Anda di halaman 1dari 6

Transaksi Mata Uang Asing

Transaksi mata uang asing (foreign currency transaction) adalah aktivitas ekonomi yang
dinyatakan dalam mata uang selain dari mata uang pencatatan suatu entitas. Transaksi
tersebut meliputi:

1. Pembelian atau penjualan barang/jasa (impor atau ekspor), dimana harganya


dinyatakan dalam mata uang asing.
2. Utang atau piutang pinjaman dalam mata uang asing.
3. Pembelian atau penjualan kontrak kurs masa depan.
4. Pembelian atau penjualan unit mata uang asing

Untuk tujuan laporan keuangan, transaksi mata uang asing harus ditranslasikan ke dalam
mata uang pelaporan yang digunakan perusahaan. Pada setiap tanggal neraca baik interim
maupun tahunan, saldo akun yang dinyatakan dalam mata uang selain mata uang pelaporan
dari suatu entitas harus disesuaikan untuk mencerminkan perubahan kurs selama periode
tersebut sejak tanggal neraca terakhir atau sejak tanggal transaksi mata uang asing jika
transaksi tersebut terjadi pada periode yang bersangkutan.

Contoh: PT ABC memperoleh € 5.000 dari bank pada 1 Januari 2012, untuk digunakan dalam
pembelian barang di masa depan suatu perusahaan Jerman. Kurs langsung sebesar Rp 14.200
= €1. Maka perusahaan harus membayar bank sebesar Rp 71.000.000 hitunganya sbb:

Nilai setara euro = unit mata uang asing x kurs langsung

Rp 71.000.000   = € 5.000 x Rp 14.200

Jurnalnya sbb:

 Unit mata uang asing (€) 71.000.000

  Kas                                                                 71.000.000

Transaksi Ekspor Impor dalam Mata Uang Asing

1. Tanggal transaksi → mencatat transaksi pembelian atau penjualan pada nilai setara
dolar AS menggunakan kurs langsung tunai pada tanggal tersebut.
2. Tanggal neraca → menyesuaikan utang atau piutang menjadi nilai setara rupiah pada
akhir periode menggunakan kurs langsung sekarang. Mengakui keuntungan atau
kerugian sebagai akibat perubahan kurs antara tanggal transaksi dan neraca.
3. Tanggal pelunasan → pertama-tama menyesuaikan utang atau piutang untuk setiap
perubahan mata uang asing antara tanggal neraca (atau tanggal transaksi jika transaksi
tersebut terjadi setelah tanggal neraca) dengan tanggal pelunasan, mencatat
keuntungan atau kerugian yang terjadi, kemudian mencatat pelunasan utang atau
piutang dalam mata uang asing tersebut.

MENGELOLA RISIKO MATA UANG INTERNASIONAL DENGAN INSTRUMEN


KEUANGAN PERTUKARAN MATA UANG MASA DEPAN (FOREIGN
CURRENCY FORWARD EXCHANGE)

Entitas multinasioanal mengelola risiko mata uang asing mereka dengan menggunakan
beberapa jenis instrument keuangan seperti:

1. Kontrak masa depan dalam mata uang asing


2. Opsi mata uang asing
3. Mata uang asing berjangka

Akuntansi untuk derevatif dan aktivitas lindung nilai (hedging) berpedoman pada dua
standar. PSAK 50 , “instrument keuangan:penyajian dan pengungkapan”, dan PSAK 55.
“instrument keuangan: pengakuna dan pengukuran”, mendefinisikan derivative dan
menetapkan aturan umum dalam pengakuan derivatif baik sebagai asset atau kewajiban
dalam neraca dan mengukur instrument keuangan tersebut pada nilai wajar.

Instrument keuangan (financial instrument) adalah kontarak yang akan meningkatkan nilai
asset dari suatu entitas dan instrument utang dan ekuitas pada ekuitas lain. Contohnya antara
lain bukti pemilikan, wesel bayar, wesel tagih serta berbagai jenis kontrak keuangan lainnya.
Derevatif ( derivative ) adalah suatu instrument keuangan yang :

1.    Memeliki satu atau lebih variabel pokok yang mendasari dan (underlying) dan satu atau
lebih jumlah nasional (national amount).

2.    Tidak memerlukan investasi awal bersih atau kalaupun memerlukan investasi,maka


nilainya lebih kecil bila dibandingkan dengan jumlah yang dibutuhkan oleh jenis perjanjian
lain yang diperkirakan akan menghsilkan efek yang sama terhadap perubahan dalam factor-
faktor pasar.
3.    Persyaratan perjanjian mengharuskan adanya settlenebt (pelunasan) pada tanggal tertentu
dimasa yang akan datang.

Devinisi spesifik dari deratif adalah suatu instrument keuangan atau kontrak yang
mempunyai semua criteria berikut.

1.    Instrument keuangan yang mengandung satu atau lebih variabel pokok yang mendasari 
(underlying) dan satu atau lebih jumlah nasional ( national amount), yang menentukan
persyaratan instrument keuangan tersebut.

a.    Variabel poko yang mendasari ( underying) adalah variabel keuangan yang atau variabel
fisik yang mempunyai perubahan yang dapat di pantau atau yang dapat diverivikasi secara
objektif. Kurs mata uang,harga komoditas,indeks atau tingkat harga,jumlah hari-hari yang
hangat dalam musim dingin,atau variabel lain yang mencakupperistiwa yang terjadi maupun
yang tidak terjadi,seperti pembayaran yang dijadwalkan dalam jumlah suatu kontrak adalah
contoh dari variabel pokok yang mendasari.

b.    Jumlah nasinal(natonal amount) adalah banyaknya unit mata uang, saham , ukuran,
kapasitas, berat atau unit lain yang ditetapkan dalam instrument keuangan.

2.    Instrument keuangan atau kontarak lain tidak memerlukan investasi bersih awal atau jika
pun ada, maka investasi bersih awal tersebut lebih kecil dari pada yang diperlukan untuk jenis
kontrak yang diharapkan mempunyai tanggapan yang serupa pada perubahan factor pasar.

3.    Persyaratan kontrak:

a.    Memerlukan atau membolehkan suatu penyelesaiaan bersih (net settlement)

b.    Menyediakan penyerahan asset yang menempatkan penerima dalam pososisi ekonomi


yang secara substansial  tidak berbeda dengan penyelesaian bersih

c.    Kontrak yang siap untuk diselsaikan oleh pasar atau mekanisme lain di luar kontrak.

a.    Derivatif yang Ditunjukan sebagai Lindung Nilai

PSAK 55 memberikan persyaratan spesifik dalam pengklasifikasian derivative sebagai suatu


aktivitas lindung nilai. Akuntansi lindung nilai menghapuskan keuntungan ( kerugian) atas
pos yang dilindungi atas kerugian ( keuntungan) dan instrument lindung nilai.

Lindung nilai dapat digunakan untuk:

1.    Resiko kurs mata uang asing dimana kurs mata uang berubah setiap saat
2.    Resiko tingkat bunga khususnya untuk perusahaan yang mempunyai instrument utang
yang bersifat variabel

3.    Resiko komoditas dimana harga masa depan komoditas dapat berbeda dari harga tunai.

Suatu instrument derivative dapat diklasifikasikan sebagai instrument lindung nilai,jika hanya
jika seluruh criteria berikut ini terpenuhi,yaitu:

1.    Dokumentasi yang cxukup harus disajikan pada awal jangka waktu ni8lai lindung untuk
menentukan tujuan dan sasaran dari lindung nilai,instrument lindung nilai dan hal-hal yang
dilindung,serta bagaimana efektivitas lindung nilai tersebut akan dievaluasi secara
berkesinambungan.

2.    Lindung nilai harus sangat efektif dalam mengomensasi seluruh perubahan dalam nilai
wajar maupun arus kas yang di hubungkan dengan nilai yang dilindungi,dan seluruh strategi
manajemen untuk melakukan lindung niulai tersebut secara konsisten harus
didokumentasikan selama jangka waktu lindung nilai.

3.    Untuk lindung nilai arus kas,transaksi yang diperkirakan sebagai subjek lindung nilai
harus dapat memiliki kemungkinan yang sangat tinggi dan harus menunjukan adanya
eksposur yang tinggi pada arus kas yang akan menyebabkan timbulnya untung dan rugi
akibat risiko tersebut.

4.    Efektivitas lindung nilai harus dapat di hitung dengan meyakinkan,seperti lindung nilai
atas nilai wajar atau arus kas harus dapar dihubungkan dengan risiko lindung nilai dan
instrument lindung nilai tersebut dapat dihitung dengan cepat.

5.    Lindung nilai ditentukan secara berkesinambungan dan nilai pada bagian efektifnya
ditentukan secra actual!sepanjang periode pelaporan keuangan.

Derevatif  yang memenuhi persyaratan untuk lindung nilai dan digunakan oleh manajemen
perusahaan untuk memenuhi tujuan tersebut diatur dalam PSAK 55,sebagai berikut:

1.    Lindung nilai atas nilai wajar ( fair value hedges) digunakan untuk melindungi risiko
perubahan nilai wajar dari kewajiban atau asset atau komitmen ( firm commitment) yang
belum diakui untuk membeli menjual asset pada harga tetap atau porsi tertentu seperti
asset,kewajiban,atau komitmen yang dapat dikaitkan dengan risiko tertentu dan dapat
menyebabkan timbulnya keuntungan atau kerugian.
2.    Lindung nilai arus kas (cash flow hedhes) digunakan untuk melindungi risiko perubahan
arus kas yang antisipasi,yang masuk atau keluar dari perusahaan,untuk asset dan kewajiban
yang diakui (seperti pembayaran bunga masa depan atas utang bunga dengan tingkat bunga
variabel) atau transaksi yang diperkirakan sangat pasti terjadi dan dapat mempengaruhi laba
rugi.

3.    Lindung nilai dari investasi bersih operasi dari luar negeri. Derevatif yang tunjuk sebagai
lindung nilai untuk jenis resiko mata uang asing ini mempunyai keuntungan atau kerugian
yang dilaporkan untuk jenis resiko mata uang asing ini mempunyai keuntungan atau kerugian
yang dilaporkan dalam pendapatan komprehensif lainnya sebagai bagian dari penyesuaian
translasi kumulatif.

b.   Kontrak Pertukaran Masa Depan

Untuk laporan keuangan yang berakhir pada oktober 2005.komite nilai tukar mata uang asing
( foreign exchange committee) dari badan federal reserve new York melaporkan bahwa
volume rata-rata harian pada instrument nilai tukar adalah sebesar $440 miliar,sedangkan
volume rata-rata harian transaksi opsi mata uang asing sebesar $37 miliar.

Perusahaan yang beroperasi di mancanegara sering kali menggunakan kontrak masa depan
(forward exchange contract) dengan pedagang mata uang asing untuk menukarkan berbagai
mata uang pada kurs dan tanggal tertentu dimasa depan. Kontrak pertukaran masa depan ini
diperoleh dari pedagang mata uang asing. Biasanya, kontrak ini di tulis untuk salah satu mata
uang internasional utama. Kontrak umumnya tersedia untuk jangka waktu berapa pun hingga
12 bulan kedepan, namunn kebanyakan lebih singkat,antara 30 sampai 180 hari. Kontrak
pertukaran masa depan ini dapat berupa perolehan mata uang asing atau penyerahan mata
uang asing pada tanggal tertentu dimasa depan atau yang disebut dengan tangggal kedaluarsa
(expiration date). Kurs pertukaran kontrak tersebut berbeda dengan kurs tunai karena
berbagai factor ekonomi yang terlibat dalam penentuan kurs masa depan vs kurs tunai
pertukaran. Untuk transaksi lindung nilai,jika kurs masa depan lebih tinggi dari pada kurs
tunai,maka selisih antara kurs ini disebut premi atas kontrak pertukaran masa depan
(premium on the forward exchange contract);ini berarti mata uang asing di jual pada harga
lebih tinggi( harga premium) dibandingkan dengan pasar masa depan (forward market). Jika
kurs masa depan lebih rendah dari pada kurs tunai,maka selisihnya disebut dengan diskon
atas kontrak pertukaran masa depan (discount on the forward exchange contract);ini berarti
mata uang asing dijual pada harga yang lebih rendah (harga diskon) dibandingkan dengan
pasar masa depan.

PSAK 55 menetapkan aturan dasar untuk akuntansi atas kontrak pertukaran masa depan.
Perubahan nilai wajar harus diakui,namun akuntansi khusus untuk perubahan tersebut
tergantung pada tujuan dari lindung nilai. Untuk kontrak pertukaran masa depan,aturan
dasarnya adalah menggunakan kurs masa depan untuk mencatat kontrak masa depan.

Anda mungkin juga menyukai