Anda di halaman 1dari 3

Menteri Negara Urusan Parlementer Ali Muhammad Khan 

Dia
menegaskan, Pakistan akan selalu siap bernegosiasi dengan India tentang
masalah Kashmir dimanapun dan kapanpun. Namun demikian, India ia
sebut selalu menghindari dari negosiasi dan berbagai dialog menyangkut
kashmir.

Dalam sebuah surat yang ditujukan kepada Menteri Luar Negeri AS Mike
Pompeo, Senator Chris Van Hollen, Todd Young, Dick Durbin, dan Lindsey
Graham menyatakan keprihatinannya. Mereka menyampaikan pemerintah
Perdana Menteri India Narendra Modi telah memblokir internet di wilayah
Jammu dan Kashmir selama berbulan-bulan.

"India kini telah memberlakukan pemblokiran internet terpanjang yang


pernah ditutup oleh demokrasi, mengganggu akses ke perawatan medis,
bisnis, dan pendidikan untuk tujuh juta orang. Ratusan warga Kashmir
tetap dalam 'penahanan preventif,' termasuk tokoh-tokoh politik utama
senator as
 Kashmir yang dikelola India, rumah bagi hampir 8 juta orang, terisolasi selama lebih dari
empat bulan, dimana jaringan internet dan telepon seluler diputus sejak 5 Agustus

India mengesahkan UU yang merupakan amandemen UU tahun 1955, yang akan


memberikan kewarganegaraan bagi warga non Muslim yaitu Hindu, Sikh, Buddha,
Jain, Parsi, dan Kristen yang berasal dari Bangladesh, Afghanistan dan Pakistan.
Sementara warga Muslim tidak termasuk dalam UU tersebut.

Pakar hukum India mengatakan UU tersebut melanggar konstitusi sekuler India,


sementara ribuan Muslim dan kelompok warga sipil menggelar aksi unjuk rasa di
India, takut UU tersebut akan meminggirkan 200 juta warga Muslim India.

Sejumlah warga dari belasan desa di wilayah Kashmir mengatakan, pasukan India
telah menggerebek rumah mereka dalam upaya intimidasi. Tidak sampai di situ,
tentara India juga tega meracuni persediaan makanan, atau membunuh ternak
warga.

Dalam lebih dari 50 wawancara oleh kantor berita Associated Press (AP), warga
bersaksi para tentara India memukul dan menyetrum mereka. Penggerebekan
rumah warga terjadi sejak pemerintah New Delhi menutup akses Kashmir, Agustus
lalu.

Disusul penangkapan warga hingga tokoh politisi. Tak ayal, situasi tersebut
mengundang simpati Kepala Hak Asasi Manusia (HAM) PBB.

"Saya sangat prihatin tentang dampak dari tindakan baru-baru ini oleh pemerintah
India pada hak asasi manusia Kashmir," kata Michelle Bachelet dalam pernyataan
terbuka kepada Dewan HAM PBB di Jenewa

Tanggal 5 Agustus lalu, PM Narendra Modi mencabut hak otonomi khusus untuk negara
bagian Jammu dan Kashmir. Menyusul keputusan tersebut, pemerintah memutus akses
komunikasi di wilayah tersebut dengan alasan keamanan.
Di Srinagar, ibu kota Kashmir, poster-poster meminta agar toko-toko hanya buka pada
malam hari hingga pagi dini hari. Dengan demikian, penduduk setempat masih bisa membeli
keperluan pokok mereka.

 Menurutnya, beberapa perempuan, baik dewasa maupun anak-anak


mengungkapkan ketakutan, karena ancaman penganiayaan dan penggerebekan.

Sebelumnya, pasukan keamanan India telah mendapat tuduhan pelecehan seksual


di Kashmir. Pada 23 Februari 1991, ketika India melakukan operasi militer besar-
besaran, tentara diduga memperkosa lebih dari 30 wanita di dua desa, Kunan dan
Poshpora, di distrik Kupwara, Kashmir

SUASANA Kashmir yang sempat tenang berubah mencekam. Jaringan-


jaringan telekomunikasi hingga internet diputus otoritas India. Puluhan ribu
serdadu ditempatkan. Jam malam diberlakukan di wilayah dengan otonomi
khusus tersebut. Para turis digiring keluar Kashmir. Sekira 400 politisi
hingga aktivis pro-separatis ditangkapi.

 
Kashmir is a land full of resources and famed for its natural beauty. For over 50 years, Kashmir is well
known as one of the most dangerous places on earth. The unresolved "war" between two nuclear
power countries traumatized every single living thing.

It started when the British Indian Empire had formed hundreds of princely states spread among the
Indian Subcontinent. Shortly after that, Religious riots broke out, leaving thousands of bodies
scattered all over the country. British and Indian leaders decided to separate the region based on
religion giving rise to two nations India and Pakistan.

Anda mungkin juga menyukai