ANALISIS PERANCANGAN
KERJA &
ERGONOMI II (APK&E 2)
3. Peserta harus berpakaian rapi dan harus memakai sepatu. Pada saat praktikum,
sepatu harap dilepas dan disimpan di depan pintu.
6. Setiap kelompok tidak boleh pindah jadwal serta kelompok yang telah
ditentukan saat praktikum offline.
7. Berkomunikasi dengan dosen dan asisten dalam segala hal yang berkaitan
dengan proses praktikum.
8. Asistensi wajib bagi semua kelompok sesuai dengan jadwal yang telah
ditentukan.
9. Pengumpulan laporan harus tepat sesuai dengan jadwal yang telah disepakati,
bila terlambat, maka nilai akan dikurangi 10% per hari dari nilai yang layak
diperoleh. Keterlambatan maksimal 4 hari lebih dari itu tidak akan diterima.
10. Penilaian 80% Laporan dan Praktikum, UTS 10%, dan UAS 10%.
Tujuan Umum
Tujuan Khusus
Ergonomi
Dari definisi dan tujuan ergonomi tersebut maka dapat kita katakan
bahwa dimana ada manusia, disitu ergonomi berperan. Dalam kehidupan
kita sehari-hari peran ergonomi dapat terbagi dalam tiga kelompok :
Dalam desain produk, bila kita lihat dari sisi “pemakai” yang langsung kita
dapat peran ergonomi ini kedalam dua kelompok yaitu :
Konsep Perancangan
ANALISA
EVALUASI
Anthropometri
Analisis Desain
Prosedur Praktikum
Pelaksanaan Praktikum
B. Dari gambar postur tubuh yang didapat, tarik garis miring sejajar
dengan kemiringan tubuh (lihat lampiran gambar), garis miring
tersebut selanjutnya disebut garis B Ukur jarak antara sandaran
(garis B) ke :
PK (bentuk kepala yang paling menonjol
PLH (titik cekung leher maksimum)
PPI (titik cekung pinggang maksimum)
PPB (pantat belakang)
D. Alat Pengukuran
10 2
1
9
6 7
12
14
8 5 11 13 4
Keterangan:
1
3
2
8
6 7
Keterangan:
Tinggi badan berdiri Jarak vertikal kaki sampai ujung kepala Pengukur Tinggi
(tbb) yang paling atas, sementara subjek Badan
berdiri tegak dengan mata memandang
lurus kedepan.
Tinggi mata berdiri Ukuran jarak vertikal dari lantai sampai
(tmb) ujung mata bagian dalam (dekat
pangkal hidung). Subjek berdiri tegak
dengan memandang lurus kedepan.
Tinggi bahu berdiri Ukur jarak vertikal lantai sampai bahu Anthopometri
(tbh) yang menonjol saat subjek berdiri
tegak.
Tinggi jangkauan Tangan menjangkau keatas setinggi-
tangan (tjt) tingginya, ukur jarak vertikal sampai
ujung jari tengah saat subjek berdiri
tegak
Jangkauan tangan (jt) Ukur jarak horisontal dari punggung
sampai ujung jari tengah, subjek berdiri
tegak dengan beti, pantat dan punggung
merapat ke dinding, tangan
direntangkan secara horisontal ke
depan.
Rentang tangan (rt) Ukur jarak horisontal dari ujung jari
terpanjang tangan kiri sampai ujung
terpanjang tangan kanan. Subjek berdiri
tegak dan kedua tangan direntangkan
horisontal ke samping sejauh mungkin.
Tinggi siku berdiri Ukur jarak vertikal dari lantai ke titik Spreading Calipers
(tsb) pertemuan antara lengan bawah. Subjek
berdiri tegak dengan kedua tangan
tergantung secara wajar.
Posisi Duduk
Diukur
Tinggi duduk tegak Ukur jarak vertikal dari permukaan alas Kursi Ukur,
(tdt) duduk sampai ujung atas kepala. Subjek Spreading
duduk tegak dengan memandang lurus
Calipers
kedepan, dan lutut membentuk sudut
siku-siku.
Tinggi mata duduk Ukur jarak vertikal dari permukaan alas
(tmd) duduk sampai ujung mata bagian
dalam. Subjek duduk tegak dan
memandang lurus kedepan
Tinggi bahu duduk Ukur jarak vertikal dari permukaan alas
(tbd) duduk sampai ujung tulang bahu yang
menonjol pada saat subjek duduk tegak.
Lebar bahu (lb) Ukur jarak horisontal antara kedua
lengan atas. Subjek duduk tegak
dengan lengan atas merapat kebadan
dan lengan bawah direntangkan
kedepan.
LAMPIRAN GAMBAR
Gambar :
Dari gambar postur tubuh yang didapat, tarik garis miring sejajar dengan
kemiringan tubuh (lihat gambar). Garis miring tersebut disebut garis B.
Ukur jarak antara sandaran (garis B) ke :
• Bentuk kepala yang paling menonjol (pk).
• Tititk cekung leher maksimum (plh)
• Titik cekung pinggang maksimum (ppi)
• Pantat belakang (ppb).
Dari gambar postur tubuh, tarik garis horisontal menyinggung garis pantat
bagian bawah, garis ini disebut garis C.
Ukur jarak antara garis A dan C sebagai kedalaman maksimum tempat duduk
(km), kemudian ukur pula jarak horisontal antara titik singgung garis C dengan
pantat bagian belakang yang terluar (ppi).
Flowchart Modul 1
START
REKAPITULASI DATA
FINISH
Sistematika Laporan Modul 1
Sistematika ini merupakan rancangan dosen dan asisten, dapat dirubah sesuai
keinginan tetapi tanpa merubah atau melepas point-point penting.
Kata Pengantar
Daftar Isi
Daftar Gambar
Daftar Tabel
BAB 1 PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
1.2 Rumusan Masalah
1.3 Tujuan Praktikum
1.4 Manfaat Praktikum
1.5 Batasan Masalah
1.6 Sistematika Penulisan
BAB 2 LANDASAN TEORI
BAB 3 KERANGKA PEMECAHAN MASALAH
BAB 4 PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA
4.1 Pengumpulan Data
4.2 Pengolahan Data
4.2.1 Pengurutan Data Terkecil Ke Terbesar
4.2.2 Uji Kecukupan Data
4.2.3 Uji Keseragaman Data
4.2.4 Uji Kenormalan Data
4.2.5 Perhitungan Mean, Median, dan Modus
4.2.6 Letak Persentil dan Nilai Persentil
4.2.7 Rekapitulasi Data Lanjutan
4.2.8 Rancangan Produk (Prototype)
BAB 5 ANALISIS
BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
LEMBAR KERJA PRAKTIKUM ANALISIS PERANCANGAN KERJA II
Nama : ……………………
NPM : ……………………
Umur : …………………….
Panjang jari 2
Panjang jari 3
Panjang jari 4
Panjang jari 5
Pangkal ke lengan
DISPLAY
Tujuan Praktikum
Landasan Teori
Display
Display adalah bagian dari lingkungan yang perlu memberi informasi kepada
pekerja agar tugas-tugasnya menjadi lancar (Sutalaksana, 1996). Arti informasi
disini cukup luas, menyangkut semua rangsangan yang diterima pada indra
manusia baik langsung maupun tidak langsung biasanya berbentuk energi seperti
cahaya, suara, tekanan, gelombang, dan lain-lain.
Tipe-tipe Display
1. Berdasarkan Tujuan
Yaitu Display khusus, diantaranya mengenai aturan keselamatan kerja khusus,
misalnya dalam industri dan pekerjaan konstruksi.
2. Berdasarkan Informasi
- Display Kuantitatif
- Display Kualitatif
- Display Representatif
3. Berdasarkan Lingkungan
- Display Dinamis adalah display yang menggambarkan perubahan menurut
waktu dan sesuai dengan variabelnya. Contohnya adalah speedometer,
tachometer.
- Display Statis memberikan memberikan informasi informasi yang tidak
tergantung terhadap waktu, misalnya informasi yang menggambarkan suatu
kota (PETA/MAP).
4. Berdasarkan Panca Indera yang menerimanya
- Visual display (dilihat) adalah display yang dapat dilihat dengan indera
penglihatan yaitu mata.
- Auditory Display (didengar) adalah display yang dapat didengar dengan
indera pendengaran yaitu telinga. Contoh : sirine ambulance, speaker
- Tactual Display (diraba) adalah display dapat disentuh dengan menggunakan
indera peraba yaitu kulit.
- Taste Display (dikecap) adalah display dapat dirasakan dengan
menggunakan indera pengecap yaitu lidah.
- Olfactory Display adalah display dapat dicium dengan menggunakan indera
penciuman yaitu hidung.
Ada beberapa arti penggunaan warna pada sebuah display. Berikut adalah arti
penggunaan warnanya:
Informasi dapat juga diberikan dalam bentuk kode warna. Indera mata sangat
sensitif terhadap warna BIRU-HIJAU-KUNING, tetapi sangat tergantung juga
pada kondisi terang dan gelap. Dalam Visual Display sebaiknya tidak
menggunakan lebih dari 5 warna. Hal ini berkaitan dengan adanya beberapa
kelompok orang yang memiliki gangguan penglihatan atau mengalami kekurangan
dan keterbatasan penglihatan pada matanya.
Warna merah dan hijau sebaiknya tidak digunakan bersamaan begitu pula warna
kuning dan biru (Galer,1989). Menurut Bridger,R.S (1995) terdapat beberapa
kelebihan dan kekurangan dalam penggunaanwarna pada pembuatan display.
1. Alat Tulis
2. Kertas HVS
3. Software Microsoft Visio/Corel draw atau lainnya
Prosedur Praktikum
- Pemakaian warna.
Sistematika ini merupakan rancangan dosen dan asisten, dapat dirubah sesuai
keinginan tetapi tanpa merubah atau melepas point-point penting.
Kata Pengantar
Daftar Isi
Daftar Gambar
Daftar Tabel
BAB 1 PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
1.2 Rumusan Masalah
1.3 Tujuan Praktikum
1.4 Manfaat Praktikum
1.5 Batasan Masalah
1.6 Sistematika Penulisan
BAB 2 LANDASAN TEORI
BAB 3 KERANGKA PEMECAHAN MASALAH
BAB 4 PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA
4.1 Pengumpulan Data
4.2 Pengolahan Data
4.2.1 Deskripsi produk display
4.2.2 Proses Pembuatan display
BAB 5 ANALISIS
BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
Tugas Pendahuluan Modul 3
1. Apa yang dimaksud dengan faal kerja dan analisis faal kerja (definisi dan
penjelasannya) ?
2. Sebutkan faktor-faktor yang mempengaruhi faal kerja ?
3. Apa yang dimaksud dengan “kecepatan” pada pengukuran kecepatan reaksi,
serta sebutkan faktor-faktor yang mempengaruhinya dan pekerjaan apa saja
yang menjadi perhatian pengukuran ini!
4. Bagaimana proses terjadinya kelelahan pada manusia dan bagaimana cara
menguranginya serta sebutkan beberapa metode pengukuran kelelahan yang
ada?
MODUL 3 BIOMEKANIKA
Tujuan Praktikum
Pengantar Praktikum.
1. Kekuatan
2. Daya tahan
3. Kecepatan
4. Ketelitian
Tujuan Biomekanika :
Secara garis besar terdapat beberapa faktor yang mempengaruhi hasil kerja
(performansi) manusia, dan dapat dibagi atas 2 kelompok :
• Konsumsi oksigen.
Hubungan
1. Tekanan darah
2. Aliran darah
3. Komposisi kimia dalam darah
4. Temperatur
5. Tingkat Penguapan
6. Jumlah udara yang dikeluarkan oleh
paru-paru
Kecepatan denyut jantung memiliki hubungan yang sangat erat dengan aktivitas faal lainnya,
KE = Et - Ei
X : Kecepatan Denyut Jantung (Denyut/menit).
Setelah besar kecepatan denyut jantung disetarakan dalam bentuk energi, maka
konsumsi energi untuk suatu kegiatan kerja tertentu bisa dituliskan dalam
bentuk matematis sebagai berikut :
Dimana :
Tingkat Energi
Terdapat tiga tingkat kerja fisiologis yang umum : istirahat, limit kerja aerobik,
dan kerja anaerobik.
Berat tubuh dan luas permukaan adalah faktor-faktor penentuan dan tingkat
yang normal dinyatakan dalam kilokalori/area permukaan/jam. Rata-rata
manusia mempunyai berat 65 kg. Dan mempunyai area 1,77 m2 dapat
dinyatakan sebagai 1 kilokalori/menit.
Kerja Aerobik bila suplai oksigen pada otot sempurna. Sekali suplai ada
ketidak sempurnaan, sistem menjadi debat oksigen dan kerja menjadi anaerob.
Tentu saja terdapat limit fisiologis aktifitas, itu tergantung pada skill, kekuatan
dan keadaan kesehatan dan dapat ditingkatkan dengan training.
Pemulihan
Basis manusia normal, berat 65 Kg. Permukaan tubuh 1.77m2, cadangan energi 25Kkal
ENERGI EXPENDITURE UNTUK PEKERJAAN TERTENTU
Limit Rata-rata Manusia Bekerja 8 Jam Kontinue Setiap hari
Fatique adalah suatu kelelahan yang terjadi pada syaraf dan otot-otot
manusia sehingga tidak dapat berfungsi lagi sebagaimana mestinya. Makin
berat beban yang dikerjakan dan semakin tidak teraturnya pergerakan, maka
timbulnya fatique akan lebih cepat.
1. Merasa Lelah
2. Kelelahan karena perubahan fisiologis dalam tubuh.
3. Menurunnya kemampuan kerja.
5.0
8,0
Kecepatan Reaksi
Suatu kondisi lingkungan kerja yang baik tidak bisa ditentukan begitu saja
tetapi harus melalui tahapan-tahapan percobaan dimana setiap kemungkinan
dari kondisi tersebut diuji pengaruhnya terhadap kemampuan manusia dengan
melihat sifat dan tingkah laku manusia di ruangan yang terisolasi untuk
diobservasi.
1. Tangga
2. Hand grip
3. Stopwatch
4. Alat pengukur denyut nadi ( Stetoskop ).
5. Lembar isian data.
6. Alat tulis
Prosedur Praktikum
Pengukuran Fisiologis.
Catatan :
1. Praktikan sebaiknya sebelum praktek hand grip diwajibkan makan dulu.
Sistematika Laporan Modul 2
Laporan dan jawaban pertanyan harus disusun dan dijawab menurut sistemetika
berikut:
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
1.2 Perumusan Masalah
1.3 Tujuan Penelitian
1.4 Manfaat Penelitian
1.5 Batasan Masalah
1.6 Sistematika Pembahasan
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
Tugas Pendahuluan Modul 4
Tujuan Praktikum.
a. Suhu udara merupakan kondisi yang dimana tiap anggota tubuh manusia
mempunyai suhu yang berbeda-beda dan akan selalu berusaha
mempertahankan kondisi normal ini dengan menyesuaiakan terhadap
perubahan-perubahan yang terjadi di luar tubuh.
b. Kelembaban adalah banyaknya kadar air yang terkandung di dalam udara,
biasa dinyatakan dengan persentase.
c. Sirkulasi udara, udara disekitar mengandung sekitar 21% oksigen, 78% N2,
0,03% CO2, dan 0,97 % gas lainnya (campuran). Kotornya udara disekitar
dapat mempengaruhi kesehatan tubuh dan mempercepat kelelahan. Sirkulasi
terhaga dengan baik, dapat ditempuh dengan memberi sirkulasi udara yang
cukup, dapat juga meletakkan tanaman untuk menyediakan kebutuhan akan
oksigen yang cukup.
d. Pencahayaan sangat mempengaruhi kemampuan manusia untuk melihat
obejk secara jelas, cepat, tanpa menimbulkan kesalahan. Kebutuhan akan
pencahayaan yang baik akan makin diperlukan apabila kita mengerjakan suatu
pekerjaan yang memerlukan ketelitian penglihatan.
e. Kebisingan yaitu buyi-bunyian yang tidak dikehendaki telinga kita, terutama
karena jangka pendek dapat mengurangi ketenangan kerja, mengganggu
konsentrasi, dan menyulitkan komunikasi. Ada tiga aspek yang menentukan
tingkat gangguan terhadap manusia, yaitu lama, intensitas dan frekuensinya.
f. Getaran mekanis, yaitu sebagai getaran-getaran yang ditimbulkan oleh alat-
alat mekanis, yang sebagian dari getaran ini sampai ke tubuh kita dan
menimbulkan akibat-akibat yang tidak diinginkan oleh tubuh kita. Besarnya
getaran ini ditentukan oleh intesitas (meter/detik) dan frekuensi getarnya
(getar/detik)
g. Bau-bauan, adanya bau-bauan di sekiatar tempat kerja dapat dianggap sebagai
pencemaran, apalagi kalau bau-bauan tersebut sedemikian rupa sehingga dapat
mengganggu konsentrasi bekerja. Suhu dan kelembapan merupakan dua faktor
yang mempengaruhi kepekaan penciuman.
h. Warna, setiap warna memberikan pengaruh besar secara psikologis yang
berbeda-beda pada setiap manusia. Misalnya warna kuning menimbulkan rasa
optimistik. Kuning terbukti menaikkan denyut nadi, mengurangi rasa lelah dan
mempersiapkan otak dan tubuh untuk beraktivitas.
1. Ruang Iklim
2. Stopwatch
3. Thermometer ruangan
4. Alat tulis
Referensi :
https://www.antropometriindonesia.org
Nurwathi. 2019. Ergonomi
Sutalaksana, Iftikar Z. 1979. Teknik Perancangan Sistem Kerja. ITB, Bandung.