Anda di halaman 1dari 14

PROPOSAL PERMOHONAN BANTUAN SARANA DAN

PRASARANA PENANGKAPAN IKAN

BH :No.20/Bh/dinkop/XI.I/XII/2016

KOPERASI SERBA USAHA TUNAS HARAPAN


DESA CIBARENO
2019
I. PENDAHULUAN
KERAGAAN USAHA KOPERASI

A. IDENTITAS KOPERASI
1. Nama Koperasi : Koperasi Serba Usaha (KSU) TUNAS
HARAPAN
2. Nomor/Tanggal Badan Hukum : No.20/Bh/dinkop/XI.I/XII/2016
Tanggal 30 November 2016
3. Nomor NIK :
4. Tahun Berdiri : 15 Oktober 2016
5. Alamat Lengkap
a. Jalan : Jl. Raya Cibareno KM 35
RT 001/002
b. Desa/Kelurahan : Cibareno
c. Kecamatan : Cilograng
d. Kabupaten : Lebak
e. Provinsi : Banten
6. Kontak Telpon/Fax : 085795598870
7. Kontak Email/Website :
8. Jangka Waktu Pendirian :-
9. NPWP :
10. Jenis Koperasi : Serba Usaha

B. KEPENGURUSAN
1. Nama Pengurus
a. Ketua : Madin
b. Wakil Ketua :
c. Sekretaris : Sobar
d. Bendahara : Ading
2. Nama Pengawas
a. Ketua : Kaep
b. Anggota : Prandi Supriatna
c. Anggota : Mudhaya

Koperasi ini dibentuk atas keinginan masyarakat nelayan Desa Cibareno dalam upaya
mengembangkan usaha dibidang perikanan agar manfaatnya dapat dirasakan oleh para
anggota. Didalam rapat pembentukan koperasi pada tanggal 20Oktober 2016, telah
didapatkan hasil secara musyawarah nama koperasi beserta kepengurusannya.
Keanggotaan Koperasi Tunas Harapan semakin berkembang, data terakhir
menunjukan jumlah anggota ada sekitar80 orang, dengan mata pencaharian yang dominan
adalah nelayan, sementara jumlah KUB ada sekitar 8 KUB.
Koperasi Tunas Harapantermasuk ke dalam jenis Koperasi Serba Usaha dengan
Badan Hukum : No.20/Bh/dinkop/XI.I/XII/2016Tanggal 15Oktober 2016. Koperasi Tunas
Harapandalam pengelolaannya berlandaskan asas Pancasila dan UUD 1945, serta
berdasarkan atas asas kekeluargaan.

VISI, MISI, DAN TUJUAN

1. Visi
Menjadikan Koperasi yang aktif, kokoh dan berkembang untuk kesejahteraan
bersama.
2. Misi
Misi dari Koperasi Tunas Harapan adalah :
 Meningkatkan kesejahteraan nelayan melalui usaha perikanan
tangkap
 Meningkatkan profesional kinerja koperasi untuk pelayanan yang
optimal
 Meningkatkan pengelolaan unit usaha
 Meningkatkan partisipasi anggota sebagai pemilik koperasi
3. Tujuan
Mengembangkan potensi dan meningkatkan ekonomi anggota khususnya
masyarakat pada umumnya untuk meningkatkan keejahterab ekonomi dan sosial
serta ikut membangun tatanan perekonomian nasional

KOPERASI SERBA USAHA TUNAS HARAPANSTRUTUR ORGANISASI

PENGAWAS
KETUA
1. KAEP
2. PRAND SUPRIATNA MADIN
3. MUDHAYA

WAKIL KETUA
SEKRETARIS
SOBAR
BENDAHARA
WAKIL SEKRETARIS
ADING

MANAGER
II. RENCANA PENGUSAHAAN
ASPEK ADMINISTRASI DAN MANAJEMEN

1. AD/ART yang Mengatur Pemanfaatan Bantuan.


AD/ART yang mengatur pemanfaatan bantuan dituangkan dalam Lampiran Berita
Acara AD/ART, sebagai berikut :
a. Status Paket Bantuan
Status paket bantuan yang akan diterima Koperasi TUNAS HARAPAN adalah
kapal perikanan dan alat penangkap ikan.

b. Model Pengelolaan Aset Bantuan


Model pengelolaan asset bantuan yang dikelola oleh Koperasi Tunas Harapan,
berdasarkan hasil musyawarah/kesepakatan bersama adalah system bagi hasil,
dimana dalam system tersebut, KUB (Kelompok Usaha Bersama) selaku
anggota koperasi yang akan memanfaatkan bantuan tersebut mendapatkan
keuntungan (setelah dipotong biaya operasional) sebesar 65 % sedangkan
Koperasi sebagai pemilik asset mendapatkan keuntungan sebesar 35 %.

2. Skema Rantai Pemasaran

Nelayan

Produsen Pasar tk 1 Pasar tk 2 Konsumen

Gambar 1. Skema Rantai Pemasaran

Dalam bidang usaha penangkapan ikan, skema rantai pemasaran hasil tangkapan
ikan dapat dilihat pada Gambar 1. Dalam gambar tersebut dijelaskan bahwa
Nelayan selaku pelaku usaha pertama sekaligus sebagai produsen melelang hasil
tangkapannya melalui TPI (Tempat Pelelangan Ikan)/Pasar tk 1, yang kemudian
dibeli oleh pelaku usaha sekunder (Bakul), dari hasil penjualan kepada bakul ikan
tersebut dijual di pasar dan dibeli oleh pengolah/Pasar tk 2. Kemudian ikan segar
atau ikan olahan dibeli/dinikmati oleh konsumen.
Rencana pengusahaan yang akan dilaksanakan oleh Koperasi Tunas Harapan adalah
memanfaatkan secara optimal paket bantuan yang akan diterima yaitu Kapal
Perikanan dan Alat Penangkap Ikan untuk dipergunakan oleh anggota koperasi.
Diharapkan dengan adanya paket bantuan tersebut dapat membuka peluang usaha
baru bagi masyarakat setempat dan menambah Penghasilan yang lebih bagi
masyarakat setempat terutama nelayan dengan adanya bantuan Kapal Perikanan
dan Alat Penangkap Ikan. Selain itu masyarakat khususnya anggota koperasi dapat
mengatur sistem keuanganan serta pendapatan yang lebih baik. Penyisihan dana
secara berkala yang diperoleh dari sistem bagi hasil antara nelayan pengguna aset
dengan koperasi yang disimpan dan dikelola oleh Koperasi Tunas Harapan yang
bertujuan untuk lebih mensejahterakan anggota.

ASPEK TEKNIS

1. Metode Penangkapan yang dipilih


Metode penangkapan ikan yang digunakan oleh KUB sebagai anggota koperasi
sebagian besar adalah menggunakan alat tangkap jenis gillnet dan jaring rampus.

2. Jumlah Awak Kapal Perikanan yang dibutuhkan (Nahkoda, Fishing Master,


Kepala Kamar Mesin (KKM), Perwira Dek, Perwira Mesin dan ABK)
Saat ini ada 30 orang anggota koperasi yang berprofesi sebagai nahkoda dan juga
pemilik kapal fiber 3 – 5 GT. Rata-rata satu kapal memiliki ABK sebanyak 2-3 orang.

3. Sarana/Prasarana yang dibutuhkan


Adapun bantuan kapal dan alat penangkapan ikan yang kami harapkan dalam
pengajuan proposal ini secara terperinci adalah sebagai berikut (terlampir):

No. Ukuran Kapal Kebutuhan (unit)

1. 3 GT 8

2. Mesin Tempel 20 PK 8

No. Jenis Alat Tangkap Kebutuhan (unit)

1. Rampus 50

2. Rawai Dasar 30
4. Lokasi Usaha

Lokasi usaha Koperasi Tunas Harapan adalah di Desa Cibareno Kecamatan Cilograng
Kabupaten Lebak, Provinsi Banten.

ASPEK PASAR

1. Peluang Pasar

Kebutuhan ikan di Kecamatan Cilograng tergolong cukup tinggi, hal ini disebabkan
hanya beberapa Desa yang mempunyai pantai oleh sebab itu Kecamatan Cilograng
sebagian besar kebutuhan ikannya disuplay oleh Desa Cibareno. Selain itu Desa
Cibareno menjadi salah satu tujuan wisata bagi masyarakat sekitar Kecamatan
Cilograng. Atas dasar tersebut diatas nelayan-nelayan di Kecamatan Cilograng
sangat membutuhkan kapal dan alat penangkap ikan untuk meningkatkan jumlah
tangkapan ikan, dengan meningkatnya hasil tangkapan diharapkan dapat
meningkatkan taraf hidup nelayan di Kecamatan Cilograng umumnya dan anggota
Koperasi Tunas Harapan pada khususnya. Selain itu dengan adanya bantuan kapal
dan alat penangkap ikan ini dapat menarik nelayan di Kecamatan Cilogranf untuk
ikut bergabung dengan Koperasi Tunas Harapan dan dapat menyerap tenaga kerja
dan membuka peluang usaha masyarakat di Kecamatan Cilograng khususnya.

2. Analisa Pasar

Data Produksi Ikan dan Kebutuhan Konsumsi Tahun 2017

No. Produksi (ton) Permintaan (ton) Keterangan


Masih belum mencukupi kebutuhan
1. 2.315 3.200
ikan local
3. Aspek Keuangan (terlampir)
4. Manajemen Resiko

Dalam usaha dibidang perikanan tangkap, banyak faktor yang menentukan


keberhasilan usaha sehingga diperlukan manajemen resiko untuk mengurangi
masalah-masalah yang dapat menghambat, diantaranya adalah sebagai berikut :

a. Kondisi Tempat Pelelangan Ikan


Tempat Pelelangan Ikan merupakan sarana pokok yang diperlukan untuk aktifitas
nelayan, dimana didalamnya terdapat fasilitas pokok dan fasilitas penunjang.
Fasilitas ini sangat diperlukan bagi nelayan sehingga diperlukan dukungan dari
pemerintah pusat maupun daerah untuk menyediakan fasilitas tersebut.
b. Ancaman Lingkungan
Salah satu resiko dalam melakukan usaha penangkapan ikan adalah ancaman
lingkungan berupa perubahan cuaca ektrim (badai) dan pencemaran laut oleh
aktivitas penambangan. Faktor penghambat ini perlu diantisipasi oleh nelayan
dan pemerintah. Ancaman yang saat ini dirasa oleh nelayan Kecamatan
Cilograng adalah adanya aktifitas penambangan emas liar yang dapat
menyebabkan polusi disekitar muara sungai dan laut.
c. Ancaman Ketersediaan Potensi SDI
Kabupaten Lebak memiliki panjang garis pantai sejauh 91,42 km. Kondisi ini
merupakan potensi untuk meningkatkan produksi perikanan tangkap. Di
Kabupaten Lebak penggunaan alat tangkap secara umum masih masuk kriteria
ramah lingkungan, tidak ditemukan penggunaan alat tangkap yang di larang.
Namun memang masih ditemui penangkapan benur lobster oleh nelayan,
sehingga dikhawatirkan ketersediaan lobster di Kecamatan Cilograng terancam
populasinya.
d. Gangguan Cuaca
Perairan Kabupaten Lebak langsung menghadap Samudera Hindia (perairan
selatan) sehingga kontur laut menyebabkan ombak bisa mencapai ketinggian 3-4
meter. Pulau-pulau kecil tidak banyak sehingga sedikit tempat berlindung saat
terjadi badai. Keadaan ini dapat menghambat aktifitas nelayan karena nelayan
khawatir melaut akibat cuaca buruk.
III. PENUTUP
Proposal ini dibuat dengan harapan agar dapat dijadikan sebagai bahan
pertimbangan oleh Pemerintah, dan apa yang selalu diharapkan oleh masyarakat selalu ada
perhatian dari Pemerintah, baik Pemerintah Pusat maupun Pemerintah Daerah. Dengan
segala keterbatasan dan kekurangan dalam penyusunannya mudah-mudahan dapat
memahami arah maksud dan tujuan dari proposal ini.

Demikian proposal ini kami ajukan, mohon menjadi pertimbangan. Atas perhatian
dan kerjasamanya, kami ucapkan terima kasih.
PROFIL KOPERASI SERBA USAHA (KSU) TUNAS HARAPAN

A. IDENTITAS KOPERASI
1. Nama Koperasi : Koperasi Serba Usaha (KSU) TUNAS HARAPAN
2. Nomor/Tanggal Badan Hukum : No.20/Bh/dinkop/XI.I/XII/2016
Tanggal 30 November 2016

3. Nomor NIK :
4. Tahun Berdiri : 15 Oktober 2016
5. Alamat Lengkap
Jalan : Jl. Raya Cibareno KM 35RT 001/002
Desa/Kelurahan : Cibareno
Kecamatan : Cilograng
Kabupaten : Lebak
Provinsi : Banten
6. Kontak Telpon/Fax : 085795598870
7. Kontak Email/Website :
8. Jangka Waktu Pendirian :-
9. NPWP :
10. Jenis Koperasi : Serba Usaha

B. KEPENGURUSAN
1. Nama Pengurus
Ketua : Madin
Wakil Ketua :
Sekretaris : Sobar
Bendahara : Ading
2. Nama Pengawas
Ketua : Kaep
Anggota : Prandi Supriatna
Anggota : Mudhaya
3. Nama Bidang Usaha
Jasa lainnya : Ukro
Perikanan dan Kelautan : Hoerudin
Kerajianan dan Pertanian : Agus Setiawan
Barang dan jasa : Yani
Simpan Pinjam : Rina Diana
1. KELEMBAGAAN
Tahun Anggota (org) Karyawan (org) Manager (org) Tanggal RAT
2016 80 5 5 -

2. MODAL USAHA
Tahun Modal Sendiri Modal Luar Asset
Rp. 2.380.000 Rp. 7.500.000 Rp. 9.880.000
2016
*) Jumlah perahu, mesin, dan alat tangkap yang dimiliki oleh anggota koperasi
3. BANTUAN YANG PERNAH DITERIMA
Jenis Asal Bantuan Operasional
Tahun
Bantuan (Kementerian/Dinas/Swasta/Lainnya) Ya Tidak
- - - - -

DAFTAR KUB BINAAN KOPERASI

No Nama KUB Nomor Tahun Nomor Surat Tahun


Register KUB Pengukuhan Pengukuhan Bergabung
Dengan
Koperasi
(2) (3) (4) (5) (6)
(1)
Bahari Mandiri 2015 2016
1
Bahari Mandiri 2016
2 2016
II
Cahaya Laut 2012
3 2016
Cahaya III 2012
4 2016
Cahaya II 2011
5 2016
Cahaya I 2011
6 2016
Cahaya IV 2012
7 2016
Bahari Mandiri 2015
8 2016
I
KEBUTUHAN SARANA PENANGKAPAN IKAN

1. Metode Penangkapan
Alat penangkapan ikan yang dibutuhkan adalah Gill Net dan Rawai Dasar. Cara
pengoperasian gill net yaitu membentangkan jaring di dasar perairan secara horisontal
di mana bottom gillnet berdiri tegak lurus terhadap dasar perairan. Setelah jaring
dibiarkan di dalam perairan selama ± 3- 5 jam, jaring dapat diangkat ke atas kapal untuk
diambil ikannya. Sedangkanprinsip pengoperasian rawai dasar tidak berbeda jauh
dengan pancinglainnya, yaitu dengan mengaitkan umpanpada mata pancing yang
terikat pada tali-tali cabang, kemudian tali cabang yangterikat pada tali utama dilepas
keperairan.Apabila diperkirakan umpantelah dimakan ikan, maka dilakukanpenarikan
alat tersebut. Wilayah penangkapan ikan berada di WPP 573 atau sekitar pantai selatan
wilayah Kabupaten Lebak.

SUMBER PENDANAAN MENDUKUNG RENCANA USAHA


a. Rencana Permodalan Usaha
No Jenis Pendanaan Total Milik Koperasi Peruntukkan Alokasi
(Rp) Rencana Usaha (Rp)
Modal Disetor
1
a. Simpanan Pokok 2.380.000
b. Simpanan Wajib 50.000
c. Simpanan Sukarela 7.200.000

Modal Pihak Ketiga


2
a. Bank -
b. Micro Finance (LKM) -
c. Jasa Keuangan Lain -

Modal Hibah
3
a. Pemerintah -
b. Non pemerintah -
RENCANA KEBUTUHAN KSU TUNAS HARAPAN

No. Kebutuhan Jenis Barang Banyaknya Harga Satuan (Rp) Jumlah (Rp)
(unit)

1. Kapal Kincang < 3 GT 2 35.000.000 70.000.000

2. Alat Tangkap Rampus 2 10.000.000 20.000.000

3. Alat Tangkap Rawai Dasar 2 5.000.000 10.000.000

4. Mesin Tempel 20 PK 2 34.000.000 68.000.000

5. Coolbox 2 2.000.000 4.000.000

Jumlah 172.000.000

Anda mungkin juga menyukai