Sifat-sifat Gelombang
• Refleksi (Pemantulan)
• Refraksi (Pembiasan)
• Interferensi (Perpaduan)
• Polarisasi
Refleksi
• Gabungan gelombang, c,
memiliki frekuensi dan
amplitudo yang lebih besar
Interferensi Konstruktif pada Tali
• Dua pulsa gelombang menjalar dalam
arah yang berlawanan
2 t x
vx, t
dy
y0 cos 2
dt ( x c ) T T
Persamaan Umum Gelombang
• Percepatan gelombang
2
2
t x
a x, t
dv
y0 sin 2
dt ( x c ) T T
GELOMBANG
GELOMBANG adalah
getaran yang menjalar
Memformulasikan masalah perambatan gelombang melalui suatu medium
Berapa λ = 1 m
Jumlah gelombang = 1½ λ Amplitudo = 1 m
1.KECEPATAN GELOMBANG (V)
2.SIMPANGAN GELOMBANG ( Y )
3.PANJANG GELOMBANG ( )
4.FREKWENSI GELOMBANG ( f )
5.SUDUT FASE (q)
6.FASE GELOMBANG
P
yP
O
C
B yQ
• f = frekuensi (hz)
• T = periode gelombang (s)
• λ = panjang gelombang (m)
• v = cepat rambat gelombang (m/s)
• yP = simpangan titik P ( m )
• yQ = simpangan titik Q ( m )
λ
V= =λ.f
T
Y = A sin 2 /T ( t – x/v )
T.v = λ
t x
y = 2 Sin 2{ - }
T λ
BILANGAN
PECAHAN
simpul simpul simpul simpulsimpul simpul simpul simpul
•
• Newton (N) dan μ dalam kg/m.
• Jadi, kecepatan perambatan gelombang pada
dawai adalah berbanding lurus dengan akar
tegangan kawat dan berbanding terbalik
dengan akar massa kawat per satuan panjang.
Contoh soal
• Seutas dawai yang panjangnya 1 meter dan
massanya 25 gram ditegangkan dengan gaya
2,5 N. Salah satu ujungnya digetarkan
sehingga terjadi gelombang stasioner.
Tentukan cepat rambat gelombang tersebut
• Intensitas didefinisikan sebagai energi yang
dipindahkan tiap satuan luas tiap satuan
waktu. Karena energi tiap satuan waktu kita
ketahui sebagai pengertian daya, maka
intensitas bisa dikatakan juga daya tiap satuan
luas. Secara matematis :
𝑃
• I=
𝐴
• I = Intensitas bunyi (W/m2)
• A = luas penampang
• P = daya sumber bunyi (Energi tiap waktu atau
daya (W))
• Jika sumber bunyi memancarkan ke segala
arah sama besar (isotropik), luas yang
dimaksud sama dengan luas permukaan bola,
yaitu
• A = 4∏R2
• Sehingga
𝑃
• I=
4∏𝑅2
• Intensitas bunyi terendah yang umumnya
didengar manusia memiliki nilai 10-12 W/m2.
Biasanya disebut sebagai intensitas ambang (I0).
Jangkauan intensitas bunyi ini sangat lebar
berkaitan dengan kuat bunyi, sehingga secara
tidak langsung kuat bunyi sebanding dengan
intensitasnya
Taraf Intensitas Bunyi
• Hubungan antara kuat bunyi dan intensitas
bunyi diberikan oleh Alexander Graham Bell
• Taraf Intensitas Bunyi adalah logaritma
perbandingan intensitas bunyi terhadap
intensitas ambang. Secara matematis, taraf
intensitas bunyi didefinisikan sebagai :
𝐼
• TI = 10 log
𝐼𝑜
• TI =Taraf intensitas bunyi (desiBell disingkat
dB)
• I = Intensitas bunyi (W/m2)
• I0 =Intensitas ambang pendengaran manusia
(10-12 W/m2
• Untuk n buah sumber bunyi identik, misalnya
ada n sirine yang dinyalakan bersama-sama,
maka besarnya taraf intensitas bunyi
dinyatakan sebagai :
• TIn = TI1 + 10 logn
• TI1 adalah taraf intensitas bunyi untuk satu
buah sumber.
• Jika didengar di dua titik yang jaraknya
berbeda, besar intensitas bunyi di titik ke-2
bisa dinyatakan sebagai :
𝑟1
• 𝑇𝐼2 = 𝑇𝐼1 + 20 𝑙𝑜𝑔
𝑟2
• Seorang anak berteriak di tanah lapang, dan
menghasilkan taraf intensitas 60 dB, diukur
dari jarak 10 meter. Jika ada 10 orang anak
berteriak dengan intensitas bunyi yang sama
dan di ukur dari dan diukur dari jarak 10
meter, hitunglah taraf intensitas anak-anak
tersebut.
Penyelesaian:
• TIn = TI1 + 10 log n
• = 60 dB +(10 log 10) dB
• = 60 dB + 10 dB
• = 70 dB.
• Taraf intensitas bunyi sebuah air dari jarak 1
meter adalah 60 dB. Tentukan taraf
intensitasnya jika diamati dari jarak 10 meter.
• Jawab
• Diketahui: TI1 = 60 dB; r1 = 1 m; r2 = 10 m
• TI2 = TI1 – 20 log r1/r2
• = (60 dB) – 20 log (10 m/1 m) dB = (60 dB) -
(20 dB) = 40 dB
• Batas intensitas bunyi yang bisa didengar
telinga manusia normal antara lain sebagai
berikut:
• 1) Intensitas terkecil yang masih dapat
menimbulkan rangsangan pendengaran pada
telinga manusia adalah sebesar 10-12Wm-
2pada frekuensi 1.000 Hz dan disebut