Anda di halaman 1dari 2

Multimedia pembelajaran interaktif atau disingkat dengan MPI merupakan suatu program

pembelajaran yang berisi kombinas anatara teks, gambar, grafik, suara, video, animasi, simulasi
secara terpadu dan sinergis dengan bantuan perangkat komputer atau sejenisnya untuk
mencapai tujuan pembelajaran tertentu dimana pengguna dapat secara aktif berinteraksi
dengan program. Dalam MPI, tujuan pembelajaran harus disampaikan dengan jelas, materi
harus disajikan melalui kombinasi multimedia, dan ada upaya untuk mengetahui tingkat
pencapaian hasil belajar misalnya dalam bentuk soal atau quiz. MPI memiliki level interaktivitas
yang akan menunjukan seberapa aktif pengguna dalam berinteraksi dengan program. Tingkatan
interaktivitas dalam MPI dapat diidentifikasi dalam bentuk navigasi audio/video, navigasi
halaman, kontrol menu/link, kontrol animasi, hypermap, respon-feedback, drag and drop,
kontrol simulasi, dan kontrol game.

Penyajian materi dalam program MPI memiliki strategi, yaitu drill-and-practice, metode tutorial,
metode simulasi.

 Metode drill-and-practice. Metode yang berisi rangkaian soal-soal latihan guna


meningkatkan ketrampilan dan kecepatan berfikir pada mata pelajaran tertentu,
biasanya adalah matematika dan bahasa asing (vocabulary). Sebelum mengerjakan
program drill-and-practice siswa dianggap telah mempelajari materi pelajaran.
 Metode tutorial. Metode ini menganggap bahwa komputer berperan layaknya seorang
guru yang menjelaskan. Siswa harus dituntut aktif dalam pembelajaran dengan
berinteraksi dengan komputer Materi pelajaran dalam satu sub-topik disajikan lebih
dulu kemudian diberikan soal latihan. Respon siswa kemudian dianalisis komputer dan
siswa diberi umpan balik sesuai dengan jawabannya.
 Metode simulasi. Simulasi merupakan bentuk model penyederhanaan situasi, objek, dan
kejadian sesungguhnya. Dalam metode ini Siswa seolah-olah terlibat dan mengalami
kejadian sesungguhnya dan umpan balik diberikan sebagai akibat dari keputusan yang
diberikannya.

Dalam proses pembelajaran di kelas, tentunya guru dituntut harus dapat meningkatkan
motivasi belajar siswa. Walaupun dalam pembelajaran MPI siswa belajar mandiri, peran guru
dalam meningkatkan motivasi juga diperlukan. Teori motivasi Maloni (1987) mengidentifikasi
empat hal untuk mempertahankan agar siswa tetap termotivasi dalam pembelajaran, yaitu
tantangan, keingintahuan, control, dan fantasi. MPI juga harus memiliki komponen yang
lengkap dalam programnya. Komponen tersebut ialah Pendahuluan (berisi title page, menu,
tujuan pembelajaran, petunjuk), Isi/Materi (berisi kontrol, navigasi, teks, gambar, video, audio,
animasi), dan Penutup (berisi ringkasan, latihan, dan evaluasi). Petunjuk dalam membuat
komponen MPI sebagai berikut:
 Membuat Title Page. Ditulis dengan jelas, dilengkapi ilustrasi yang menarik, diberi
tombol exit, dan jangan diberi petunjuk, dan isi dititle page.
 Membuat Petunjuk. Berisi cara penggunaan program, ditulis secara ringkas dan
sederhana, dilengkapi tombol skip dan exit.
 Membuat Menu. Sesuai dengan materi yang disampaikan. Tipe menu tersebuy ialah
menu satu layar penuh, menu frame dan menu hidden (pop-up, pull-down).
 Membuat Tombol. Tombol dapat berupa teks, icon, maupun gambar, harus konsisten
dalam bentuk, fungsi, dan porsi, ukuran nya harus proporsional, dan diberi konfirmasi
pada tombol exit.
 Penyajian Teks, Gambar, Animasi, Suara, Video, dan Simulasi. Harus dibuat secara
sederhana, ringkas, dan menarik, sehingga materi pembelajaran mudah dimengeti dan
program mudah dijalankan.
 Membuat Evaluasi. Evaluasi harus mencakup keseluruhan materi, contoh soal harus
diberi penyelesaiannya, feedback harus positif, dan jenis soal harus bervariasi.
 Membuat Penutup. Berikan ringkasan tiap topik, berisi glossary, biodata pembuat, dan
daftar acuan.

Anda mungkin juga menyukai