Anda di halaman 1dari 5

1) Apa saja gangguan yang ditandai dengan keluarnya cairan putih kekuningan dan berbau?

Keputihan adalah penyakit kelamin pada perempuan (vagina) dimana terdapat cairan berwarna
putih kekuningan atau putih kekelabuan baik encer maupun kental, berbau tidak sedap dan bisa
menyebabkan rasa gatal. Keputihan merupakan sekresi vaginal abnormal pada wanita. Keputihan
dikenal sebagai leukore/fluor albus/vaginal discharge leukore. Dalam keadaan biasa, cairan ini
tidak sampai keluar namun belum tentu bersifat patologis (berbahaya). Pengertian lain adalah
setiap cairan yang keluar dari vagina selain darah dapat berupa sekret, transudasi, atau eksudat
dari organ atau lesi dari saluran genital.

Keputihan diklasifikasikan menjadi keputihan yang fisiologis dan keputihan patologis.


Keputihan yang fisiologis adalah cairan jernih, tidak berbau dan tidak gatal mengandung banyak
epitel dengan leukosit yang jarang dan muncul pada saat ovulasi, rangsangan seksual, menjelang
dan sesudah haid, atau pengaruh hormon. Sedangkan keputihan patologis merupakan cairan
eksudat berwarna, mengandung banyak leukosit, jumlahnya berlebihan, berbau tidak sedap,
terasa gatal atau panas sehingga seringkali menyebabkan luka akibat garukan didaerah mulut
vagina. Keputihan patologis muncul karena infeksi vagina, keganasan reproduksi, bisa juga
karena benda asing dalam vagina.

Adapun penyakit yang memiliki gejala keputihan yang patologis yaitu:

a. Kandidiasis vulvovaginalis

Merupakan infeksi mukosa vagina dan atau vulva (epitel tidak berkeratin) yang disebabkan oleh
jamur spesies Candida. Ditandai keluarnya cairan/sekret seperti susu yang disertai gumpalan
putih seperti susu pecah atau berupa cairan putih mirip krim susu atau keju, berwarna kuning
tebal dan tidak berbau, namun sekret juga dapat cair seperti air atau tebal homogen. Dengan
keluhan utama yang dirasakan oleh pasien adalah adanya duh tubuh vagina yang disertai rasa
gatal pada vulva, rasa nyeri pada vagina, iritasi, rasa panas, dispareunia maupun disuria dan jika
didapatkan bau biasanya hanya minimal.

b. Ca serviks
Kanker serviks merupakan keganasan yang berasal dari serviks. Serviks merupakan sepertiga
bagian bawah uterus, berbentuk silindris, menonjol dan berhubungan dengan vagina melalui
ostium uteri eksternum. Pada umumnya, lesi prakanker belum memberikan gejala. Bila telah
menjadi kanker invasif, gejala yang paling umum adalah perdarahan (contact bleeding,
perdarahan saat berhubungan intim) dan keputihan. Pada stadium lanjut, gejala dapat
berkembang mejladi nyeri pinggang atau perut bagian bawah karena desakan tumor di daerah
pelvis ke arah lateral sampai obstruksi ureter, bahkan sampai oligo atau anuria. Gejala lanjutan
bisa terjadi sesuai dengan infiltrasi tumor ke organ yang terkena, misalnya: fistula vesikovaginal,
fistula rektovaginal, edema tungkai.

c. Trichomoniasis

Merupakan penyakit menular seksual yang disebabkan oleh organisme kecil bernama
Trichomonas vaginalis. Penyakit ini membuat keputihan menjadi berwarna kuning atau
kehijauan, berbusa, dan berbau tidak sedap. Trikomoniasis juga membuat vagina menjadi gatal
dan nyeri saat buang air kecil. Lendir akibat infeksi ini biasanya berjumlah banyak, berbau amis,
dan disertai rasa perih saat buang air kecil. Pembengkakan dan gatal-gatal di sekitar vagina serta
nyeri saat buang air kecil dan berhubungan intim juga akan dialami oleh penderita trikomoniasis.
Umumnya didapat dari hubungan seksual tanpa pengaman.

d. Gonorrhoeae

Bakteri gonorrhoeae dapat menular melalui hubungan seksual. disertai munculnya pendarahan di
luar siklus menstruasi atau setelah berhubungan seks yang menyertai keputihan dengan gejala-
gejala lain, seperti pembengkakan pada vulva atau alat kelamin bagian luar, nyeri panggul, atau
konjungtivitis. Jika hubungan seksual dilakukan secara oral, bakteri gonorrhoeae juga dapat
menimbulkan keluhan peradangan pada tenggorokan.

e. Vaginosis bakteri

Merupakan infeksi ringan pada vagina yang disebabkan oleh bakteri yang merugikan (patogen).
Penyakit ini bisa membuat keputihan berubah warna menjadi putih, abu-abu, atau kuning yang
disertai dengan bau amis, gatal atau perih, kemerahan, dan pembengkakan pada vagina, atau
vulva. Perubahan
keseimbangan pada jumlah bakteri normal di vagina dapat menyebabkan vaginosis bakterialis.
Ini juga termasuk infeksi yang umum terjadi dan tidak menular melalui hubungan seks.

Dapus :

1. Kurniawati C, Sulistyowati M. Aplikasi Teori Health Belief Model dalam Pencegahan


Keputihan Patologis. Promosi Kesehatan dan Ilmu Perilaku.
12) Bagaimana Alur Diagnosis

1. Anamnesis :

Umum : Nama, usia, status penikahan, keluhan utama

Keluhan utama: keluhan cairan putih kekuningan berbau

Onset, kronologis: sejak 1 minggu yang lalu

Riwayat penyakit sekarang:

Riwayat penyakit dahulu

Riwayat penyakit keluarga

Riwayat penyakit social:

a. Riwayat penggunaan alat kontrasepsi kondom

b. Riwayat imunisasi HPV

c. Multipather sebelum menikah, hubungan seksual aktif

2. Pemeriksaan fisik

a. Tanda-tanda vital : tekanan darah, nadi, suhu, pernapasan

b. Pemeriksaan head to toe

c. Pemeriksaan ginekologi

Pemeriksaan luar → Abdomen (inspeksi, palpasi, perkusi, auskultasi)

Pemeriksaan inspekulo → Keadaan portio

Pemeriksaan dalam → Serviks, adnexa parametrium kanan-kiri, rectal toucher


3. Pemeriksaan penunjang

- IVA (Inspeksi Visual dengan Asam Asetat) test

- Kolposkopi

- Pap’s smear \

- Test HPV

- Servikografi

- Sitologi bebasis cairan

Dapus :
Laras L, 2009. “Analisis Faktor Pendidikan pada Wanita Peserta Program Penapisan Kanker
Leher Rahim dengan Pendekatan “See and Treat” Untuk Deteksi Lesi Prakanker dan Pengobatan
dengan Terapi Beku”. FK UI. Diunduh pada 21 Februari 2021 melalui https://lib.ui.ac.id/

Anda mungkin juga menyukai