Anda di halaman 1dari 10

Jurnal Electronics, Informatics, and Vocational Education (ELINVO), Volume 1, Nomor 2, Mei 2016

Analisis Competitive force dan Competitive Strategy


Sistem Informasi Kuliner di Indonesia
(Studi Kasus: Kulina.id)
Damar Purba Pamungkas)
1)
Pendidikan Teknik Informatika Universitas Negeri Yogyakarta
damar.507@gmail.com

ABSTRAK

Tujuan dari penulisan paper ini untuk menganalisis Competitive Force yang di hadapi oleh Kulina dan
Competitive Strategy apakah yang dilakukan Kulina dalam mengatasi adanya competitive forces dalam
menjalankan bisnisnya. Penulisan paper ini dilakukan untuk menganalisis Sistem Informasi Kulina dengan
menggunakan Model Porter. Michael A. Porter menjelaskan lima kekuatan (five forces module) sebagai alat
untuk menganalisis lingkungan persaingan industri. Keadaan persaingan perusahaan dalam suatu industri
tergantung pada lima kekuatan persaingan dasar yaitu : Rivalry of Competitors, Threat of New Entrants, Threat
of substitutes, Bargaining Power of Customers, dan Bargaining Power of Suppliers. Michael A. Porter juga
menjelaskan 5 jenis strategi kompetitif, yaitu: Cost Leadership, Differentiation, Innovation, Growth dan
Alliance. Hasil analisis ini berupa pernyataan yang menilai keunggulan dan kelemahan sistem informasi yang
digunakan perusahaan dalam menghadapi Competitive Force dan Competitive Strategi yang digunakan
perusahaan dalam menghadapi pesaingan. Hasilnya dari penelitian ini menunjukkan bahwa (1) Terdapat
beberapa Competitive force yang dihadapi oleh perusahaan Kulina dalam menjalankan bisnisnya yaitu:(a).
Rivalry of Competitors yaitu diantaranya Berry Kitchen, Go-Food, Klik-Eat, Food Panda dan Raja Makan. (b)
Threat of New Entrants yaitu diantaranya Greenapronmeal, Owl-Kitchen dan Makan diantar. (c) Threat of
substitutes yaitu ssistem informasi kuliner khas dari masing-masing daerah. (d) Bargaining Power of Customers
yaitu harga makanan yang terjangkau dan pengiriman yang tepat waktu, dan (e) Bargaining Power of Suppliers
yaitu home-chef, restoran dan para pengusaha Catering. Dimana ancaman besar dalam bisnis ini yaitu Rivalry of
Competitors, Threat of New Entrants, Bargaining Power of Customers dan Threat of substitutes. Karena
banyaknya startup dan developer yang memberikan inovasi baru dalam menciptakan sistem informasi yang tidak
kalah baik dalam bisnis kuliner. (2) Strategi kompetitif yang dilakukan Kulina guna menghadapi persaingan
dalam bisnis kuliner antara lain yaitu : Beberapa strategi kompetitif yang paling menonjol diterapkan dalam
ssistem informasi Kulina, yaitu : Strategi Cost Leadership yaitu dengan memberikan banyak diskon dan
potongan harga dalam bentuk voucher, Differentiation yaitu Kulina menyediakan berbagai pilihan paket menu,
diantaranya paket hemat, paket diet, paket ekonomis dan kulina juga memberikan garansi penuh. Innovation
yaitu Kulina sebagai marketplace antara chef-home, pengusaha sistemg dan restoran dan memberikan innovasi
dalam meal-plan dimana user dapat merencanakan menu makan dan program diet untuk beberapa hari kedepan.
Dalam Hal ini strategi Alliance dan Growh masih belum terlihat karena Kulina baru menjalani bisnisnya selama
dua tahun.

Kata kunci: Sistem informasi, Kuliner, Kulina, Model Porter, Competitive force, Competitive strategy.

PENDAHULUAN berkembang yang cukup besar. Hal ini


mengingat bahwa makanan merupakan
Perkembangan Teknologi Informasi (TI) kebutuhan utama dari manusia yang dicari dan
dewasa ini tumbuh sangat pesat sehingga diperlukan setiap harinya.
memberikan dampak perubahan besar dalam Aktivitas manusia yang terus meningkat
segala bidang. Perkembangan TI yang sangat dan telah menyita waktu menuntut banyak
pesat dewasa ini juga memberikan banyak restoran atau tempat makan untuk menyediakan
kemudahan pada berbagai aspek kegiatan layanan pemesanan dan pengiriman makanan
bisnis, salah satunya yaitu dalam bidang ke tempat pemesan. Salah satu perusahaan yang
kuliner. Bisnis makanan atau kuliner bergerak dalam bidang kuliner ini yaitu Kulina.
merupakan salah satu bisnis yang dewasa ini Kulina merupakan aplikasi kuliner dan katering
berkembang pesat dan memiliki potensi

118
Jurnal Electronics, Informatics, and Vocational Education (ELINVO), Volume 1, Nomor 2, Mei 2016

online di Indonesia. Aplikasi ini hadir untuk Competitive strategy yang dilakukan oleh
memudahkan customer yang ingin memesan Kulina dalam mengatasi adanya Competitive
berbagai jenis katering, mulai dari katering force, sehingga hasil analisis dari paper ini yaitu
harian hingga katering murah dan katering diet bentuk competitif force yang dihadapi Kulina
yang sesuai dengan kebutuhan. dan seberapa besar posisi ancaman dalam bisnis
Dengan menggunakan aplikasi Kulina, kuliner tersebut dan competitif strategi yang
pelanggan dapat melakukan pemesanan dilakukan Kulina dalam bersaing dengan para
makanan (delivery) dapat dilakukan lebih kompetitornya dan seberapa besar strategi
praktis serta dapat menghemat waktu dan biaya. tersebut berdampak pada bisnisnya, sehingga
Aplikasi layanan pesan antar makanan ini Kulina dapat tetap bertahan dan survive dalam
merupakan sistem informasi dengan web dan bisnis kuliner. Adapun penulisan paper ini
mobile device yang menyediakan proses terbagi menjadi 4 bagian, yaitu: (1)
pemesanan menu makanan catering dan pendahuluan, berisi tentang hal yang mendasari
restoran yang bertujuan untuk mempermudah penulisan paper ini; (2) kajian pustaka, berisi
konsumen dan mengoptimalkan layanan pesan kajian pustaka dan metode yang digunakan
antar makanan kepada pelanggan. Dimana dalam melakukan analisis system informasi
tersedia berbagai menu makanan dilengkapi kuliner, dan membahas mengenai penelitian-
dengan tampilan gambar dan daftar harga yang penelitian yang relevan; (3) analisis hasil, berisi
sesuai dengan jenis makanan yang tersedia. hasil analisis sejumlah variabel yang digunakan
Proses pengiriman makanan dilakukan secara dalam melakukan analisis system informasi
manual oleh kurir yang bertugas. Dengan kuliner; dan (4) kesimpulan.
demikian pelanggan yang menggunakan sistem
ini dapat lebih mudah melakukan proses ANALISA PORTE’S FIVE FORCES
pemesanan serta dapat menghemat biaya. Porter (1985) mengajukan model lima
Dengan kata lain Kulina menjadi sebuah kekuatan (five forces module) sebagai alat untuk
marketplace yang akan mengakomodir bisnis menganalisis lingkungan persaingan industry,
catering, restoran dan home chef. Dalam dengan skema sebagai berikut:
menghadapi berbagai tantangan dalam bisnis
ini, Kulina harus mampu memberikan
pelayanan yang terbaik kepada para pelanggan,
mengingat semakin ketat persaingan dengan
munculnya berbagai pelaku usaha baru dan
tentunya dengan berbagai system informasi
yang terus berkembang menuntut perusahaan
Kulina melakukan perubahan kearah yang lebih
baik agar tetap dapat exis dalam bisnis ini,
dengan kata lain keberhasilan Kulina dalam
memenangkan persaingan dalam industry
kuliner nantinya tidak dapat terlepas dari Gambar 1. Porter’s Five Force
penerapan srategi competitif yang tepat guna
menjalin hubungan yang baik dengan pelaku Menurut model ini, sebuah perusahaan
usaha kuliner dan para konsumen melalui agar dapat bertahan dan sukses berkompetisi
system informasi Kulina. dengan perusahaan lain, harus memperhatikan 5
Adapun tujuan dari penulisan paper ini kekuatan kompetitif. Berikut ini penjelasan
adalah untuk (1) Menganalisis Competitive mengenai lima competitif force dalam suatu
force yang dihadapi oleh Kulina dalam bisnis yaitu [2, 6] :
menjalankan bisnisnya. (2) Menganalisis

119
Jurnal Electronics, Informatics, and Vocational Education (ELINVO), Volume 1, Nomor 2, Mei 2016

1. Ancaman pendatang baru (Threat of New 4. Kekuatan tawar menawar pemasok


Entrants). (Bargaining power of Suppliers).
Ancaman pesaing tidak hanya datang dari Pemasok dapat menggunakan kekuatan
para kompetitor lama. Seiring dengan tawar menawar terhadap pembeli dalam industri
berkembangnya usaha, muncul juga ancaman dengan cara menaikkan harga atau menurunkan
dari para produsen baru. Masuknya pemain kualitas produk atau jasa yang dibeli.
baru dalam industri akan membuat persaingan Perusahaan berusaha mendapatkan harga
menjadi ketat yang pada akhirnya dapat semurah mungkin dengan kualitas yang tinggi.
menyebabkan turunnya laba yang diterima bagi Jika perusahaan memperoleh pemasok yang
semua perusahaan. Hal ini berkaitan dengan demikian, maka perusahaan tersebut akan
seberapa mudah pendatang baru untuk ikut memperoleh kompetisi yang baik di bandingkan
berkompetisi dalam persaingan usaha sejenis. dengan perusahaan yang baik.
2. Ancaman produk atau jasa pengganti 5. Persaingan antar kompetitor dalam
(Threat of sunstitutes). Industri yang sama (Rivalry of
Merupakan barang atau jasa yang dapat Competitors).
menggantikan produk sejenis. Adanya produk Menurut Porter persaingan antar pesaing
atau jasa pengganti akan membatasi jumlah laba dalam industri yang sama ini menjadi pusat
potensial yang didapat dari suatu industri. kekuatan persaingan. Kompetitor dalam hal ini
Makin menarik alternatif harga yang adalah pemain yang menghasilkan serta
ditawarkan oleh produk pengganti, makin ketat menjual produk sejenis, yang bersaing
pembatasan laba dari suatu industri. Sehingga merebutkan pasar. Banyak dari perusahaan lain
dengan semakin banyak ragam barang dan yang bergerak pada bidang yang sama. Saat ini
jarang, terciptanya produk pengganti juga tidak hanya berkompetisi pada harga saja, tetapi
mempengaruhi pendapatan dari perusahaan. Hal telah berkembang jauh lagi. Persaingan pada
ini berkaitan dengan apakah konsumen bidang pelayanan kualitas, maupun pelayanan
memiliki pilihan lain terhadap produk yang ada purna jual dari produk yang di tawarkan.
3. Kekuatan tawar menawar pembeli Semakin banyak kompetitor, suatu perusahaan
(Bargaining power of Customers). makin berjuang keras untuk memperebutkan
Daya tawar pembeli pada industri pasar.
berperan dalam menekan harga untuk turun,
serta memberikan penawaran dalam hal STRATEGI GENERIK PORTER
peningkatan kualitas ataupun layanan lebih, dan
membuat kompetitor saling bersaing satu sama Dalam analisanya tentang strategi
lain. Proses penawaran terkadang melebihi atau bersaing (competitive strategy) suatu
berada posisi tingkat paling bawah. Janganlah perusahaan bisnis, Michael A. Porter telah
kiranya harga yang di tawarkan sama dengan menjelaskan 5 jenis strategi kompetitif, yaitu:
biaya produksi karena jika hal ini terjadi, maka Cost Leadership, Differentiation, innovation,
perusahaan tersebut akan mengalami kerugian. Growth dan Alliance.
Sebagai akibat jangka panjang, maka 1. Strategi Biaya yang Rendah (cost
perusahaan tersebut akan menurunkan kualitas leadership)
dari produk yang di produksi. Dengan Cost leadership menekankan pada upaya
rendahnya kualitas, maka tingkat kompetisi memproduksi produk standar dengan biaya per
perusahaan tersebut akan menurun. Hal ini unit yang sangat rendah. Produk ini (barang
berkaitan dengan kemampuan konsumen untuk maupun jasa) biasanya ditujukan kepada
dapat mempengaruhi harga jual barang konsumen yang relatif mudah terpengaruh oleh
sehingga menjadi lebih rendah. pergeseran harga atau menggunakan harga
sebagai factor penentu keputusan. Suatu strategi

120
Jurnal Electronics, Informatics, and Vocational Education (ELINVO), Volume 1, Nomor 2, Mei 2016

dimana perusahaan berusaha untuk Disini dapat digambarkan bagaimana


meningkatkan keunggulan kompetitifnya hubungan antara competitife forces dan
dengan menciptakan perbedaan harga antara competitif strategies yang digambarkan dalam
produk-produknya dibandingkan dengan buku introduction to information systems yang
perusahaan lainnya. ditulis oleh James A. O'Brien dan George M.
2. Strategi Pembedaan Produk dan jasa Marakas (2010) yaitu sebagai berikut :
(differentiation)
Suatu strategi dimana perusahaan
berusaha untuk meningkatkan keunggulan
kompetitifnya dengan menciptakan perbedaan
antara produk dari perusahaan dengan produk-
produk dari perusahaan saingan. Strategi
Pembedaan Produk dan jasa nantinya,
mendorong perusahaan untuk menemukan
keunikan tersendiri dalam pasar yang jadi
sasarannya.
3. Strategi Inovasi (Innovation)
Untuk dapat berkompetisi dengan
perusahaan yang lain, di perlukan inovasi
produk yang di hasilkan. Produk memiliki
keunikan tersendiri yang tidak dipunyai produk Gambar 2. Competitif Strategies and Competitive
lain. Dalam hal ini menemukan cara khusus Forces
dalam berbisnis yaitu dengan menyediakan .
produk atau jasa dengan inovasi terbaru. Kompetisi merupakan karakteristik
4. Strategi Tumbuh (Growth) positif dalam bisnis, terutama dalam era saat ini
Perusahaan dapat berkembang cepat jika dimana internet telah mampu memberikan
berekspansi ke luar wilayah. Perusahaan tidak berbagai perubahan dalam dunia bisnis.
hanya bergerak di wilayah regional namun Sehingga perusahaan perlu memperhatikan
bergerak secara global. Ekspansi ini sangat competitive forces dan competitif strategies
berguna dalam memasarkan produk. Dalam untuk dapat bertahan dalam bisnisnya.
perkembangan berikutnya, perusahaan dapat Terdapat beberapa penelitian yang
membuka anak cabang di wilayah lain. relevan dengan penelitian yang sedang
Teknologi informasi membantu perusahaan dilakukan, yaitu : Vorega Badalamenti and
untuk melakukan kontrol dan hubungan dengan Mohammad Hamsal (2013) tentang
anak cabang perusahaan di wilayah lain. rekomendasi strategi bisnis untuk restoran
Dengan katalain penggunaan sistem informasi hamburger Que Rico menunjukkkan bahwa
dapat mendukung strategi untuk persaingan dalam bisnis ini sangat ketat,
mengembangkan pasar. dimana pelanggan dapat memilih dari berbagai
5. Strategi Kerjasama (Alliance) pilihan seperti Burger and Grill, DeJons Burger
Membuat hubungan kerjasama yang atau usaha Burger yang lainnya. banyak
menguntungkan (information partnership) industry makanan cepat saji . karena ada banyak
dengan pemasok atau perusahaan lainnya pemasok, pesaing dalam industry ini sangat
dengan cara menggunakan sistem informasi. sengit. Disini restoran hamburger Que Rico
Kerjasama dengan pelanggan, pemasok, lebih berfokus pada strategi differentiation
kompetitor, konsultan, dan perusahaan yang untuk menghadapi para kompetitornya.
lain sangat di perlukan juga dalam Penelitian yang lain adalah Andika Putra
perkembangan sebuah perusahaan. Panengah and Harimukti Wandebori (2012)

121
Jurnal Electronics, Informatics, and Vocational Education (ELINVO), Volume 1, Nomor 2, Mei 2016

tentang Analisis Strategi Pemasaran Dan HASIL DAN PEMBAHASAN


Pengembangan Artha Sari Catering Service,
menunjukkan bahwa Artha Sari harus lebih Competitive Force
fokus dalam melayani masakan Indonesia dan Berikut ini hasil analisis kekuatan yang
meningkatkan rasa dan presentasi mereka menentukan karakteristik perusahaan Kulina,
masakan Indonesia menetapkan harga diskon yaitu :
tetap untuk menu tertentu untuk pelanggan setia 1. Ancaman Pendatang Baru (Threat of New
mereka, menciptakan sistem keanggotaan Entrants)
pelanggan setia dan memberi mereka tetap Ancaman masuknya pendatang baru
harga diskon, membangun lebih kemitraan dalam bisnis kuliner ini sangat berpeluang
dengan lembaga, perusahaan, dan perusahaan, besar, dimana banyak startup yang semakin
melakukan tindak lanjut untuk konfirmasi berkembang membuat sistem informasi dalam
pesanan, selalu memiliki staf untuk berada di berbagai fitur dan device. Contoh pendatang
kantor untuk mengambil pesanan, memperbaiki baru dalam bisnis ini diantaranya yaitu
penampilan para pelayan, meningkatkan Greenapronmeal, owl-kitchen dan makan
kualitas keseluruhan dekorasi meja dan diantar. Dimana dengan semakin banyaknya
membuat mereka memiliki lebih banyak pendatang baru dalam bisnis ini menandakan
karakteristik, meningkatkan kualitas website bahwa ancaman ini memiliki posisi yang sangat
secara keseluruhan, berpartisipasi dalam kuat dalam bisnis kuliner. Berikut ini tabel yang
katering seminar dan pameran, dan membangun menggambarkan pendatang baru dalam bisnis
lebih kemitraan dengan bangunan dan lembaga kuliner, yang dapat memberikan ancaman bagi
sistem informasi Kulina.
METODE
Tabel 1. Ancaman Pendatang Baru dalam bisnis
Model yang digunakan dalam analisis Kuliner
sistem informasi Kulina yaitu Model Porter. Perusahaan Layanan
Michael A. Porter menjelaskan lima jenis Kulina Online Catering
ancaman kompetitif dalam bisnis yaitu: Rivalry Greenapronmeal Food Delivery
of Competitors, Threat of New Entrants, Threat Owl-kitchen Food Delivery
of substitutes, Bargaining Power of Customers Makan diantar Food Delivery
dan Bargaining Power of Suppliers dan strategi
kompetitif yaitu: Cost Leadership, 2. Ancaman produk atau jasa pengganti
Differentiation, innovation, Growth dan (Threat of substitutes).
Alliance. Ancaman produk dan jasa pengganti
Subjek kajian dalam paper ini adalah yaitu mulai berkembangnya system informasi
sistem informasi Kulina. Andy Fajar Handika kuliner khas tiap daerah dengan model on-
merupakan CEO dan Founder dari Kulina. demand delivery. Dimana setiap daerah mulai
Kulina merupakan salah satu bentuk system mengembangkan sistem informasi kuliner
informasi guna mengembangkan model bisnis berbasis website yang memasarkan makanan
B2C (Business to Consumer), dimana Kulina khas tiap daerah dengan pelayanan dan
bergerak dalam bidang layanan guna pengiriman yang cepat. sehingga dengan
menghubungkan antara para pelaku usaha semakin banyaknya produk dan jasa pengganti
seperti home-chef, restoran dan pengusaha dalam bisnis ini menandakan bahwa ancaman
catering dengan para pelanggannya ini memiliki posisi yang sangat kuat dalam
bisnis kuliner.

122
Jurnal Electronics, Informatics, and Vocational Education (ELINVO), Volume 1, Nomor 2, Mei 2016

3. Kekuatan tawar menawar pembeli menggambarkan persaingan sistem informasi


(Bargaining power of Customers) Kulina dengan para kompetitornya dalam
Konsumen pasti memilih produk dan jasa industri yang sama. Sehingga dengan semakin
yang memiliki harga ekonomis, dengan kata banyaknya pesaing dengan competitor dalam
lain daya tawar customer dalam bisnis yang industry yang sama menandakan bahwa
dijalankan Kulina sangat tinggi. Hal ini ancaman ini memiliki posisi yang sangat kuat
dikarenakan apabila konsumen ingin membeli dalam bisnis kuliner.
produk yang sama diperusahaan yang berbeda,
bukan sesuatu yang dapat dikendalikan oleh Tabel 2. Pesaing Kulina dalam industry yang sama
Kulina. Hal yang sudah dilakukan Kulina dalam Perusahaan Layanan
menghadapi tantangan tawar menawar pembeli Kulina Online Catering
dilakukan dengan pemberian diskon yang Berry Kitchen Online Catering
ditampilkan dalam slidebar dan juga Go-Food Food Delivery
Klik-Eat Food Delivery
menerapkan sistem voucher yang dapat dipakai
FoodPanda Food Delivery
dengan melakukan generate voucher setiap
Raja Makan Food Delivery
akan melakukan Order.
Pelanggan dari sistem informasi Kulina
5. Kekuatan tawar menawar pemasok
yaitu individu dengan berbagai kesibukan
(Bargaining power of Suppliers)
seperti pekerja kantor, perusahaan yang
Kekuatan pemasok bukanlah hal yang
memiliki banyak karyawan dengan kebutuhan
perlu dikhawatirkan dalam bisnis ini, mengingat
penyediaan makanan setiap harinya ,kegiatan-
Kulina menyediakan berbagai jenis produk
kegiatan besar dan individu yang ingin
yang berbeda dan dari berbagai chef dan
menjalankan program diet. Meskipun terdapat
katering yang berbeda. Bisa dikatakan produk
beberapa system informasi dalam bisnis kuliner,
produk yang dipasarkan di Kulina memiliki
namun sistem informasi Kulina berupaya untuk
banyak produk pengganti. Pada kenyataannya
memperbanyak perbaruan yang memudahkan
chef dan pengusaha katering membutuhkan
konsumen dan berupaya untuk memberikan
peran dari Kulina dalam memasarkan dan
layanan yang berbeda agar pelanggan tidak
mendistribusikan produknya kepada pelanggan.
berpindah ke sistem informasi kuliner yang
Dengan kehadiran Sistem Informasi Kulina
lainnya. Sehingga dapat dikatakan bahwa
telah mampu menjawab kebutuhan masyarakat
kekuatan tawar menawar pembeli dalam bisnis
akan produk-produk kuliner yang ekonomis,
ini kuat.
berkualitas dan aman untuk dikonsumsi.
Sehingga dapat dikatakan bahwa posisi
4. Persaingan dengan kompetitor dalam
ancaman kekuatan tawar menawar pemasok
industry yang sama (Rivalry of
dalam bisnis ini lemah karena para pemasok
Competitors)
membutuhkan peran dari system informasi
Kulina memiliki beberapa kompetitor
Kulina.
dalam industry bisnis yang sama yaitu On-
Berikut ini tabel yang menggambarkan
demand delivery dan juga katering online,
pemasok dalam bisnis Kuliner, dimana terdapat
dimana on-demand delivery makanan mulai
beberapa pemasok yang bekerja sama dengan
semakin berkembang pesat di Indonesia.
Kulina.
Beberapa startup yang menjadi kompetitor
system informasi Kulina secara langsung
maupun tidak adalah layanan katering online
seperti Berry Kitchen. Begitu juga layanan
delivery makanan seperti Go-Food, Klik-Eat,
dan FoodPanda. Berikut ini tabel yang

123
Jurnal Electronics, Informatics, and Vocational Education (ELINVO), Volume 1, Nomor 2, Mei 2016

Tabel 3. Pemasok dalam bisnis Kuliner.


Perusahaan Pemasok Berikut ini merupakan skema competitif force
Kulina Home chef, usaha dalam bisnis kuliner, dimana terdapat berbagai
Catering dan Restoran ancaman kompetitif yang dihadapi Kulina. Dari
Berry Kitchen Restoran berbagai penjelasan analisis diatas, dapat
Go-Food Restoran ditampilkan melalui skema dibawah ini :
Klik-Eat Restoran
FoodPanda Restoran
Raja Makan Restoran

Threat of New
Entrants
 Greenapron
meal
 Owl-kitchen
 Makan diantar

Threat of substitutes The rivalry of Bargaining power


Sistem informasi competitor of Customers
Kuliner khas daerah.  Berry Kitchen  Harga
 GO-FOOD Terjangkau
 Klik-Eat  Pilihan menu
 FoodPanda
bervariasi
 RajaMakan

Bargaining power of
Suppliers
Home-Chef,
Restoran,
Usaha Catering.

Gambar 3. Competitive Force dalam bisnis Kuliner

Competitive Strategy informasi Kulina siapapun yang mempunyai


Berikut ini lima strategi yang dilakukan dapur sendiri dan mempunyai kemampuan
Kulina dalam mempertahankan dan bersaing memasak makanan lezat bisa memulai
dalam bisnis kuliner, yaitu : bisnisnya melalui system informasi Kulina. (b)
1. Dengan Strategi Biaya Rendah (Cost Diskon sebesar Rp. 50.000,00 dengan
Leasdership). menggunakan kode promo untuk para
Beberapa strategi yang dilakukan Kulina pelanggan baru, yang dapat diperoleh dan
dalam hal strategi biaya rendah melalui system digunakan melalui system informasi Kulina. (c)
informasinya yaitu : (a) Mendirikan bisnis Dapat melakukan pemesanan dengan mudah
kuliner seperti restoran memerlukan biaya yang dan gratis biaya pengiriman, biaya pengiriman
besar untuk menyewa dan membangun restoran. dari semua jenis produk akan mendapatkan
Terlebih dalam pengelolaan dapur dan biaya kirim gratis dalam jangkauan Kulina.
melakukan marketing untuk menarik
pelanggan, namun dengan menggunakan sistem

124
Jurnal Electronics, Informatics, and Vocational Education (ELINVO), Volume 1, Nomor 2, Mei 2016

2. Strategi Pembeda Produk dan Jasa b) Kulina melakukan perubahan


(Differentiation). radikal untuk proses bisnis dengan
Beberapa strategi yang dilakukan Kulina Teknologi informasi, dimana Kulina
dalam hal Differentiation melalui system memfokuskan bisnis pada kerja sama
informasinya yaitu : (a) Menyediakan berbagai dengan dapur online, bukan secara spesifik
Pilihan Paket Menu, Dengan menggunakan fitur restoran atau tempat makan sejenisnya.
ini pembeli dapat memilih berbagai paket Dimana Kulina ingin merespon fenomena
makanan untuk beberapa hari kedepan dengan yang ada di masyarakat bahwa tidak semua
menu yang berbeda yang tidak ditemukan di orang yang memiliki keterampilan
tempat lain. (b) Paket diet sehat, dengan memasak punya akses ke modal yang besar
menggunakan fitur ini pembeli dapat memilih untuk membuat restoran atau rumah makan.
paket makanan yang sejalan dengan kebutuhan Kulina ingin memberikan akses pada
program diet dari masing-masing pembeli. (c) caterer atau home chefs agar produk
Paket Ekonomis, dengan menggunakan fitur ini mereka bisa dipesan oleh banyak orang
pembeli dapat memilih paket makanan dengan dengan cara yang mudah melalui sistem
harga ekonomis sesuai dengan selera pembeli. informasi.
(d) Sistem pre-order, para pengguna punya c) Kulina memastikan kualitas
pilihan untuk bisa merencanakan dengan lebih dan mencocokkan karakter makanan yang
baik makanan apa yang akan mereka konsumsi ditawarkan kitchen partner dengan selera
hingga beberapa hari ke depan. Sistem pre- pelanggan yang akan memesan. Untuk
order yaitu maksimal 1 hari sebelumnya. (e) melakukan pencocokan selera pelanggan
Dengan adanya sistem informasi Kulina, dengan makanan yang ada, Kulina
seseorang yang ingin bergabung dengan kulina menanamkan teknologi Big Data dan
tidak dipersulit lagi untuk mempromosikan Artificial Intelligence ke dalam sistem.
menu harian ataupun mingguan, mengatur PO, Teknologi tersebut akan mengurai setiap
dan melayani order satu persatu dan segala variable dari setiap menu makanan lalu
masalah pembayaran dan pengantaran akan di mempertemukannya. Tujuannya menjadi
kelola pihak Kulina. (f) Berbagai artikel tentang sebuah aplikasi yang menyajikan hanya
diet dan kuliner yang up to date, ini sejalan makanan yang disukai dari dapur yang ada
dengan pilihan menu yang dapat mendukung di sekitar lingkungan pelanggan dengan
program diet seseorang. (g) Sistem garansi harga terjangkau.
kualitas yang berbeda, dengan menggunakan d) Bentuk inovasi yang dilakukan
fitur ini pelanggan dapat berhenti langganan Kulina, dimana tidak hanya restoran tetapi
sewaktu-waktu dengan pengembalian penuh Kulina lebih berfokus pada home chef dan
jika pelanggan merasa tidak puas dengan usaha catering kecil dan menengah.
makanan dari Kulina.
3. Strategi Inovasi (Innovation)
a) Fitur Meal-Plan, dengan
menggunakan fitur ini customer dapat
merencanakan makan teratur sesuai dengan
selera dan setiap pelanggan yang tidak puas
dengan pilihan paket yang disediakan,
konsumen dapat menyusun sendiri menu
favorit dari dapur kulina sesuai dengan
kebutuhan dan selera dari masing-masing
pelanggan.

125
Jurnal Electronics, Informatics, and Vocational Education (ELINVO), Volume 1, Nomor 2, Mei 2016

Tabel 4. Inovasi yang dilakukan Kulina 4. Strategi Pertumbuhan (Growth)


Perusahaan Layanan Sasaran a) Kulina menggunakan sistem
Kulina Online Home chef, berantai melalui sistem informasinya,
Catering usaha dimana seseorang dapat menyarankan chef
Catering dan untuk menjadi koki didapur Kulina,
Restoran sehingga Kulina dapat memperbesar
Berry Online Restoran jaringan bisnisnya. Kulina juga akan
Kitchen Catering memberikan voucher makan gratis
Go-Food Food Delivery Restoran Rp.300.000,00.
Klik-Eat Food Delivery Restoran b) Menghubungkan dengan semua
Food Panda Food Delivery Restoran media social yang ternama yaitu facebook,
Raja Makan Food Delivery Restoran twitter, instagram, google+ dan path
sehingga akan mempermudah untuk
e) Bentuk inovasi yang dilakukan pemasaran bisnis secara global. Sehingga
Kulina secara singkat dapat dilihat pada hal ini akan mempermudah para penggguna
tabel berikut ini. internet dan media social untuk bergabung
menjadi mitra dapur Kulina.
Tabel 5. Inovasi yang dilakukan Kulina c) Merekrut chef dan pengusaha
Perusahaan Inovasi katering untuk bergabung dengan mitra
Kulina Penerapan teknologi Big Data Kulina dengan target diseluruh Indonesia
dan Artificial Intelligence ke melalui form pendaftaran sistem informasi
dalam system, Home chef Kulina. Dimana saat ini Kulina sudah
catering, Penerapan fitur Meal- beroperasi pada beberapa kota-kota besar
Plan & Program diet. yang ada di Indonesia, dengan target
Berry Catering online dari beberapa tahun kedepan dapat beroperasi
Kitchen perusahaan katering yang untuk seluruh kota di Indonesia.
ternama. d) Lebih dari 300 pendaftar yang
Go-Food Layanan Go-Food terhubung sudah bergabung sebagai mitra dapur
dengan layanan system Kulina, dan semakin bertambah setiap
informasi Go-Jek. harinya.
Klik-Eat Track Order yang dapat
dilakukan langsung melalui 5. Strategi Kerja sama (Alliance)
website, sehingga a) Dengan adanya sistem
mempermudah pelanggan informasi Kulina ini, pengusaha katering
dalam melacak pesanannya.. dapat melakukan kerja sama dengan
FoodPanda Food Panda tidak hanya Kulina, baik dalam hal pemasaran,
menyediakan menu makanan pencarian customer dan juga manajemen.
utama, tetapi juga berbagai b) Kulina juga bekerja sama
pilihan makanan dari snack dengan berbagai home-chef dan berbagai
sampai makanan utama. restoran. Dimana untuk dapat bergabung
Raja Makan Lacak posisi kurir jadi fitur dengan Kulina proses pendaftaran dapat
andalan layanan delivery dilakukan melalui system informasi Kulina.
kuliner Raja Makan. c) Dengan menggunakan sistem
informasi Kulina, pelanggan dapat
melakukan proses pembayaran dengan
menggunakan berbagai jenis Bank yaitu

126
Jurnal Electronics, Informatics, and Vocational Education (ELINVO), Volume 1, Nomor 2, Mei 2016

VISA, MasterCard, JCB, Mandiri, BCA, berbagai pilihan paket menu, diantaranya paket
BNI, dan Permata. hemat, paket diet, paket ekonomis dan kulina
juga memberikan garansi penuh. Innovation
yaitu Kulina sebagai marketplace antara chef-
SIMPULAN home, pengusaha katering dan restoran dan
Dari analisis yang dilakukan diperoleh memberikan innovasi dalam fitur meal-plan
kesimpulan sebagai berikut: (a) Terdapat dimana user dapat merencanakan menu makan
beberapa Competitive force yang dihadapi oleh dan program diet untuk beberapa hari kedepan.
perusahaan Kulina dalam menjalankan Kulina menanamkan teknologi Big Data dan
bisnisnya yaitu (1). Rivalry of Competitors Artificial Intelligence ke dalam sistem.
yaitu diantaranya Berry Kitchen, Go-Food, Tujuannya menjadi sebuah aplikasi yang
Klik-Eat, Food Panda dan Raja Makan. (2) menyajikan hanya makanan yang disukai dari
Threat of New Entrants yaitu diantaranya dapur yang ada di sekitar lingkungan pelanggan
Greenapronmeal dan Owl-Kitchen. (3) Threat dengan harga yang terjangkau.
of substitutes yaitu system informasi kuliner
khas dari masing-masing daerah. (4) DAFTAR RUJUKAN
Bargaining Power of Customers yaitu harga
makanan yang terjangkau dan pilihan menu Badalamenti, V. and Hamsal, M. (2013).
yang bervariasi , dan (5) Bargaining Power of Business strategy recommendation for
Suppliers yaitu Home-chef, restoran dan para Que Rico Hamburquesa Restaurant.
pengusaha Catering. Dimana ancaman besar The Indonesian Journal of Business
dalam bisnis ini yaitu Rivalry of Competitors, Administration, Vol.2, No.4, 2013:500‐
Threat of New Entrants, Bargaining Power of 508.
Customers dan Threat of substitutes karena O‘Brien, J. A. and G. M. Marakas. (2010).
memiliki posisi yang kuat dalam bisnis ini. Introduction to Information Systems,
Karena banyaknya startup dan developer yang fifteenth edition. The McGraw-Hill
memberikan inovasi baru dalam menciptakan Companies, Inc.
sistem informasi yang tidak kalah baik dalam O‘Brien, J. A. (2005). Pengantar Sistem
bisnis kuliner. (b) Strategi kompetitif yang Informasi, edisi 12.
dilakukan Kulina guna menghadapi persaingan Panengah, A. P. and Wandebori, H. (2012).
dalam bisnis kuliner antara lain yaitu : Cost Marketing Strategy Analysis And
Leadership, Differentiation, innovation, Growth Development Of Artha Sari Catering
dan Alliance. Dalam Hal ini strategi Alliance Service. Journal Of Business And
dan Growh masih belum terlihat karena Kulina Management. Vol.1, No.4, 2012: 256-
baru menjalani bisnisnya selama dua tahun. 269.
Beberapa strategi kompetitif yang paling Porter,M.E. (1985). Competitive Advantage,
menonjol diterapkan dalam system informasi The Free Press, New York, NY.
Kulina, yaitu : Strategi Cost Leadership yaitu Porter, M. E. (1980). Competitive Strategy
dengan memberikan banyak diskon dan Techniques for Analyzing Industries
potongan harga dalam bentuk voucher, and Competitors, The Free Press, New
Differentiation yaitu Kulina menyediakan York, NY.

127

Anda mungkin juga menyukai