Kreatifitas, pada masa ini santri memang dituntut untuk kreatif. Jika
berkaca kepada Sunan Kalijogo yang menerapkan wayang kulit untuk
menyebarkan agama islam, dan terbukti metodenya sangat ampuh dan mudah
diterima masyarakat. Setidaknya telah terlihat bahwa kekreatifan menjadi hal
yang wajib dimiliki oleh para santri agar dalam upaya menggapaian misi banyak
hal baru dan unik yang bisa dilakukan dan mengundang masyarakat untuk
mengikuti apa yang dituturkan dan disampaikan. Sehingga dakwah yang
dilakukan mudah diterima.
Pada dasarnya saat ini banyak pula masyarakat yang tak mudah
terpengaruh hanya karena dakwah mulut saja, karena itu seorang santri haruslah
menjadi suri tauladan yang baik untuk masyarakat, memiliki karakter yang baik,
berpakaian yang baik, bertutur kata yang baik dan juga memiliki tata krama yang
baik. berkontribusi langsung dengan masyarakat juga perlu dilakukan agar
dakwah yang disampaikan dapat langsung diterapkan. Karena Negara kita adalah
Negara beragam agama, seorang santri tak diperkenankan menghardik maupun
membedakan agama lain. Santri boleh fanatik terhadap agamanya namun tetap
menghormati agama lain dengan memegang teguh akidah. Tetap bersatu untuk
keutuhan bangsa. Santri harus ingat “Hubbul Wathon Minal Iman” jika merusak
persatuan Negara ini karena perbedaan, maka tidak dinamakan mencintai Negara,
seseorang orang yang tak mencintai negara maka tak memiliki sebagian imannya.