Anda di halaman 1dari 12

BAB II

PELAKSANAAN PENGAWASAN TAHAPAN PEMILIHAN

Pengawasan pemilihan yaitu suatu kegiatan yang dilaksanakan


untuk mengetahui dan mengawasi seluruh kegiatan/tahapan dalam
Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur Provinsi Jawa Timur Tahun
2018, dari awal sampai akhir tahapan pemilihan sehingga kegiatan
tersebut berjalan dengan sebaik-baiknya sesuai dengan ketentuan
perundang-undangan yang berlaku.
Secara luas, pengawasan artinya tidak hanya mengawasi tetapi
melakukan pencegahan dan melakukan penindakan ketika terjadi suatu
pelanggaran dalam pemilihan. Karena pelanggaran yang ditangani
Panwas mengandung konskwensi sanksi pidana maupun administrasi,
maka menjadi tanggung jawab Panwas untuk menindak lanjuti laporan
maupun temuan dugaan pelanggaran selama proses tahapan pemilihan.

A. Pengawasan Tahapan Pemutakhiran Data dan Daftar Pemilih


Dalam Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur Provinsi Jawa
Timur Tahun 2018, yang selalu menjadi pokok pengawasan pertama
dan paling utama adalah penyusunan daftar pemilih karena acapkali
dalam proses ini rawan terjadi pelanggaran oleh penyelenggara. Oleh
karena itu, Panwaslu Kecamatan Badegan selalu melakukan
pengawasan ketat pada proses penyusunan daftar pemilih baik dalam
bentuk DP4, DPS, DPSHP, maupun DPTb.
Penyerahan Data Penduduk Potensial Pemilih Pemilu (DP4)
dari Pemerintah Provinsi Jawa Timur kepada KPU Provinsi Jawa
Timur dilaksanakan tanggal 24 Nopember 2017. Pemutakhiran Daftar
Pemilih berlangsung selama 1 (satu) bulan yaitu mulai dari tanggal 20
Januari 2018 sampai dengan 18 Februari 2018.
No Desa Daftar Pemilih (DP4) Jumlah

Laporan Akhir Panwaslu Kecamatan Badegan |5


Laki-Laki Perempuan
1. Badegan 1.176 1.260 2.436
2. Bandaralim 724 793 1.517
3. Biting 900 903 1.803
4. Dayakan 1.533 1.583 3.116
5. Kapuran 1.200 1.215 2.415
6. Karangan 4.075 2.358 6.433
7. Karangjoho 1.305 1.368 2.673
8. Tanjunggunung 1.329 1.350 2.679
9. Tanjungrejo 1.451 1.471 2.922
10. Watubonang 2.178 2.096 4.274
JUMLAH 15.871 14.397 30.268
Tabel 2.1 DP4 Kecamatan Badegan
Sebelum tahapan pemutakhiran data dan daftar pemilih,
Panwaslu Kecamatan Badegan memetakan potensi kerawanan dalam
tahapan ini, yang kemudian diprioritaskan dalam 3 (tiga) indikator,
yakni:
1) Rekrutmen Petugas Pemutakhiran Data Pemilih (PPDP) yang
dilakukan tidak sesuai dengan tata cara dan prosedur;
2) Petugas Pemutakhiran Data Pemilih (PPDP) tidak melakukan
proses pencocokan dan penelitian (coklit) melalui metode sensus
(door to door);
3) Adanya joki dalam pencocokan dan penelitian (coklit) data
pemilih.
Dari indikator di atas, maka Panwaslu Kecamatan Badegan
menyusun strategi pengawasan dengan 2 (dua) metode pengawasan
sebagai berikut:

Laporan Akhir Panwaslu Kecamatan Badegan |6


1) Pengawasan melekat dimana Pengawas Pemilihan Lapangan
(PPL) akan mengikuti Petugas Pemutakhiran Data Pemilih (PPDP)
yang bertugas di TPS dengan tingkat kerawanan tertinggi;
2) Pengawasan audit dengan metode sampling digunakan terhadap
TPS lainnya di desa tersebut.
Mengingat antara jumlah PPDP dan Pengawas Pemilihan
Lapangan (PPL) tidak sebanding, maka metode di atas menjadi
rancangan dalam pelaksanaan pengawasan yang akan dilakukan oleh
PPL di masing-masing desa.
No Desa Jumlah Jumlah Jumlah
TPS PPDP PPL
1. Badegan 6 6 1
2. Bandaralim 4 4 1
3. Biting 4 4 1
4. Dayakan 8 8 1
5. Kapuran 5 5 1
6. Karangan 11 11 1
7. Karangjoho 6 6 1
8. Tanjunggunung 6 6 1
9. Tanjungrejo 7 7 1
10. Watubonang 8 8 1
Jumlah 65 65 10
Tabel 2.2 Perbandingan Jumlah PPDP dan PPL
Pada tahapan pemutakhiran data dan daftar pemilih, sebelum
terjadi pelanggaran dalam pelaksanaannya, maka Panwaslu
Kecamatan Badegan mensosialisasikan tata cara dan prosedur coklit
data pemilih kepada PPL. Selain itu, dalam rapat kerja PPS yang
diselenggarakan oleh PPK Kecamatan Badegan, Panwaslu Kecamatan
Badegan juga selalu menyampaikan agar proses coklit data pemilih

Laporan Akhir Panwaslu Kecamatan Badegan |7


yang dilakukan oleh PPDP dilakukan sesuai dengan tata cara dan
prosedurnya.
Dalam melakukan pengawasan pada tahapan pemutakhiran
data dan daftar pemilih, semua PPL melakukan pengawasan melekat
dengan mengikuti PPDP pada TPS yang mempunyai tingkat
kerawanan tinggi dibanding dengan TPS lainnya. Sedangkan untuk
TPS lainnya, dilakukan pengawasan audit dengan mensampling untuk
mengetahui proses coklit sesuai prosedur atau tidak.
Dari hasil pengawasan di lapangan masih ditemukan hal-hal
sebagai berikut:
a. Ditemukan Data Pemilih yang sudah meninggal dunia;
b. Ditemukan Data Pemilih Ganda, Pindah Domisili, Bukan
Penduduk Setempat;
c. Masih terdapat warga masyarakat yang sudah mempunyai hak
pilih tapi belum terdaftar;
d. Adanya petugas PPDP yang tidak melakukan coklit sesuai dengan
prosedur door to door.
Dalam hal ini kami memberikan rekomendasi baik kepada PPK
maupun PPS agar warga masyarakat yang terlewat segera dapat
dimasukan pada daftar pemilih ataupun yang sudah tidak memenuhi
syarat untuk dicoret dari daftar pemilih. PPDP melakukan proses
coklit belum sesuai dengan prosedur, langsung diingatkan oleh PPL
dan agar melakukannya sesuai dengan prosedur yang sudah
ditentukan.
Dengan diberlakukannya syarat pemilih harus sudah memiliki
KTP Elektronik, merupakan salah satu kendala yang terjadi dalam
proses coklit. Kenyataan di lapangan, banyak warga yang sudah
memenuhi syarat usia, akan tetapi belum memiliki E-KTP. Selain itu,
banyak juga warga yang ketika dilakukan proses coklit sedang tidak
berada di rumah.

Laporan Akhir Panwaslu Kecamatan Badegan |8


Di sisi lain, dari penyelenggara sendiri pada waktu melakukan
coklit, tidak dibekali dengan form-form yang lengkap. Misalnya,
PPDP hanya dibekali dengan form A.A.2-KWK (stiker) tidak sesuai
dengan jumlah KK, sehingga ketika nanti stiker yang dibawa habis,
secara otomatis tidak dapat melanjutkan proses coklit.
Hasil pemutakhiran DP4 tersebut disusun menjadi Daftar
Pemilih Sementara (DPS), kemudian DPS tersebut diumumkan oleh
PPS pada tempat yang mudah terjangkau oleh masyarakat untuk
mendapat tanggapan dari masyarakat sehingga dapat memberikan
kesempatan kepada hak pilih yang belum terdaftar sebagai pemilih.
Daftar pemilih sementara dan daftar pemilih tambahan yang
telah diperbaiki disahkan dan diumumkan oleh PPS untuk menjadi
Daftar Pemilih Tetap (DPT). Dari hasil pemutakhiran data pemilih di
wilayah Kecamatan Badegan diketahui bahwa jumlah hak pilih
berdasarkan DPT pada Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur
Jawa Timur Tahun 2018 adalah sebanyak 26.955 hak pilih yang terdiri
dari 13.304 laki-laki dan 13.651 perempuan.
Daftar Pemilih
No Desa Jumlah
Laki-Laki Perempuan
1. Badegan 1.099 1.188 2.287
2. Bandaralim 689 762 1.451
3. Biting 858 846 1.704
4. Dayakan 1.479 1.498 2.977
5. Kapuran 1.137 1.167 2.304
6. Karangan 2.130 2.229 4.359
7. Karangjoho 1.265 1.321 2.586
8. Tanjunggunung 1.239 1.312 2.551
9. Tanjungrejo 1.392 1.396 2.788
10. Watubonang 2.016 1.932 3.948

Laporan Akhir Panwaslu Kecamatan Badegan |9


JUMLAH 13.304 13.651 26.955
Tabel 2.3 DPT Kecamatan Badegan

B. Pengawasan Tahapan Kampanye


Pelaksanaan kampanye pada Pemilihan Gubernur dan Wakil
Gubernur Jawa Timur Tahun 2018 dilaksanakan mulai tanggal 15
Februari 2018 sampai dengan 23 Juni 2018.
Potensi kerawanan dalam tahapan kampanye di antaranya
adalah politik uang (money politic), penggunaan fasilitas negara dan
dana bantuan sosial, mobilisasi PNS dan perangkat desa, pemasangan
alat peraga kampanye dan bahan kampanye tidak sesuai dengan
aturan dan pengrusakan alat peraga kampanye, kampanye di luar
jadwal, dan penggunaan tempat ibadah, lembaga pendidikan dan
kantor pemerintahan.
Terhadap potensi masalah dimaksud, fokus penanganan yang
dilakukan Panwaslu Kecamatan Badegan mencakup Aparatur Sipil
Negara (ASN), TNI/Polri, keterlibatan anak, politik uang. Selain itu,
waktu, tempat dan bentuk kampanye. Pola pemasangan penertiban
alat peraga kampanye dan bahan kampanye. Penggunaan kendaraan
dan fasilitas pemerintah.
Sebelum melakukan penindakan, Panwaslu Kecamatan Badegan
selalu melakukan pencegahan dengan melakukan koordinasi dengan
PPK Kecamatan Badegan dan tim pemenangan masing-masing
pasangan calon maupun dengan pihak pemerintah serta memberikan
himbauan-himbauan kepada yang bersangkutan.
Bersama-sama dengan PPL, Panwaslu Kecamatan Badegan
melakukan pengawasan terhadap seluruh kegiatan kampanye yang
dilaksanakan di wilayah Kecamatan Badegan maupun membantu

Laporan Akhir Panwaslu Kecamatan Badegan | 10


pengawasan kegiatan kampanye yang berada di luar Kecamatan
Badegan.
Berdasarkan hasil pengawasan di lapangan, kegiatan kampanye
di wilayah Kecamatan Badegan pada umumnya dilakukan dengan
cara pemasangan alat peraga kampanye (baliho, stiker, spanduk) di
tempat umum.
Beberapa pelanggaran yang dilakukan oleh tim pemenangan
pasangan calon pada pemasangan alat peraga kampanye dan bahan
kampanye di tempat-tempat yang tidak diperbolehkan, antara lain
bahan kampanye dipasang pada sarana prasarana publik,
pemasangan alat peraga kampanye di tempat yang bukan hasil
kesepakatan bersama dan pemasangan alat peraga kampanye yang
menyalahi desain. Panwaslu Kecamatan Badegan dibantu PPL di
masing-masing desa dengan tegas melakukan penertiban pelanggaran
yang terjadi, dengan memberikan rekomendasi kepada PPK
Kecamatan Badegan agar disampaikan kepada masing-masing tim
pemenangan.
Surat himbauan/peringatan kepada tim pemenangan pasangan
calon pun diberikan supaya bisa meminimalisir pelanggaran-
pelanggaran yang terjadi. Begitu juga dengan rencana kampanye
keliling berupa konvoi kendaraan yang akan dilakukan oleh oknum
Partai pada hari Minggu, 13 Mei 2018, yang secara jelas menurut
perundang-undangan yang berlaku kampanye dengan konvoi
kendaraan tidak diperbolehkan dapat kita gagalkan.
Akhir pelaksanaan kampanye Pemilihan Gubernur dan Wakil
Gubernur Provinsi Jawa Timur Tahun 2018 memasuki masa tenang,
yakni tanggal 24 sampai dengan 26 Juni 2018. Aktifitas kampanye dan
hiruk pikuk berubah menjadi adu strategi masing-masing calon untuk
memenangkan pemilihan pada saat pemungutan suara.

Laporan Akhir Panwaslu Kecamatan Badegan | 11


Kinerja pengawasan baik dari tingkat PPL maupun Panwaslu
Kecamatan Badegan justru semakin diperkuat, karena justru pada
saat-saat masa tenang akan dimanfaatkan masing-masing kandidat
untuk bisa meraih simpati sebanyak-banyaknya yang kadangkala
melakukan segala cara untuk bisa memenangkan pemilihan termasuk
melakukan pelanggaran.
Penertiban alat peraga kampanye dan bahan kampanye juga
dilakukan Panwaslu Kecamatan Badegan bersama dengan PPL, serta
melibatkan Satpol PP Kecamatan Badegan dan Kepolisian sektor
Badegan, sehingga pada saat pemungutan suara benar-benar sudah
steril dari alat peraga kampanye dan bahan kampanye.
Pengawasan pendistribusian logistik pemilihan dari PPK ke PPS
juga menjadi pengawasan Panwaslu Kecamatan Badegan dan PPL
karena dilaksanakan pada masa tenang. Kesemuanya berjalan secara
tertib dan kondusif.
Dalam pengawasan tahapan kampanye dan masa tenang,
Panwaslu Kecamatan Badegan belum mengalami kendala atau
hambatan yang serius, karena memang tidak ada kampanye secara
langsung di wilayah Kecamatan Badegan.

C. Pengawasan Tahapan Pengadaan dan Pendistribusian Perlengkapan


Pemungutan dan Penghitungan Suara
Panwaslu Kecamatan Badegan bersama PPL melaksanakan
pengawasan pada pendistribusian logistik pemilihan dari KPU
Kabupaten Ponorogo ke PPK Kecamatan Badegan tanggal 24 Juni
2018 dalam keadaan utuh tersegel, begitu juga pendistribusian logistik
pemilihan dari PPK Kecamatan Badegan ke PPS masing-masing desa
di Kecamatan Badegan tanggal 26 Juni 2018 dalam keadaan utuh
tersegel.

Laporan Akhir Panwaslu Kecamatan Badegan | 12


Sebelumnya, hari Kamis tanggal 21 Juni 2018 Panwaslu
Kecamatan Badegan melakukan pengecekan logistik ke gudang KPU
Ponorogo bersama-sama dengan PPK Kecamatan Badegan.
Pengecekan logistik dimaksudkan untuk memastikan perlengkapan
pemungutan dan penghitungan suara harus tepat jumlah, tepat jenis,
tepat sasaran, tepat waktu, tepat kualitas dan hemat anggaran/efisien.
Pengawasan pada keutuhan logistik dan dalam keadaan tersegel
menjadi prioritas yang dilakukan untuk mengantisipasi hal-hal yang
tidak dikehendaki. Adapun langkah pengawasan yang dilakukan
Panwaslu Kecamatan Badegan dalam mengawasi perencanaan,
pengadaan dan pendistribusian logistik adalah dengan selalu
berkoordinasi dengan PPK Kecamatan Badegan untuk mendapatkan
data dan informasi, yang meliputi jadwal pengadaan dan
pendistribusian perlengkapan pemungutan dan penghitungan suara.
Panwaslu Kecamatan Badegan tidak menemukan bentuk-bentuk
pelanggaran yang serius pada saat pendistribusian logistik, karena
pada saat penurunan logistik kita melakukan pengawasan dan
mencocokkan berita acara pengiriman sesuai dengan logistik yang
dikirim. Hanya saja, ada 12 TPS terdapat kelebihan surat suara
masing-masing 1 (satu) surat suara.

D. Pengawasan Pemungutan dan Penghitungan Suara


Dalam pengawasan proses pemungutan dan penghitungan
suara sangatlah penting karena pada proses inilah bisa dilihat berhasil
atau tidaknya proses demokrasi. Potensi pelanggaran yang akan
timbul pada saat pemungutan berlangsung yakni dengan adanya
pemilih ganda, meninggal maupun telah pindah. Potensi pelanggaran
yang mungkin terjadi pada saat penghitungan suara adalah
penggelembungan suara oleh penyelenggara pemilihan.

Laporan Akhir Panwaslu Kecamatan Badegan | 13


Untuk mengantisipasi potensi pelanggaran di atas, maka
sebelum hari pemungutan dan penghitungan suara, Panwaslu
Kecamatan Badegan dibantu dengan PPL dan Pengawas TPS
menyusun peta kerawanan TPS. Dengan pemetaan kerawanan TPS
rawan ini, segala upaya yang akan dilakukan dapat berjalan dengan
baik.
Selain dengan memetakan TPS rawan, Panwaslu Kecamatan
Badegan juga melakukan survey TPS, guna memastikan kelayakan
lokasi yang akan dijadikan TPS, agar proses pemungutan dan
penghitungan suara dapat berjalan dengan lancar dan meminimalisir
potensi pelanggaran.
Saat pemungutan dan penghitungan suara, peran pengawasan
dilakukan oleh Pengawas TPS secara langsung di TPS. Panwaslu
Kecamatan Badegan melakukan monitoring ke seluruh TPS di wilayah
Kecamatan Badegan, guna memastikan Pengawas TPS bekerja sesuai
dengan tugas dan wewenangnya dan memastikan tidak ada kendala
dalam proses pemungutan dan penghitungan suara.
Dalam tahapan pemungutan dan penghitungan suara, Panwaslu
Kecamatan Badegan tidak menemukan bentuk-bentuk pelanggaran,
semua berjalan sesuai dengan peraturan yang berlaku.
Permasalahan yang terjadi pada saat pengawasan pemungutan
dan penghitungan suara, yakni adanya Pengawas TPS yang belum
menguasai teknis pelaporan online, karena dalam pengawasan ini
sistem pelaporannya menggunakan aplikasi online. Selain itu, kondisi
geografis yang tidak sama, kendala signal juga menjadi penghambat
sistem pelaporan. Secara umum, permasalahan yang timbul selama
pemungutan dan penghitungan suara Pemilihan Gubernur dan Wakil
Gubernur Provinsi Jawa Timur Tahun 2018 di Kecamatan Badegan
secara umum tidak banyak terjadi sehingga pengawasan bisa berjalan
dengan baik.

Laporan Akhir Panwaslu Kecamatan Badegan | 14


Koordinasi Panwaslu Kecamatan Badegan, PPL, PPS maupun
PPK menjadi kunci suksesnya pengawasan pada pemungutan dan
penghitungan suara di seluruh wilayah Kecamatan Badegan.

E. Pengawasan Tahapan Rekapitulasi Hasil Penghitungan Suara


Pelaksanaan Rekapitulasi Hasil Penghitungan Suara di TPS
dilaksanakan pada tanggal 27 Juni 2018 dan pelaksanaan Rekapitulasi
Hasil Penghitungan Suara di PPK dilaksanakan pada hari Kamis, 28
Juni 2018 yang bertempat di Aula Kantor Kecamatan Badegan.
Dalam rekapitulasi hasil penghitungan suara berpotensi pada
penggelembungan maupun pengurangan hasil rekapitulasi. Potensi
ini yang menjadi pengawasan, karena inti dari kegiatan demokrasi
berujung pada hasil rekapitulasi hasil penghitungan suara.
Di wilayah Kecamatan Badegan relatif akurat dalam
pelaksanaan rekapitulasi ini, namun kerjasama dan koordinasi
dengan penyelenggara pemilihan yang lain senantiasa dilakukan
untuk mencegah terjadinya pelanggaran pada proses rekapitulasi
hasil penghitungan suara ini.
Sebagai bahan pengawasan wajib mendapatkan berita acara
rekapitulasi tersebut baik di tingkat desa oleh PPL maupun di tingkat
Kecamatan oleh Panwaslu Kecamatan Badegan.
Dalam melakukan pengawasan pada saat rekapitulasi hasil
penghitungan suara, Panwaslu Kecamatan Badegan membawa hasil
rekapitulasi dari PPL untuk dijadikan bahan pembanding pada saat
rapat pleno. Dalam rapat pleno tersebut, dihadiri oleh saksi yang
sudah mendapatkan mandat dari tim sukses pasangan calon.
Rekapitulasi hasil penghitungan suara berjalan dengan lancar,
akan tetapi ada beberapa KPPS yang mengisi form C1-KWK tidak
sesuai dengan prosedur. Dalam hal ini, Panwaslu Kecamatan Badegan

Laporan Akhir Panwaslu Kecamatan Badegan | 15


memberikan rekomendasi kepada PPK agar dibuatkan berita acara
kronologi kesalahan.

Laporan Akhir Panwaslu Kecamatan Badegan | 16

Anda mungkin juga menyukai