Seorang anak laki-laki, 7 tahun, dibawa ayahnya ke poli anak sebuah rumah sakit karena
bengkak hampir di seluruh tubuh. Keluhan ini sudah muncul sejak 3 hari yang lalu. Sebulan yang
lalu kelopak mata anak tersebut mengalami pembengkakan. Semakin lama keluhan bengkak ini
semakin parah. Anak kadang-kadang mengeluhkan sesak bernapas. Kencing menjadi jarang dan
sedikit, serta urin yang keluar tampak berbusa. Berat badan anak menjadi naik. Pada
pemeriksaan fisik tampak muka anak bulat dan terdapat asites, serta pitting edema. Pada
auskultasi terdapat penurunan suara paru di bagian basal. Dokter kemudian meminta
pemeriksaan urin, profil lemak dan protein serta rontgen thoraks.
Jump 1
Asites : penumpukan abnormal cairan pada abdomen, secara teknis jumlahnya lebih dari 25 ml
pada kavitas peritoneal, dapat terdiri dari transudat dan eksudat, eksudat merupakan cairan tinggi
protein dan LDH, pH rendah, glukosa rendah, dan banyak sel darah putih sedangkan transudat
kebalikannya.
Pitting edema : cekungan pada tubuh setelah ditekan menggunakan jari dan akan tetap cekung
meskipun jari sudah diangkat.
Jump 2
1. Mengapa badan bisa bengkak?
Pembengkakan pada tubuh dapat terjadi karena berbagai macam hal seperti kelainan ginjal,
penyakit jantung, gangguan hati, alergi, dan malnutrisi
Jantung : gangguan aliran balik vena menyebabkan penurunan venous return, sehingga terjadi
ekstravasasi cairan terutama di daerah yang tahanan perifernya tinggi seperti fossa poplitea atau
daerah inguinal.
Ginjal : Gangguan ginjal menyebabkan proteinuria, penurunan serum albumin, tekanan onkotik,
perubahan jumlah volume intravaskular-interstitial, kemudian terjadi penurunan volume plasma,
peningkatan reabsorpsi cairan (kemudian hiponatremia), pengembalian cairan yang hilang,
kemudian terjadi peningkatan cairan interstitial sehingga terjadi edema
Alergi : respon imun
Malnutrisi : kurang jelas mekanismenya, terutama pada penderita Kwarsiorkhor, diduga
berkaitan dengan asupan protein.
Urine berbusa dapat menjadi tanda jika terdapat protein (contohnya albumin) di urine, albumin
memiliki sifat hidrofilik dan hidrofobik sekaligus, apabila zat ini berada pada permukaan cair-
udara secara sekaligus, dapat menurunkan tekanan permukaan sehingga terbentuk gelembung
sebagai bentuk udara yang terperangkap di dalam cairan akibat albumin.
Penggunaan obat-obatan seperti phenazoferidin juga dapat menyebabkan urine menjadi berbusa.