LP Igd Bedah
LP Igd Bedah
LAPORAN PENDAHULUAN
TRAUMA CAPITIS
7
c. Juga meliputi kontusio serebral, laserasi, atau hematoma intrakranial.
G. Penatalaksanaan
Secara umum penatalaksanaan therapeutic pasien dengan trauma kepala
adalah sebagai berikut:
1. Observasi 24 jam
2. Jika pasien masih muntah sementara dipuasakan terlebih dahulu.
3. Berikan terapi intravena bila ada indikasi.
4. Anak diistirahatkan atau tirah baring.
5. Profilaksis diberikan bila ada indikasi.
6. Pemberian obat-obat untuk vaskulasisasi.
7. Pemberian obat-obat analgetik.
8. Pembedahan bila ada indikasi.
Penatalaksanaan pada pasien cedera kepala juga dapat dilakukan
dengan cara :
a. Obliteri sisterna : Pada semua pasien dengan cedera kepala / leher,
lakukan foto tulang belakang servikal kolar servikal baru dilepas
setelah dipastikan bahwa seluruh tulang servikal c1-c7 normal.
b. Pada semua pasien dengan cedera kepala sedang berat, lakukan
prosedur berikut : pasang infuse dengan larutan normal salin (nacl
0,9 %)/ larutan ringer rl dan larutan ini tidak menambah edema
cerebri.
c. Lakukan CT Scan, pasien dengan cedera kepala ringan, sedang dan
berat harus dievaluasi adanya:Hematoma epidural, Darah dalam
subraknoid dan infra ventrikel, Kontusio dan perdarahan jaringan
otak, Edema serebri,
d. Elevasi kepala 30o
e. Hiperventilasi : intubasi dan berikan ventilasi mandotorik
intermitten dengan kecepatan 16-20 kali /menit dengan volume tidal
10-12 ml/kg
f. Berikan manitol 20 % 19/kg intravena dalam 20-30 menit
g. Pasang kateter foley
h. Konsul bedah syaraf bila terdapat indikasi operasi
H. Komplikasi
komplikasi dari cedera kepala adalah:
1. Edema pulmonal
2. Kejang
3. Kebocoran cairan serebrospinalis
4. Diabetes insipidus
5. Pendaahan intra kranial
II.Konsep Dasar Keperawatan
A. Pengkajian Keperawatan
1. Identitas : identitas adalah tanda pengenal bagi klien, identitas dibagi
menjadi 2 yaitu identitas pribadi dan identitas sosial. Identitas pribadi
yaitu identitas yang melekat pada pribadi pasien ( termasuk ciri-
cirinya) misalnya Nama,Tanggal Lahir/Umur,Jenis Kelamin,Alamat,
Status Perkawinan dan lain-lain termasuk.Sedangkan identitas sosial
meliputi identitas yang menjelaskan tentang sosial,ekonomi dan
budaya pasien misalnya, agama, pendidikan,pekerjaan,identitas orang
tua,identitas penanggung jawab pembayaran dan lain-lain.
2. Pengkajian Primer (Primary Survey)
a. Airway (Jalan napas) dengan control cervical
- Kaji ada tidaknya sumbatan jalan napas
Sumbatan jalan napas total :
Pasien sadar : memegang leher, gelisah, sianosis
Pasien tidak sadar : tidak terdengar suara napas,
mendengkur
Sumbatan jalan napas parsial :
Tampak kesulitan bernapas
Retraksi supra sterna
Masih terdengar suara sursling, snoring, atau stridor
- Distress pernapasan
- Kemungkinan fraktur cervical
b. Breathing ( Pernapasan)
- Kaji frekuensi napas
- Suara napas
- Adanya udara keluar dari jalan napas
Cara pengkajian : look (lihat pergerakan dada, kedalaman,
simetris atau tidak), listen (suara napas dengan atau tanpa
stetoskop), feel (rasakan hembusan napas, atau dengan perkusi
dan palpasi)
c. Circulation (Sirkulasi)
- ada tidaknya denyut nadi karotis
- Ada tidaknya tanda-tanda syok
- Ada tidaknya perdarahan eksternal
d. Disability (Tingkat Kesadaran)
Tingkat kesadaran adalah ukuran dari kesadaran dan respon
seseorang terhadap rangsangan dari lingkungan, tingkat kesadaran
dibedakan menjadi :
Compos Mentis (conscious), yaitu kesadaran normal, sadar
sepenuhnya, dapat menjawab semua pertanyaan tentang
keadaan sekelilingnya.
Apatis, yaitu keadaan kesadaran yang segan untuk
berhubungan dengan sekitarnya, sikapnya acuh tak acuh.
Delirium, yaitu gelisah, disorientasi (orang, tempat, waktu),
memberontak, berteriak-teriak, berhalusinasi, kadang
berhayal.
Somnolen (Obtundasi, Letargi), yaitu kesadaran menurun,
respon psikomotor yang lambat, mudah tertidur, namun
kesadaran dapat pulih bila dirangsang (mudah dibangunkan)
tetapi jatuh tertidur lagi, mampu memberi jawaban verbal.
Stupor (soporo koma), yaitu keadaan seperti tertidur lelap,
tetapi ada respon terhadap nyeri.
Coma (comatose), yaitu tidak bisa dibangunkan, tidak ada
respon terhadap rangsangan apapun (tidak ada respon kornea
maupun reflek muntah, mungkin juga tidak ada respon pupil
terhadap cahaya).
Tingkat kesadaran ini bisa dijadikan salah satu bagian dari vital sign. GCS
(Glasgow Coma Scale) yaitu skala yang digunakan untuk menilai tingkat
kesadaran pasien, (apakah pasien dalam kondisi koma atau tidak) dengan menilai
respon pasien terhadap rangsangan yang diberikan.
(NANDA) (NOC)
(NIC)
Ketidakefektifan NOC:
bersihan jalan napas Respiratory status : Pastikan
Defenisi : Ventilation kebutuhan oral /
Ketidak mampuan Respiratory status : tracheal
membersihkan sekresi Airway patency suctioning.
atau obstruksi dari Aspiration Control Berikan
saluran napas untuk O2… l/mnt,
memperthanakan kriteria hasil : metode………
bersihan jalan napas Mendemonstrasikan Anjurkan
batuk efektif dan suara nafas pasien untuk
Batasan yang bersih, tidak ada istirahat dan
Karakteristik : sianosis dan dyspneu napas dalam
Batuk yang tidak (mampu mengeluarkan Posisikan
efektif sputum, bernafas dengan pasien untuk
Dispneu mudah, tidak ada pursed memaksimalkan
Gelisah lips) ventilasi
Kesulitan verbalisasi Menunjukkan jalan Lakukan
Mata terbuka lebar nafas yang paten (klien tidak fisioterapi dada
Ortopnea merasa tercekik, irama jika perlu
buatan keseimbangan.
alveoli Pertahankan
(NANDA) (NOC)
(NIC)
Nyeri akut NOC : NIC :
Pain Level, Lakukan
Nanda hal: 469 pain control, pengkajian nyeri
Domain 12 : Kenyamanan comfort level secara komprehensif
Kelas 1 : Kenyamanan fisik Setelah dilakukan termasuk lokasi,
Code : 00132 tinfakan keperawatan karakteristik, durasi,
selama …. Pasien frekuensi, kualitas
Defenisi : tidak mengalami dan faktor
Pengalaman sensori dan nyeri, dengan kriteria presipitasi
emosional tidak hasil: Observasi
menyenangkan yang muncul reaksi nonverbal
akibat kerusakan jaringan Mampu dari
actual atau potensial atau yang mengontrol nyeri ketidaknyamanan
digambarkan sebagai (tahu penyebab Bantu pasien
kerusakan, awitan yang tiba- nyeri, mampu dan keluarga untuk
tiba atau lambat, dari menggunakan mencari dan
intensitas ringan sampai berat tehnik menemukan
dengan akhir yang dapat nonfarmakologi dukungan
diantisipasi atau diprediksi untuk mengurangi Kontrol
nyeri, mencari lingkungan yang
Batasan Karakteristik : bantuan) dapat
Melaporkan mempengaruhi nyeri
Diaphoresis bahwa nyeri seperti suhu
Dilatasi pupil berkurang dengan ruangan,
Ekspresi wajah nyeri menggunakan pencahayaan dan
Focus menyempit manajemen nyeri kebisingan