplin dengan rencana trading yang dibuat, dan jangan lupa untuk cut loss jika harga
tidak bergerak sesuai keinginan.
Sementara untuk strategi investasi, investor dapat fokus pada saham-saham yang memiliki kinerja
keuangan solid dan dapat bertahan di kondisi ekonomi yang sulit. Dikarenakan sulitnya mencari nilai
terendah saat kondisi ekonomi belum stabil dan capital outflow terus terjadi, investor dapat
menggunakan metode masuk secara bertahap (dollar cost averaging) untuk mendapatkan harga beli
yang baik pada saat market sedang dalam tren penurunan.
Selain itu, investor juga dapat berfokus pada investasi yang tidak terdampak buruk oleh pandemi.
Demi meminimalisir dampak penurunan yang terjadi, investor dapat melirik aset lainnya yang
memiliki risiko lebih rendah untuk diinvestasikan. Reksa dana pasar uang merupakan salah satu aset
yang dapat dilirik investor untuk berinvestasi sementara, sambil menunggu kembali pulihnya pasar.
Reksa dana pasar uang cenderung tidak terpengaruh dan terus bertumbuh pada saat pasar sedang
mengalami penurunan.
Oleh
1 menit baca