0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
13 tayangan3 halaman
DHF disebabkan oleh virus dengue yang ditularkan melalui gigitan nyamuk Aedes aegypti. Virus ini menyebabkan gejala demam berdarah yang berpotensi menjadi sindrom syok. Secara global, kasus DHF mencapai 228 juta pada 2018 dengan prevalensi tertinggi pada anak-anak di bawah 5 tahun dan laki-laki. Nyamuk Aedes aegypti merupakan vektor utama penularan virus di Indonesia.
DHF disebabkan oleh virus dengue yang ditularkan melalui gigitan nyamuk Aedes aegypti. Virus ini menyebabkan gejala demam berdarah yang berpotensi menjadi sindrom syok. Secara global, kasus DHF mencapai 228 juta pada 2018 dengan prevalensi tertinggi pada anak-anak di bawah 5 tahun dan laki-laki. Nyamuk Aedes aegypti merupakan vektor utama penularan virus di Indonesia.
DHF disebabkan oleh virus dengue yang ditularkan melalui gigitan nyamuk Aedes aegypti. Virus ini menyebabkan gejala demam berdarah yang berpotensi menjadi sindrom syok. Secara global, kasus DHF mencapai 228 juta pada 2018 dengan prevalensi tertinggi pada anak-anak di bawah 5 tahun dan laki-laki. Nyamuk Aedes aegypti merupakan vektor utama penularan virus di Indonesia.
Fever (DHF) ialah penyakit demam akut diakibatkan Infeksi virus dengue melalui vektor nyamu Aedes aegypti dapat menyebabkan Demam Dengue (DD), Dengue Hemorrhagic Fever (DHF), dan Syndrom Shock Dengue (SSD). ETIOLOGI • Dengue Hemorrhagic Fever (DHF) adalah penyakit yang disebabkan oleh virus dengue sejenis virus yang tergolong arbovirus (Arthropod-borne viruses) artinya virus yang di tularkan melalui gigitan arthropoda misalnya nyamuk aedes aegypti (betina). Arthropoda akan menjadi sumber infeksi selama hidupnya sehingga selain menjadi vektor virus dia juga menjadi hospes reservoir virus tersebut yang paling bertindak menjadi vektor adalah berturut-turut nyamuk. EPIDEMIOLOGI • Dengue ada 228 juta kasus di seluruh dunia (2018), dan 231 juta kasus di data (2017). Kasus terbanyak tahun 2018 ada di WHO regio Afrika (93%) diikuti WHO regio Asia Tenggara (3.4%). • Prevalensi tertinggi pada: • Anak-anak usia <5 tahun, kelompok paling rentan terkena dengue, terdata 67% dari seluruh kasus kematian malaria adalah anak-anak. • Laki-laki lebih banyak daripada perempuan. • Pekerja siang hari, sekitar jam 12 - 1 siang banyak digigit nyamuk. • Kalau melihat data riskesdas di Indonesia, secara umum vektor spesies yang paling sering ditemukan adalah Aedes aegypti.